Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang, terutama barangbarang

MODEL STRATEGI LAYANAN GARANSI UNTUK PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN INTERMITTENT TESIS

ANALISIS KEANDALAN PRODUK DENGAN POLA PENGGUNAAN INTERMITTENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

(FRW) DENGAN BERBAGAI JENIS REKTIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindari dalam

Kerangka Presentasi. Posisi penelitian ini. Latar Belakang. Critical Review. Perumusan Masalah SIDANG TUGAS AKHIR

Model Peningkatan Reliabilitas Produk Kendaraan Bermotor yang Dijual Dengan Garansi

Sidang Tugas Akhir. Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Level Produk Multiple Sub-Assemblies. M. Rofichul Nuril Abshor

MODEL PENINGKATAN RELIABILITAS PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YANG DIJUAL DENGAN GARANSI *

Analisis Perhitungan Biaya Garansi Untuk Produk Dengan Level Multiple Sub-Assemblies (Studi Kasus : Mesin Cuci LG 2 Tabung)

Model Biaya Garansi Satu Dimensi Polis FRW (Non-Renewing Free Replacement Warranty)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDEKATAN KOMPREHENSIF DALAM PENGELOLAAN GARANSI PRODUK UNTUK MEMINIMALISASI ONGKOS GARANSI DAN MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK

PENGARUH EXTENDED WARRANTY DARI RETAILER TERHADAP PERFORMANSI SUPPLY CHAIN

PENGEMBANGAN MODEL MATEMATIS PERIODE GARANSI DAN BIAYA GARANSI UNTUK PRODUK REUSE DENGAN DISTRIBUSI NON HOMOGENEOUS POISSON PROCESS

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin secara terus - menerus, maka dibutuhkan kegiatan

c. Bab II berisikan landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam pemecahan permasalahan yang diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH

PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK DAN UKURAN LOT SECARA SIMULTAN UNTUK PRODUK YANG BERGARANSI

PERTEMUAN #1 PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Maranatha

Jurnal INFORM Vol.2 No.2, Juli 2017, ISSN : , E-ISSN :

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENJAMINAN PEMELIHARAAN KAPAL BARU DENGAN SKEMA WARRANTY BERBASIS ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. roda dua dan merupakan pabrikasi alat transportasi roda dua di Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu Emergency Otomatis Dengan Pengaturan Tingkat Intensitas Cahaya Menggunakan Smartphone Android

MODEL ONGKOS RANTAI PASOK GABUNGAN PRODUSEN DAN DISTRIBUTOR UNTUK PRODUK YANG DIJUAL DENGAN GARANSI PADA LINGKUNGAN SISTEM JUST IN TIME (JIT)

UKURAN LOT PRODUKSI DAN BUFFER STOCK PEMASOK UNTUK MERESPON PERMINTAAN PROBABILISTIK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Para pelaku bisnis di industri terus berupaya agar apa yang mereka

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

Universitas Bina Nusantara

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Dari hasil perhitungan pada tabel 4.4 sampai dengan tabel 4.6, tampak bahwa nilai risiko konsumen yang memenuhi konsep NCR adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEANDALAN PRODUK MELALUI DESAIN ULANG KOMPONEN PRODUK*

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

INTEGRASI LOT SIZING PADA PRODUSEN DAN DISTRIBUTOR UNTUK PRODUK YANG DIJUAL DENGAN GARANSI

1 BAB I PENDAHULUAN. Kelancaran proses produksi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin. Mesin sebagai

MODEL BIAYA GARANSI SATU DIMENSI POLIS FRW (NON-RENEWING FREE REPLACEMENT WARRANTY)

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingginya penjualan mobil ditahun 2010 sebesar 763,751 unit. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tegnologi dibidang industri otomotif sepeda motor.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi menjadikan komputer sebagai suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. tahun 2006 untuk semua tipe produk dan beberapa produk model baru yang

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan di era modern saat ini memiliki teknologi-teknologi canggih dan lebih

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya transparansi di berbagai bidang, terutama di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Diagram 3.1 Flowchart Metodologi Pemecahan Masalah (Lanjutan)

peralatan listrik yang umum digunakan saat ini menerapkan prinsip elektronika

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui, alat transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, permintaan kendaraan bermotor khususnya sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. merupakan golongan paling konsumtif, ikut meningkat [1]. tahunnya hingga pada tahun 2013 mencapai 11,5 juta mobil [2].

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT-ATRIBUT SEPEDA MOTOR HONDA New SUPRA FIT 100 CC DI WILAYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kondisi pasar Indonesia yang akan memasuki era

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. smartphone telah menjadi kebutuhan gaya hidup yang dianggap penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan keefisienan dan efektifitas dalam melakukan setiap pekerjaan.

MODEL EKSPEKTASI BIAYA GARANSI PRODUK UNTUK KEBIJAKAN NONRENEWING FREE REPLACEMENT WARRANTY DENGAN PENDEKATAN DUA DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada Era globalisasi ini perkembangan teknologi di dunia semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi mengalami

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus di Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang industri percetakan belakangan ini semakin keras,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik jika perencanaan tersebut dapat memenuhi permintaan dari konsumen

ANALISIS HUBUNGAN PERUBAHAN DESAIN PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi otomotif dewasa ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data statistik AISI [2] Penjualan untuk pasar lokal Populasi (unit) Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. sistem kelistrikan dapat dibagi atas tiga kelompok yaitu:

ABSTRAK. Kata Kunci : Kewajiban Kontinjensi, Estimasi yang Layak, Rantai Markov, Laba Bermakna. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam melakukan pekerjaan. Namun perkembangan teknologi tidak

Transkripsi:

Bab I Pendahuluan Bab I yang merupakan pendahuluan dari penelitian ini terdiri dari lima sub bab, yaitu sub bab I.1 menguraikan latar belakang penelitian, sub bab I.2 berisi perumusan masalah penelitian, sub bab I.3 berisi tujuan penelitian, sub bab I.4 membahas tentang batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian, serta sub bab I.5 yang menguraikan tentang sistematika penulisan laporan penelitian. I.1 Latar Belakang Produk yang dapat bertahan lama (durable), misalnya peralatan elektronik dan kendaraan bermotor, dijual dengan garansi. Murthy dan Blischke (2006) mendefinisikan garansi sebagai suatu jaminan berbentuk kesepakatan kontraktual yang diberikan oleh produsen kepada konsumen, yang menyatakan bahwa produk atau jasa yang dijual dapat bekerja sesuai fungsinya jika digunakan pada kondisi normal untuk suatu periode waktu tertentu. Kesepakatan kontraktual tersebut menekankan bahwa produsen harus melakukan rektifikasi terhadap produk yang mengalami kerusakan selama periode garansi. Rektifikasi yang dilakukan dapat berupa perbaikan (repair) maupun penggantian (replacement). Kebijakan garansi dikelompokkan atas tiga bagian yaitu free replacement warranty (FRW), pro rata warranty (PRW), dan kombinasi antara FRW dan PRW (Murthy dan Blischke, 2006). Jika produk dijual dengan kebijakan FRW maka semua kerusakan yang terjadi pada periode garansi akan direktifikasi oleh produsen tanpa ongkos tambahan bagi konsumen. Kebijakan FRW ditawarkan untuk produk yang dapat diperbaiki (repairable) seperti produk otomotif dan elektronik. Jika produk dijual dengan kebijakan PRW maka kerusakan yang terjadi selama periode garansi akan diganti dengan produk baru oleh produsen, dengan beban ongkos bagi konsumen tergantung pada sisa periode garansi. Kebijakan PRW ditawarkan pada produk yang tidak dapat diperbaiki (non repairable) seperti ban dan lampu. Garansi bermanfaat baik bagi pihak produsen maupun konsumen. Murthy dan Blischke (2006) menyatakan bahwa manfaat garansi bagi konsumen adalah perlindungan, dalam arti menjamin produk yang rusak dapat direktifikas dengan 1

atau tanpa tambahan ongkos. Garansi juga memberikan informasi kepada konsumen mengenai kualitas dan keandalan produk, sehingga konsumen dapat menentukan pilihan pembelian produk berdasarkan garansi yang ditawarkan. Bagi produsen, manfaat utama garansi adalah memberikan batasan dari klaim konsumen yang berlebihan. Manfaat lain adalah karena garansi memberikan informasi mengenai kualitas dan keandalan produk maka produsen dapat menggunakan hal tersebut sebagai alat promosi. Penjualan produk dengan garansi mengakibatkan produsen mengalami penambahan ongkos untuk memperbaiki produk yang rusak. Besar ongkos garansi cukup signifikan yaitu antara 2 hingga 10% dari harga jual produk, tergantung pada produsen serta jenis produk yang dijual (http://warrantyweek.com/). Oleh karena itu produsen sangat memperhatikan upaya pengurangan ongkos garansi. Ongkos garansi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keandalan produk, kebijakan garansi, intensitas penggunaan dan lingkungan pengoperasian (Jack et al. 2008). Tiga cara yang dapat dilakukan produsen untuk mengurangi ongkos garansi adalah dengan meningkatkan keandalan produk, melakukan tindakan pemeliharaan (preventive maintanance) dan menerapkan strategi layanan garansi (Yun et al. 2008). Peningkatan keandalan produk dilakukan pada tahap perancangan dan pengembangan produk. Tindakan pemeliharaan tepat dilakukan jika periode garansi panjang dan ongkos tambahan yang dikeluarkan kurang dari ekspektasi ongkos garansi. Strategi layanan garansi tepat diterapkan untuk produk yang dapat diperbaiki. Strategi layanan garansi telah banyak diteliti oleh para peneliti. Nguyen dan Murthy (1986) mengembangkan strategi layanan garansi dengan membagi periode garansi menjadi 2 sub-interval, yaitu [0,W-v] dan [W-v,W], dengan W adalah periode garansi. Strategi layanan yang diusulkan adalah merektifikasi produk yang rusak pada sub interval [0,W-v] dengan penggantian dan pada subinterval [W-v, W] dengan perbaikan minimal. Jack dan Van der Duyn Schouten (2000) mengembangkan strategi layanan garansi dengan membagi periode garansi W atas tiga interval waktu yaitu [0,K], [K,L] dan [L,W]. Tiap kerusakan produk yang terjadi pada interval [0,K] dan [L,W] akan direktifikasi dengan perbaikan minimal. Kerusakan yang terjadi pada 2

interval [K,L] akan direktifikasi dengan perbaikan minimal atau penggantian tergantung pada umur produk saat rusak. Tujuan pengembangan strategi layanan ini adalah menentukan nilai K dan L optimal yang meminimasi ongkos garansi J(K,L). Solusi optimal diperoleh dengan program dinamis. Jack dan Murthy (2001) mengembangkan strategi layanan dengan pembagian interval garansi sama dengan strategi yang dikembangkan oleh Jack dan Van der Duyn Schouten (2000). Pada interval [0,K] dan [L,W] kerusakan yang terjadi akan direktifikasi dengan perbaikan minimal. Pada interval [K,L] kerusakan pertama yang terjadi akan direktifikasi dengan penggantian, sedang kerusakan-kerusakan selanjutnya mendapatkan perbaikan minimal. Solusi yang diperoleh adal sub optimal. Strategi layanan yang diteliti sebagian besar mengasumsikan bahwa produk digunakan dengan pola continuous, yaitu pola penggunaan produk secara terus menerus. Pada kondisi nyata pola penggunaan produk tidak hanya bersifat continuous tetapi juga intermittent (Murthy dan Blischke, 2006). Pola penggunaan intermittent adalah pola penggunaan produk yang tidak terus menerus atau terputus-putus. Contoh produk dengan pola penggunaan intermittent adalah eskavator, elevator, starter listrik pada sepeda motor, mesin cuci, generator darurat di rumah sakit, dan pintu kulkas. Penelitian mengenai analisis garansi untuk produk dengan pola penggunaan intermittent masih sangat terbatas. Murthy (1992) mengembangkan model ekspektasi ongkos garansi untuk produk dengan pola penggunaan intermittent. Model dikembangkan untuk produk yang tidak dapat diperbaiki dan produk yang dapat diperbaiki. Kerusakan pada produk yang tidak dapat diperbaiki akan direktifikasi dengan penggantian, sedang kerusakan pada produk yang dapat diperbaiki akan mendapatkan perbaikan minimal. Kurniati (2002) memodelkan estimasi ongkos garansi untuk produk dengan pola penggunaan produk intermittent. Model dikembangkan hanya untuk produk yang dapat diperbaiki. Kebijakan garansi yang dikembangkan adalah: 1) produsen hanya memperbaiki kerusakan pertama dari produk selama periode garansi, dan 2) produsen memperbaiki semua kerusakan produk selama periode garansi. 3

Pada penelitian Murthy (1992) dan kurniati (2002), rektifikasi yang diberikan untuk produk yang rusak adalah perbaikan. Rektifikasi ini memerlukan ongkos yang rendah tapi dengan probabilitas kerusakan besar selama sisa periode garansi. Jika produsen memberikan rektifikasi berupa penggantian maka diperlukan ongkos yang tinggi tapi dengan probabilitas kerusakan kecil selama sisa periode garansi. Oleh sebab itu penting bagi produsen untuk menentukan strategi layanan garansi yang tepat untuk meminimasi ekspektasi ongkos garansi. Berdasarkan penjelasan di atas maka pada penelitian ini akan dikembangkan strategi layanan garansi dengan kombinasi rektifikasi perbaikan dan penggantian untuk produk dengan pola penggunaan intermittent. Kebijakan garansi yang digunakan adalah FRW. Posisi penelitian yang akan dilakukan terhadap penelitian-penelitian yang telah ada dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut. Kriteria Tabel 1.1 Posisi Penelitian Terhadap Penelitian Sebelumnya Nguyen dan Murthy (1986) Kebijakan Ongkos Garansi Jack dan Van der Duyn Schouten (2000) Jack dan Murthy (2001) Murthy (1992) Kurniati (2002) FRW * * * * * * PRW Jenis Rektifikasi Perbaikan * * Penggantian * Perbaikan dan Penggantian Interval Periode Garansi Usulan * * * * 1 Interval * * 2 Interval * * 3 Interval * * Pola Penggunaan Produk Continuous * * * Intermittent * * * 4

I.2 Rumusan Masalah Penelitian ini akan difokuskan pada strategi layanan garansi untuk produk dengan pola penggunaan intermittent. Strategi layanan yang dikembangkan adalah membagi periode garansi W ke dalam dua interval [0,W 1 ] dan [W 1,W]. Kerusakan yang terjadi pada interval [0, W 1 ] akan direktifikasi dengan perbaikan minimal. Kerusakan pertama yang terjadi pada interval [W 1,W] akan mendapatkan penggantian, dan kerusakan-kerusakan selanjutnya pada interval ini akan direktifikasi dengan perbaikan minimal. Fungsi tujuan model adalah menentukan nilai W 1 optimal yang dapat meminimasi ekspektasi ongkos layanan garansi. I.3 Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Mengembangkan strategi layanan garansi untuk produk dengan penggunaan intermittent yang dikarakteristikkan oleh parameter W 1. 2. Mengembangkan model ekspektasi ongkos layanan garansi untuk produk dengan pola penggunaan intermittent. 3. Melakukan analisis model untuk mendapatkan solusi. I.4 Batasan Penelitian Beberapa hal yang membatasi penelitian ini, adalah: 1. Produk yang dianalisis adalah produk yang dapat diperbaiki. 2. Pemodelan kerusakan berdasarkan pada umur, durasi penggunaan dan frekuensi penggunaan produk. 3. Kebijakan garansi yang digunakan adalah free replacement warranty (FRW). I.6. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab pendahuluan membahas tentang Gambaran umum permasalahan yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan dan asumsi penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. 5

Bab II Landasan Teori Bab landasan teori berisi teori, konsep dan metode yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain studi garansi, rantai Markov, karakteristik kerusakan, strategi layanan garansi dan metode optimisasi. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan langkah-langkah yang digunakan dalam pemecahan masalah secara berurutan. Bab IV Formulasi Model Pada bab ini diuraikan tahapan untuk mendapatkan formulasi model yang relevan dengan strategi layanan yang dikembangkan. Bab V Analisis Model dan Contoh Numerik Bab ini membahas tentang analisis model yang telah dikembangkan pada bab IV serta contoh numerik untuk memberikan Gambaran solusi model. Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan akhir dari penelitian ini, berisi kesimpulan penelitian dan saran yang terkait untuk penelitian selanjutnya. 6