BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deduktif yang berangkat dari permasalahan-permasalahan dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif korelasional. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. perananya dalam menentukan variabel secara teliti. Selain itu ia juga

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 2. Variabel bebas : Pola asuh overpotective

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan skala dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan Sampel, (D) Metode Pengumpulan Data, (E) Validitas dan. Reliabilitas Alat Ukur, (F) Metode Analisis Data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006; 12).

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori melalui angka-angka, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum (teori) ke hal khusus sehingga penelitian ini harus ada landasan teorinya (Masyhuri dan Zainuddin, 2008:12). Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian deskripsi / survei, yakni bermaksud membuat penyandraan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi tertentu (Masyhuri dan Zainuddin, 2008:24). B. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek dalam penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian (Arikunto, 2002: 96). Dalam penelitian ini terdapat dua variabel; variabel bebas (X) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang diselidiki pengaruhnya dan variabel terikat (Y) yaitu gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi variabel lain. Maka variabel bebasnya adalah karakter siswa, sedangkan variabel terikatnya adalah motivasi berprestasi siswa. 34

C. Definisi Operasional 1. Karakter Siswa Karakter siswa adalah suatu sifat atau watak yang ditanamkan oleh pihak sekolah melalui pendidikan karakter yang meliputi rasa hormat dan santun, kemandirian dan tanggung jawab, kesadaran berwarganegara, keadilan dan kejujuran, rasa peduli serta kepercayaan yang harus dimiliki oleh setiap siswa. 2. Motivasi Berprestasi Siswa Motivasi berprestasi siswa adalah adanya dorongan dari dalam diri siswa untuk mengarahkan dan mencapai suatu tujuan tertentu sesuai dengan standartnya (prestasi yang lebih baik dari pada orang lain) dan mempunyai karakteristik bertanggung jawab, berani dalam pengambilan resiko, mempunyai tujuan realistik, perencanaan kerja serta umpan balik dalam kegiatan dan realisasi rencana. D. Populasi dan Sampel Populasi digunakan untuk menyebutkan sekelompok objek yang menjadi masalah dalam sebuah penelitian (Masyhuri dan Zainuddin, 2008:151), menurut Arikunto (1998:15) populasi merupakan subjek penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002:10). Agar sampel yang diambil mewakili data 35

penelitian, maka perlu adanya perhitungan besar kecilnya populasi. Jika subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, jika subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% (Arikunto, 1998:112). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Al-Izzah Islamic Boarding School Batu yang berjumlah 351 siswa. Sedangkan sampel yang diambil adalah 20% dari populasi, maka jumlah sampelnya adalah 70 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah random sampling yaitu semua anggota populasi memperoleh kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai bagian dari sampel dalam penelitian. E. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan penelitian (Maryati dan Suryawati, 2001:110). Dalam penelitian ini mengambil data dengan membagikan angket pada objek penelitian (siswa SMP Al-Izzah Islamic Boarding School Batu). 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari lapangan penelitian (Maryati dan Suryawati, 2001:110). Dalam penelitian ini mengambil data dari dokumentasi, buku-buku referensi, internet serta informasi lain yang berhubungan dengan penelitian ini. 36

F. Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa dua angket. Angket pertama mengukur tingkat karakter siswa dan angket kedua mengukur tingkat motivasi berprestasi siswa. Angket pertama di gunakan untuk mengungkap tingkat karakter siswa yang yang memiliki enam aspek yaitu rasa hormat dan santun (agar dalam kehidupannya dapat menjalin suatu kerja sama dengan damai dan menyenangkan, jika tidak mempunyai rasa hormat dan sopan santun maka akan dirasa oleh orang lain angkuh dan sombong), kemandirian dan tanggung jawab (minimal ia harus bertanggung jawab pada dirinya sendiri sebelum pada orang lain), kesadaran berwarganegara (semua warga harus menjalankan dan mematuhi aturan-aturan undang-undang, membayar pajak, memberi suara dalam pemilihan, dll, semua akan berjalan dengan baik jika semua warga sadar akan hak dan kewajibannya), keadilan dan kejujuran (Sikap yang layak dilakukan tiap individu adalah memberikan hak-hak pada semua orang sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan usahanya, kejujuran dan keadilan penting untuk melihat dan menilai sesuatu), rasa peduli (seseorang yang dapat merasakan apa yang terjadi pada orang lain, yang terkadang menunjukkannya dengan tindakan memmberi bahkan melibatkan diri dengan orang tersebut) serta kepercayaan (terdapat empat elemen penting dalam kepercayaan, yaitu integritas, kejujuran, menepati janji dan kesetiaan, jika empat elemen itu 37

dipegang teguh maka kepercayaan akan didapat dari orang lain), blueprint dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 3.1 Blueprint Karakter Siswa No. Aspek-Aspek No Aitem Jumlah 1. Rasa Hormat dan Santun 1, 7, 13, 19 4 2. Kemandirian dan Tanggung Jawab 2, 8, 14, 20 4 3. Kesadaran Berwarganegara 3, 9, 15, 21 4 4. Keadilan dan Kejujuran 4, 10, 16, 22 4 5. Rasa Peduli 5, 11, 17, 23 4 6. Kepercayaan 6, 12, 18, 24 4 Total Aitem 24 Fungsi dari angket karakter siswa ini sebagai alat untuk mengungkap tingkat karakter siswa pada sekolah yang telah menerapkan pendidikan karakter. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi pula tingkat karakter siswa tersebut dalam menerapkan pendidikan karakter yang telah diterapkan sekolah, sebaliknya jika semakin rendah skor yang diperoleh 38

subjek maka semakin rendah pula tingkat karakter siswa dalam menenerapkan program pendidikan karakter. Angket kedua di gunakan untuk mengungkap tingkat motivasi berprestasi siswa yang yang memiliki enam aspek yaitu tanggung jawab (siswa yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya akan puas dengan hasil pekerjaannya karena merupakan hasil usahanya sendiri), pengambilan resiko (menetapkan nilai yang akan dicapai / menetapkan standart keunggulan, untuk mencapai nilai yang sesuai dengan standar keunggulan, siswa harus menguasai secara tuntas materi yang dipelajari dan berani mengambil resiko jika tidak sesuai keinginan), tujuan realistik (memiliki tugas yang tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah, membagi tugas menjadi beberapa bagian sehingga mudah dikerjakan), perencanaan kerja (melakukan kegiatan untuk menghindari kegagalan atau kesulitan yang mungkin terjadi), umpan balik dalam kegiatan (siswa yang mempunyai cita-cita akan belajar denngan baik dan memiliki motivasi yang tinggi) dan realisasi rencana (siswa yang bermovasi tinggi, gigih dan giat mencari cara yang kreatif untuk menyelesaikan tugas sekolahnya), blueprint dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 3.2 Blueprint Motivasi Berprestasi Siswa No. Aspek-Aspek No Aitem Jumlah 1. Tanggung Jawab 1, 7, 13, 19 4 2. Pengambilan Resiko 2, 8, 14, 20 4 39

3. Tujuan Realistik 3, 9, 15, 21 4 4. Perencanaan Kerja 4, 10, 16, 22 4 5. Umpan Balik dalam Kegiatan 5, 11, 17, 23 4 6. Realisasi Rencana 6, 12, 18, 24 4 Total Aitem 24 Fungsi dari angket motivasi berprestasi siswa ini sebagai alat untuk mengungkap motivasi berprestasi siswa. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi pula tingkat motivasi berprestasi siswa tersebut, sebaliknya jika semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka semakin rendah pula tingkat motivasi berprestasi siswa. Penyusunan angket terdapat empat alternatif jawaban, yaitu SS : Sangat Sesuai, S : Sesuai, TS : Tidak Sesuai serta STS : Sangat Tidak Sesuai. Penilaian alternatif jawaban pada angket ditentukan dengan bobot aitem sebagai berikut: 4 untuk jawaban SS (Sangat Sesuai) 3 untuk jawaban S (Sesuai) 2 untuk jawaban TS (Tidak Sesuai) 1 untuk jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai) G. Validitas 40

1. Uji Validitas Validitas berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan dilakukannya pengukuran tersebut, namun jika tes tersebut menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dapat dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah (Azwar, 2007:173). Penelitian ini menggunakan uji validitas pearson correlation yaitu pengujian terhadap korelasi antar tiap aitem dengan skor total nilai jawaban sebagai kriteria. Standart validitas yang digunakan adalah 0.25, maka aitem yang ada memiliki rxy dibawah 0.25 akan dinyatakan gugur. Uji validitas ini dilakukan dengan bantuan komputer SPSS versi 16.0 for windows. 2. Hasil Uji Validitas a. Skala Tingkat Karakter Siswa Berikut tabel rangkuman validitas dari tingkat karakter siswa di SMP Al-Izzah Islamic Boarding School Batu dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 16.0 for Windows. Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Karakter Siswa 41

No Aspek-Aspek No Aitem No Aitem Gugur Jumlah 1. Rasa Hormat dan Santun 1, 7, 13, 19-4 2. Kemandirian dan 2, 8, 14, 20 2 3 Tanggung Jawab 3. Kesadaran 3, 9, 15, 21 3, 21 2 Berwarganegara 4. Keadilan dan Kejujuran 4, 10, 16, 22 10 3 5. Rasa Peduli 5, 11, 17, 23-4 6. Kepercayaan 6, 12, 18, 24-4 Total Aitem 24 4 20 Berdasarkan hasil uji validitas di atas, dapat diketahui jumlah aitem yang valid berjumlah 20 dan 4 aitem yang gugur. b. Skala Motivasi berprestasi Siswa Berikut tabel rangkuman validitas dari tingkat motivasi berprestasi siswa di SMP Al-Izzah Islamic Boarding School Batu dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 16.0 for Windows. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Motivasi Berprestasi Siswa 42

No Aspek-Aspek No Aitem No Aitem Gugur Jumlah 1. Tanggung Jawab 1, 7, 13, 19 19 3 2. Pengambilan Resiko 2, 8, 14, 20-4 3. Tujuan Realistik 3, 9, 15, 21 3 3 4. Perencanaan Kerja 4, 10, 16, 22 10 3 5. Umpan Balik dalam 5, 11, 17, 23-4 Kegiatan 6. Realisasi Rencana 6, 12, 18, 24 18 3 Total Aitem 24 4 20 Berdasarkan hasil uji validitas di atas, dapat diketahui jumlah aitem yang valid berjumlah 20 dan 4 aitem yang gugur. H. Reliabilitas 1. Uji Reliabilitas Suatu pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi berarti pengukurannya dapat menghasilkan data yang reliabel (Azwar, 2007:180). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas yang angkanya bekisar 0 sampai dengan 1.00, namun tidak pernah dijumpai koefisien reliabilitas mencapai 1.00, jika koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin 43

tinggi reliabilitasnya, begitu pula sebaliknya jika semakin mendekati 0 maka semakin rendah pulareliabilitasnya (Azwar, 2007:181). Uji reliabilitasnya dalam penelitian ini menggunakan cronbach alpha yang gunanya untuk mengetahui apakah alat ukur yang dipakai tersebut reliabel atau tidak, dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: = reabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan atau soal = jumlah varians butir = varians total 2. Hasil Uji Reliabilitas Berikut tabel rangkuman reliabel dari karakter siswa dan motivasi berprestasi siswa di SMP Al-Izzah Islamic Boarding School Batu dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 16.0 for Windows. Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Karakter Siswa dan 44

Variabel Motivasi Berprestasi Siswa Alpha Keterangan Karakter Siswa 0,856 Reliabel Motivasi Berprestasi Siswa 0,870 Reliabel Berdasarkan hasil dari uji reliabilitas kedua angket di atas, dapat dikatakan bahwa angket karakter siswa dan motivasi berprestasi siswa mendekati 1,00. Oleh karena itu, kedua angket tersebut layak untuk dijadikan instrumen pada penelitian yang dilakukan. I. Metode Analisa Data Langkah yang digunakan untuk menjawab suatu rumusan masalah dalam sebuah penelitian disebut analisis data yang bertujuan untuk mendapatkan sebuah kesimpulan dari hasil penelitian. Data mentah yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dalam beberapa tahapan, yaitu : 1. Mencari Mean Mean adalah rata-rata matematik yang harus dihitung dengan cara tertentu dan jumlah semua angka dapat dibagi oleh banyaknya angka yang dijumlahkan, rumusnya yaitu : 45

Keterangan: M = Mean N = Jumlah Total X = Banyaknya nomor pada variabel X 2. Mencari Devisiasi Standart rumus : Setelah mean diketahui, lalu mencari standart deviasinya, dengan Keterangan : SD X N = Standart deviasi = Skor X = Jumlah responden 3. Menentukan Kategorisasi Tujuan dari kategorisasi adalah untuk menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang akan diukur. Kontinum berjenjang ini misalnya dari rendah ke tinggi, dari setuju ke tidak setuju, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel karakter siswa dan variabel motivasi berprestasi siswa. Dalam penelitian ini akan menggunakan rumus korelasi product moment dengan menggunakan 46

program SPSS 16.0 for Windows. Rumus ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kedua variabel tersebut. Korelasi Pearson, yaitu teknik analisis statistik yang berguna untuk menganalisis data penelitian yang mempunyai karakteristik: hipotesis yang diajukan adalah hipotesis asosiatif, datanya berskala minimal interval dan penyebaran data berdistribusi normal dengan rumus : Keterangan : N r xy = XY ( X )( Y) 2 2 2 { N X ( X ) }{ N Y ( Y) 2 } r xy N = Korelasi Product Moment = Jumlah respon X = Skor pendidikan karakter Y = Skor motivasi berprestasi siswa 47