EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

dokumen-dokumen yang mirip
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN WARU

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

Richa Yuswantina, Sikni Retno K., Adi Nofiana Indarwati. ABSTRACT

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra Gaertn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

UJI EFEK EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ARTIKEL

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KAMBOJA (Plumeria. acuminata ait) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA

The results showed that potato was able to stablize blood sugar levels in diabetic rats compared to white rice.

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

BAB IV METODE PENELITIAN

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispus Linn) TERHADAPA PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

THE EFFECT OF 70% ETHANOL EXTRACT OF PURPLE SWEEET POTATO

BAB III METODE PENELITIAN

UJI EFEK DIURETIK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP KADAR NATRIUM DAN KALIUM PADA URIN TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN SEPAT (Mitragyna speciosa) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus Musculus)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

EFEK ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) PADA TIKUS PUTIH WINDA NUGAS LESTARI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

ABSTRACT. Key words : ethanol extract of salak seeds, diuretic effect, Wistar white male mice (Rattus novergicus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

Sri Juniati, Dian Oktianti, Nova Hasani Furdiyanti ABSTRACT

OLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

BAB III METODE PENELITIAN

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN

DAFTAR ISI... Halaman. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii. DEKLARASI... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak buah jambu biji (Psidium guajava)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

EFEK ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK KULIT BATANG SAGA TELIK (ABRUS PRECATORIUS LINN.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI DENGAN ALLOXAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH EKSTRAK AIR DAUN BUNGUR (LAGERSTROEMIA SPECIOSA [L.] PERS) PADA TIKUS DIABETES ALOKSAN LARISSA HINDARTO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

UJI ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK BUAH DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DAN EKSTRAK DAUN SALAM (Eugenia polyantha)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

PENGARUH EKSTRAK DAUN SUKUN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

EDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB II METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Albert Christopher Ryanto, Pembimbing I: Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK.

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

THE EFFECT OF CHLOROFORM, ETHER AND WATER FRACTIONS OF TALI PUTRI (Cassytha fiiformis L.) STEM TO HAIR GROWTH ON MALE RABBIT

Niken Dyah Ariesti, Agitya Resti Erwiyani, Okvitia Ningsih

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE

EFEK PROTEKSI KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BIJI KEDELAI

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2011, hal Vol. 8 No. 1 ISSN:

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL TUNAS PISANG GOROHO

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Farmakologi, Farmasi, dan

EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB II METODE PENELITIAN

PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH MERAH ( PIPER CROCATUM LINN

UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETIL-ASETAT EKSTRAK ETANOL DAUN LENGLENGAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA BUAH ALPUKAT (Persea

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

METODE PENELITIAN. test design. Pretest adalah pengukuran kadar kolesterol total darah

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB IV METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Key words : Periwinkle Leaf, Blood Glucose Level, Sucrose, Rattus norvegicus L. ABSTRAK

UJI EFEK PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH DAUN KUBIS (BRASSICA OLERACEA VAR. CAPITATA) TERHADAP TIKUS PUTIH HIPERGLIKEMIA

AKTIVITAS ANTIDIABETES KOMBINASI EKSTRAK KULIT MANGGIS

Transkripsi:

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR ARTIKEL Oleh ERNA APRIYANTI NIM. 050111a013 PROGRAM STUDI ILMU FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN FEBRUARI, 2016 i

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL Artikel dengan judul Efek Ekstrak Etanol Daun Kesen (Muntingia calabura L.) Terhadap Penghambatan Peningkatan Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar yang disusun oleh : Nama Nim Program Studi : Erna Apriyanti : 050111a013 : FARMASI Telah disetujui oleh pembimbing skripsi Program Studi Farmasi. Pembimbing Utama : Ungaran, Februari 2016 Niken Dyahariesti, S.Farm.,Apt.,M.Si NIDN : 0609118702 ii

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingiacalabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR Erna Apriyanti*), NikenDyahariesti**), Dian Oktianti***) *) Mahasiswa Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran **) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran ***) Staf Pengajar Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran INTISARI Diabetes mellitus (penyakit gula darah) adalah suatu penyakit gangguan kesehatan, dimana kadar gula (glukosa) di dalam darah menjadi tinggi karena tidak dapat digunakan oleh tubuh. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L) mengandung flavonoid yang diduga mempunyai efek menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni pre and post test control group design. Sampel terdiri dari 25 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu 3 kelompok perlakuan yang diberi ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan dosis 0,1875 g/kg BB, 0,25 g/kg BB, 0,3125 g/kg BB. 1 kelompok kontrol negatif (aquadest + CMC Na 1%) dan 1 kelompok kontrol positif (metformin dosis 63 mg/kg BB). Data yang didapat berupakadar gula darah menit ke 0, 30, 60, 90, dan 120, kemudian dihitung NILAI AUC. Nilai AUC dianalisis menggunakan parametrik ANOVA satu jalan dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) dosis 0,25 g/kg BB dan dosis 0,3125 g/kg BB memiliki efek menghambat peningkatan kadar gula darah dan sebanding dengan metformin (dosis 63 mg/kg BB) dengan signifikasi 0,157 dan 0,394 > p (0,05). Kata kunci : Daun kersen (Muntingia calabura L.), flavonoid, kadar gula darah, metformin iii

ABSTRACT Diabetes mellitus is a disorder, in which the level of sugar (glucose) in the blood is high because it cannot be secreted by the body. The ethanol extract of kersen (Muntingiacalabura L) leaves contain flavonoid that is believed to have the effect in lowering blood sugar levels. This study aims to find the effects of extractedkersen (Muntingiacalabura L.) leaves in preventing increased blood sugar level in white male mice of Wistar lineage. This was a purely experimental study with pre-test and post-test control group design. The samples were consisted of 25 mices divided into 5 groups: three treatment groups were treated by extracted kersen (Muntingiacalabura L.) leaves with the doses of 0.1875 g/kg-bw, 0.25 g/kg-bw, 0.3125 g/kg-bw,one group as negative control (distilled water + 1% CMC Na) and one group as positive control (treated by metformin with the dose of 63 mg/kg-bw). The data obtained the blood sugar level in the minute of 0, 30, 60, 90 and 120, and then, the AUC values were calculated. The AUC values were analyzed by using the one way ANOVA parametric test with 95% confidence level. The results of this study indicate that the ethanol extract of kersen (Muntingiacalabura L.) leaves with the doses of 0.25 g/kg-bw and 0.3125 g/kg-bw has an effect in preventing increased blood sugar level and isproportional with metformin (with the dose of 63 mg/kg-bw) significantly with 0,157 and 0,394 > p (0,05). Keywords : Extracted kersen (Muntingiacalabura L.) leaves, flavonoid, blood sugar, metformin iv

PENDAHULUAN Diabetes mellitus (penyakit gula darah) adalah suatu penyakit gangguan kesehatan, dimana kadar gula (glukosa) di dalam darah menjadi tinggi karena tidak dapat digunakan oleh tubuh. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) mengandung flavonoid yang diduga mempunyai efek menurunkan kadar gula darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap penurunan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dalam jumlah penderita diabetes melitus di dunia setelah Amerika Serikat, India, dan Cina. Jumlah penderita diabetes melitus di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang (Elysa, 2011). Angka kesakitan dan kematian yang ditimbulkan dari penyakit ini sangat tinggi. Secara global WHO memperkirakan diabetes yang termasuk dalam PTM (penyakit tidak menular) ini telah menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43% kesakitan diseluruh dunia. Diabetes dapat menimbulkan komplikasi pada mata, ginjal, pembuluh darah dan saraf yang akan berakibat kematian (WHO, 2013). Penyakit diabetes melitus dapat diatasi dengan menggunakan insulin dan obat antidiabetik oral. Antidiabetik oral bekerja melalui beberapa cara untuk menurunkan kadar glukosa darah. Terdapat beberapa macam antidiabetik oral untuk mengendalikan glukosa darah penderita diabetes melitus salah satunya adalah metformin. Mahalnya obat sintetis, membuat masyarakat beralih menggunakan obat tradisional sebagai alternatif dalam pengobatan. Obat tradisional memiliki beragam kelebihan yaitu mudah diperoleh, harga murah, dan efek samping yang relatif kecil. Oleh karena itu, obat tradisional diharapkan mampu berperan dalam usaha pencegahan dan pengobatan penyakit berdasarkan bukti-bukti ilmiah (Dalimartha,2008). Penelitian terdahulu tentang diabetes melitus yaitu penelitian yang dilakukan oleh Heru susanto (2013), adalah daun kedondong (Spondilas dulcis L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus putih jantan, diketahui dapat mempunyai efek farmakologis antidiabetes (penurunan kadar gula darah), dimana mempunyai kandungan zat aktif flavonoid yang dapat menurunkan kadar gula darah pada dosis 125 mg/kg BB dan dosis 187,5 mg/kg BB. Berdasarkan Puspita (2010), tanaman tradisional yang digunakan untuk pengobatan diabetes melitus salah satunya adalah daun kersen (Muntingia calabura L.), karena mengandung zat aktif flavonoid yang diperkrakan dapat menurunkan kadar gula darah. Belum adanya laporan ilmiah mengenai efek penurunan kadar gula darah pada daun kersen (Muntingia calabura L.), maka peneliti tertarik untuk melalukan penelitian tentang daun kersen (Muntingia calabura L.) terhadap efek kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi glukosa monohidrat. METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan 1. Blender, neraca kasar, neraca hewan, erlenmeyer, corong, kain flanel, spuit, labu takar, ayakan no 30 mesh, beker gelas, gelas ukur, tabung reaksi, beker gelas, gelas ukur, kandang tikus, glukotes merk Easy Touch, skapel/ silet, kapas. 2. Daun kersen (Muntingia calabura L.) warna hijau tua yang diperoleh dari Ungaran, Candirejo. 3. Metformin, glukosa monohidrat, etanol 70%, kapas, strip test, metanol, H 2 SO 4, karboksimetilselulose natrium (CMC Na 1 %), aquades. Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan 1

4. Hewan uji yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan galur wistar sebanyak 25 ekor dengan berat badan 180-200 gram dan berumur 2-3 bulan. Tikus ini dipelihara dengan kondisi yang sama selama 1 minggu agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya, baru kemudian digunakan untuk penelitian. Hewan uji diproleh dari laboraturium fisiologi hewan jurusan biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Prosedur Penelitian 1. Determinasi tanaman dilakukan di Laboraturium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponogoro semarang. 2. Daun kersen (Muntingia calabura L.) yang masih segar dipilih mana yang layak untuk digunakan kemudian dicuci dengan air mengalir sampai bersih lalu tiriskan, kemudian diranjang-ranjang dan dikeringkan dengan cara diletakkan ditempat terbuka dengan sirkulasi udara yang baik dan tidak terkena sinar matahari secara langsung dengan ditutup menggunakan kain hitam atau dapat dikeringkan dengan oven. Selanjutnya daun kersen (Muntingia calabura L.)di pilih kembali setelah mengalami proses pengeringan kemudian dihaluskan dengan blender kemudian diayak dengan nomer ayak 30 mesh sampai diperoleh serbuk halus dan disimpan dalam wadah tertutup rapat. 3. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.)diperoleh dengan cara maserasi yaitu ambil sebanyak 600 g serbuk simplisia ditambah dengan pelarut etanol 70% sebanyak 6 L. Maserasi dilakukan selama 7 hari dalam ruang yang terlindung dari cahaya matahari dan dilakukan pengadukan secara berkala. Setelah itu ekstrak yang diperoleh disaring dengan menggunakan kain flanel. Selanjutnya ekstrak diuapkan dengan waterbath pada temperatur 50 C hingga diperoleh ekstrak kental. 4. Serbuk CMC Na 1% ditimbang sebanyak 1 gram, kemudian dilarutkan dalam aquadest hangat, diaduk sambil ditambahkan aquadest sambil diaduk terus memakai batang pengaduk. Setelah larut baru ditambahkan dengan aquadest sampai mendapatkan volume 100 ml. 5. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus jantan putih galur wistar, sehat, umur 2-3 bulan, sebanyak 25 ekor, dengan berat badan 180-200 gram. 6. Untuk memberikan makan setiap perlakuan dibuat sama jumlah dan jenisnya, yaitu makanan buatan pellet dengan merk yang sama. Selama adaptasi dan perlakuan tikus diberikan pellet ±20 gram dan 200 gram tikus per hari dengan minum ad libitum. 7. Perlakuan hewan uji Analisa Data Data yang diperoleh berupa kadar glukosa darah tikus sebelum perlakuan (pretest) dan sesudah perlakuan (post-test) yang diperoleh selanjutnya dibuat kurva rata-rata kadar gula darah dan waktu, kemudian dihitung Area Under Curve (AUC). Kemudian dianalisis dengan SPSS for windows dengan taraf kepercayaan 95%. Data dianalisa dengan statistik parametrik ANOVA satu jalan kemudian dilanjutkan dengan uji LSD (Dahlan, 2011) Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan 2

Pemilihan 25 ekor tikus putih jantan galur wistar, umur 2-3 bulan (BB 180-200 g) dan diadaptasikan selama 1 minggu Pengelompokan hewan uji (5 kelompok) Menandai hewan uji Puasakan hewan uji selama 18 jam sebelum perlakuan Pengukuran kadar gula darah(pretest) Klp I Kontrol (-) diberi aquades + CMC Na 1% Klp II Kontrol (+) di beri metformin 63 mg/kg BB+CMC Na 1% Klp III Perlakuan 1 diberi ekstrak etanol daun kersen 0,1875 g/kg BB KLP IV Perlakuan 2 diberi ekstrak daun kersen 0,25 g/kg BB Klp V Perlakuan 3 diberi ekstrak etanol daun kersen 0,3125 g/kgbb Pembebanan glukosa monohidrat 6,75 mg/kg pada masingmasing kelompok tikus putih galur wistar Darah diambil pada bagian ujung ekor dengan scapel dan diukur pada menit ke 30, 60,90 dan 120 diukur dengan glukotes (post-test) Analisis AUC Analisis statistik Pembahasan dan kesimpulan Gambar Skema Prosedur Penelitian Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan 3

HASIL 1. Hasil Determinasi Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbiji) Kelas : Magnoliopsida (Dicotyledonae) Ordo : Malvales Famili : Elaeocarpaceae Genus : Muntingia Species : Muntingia calabura L. Nama lokal : Kersen Kunci determinasi : 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-10b-11b-12b-13b-14a-15a-109b-119b-120b-128b-129b- 135b-136b-139b-140b-142b-143b-146b-154b-155b-156b-162b-163b-167b-169b- 171b-177b-179a-180b-182b-183b-184b-185b-186a (Famili 73. Elaeocarpaceae) Muntingia calabura L (Steenis, 1992) 2. Pembuatan Serbuk Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Bahan utama yang digunakan adalah daun kersen (Muntingia calabura L.). Kemudian daun kersen yang sudah kering dihaluskan dengan cara diblender, kemudian diayak menggunakan ayakan No. 30 mesh hingga diperoleh serbuk halus. Pembuatan Serbuk Daun Kersen Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan 4

3. Pembuatan Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Pembuatan ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) menggunakan metode maserasi dingin. Maserat diuapkan dengan waterbath pada temperature 50 o C hingga diperoleh ekstrak kental. 4. Hasil Identifikasi Flavonoid Penguapan menggunakan waterbath Hasil Identifikasi Flavonoid Daun Kersen 5. Hasil Rata-rata Kadar Gula Darah Tabel 2. Rata-rata Kadar Gula Darah Tikus Putih Jantan Galur Wistar Yang Diberi Ekstrak Dosis 0,1875 g/kg BB, 0,25 g/kg BB, 0,3125 g/kg BB Perlakuan Rata-rata Kadar Gula Darah (mg/dl) Menit 0 Menit 30 Menit 60 Menit 90 Menit 120 Kontrol (-) 96,20 117,60 153,20 165,60 175,80 Kontrol (+) 98,80 105,40 108,80 110,20 111,60 Dosis 0,1875 g/kg 95,60 109,60 130,20 140,80 149,20 BB Dosis 0,25 g/kgbb 97,80 109,60 115,40 128,00 134,40 Dosis 0,3125 99,40 109,80 115,00 117,40 122,20 g/kg/bb Keterangan : Kontrol (-) : Diberi Aquadest + CMCNa 1% Kontrol (+) : Diberi Metformin Dosis 63 mg/kg BB Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan 5

Tabel 3. Nilai AUC (Area Under Curve) Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih njantan Galur Wistar Terhadap Waktu selama 120 Menit Tiap Kelompok Perlakuan Hewan uji Kontrol (-) Kontrol (+) Dosis 0,1875 g/kg BB Dosis 0,25 g/kg BB Dosis 0,3125 g/kg BB 1 17235,0 12615,0 15675,0 12375,0 11820,0 2 17340,0 11955,0 14595,0 13545,0 12870,0 3 19005,0 14490,0 15750,0 15375,0 14010,0 4 17505,0 12855,0 16035,0 15825,0 14310,0 5 14775,0 12525,0 13395,0 13245,0 14940,0 Ratarata 17172,00 12888,00 15090,00 14073,00 13590,00 SD 1520,57 954,50 1094,18 1467,33 1241,83 Untuk mengetahui perbedaan efek ekstrak daun kersen terhadap kadar gula darah pada tiap kelompok perlakuan, maka data AUC yang didapatkan dilakukan uji statistik menggunakan SPSS versi 17. Tabel 4.Perbedaan Nilai AUC Kadar Glukosa Darah Berdasarkan Kelompok Perlakuan Variabel dependen F hitung p-value Nilai AUC 8,531 0,000 Uji lanjut untuk mengetahui perlakuan yang mana yang memiliki efek yang berbeda, ini dilakukan dengan menggunakan uji LSD. Tabel 5. Uji Post Hoc Pasangan Perlakuan p-value Kesimpulan Kontrol Negatif vs kontrol Positif 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs dosis 0,1875 g 0,018 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs dosis 0,25 g 0,001 Berbeda signifikan Kontrol Negatif vs dosis 0,3125 g 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs dosis 0,1875 g 0,013 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs dosis 0,25 g 0,157 Berbeda tidak signifikan Kontrol Positif vs dosis 0,3125 g 0,394 Berbeda tidak signifikan Dosis 0,1875 g vs dosis 0,25 g 0,221 Berbeda tidak signifikan dosis 0,1875 g vs dosis 0,3125 g 0,077 Berbeda tidak signifikan dosis 0,25 g vs dosis 0,3125 g 0,556 Berbeda tidak signifikan Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan 6

PEMBAHASAN Determinasi tehadap tanaman kersen (Muntingia calabura L.) telah dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Diponegoro Semarang. Identifikasi tanaman ini dilakukan pada tahap awal penelitian untuk mendapatkan kebenaran indentitas dari tanaman yang diteliti, menghindari kesalahan dalam pengumpulan bahan utama dan mencegah kemungkinan tercampurnya tanaman yang diteliti dengan tanaman lain. Identifikasi flavonoid daun kersen (Muntingia calabura L.) Terjadi perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi warna merah. Perubahan warna yang terjadi menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Adapun reaksi kimianya sebagai berikut : H OH - Flavonoid (warna hijau) Kalkon (warna merah) Hewan uji tikus putih jantan galur wistar diadaptasikan selama 1 minggu dengan tujuan agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya sehingga tikus tidak mengalami setres. Sebelum dilakukan penelitian, hewan uji dipuasakan terlebih dahulu selama 18 jam sebelum diberi perlakuan agar kondisi hewan uji sama dan mengurangi pengaruh makanan yang dikonsumsi terhadaap absorbsi obat yang diberikan, tetapi tetap diberi minum sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang selama dipuasakan. Masing-masing kelompok diberi perlakuan berbeda untuk dapat dilihat pengaruhnya terhadap kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar. Kelompok 1, tikus diberikan aquadest + CMC Na 1% peroral merupakan kontrol negatif. Kelompok 2, tikus diberikan metformin 63 mg/kg BB peroral merupakan kontrol positif. Kelompok 3, tikus diberikan ekstrak daun kersen 0,1875 g/kg BB peroral. Kelompok 4, tikus diberikan ekstrak daun kersen 0,25 g/kg BB peroral. Kelompok 5, tikus diberikan ekstrak daun kersen 0,3125 g/kg BB peroral. Setelah itu kadar gula darah diukur pada menit ke 30, 60, 90, dan 120 sebagai nilai post-test setelah pembebanan dengan alasan untuk mengetahui ada tidak efek terhadap kadar gula darah. Pengamatan dilakukan selama 2 jam karena metformin mencapai kadar puncak dalam darah setelah 1-3 jam, dimana kadar gula darah diukur sebanyak 4 kali, yaitu menit ke- 30, 60, 90, 120 sebagai kadar gula darah setelah perlakuan (post-test) dengan alasan untuk mengetahui ada tidaknya penurunan kadar gula darah. Darah diambil pada bagian ekor karena pada bagian ekor terdapat vena lateralis sehingga mudah dalam mengambil darah dengan menggunakan scapel. Nilai p-value kontrol positif dengan dosis 0,25 g/kg BB dan kontrol positif dengan dosis 0,3125 g/kg BB masing-masing sebesar 0,157 dan 0,394 >α (0,05), artinya bahwa tidak ada perbedaan efek secara bermakna terhadap penghambatan peningkatan kadar gula darah. Hal ini juga menunjukkan bahwa kontrol positif memiliki efek yang Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan 7

sebanding dengan ekstrak daun kersen dosis 0,3125 g/kg BB terhadap penghambatan peningkatan kadar gula darah karena memiliki nilai p-value lebih besar. Hal ini dapat dilihat dari mekanisme kerja metformin yaitu menghambat absorbsi glukosa dari saluran cerna, sedangkan flavonoid pada ekstrak etanol daun kersen memiliki mekanisme kerja menghambat kerja dari GLUT2 ( Glucose Transporter 2), suatu protein transporter glukosa yang terdapat pada membran usus. GLUT2 (Glucose Transporter 2) merupakan pengangkut glukosa dari saluran cerna masuk kedalam darah sehingga apabila GLUT2 (Glucose Tansporter 2) dihambat, glukosa yang masuk kedalam darah berkurang dan tidak terjadi penumpukan glukosa dalam darah sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah yang sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Heru Susanto (2013). KESIMPULAN 1. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) mempunyai efek menghambat peningkatan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar. 2. Ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) pada kelompok 4 (dosis 0,25 g/kg BB) dan kelompok 5 (dosis 0,3125 g/kg BB) dapat menghambat peningkatan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar sebanding dengan metformin dosis 63 mg/kg BB. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa lain selain flavonoid yang terkandung dalam ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) yang dapat berperan dalam menurunkan kadar gula darah. 2. Perlu dilakukan uji toksisitas dan efek samping yang mungkin terjadi pada penggunaan jangka panjang. DAFTAR PUSTAKA Dahlan, S., (2011), Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta. Dalimartha S., (2008), Ensiklopedia Tanaman Obat Indonesia, 5, Dinamika Media, Jakarta. Depkes RI, (1979), Farmakope Indonesia Edisi III, 32, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Depkes RI, (1986), Sediaan Galenik, Hal 1-26, 56-57, Jakarta. WHO, (2013), The Diagnosis Treatmen and Prevention Of Diabetes Mellitus, background document, World Health Organization, Geneva. Efek Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) terhadap Penghambatan Peningkatan 8