Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

I/O dan Struktur Memori

MIKROKONTROLER AT89S52

BAB 2 LANDASAN TEORI. Agar kendaraan lebih teratur dan tidak terlalu padat, biasanya tempat perparkiran ini dibagi

PERTEMUAN PERANGKAT KERAS MIKROKONTROLER

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

Pendahuluan Mikrokontroler 8051

ARSITEKTUR MIKROKONTROLER AT89C51/52/55

Sumber Clock, Reset dan Antarmuka RAM

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bidang elektronika, perlahan-lahan peralatan-peralatan manual mulai digantikan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR PUSTAKA. Paulus Andi Nalwan. Teknik Antarmuka Dan Pemrograman Mikrokontroler AT89C51, Jakarta:

BAB 2 LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL LAMPU OTOMATIS BERBASIS WEB

PERTEMUAN MEMORY DAN REGISTER MIKROKONTROLER

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S51 hanya memerlukan tambahan 3 kapasitor, 1 resistor dan 1

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Mikrokontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan microkomputer,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan 2.2 Sensor Clamp Putaran Mesin

Replika Sistem Atap Otomatis Untuk Pelindung Benda Terhadap Hujan Berbasis Mikrokontroler AT89S52

Sistem Mikroprosessor

COUNTER DAN TRANSPORTER BARANG BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89C51 ABSTRAKSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DASAR. peralatan input / output ( I / O ) pendukung di dalamnya. Suatu sistem mikroprosesor

4. Osilator internal dan rangkaian pewaktu. 5. Dua buah timer/counter 16 bit 6. Lima buah jalur interupsi ( 2 buah interupsi eksternal dan 3 interupsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOBIL BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 DENGAN APLIKASI TELEPON SELULER SEBAGAI INDIKATOR ALARM

BAB 2 LANDASAN TEORI. bisa digunakan untuk memindahkan program yang ber-ekstention.hex ke Flash,

USER MANUAL FLIP-FLOP MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sensor TGS 2610 merupakan sensor yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Sistem Kontrol Lampu Otomatis Berbasis Web

Mikroprosesor Z80 Suryanto Sutikno

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikrokontroler dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AT89S52 termasuk kedalam keluarga MCS-51 merupakan suatu. dua macam memori yang sifatnya berbeda yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Component tester adalah instrument elektronika, atau alat penguji komponen yang

RANCANG BANGUN SISTEM KEMBANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S5x UNTUK APLIKASI SISTEM KONTROL

USER MANUAL PALANGAN KERETA API OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

Pertemuan 10 DASAR ANTAR MUKA I/O

AKSES MEMORI Menggunakan DT-51 MinSys

APLIKASI MIKROKONTROLER

BAB II LANDASAN TEORI

Mikrokontroler AVR. Hendawan Soebhakti 2009

AT89S52 8kByte In-System Programmable Mikrokontroler

Arsitektur Komputer, Mikroprosesor dan Mikrokontroller. TTH2D3 Mikroprosesor

PENGANTAR MIKROKOMPUTER PAPAN TUNGGAL (SINGLE CHIP) Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA UNY

Pertemuan 6 SPESIFIKASI PERANGKAT KERAS 8086/8088

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB 2 LANDASAN TEORI. dunia elektronika, khususnya dunia mikroelektronika. Penemuan silikon

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Arsitektur Mikrokontroler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lab Elektronika Industri Mikrokontroler - 1 AT89C1051

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051

BAB II. PENJELASAN MENGENAI System-on-a-Chip (SoC) C8051F Pengenalan Mikrokontroler

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

Sistem Tertanam. Pengantar Atmega328 dan Arduino Uno. Dennis Christie - Universitas Gunadarma

AUTOMATIC ROOF SYSTEM REPLICATION FOR PROTECTING THINGS FROM THE RAIN BASED ON MICROCONTROLLER AT89S52

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi PLC menurut National Electrical Manufacturing Association (NEMA)

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini penulis akan membahas tentang komponen-komponen yang

III. METODE PENELITIAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ROBOT PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TEORI DASAR. Pembuatan alat Traffic light dengan menggunakan mikrokontroler 89S51

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

Interfacing i8088 dengan Memori

PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Saluran RS232 hanya dipakai untuk menghubungkan DTE dengan DCE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

I. Pendahuluan. Mikroprosesor CPU. Gambar 1. Perbedaan Mikrokontroler dengan Mikroprosesor

Transkripsi:

Arsitektur mikrokontroler MCS-51 diotaki oleh CPU 8 bit yang terhubung melalui satu jalur bus dengan memori penyimpanan berupa RAM dan ROM serta jalur I/O berupa port bit I/O dan port serial. Selain itu terdapat fasilitas timer/counter internal dan jalur interface address dan data ke memori eksternal. Blok sistem mikrokontroler MCS-51 adalah sebagai berikut. Salah satu tipe mikrokontroler arsitektur MCS-51 yang banyak digunakan saat ini adalah tipe Atmel 89S51. Tipe ini banyak digunakan karena memiliki fasilitas on-chip flash memory dan In System Programming. Berikut adalah feature-feature untuk mikrokontroler tipe 89S51 buatan Atmel. 4K bytes Flash ROM 128 bytes RAM 4 port @ 8-bit I/O (Input/Output) port 2 buah 16 bit timer Interface komunikasi serial 64K pengalamatan code (program) memori

64K pengalamatan data memori Prosesor Boolean (satu bit satu bit) 210 lokasi bit-addressable Fasilitas In System Programming (ISP) MEMORY MAP MIKROKONTROLER MCS-51

PENJELASAN FUNGSI PIN MIKROKONTROLER MCS-51 IC mikrokontroler dikemas (packaging) dalam bentuk yang berbeda. Namun pada dasarnya fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar salah satu bentuk IC seri mikrokontroler MCS-51 dapat dilihat berikut. Berikut adalah penjelasan fungsi tiap kaki yang biasa ada pada seri mikrokontroler MCS- 51. A. Port 0 Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada desain yang

minimum (sederhana) digunakan sebagai port I/O (Input/Output). Pada desain lebih lanjut pada perancangan dengan memori eksternal digunakan sebagai data dan address yang dimultiplex. Port 0 terdapat pada pin 32-39. B. Port 1 Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O, kecuali pada IC 89S52 yang menggunakan P1.0 dan P1.1 sebagai input eksternal untuk timer ketiga (T3). Port 1 terdapat pada pin 1-8. C. Port 2 Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O. Pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address. Port 2 terdapat pada pin 21-28. D. Port 3 Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O juga mempunyai fungsi khusus yang ditunjukkan pada tabel berikut. PIN P3.0 P3.1 P3.2 P3.3 P3.4 P3.5 P3.6 P3.7 FUNGSI KHUSUS RXD ( serial input port ) TXD ( serial output port ) _INT0 ( external interrupt 0 ) _INT1 ( external interrupt 1 ) T0 ( timer 0 external input ) T1 ( timer 1 external input ) _WR ( external data memory write strobe ) _RD ( external data memory read strobe ) E. PSEN (Program Store Enable) PSEN adalah kontrol sinyal yang mengijinkan untuk mengakses program (code) memori eksternal. Pin ini dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari EPROM. Sinyal PSEN akan 0 pada tahap fetch (penjemputan) instruksi. PSEN akan selalu bernilai 0 pada pembacaan program memori internal. PSEN terdapat pada pin 29. F. ALE (Address Latch Enable) ALE digunakan untuk men-demultiplex address dan data bus. Ketika menggunakan program memori eksternal port 0 akan berfungsi sebagai address dan data bus. Pada setengah paruh pertama memory cycle ALE akan bernilai 1 sehingga mengijinkan penulisan alamat pada register eksternal dan pada setengah paruh berikutnya akan bernilai satu sehingga port 0 dapat digunakan sebagai data bus. ALE terdapat pada pin 30.

G. EA (External Access) Jika EA diberi masukan 1 maka mikrokontroler menjalankan program memori internal saja. Jika EA diberi masukan 0 (ground) maka mikrokontroler hanya akan menjalankan program memori eksternal (PSEN akan bernilai 0). EA terdapat pada pin 31. H. RST (Reset) RST pada pin 9 merupakan pin reset. Jika pada pin ini diberi masukan 1 selama minimal 2 machine cycle maka system akan di-reset dan register-register internal akan berisi nilai default tertentu dan program kembali mengeksekusi dari alamat paling awal. I. On-Chip Oscillator Mikrokontroler MCS-51 telah memiliki on-chip oscillator yang dapat bekerja jika didrive menggunakan kristal. Tambahan kapasitor diperlukan untuk menstabilkan sistem. Nilai kristal yang biasa digunakan pada 89S51/89S52 adalah sekitar 12 MHz, dan maksimum sampai 24 MHz. On-chip oscillator tidak hanya dapat di-drive dengan menggunakan kristal, tapi juga dapat digunakan TTL oscillator. J. Koneksi Power Mikrokontroler biasanya beroperasi pada tegangan 3.3 volt atau 5 volt (tergantung serinya). Pin Vcc terdapat pada pin 40 sedangkan Vss (ground) terdapat pada pin 20.