BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari beragam bentuk dan kisah-kisah pahlawan super yang sudah menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. faktor yaitu faktor latar belakang, lingkungan dan pendidikan penulis.

BAB V PENUTUP. Penciptaan karya seni Representasi Superhero Dalam Penciptaan Seni

BAB V PENUTUP. kenangan masa lalu yang selalu dibacakan dongeng sebelum tidur. Berangkat dari

BAB IV KESIMPULAN. Bab keempat memuat kesimpulan dari uraian yang ada pada bab satu

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. 1. Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP. Lukisan merupakan wujud nyata dari jiwa pelukis, sehingga dalam

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

BAB V PENUTUP. proses transformasi puisi-puisi Suminto A Sayuti menjadi lukisan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Pemilihan suatu gagasan yang diwujudkan kedalam karya seni berawal

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan, tugas sekolah, tugas kuliah, ataupun masalah-masalah pribadi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Keluarga dalam Penciptaan Seni Lukis untuk memenuhi Tugas Akhir penciptaan

BAB V. Penutup. merujuk pada introspeksi diri dengan meninjau perbuatan dan reaksi hati nurani.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

Closure mengamati bagian-bagian tetapi memandangnya sebagai keseluruhan Panel petunjuk waktu atau ruang terpisah

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB I PENDAHULUAN. Jepang sangat terkenal sebagai negara yang maju, walaupun Jepang

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya teknologi yang telah diciptakan. Berbagai macam alat-alat teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Komik dalam bahasa Jepang disebut manga. Menurut Scott McCloud dalam

BAB V PENUTUP. tentu saja tidak hadir dari kekosongan. Karya seni dalam perwujudannya tentu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB V. Penutup. rasa sangatlah penting. Hal ini memengaruhi hasil karya karena hanya karya yang. pesan seorang seniman kepada apresiatornya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kerap kali di toko-toko buku atau pun

BAB I PENDAHULUAN. diabaikan karena Ijime dapat terjadi pada setiap orang, bahkan di negara-negara

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

satu alasannya adalah sebagai industri, Indonesia sudah kalah waktu. Industri game di Indonesia belum ada 15 tahun dibanding negara lain. Tentunya sei

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya

Bab 2. Landasan Teori. dalam cerita, dan bagaimana penempatannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. penciptaan seni saya yaitu sebagai media berkomunikasi dan pembebasan diri dari

BAB V PENUTUP. oleh pemahaman dari aneka referensi. Bagi penulis, sebuah lukisan tetap memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kata komik berasal dari bahasa Inggris comic yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I. dalam dialog komik membuat pembaca secara langsung mampu. mengintepretasikan gambaran perasaan yang sedang di alami tokoh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup disertai dengan beragam masalah di dalamnya. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari perubahan sosial yang melatarbelakanginya (Ratna, 2007: 81). Hal

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

Perancangan Media Komik Dari Buku Gajahmada Karangan Langit K.Hariadi. Gilbert Jansen

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Lahirnya ide atau pemikiran sebuah karya seni adalah hasil interaksi pada

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Perancangan buku visual Sarwaboga: Kuliner dalam Serat. Centhini ini dalam proses penyusunannya mengalami beberapa kendala di

Penelusuran Masalah Analisa Objek desain

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komik yang akan diterjemahkan pada Tugas Akhir ini adalah sebuah

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB I PENDAHULUAN. Novel Nijūshi No Hitomi ( 二二二二二 ) merupakan karya seorang penulis

BAB 2 DATA DAN ANALISA

V. PENUTUP. bentuk figur manusia yang imajinatif. karya-karya lukisan dalam Tugas Akhir penciptaan karya seni ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

DAHNIAR RAHMI FIRDAUSI

memperjuangkan hak haknya dengan melakukan sesuatu yang dapat mereka melewati segala permasalahan permasalahan yang dihadapinyadan menjadikan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Adapun konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. untuk mengungkapkanya ke dalam karya seni grafis woodcut. Karya yang diciptakan

Koleksi. Sampul Poster Perangko Tipografi Ilustrasi Iklan Logo

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

BAB I PENDAHULUAN. emosional. Sebagai hasil imajinatif, sastra juga berfungsi sebagai hiburan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bermasyarakat, namun juga dengan lingkungan. aikos yang artinya rumah atau tempat hidup dan logos yang artinya ilmu.

BAB V PENUTUP. berjudul Representasi Benda dalam Lukisan merupakan pengalaman sebagai

BAB I I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN MINAT MEMBACA KOMIK DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMA S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan usia dimana anak memiliki pengaruh dari lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Popularitas dari buku komik bertema superhero telah mendefinisikan buku komik

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan Penciptaan karya seni Representasi Bunga dalam Fotografi Ekspresi

SILABUS MATAKULIAH FM-UDINUS-BM-08-04/R0. Silabus Visual Storytelling Hal: 1 dari 5. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2012

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. karya sastra. Di zaman modern seperti sekarang ini, karya sastra sudah berkembang

RINGKASAN LAPORAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) KONDISI REALITAS SOSIAL DALAM METAFORA CYBORG PADA PENCIPTAAN LUKISAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

ETIKA PERIKLANAN. Pokok Bahasan : Penjabaran EPI Bab III.A. Butir Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom. Modul ke:

Transkripsi:

142 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari beragam bentuk dan kisah-kisah pahlawan super yang sudah menjadi konsumsi penulis sejak kecil hingga dewasa, dan akhirnya penulis pun dapat membuat karakter pahlawan super pribadinya, sehingga terciptanya Tugas Akhir penciptaan karya seni ini. Kesimpulan yang dapat diambil penulis dari penciptaan karya seni yang berjudul Pahlawan Super Pembela Wanita ini adalah sebagai berikut ; 1. Pahlawan super pembela wanita adalah sebuah perwujudan harapan dari penulis agar kaum wanita di dunia ini terutama di Indonesia, tidak terus-menerus tertindas dan menjadi korban kejahatan dari hawa nafsu para lelaki. 2. Sebuah harapan dan keinginan penulis yang terbentuk dari proses kehidupannya sejak masih kecil hingga dewasa telah membentuk mental penulis, rasa kasih sayang terbentuk dari lingkungan keluarga yang selalu menyayanginya dan membuatnya menjadi cinta damai dan tidak ingin adanya penindasan terhadap kaum wanita yang setara dengan Ibu, kakak, dan adiknya. 3. Bagi penulis wanita seharusnya dijaga dan dihargai, karena para wanita merupakan anugerah yang diberikan Tuhan kepada para lakilaki di dunia, sehingga dapat membuat suasana dan dunia ini menjadi 142

143 4. lebih indah, ini merupakan pandangan penulis yang juga melandasi penciptaan karya ini. 5. Bagi penulis yang gemar menonton film pahlawan super, kekuatan itu memang dibutuhkan untuk menjaga perdamaian, bukan untuk membuatnya menjadi kacau, dalam hal yang ada pada karya penulis seperti menebar teror dan ancaman yang membuat lingkungan menjadi tidak nyaman. Kekuatan dibutuhkan untuk membuat dunia menjadi lebih baik seperti yang dilakukan oleh para pahlawan super. 6. Bagi penulis, dunia yang baik adalah dunia dimana tidak ada kejahatan, kedamaian selalu dijaga, dan setiap orang menjunjung tinggi harkat dan martabat orang lain. Hendaknya hal ini juga yang ingin disampaikan penulis lewat karyanya. 7. Adopsi karakter hewan pada desain pahlawan super yang diciptakan oleh penulis merupakan hal yang sudah banyak dilakukan oleh desainer sebelumnya untuk kepentingan industri film hiburan, karena mudah dikenali dan memiliki nilai estetis dari beragam bentuk yang dimiliki oleh hewan-hewan tersebut. Serta berhubungan dengan teori mimesis yang dimiliki oleh filsuf Plato dan Aritoteles. 8. Perbedaan kisah pahlawan super yang diciptakan penulis dengan pahlawan super yang sudah ada sebelumnya, terletak pada latar belakang kisah ini dimulai, yaitu pahlawan super menegakkan keadilan karena ada penindasan terhadap kaum wanita di lingkungannya oleh para monster jahat.

144 9. Pahlawan super yang diciptakan penulis juga berasal dari kaum manusia yang ingin berontak terhadap penindasan yang diterimanya, dengan bantuan dari malaikat. 10. Pahlawan super dan malaikat adalah tokoh yang baik, monster adalah tokoh yang jahat, dan manusia adalah korban dari kekejaman para monster. 11. Secara teknis penggambaran penulis akan cerita yang dibuatnya melalui bahasa ilustrasi dua dimensi yang dapat menampung figurfigur yang berkaitan dengan cerita yang dibuat. 12. Dalam membaca dan memahami makna karya penulis, dilakukan secara berurutan seperti membaca komik, dari panel satu ke panel lainnya. 13. Teknik etsa dan aquatint adalah teknik yang mendominasi pada setiap karya ciptaan penulis, sedangkan teknik drypoint hanya digunakan pada kondisi tertentu yang terjadi pada beberapa karya. 14. Teknis Seni Grafis memungkinkan penulis untuk mencetak karyanya lebih dari satu edisi. B. Saran Bagi penciptaan karya selanjutnya, ada beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis lewat laporan Tugas Akhir penciptaan kaya seni ini, yaitu;

145 1. Pahlawan super merupakan suatu hal yang bersifat imajinatif dan fantasi, hal ini menyebabkan tidak ada batasan imajinasi dalam menciptakan figur-figur pahlawan super, mulai dari adopsi bentuk, dan warna, hingga latar belakang situasi dan kondisi yang menggerakan kisah perjuangannya dalam membela keadilan. 2. Pahlawan super juga memiliki kelemahan, karena tidak ada satu makhluk pun di dunia yang sempurna, penggambaran pahlawan super yang tidak memiliki kelemahan akan membuat cerita jadi tidak seru, karena tidak ada masa-masa keterpurukan dan kekalahan yang harus diterima sebagai resiko saat bertarung. 3. Penulis menciptakan kisah ini karena memiliki latar belakang yang bersifat personal, hasil dari proses kehidupan semasa kecil hingga dewasa, yang akhirnya memunculkan pahlawan super pembela wanita sebagai perwujudan harapan penulis akan kedamaian dan keamanan para wanita, juga ada pesan-pesan yang terkandung disetiap karya penulis. Untuk itu membuat kisah pahlawan super dengan latar belakang cerita yang berangkat dari pengalaman pribadi adalah hal yang menarik untuk diceritakan, dan dapat menambah keragaman cerita pahlawan super. Sedangkan untuk para pembaca, bahwa film-film pahlawan super yang identik dengan adegan action dan perserteruan jangan dimaknai sebagai film yang menawarkan kekerasan, meskipun sebagian orang berpendapat seperti itu. Untuk itu disarankan bimbingan dari orang tua terhadap anaknya yang senang

146 menikmati film pahlawan super, dan ikut menonton film tersebut bersama anaknya untuk mengarahkan fokus si anak dalam menangkap dan memahami ceritanya. Karena kecenderungan anak kecil yang senang meniru adeganadegan di dalam film, dan berandai-andai menjadi tokoh tersebut.

147 DAFTAR PUSTAKA Sumber dari Buku Bertens. K.., Sejarah Filsafat Yunani : Dari Thales ke Aristoteles. Yogyakarta: Kanisius, 1975. Bonneff, Marcel., Komik Indonesia.,diterjemahkan oleh Rahayu S. Hidayat, Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 1998. McCloud, Scott., Understanding Comics : Memahami Komik., terjemahan oleh Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2001. Najwah, Nurun, dkk., Dilema Perempuan: Dalam Lintas Agama dan Budaya, Yogyakarta : PSW UIN Sunan Kalijaga, 2005. Ross, Catrien., Mistik Jepang (supernatural and mysterious japan), diterjemahkan oleh Mahasiswa Sastra Inggris magang UNY, Yogyakarta : Pinus Book Publisher, 2007. Sa abah, Marsuki Umar., Perilaku Seks Menyimpang dan Seksualitas Kontemporer Umat Islam, Yogyakarta : UII Press, 2001. Susanto, Mikke., Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa, Yogyakarta: DictiArt Lab dan Djagad Art House, 2011

148 Sumber dari Diktat FX. Pracoyo. Sosiologi Seni, Diktat Kuliah Sosiologi Seni pada Program Studi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2010 Sumber dari Kamus Pusat Penyusunan dan Pengembangan Bahasa (ed.), Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1989 Sumber dari Website http://google.com http://news.liputan6.com (diakses pada tanggal 3 Maret 2014, pukul 17.45 W.I.B). http://news.metrotvnews.com/read/2015/06/14/ (diakses pada tanggal 18 Juni 2015, pukul 05.14 W.I.B.). http://poskotanews.com/2013/03/09/perempuan-obyek-empuk-kejahatan/ (diakses pada tanggal 18 Juni 2015, pukul 05.00 W.I.B.). http://scribd.com (diakses pada tanggal 10 Mei 2014, pukul 19.00 W.I.B.). http://wikipedia.co.id (diakses pada tanggal 18 Juni 2015, pukul 06.00 W.I.B.).