BAB I PENDAHULUAN. proses memasak. Menurut Barbaran dan Durocher (2010), secara garis besar ada 6

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia perhotelan di negara Indonesia diawali dengan dibukanya Hotel Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 4). Pada pengelolaan usahanya, catering menangani penyediaan makanan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan sudah pasti berbeda satu dengan yang lainnya, identitas

BAB I PENDAHULUAN. cai-rebon dalam bahasa Sunda cai memiliki makna air dan rebon adalah udang

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB IV MATERI KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. Situs Kompas menuliskan metode yang diciptakan oleh Maria Montessori,

BAB I PENDAHULUAN. seringkali diwakilkan ke dalam identitas visual perusahaan. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. target pasar bagi perusahan-perusahan bakery di Indonesia untuk meraih profit di

BAB III KONSEP, PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA

II METODOLOGI. Metode erat kaitanya dengan bagaimana seorang peneliti menerangkan cara

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana suatu kota mengawasi dan mengenalkan wilayahnya serta

BAB IV ANALISA PROSES DESAIN PADA SITUS BIKINLOGO.COM DAN IPLOGODESIGN.COM

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB III METODE PERANCANGAN. dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada pada CV. Deli s

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perusahaan, selain itu tema untuk layout ini dibuat seminimal mungkin namun

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak orang untuk beralih mengonsumsi nasi ke roti.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Data terakhir Badan Pusat Statistik Indonesia menunjukan jumlah

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Usaha waralaba menjadi salah satu bisnis yang terus meningkat tiap tahunnya di

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

BAB I PENDAHULUAN. Mbak Isa sampai yang targetnya kelas A seperti The Duck King yang menjajakan. bebek di mal mal besar (kuliner.kompas.com, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat. Hal ini biasanya telah dikemas dalam bentuk brand dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Brief dari CV. Hensindo menginginkan website sesuai dengan citra

BAB I PENDAHULUAN. dengan sendirinya dan dibuat tanpa aturan, dikarenakan logo menandakan sesuatu

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Informasi. Observasi Pengumpulan Data Diskusi dan Wawancara. Perancangan Konsep Logo

BAB I PENDAHULUAN. desain interior, furniture, eksterior, dan jasa pembuatan furniture. Usaha yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Untuk merancang corporate identity klien perusahaan FruityLOGIC Surabaya

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada PT. Suara Mitra

BAB I PENDAHULUAN. Balon Bunga merupakan penyedia jasa dekorasi, bunga hantaran dan special effect

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Setiap produk memiliki suatu image yang unik untuk dijual ke pasar, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan secara fisik dan non fisik terhadap perusahaan lainnya. Situs

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Logo memegang peranan penting bagi sebuah perusahaan untuk dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. tidak semuanya dapat dikenal oleh masyarakat. Brand image yang tepat dan kuat. tersebut dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Gaya hidup modern dan serba instan sudah tidak dapat lagi dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB III METODE DAN PERANCANGAN KARYA. ini adalah metode penelitian kualitatif sehingga dapat menjadi dasar dan sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PERANCANGAN. sebagai upaya memperkuat konsep perancangan layout website. Brief Client Observasi Wawancara. Brainstorming.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki perbedaan identitas baik dalam visi misi, produk,

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Logo. Logo dibagi kedalam beberapa jenis : Logomark, yaitu logo yang hanya terdiri dari simbol.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti kebutuhan seperti apa yang di perlukan oleh pasarnya, termasuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, bisnis bridal dan fotografi merupakan salah satu bidang yang

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

JUDUL PROPOSAL (MAKSIMAL 12 KATA)

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB III METODE PERANCANGAN. Pada kerja praktek ini penulis berusaha menemukan dan memecahkan

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman adalah salah satu kebutuhan mendasar manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. media promosi untuk membantu menjual jasa yang ditawarkan serta kurang


BAB I PENDAHULUAN. Gereja merupakan tempat ibadah untuk umat kristiani sebagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produksi usaha, terutama di dalam bisnis bakery dan cake shop. Jika

BAB I PENDAHULUAN. atau hanya untuk sebagai prestige bagi kalangan tertentu, khususnya kalangan. up yang harganya tergolong fantastis tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. identitas suatu perusahaan atau badan usaha lain yang sejenis. Corporate identity

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. pemecahan masalah dengan melakukan promosi. Salah satunya. dengan cara menggugah emosi target sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. Contoh sederhananya adalah gerai-gerai McDonald s yang selalu dipadati

BAB 4 MATERI KERJA PRAKTEK. A. Peranan Penulis Dalam Perancangan Proyek

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia. Permintaan akan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Alina Wheeler, dalam buku Designing Brand Identity disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia di era yang modern ini. Perkembangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Informasi berbasis teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata di Indonesia kian meningkat pesat setiap

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE KERJA PRAKTEK. ada dan mempelajari serta menganalisis permasalahan yang ada di Binus Center

V GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perabot atau furniture sebagai elemen pengisi interior memiliki perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Memuat Latar Belakang Pemilihan Studi Judul Perancangan BRANDING TOKO FASHION CASUAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di bidang furnitur mebel semakin banyak jumlahnya disetiap

BAB II METODOLOGI. 2. Manfaat Perancangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kuliner menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti masakan atau makanan yang secara harafiah berarti sesuatu yang berhubungan dengan makanan. Produk makanan adalah hasil dari pengolahan bahan mentah menjadi makanan melalui proses memasak. Menurut Barbaran dan Durocher (2010), secara garis besar ada 6 tipe restoran yaitu freestanding or within an existing structure, independent, eat-in only wish takeout station, theme or nontheme, ethnic or generic, dan combination. Tipe resoran itu juga mencangkup segmentasi pasar seperti quick service, coffee shop, hotel dining, restoran keluarga, enternaiment, dan corporate cafetaria (hal 2). Pada saat ini perkembangan bisnis rumah makan, dan persaingannya semakin kompetitif. Menurut Landa (2011), dengan luasnya pasar saat ini, jelas dibutuhkan identitas visual yang digunakan secara konsisten pada saat pengaplikasiannya. Indentitas visual adalah perwujudan dari visual dan verbal dari perusahaan yang nantinya akan diaplikasikan pada logo, kop surat, website, dan lain sebagainnya (hal 240). Dapur Cianjur berdiri sejak tahun 2007 dan salah satu restoran yang menyediakan makanan khas sunda dengan harga terjangkau yang berlokasi di Apartemen Mediterania, Jakarta Pusat. Berdasarkan wawancara dengan Yolanda Effendi selaku pemilik Dapur Cianjur, pada tanggal 11 April 2015, Dapur Cianjur adalah konsep restoran yang menyediakan makanan khas sunda dengan harga 15

terjangkau dan tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama teman atau bersama keluarga. Kelebihan dari restoran ini adalah makanan yang disajikan bahan utamanya selalu segar yang dibeli pada pagi hari yang dimasak dan disajikan pada hari itu juga sehingga makanan selalu segar, karyawan yang rutin di briefing sehingga pelayanan terhadap konsumen dapat lebih baik dan adanya menu sehat seperti sayur bayam, kacang merah, dan kembang tahu dan ada 6 pilihan nasi yaitu nasi putih, oncom, uduk, liwet, merah dan nasi hitam. Promosi yang sudah dilakukan pemilik adalah menyebarkan brosur, membuat promosi pada majalah kuliner dalam 3 tahun terakhir. Namun usaha ini kurang efektif karena menurut pemilik restoran Dapur Cianjur omset dalam 2 tahun terakhir turun sebanyak 20% diperkirakan penurunan omset ini disebabkan oleh 2 kompetitor yang berada di dekat dapur cianjur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dikarenakan adanya pergantian kepemilikan menyebabkan sistem didalam Dapur Cianjur berubah, salah satu contoh perubahannya rasa makanan yang dikarenakan penggantian juru masak sehingga cita rasa pada masakan Dapur Cianjur berubah menjadi lebih authentic, namun citra Dapur Cianjur dipikiran audiens masih belum berubah dikarenakan identitas visual yang masih sama. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa Dapur Cianjur memerlukan identitas visual yang baru dikarenakan penggantian sistem. Sehingga identias visual yang lama tidak relevan dan terjadi kesalahan presepsi ketika melihat logo Dapur dimana Dapur Cianjur adalah restoran menjadi warung makan, oleh karena itu, penulis mengangkat tema Perancangan Identitas Visual Dapur Cianjur. 16

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, maka permasalahan yang didapat adalah: 1. Bagaimana perancangan identias visual Dapur Cianjur? 2. Bagaimana perancangan Graphic Standard Manual Dapur Cianjur? 1.3. Batasan Masalah 1. Perancangan ulang identias visual pada Dapur Cianjur. 2. Perancangan Graphic Standard Manual sebagai paduan pengaplikasian identits visual di berbagai media dari Dapur Cianjur. 3. Segmenting a. Segmentasi Demografis Segmentasi demografis Dapur Cianjur adalah pria dan wanita 18-40 tahun, yang sudah berkeluarga ataupun belum berkeluarga dengan status sosial ekonomi kelas menengah. b. Segmentasi Geografis Masyarakat yang tinggal Jakarta. c. Segmentasi Psikografis Menyukai makanan khas Sunda. 1.4. Tujuan Tugas Akhir Perancangan ini bertujuan untuk merancang identias visual dan merancang GSM untuk Dapur Cianjur. 17

1.5. Manfaat Tugas Akhir Adapun manfaat dari perancangan identias visual ini adalah : 1. Membantu Dapur Cianjur dalam menampilkan citra yang hendak ditampilkan kepada pelanggannya. 2. Logo yang dibuat dapat membentuk identitas baru dan membedakan Dapur Cianjur dengan kompetitornya. 1.6. Metode Pengumpulan Data Menurut Silaen dan Widiyono (2013), metode pengumpulan data yang tepat untuk digunakan dalam perancangan ini adalah (hlm.224-238): Observasi Observasi merupakan metode pengamatan lansung terhadap Dapur Cianjur yang berada pada apartemen mediterania. Penulis juga secara langsung melakukan pengamatan terhadap obyek dan kejadian yang terjadi untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penulisan. Studi Pustaka Penulis membaca dan mempelajari beberapa buku atau literatur tentang teori teori perancangan identitas visual, media yang mendukung dalam pembuatan identitas visual. 18

Wawancara Metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara umum yang terarah (general interview guide approach) kelebihan metode ini adalah penulis mendapatkan jumlah data yang banyak. Wawancara dilakukan kepada pemilik restoran untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan keperluan pembuatan identitas visual. Kuesioner Metode dimana penulis mengumpulkan data secara lansung dari audience dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis dengan cara menyebarkan kuisioner kepada konsumen. 1.7. Metode Perancangan Metode perancangan yang akan digunakan dalam perancangan identitas visual ini ada beberapa tahap. Tahap yang dilakukan antara lain: 1. Riset dan Analisa Riset dan analisa dilakukan untuk mencari data seperti entitas, termasuk kompetitornya. Contoh entitas dalam perusahaan adalah sector industri, visi misi, struktur perusahaan, analisa pasar, target, keunggulan dan kelemahan (SWOT). 2. Pengumpulan Literatur. Tahap ini adalah pengumpulan literatur yang menjadi landasaran dalam peracangan identitas visual dan literatur yang dikumpulkan berhubungan 19

dengan identitas visual dan beberapa teori pendukung lainnya seperti logo, warna dan lainnya. 3. Sketsa Perancangan Sketsa Perancangan adalah visual hasil dari brainstorm yang berasal dari creative brief. Umumnya berupa sketsa kasar pensil, dalam tahap ini sangat disarankan untuk tidak menggunakan komputer karena proses pembuatan menggunakan komputer mengurangi eksplorasi desainer salah satu faktornya yang menghambat ide. 4. Digitalisasi Ini adalah tahapan digitalisasi, mentrafser thumbnail yang berupa sketsa pensil kedalam bentuk digital, bisa di scan lalu di edit atau digambar ulang menggunakan software desain grafis seperti Adobe Illustrator. 5. Review Review yang dimaksud pada tahap ini adalah tahap dimana alternative desain diajukan pada klien untuk dipilih, tidak menutup kemungkinan akan terjadi revisi dan sebelum mengajukan alternatif logo ada baiknya melakukan riset terhadap logo yang sudah ada untuk mengantisipasi kemiripan logo. 6. Sistem Identitas Tahap ini adalah tahap pembuatan ketetapan logo dan pengaplikasian logo yang dirangkum dalam pedoman sistem identitas atau graphic standard manual. 20

1.8. Skematika Perancangan Gambar 1.1. Skema Perancangan 21