Oleh : Danang Septa F 2) dan Nur Khoiri 3) Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERPERSPEKTIF CRC (CHILDREN RIGHTS CONVENTION) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA TEKNOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Oleh : Pagunanto 2 dan Joko Sefan 3. Kata kunci : alat peraga multi board, hasil belajar

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

Oleh : Indriyani Mustika 2 dan Ngurah Ayu Nyoman Murniati 3. Abstrak

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

VIKA TRI HUDAYANI A Dibawah Bimbingan: 1. Dra. Hariyatmi, M.Si 2. Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NASKAH PUBLIKASI

Maulizar. Kata-kata kunci: Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Make A Match, Materi Tumbuhan Biji (Spermatophyta).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN. Ani Yuliastuti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA. Pebli Vidia Kurniawan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF CARD SORT DAN INDEX CARD MATCH TERHADAP PRESTASI BELAJAR GETARAN DAN GELOMBANG 1. Haryanto 2.

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA1 SMA PGRI 1

AGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran fisika merupakan salah satu pelajaran yang kurang. menyenangkan bagi beberapa siswa. Penyebab pelajaran fisika kurang

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL

SKRIPSI OLEH: NI KADEK NOVIA SANTI NIM:

Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

Abstrak. Kata kunci: hasil belajar IPA-Fisika, permainan monopoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

Fariyani Eka Kusuma Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB III RENCANA PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif,

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD. Oleh :

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Kata Kunci: Model Pembelajaran, Snowball Throwing. Dosen Pendidikan Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, UNIMED

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GIRING QUESTION AND GETTING ANSWER

1. Anis Widarti, S.Pd. 2. Abdul Majid S.Si,M.Si 3. Dra. Maasje C.W.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan

Rinendah Sihwinedar 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

ABSTRAK. Kata kunci: PTK, Team Game Tournamen (TGT), Media Gambar Cetak, Hasil Belajar, Geografi

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. luas kedepan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan dan mampu

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program studi Pendidikan Biologi

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

WAYANG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG PADA SISWA KELAS VIII SMP PURNAMA 1 SEMARANG 1) Oleh : Danang Septa F 2) dan Nur Khoiri 3) Abstrak Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA-Fisika cukup rendah, padahal IPA sekarang menjadi mata pelajaran yang ikut Ujian Nasional. Untuk mensiasati hal tersebut, perlu dikembangkan media media yang dimaksudkan untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar fisika sehingga dapat mendongkrak hasil belajar siswa. Media yang dimaksud adalah wayang. Masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah bagaimana memfungsikan wayang sebagai media pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan getaran dan gelombang. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika menggunakan media wayang pada pokok bahasan getaran dan gelombang pada siswa kelas VIII SMP Purnama 1 Semarang. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Subjek penelitian terdiri dari 30 siswa kelas VIII SMP Purnama 1 Semarang pada semester ganjil tahun 2008/2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan wayang sebagai media pembelajaran fisika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya peningkatan rata-rata hasil belajar IPA Fisika pada ranah kognitif maupun afektif siswa. Berturut-turut mulai dari siklus 1 sampai siklus 2 selalu mengalami peningkatan. Kata kunci: wayang, media, hasil belajar 1 1) Ringkasan Hasil Penelitian Tindakan Kelas Tahun 2008 2) Alumni Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang Tahun 2008 3) Dosen Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang Jl. Lontar No. 1 Semarang Telp (024) 8316377 ext. 223 Fax : (024) 8448217-1-

A. Pendahuluan Mata pelajaran fisika adalah salah satu cabang pendidikan, dan cabang ini sangatlah penting, dan wajib dipelajari serta dipahami oleh para siswa. Namun pada realitanya, fisika sering menjadi momok yang sering ditakuti oleh para siswa dan tidak sedikit yang berubah menjadi bomerang bagi para siswa karena kurangnya pemahaman siswa yang diakibatkan minimnya minat siswa dalam belajar fisika. Sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kurang menarik dan bervariasinya sebuah proses belajar pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan daya tarik dari sebuah proses belajar pembelajaran dapat dilakukan dengan beberapa hal antara lain dengan menggunakan bantuan media dalam menyampaikan materi, dan memvariasi proses belajar pembelajaran. Dalam pelajaran fisika banyak terdapat konsepkonsep yang abstrak dan perlu imajinasi, oleh karena itu dengan bentuan media akan sangat membantu proses belajar siswa dalam memahami konsep-konsep tersebut. Selain untuk mebantu siswa dalam belajar, media juga dapat dijadikan alat untuk menambah daya tarik proses pembelajaran, karena dengan media siswa akan terpacu keinginannya dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga pembelajaran tidak lagi membosankan dan lebih mengenang dalam memori pikiran para siswa. Namun dalam pemilihan media pembelajaran harus dilakukan secara tepat. Dewasa ini media pembelajaran yang dikembangkan lebih dititik beratkan pada materi pelajaran tanpa unsur lain, khususnya tradisi dan budaya. Hal ini akan membuat generasi generasi sekarang yang nantinya akan menjadi pemimpin pemimpin negara terlena dan lupa dengan tradisi dan budaya sendiri. Maka dari itu, awal mereka mengenyam pendidikan, mereka harus telah dikenalkan dengan tradisi dan budaya. Karena tradisi dan budaya merupakan ciri khas pribadi sebuah bangsa. Berangkat dari hal yang telah dipaparkan di atas, maka perlu dikembangkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam proses belajar, membuat proses belajar lebih menarik, dapat meningkatkan hasil belajar, juga memiliki fungsi pendamping untuk menumbuhkan rasa kepemilikan akan tradisi dan budaya sendiri, maka dari itu peneliti menggunakan wayang sebagai media pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Karena wayang merupakan salah satu tradisi dan budaya asli dari Indonesia, dan wayang mempunyai bentuk yang menarik dan wayang fleksibel dalam penggunaannya untuk menjembatani proses pembelajaran karena wayang mempunyai unsur kebendaan dan ketokohan (makhluk hidup), selain itu wayang juga dapat dinilai sebagai kesenian yang mewakili budaya Indonesia yang harus tetap dilestarikan di samping tradisi dan budaya yang lain. -2-

B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana memfungsikan wayang sebagai media pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan getaran dan gelombang pada siswa kelas VIII SMP purnama 1 Semarang? C. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil di SMP Purnama 1 Semarang yang terdiri dari siswa kelas VIII sejumlah 30 siswa, dengan 13 siswa laki-laki dan 17 siswa. Faktor yang akan diteliti yakni sejauh mana pembelajaran fisika menggunakan batuan media wayang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang akan diamati dengan menggunakan tes. Serta meneliti aktifitas siswa, dan kinerja guru yang dapat direfleksikan dalam bentuk patisipasi dalam pembelajaran fisika menggunakan media wayang yang diamati dengan lembar observasi. Penelitian ini menggunakan dua variable yakni variable siswa dan variable guru. Variable siswanya adalah hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika, dan keaktifan siswa dalam pembelajaran fisika. Sedangkan variabel gurunya adalah kemampuan guru dalam melaksanakan rencana pelaksanaan pembalajaran (RPP) dengan menggunakan media wayang. Prosedur kerja penelitian dilaksanakan seperti bagan siklus model penelitian tindakan kelas di bawah ini: (Arikunto, 2006:97) Gambar 1. Bagan siklus model penelitian tindakan kelas -3-

Untuk memperoleh beberapa data yang diinginkan, dalam penelitian ini digunakan beberapa metode yakni: 1) data tentang tingkat hasil belajar siswa diambil dengan menggunakan tes soal, berupa soal pilihan ganda, 2) Data tentang keaktivan siswa dan situasi belajar diambil dengan menggunakan lembar observasi, 3) Data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan RPP dengan media wayang diambil dengan menggunakan lembar observasi. Dalam penelitian penggunaan media wayang untuk meningkatkan hasil belajar fisika pada siswa kelas VIII SMP Purnama 1 Semarang ini dapat tercapai apabila memenuhi beberapa indikator keberhasilan, diantaranya: a) Indikator pembelajaran fisika menggunakan media wayang di SMP Purnama 1 Semarang dikatakan berhasil bila ketuntasan hasil belajar kognitif fisika dengan menggunakan media wayang minimal 60 % baik ketuntasan individual maupun klasikal, b) Indindikator keberhasilannya adalah jika aktifitas siswa dalam kategori baik atau baik sekali. Indikator aktivitas siswa ini merupakan hasil belajar afektif, c) Indindikator keberhasilannya adalah jika kinerja guru dalam kategori baik atau baik sekali. D. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses kegiatan pembelajaran pada siswa SMP Kelas VIII sejumlah 30 siswa di SMP Purnama 1 Semarang. Dalam penelitian ini kegiatan pembelajaran dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru bina dengan guru mata pelajaran setempat yang berlaku sebagai pengamat. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklusnya satu kali pertemuan dengan waktu 90 menit. Berdasarkan observasi dan evaluasi maka penelitian ini dapat dipaparkan sebagi berikut ini: 1. Siklus Pertama Siklus pertama terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi serta replanning. Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut: a. Siswa belum terbiasa dengan kondisi pembelajaran menggunakan media wayang. Namun siswa terlihat senang dan antusias dalam belajar b. Masih terdapat siswa yang pasif dan terkesan hanya menonton. Hal itu dimungkinkan karena mereka merasa malu untuk berbicara atau kurang tertarik dalam pembelajaran menggunakan media wayang. c. Hasil evaluasi pada siklus pertama mengalami peningkatan untuk hasil belajar kognitif yang diperoleh dari sekolah adalah 58,16% menjadi 67,20% dan hasil belajar afektif dari 53,12% menjadi 68,75% dengan ketuntasan kelas dari 53,33% menjadi 96%. -4-

2. Siklus Kedua Seperti pada siklus pertama, siklus kedua ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun keberhasilan yang diperoleh selama siklus kedua ini adalah: a. Meningkatnya rata-rata nilai tes akhir yang merupakan hasil belajar kognitif siswa dari 67,20 %pada siklus pertama menjadi 78,23 % pada siklus kedua yang diikuti dengan peningkatan ketuntasan kelas yaitu 96% pada siklus pertama menjadi 100 % pada siklus kedua. Hal tersebut karena guru intensif membimbing, mengarahkan, memotivasi siswa, terutama saat siswa mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media wayang. b. Meningkatnya aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mengarah kepada kegiatan pembelajaran menggunakan media wayang secara lebih baik. Siswa mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya. Siswa menjadi aktif dalam bertanya dan menanggapi pendapat teman. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa yang dipakai sebagai hasil belajar afektif siswa meningkat dari 68,75% pada siklus pertama menjadi 81,25% pada siklus kedua, hasil belajar afektif tersebut merupakan nilai rata-rata seluruh siswa. Apabila dibuat dalam bentuk tabel dan grafik maka peningkatan prosentase rata-rata hasil belajar Fisika pada ranah afektif, dan kognitif siswa SMP Purnama 1 Semarang dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1. Persentase peningkatan rata-rata hasil belajar Fisika siswa SMP Purnama 1 Semarang. Hasil Belajar Awal Siklus I Siklus II Persentase rata-rata penilaian hasil 58,16 % 67,20 % 78,23 % belajar ranah kognitif Persentase rata-rata penilaian hasil belajar ranah afektif 53,12 % 68,75 % 81,25 % Dengan diterapkannya metode pembelajaran menggunakan media wayang pada kegiatan pembelajaran di SMP Purnama 1 Semarang ternyata berhasil meningkatkan rata-rata hasil belajar fisika secara berkesinambungan bedasarkan data yang diperoleh dari data awal, siklus pertama dan siklus kedua yaitu untuk rata-rata hasil belajar pada ranah kognitif sebesar 20,07 % dimana pada awal penelitian rata-rata hasil belajar pada ranah kognitif sebesar 58,16 % dimana dari 30 siswa hanya 17 siswa atau 56,67 % yang tuntas belajar. Untuk 13 siswa yang belum tuntas, guru lebih memperhatikan dan mengajak interaksi pada saat kegiatan pembelajaran. Pada siklus pertama rata-rata hasil belajar pada ranah kognitif meningkat menjadi 67,20 % diperoleh dari nilai tes akhir siklus dimana dari -5-

30 siswa terdapat 29 atau 96 % yang tuntas belajar. Untuk 1 siswa yang belum tuntas, guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami siswa dan kemudian melakukan remidial dengan memberikan tugas. Peningkatan rata-rata hasil belajar pada ranah afektif sebesar 15,63 % dari 53,12 % pada keadaan awal dengan ketuntasan belajar seluruh kelas sebesar 56,67%, dimana masih ada 43,33 % siswa yang belum tuntas. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal tersebut guru melakukan pendekatan, memberikan motivasi, berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran dan melakukan bimbingan lebih intensif yang berdampak positif pada siklus pertama hasil belajar pada aspek afektif meningkat menjadi 68,75% dengan ketuntasan belajar seluruh kelas meningkat menjadi 96 % dimana masih ada 4% siswa yang belum tuntas. Pada siklus kedua rata-rata hasil belajar kognitif meningkat menjadi 78,23 % dengan ketuntasan belajar siswa 100 %. Peningkatan rata-rata hasil belajar pada ranah afektif sebesar 28,12% dari 53,12 % pada keadaan awal dengan ketuntasan belajar seluruh kelas sebesar 56,67%, dimana masih ada 43,33 % siswa yang belum tuntas, meningkat menjadi 68,75 % dimana dari 30 siswa terdapat 29 atau 96 % yang tuntas belajar. Pada siklus kedua hasil belajar pada aspek afektif meningkat menjadi 81,25 % dengan ketuntasan belajar seluruh kelas sebesar 100 %. Peningkatan hasil belajar siswa ditunjang dengan peningkatan kinerja guru yaitu berupa rata-rata penilaian angket kinerja guru sebesar 10% dari 85% pada siklus pertama menjadi 95 % pada siklus kedua. Berdasarkan observer Anis, S.Pd selaku guru bina. Menurut beliau dalam kegiatan tutorial guru terlihat maksimal pada kemampuan guru dalam membuka pelajaran dan memberikan apersepsi, ketrampilan guru dalam menggunakan media wayang ketika kegiatan pembelajaran, kesesuaian guru dalam melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran, keaktifan guru membimbing siswa dalam berinteraksi dan menjawab pertanyaan siswa, disamping itu guru bisa menciptakan kondisi kelas yang kondusif dan kegiatan pembelajaran yang menarik. Selain peningkatan hasil belajar dan kinerja guru, minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran mata pelajaran fisika juga mengalami peningkatan sebesar 15,42 % dari 65,41 % pada siklus pertama dan meningkat menjadi 80,83 % pada siklus kedua yaitu dengan menganalisis Angket tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran menggunakan media wayang. Hasil analisis angket siswa pada siklus pertama dan kedua dapat dilihat pada Tabel 2. -6-

Tabel 2. Analisis angket siswa pada siklus pertama dan kedua Berdasarkan analisis angket tanggapan siswa dan wawancara tak bestuktur secara langsung mengenai kegiatan pembelajaran menggunakan media wayang. Peningkatan minat tersebut dikarenakan metode pembelajaran menggunakan media wayang menciptakan pembelajaran yang menarik, efektif, meningkatkan minat belajar, variatif, dan menyenangkan. Dengan kondisi nyaman dan senang, maka siswa secara tidak langsung lebih dapat merekam peristiwa-peristiwa pada saat kegiatan pembelajaran. E. Simpulan Bedasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut: penggunaan media wayang dalam pembelajaran dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar fisika pada ranah kognitif sebesar 20,07 % dari 58,16 % pada keadaan awal meningkat menjadi 67,20 % pada siklus pertama, kemudian meningkat lagi menjadi 78,23 % pada siklus kedua, dan peningkatan rata-rata hasil belajar pada ranah afektif sebesar 28,12% dari 53,12 % pada keadaan awal meningkat menjadi 68,75 % Pada siklus kedua hasil belajar pada aspek afektif meningkat lagi menjadi 81,25 %. -7-

Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Azhar, Arsyad. 2009.Media Pembelajaran.Jakarta: Raja grafindo Persada. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Margono.2005. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT. Rineka Cipta. Muhibbin.2003.Psikologi Belajar.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Nusantara, Yayat.2004.Kesenian SMA X.Bekasi:Eelangga. Soedarsono.R.M.2002. Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi.Yogyakarta:Gajah Mada University Press. Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sukabdiyah, Sri.2005.Kontekstual Sains Fisika SMP 2B.Jakarta:PT Ghalia Indonesia Printing. -8-