DESKRIPSI ORATORIUM MERAH PUTIH JAMBRUT KHATULISTIWA (BABAK I)

dokumen-dokumen yang mirip
PURUSADA SANTHA (BABAK I)

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TIRTA AMERTA

DESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn

DESKRIPSI SENDRATARI KOLOSAL BIMA SWARGA

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG

TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA LINGGA

DESKRIPSI PENATAAN TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA DEWATA NAWA SANGA

DESKRIPSI TARI KONTEMPORER BIOTA LAUT

Wujud Garapan pakeliran Jaya Tiga Sakti Kiriman I Gusti Ngurah Nyoman Wagista, Mahasiswa PS. Seni Pedalangan ISI Denpasar. Wujud garapan pakeliran

BHISMA DEWABHARATA (BABAK I)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Sambutan Presiden RI Pd Pertemuan dg Veteran dan Pejuang Perang..., tgl 23 Mar 2014, di Bali Minggu, 23 Maret 2014

KISI KISI PENILAIAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia. Disusun Oleh Kelompok 10

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

GUBERNUR JAWA TENGAH

PENDIDIKAN PANCASILA

H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

PERAN SUMBER DAYA PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA DALAM MEMPERKUAT KEBHINEKAAN

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

Wisuda XIV Universitas Pendidikan Ganesha

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pesta Kesenian Bali ke-35, Denpasar, 15 Juni 2013 Sabtu, 15 Juni 2013

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

PANCASILA ERA PRA KEMERDEKAAN

PENDIDIKAN PANCASILA

5.1 Visualisasi Gajah Mada. Gambar 5.1 Visualisasi Gajah Mada

Assalaamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua.

SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TIMUR PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA KE-66 TAHUN 2011

SKRIP KARYA SENI GERAHING MEDANG KEMULAN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BHINEKA TUNGGAL IKA MAKALAH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila. Disusun Oleh : Aditya Mahendra ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

1) Nilai Religius. Nilai Nilai Gamelan Semara Pagulingan Banjar Teges Kanginan. Kiriman I Ketut Partha, SSKar., M. Si., dosen PS Seni Karawitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Festival Trowulan Majapahit (FTM) 2014, Keselarasan Keberagaman Indonesia. Tarian Gayatri Rajapatni

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali memiliki daya tarik yang kuat dalam dunia pariwisata, baik dinikmati

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera bagi kita semua.

Amanat Presiden RI pd acara Hari Pramuka ke-52 Th 2013, tgl. 14 Agustus 2013, Jakarta Rabu, 14 Agustus 2013

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELAKSANAAN SELEKSI PASKIBRA KABUPATEN SEMARANG TAHAP II TAHUN 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

SKRIP KARYA SENI GENITRI OLEH: I PUTU GEDE WAHYU KUMARA PUTRA NIM: PROGRAM STUDI S-1 SENI KARAWITAN JURUSAN SENI KARAWITAN

Amanat Presiden RI pada Peringatan HUT TNI Ke-64, Senin, 05 Oktober 2009

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PROGRAM PENYEBARAN DAN PENGIBARAN BENDERA MERAH PUTIH Dl PERSADA NUSANTARA

SAMBUTAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL DALAM RANGKA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI KE-71 TAHUN 2016

LATIHAN SOAL UUD 1945 ( waktu : 36 menit )

BAB I PENDAHULUAN. zaman/waktu. Baik itu seni bahasa atau sastra, seni gerak (acting), seni rias

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. proses pembaharuan atau inovasi yang ditandai dengan masuknya gagasan-gagasan baru dalam

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SAMBUTAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENGUKUHAN PASUKAN PENGIBAR BENDERA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

Menguak Nilai Seni Tradisi Sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Pertunjukan Pada Era Global

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

Puji syukur Alhamdulillah marilah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, bahwa di Bulan Ramadhan yang penuh barokah

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

LAPORAN REKTOR ISI DENPASAR SIDANG TERBUKA SENAT ISI DENPASAR

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKNA BHINNEKA TUNGGAL IKA

BAB I PENDAHULUAN. Mengenal sejarah sangat penting, bukan saja karena dari sana orang belajar

S A M B U T A N GUBERNUR SUMATERA UTARA PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-72 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang menggambarkan kejadian-kejadian yang berkembang di masyarakat.

UNDIKSHA Ikut Pentas Budaya dan Pameran dalam Buleleng Festival 2013

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENYERAHAN ARSIP CITRA DAERAH KOTA BANJARMASIN 24 SEPTEMBER 2016

SAMBUTAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN KE-69 REPUBLIK INDONESIA 17 AGUSTUS 2014

Materi Penugasan RAJA BRAWIJAYA 2016

ARTIKEL KARYA SENI. Oleh : NI WAYAN PHIA WIDIARI EKA TANA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA. - Buku Rupa Wayang Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. - Buku Indonesian Heritage Performing Arts.

EMPAT PILAR KEBANGSAAN

Sejarah Kerajaan Majapahit

BAB I PENDAHULUAN. tahun di bumi Indonesia. Berbagai bentuk kesenian, upacara keagamaan, ritual, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STRUKTUR KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA DAN SMK/MAK

bersama Andri Tri Kuncoro, MA

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1954 TENTANG TANDA KEHORMATAN SEWINDU ANGKATAN PERANG REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

SAMBUTAN PADA MALAM TASYAKURAN PERINGATAN HUT PROKLAMASI KEMERDEKAAN KE-66 RI TAHUN 2011 TANGGAL 16 AGUSTUS 2011

Jalinan Kasih dalam Indahnya Kebersamaan

B. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Indonesia

Latihan Ulangan Semester 1 Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini akan diuraikan secara berturut-turut : (1) latar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

MENGANGKAT NILAI-NILAI PLURALISME DALAM NEGARAKERTAGAMA DI SITUS TROWULAN KABUPATEN MOJOKERTO

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

KULIAH BUNG KARNO UNTUK KEBANGSAAN DAN TEHNOLOGI TAHUN

Transkripsi:

DESKRIPSI ORATORIUM MERAH PUTIH JAMBRUT KHATULISTIWA (BABAK I) Produksi ISI Denpasar pada Peringatan HUT TNI ke 65 di Lapangan Puputan Badung Denpasar 5 Oktober 2010 Oleh: I Gede Oka Surya Negara, SST.,MSn JURUSAN SENI TARI FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2010

KATA PENGANTAR Puji syukur diucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widi Wasa, berkat rahmatnya, maka skrip Oratorium Tari Merah Putih Jambrut Khatulistiwa dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Oratorium ini digarap dalam rangka HUT TNI ke 65 di Lapangan Puputan Badung Denpasar, tanggal 5 Oktober 2010. Dalam mewujudkan penggarapan oratorium ini banyak diperoleh bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Rai, S MA sebagai Rektor ISI Denpasar, atas segala fasilitas dan tugas yang diberikan sehingga garapan ini bisa berjalan dengan lancar 2. Para pendukung garapan oratorium atas tanggung jawabnya yang penuh disiplin di dalam mengikuti latihan-latihan sampai kepada pementasan berlangsung dengan lancar. Semoga skrip karya ini dipersembahkan ada manfaatnya. Denpasar, Oktober 2010 Penata

I. PENDAHULUAN Menjelang pelaksanaan HUT TNI ke 65 yang akan diadakan di Lapangan Puputan Badung Denpasar, tanggal 5 Oktober 2010, muncul sebuah ide/prakarsa dari Bapak Panglima Kodam IX Udayana yaitu Mayjen TNI Rachmat Budiyanto untuk mementaskan sebuah karya tari baru setelah TNI melaksanakan upacara bendera. Ide ini kemudian disampaikan kepada Prof Dr I Wayan Rai.S, MA selaku Rektor ISI Denpasar. Hal ini disambut gembira oleh Bapak Rektor. Melalui beberapa pertemuan/rapat dengan para staf pimpinan di lingkungan ISI Denpasar, maka disepakati untuk memenuhi undangan pagelaran tersebut. Ide kreatif yang diharapkan dari Bapak Rektor adalah supaya dalam pagelaran itu mampu menampilkan berbagai kesenian dari daerah lain. Tindak lanjut kemudian adalah menentukan penata tari, tabuh dan dalang. Dari pertemuan Rektor, Pembantu Rektor dan para penata, maka disepakati untuk menggarap karya tari oratorium dengan judul Merah Putih Jambrut Khatulistiwa adalah mengisahkan kemegahan dan kejayaan Majapahit dibawah pemerintahan Ratu Tribuana Wijaya Tunggadewi(1328-1350). Kisah ini sesuai dengan thema yang diangkat dalam HUT TNI ke 65, yaitu TNI Sebagai Bhayangkari Negara Bersama Seluruh Komponen Bangsa Siap Menegakkan Kedaulatan dan Mempertahankan Keutuhan Wilayah NKRI. Bentuk karya oratorium yang dialognya memakai Bahasa Bali dan Indonesia dipilih adalah dimaksud agar semua penonton yang hadir di lapangan dapat mengerti dan memahami isi karya yang ditampilkan, karena penonton terdiri dari berbagai suku. Oratorium ini pesertanya bukan saja dari ISI Denpasar, tapi dudukung pula oleh Mahasiswa/i Universitas Mahendradata dan Sanggar Seni Paripurna, Bona Gianyar. Jenis kesenian dari luar daerah Bali seperti; Tari Berburu dari Irian Jaya, Tari Mandao dan Giring-giring dari Kalimantan, Tari Zaman dari Aceh, Tari Pakarena dari Sulawesi diramu menjadi satu keutuhan dalam rangkaian bentuk karya. Iringan yang dipakai adalah Gong Gede, sebuah barungan gambelan yang dirasa cocok untuk

mengiringi thema keagungan. Tepatnya tanggal 5 Oktober 2010 pk. 10. 00 WITA, dengan didukung 500 orang penari dan penabuh,oratorium segera beraksi yang mampu memukau/memikat seluruh Pejabat, Prajurit TNI dan masyarakat. Pada akhir pertunjukan, Rekor Muri diterima oleh Bapak Panglima Kodam IX Udayana atas terbentangnya Bendera Merah Putih terbesar di Indonesia dan selanjutnya piagam penghargaan diberikan kepada Bapak Prof Dr I Wayan Rai.S, MA dari Bapak Panglima Kodam IX Udayana atas suksesnya kerjasama ISI Denpasar dengan Kodam IX Udayana melalui Oratorium Merah Putih Jambrut Khatulistiwa. 1.1 Latar Belakang Karya tari oratorium ini disajikan dalam bentuk tari kolosal dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Sejarah keemasan zaman Raja Majapahit yang dipakai sumber acuan penggarap tari oratorium, memungkinkan untuk digarap karena mengandung nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, patriotisme dan keragaman. 2. Garapan tari yang lebih bersifat imajinatif dengan menonjolkan tari dan drama, dapat menimbulkan rangsangan emosi yang sekaligus mampu berkomunikasi dengan penonton. 3. Ingin menggarap ruang/tempat pementasan yang luas(bekas lapangan sepak bola) dengan memanfaatkan suasana dramatik yang lebih inovatif untuk mendukung cerita, sehingga kesatuan gerak, penggunaan property dan cerita yang dipergunakan menjadi satu kesatuan yang utuh 1.2 Tujuan Penggarapan Adapun tujuan dari penggarapan oratorium ini adalah:

1. Mengasah sensitifitas dalam menafsirkan sebuah cerita serta meningkatkan kemampuan daya kreativitas di dalam penataan tari, dengan berbagai eksperimen yang dilakukan. 2. Dapat memahami nilai-nilai persatuan yang terkandung dalam cerita. 3. Menambah perbendaharaan karya tari oratorium. II. PROSES GARAPAN Oratorium tari terwujud melalui suatu proses penggarapan yang cukup panjang. Ada beberapa tahap penggarapan yang ditempuh di dalam mewujudkan tari ini. Tahapan yang ditempuh di dalam penggarapan ini yaitu tahap Eksplorasi, Improvisasi dan Forming: - Tahap Eksplorasi Pada tahap ini dilakukan berbagai aktivitas seperti : mencari materi melalui studi kepustakaan yang menyangkut tentang cerita Kejayaan Majapahit. Setelah mendapat cerita yang memungkinkan untuk digarap, kemudian dicoba menyusun naskah lengkap dengan struktur tari dan suasananya. Naskah yang telah tersusun kemudian diserahkan kepada penata dialog dan penata iringan untuk memulai iringannya. Di samping itu pula sudah dipilih para penari yang cocok dan mampu untuk mendukung oratorium tari. Tahap explorasi ini dilakukan selama sepuluh hari, yaitu awal September 2010. - Tahap Improvisasi Tahap ini dilakukan percobaan-percobaan dengan mencari rangsangan yang dapat menimbulkan suatu gerakan yang sesuai dengan ide ceritera yang digunakan. Improvisasi ini tidak terbatas pada gerak-gerak tari saja, namun juga disesuaikan dengan property yang dibawa yaitu pedang, tameng,tombak bendera, umbul-umbul, kipas dan sekaligus juga mencari keserasian dengan

aksen musik pengiringannya. Tahap Improvisasi penata lakukan selama sepuluh hari yaitu pertengahan September 2010. - Tahap Forming Setelah ragam gerak, iringan dan narasi terpilih maka barulah gerakangerakan itu dirangkai dan kemudian diterapkan kepada para pendukung. Penuangan materi gerak dilakukan bagian demi bagian. Selama proses pembentukan ini berlangsung selalu terjadi hubungan saling mempengaruhi antara penari, penabuh dan penata sehingga terwujudlah bentuk akhir garapan oratorium tari ini. Tahap pembentukan ini dilakukan di Kampus ISI Denpasar, selama sepuluh hari yaitu sampai akhir bulan September 2010. III. IDE GARAPAN Merah Putih Jambrut Khatulistiwa mengandung arti jiwa pemberani dengan hati tulus suci mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).Garapan seni pertunjukan ini ingin melukiskan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, toleransi keragaman dan patriotisme yang diwariskan oleh kerajaan besar Majapahit. Pesan yang ingin disampaikan adalah agar generasi masa kini memiliki mentalitas, kesetiaan dan bangga menjadi manusia Indonesia dalam mempertahankan dan memperjuangkan kemuliaan bangsa. Tari berbentuk oratorium ini dibawakan oleh 500 pendukung dengan iringan gambelan Gong Gede, adalah sebuah barungan gambelan terbesar di Bali yang berkarakter megah dan agung. Ringkasan Cerita Zaman keemasan Kraton Majapahit selalu dikenang dari masa kemasa dengan penuh rasa kebanggaan. Kerajaan agung yang didirikan oleh Raden Wijaya ini mewariskan semangat kebangsaan dan kenegaraan yang kemudian mewarnai lintasan sejarah Indonesia. Sumpah Palapa Patih Gajah Mada

dihadapan Ratu Tribuana Tunggadewi bertekad bulat merajut Nusantara menjadi cikal bakal Negara Kesatuan Republik Indonesia. Falsafah Bhineka Tunggal Ika dalam kitab Sutasoma karya Mpu Tantular pada pemerintahan Hayam Wuruk, membingkai toleransi keberagaman dalam rekatan ke Indonesiaan bangsa kita hingga hari ini. Panji-panji merah putih yang diarak semarak pada masa kejayaan Majapahit, menjadi inspirasi dalam mengobarkan perjuangan jiwa raga tulus suci para pejuang bangsa saat mengusir penjajah, merengkuh kemerdekaan dan mempertahankan tegaknya Indonesia tercinta. PEMBABAKAN : Babak I Mengisahkan kemegahandankejayaanmajapahit dibawah pemerintahan Ratu Tribuana Tunggadewi. Gajah Mada saat dilantik sebagai Mahapatih, mengumandangkan Sumpah Palapa. Penyatuan Bali adalah target pertama Gajah Mada. Adegan 1: Bayang-bayang kebesaran Kerajaan Sriwijaya. Adegan 2: Panji-panji kebesaran Majapahit. Adegan 3: Para prajurit/bhayangkara Wilwatikta. Adegan 4: Para dayang+tribuana Tunggadewi+ Gajah Mada. Adegan 5: Sumpah Palapa Gajah Mada. Babak II Menggambarkan ketentraman dan kemakmuran rakyat Majapahit. Sementara Tribuana Tunggadewi beranjangsana di wilayah kekuasannya. Prajurit Wilwatikta yang dipimpin oleh Gajah Mada dengan prajurit Barabatu yang dipimpin Kebo Iwa saling mempersiapkan diri. Adegan 1: Alam asri dengan kehidupan satwa yang damai. Adegan 2: Nelayan, petani, pasar dan rakyat sejahtera. Adegan 3: Tunggadewi+Gajah Mada+ Astasura Bhumi Banten+Kebo Iwa. Adegan 4: Kesigapan Prajurit Wilwatikta dengan Prajurit Barabatu.

Babak III Melukiskan Dinasti Kerajaan Majapahit yang termasyur dengan perkembangan kebudayaannya yang sangat pesat, maju dan canggih. Bait puisi Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa karya Mpu Tantular, diusung Majapahit menghargai keragaman Seni Budaya Nusantara. Adegan 1: Tari Zaman, Pakarena, Mandau, Giring-giring dan Berburu. Adegan 2: Burung Garuda + Tari Cak. Adegan 3: Tribuana Tunggadewi + Astasura Bhumi Banten( Jempana) Adegan 4: Konfigurasi seluruh penari dengan Bendera Merah Putih. Adegan 5: Ending; Bendera terbesar di Indonesia dibentangkan.