Lex Administratum, Vol. II/No.3/Jul-Okt/2014

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KE LIMA ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 14 TAHUN 1993

JAMSOSTEK. (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik I

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1993 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2010 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU R.I. NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER. 12/MEN/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pemba

2012, No Mengingat d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c menetapkan Peraturan Pemerintah te

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan Jasa

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Ta

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 609 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN III PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

A. Dasar Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja. 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga

PERATURAN MENTERI NO. 12 TH 2007 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-12/MEN/VI/2007

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER-01/MEN/1998. TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

Implementasi Program Jaminan Sosial untuk Pekerja Indonesia

3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI NO. 04 TH 1993

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER 12/MEN/VI/2007

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA R.I NOMOR: PER.04/MEN/1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA,


WALIKOTA PROBOLINGGO

IMPLEMENTASI UU NO. 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMSOSTEK PADA PT. RIMBA MATOA LESTARI DI KABUPATEN JAYAPURA

PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA. DAHLIA Dosen Fakultas Hukum UNISRI

Akibat Hukum Bagi Perusahaan yang Tidak Melaksanakan Program Jamsostek

BAB II PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN JAMSOSTEK OLEH PENGAWAS KETENAGAKERJAAN. A. Gambaran Umum Seputar Pengawas Ketenagakerjaan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

ABSTRAKSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA DALAM PENYELENGGARAAN JAMINAN KECELAKAAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

2 Sistem Jaminan Sosial Nasional pada dasarnya merupakan program negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi se

BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DI KABUPATEN BULUNGAN

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK)

Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan Ahmad Edi Komaruddin Kepala Bidang Pemasaran PU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasi sebagai those actions by public or private individuals (or groups) that are

BAB III TINJAUAN HUKUM TENTANG KEWAJIBAN PENGUSAHA DAN PEKERJA. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dalam passal 1 angka (2)

Implementasi Program dan Perubahan Regulasi BPJS Ketenagakerjaan

RUMUS PENETAPAN MANFAAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia dalam hidupnya menghadapi ketidakpastian, baik itu

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN ATAS KARYAWAN PT. CANTIKA MANDIRI PRATAMA DENGAN PT. JAMSOSTEK CABANG JAMBI

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER 12/MEN/VI/2007

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

Implementasi Program BPJS Ketenagakerjaan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PENYELENGGARAN JAMINAN SOSIAL BAGI TENAGA KERJA PADA PT. JAMSOSTEK DILIHAT DARI UNDANG-UNDANG TENAGA KERJA NO.13 TAHUN 2003 1 Oleh : Diana E. Rondonuwu 2 PENDAHULUAN A. Latar belakang Masa sebelum proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 Perbudakan merupakan hubungan kerja yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia. Dalam perbudakan ada 2 unsur pemberi kerja penerima atau pelaksana kerja. Perbudakan adalah salah suatu keadaan dimana seseorang yang disebut budak melakukan pekerjaan di bawah perintah pihak lain yaitu pemilik budak. 31 Kewajiban budak adalah melaksanakan segala perintah yang diberikan pemilik budak. Para pemilik budak adalah satusatunya pihak yang memiliki hak untuk mengatur member kerja serta hak lainnya atas budak yang dimilikinya. Pemerintah belanda mulai mengatur masalah perbudakan pada tahun 1817 yaitu dengan melarang memasukkan budakke pulau jawa guna memmbatasi bertambahnya budak. Pada tahun 1825 dikeluarkan peraturan yang membatasi pemilik budak. Dlama peraturan tersebut diatur antara lain : 1. Budak yang telah kawin tidak boleh di pisahkan dari anak istrinya 2. Melarang perdagangan budak mendatangkannya dari luar hindia belanda 3. Mengatur hal-hal yang dapat membebaskan budak 4. Mengatur kewajiban untuk memberi makan,pakaian, upah 1 Artikel 2 Dosen pada Fakultas Hukum Unsrat 3 Maimun,S.H.,S.Pd Jakarta 2004,hukum ketenagakerjaan suatu pengantar 2 ibid Hal 1 5. Mengancam dengan pia penganiayaan terhdapa budak ancaman pia bagi budak yang meninggalkan pekerjaan atau menolak pekerjaan yang layak. 2 Masa setelah proklamasi kemerdekaan 17agustus 1945 Sejak diproklamasikannya kemrdekaan, pemerintah republik Indonesia berusaha memperbaiki kondisi ketenagakerjaan agar sesuai dengan harkat martabak kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan salah satu tujuan didirikannya Negara Republik Indonesia yaitu melindungi segenap bangsa s eluruh tumpah darah Indonesia serta memajukan kesejahteraan umum ketentuan pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 3 Dalam rangka reformasi di big ketenagakerjaan, pemerintah bersama DPR telah mengundagkan beberap ungung yang berkaitan dengan ketenagakerjaaan. Ung-ung tersebut adalah UU No.21 tahun 2000 tentang serikat kerja UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan merupakan ung-ung ketenagakerjaan yang bersifat komprehensif menyeluruh,mengatur berbagai hal di big ketenagakerjaan yang sebelumnya tidak diatur dalam satu ung-ung dalam satu ungung. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di PT. Jamsostek? 2. Bagaimana Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di PT. Jamsostek? 3. Bagaimana Ketentuan Jaminan Kecelakaan Kerja Di PT. Jamsostek? C. Metodologi Penelitian 109

Lex Administratum, Vol. II/No.2/Jul-Okt/2014 Metode Penelitian yang digunakan adalah Library Research (Penelitian Kepustakaan) dengan mengumpulkan beberapa buku karangan Ilmiah Peraturan/Ung-Ung bahan Kepustakan lainnya yang tentunya membahas masalah yang berhubungan dengan judul karya tulis ini. PEMBAHASAN A. Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di PT. Jamsostek Kebijakan pemerintah melalui tujuan pembangunan dengan Pasal 33 UUD Negara RI Tahun 1945 mengamanatkan penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bahwa pemerintah mendirikan Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995 tentang Penetapan Ba penyelenggara Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 59), berdasarkan Ung-Ung Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3468), peraturan terakhir berdasarkan ketentuan peralihan Pasal 52 ayat 2 Ung-ung Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, diatur Semua ketentuan yang mengatur mengenai Ba Penyelenggara Jaminan Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan Ung-Ung ini paling lambat 5 (lima) tahun sejak Ung-Ung ini diungkan. Sebagai Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia, oleh pemerintah telah menunjuk PT. Jamsostek (Persero) sebagai lembaga penyelenggara tunggal pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995 tentang PT. Jamsostek (Persero) tentang Penyelenggaraan Tunggal Program Jamsostek, adalah untuk ditindak lanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3520) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Peraturan Pemerintah. Peraturan perungannya memberikan kewajiban kepada pengusaha untuk bertanggung jawab atas peristiwa-peristiwa tertentu yang merugikan karyawan. Pemerintah menegakkan dipatuhinya peraturan perungan tersebut dengan mengawasi terlaksananya kewajiban pengusaha dimaksud. Pelaksanaan kewajiban ini diserahkan sepenuhnya kepada pengusaha.ia dapat menanggung sendiri segala kewajiban finansial yang timbul jika peristiwa yang dimaksud menimpa karyawannya. Atau ia dapat mempertanggungan resiko tersebut pada perusahaan asuransi komersial. Program-program yang dapat dilaksanakan melalui Sistem asuransi sosial dengan Program yang memberikan jaminan tunai (cash benefits) menanggulangi hilangnya atau berkurangnya penghasilan Program yang memberikan jaminan pelayanan (service benefits) untuk menanggulangi tambahan biaya hidup, seperti pada pemeliharaan kesehatan. B. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Di PT. Jamsostek Pemerintah RI melalui Kementerian Tenaga Kerja Transmigrasi (Kemenaktrans) memberikan jaminan kepada pekerja lewat program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). Jaminan ini memberikan banyak perubahan bermanfaat langsung bagi pekerja keluarganya sebagaimana diatur dalasm Pasal 6 ayat (1) UU No. 3 Tahun 1992 110

tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, terdapat 4 (empat) Ruang lingkup program jaminan sosial tenaga kerja Di PT. Jamsostek, yaitu: 1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Jaminan kecelakaan kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 8 UU No. 3 Tahun 1992, yang mengatur: a) Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerja. b) Termasuk tenaga kerja dalam jaminan kecelakaan ialah : Magang murid yang bekerja pada perusahaan baik yang menerima upah maupun tidak. Mereka yang memborong pekerjaan kecuali jika yang memborong adalah perusahaan. Narapia yang dipekerjakan di perusahaan. 2. Jaminan Kematian (JK) a. Pengaturan dari subjek tenaga kerja dalam Jaminan Kematian (JK) diatur : Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja, keluarganya berhak atas Jaminan Kematian. b. Jaminan Kematian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi : Biaya pemakaman Santunan berupa uang c. Jaminan Hari Tua (JHT) Pengaturan Jaminan Hari Tua diatur dalam ketentuan terakhir dalam Pasal 26 Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2012 tentang perubahan kedelapan atas peraturan pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang mengatur : 1. Pembayaran Jaminan Hari Tua dilakukan sekaligus kepada Janda atau Duda atau anak dalam hal: a. Tenaga kerja yang menerima pembayaran Jaminan Hari Tua secara berkala meninggal dunia, maka menerima sebesar sisa Jaminan Hari Tua yang belum dibayarkan b. Tenaga kerja meninggal dunia 2. Dalam hal tidak ada janda atau duda atau anak maka pembayaran Jaminan Hari Tua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan kepada orang tua, cucu, kakek atau nenek, saudara kandung atau mertua dari tenaga kerja yang bersangkutan secara berurutan. 3. Pengajuan pembayaran Jaminan Hari Tua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ayat (2) disampaikan kepada Ba Penyelenggara 4. Dalam hal tenaga kerja tidak mempunyai janda atau duda, anak, orang tua, cucu, kakek atau nenek, saudara kandung atau mertua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ayat (2) maka Jaminan Hari Tua dibayar kepada pihak yang ditunjuk oleh tenaga kerja dalam wasiatnya. 5. Dalam hal tenaga kerja tidak membuat wasiat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) maka Jaminan Hari Tua dibayarkan oleh Ba Penyelenggara kepada Balai Harta Peninggalan sesuai peraturan perung-ungan. 4 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK). Pelaksanaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, secara pokok telah dijelaskan pada PP No. 14 Tahun 1993, bahwa ada 3 (tiga) hal pokok yang mengatur Jaminan Pemeliharaan Kesehatan pada Jamsostek, yaitu : a. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan diberikan dalam bentuk pelayanan medis sebagai Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar b. Paket tersebut terdiri dari : 111

Lex Administratum, Vol. II/No.2/Jul-Okt/2014 Rawat jalan tingkat pertama pengobatan oleh dokter umum dokter gigi, kehamilan, tindakan medis sederhana. Rawat jalan lanjutan, pengobatan oleh dokter spesialis. Rawat inap di rumah sakit, antara lain berupa : pengobatan oleh dokter, tindakan medis, menginap makan pada kelas II rumah sakit pemerintah atau kelas III rumah sakit swasta. Lamanya hari rawat yang ditanggung maksimum 60 hari perkasus pertahun sudah termasuk perawatan khusus (ICCU/ICU) Bagi penyakit tertentu yang memerlukan perawatan di ruang khusus (ICCU/ICU) ditanggung maksimum 20 hari perkasus pertahun Pertolongan persalinan, tindakan medis para dokter atau bi, menginap di rumah bersalin Penunjang diagnostik, laboratorium radiology, EEG, ECG, USG CT Scanning sesuai tersedianya fasilitas tersebut Pelayanan khusus, terutama berupa penggantian maksimum biaya : kaca mata Rp. 50.000,00 prothesa mata Rp. 100.000,00, prothesa gigi Rp. 80.000,00, prothesa tangan Rp. 125.000,00, prothesa kaki Rp. 150.000,00 alat bantu dengar Rp. 100.000,00 Pelayanan gawat darurat, pengobatan tindakan medik, rawat inap (jika perlu) 3. Hal-hal yang tidak ditanggung a. Pelayanan kesehatan yang tidak ditanggung antara lain di diluar prosedur yang ditetapkan b. Pelayanan kesehatan pada penyakit akibat alkohol, narkotika, penyakit kelamin, penyakit kanker, AIDS, perawatan kosmetik untuk kecantikan, transplantasi organ hemodialisa c. Obat-obatan yang tidak ditanggung, antara lain berupa : obat kanker, kosmetika, obat gosok susu C. Ketentuan Jaminan Kecelakaan Kerja Di PT. Jamsostek Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2012 tentang perubahan kedelapan atas peraturan pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, secara pokok telah mengatur ke-3 (tiga) hal Ruang lingkup program jaminan sosial tenaga kerja pada Jaminan Kecelakaan Kerja tersebut diatur dalam lampiran Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2012 poin 1. Untuk membahas Jaminan Kecelakaan Kerja, yaitu : 1. Santunan Santunan untuk kecelakaan ada 3 (tiga) ketentuan, yaitu: Santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) adalah 4 (empat) bulan pertama 100% x upah sebulan, 4 (empat) bulan kedua 75% x upah sebulan bulan seterusnya 50% x upah sebulan 112

Santunan cacat : 1. Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus (lumpsum) dengan besarnya % sesuai tabel x 80 bulan upah 2. Santunan cacat total untuk selama-lamanya dibayarkan secara sekaligus (lumpsum) secara berkala dengan besarnya santunan adalah: a. Santunan sekaligus sebesar 70% x 80 bulan upah b. Santunan berkala dibayarkan sebesar Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) perbulan selama 24 (dua puluh empat) bulan atau dibayarkan dimuka sekaligus sebesar Rp 4.800.000,00 (empat juta delapan ratus ribu rupiah) atas pilihan tenaga kerja yang bersangkutan 3. Santunan cacat kekurangan fungsi dibayarkan secara sekaligus (lumpsum) dengan besarnya santunan adalah: % berkurangnya fungsi x % sesuai tabel x 80 (delapan puluh) bulan upah Santunan kematian dibayarkan secara sekaligus (lumpsum) secara berkala dengan besarnya santunan adalah : a. Santunan sekaligus sebesar 60% x 80 bulan upah, sekurangkurangnya sebesar santunan kematian b. Santunan berkala dibayarkan sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) perbulan selama 24 (dua puluh empat) bulan atau dibayarkan dimuka sekaligus sebesar Rp 4.800.000,00 (empat juta delapan ratus ribu rupiah) atas pilihan janda atau duda atau anak tenaga kerja yang bersangkutan c. Biaya pemakaman dibayarkan sekaligus sebesar Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) 2. Pengobatan perawatan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk : a. Dokter b. Obat c. Operasi d. Rontgen, laboratorium e. Perawatan Puskesmas, Rumah Sakit Umum Pemerintah Kelas I atau Swasta yang setara f. Gigi g. Mata; /atau h. Jasa tabib/sinshe/tradisional yang telah mendapat ijin resmi dari instansi berwenang Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk peristiwa kecelakaan tersebut pada 1.a. sampai dengan 1.h. dibayar maksimum sebesar Rp 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) Biaya penggantian gigi tiruan maksimal sebesar RP. 2.000.000 3. Biaya rehabilitas harga berupa peggantian pembelian alat bantu ( orthose ) alat pengganti ( prothese ) diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh pusat rehalibitasi rumah sakit umum pemerintah ditambah 40 % dari harga serta biaya rehabilitasi medik maksimum sebesar RP. 2.000.000 4. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja Besarnya santunan biaya pengobatan/biaya perawatan sama dengan huruf A huruf B 5. Biaya pengangkutan tenaga kerja dari tempat kejadian kecelakaan rumah sakit diberikan biaya penggantian sebagai berikut : a. Apabila hanya menggunakan jasa angkutan darat/sungai/au maksimum sebesar Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) 113

Lex Administratum, Vol. II/No.2/Jul-Okt/2014 b. Apabila hanya menggunakan jasa angkutan laut maksimal sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) c. Apabila hanya menggunakan jasa angkutan udara maksimal sebesar Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah) d. Apabila menggunakan lebih dari 1 (satu) jenis jasa angkutan, maka berhak atas biaya maksimal dari masing-masing jenis angkutan sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2 /atau angka 3 Penyakit akibat kerja sesuai daftar dianggap sebagai kecelakaan kerja, ditanggung selama hubungan kerja sampai selama-lamanya tiga tahun setelah hubungan kerja berakhir. Selain memberikan konpensasi rehabilitasi, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) juka ikut aktif membantu usaha-usaha pencegahan kecelakaan kerja Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh aya risiko-risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun mental, maka diperlukan aya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar antara 0,24% - 1,74% sesuai kelompok I s/d V jenis Perusahaan Dengan demikian kemanfaatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan meliputi usahausaha prevensi, kompensasi, rehabilitasi. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan memberikan pelayanan promotif, preventif, kuratif rehabilitative PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pentingnya pemerintah menetapkan UU NO 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang menjadi tolak ukur dalam hal ketenagakerjaan di Indonesia serta penetapan hukum agar dalam mengadakan perjanjian harus di dasari oleh Hukum perdata sebagaimana yang telah di rumuskan dalam Kitab Ung-Ung hukum Perdata Buku III tentang Perikatan 2. Kebijakan pemerintah melalui tujuan pembangunan dalam pasal 33 UUD 1945 tentang penyelenggaraan jaminan social bagi seluruh rakyat Indonesia dengan mendirikan PT. Jamsostek dengan UU Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2012 tentang perubahan kedelapan atas peraturan pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan memberikan kewajiban kepada pengusaha untuk bertanggung jawab atas peristiwaperistiwa tertentu yang merugikan karyawan 3. Pihak PT. Jamsostek harus memberikan kompensasi rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami musibah kecelakaan kerja akibat hubungan kerja berupa pembayaran satunan kecelakaan kerja. B. Saran 1. Sebaikya pemerintah dapat mengawasi menjamin perlindungan terhadap tenaga kerja jika mengalami musibah kecelakaan kerja lewat PT. Jamsostek dalam memberikan kewajiban bertanggung jawab atas peristiwaperistiwa yang merugikan tenaga kerja. 114

2. Sebaiknya PT. Jamsostek (Persero) melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (3) Ung-Ung No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek memungut iuran wajib atas Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT) dengan Iuran Iuran Jaminan Kematian (JK), Iuran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) dari upah sebulan bagi tenaga kerja yang sudah berkeluarga dari upah sebulan bagi tenaga kerja yang belum ber keluarga. 3. PT. Jamsostek (Persero) harus memberikan kompensasi rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan menderita penyakit akibat hubungan kerja berupa pembayaran Santunan tanpa birokrasi yang sulit. Jaminan Sosial Tenaga Kerja Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2012 tentang perubahan kedelapan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja DAFTAR PUSTAKA Maimun,S.H.,S.Pd, hukum ketenagakerjaan suatu pengantar, Jakarta, Tahun 2004 Ung-Ung No 14, Pasal 1, 1969, tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai ketenagakerjaan Gani Abdoel, 1981, penegakan hukum beberapa masalahnya, Makalah Diskusi, FH. UNAIR, Surabaya Prof Imam Soepomo, S.H, 1983, hal. 38, Hukum Perburuhan Tenaga Kerja Simanjuntak, Ny. Emmy Pangaribuan., Hukum Pertanggungan, Alumni, Bandung, Tahun 1980 Peraturan Perung-Ungan Ung Ung Dasar Negara RI Tahun 1945 Ung Ung Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3468). Ung Ung Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program 115