USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN PERAKITAN COVER ASSY 24DC

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

BAB II LANDASAN TEORI

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

PENGEMBANGAN DESAIN ALAT TANAM BIJI JAGUNG DENGAN METODE ANTROPOMETRI GUNA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN PADA PEKERJA

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Abstrak. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan meningkatkan

BAB II LANDASAN TEORI

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap produktivitas kerja manusia. Perancangan atau redesain

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

PERANCANGAN ALAT PEMBUATAN KOTAK KARDUS YANG ERGONOMIS BERDASARKAN UKURAN ANTROPOMETRI

RANCANGAN PERBAIKAN MEJA KERJA DENGAN METODE (QEC) DAN ANTROPOMETRI DI PABRIK TAHU SUMEDANG

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

PERANCANGAN ULANG RUANG KULIAH FAKULTAS TEKNIK UNRIKA UNTUK MEMPERBAIKI PANDANGAN MAHASISWA KE MATERI PERKULIAHAN

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. baik, salah satunya adalah fasilitas kerja yang baik dan nyaman bagi karyawan,

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur di Indonesia, sekarang ini mengalami. pangsa pasar tidak hanya lokal tetapi internasional. Industri seperti ini

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

PT. Indospring Tbk adalah sebuah perusahaan otomotif manufacturing yang memproduksi spring dengan mutu

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S.

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Tugas Akhir 1-1 Universitas Kristen Maranatha

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

Analisis Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi Dalam Upaya Peningkatan Produktifitas ( Topik Study Kasus pada Perakitan Rangka Kursi Rotan )

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pada perindustrian kecil masih menggunakan dan mempertahankan mesin

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Penerimaman beban pada otot secara statis dan berulang-ulang dalam waktu yang

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

RANCANG ULANG WHEELBARROW YANG ERGONOMIS DAN EKONOMIS

BAB I PENDAHULUAN. Pekerja yang melakukan kegiatan berulang-ulang dalam satu siklus sangat

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

BAB III METODOLOGI PENELITAN

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR ABSTRAKSI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

PERANCANGAN METODE KERJA UNTUK MENGURANGI KELELAHAN KERJA PADA AKTIVITAS MESIN BOR DI WORKSHOP

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

ANALISIS PERBAIKAN WORK STATION PADA PROSES PRODUKSI GARMENT DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI (STUDI KASUS: UD.

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

BAB 2 LANDASAN TEORI

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 1 Universitas Kristen Maranatha

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

USULAN PERBAIKA STASIUN KERJA MENCANTING DENGAN ANALISIS KELUHAN MUSKULOSCELETAL (Studi Kasus: Industri Batik Gress Tenan)

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

Perancangan Meja Kerja pada Bagian Pemeriksaan Surat Jalan Buah dan Penimbangan Tonase TBS (Tandan Buah Segar) di PT.Sahabat Mewah dan Makmur

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

BAB II STUDI LITERATUR

Rancangan Fasilitas Kerja Ergonomis Pada Stasiun Pemarutan Tepung Tapioka

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK..

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

PERANCANGAN ULANG STASIUN KERJA UNTUK MENGURANGI KELUHAN BIOMEKANIK PADA AKTIFITAS LOUNDRY DI PT X

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

:Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

kondisi fasilitas kerja yang tidak beraturan menyebabkan produk yang dihasilkan kurang produktif.

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN DIMENSI TUBUH MANUSIA (ANTROPOMETRI)

PERANCANGAN TEMPAT PENCELUP UNTUK PROSES PEWARNAAN BENANG TENUN (STUDI KASUS : Di IKM Tenun Ikat MEDALI MAS )

Perancangan Meja Kerja Ergonomis pada Stasiun Kerja Penghalusan dengan Menggunakan Metode Antropometri (Studi Kasus : PT. Optima Cihampelas Bandung)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Pada Industri Kerupuk) RADHY ANGGARA K

PERANCANGAN DESAIN KURSI DAN MEJA KOMPUTER YANG SESUAI UNTUK KENYAMANAN KARYAWAN DI PT. BUMI FLORA MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN KURSI OPERATOR SPBU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku.

ANDI SETYAWAN NIM : D

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

Kata kunci : Kursi, Ergonomis, Antropometri, Perancangan Produk, Quality Function Deployment

RANCANG BANGUN MESIN PENGUPAS KULIT LADA TIPE TIRUS PUTARAN VERTIKAL BERDASARKAN METODE NORDIC BODY MAP (NBM) DAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI

PERBAIKAN POSTUR KERJA PADA PROSES PENGIKIRAN WAJAN DI SP ALUMINIUM YOGYAKARTA

ERGONOMI DESAIN MEJA DAN KURSI SISWA SEKOLAH DASAR

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGEMASAN EMPING MELINJO DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

Transkripsi:

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN PERAKITAN COVER ASSY 24DC (Studi Kasus PT. SANWA ENGINEERING BATAM) Musa¹ Nandar Cundara,² Hery Irawan 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2,3 Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam Jl. Batu Aji Baru, Batam, Kepulauan Riau ABSTRAK PT. Sanwa Enginering Batam merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Molding dan Perakitan. Perusahan ini berlokasi dikawasan industry Batamindo. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan distasiun perakitan cover assy 24DC, terdapat keluhan yang sering dialami operator, yaitu rasa sakit dan nyeri pada punggung dan kaki. Hal ini dikarenakan adanya fasilitas kerja yang tidak ergonomis distasiun tersebut, sehingga menimbulkan rasa sakit dan nyeri dibeberapa anggota tubuh. Penelitian bertujuan untuk melakukan perbaikan fasilitas kerja yang ergonomis berdasarkan prinsip prinsip antropometri, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada perusahaan, karena dalam penelitian ini perusahaan dapat mengetahui fasilitas kerja yang seharusnya dipakai, sehingga dapat mengurangi keluhan rasa sakit angdi alami operator.penelitian dilakukan pada stasiun cover assy 24DC sebagai pembatasan masalah dari penelitian. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang mana dituntut untuk menggunakan angka mulai dari pengumpulan dan pengolahan data sampai pada pembahasan. Data yang digunakan untuk usulan fasilitas berdasarkan hasil pengukuran lansung, dan data yang diambil hanya lah data yang diperlukan dalam melakukan perbaikan fasilitas. Kmemudian data yang telah didapatkan akan diolah dengan mencari nilai rata - rata, standar deviasi, selanjutnya data tersebut akan diuji keseragaman dan kecukupanya dan mencari nilai persentilnya. Hasil akhir yang didapat pada penelitian ini adalah usulan perbaikan fasilitas kerja yang dapat mengurangi keluhan rasa sakit operator distasiun perakitan cover assy 24DC. Kata kunci : keluhan sakit dan nyeri, fasilitas kerja, antropometri PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, banyak hal-hal yang telah dilakukan manusia dalam usahanya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Kemajuan teknologi akhirnya banyak mengakibatkan bergesernya tenaga manusia untuk kemudian digantikan dengan mesin atau peralatan produksi lainya. Pada Negara-negara berkembang pengertian mengenai produktivitas akan selalu dikaitkan dan diarahkan pada segala usaha yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada. Dengan demikian semua gagasan dan kebijakan yang diambil untuk usaha meningkatkan produktivitas tanpa dikaitkan dengan penanaman modal atau kapita seperti halnya penerapan proses mekanisasi/otomatisasi semua fasilitas produksi dengan tingkat teknologi yang lebih canggih. Untuk itu, setiap perusahaan dituntut untuk memperhatikan setiap pekerjaanya. Jika manusia bekerja dalam kondisi yang nyaman maka produktivitas suatu perusahan juga akan meningkat. Salah satu faktor yang terpenting dalam melakukan suatu pekerjaan selain manusia adalah peralatan dan fasilitas kerja. Peralatan dan Fasilitas kerja ini berhubungan lansung dengan manusia dimana rancangan peralatan dan fasilitas kerja yang baik sangat diperlukan sesuai dengan kebutuhan manusia. Perusahaan yang berlokasi di kawasan industri Batamindo yaitu PT. Sanwa Engineering Batam merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang molding dan perakitan. Produk yang dihasilkan oleh PT. Sanwa di pasarkan ke kastemer mereka, baik itu yang diluar negeri maupun yang didalam negeri. Pengiriman barang dilakukan sesuaidengan permintaan. Berdasarkan hasil wawancara, keluhan yang dirasakan sebagian besar operator adalah rasa sakit atau nyeri pada punggung dan kaki yang disebabkan karena fostur 36

tubuh operator yang membungkuk dan menjinjit dengan frekuensi yang begitu tinggi. Hal ini diakibatkan karena fasilitas kerja yang kurang mendukung. Kegiatan ini dilakukan oleh opertor di Departemen Assembly, tepatnya distsiun perakitan cover assy 24DC. Hal itulah yang membuat operator tidak dapat berdiri secara nyaman, sehingga perlu adanya usulan perbaikan fasilitas kerja yang sesuai dengan prinsip ergonomi. Fasilitas kerja yang akan diusulkan dalam penelitian ini adalah meja perakitan cover assy 24DC yang dirancang sesuai dengan prinsip ergonomi. Karena fasilitas kerja juga mempengaruhi sikap kerja yang dibentuk oleh opertor dan tentu saja menjadi bahan pertimbangan untuk menghasilkan sikap kerja yang lebih baik. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk memberikan usulan perbaikan fasilitas kerja yang ergonomis sesuai dengan dimensi-dimensi tubuh manusia. LANDASAN TEORI Ergonomi Ergonomi atau ergonomics (bahasa inggrisnya) sebenarnya berasal dari kata yunani yaituergo yang berarti kerja dan nomos berarti hukum alam. Dengan demikian ergonomi adalah bidang keilmuaan dalam merancang pekerjaan, peralatan, dan mencakup pula lingkungan tempat bekerja yang nyaman bagi pekerja, Sulianta (2010) Maksud dan tujuan utama dari pendekatan disiplin ergonomi diarahkan pada upaya memperbaiki performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja, ketepatan dan keselamatan kerja, Istilah Anthropometry berasal dari anthro yang berarti manusia dan metri yang berari ukuran. Secara defenitif antropometri dapat dinyatakan sebagai suatu studi yang berkaitan dengan dimensi tubuh manusia. Antropometri menurut nurmianto (1991) adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karateristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Antropometri terbagi menjadi 2 bagian yaitu antropometri statis dan dinamis. Antropometri statis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan cirri fisik manusia dalam keadaan diam. Dimensi yang diukur diambil secara linier dan dilakukan pada permukaan tubuh. Antropometri dinamis berhubungan dengan pengukuran keadaan dan cirri-ciri fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat pekerjaan tersebut melaksanakan kegiatanya. Pengukuran antropometri bertujuan untuk mengetahui bentuk tubuh manusia, agar peralatan yang dirancang lebih sesuai dengan bentuk tubuh manusia, sehingga dirasakan nayaman dan menyenangkan. Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Fasilitas Produk/Kerja Data antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota tubuh manusia dalam presentil tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saat suatu rancangan produk ataupun fasilitas kerja akan dibuat. Agar rancangan suatu produk nantinya bisa sesuai dengan rancangan tubuh manusia yang akan mengoperasikanya, maka prinsip-prinsip apa yang harus diambil didalam aplikasi data antropometri tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu seperti uraian berikut ini: 1. Prinsip perancangan produk bagi individu dengan ukuran yang exstrim. Disini rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi dua sasaran produk yaitu: a. sesuai untuk ukuran produk manusia yang mengikuti klasipikasi ekstrim dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibandingkan dengan rataratanya. b. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain (mayoritas dari populasi yang ada). 2. Prinsip perancangan produk yang bisa dioperasikan diantara rentang ukuran waktu. Disini rancangan bisa dirubah ukuranya sehingga cukup fleksibel dioperasikan oleh setiap orang yang memiliki berbagai macam ukuran tubuh. 37

3. Prinsip perancangan produk dengan ukura rata-rata. Dalam hal ini rancangan produk didasarkan terhadap rata-rata ukuran manusia. Masalah pokok yang dihadapi dalam hal ini justru sedikit sekali mereka yang berada dalam ukuran rata-rata. Disamping produk dirancang dan dibuat untuk mererka yang berukuran sekitar rata-rata, sedangkan bagi mereka yang memiliki ukuran ekstrim akandibuatkan rancangan tersendiri. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan inpormasi data yang berguna.dengan melihat kembali data hasil pengukuran, dapat dihitung nilai rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan minimum dari data tersebut. Perhitungan nilai rata-rata dan standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: 1. Rata-rata _ x = xi n (1) 2. Standar deviasi. = (xi _ n 1 x )2 (2) 3. Nilai maksimum dan minimum. Bila terdapat kumpulan data yang terdiri dari X1,X2..Xn, maka besarnya nilai maksimum yang dapat diperolrh dari data tersebut adalah nilai terbesar dan minimum adalah nilai terkecil dari data tersebut. 4. Uji keseragaman data BKA = X 2 (3)BKB = X 2 (4) Jika X min > BKB dan X max < dari BKA maka data seragam Jika X min < BKB dan X max > dari BKA maka data tidak seragam. Aplikasi Distribusi Normal Dalam Penetapan Data Antropometri Penerapan data antropometri akan dapat dilakukan jika tersedia nilai rata-rata dan standar deviasi dari distribusi normal. Gambar 1 Distribusi Normal Dengan Data Antropometri METODE PENELITIAN Adapun yang menjadi objek penelitian adalah kondisi kerja saat ini yang meliputi fasilitas kerja dan operator yang bekerja di stasiun cover assy 24DC. Kemudian peneliti akan melakukan observasi atau pengamatan dan pengambilan data, lalu dilanjutkan dengan analisa data unuk menentukan tingkat keberhasilan dari perbaikan cara kerja yang telah dilakukan.secara detil, diagram alir 38

penelitian dijelaskan dengan gambar di bawah ini : Gambar 2 Diagram Alir Penelitian Dalam proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu kuesioner, pengamatan, dokumentasi, dsb. Setelah itu mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan membuat abstraksi yaitu usaha membuat rangkuman, kemudian menyusunnya dalam satuan-satuan sambil membuat pengelolaan data. Dimana data-data yang telah didapatkan selanjutnya akan diolah sebagai berikut : a. Data dimensi tubuh operator pada posisi tubuh berdiri, selanjutnya akan dianalisa secara statistik dengan menggunakan persentile 95%. b. Data-data hasil observasi dan kuesioner yang berkaitan dengan tingkat kenyamanan dalam bekerja yang dirasakan oleh operator pada saat bekerja distasiun kerja akan ditabulasikan untuk menentukkan tingkat kenyamanan kerja sebelum dilakukan perbaikkan kerja dan sesudah dilakukan perbaikkan kerja. Pengumpulan data dilakukan di PT. Sanwa Engineering Batam tepatnya distasiun perakitan cover assy 24DC di departemen Assembly. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan pengamatan dan pngukuran. Data yang dikumpulkan adalah data yang berhubungan dengan penelitian yaitu data proses produksi, data keluhan operator, data dimensi tubuh operator, dan data fasilitas kerja. Data yang sudah terkumpul akan diolah dengan mengunakan perhitungan rata-rata, standar deviasi. Kemudian data tersebut akan diuji dengan uji keseragaman data dan uji kecukupan data, hal ini dilakukan untuk melihat apakah data sudah memenuhi spesifikasi atau belum. Untuk bisa menggunakan data dimensi kedalam perencanaan tersebut maka harus dihitung juga nilai persentilnya. Persentil yang digunakan adalah persentil 95%. Maksudnya adalah 95% dari populasi operator tersebut harus bisa menggunakan fasilitas kerja yang diusulkan dengan sebaik-baiknya. 39

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Kesesuaian Fasilitas Kerja Hasil pengumpulan dan pengolahan data antropometri operator menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara fasilitas kerja yang digunakan operator dengan antropometri operator. Fasillitas yang digunakan adalah meja kerja yang terdiri dari dua jenis ukuran meja, yaitu meja A dan meja B. meja A dengan ukuran tinggi 65 cm, panjang 160 cm, dan lebar 65 cm. Dan meja B dengan ukuran tinggi 100 cm, panjang 200 cm, dan lebar 80 cm. hasil pengumpulan dan pengolahan data antropometri operator menunjukkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara fasilitas kerja yang digunakan operator dengan antropometri operator. Pemecahan masalah pada analisa kesesuaian fasilitas kerja adalah dengan membuat rancangan fasilitas kerja yang memperhatikan ukuran tubuh pekerja. Fasilitas yang direkomendasikan dalam melakukan penelitian ini mnggunakan persentile 5-th, 50-th dan 95 th dengan perhitungan sebagai berikut : 1. Meja A Untuk tinggi meja digunakan persentil 50 dari tinggi siku berdiri (TSB) yaitu 87,2 cm atau dibulatkan menjadi 87 cm dengan tujuan untuk mempermudah pengerjaan. Dikarenakan pada proses 1dan 2membutuhkan ketelitian maka prlu ditambah 10 s/d 20 cm. Jadi tinggi meja A adalah 87 cm + 10 cm = 97 cm. Untuk lebar meja digunakan persentil 95 dari jangkauan tangan (JT) yaitu 62,11 cm atau dibulatkan menjadi 62 cm. Panjang meja diukur dengan melihat panjang tray tempat meletakkan komponen. Pada proses 1 menggunakan 2 buah tray yang terdiri dari 2 jenis component, pada proses 2 digunakan 2 buah tray yang terdiri dari 1 jenis component dan 1 tray digunakan sebagai tempat meletakkan barang yang telah selesai diproses. Jadi ukuran panjang meja adalah 4 kali panjang tray, yaitu 4 x 40 cm = 160 cm.dinding pada meja digunakan sebagai tempat untuk meletakkan WI (work intrucsion) atau cara kerja. Untuk membuat dinding meja maka digunakan persentil 95 dari tinggi mata berdiri (TMB) yaitu 149,35cm dibulatkan menjadi 149 cm. Lebar dinding sesuai dengan lebar WI, yaitu 22 cm. Panjang dinding sama dengan panjang meja yaitu 160 cm. Berikut gambar perbandingan meja lama dan meja A usulan : Meja A Lama Meja A Usulan Gambar3 Perbandingan Meja A lama dan usulan 2. Meja B Pemakaian meja B yang tidak ergonomis pada stasiun kerja perakitan cover assy 24DC yaitu pada proses 3, maka dengan ini peneliti merancang sebuah meja kerja yang sesuai dengan data antropometri operator. Rekomendasi perbaikan adalah sebagai berikut. 40

Untuk tinggi meja digunakan persentil 50 dari tinggi siku berdiri (TSB) kemudian dikurangi dengan tinggi landasan mesin dan tinggi jig. Ukuran tinggi mejanya menjadi 87 cm 10 cm 7 cm = 70 cm. Untuk lebar meja digunakan ukuran panjang landasan mesin, yaitu 80 cm.panjang meja menggunakan ukuran lebar landasan mesin ditambah 2 kali ukuran lebar tray. Yaitu 50cm + 50cm =100 cm. Berikut gambar meja yang lama dan meja usulan.. Meja B Lama Meja B Usulan Gambar 4 Perbandingan Meja B Lama dan Meja B Usulan KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data, usulan fasilitas yang ergonomis adalah ukuran meja A, tinggi 97 cm, lebar 62 cm dan panjang 160cm, sedangkan ukuran meja B, tinggi 70 cm, lebar 80 cm dan panjang 100 cm sehingga tidak ada lagi kegiatan membungkuk dan menjinjit pada proses 1,2 dan 3, dan tidak ada lagi keluhan rasa sakit yang dialami operator dari jam 07.00 sampai dengan jam 15.00. Saran Setelah dilakukan penelitian pada stasiun perakitan cover assy 24DC di PT.Sanwa Engineering Batam, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : a. Perusahaan harus lebih mementingkan kesehatan dan keselamatan para pekerja agar terciptanya tingkat produktivitas yang lebih tinggi. b. Penelitian dapat dikembangkan lagi pada stasiun kerja yang memiliki fasilitas kerja dan belum mempertimbangkan dimensi tubuh operator. c. Melihat terjadinya perubahan dimensi tubuh manusia dari waktu kewaktu, sebaiknya perusahaan menggunakan adjust table. DAFTAR PUSTAKA Nurmianto, 1991.EErgonomi, konsep dasar dan aplikasinya, Guna Widya, Jakarta Suma mur, P.k.1989. Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. Haji Masagung, Jakarta Sutalaksana, Iftikar.1979.Teknik Tata Cara Kerja. Departemen Teknik I ndustriitb. Bandung. Tarwaka, dkk.2004. Ergonomi:Untuk Keselamatan, Kesehatan, Keselam atan Kerjadan Produktivitas. PT. Widya Guna. Surabaya. 2004. Wicaksono, Bayu A 2012.Perbaikan Cara Kerja Untuk Meningkatkan Faktor Kenyamanan dan Produktifitas Kerja di PT. PT. FLUID Sciencis Batam.Unrika, Batam. 41