BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Kerja Praktek

COMPANY PROFILE. Visi Perusahaan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. INTI BANGUN SEJAHTERA

KONEKSI JARINGAN KECAMATAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seperti bisnis, perdagangan, rumah tangga, industri, dan

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dalam bidang penyedia jaringan infrastruktur Wireless. Dengan layanan Wireless

PT. PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

Information Technology Processing (ISP)

Nama Kelompok : 1. Arvita Mizza Utami (12/327968/SV/00144) >> Presenter. 2. Chusnul Khotimah M (12/327950/SV/00126) >>presenter & pencari materi

TEKNOLOGI VSAT. Rizky Yugho Saputra. Abstrak. ::

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

TREND JARINGAN. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Teknologi Komunikasi. INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI Broadband & Telecommunication USO. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

MEDIA TRANSMISI. Materi Ke-5 Sistem Telekomunikasi Politeknik Telkom

Media Transmisi Jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN - 1 -

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk chating. Layanan-layanan yang sebelumnya sulit berkembang, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi bagi Negara - negara yang mempunyai rintangan - rintangan alamiah,

SISTEM TELEKOMUNIKASI SATELIT

STIKOM SURABAYA BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Wireless LAN (Local Area Network) adalah suatu system jaringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. : PT. Rahajasa Media Internet (RADNET) Alamat : Jl. Jendral Basuki Rahmat No Plaza BRI Lt. 8 Room 803.

Pertemuan 3 Dedy hermanto/jaringan Komputer/2010

SISTEM UNTUK MENGAKSES INTERNET

PT. EXTRA POWERNET COMPANY PROFILE

TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS

BAB II DASAR TEORI. menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

KONFIGURASI JARINGAN/NETWORK PT. SYSTECCO

Pengabdian Masyarakat di SMK Bangun Nusantara APLIKASI FIBER OPTIK. Oleh :Suyatno Budiharjo

BAB IX JARINGAN KOMPUTER

TEKNOLOGI WiMAX untuk Komunikasi Digital Nirkabel Bidang

Tapi pasar ini berkembang pesat karena aplikasi web, SaaS, dan server co-lokasi.

BAB III PEMBAHASAN 3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. perangkat yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver melalui suatu sistem


Paparan Publik PT FIRST MEDIA Tbk. Jakarta, 15 April 2016

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. NTT ( Nippon Telegraph & Telephone ) group memberikan layanan

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut hanya berada dalam satu lokasi maka akan lebih mudah dalam

Home Networking. Muhammad Riza Hilmi, ST.

KOMUNIKASI DATA. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Analisa kelayakan..., Deris Riyansyah, FT UI, Universitas Indonesia

BAB I. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

MEMPERSEMBAHKAN SOLUSI INTERNET KONEKSI CEPAT

Jaringan Komputer. Struktur dan Arsitektur Jaringan Komputer. Dimodifikasi: Andik Setyono, Ph.D.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Profil Konsorsium PIB Anggota Konsorsium PIB

TASK 1 JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

media transmisi backbone sebagai bagian dari sistem yang handal.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

EXECUTIVE SUMMARY TEKNOLOGI YANG ANDAL UNTUK MENGATASI RENDAHNYA PENETRASI PENGGUNAAN JASA TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PROPOSAL KERJASAMA. Pengadaan Layanan Koneksi Internet pada Yayasan Wakaf Sahid Husnul Khotimah Kabupaten Bogor

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat

A I S Y A T U L K A R I M A

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

MEDIA TRANSMISI KOMUNIKASI DATA

BAB III. Profil perusahaan. bidang lain yang ada. Layanan multimedia merupakan layanan yang mampu

JARINGAN. berhubungan untuk melakukan komunikasi data. Tahun 1940-an : di Amerika dibuatlah proses beruntun (Batch Processing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Membangun Jaringan POP daerah dan Potensinya oleh: Pujo Mulyono

Komunikasi dan Jaringan

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mungkin untuk menciptakan segala sarana yang dapat digunakan untuk. Telekomunikasi di dalam era globalisasi sekarang ini, dimana

WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

STT Telematika Telkom Purwokerto

DESAIN TEKNIS JARINGAN TULANG PUNGGUNG 'WIRELESS' UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari

BAB II PROSES BISNIS

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

BAB I PENDAHULUAN.

Faktor Rate data. Bandwidth Ganguan transmisi(transmission impairments) Interferensi Jumlah receiver

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tujuan tertentu. Sebuah sistem terdiri dari berbagai unsur yang salin

Materi. Penilaian UTS 30% UAS 40% Tugas 20% Partisipasi 10%

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini internet tidak hanya digunakan sebagai media bertukar

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Riwayat Berdirinya Kementerian Komunikasi dan Informatika

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN 2.1 Profile Perusahaan Nama Perusahaan : PT. iforte SOLUSI INFOTEK Alamat Perusahaan : Wisma Millenia, Lantai 4 Jl. MT.Haryono Kav.16 Jakarta 12810 Alamat HUB VSAT : Graha Praba Samantha, Gedung Japfa 2 Jl. Daan Mogot KM.12 No.9 Jakarta Barat 2.2 Sejarah Perusahaan PT. Iforte Solusi Infotek, atau yang lebih dikenal iforte, sebelumnya dikenal sebagai PT. Prisma Sentra Telekomunikasi. Pada awal operasinya, perusahaan ini memiliki izin untuk menyediakan layanan komunikasi satelit di Indonesia. Pada tahun 2002, nama perusahaan diubah menjadi PT. Iforte Solusi Infotek, yang mencerminkan visi dan misi perusahaan. Perusahaann memulai bisnis sebagai penyedia solusi IT terintegrasi yang menyediakan solusi total ICT termasuk hardware, software, telekomunikasi, koneksi internet dan jasa outsourching. Pada tahun 2010 iforte menjadi anak perusahaan dari Saratoga Group, yang merupakan kelompok investasi Indonesia yang aktif dengan track record yang unik dari investasi yang menguntungkan di sektor-sektor kunci ekonomi Indonesia. Sejak itu, Saratoga Grup secara aktif memberikan kontribusi untuk pertumbuhan dan perkembangan bisnis iforte, dan perusahaan melakukan restrukturisasi bisnis untuk fokus terutama pada infrastruktur dan layanan telekomunikasi. Saat ini Perusahaan memiliki kehadiran yang signifikan pada : 1. Sewa Infrastruktur Micro Cell Pole (BTS Hotel) 2. Penyewaan kabel Fiber Optic (Dark Fiber) 3. Koneksi Broadband Internet (melalui wireline, wireless dan wi-fi) 4. VSAT (Very Small Aperture Terminal) 5

6 PT. iforte Solusi Infotek adalah penyedia Mikro BTS terkemuka di Indonesia dan memiliki perizinan untuk membangun Mikro BTS di Jakarta dan Surabaya, dan sedang dalam proses untuk mendapatkan perizinan microcell di kota-kota besar lainnya. Dengan lebih dari 700 km jaringan yang kuat dari kabel serat optik di Jakarta dan Surabaya, iforte menyediakan bandwidth transmisi yang besar untuk pelanggan. Didukung oleh track record yang kuat beroperasi, manajemen yang berpengalaman dan pemegang saham bonafit, iforte berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Bisnis iforte saling melengkapi satu sama lain dan menghasilkan sinergi yang sangat besar, karena berbagi atau dengan memanfaatkan infrastruktur umum, seperti gambar dibawah : Gambar 2.1 Infrastruktur Perusahaan iforte yang berhubungan dengan Aplikasi Bisnis 2.3 Visi, Misi dan Logo Perusahaan A. Visi To be a leading provider of telecommunication infrastructure and services that delivers value to all stakeholders

7 B. Misi To achieve our vision by providing excellent product and services to our clients and by supporting our employees to achieve their success. C. Logo Gambar 2.2 Logo Iforte D. Motto Sharing Our Success Together. Seperti yang di tunjukkan dari Visi dan Misi, Motto iforte adalah untuk berbagi kesuksesan kami bersama-sama. Manajemen berpendapat bahwa keberhasilan jangka panjang perusahaan hanya dapat dicapai jika pelanggan puas, karyawan terurus dan para pemegang saham bisa menerima pengembalian investasi mereka. 2.4 Strategi Perusahaan iforte Manajemen iforte percaya bahwa dalam era informasi dan globalisasi, aliansi strategis dan kemitraan bisnis adalah pendekatan yang tepat untuk beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang berkembang. Untuk alasan ini, perusahaan telah membentuk berbagai kemitraan bisnis dan perjanjian dengan teknologi dan industri pemimpin dari seluruh dunia. Beberapa contoh kemitraan ini meliputi: Hewlett-Packard, Microsoft, Gilat, ND Satcom, SafeNet, Netegrity, Invensys, Oracle, Clarity, dan Corning Cable Company. Di iforte, perusahaan memberikan solusi untuk semua pertanyaan atau kekhawatiran dari bisnis yang akan dibangun. Keprihatinan ini bisa menjadi permasalahan teknis, seperti: infrastruktur komunikasi yang tidak memadai atau tidak terjangkau, kurangnya platform yang aman untuk e-business,

8 kurangnya integrasi dengan sistem lama, solusi cepat dan tingginya biaya perkembangan, dan banyak lagi. Mereka juga bisa menjadi masalah yang terkait dengan bisnis, seperti: kecepatan penyebaran, pendekatan yang setengah-setengah dalam memenuhi kebutuhan klien dari vendor, total biaya kepemilikan, payback period, dan manfaat nyata segera. 2.5 Solusi 2.5.1 Solusi Cerdas untuk Kota Metropolitan Kami memiliki solusi tantangan yang dihadapi oleh operator Telco, yaitu : Teknologi Spektrum Frekuensi (License) Throughput / Kecepatan Kapasitas Perilaku Pelanggan Kebijakan Pemerintah Daerah (Metropolitan Smart City) Berikut adalah gambar dari Solusi Perusahaan : Gambar 2.3 Solusi Perusahaan iforte

9 2.5.2 Hotel BTS iforte Memiliki lebih dari 300 Micro Cell Pole (MCP) yang tersebar di wilayah pelanggan potensial di Jakarta dan 700 km Jaringan Fiber Optic yang kuat di Jakarta pada Agustus 2014, iforte adalah BTS Hotel penyedia solusi terkemuka. Dengan strategi peluncuran yang cepat, iforte menargetkan untuk menyelesaikan 400 tiang di Jakarta pada akhir 2014. Angka tersebut diperkirakan akan tumbuh pesat di tahun-tahun mendatang. Konsep BTS Hotel ini adalah jawaban kepada operator tantangan Telco untuk bersaing dengan pertumbuhan yang luar biasa dari permintaan bandwidth dan jumlah pelanggan. Ini menyediakan manajemen bandwidth lebih efisien dan kompatibel dengan teknologi terbaru dari 2G GSM, (HSDPA) hingga 4G LTE. Selain itu, penggunaan kabel serat optik, yang memiliki bandwidth transmisi yang besar, menggantikan kebutuhan untuk link microwave, yang tidak hanya memiliki bandwidth yang terbatas, tetapi juga masalah gangguan yang disebabkan oleh sesak penggunaan spektrum frekuensi.selain itu, pemisahan sel dari sel makro ke dalam sel mikro memungkinkan jangkauan jaringan yang lebih baik dan berkualitas. Konsep Micro Cell Pole (BTS Hotel) dalam banyak kasus menjadi satu-satunya solusi yang layak untuk membangun situs di kota-kota metropolitan seperti Jakarta, di mana sangat sulit untuk mendapatkan situs dan untuk mendapatkan izin membangun tiang. Pada dasarnya konsep BTS Hotel menghasilkan manfaat besar sebagai berikut: Cell Splitting (kapasitas yang lebih) Bandwidth Transmisi Besar (dengan Kecepatan yang Lebih Tinggi) Ketinggian Antena yang Rendah (dekat dengan pengguna, kualitas sinyal yang lebih baik) Estetika Kota Modern

10 Dan kami memperkenalkan konsep ini juga untuk kota-kota lain. 2.5.2.1 Site List iforte memiliki lebih dari 700 km Jaringan Fiber Optic di Jakarta dengan 300 pole dan 7 BTS Hotel ke pool BTS / BBU. Berikut adalah gambarnya : Gambar 2.4 300 pole iforte yang tersebar di daerah Jakarta 2.5.2.2 Konsep Hotel BTS Berikut adalah gambar Konsep Hotel BTS iforte dari Pole yang terhubung dengan master unti dan dilanjutkan ke operator serta perangkat yang lainnya : Gambar 2.5 Konsep Hotel BTS iforte

11 2.5.3 M-WIFO M-WIFO yang merupakan singkatan dari Metropolitan Wireless Fiber Optic adalah lini bisnis iforte ini diarahkan untuk menyediakan broadband dan Virtual Private Network untuk organisasi perusahaan dan pemerintah yang beragam di Jakarta wilayah metropolitan, menggunakan media jaringan Fiber Optic, ditambah dengan teknologi Mesh Broadband Wireless (BWA). Gambar 2.6 Logo M-Wifo Berikut adalah beberapa sorot utama M-WIFO : 1. Lebih dari 300 km Fiber Optic untuk Jaringa Backbone, dan total 700 km+ termasuk akses FO, dipasang di bawah jalan-jalan utama dan distrik bisnis di daerah metropolitan Jakarta dan kota Surabaya. 2. Lebih dari 70 Points of Presence (PoP) pada Halte Busway Trans Jakarta (Koridor I sampai Koridor XI), Stasiun Jaringan yang mencakup lalu lintas jalan paling padat dan di sepanjang distrik bisnis tersibuk di Jakarta wilayah metropolitan. 3. Jangkauan nirkabel yang luas di wilayah metropolitan Jakarta, dengan tambahan untuk menutupi sekitar kota ataupun kota Ja(bo)detabek yaitu Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi dan ditambah dengan daerah Cikarang. 4. Kemitraan bisnis dengan perusahaan ISP terkemuka di Indonesia untuk melayani wilayah geografis luas kepulauan Indonesia. 5. IForte FO dan Wireless jaringan, yang sedang digunakan oleh Telco dan ISP lain untuk melayani wilayah metropolitan Jakarta. 6. Bisnis sistem Integrator, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak sebagai bagian dari solusi. 7. Tim pengembangan bisnis dan tim teknis untuk mengembangkan konten bisnis sebagai bagian dari total solusi penawaran bisnis.

12 Jalur Busway yang berada di daerah yang sangat strategis di sepanjang jalan-jalan tersibuk utama di Jakarta, yang meliputi hampir seluruh kota. Gamar jalur Trans jakarta adalah sebagai berikut : Gambar 2.7 Jalur Trans Jakarta Backbone Serat Optik iforte di Jakarta adalah salah satu dari aset yang paling berharga, yang akan meningkatkan nilai dari waktu ke waktu seperti itu makin sulit untuk mendapatkan izin menggali di Jakarta. 250 stasiun bus disemua 15 koridor busway di mana iforte dapat menempatkan Jaringan Tetap dan Antena Radio, berikut adalah gambarnya:

13 Gambar 2.8 Koridor Busway DKI Jakarta yang dimana terdapat jaringan tetap dan antena radio iforte 2.5.4 VSAT iforte VSAT ( Very Small Aperture Terminal ) menawarkan koneksi satelit berbasis IP (Internet Protocol) dengan layanan multi service platform yang tepat bagi penggunaan data, telepon dan komunikasi multimedia. Kunci Penting VSAT: 1. VSAT adalah bisnis telekomunikasi pertama iforte. 2. iforte memiliki cakupan VSAT penuh di Indonesia dengan lebih dari 100 VSAT klien dan lebih dari 500 situs 3. Target utama pasar kami adalah dalam pemerintahan, pertambangan, kelompok sektor perusahaan dan perkebunan 4. Pada tahun 2008, iforte diganti peralatan VSAT teknologi terbaru yang memungkinkan untuk menawarkan layanan premium dengan biaya yang lebih rendah.

14 Fasilitas VSAT iforte - Antena Farm di Daan Mogot: Gambar 2.9 Antena parabola VSAT iforte di Daan Mogot Jenis layanan dari VSAT iforte: A. TDMA (Time Division Multiple Access); dihubungkan penuh tanpa menggunakan Hub: a. Dynamic Bandwidth Allocation; kemampuan untuk menetapkan ukuran bandwidth untuk setiap stasiun dengan cerdas. b. Bandwidth on Demand; bandwidth yang disediakan untuk setiap stasiun hanya bila diminta. c. Hubless; sepenuhnya dihubungkan System; yang berarti bahwa setiap stasiun dapat berfungsi sebagai hub, tidak perlu terhubung ke hub di NOC (Network Operating Center). Jenis koneksi apapun untuk konektivitas apapun. d. Multi-function; Voice, SNA Data, IP Router dan konferensi video e. High Performance; kemampuan untuk mengirim hingga 8 Mbps per IDU f. Mudah instalasi; lengkap dengan NMS (Network Monitoring System), sistem software terpusat yang digunakan untuk memantau, mengkonfigurasi dan Troubleshooting jaringan.

15 g. Praktis; sempurna untuk jaringan kecil ke jaringan menengah dengan media lalu lintas dari yang rendah hingga tinggi. B. STDM / FTDMA (Statistical TDM / Frekuensi Time Division Multiple Access) jaringan, menggunakan Hub: a. Dynamic Bandwidth Allocation; kemampuan untuk menetapkan ukuran bandwidth untuk setiap stasiun dengan cerdas. b. Bandwidth on Demand; bandwidth yang disediakan untuk setiap stasiun hanya bila diminta. c. Semi-Mesh Connectivity; Star connectivity untuk mengirimkan data, Mesh Connectivity untuk mengirimkan suara. d. Praktis; Sangat bagus untuk jaringan pertengahan ke jaringan besar dengan media lalu lintas yang rendah hingga menengah. e. Mudah instalasi; lengkap dengan NMS (Network Monitoring System), sistem software terpusat yang digunakan untuk memantau, mengkonfigurasi dan Troubleshooting jaringan. f. Sistem Hub; biaya yang lebih ekonomis untuk setiap stasiun dengan hub besar di NOC. g. Perlu untuk koneksi dari Hub ke Data Center Client C. SCPC (Single Carrier Per Channel), Menggunakan Hub: a. Bandwidth Tetap; tidak perlu berbagi bandwidth dengan stasiun lain. b. Sistem tanpa Hub; yang berarti bahwa setiap stasiun dapat berfungsi sebagai hub, tidak perlu terhubung ke hub di NOC (Network Operating Center). c. Mudah instalasi; konfigurasi cepat melalui panel depan, tidak ada sistem NMS. d. Lebih ekonomis; Harga kurang dari apa yang seharusnya, mengingat bandwidth ditugaskan secara otomatis lebih besar dari sistem bandwidth yang digunakan bersama.

16 Berikut merupakan peta klien VSAT iforte : Gambar 2.10 Peta Klien VSAT iforte 2.5.5 Jaringan Serat Optik Perusahaan iforte Jaringan Serat Optik Perusahaan iforte terdapat pada 2 kota besar yaitu Jakarta dan Surabaya. Gambar Jaringan serat optik iforte terlihat pada 2 gambar berikut ini: Gambar 2.11 Jaringan FO iforte di Jakarta Gambar 2.12 Jaringan FO iforte di Surabaya 2.5.6 Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi Divisi Operation And Maintenance (OAM) perusahaan iforte departemen Very Small Aperture Terminal (VSAT). Yang terbagi dalam 3 bagian yaitu Network Operation Center (NOC), Field Engineer, dan Help Desk. Pada bagian HD & NOC dilakukan bagian shifting.

17 Struktur Organisasi PT.Iforte Solusi Infotek dan divisi Operation And Maintenance seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 2.13 Struktur Direksi PT.iForte Solusi Infotek Gambar 2.14 Struktur Organisasi Divisi VSAT