PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS

Kajian Timbulan Sampah Domestik di Kelurahan Sukamenak Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN KECAMATAN JEKULO-KUDUS

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN

PERENCANAAN TEKNIS PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR. Dwi Indrawati, Pramiati Purwaningrum, Andi Laily Megawarni

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Elysa Nur Cahyani *), Wiharyanto Oktiawan **), Syafrudin **)

PERENCANAAN PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN TANGERANG, KOTA TANGERANG

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN BAE, KABUPATEN KUDUS

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (STUDI KASUS RW 5, 6, 7, dan 8 KELURAHAN TANJUNG MAS, KECAMATAN SEMARANG UTARA, KOTA SEMARANG)

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAYAMSARI, KOTA SEMARANG

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH

Keyword : Solid Waste Management, Pedurungan

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS KELURAHAN BANYUMANIK KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

STUDI EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN KONSEP 3R (STUDI KASUS : KEC. CILANDAK, JAKARTA SELATAN)

OLEH : SIGIT NUGROHO H.P

KATA PENGANTAR. bertujuan untuk mewujudkan perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup yang berkelanjutan,

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN JATI, KABUPATEN KUDUS TAHUN

Tersedia online di : Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 5, No 1 (2016)

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TENGAH, KOTA SEMARANG Hamida Syukriya*), Syafrudin**), Wiharyanto Oktiawan**)

PERENCANAAN TEKNIS PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS KELURAHAN JABUNGAN, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU (Studi Kasus RW 6, 7 dan 8 Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang)

Studi Timbulan Komposisi Dan Karakteristik Sampah Domestik Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

III. METODOLOGI PENELITIAN

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

EVALUASI PELAYANAN PERSAMPAHAN DENGAN OPTIMASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MEMPAWAH

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 2 (2017)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia maupun proses alam

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

EVALUASI TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KOTA PEMATANGSIANTAR

Pengelolaan Sampah Organik Rumah Pemotongan Hewan, Industri Tahu, Peternakan, dan Pasar di Kecamatan Krian, Kabupaten. Sidoarjo.

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PENDAHULUAN. Winardi Dwi Nugraha *), Endro Sutrisno *), Ratna Ayu Sylvia Resty. Abstract

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA LISA STUROYYA FAAZ

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

PENERAPAN KONSEP 3R MELALUI BANK SAMPAH DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN RAWAJATI, JAKARTA SELATAN

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang

BAB III METODE PERENCANAAN

PENGELOLAAN SAMPAH PASAR DI KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

Kata Kunci: Pengelolaan sampah, berbasis masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

ANALISIS PENGELOLAAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KLUNGKUNG KABUPATEN KLUNGKUNG

STRATEGI PENINGKATAN PENGELOLAAN PRASARANA SANITASI DI WILAYAH PERMUKIMAN PESISIR KOTA KUPANG

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS: RW 01, KELURAHAN SUMURBOTO, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG)

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PENGANGKUTAN SAMPAH KOTA LIWA, KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Bab 3 Rencana Kegiatan Pembangunan Sanitasi

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN KUTA KABUPATEN BADUNG

RENCANA PENGELOLAANN SAMPAH DI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

Tingkat Pelayanan Pengangkutan Sampah di Rayon Surabaya Pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol. 6, No. 2 (2017)

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM

STUDI KINERJA TEKNIK OPERASIONAL DALAM MANAJEMEN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA KABUPATEN BANJAR KALIMANTAN SELATAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kajian Timbulan Sampah Sistem Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Studi Kasus RW 17 Kelurahan Cilengkrang Kabupaten Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH B3 PERMUKIMAN DI KECAMATAN WONOKROMO SURABAYA STUDY ON HOUSEHOLD HAZARDOUS WASTE MANAGEMENT AT WONOKROMO DISTRICT SURABAYA

Transkripsi:

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI Dwi Indrawati, H. Widyatmoko, Toto Riswandi Pratama Jurusan Teknik Lingkungan, FALTL, Universitas Trisakti, Jl Kyai Tapa No.1, Jakarta 11440, Indonesia dindrawati@trisakti.ac.id Abstrak Metodologi perencanaan mengacu pada SNI 19-3964-1994. Untuk menentukan sistem pengumpulan dan pengangkutan sampah, dilakukan pengukuran timbulan dan komposisi sampah eksisting yang diperoleh dengan melakukan sampling terhadap 48 Kepala Keluarga sebagai wilayah permukiman dan 16 objek non permukiman. Dari hasil sampling diketahui bahwa laju timbulan sampah di Kecamatan Jatiasih sebesar 0,56 kg/org/hari, dengan persentase komposisi sampah untuk wilayah permukiman adalah 79% sampah organik dan 21% sampah anorganik, sedangkan persentase sampah untuk wilayah non permukiman adalah 46% sampah organik dan 54% sampah anorganik. Kepadatan sampah wilayah permukiman sebesar 0,13 kg/liter dan wilayah non permukiman sebesar 0,24 kg/liter. Periode perencanaan teknis operasional pengelolaan sampah di Kecamatan Jatiasih direncanakan untuk 20 tahun mendatang, yaitu hingga tahun 2035 dengan 3 tahapan perencanaan, yaitu tahap jangka pendek (2015-2017), jangka menengah (2018-2023) dan jangka panjang (2024-2035). Dalam perencanaan teknis operasional, diberikan 2 alternatif pengelolaan sampah dengan masing-masing biaya retribusi pada tahun 2035 yang dibebankan kepada warga terlayani adalah sebesar Rp 48.361,00/ dan Rp 53.864,00/. Berdasarkan pertimbangan biaya, maka Alternatif I adalah alternatif terpilih dengan pola pengumpulan dan pengangkutan individual langsung sebesar 58%, individual tidak langsung sebesar 41% dan komunal langsung sebesar 1%. Kata kunci: Komposisi sampah, Pengumpulan sampah, Pengangkutan sampah, Timbulan sampah Abstract Technical Operational Design Plan of Waste Collection and Transportation System in Sub-District Jatiasih. The purpose of this paper is make a design to improve the Sub-District Jatiasih waste management system based on SNI 19-3964- 1994. The waste collection and transportation system were determined by sampling of waste volume and composition from 48 households in residential areas and 16 locations in non residential area. The results show the urban solid waste rate of 0,56 kg/person/day. In the residential area the waste consist of 79% organic and 21% inorganic and in the non-residential areas the waste consist of 46% organic and 54% inorganic. The solid waste density from residential areas is 0,13 kg/liter and nonresidential areas of 0,24 kg/liter. The period of technical planning of waste management operations in the Sub-District Jatiasih is planned for the next 20 years, with 3 stages of 101

planning, the short-term phase (2015-2017), medium term phase (2018-2023), and long term phase (2024-2035). In the technical-operational planning, it will be given 2 alternatives of waste management in 2035, with each retribution charge of Rp 48,361.00/Housholds and Rp 53,864.00/Housholds. The decision to use the first alternative of 58% direct individual 41% communal and 1% immediatly transpotation based on charge. Keywords: Technical-operational planning, Waste amount, Waste compotition, Waste management 1. Pendahuluan Permasalahan penanganan sampah di Kota Bekasi adalah tingkat pelayanan yang rata-rata masih rendah, yaitu sebesar 27% (Dinas Kebersihan Kota Bekasi, 2012). Jumlah timbulan sampah di Kota Bekasi adalah 5.899,51 m 3 /hari dengan jumlah sampah yang terangkut sebanyak 2.793,80 m 3 /hari dan jumlah sampah yang tidak terangkut sebanyak 3.105,71 m 3 /hari (Dinas Kebersihan Kota Bekasi, 2012). Peningkatan kebutuhan sarana dan prasarana persampahan sangat tinggi tidak sebanding dengan upaya pemenuhan terhadap sarana dan prasarana persampahan tersebut. Selain itu, Kota Bekasi belum memiliki Peraturan Daerah (Perda) yang secara khusus mengatur pengelolaan sampah serta upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan pelaksanaan konsep 3R yang belum optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi tentang penanganan persampahan di salah satu Kecamatan Kota Bekasi yaitu Kecamatan Jatiasih karena pelayanan sampah yang masih kurang baik hanya 20% dengan jumlah penduduk di Kecamatan Jatiasih pada 2013 sebesar 223.163 jiwa. Pengelolaan sampah di Kecamatan Jatiasih dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Kebersihan Kecamatan Jatiasih. Kendala yang dihadapi oleh UPTD Kecamatan Jatiasih adalah pemenuhan terhadap sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan-kegiatan kebersihan di Kecamatan Jatiasih. Sampai tahun 2013 cakupan pelayanan sampah di Kecamatan Jatiasih hanya mencapai 12,29% yang masih jauh dari angka yang dianjurkan oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Pemen PU) 2013 mengenai peningkatan pelayanan sektor sanitasi termasuk pelayanan sampah yang mencapai angka 70% pada tahun 2019 mendatang. Maksud dari perencanaan ini adalah untuk merencanakan sistem pengelolaan persampahan di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi untuk waktu 20 tahun mendatang. Sedangkan tujuannya adalah merencanakan sistem pengelolaan sampah meliputi pewadahan, pemindahan, pengumpulan dan pengangkutan di Kecamatan Jatiasih untuk 20 tahun mendatang yaitu tahun 2015 sampai dengan tahun 2035 dengan mengetahui sumber, timbulan dan komposisi sampah dan mengevaluasi kondisi eksisting pengelolaan sampah di Kecamatan Jatiasih. 2. Metode Metode perencanaan menjelaskan metode yang digunakan dalam melakukan pengumpulan berbagai jenis data dari berbagai sumber yang kemudian dianalisis sebagai dasar perencanaan pengumpulan dan pengangkutan sampah di Kecamatan Jatiasih. Terdapat 2 jenis data yaitu, data primer diperoleh dengan cara melakukan observasi langsung dilapangan, meliputi timbulan sampah, komposisi sampah, rute pengumpulan dan pengangkutan sampah eksisting, cakupan pelayanan, pola pengumpulan dan pengangkutan sampah, serta data terkait dengan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah. Data mengenai partisipasi masyarakat diperoleh dengan menggunakan kuisioner. Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait untuk mendukung data primer. Jenis data yang akan dikumpulkan serta sumber data dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Data Primer dan Data Sekunder No Kebutuhan Data Jenis Data Primer Sekunder Sumber 1 Peta Wilayah Studi P Literatur 2 Data Demografi Eksisting 10 Terakhir P Badan Pusat Statistik 3 Timbulan dan Komposisi P Survey Lapangan 4 Data Kondisi Eksisting Pengelolaan P P Survey Lapangan dan Dinas Kebersihan 5 Peta Jaringan Jalan P Literatur 6 Data Gambaran Umum Daerah P Badan Pusat Statistik 7 Lokasi TPA P Dinas Kebersihan 8 Identifikasi Pengembangan Penanganan P P Survey Lapangan dan Dinas Kebersihan Metode stratified random sampling digunakan dalam menentukan jumlah sampel, yang penentuannya berdasarkan luas bangunan rumah penduduk. Perhitungan jumlah sampel dilakukan 102

untuk mengetahui seberapa banyak jumlah rumah/kepala Keluarga () di Kecamatan Jatiasih yang akan disampling. Perhitungan Jumlah Sampel: Jumlah Penduduk Sampling (Ps) = 233.163 Jiwa Koefisien Domestik (Cd) = 0,5 (Kota Sedang dan Kecil) Asumsi 1 (N) = 5 Jiwa S = Cd x!" = 0,5 x 233.162 jiwa = 241 jiwa K = S/N = ()*+,-. /+,-./11 = 48 Setelah diketahui jumlah yang akan disampling, maka ditentukan jumlah sampel berdasarkan tipe I, II dan III. Penentuan persentase tipe I, II dan III yang ada di Kecamatan Jatiasih adalah dari data jumlah rumah eksisiting yang dimiliki oleh UPTD Kebersihan Kecamatan Jatiasih yang didukung Dinas Tata Ruang Kota Bekasi yaitu, tipe I 25%, II 30% dan III 45%. Sehingga perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut: a. Rumah tipe 1 (>200 m 2 ) = 25% x 48 = 12 b. Rumah tipe 2 (100-200 m 2 ) = 30% x 48 = 14,4 14 c. Rumah tipe 3 (<100 m 2 ) = 45% x 48 = 21,6 22 Timbulan sampah permukiman diperoleh dari hasil sampling dengan total responden sebanyak 48. Sampling menghasilkan data berat timbulan sampah, kemudian dengan menggunakan data kepadatan sampah sebesar 0,13 kg/liter dapat dihitung volume timbulan sampah. Hasil sampling 3 jenis perumahan diatas memberikan kesimpulan bahwa secara keseluruhan rata-rata berat timbulan sampah adalah sebesar 28,38 kg/hari dan 0,47 kg/orang/hari serta rata-rata volume timbulan sampah adalah sebesar 218,33 l/hari dan 3,60 l/orang/hari yang dirangkum dalam Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Hasil Perhitungan Timbulan Permukiman Jumlah Jenis Penduduk Perumahan (Orang) Berat Timbulan Kg/hari Kepadatan Kg/orang/hari (Kg/Liter) Volume Timbulan L/hari L/org/hari 1 45 23,78 0,53 182,88 4,06 2 57 27,35 0,48 210,38 3,69 3 86 34,03 0,40 0,13 261,73 3,04 Total 188 85,15 1,40 655,00 10,80 Rata-rata 63 28,38 0,47 218,33 3,60 Laju timbulan yang digunakan untuk memproyeksikan timbulan sampah pada tahun perencanaan adalah 0,47 kg/orang/hari atau 3,6 l/orang/hari. Untuk mengetahui komposisi sampah suatu kawasan mengacu pada SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengukuran dan Pengambilan Contoh Timbulan dan Komposisi Perkotaan, maka hal ini didasari pada hasil sampling selama 8 hari. Gambaran komposisi sampah permukiman di Kecamatan Jatiasih dapat dilihat pada Gambar 1. No 1% 1% 1% 6% Jenis Alat Angkut 1% 1% 9% 1% Jumlah (unit) 79% Kapasitas (m 3 ) Ritasi Organik Kertas Kayu Kain/Tekst il Karet/Kulit Plastik Gambar 1 Komposisi Fisik Permukiman yang terangkut eksisting sebesar 87 m 3 /hari, jika dibandingkan dengan data jumlah sampah yang dihasilkan Kecamatan Jatiasih sebesar 423 m 3 /hari, maka cakupan pelayanan adalah sebesar 20%. Melihat tingkat pelayanan yang masih kurang optimal, oleh sebab itu evaluasi harus dilakukan dan difokuskan terhadap wilayah permukiman penduduk. Tabel 3. Perhitungan Terangkut Berdasarkan Jumlah Alat Angkut Terangkut (m3/hari) 1 Dump Truck 4 6 2 58 2 Armroll Truck 1 6 4 29 Total 5 12 6 87 Periode perencanaan teknis operasional pengelolaan sampah di Kecamatan Jatiasih direncanakan untuk 20 tahun mendatang, yaitu hingga tahun 2035. dilakukan dalam 3 tahap, yaitu tahap jangka pendek tahun 2015-2017, jangka menengah tahun 2018-2023 dan jangka panjang tahun 2024-103

2035.Peningkatan persen pelayanan dibagi dengan 3 tahap, yaitu jangka pendek sebesar 23%, jangka menengah sebesar 35% dan jangka panjang sebesar 70%. Proyeksi jumlah penduduk untuk tahun perencanaan diawali dengan menghitung 3 metode, yaitu Metode Aritmatika, Metode Geometrik dan Metode Geometrik Bunga- Berbunga. Nilai standar deviasi dari ketiga metode adalah 352,85 untuk Metode Aritmatika, 1255,35 untuk Metode Geometrik dan 1254,50 untuk Metode Geometrik Bunga-Berbunga. Nilai standar deviasi terkecil didapat dari Metode Aritmatika dengan nilai standar deviasi sebesar 352,85, sehingga metode yang digunakan untuk memproyeksikan jumlah penduduk Kecamatan Jatiasih tahun perencanaan 2015-2035 adalah Metode Aritmatika (Tabel 4) Tabel 4 Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Jatiasih 2015-2035 Prediksi Jumlah Laju penduduk (jiwa) Peningkatan (%) 2015 237.162 0,000 2016 244.207 1,030 2017 251.302 1,029 2018 258.451 1,028 2019 265.551 1,027 2020 272.535 1,026 2021 279.519 1,026 2022 286.504 1,025 2023 293.488 1,024 2024 300.472 1,024 2025 307.456 1,023 2026 314.441 1,023 2027 321.425 1,022 2028 328.409 1,022 2029 335.393 1,021 2030 342.377 1,021 2031 349.362 1,020 2032 356.346 1,020 2033 363.330 1,020 2034 370.314 1,019 2035 377.299 1,019 Rata-rata 0,975 2. Peningkatan kelembagaan terutama sumber daya manusia sebagai dasar untuk peningkatan kinerja operasional penanganan sampah, 3. Penyiapan dan penyempurnaan peraturan daerah dan undang-undang No. 18 2008, 4. Sosialisasi sebagai dasar untuk penyiapan masyarakat dalam partisipasi kegiatan 3R, 5. Penyediaan prasarana dan sarana untuk mengatasi masalah persampahan yang bersifat mendesak (pemilahan sampah, peningkatan TPA, dll), 6. Penyiapan peningkatan tarif (iuran atau retribusi). Tabel 5 Proyeksi Timbulan Prediksi Jumlah penduduk (jiwa) Laju Timbulan (l/org/hari) Timbulan (l/hari) 2015 237162 853660 2016 244207 879018 2017 251302 904557 2018 258451 930289 2019 265551 955846 2020 272535 980985 2021 279519 1006125 2022 286504 1031264 2023 293488 1056404 2024 300472 1081544 2025 307456 3,60 1106683 2026 314441 1131823 2027 321425 1156962 2028 328409 1182102 2029 335393 1207241 2030 342377 1232381 2031 349362 1257521 2032 356346 1282660 2033 363330 1307800 2034 370314 1332939 2035 377299 1358079 Perhitungan proyeksi timbulan sampah menggunakan data proyeksi penduduk dan diasumsikan laju timbulan sampah adalah tetap. Hasil proyeksi timbulan sampah pada tahun perencanaan dapat dilihat pada Tabel 5 Komposisi sampah pada akhir tahun perencanaan diasumsikan tetap. Rencana tahap pelaksanaan perencanaan teknis operasional pengelolaan sampah permukiman di Kecamatan Jatiasih: a. Rencana Jangka Pendek (2015-2017) Rencana peningkatan jangka pendek merupakan tahap pelaksanaan yang bersifat mendesak dan dapat dijadikan pondasi untuk pentahapan selanjutnya. Adapun rencana tahap jangka pendek antara lain: 1. Menyiapkan kebijakan pengelolaan sampah yang mengacu pada kebijakkan nasional dan provinsi yang berlaku, b. Jangka Menengah (2018-2023) Rencana peningkatan jangka menengah merupakan tahap pelaksanaan 5 tahun yang didasarkan pada hasil kajian sebelumnya ddengan menpertimbangkan tahap mendesak yang telah dilakukan. Adapun rencana tahap jangka menengah antara lain: 1. Melanjutkan peningkatan kelembagaan (pemisahan operator dan regulator) dan pelatihan sumber daya manusia yang disesuaikan dengan kebijakan nasional dan provinsi, 2. Pelaksanaan penegakkan peraturan yang didahului sosialisasi dan uji coba selama 1 tahun, 3. Peningkatan cakupan pelayanan sesuai perencanaan, 104

4. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana persampahan sesuai dengan perencanaan, 5. Peningkatan prasarana dan sarana sesuai cakupan pelayanan serta penggantian peralatan yang sudah habis umur teknisnya, 6. Pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan kegiatan 3R, 7. Sosialisasi yang berkelanjutan, 8. Pelaksanaan peningkatan retribusi baik melalui perbaikan tarif maupun mekanisme penarikannya, 9. Merintis kerjasama dengan pihak swasta. c. Jangka Panjang (2024-2035) Rencana peningkatan jangka panjang sekurang-kurangnya 10 tahun merupakan tahap pelaksanaan yang bersifat menyeluruh dengan mempertimbangkan hasil pencapaian tahap-tahap sebelumnya. Adapun rencana tahap jangka panjang antara lain: 1. Melanjutkan peningkatan kelembagaan (pemisahan operator dan regulator) dan pelatihan sumber daya manusia yang disesuaikan dengan kebijakan nasional dan provinsi, 2. Review atau penyempurnaan peraturan daerah dan kondisi terkini yang berkembang di daerah, 3. Peningkatan cakupan pelayanan sesuai dengan target perencanaan, 4. Peningkatan prasarana dan sarana sesuai cakupan pelayanan serta penggantian peralatan yang sudah habis umur teknisnya, 5. Replikasi 3R sesuai dengan target pengurangan sampah, 6. Sosialisasi sebagai dasar untuk penyiapan masyarakat dalam partisipasi kegiatan 3R, 7. Meningkatkan pola kerjasama dengan pihak swasta. Untuk perencanaan pengelolaan sampah Kecamatan Jatiasih disusun 2 alternatif dengan alasan untuk mengetahui perbandingannya, dimana alternatif 1 mempertahankan pola pengumpulan dan pengangkutan eksisting sedangkan alternatif 2 merupakan pola baru tetapi sampah yang akan dibuang ke TPA lebih sedikit dibandingkan alternatif 1. Pewadahan Total kebutuhan wadah untuk perencanaan alternatif 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6. Kebutuhan Wadah Alternatif 1 dan 2 2017 2023 2035 2017 2023 2035 Kebutuhan Wadah Kapasitas Jumlah (Unit) (liter) Alternatif 1 Alternatif 2 40 9.471-60 2.712 9.471 100-2.712 40 16.832-60 4.819 16.832 100-4.819 40 43.277-60 12.391 43.277 100-12.391 Pengumpulan Total kebutuhan wadah untuk perencanaan alternatif 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 7 Tabel 7. Kebutuhan Gerobak Alternatif 1 dan 2 Kebutuhan Gerobak 1 m 3 Pola Jumlah (Unit) Alternatif 1 Alternatif 2 Individual 74 138 Komunal - 35 Individual 129 239 Komunal - 70 Individual 327 601 Komunal - 192 Pemindahan TPS 3R merupakan salah satu alternatif yang akan direncanakan untuk mengurangi volume sampah yang akan dibuang ke TPA. yang dibuang ke TPS 3R akan dijadikan suatu produk yang memiliki nilai jual yang dapat dimanfaatkan bagi masyrakat sekitar serta para pekerja pada nantinya. Segi positif lainnya diharapkan dapat mencegah pencemaran dan perusakan lingkungan seperti pencemaran air, pencemaran tanah dan pencemaran udara. Pengangkutan Jumlah dump truck dan armroll truck yang dibutuhkan untuk kegiatan pengangkutan menuju TPA pada perencanaan alternatif 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 8. 105

Tabel 8. Kebutuhan Alat Angkut Alternatif 1 dan 2 Kebutuhan Alat Angkut 2017 2023 2035 Jenis Alat Angkut Jumlah (Unit) Alternatif 1 Alternatif 2 Dump Truck 5 4 Armroll Truck 3 3 Dump Truck 10 5 Armroll Truck 4 6 Dump Truck 25 13 Armroll Truck 11 16 Perbedaan kedua alternatif terlihat pada pola pengumpulan dan pengangkutan sampah, serta jumlah alat angkut yang dibutuhkan. Berdasarkan pertimbangan biaya, maka teknis operasional terpilih untuk Kecamatan Jatiasih adalah Alternatif 1. Biaya retribusi yang dibebankan kepada 55667 akan mengalami kenaikan, yaitu tipe I dari Rp 40.000 menjadi Rp 85.000, tipe II Rp 20.000 menjadi Rp 60.000 dan tipe III Rp 10.000 menjadi Rp 17.000. Pola pengumpulan dan pengangkutannya adalah invidual langsung, individual tidak langung dan komunal tidak langsung. Alternatif ini, setiap harinya akan menyumbangkan sampah ke TPA Bantar Gebang sebanyak 790,39 m 3 /hari pada akhir tahun perencanaan, yakni tahun 2035. 4. Kesimpulan 1. Cakupan pelayanan sampah Kecamatan Jatiasih hingga 2013 masih rendah, yaitu sebesar 17% dengan jumlah sampah yang terangkut hanya 72 m 3 /hari dari total timbulan sampah sebesar 423 m 3 /hari, 2. Pengolahan sampah dengan konsep 3R di Kecamatan Jatiasih belum optimal, dari 3 sarana pengolahan kompos yang ada hanya 1 unit yang aktif di Pasar Baru Jatiasih, Kelurahan Jatiasih, 3. Pola pengumpulan dan pengangkutan eksisting yang diterapkan di Kecamatan Jatiasih yaitu individual langsung menggunakan dump truck kapasitas 6 m 3, pola individual tidak langsung menggunakan gerobak kapasitas 1 m 3 dan pola komunal langsung menggunakan container kapasitas 6 m 3 yang diangkut dengan armroll truck, 4. Volume timbulan sampah permukiman berdasarkan hasil sampling adalah sebesar 0,47 kg/orang/hari atau 3,60 l/orang/hari dengan kepadatan sampah sebesar 0,13 kg/l, 5. Komposisi sampah permukiman yang terbesar adalah sampah organik sebesar 79% dan yang terkecil adalah sampah kayu, kain, karet, kaca dan lain-lain sebesar 1%, 6. Pewadahan yang dimiliki masyarakat Kecamatan Jatiasih adalah wadah individual dan wadah komunal, wadah individual berupa bak beton dan bekas kaleng cat 25 liter dengan variasi ukuran yang berbeda-beda, sedangkan wadah komunal berupa kontainer dengan kapasitas 6 m 3, 7. Pola pengumpulan di Kecamatan Jatiasih pada saat ini menggunakan pola individual langsung sebesar 59%, pola individual tidak langsung sebesar 3% dan pola komunal langsung sebesar 38%, 8. Dari 2 alternatif teknis operasional pengelolaan sampah yang direncanakan, alternatif terpilih adalah alternatif I, dengan pola pengumpulan dan pengangkutan pada tahun perencanaan menggunakan individual langsung untuk rumah tipe I dan II, individual tidak langsung untuk rumah tipe I, II, III dan komunal langsung untuk rumah tipe I dan II dengan pertimbangan biaya investasi dan biaya operasional lebih kecil dibandingkan dengan alternatif II, sedangkan untuk biaya Retribusi yang dibebankan kepada masyarakat akan mengalami kenaikan, yaitu rumah tipe I dari Rp 40.000 menjadi Rp 85.000, rumah tipe II dari Rp 20.000 menjadi Rp 60.000 dan rumah tipe III Rp 10.000 menjadi 17.000. Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik Kota Bekasi. 2013. Kota Bekasi Dalam Angka. Bekasi Badan Standarisasi Nasional. 1994. SNI 19-3964-1994: Metode Pebgambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Perkotaan. LPMB. Bandung Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 19-2454-2002: Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Perkotaan. LPMB. Bandung Departemen Pekerjaaan Umum. 1989. Buku Pedoman Teknis Pengelolaan Persampahan. Jakarta Departemen Pekerjaan Umum. 1993. Tata Cara Pengelolaan Teknik Perkotaan SK SNI T-13-1990-F. LPMB. Bandung Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Provinsi Jawa Barat. 2003. Buku Profil Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat. Jakarta 106

Dinas Kebersihan Kota Bekasi. 2012. Selayang Pandang Pengelolaan Kebersihan di Kota Bekasi. Bekasi Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan. Jakarta: Yayasan IDAYU Suprapto. 2005. Dampak Masalah Terhadap Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kesehatan Volume 1 (2) (2005). Jakarta Tchobanoglous, G. Theissen and Vigil, S. 1993. Integrated Solid Waste Management: Engineering Principles and Management Issues. McGraw-Hill, Inc. Singapore Unit Pelaksana Teknis Dinas Kebersihan Kecamatan Jatiasih. 2013. Selayang Pandang Pengelolaan di Kecamatan Jatiasih. Bekasi Widyatmoko, Sintorini. 2002. Menghindari, Mengolah dan Menyingkirkan. Abadi Tanur. Jakarta 107