ORIZA OKTARINA A1G010056



dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu.

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

PADA KURIKULUM (Mulida Hadrina Harjanti) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN KURIKULUM Oleh: M. Lazim

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

BAB I PENDAHULUAN. Emas Di lingkungan Kemendikbud, pendidikan karakter menjadi fokus

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman

KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. HASIL 1. Hasil Kesesuaian antar Panelis Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

BAB I PENDAHULUAN. upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia haruslah dilakukan dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERAN GURU SOSIOLOGI DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA N 1 SEYEGAN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

I. PENDAHULUAN. sepanjang hayat (long life education). Hal ini sesuai dengan prinsip

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

2014 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN READING COMPREHENSION

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapanpun dan dimanapun ia berada.

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pendidikan Kewarganegaraan Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI THINK PAIR SHARE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

PENINGKATANN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MAKE

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

SKRIPSI. Diajukan kepada : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Oleh WILUDJENG HERAWATI NIM.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Eko Permadi NIM

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diketahui hasilnya melalui penilaian proses dan penilaian hasil. Hasil

SKRIPSI. Oleh: Sinta Ambar Husada NIM

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

SKRIPSI. Oleh Esti Normalita NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN DAN MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SERTA DISIPLIN SISWA YANG BERORIENTASI PADA KURIKULUM 2013 (PTK, pada Pembelajaran PKn Kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu) SKRIPSI Oleh: ORIZA OKTARINA A1G010056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014

Motto dan Persembahan Motto 1. Apabila Allah menghendaki sesuatu, maka hanya dengan perintah Jadilah maka terciptalah dia. (QS. Yassin 82) 2. Impossible is nothing karena Impossible akan selalu berubah jadi Possible selama ada usaha dan doa. 3. Apa yang anda pikirkan, itulah yang akan terjadi. Persembahan Dengan mengucapkan Alhamdulillah atas semua limpahan rahmat dan kasih sayang-nya. Dengan tulus kupersembahkan karya kecil ini untuk orang-orang yang aku cintai dengan sepenuh hati: 1. Papaku Disran, S.P dan Mamaku Herlina yang selalu memberikan kasih sayang dan doa yang tak terbatas. Terima kasih untuk papa yang sudah mengajarkanku untuk tetap kuat bertahan apapun yang terjadi dan mama yang sudah mengajarkanku arti kelembutan dan kesabaran yang tak terhingga. Senyum papa dan mama kebahagiaan nana... 2. Kakakku tersayang Afriyan Pratama, S.E yang selalu menjadi kebanggaanku. Terima kasih atas doa dan motivasinya ak, walaupun kadang terlihat dewasa tapi kadang juga terlihat seperti anak-anak, tapi nana sayang dan bangga padamu ak. 3. Seluruh keluarga besarku yang selalu mendoakan dan menanti keberhasilanku. 4. Sahabat-sahabatku ROPYuMIYoTy (Rossy, Ciput, Yuli, Mama, Mbak In, Yolan, Tyaz) yang sudah memberikan warna dalam hidupku. Kalian sahabatsahabat terbaikku sekaligus keluargaku dalam suka duka, berjuang dan bahagia bersama. 5. Seluruh teman-teman S1 PGSD Angkatan 2010 terkhusus kelas B terima kasih atas motivasi dan kebersamaan selama ini. 6. Teman-teman dan adik-adik MPAC kelompok 1 dan kelompok 2, terutama MPAC kelompok 2 (Heni, Arin, Dewi, Ayu, Nining, Dyaz dan Feri), terima kasih adik-adikku untuk kehangatan canda tawa yang selalu kalian berikan yang membuatku merasakan kekeluargaan yang begitu berarti. iv

ABSTRAK Oktarina, Oriza. 2014. Penerapan Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dan Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab serta Disiplin Siswa yang Berorientasi pada Kurikulum 2013 (PTK, pada Pembelajaran PKn Kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu). Dra. Sri Ken Kustianti, M.Pd sebagai pembimbing I. Dra. Resnani, M.Si sebagai pembimbing II. Tujuan penelitian adalah menerapkan pendekatan scientific, dan meningkatkan aktivitas pembelajaran serta mengembangkan karakter tanggung jawab serta disiplin siswa. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri atas dua pertemuan dan terdiri dari empat tahapan setiap siklusnya yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu. Instrumen yang digunakan yaitu lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta lembar observasi perkembangan karakter tanggung jawab dan disiplin. Teknik analisis data yang digunakan yaitu data penerapan pendekatan scientific, data observasi guru dan siswa. Dianalisis dengan rata-rata skor dan data lembar observasi karakter dianalisis dengan presentase perkembangan karakter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan pendekatan Scientific terdiri dari tiga tahap kegiatan yaitu: a. kegiatan awal, b. kegiatan inti yang terdiri dari tahap mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan, c. kegiatan penutup. (2) Nilai rata-rata observasi aktivitas guru siklus I sebesar 43,25 (cukup), meningkat pada siklus II menjadi 53 (baik). Nilai rata-rata observasi aktivitas siklus I sebesar siswa 39,5 (cukup), meningkat pada siklus II menjadi 52,75 (baik). (3) Perkembangan karakter tanggung jawab siswa pada siklus I berada pada kategori Mulai Terlihat (MT) sebesar 60,67%, pada siklus II berkembang menjadi kategori Mulai Berkembang (MB) sebesar 43,75%. Perkembangan karakter disiplin siswa pada siklus I berada pada kategori Mulai Terlihat (MT) sebesar 53,76%, pada siklus II berkembang menjadi kategori Mulai Berkembang (MB) sebesar 45,43%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan Scientific yang berorientasi pada kurikulum 2013 dapat meningktakan aktivitas pembelajaran dan mengembangkan karakter tanggung jawab serta disiplin siswa dalam Pembelajaran PKn Kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu. Kata kunci : Pendekatan Scientific yang berorientasi pada kurikulum 2013, aktivitas pembelajaran PKn, Karakter tanggung jawab dan Disiplin. v

KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penerapan Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dan Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab serta Disiplin Siswa yang Berorientasi pada Kurikulum 2013 (PTK, pada Pembelajaran PKn Kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu). Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, sahabat dan kaum muslimin yang tetap istiqomah menegakkan kebenaran. Skrispsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar JIP FKIP Universitas Bengkulu. Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Dr. Ridwan Nurazi, S.E, M.Sc, Akt., selaku Rektor Universitas Bengkulu. 2. Bapak Prof. Dr. Rambat Nur Sasongko, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Bengkulu. 3. Bapak Dr. Manap Somantri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu. 4. Ibu Dra. V. Karjiyati, M.Pd., selaku Ketua Prodi PGSD Universitas Bengkulu. vi

5. Ibu Dra. Sri Ken Kustianti, M.Pd., selaku Pembimbing utama yang telah sabar dalam memberikan motivasi, bimbingan dan pengarahan yang sangat berarti kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Ibu Dra. Resnani, M.Si., selaku Pembimbing pendamping yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis selesainya skripsi ini. 7. Bapak Dr. Syahril Yusuf, M.Pd., selaku Penguji utama yang telah banyak memberikan masukan pada penulis guna kesempurnaan dalam penulisan skripsi ini. 8. Bapak Bambang Parmadie, M.Sn., selaku Penguji pendamping yang telah memberikan bimbingan dan sarannya demi perbaikan skripsi ini. 9. Ibu Dra. Hasnawati, M.Si., selaku pembimbing akademik yang selalu membantu selama masa kuliah. 10. Ibu Priyanti Yuliana, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 69 Kota Bengkulu yang telah memberikan izin kepada penulis dalam melakukan penelitian. 11. Bapak Ahmad Maad, AS., selaku Guru Kelas sekaligus guru mata pelajaran PKn di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu yang telah banyak membantu dan bekerja sama dengan penulis selama melakukan penelitian. Jika skripsi masih jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran peneliti harapkan guna kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Bengkulu, Juni 2014 Oriza Oktarina vii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN ABSTRAK... v HALAMAN KATA PENGANTAR... vi HALAMAN DAFTAR ISI... viii HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... x HALAMAN DAFTAR TABEL... xiii HALAMAN DAFTAR BAGAN... xiv HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian... 9 D. Manfaat Penelitian... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori... 11 1. Hakikat Pembelajaran PKn di SD... 11 2. Pendekatan Scientific... 19 3. Penerapan Pendekatan Scientific di dalam Pembelajaran... 26 4. Hakikat Pendidikan Karakter... 28 5. Hakikat Aktivitas Pembelajaran... 39 6. Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran PKn yang Berorientasi pada Kurikulum 2013... 43 B. Hasil-hasil Penelitian yang Relevan... 44 C. Kerangka Pikir... 45 D. Hipotesis Tindakan... 48 viii

BAB III METODE PENELITAN A. Jenis Penelitian... 49 B. Subjek Penelitian... 49 C. Defenisi Operasional... 50 D. Prosedur Penelitian... 53 E. Instrumen Penelitian... 61 F. Teknik Pengumpulan Data... 62 G. Teknik Analisis Data... 63 H. Indikator Keberhasilan Tindakan... 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 67 1. Refleksi Awal... 67 2. Deskripsi Proses dan Hasil Persiklus... 68 B. Pembahasan... 124 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..... 136 B. Saran..... 137 DAFTAR PUSTAKA..... 139 DAFTAR RIWAYAT HIDUP..... 142 LAMPIRAN-LAMPIRAN..... 143 ix

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Surat Izin Penelitian (UNIB)...143 Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (DIKNAS)...144 Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian...145 Lampiran 4. Silabus Siklus I Pertemuan 1...146 Lampiran 5. RPP Siklus I Pertemuan 1...148 Lampiran 6a. Lembar Diskusi Siswa Pertemuan 1...153 Lampiran 6b. Kunci Jawaban Lembar Diskusi Siswa Pertemuan 1...155 Lampiran 7a. Lembar Evaluasi Pertemuan 1...157 Lampiran 7b. Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Pertemuan 1...158 Lampiran 8. Silabus Siklus I Pertemuan 2...159 Lampiran 9. RPP Siklus I Pertemuan 2...161 Lampiran 10a. Lembar Diskusi Siswa Pertemuan 2...166 Lampiran 10b. Kunci Jawaban Lembar Diskusi Siswa Pertemuan 2...168 Lampiran 11a. Lembar Evaluasi Pertemuan 2...171 Lampiran 11b. Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Pertemuan 2...172 Lampiran 12. Materi Pembelajaran Siklus I...173 Lampiran 13a. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 Pengamat 1...183 Lampiran 13b. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 1 Pengamat 2...185 Lampiran 13c. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2 Pengamat 1...187 Lampiran 13d. Lembar Observasi Guru Siklus I Pertemuan 2 Pengamat 2...189 Lampiran 14. Deskriptor Lembar Observasi Guru...191 Lampiran 15. Rekapitulasi Lembar Observasi Guru Siklus I...195 Lampiran 16a. Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1 Pengamat 1...197 Lampiran 16b. Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 1 Pengamat 2...199 Lampiran 16c. Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2 Pengamat 1...201 Lampiran 16d. Lembar Observasi Siswa Siklus I Pertemuan 2 Pengamat 2...203 Lampiran 17. Deskriptor Lembar Observasi Siswa...205 Lampiran 18. Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa Siklus I...209 Lampiran 19a. Lembar Observasi Perkembangan Karakter Tanggung Jawab Siklus I Pertemuan 1...211 x

Lampiran 19b. Lembar Observasi Perkembangan Karakter Tanggung Jawab Siklus I Pertemuan 2...213 Lampiran 20. Deskriptor Karakter Tanggung Jawab...215 Lampiran 21. Analisis Perkembangan Karakter Tanggung Jawab...217 Lampiran 22a. Lembar Observasi Perkembangan Karakter Disiplin Siklus I Pertemuan 1...218 Lampiran 22b. Lembar Observasi Perkembangan Karakter Disiplin Siklus I Pertemuan 2...220 Lampiran 23. Deskriptor Karakter Disiplin...222 Lampiran 24. Analisis Perkembangan Karakter Disiplin...224 Lampiran 25. Silabus Siklus II Pertemuan 1...225 Lampiran 26. RPP Siklus II Pertemuan 1...227 Lampiran 27a. Lembar Diskusi Siswa Pertemuan 1...232 Lampiran 27b. Kunci Jawabn Lembar Diskusi Siswa Pertemuan 1...234 Lampiran 28a. Lembar Evaluasi Pertemuan 1...236 Lampiran 28b. Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Pertemuan 1...237 Lampiran 29. Silabus Siklus II Pertemuan 2...238 Lampiran 30. RPP Siklus II Pertemuan 2...240 Lampiran 31a. Lembar Diskusi Siswa Pertemuan 2...245 Lampiran 31b. Kunci Jawabn Lembar Diskusi Siswa Pertemuan 2...247 Lampiran 32a. Lembar Evaluasi Pertemuan 2...249 Lampiran 32b. Kunci Jawaban Lembar Evaluasi Pertemuan 2...250 Lampiran 33. Materi Pembelajaran Siklus II...251 Lampiran 34a. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1 Pengamat 1...252 Lampiran 34b. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 1 Pengamat 2...254 Lampiran 34c. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 Pengamat 1...256 Lampiran 34d. Lembar Observasi Guru Siklus II Pertemuan 2 Pengamat 2...258 Lampiran 35. Deskriptor Lembar Observasi Guru...260 Lampiran 36. Rekapitulasi Lembar Observasi Guru Siklus II...264 Lampiran 37a. Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1 Pengamat 1...266 Lampiran 37b. Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 1 Pengamat 2...268 Lampiran 37c. Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2 Pengamat 1...270 xi

Lampiran 37d. Lembar Observasi Siswa Siklus II Pertemuan 2 Pengamat 2...272 Lampiran 38. Deskriptor Lembar Observasi Siswa...274 Lampiran 39. Rekapitulasi Lembar Observasi Siswa Siklus II...278 Lampiran 40a. Lembar Observasi Perkembangan Karakter Tanggung Jawab Siklus II Pertemuan 1...280 Lampiran 40b. Lembar Observasi Perkembangan Karakter Tanggung Jawab Siklus II Pertemuan 2...282 Lampiran 41. Deskriptor Karakter Tanggung Jawab...284 Lampiran 42. Analisis Perkembangan Karakter Tanggung Jawab...286 Lampiran 43a. Lembar Observasi Perkembangan Karakter Disiplin Siklus II Pertemuan 1...287 Lampiran 43b. Lembar Observasi Perkembangan Karakter Disiplin Siklus II Pertemuan 2...289 Lampiran 44. Deskriptor Karakter Disiplin...291 Lampiran 45. Analisis Perkembangan Karakter Disiplin...294 Lampiran 46. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran...295 xii

DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Indikator Pencapaian Pembelajaran pada Karakter Tanggung Jawab... 32 Tabel 2.2. Indikator Karakter Disiplin untuk Masing-masing Jenjang Kelas di SD... 35 Tabel 2.3. Indikator Pencapaian Pembelajaran pada Karakter Disiplin... 36 Tabel 3.1. Kriteria Penilaian Aktivitas Guru... 64 Tabel 3.2. Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa... 64 Tabel 4.1. Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I... 80 Tabel 4.2. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I... 84 Tabel 4.3. Hasil Rata-Rata Perkembangan Karakter Tanggung Jawab Siklus I... 88 Tabel 4.4. Hasil Rata-Rata Perkembangan Karakter Disiplin Siklus I... 91 Tabel 4.5. Data Hasil Observasi AktivitasGuru Siklus II... 107 Tabel 4.6. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 112 Tabel 4.7. Hasil Rata-Rata Perkembangan Karakter Tanggung Jawab Siklus II... 116 Tabel 4.8. Hasil Rata-Rata Perkembangan Karakter Disiplin Siklus II... 118 xiii

DAFTAR BAGAN Bagan 2.1. Langkah-langkah Pendekatan Scientific... 26 Bagan 2.2. Kerangka Pikir... 46 Bagan 3.1. Prosedur Penelitian... 53 xiv

DAFTAR GAMBAR Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran... 295 xv

1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sistem pendidikan nasional selalu mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum, dengan adanya kebutuhan dan perkembangan zaman secara langsung akan mempengaruhi konsep kurikulum pendidikan yang diberlakukan. Berdasarkan kurikulum itulah proses pendidikan diharapkan dapat berjalan dengan arah dan tujuan yang benar. Kurikulum yang ada di Indonesia saat ini mengalami peralihan dari kurikulum KTSP ke kurikulum 2013. Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, seorang guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang bermakna, sehingga siswa mampu menguasai materi yang dipelajari dengan baik, serta dapat mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-hari. Seorang guru juga harus mampu menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri siswa, sesuai dengan fungsi pendidikan nasional bahwa untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk 1

2 karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Fathurrohman, 2013: 7). Salah satu lembaga pendidikan yang berperan penting untuk menanamkan dan mengembangkan karakter siswa adalah sekolah dasar karena merupakan fondasi awal dimana guru menanamkan konsep-konsep awal, baik itu berupa pengetahuan, maupun sikap yang tergambar dalam karakter siswa dan keterampilannya. Salah satu program pembelajaran yang dapat menanamkan dan mengembangkan karakter siswa di sekolah dasar adalah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Susanto (2013: 227), pembelajaran PKn di sekolah dasar dimaksudkan sebagai suatu proses pembelajaran dalam rangka membantu siswa agar dapat belajar dengan baik dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada Pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat yang diselenggarakan selama enam tahun. Namun dalam aplikasinya, pembelajaran PKn menjadi pelajaran yang hanya bersifat hafalan saja yang hanya menyentuh ranah kognitif pada diri siswa. Padahal, pembelajaran PKn seharusnya dapat membentuk dan mengembangkan karakter siswa yang berlandaskan Pancasila dan menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang menjunjung tinggi nilai karakter bangsa. Wahab (dalam Susanto, 2013: 231) mengemukakan bahwa daya tarik terhadap pelajaran PKn masih lemah, karena dianggap membosankan dan tidak disukai siswa, materi dan

3 metodenya tidak menantang siswa secara intelektual. Selain itu pengaruh perkembangan zaman yang berkembang cepat, baik yang bersifat positif maupun negatif juga mempengaruhi karakter siswa dalam proses pembelajaran. Pernyataan di atas didukung oleh kenyataan yang ada di lapangan pada saat peneliti melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) II tahun 2013 di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu. Kelas ini merupakan salah satu kelas yang karakter siswanya belum terlihat. Hal ini dirasakan peneliti pada saat melaksanakan praktek pembelajaran PKn di kelas IVA ini, peneliti merasa kesulitan dalam pengelolaan kelas karena kurangnya disiplin siswa saat proses pembelajaran berlangsung dan sangat sulit mengatur siswa dalam berkelompok sehingga pada saat berkelompok kurang adanya tanggung jawab pada diri siswa. Pada saat kegiatan pembelajaran pun kurangnya motivasi dan respon dari siswa, sehingga pembelajaran yang terjadi hanya berpusat pada guru. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap proses pembelajaran PKn di kelas IVA, diperoleh permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) kegiatan pembelajaran yang berlangsung kurang mengajak siswa untuk dapat melakukan kegiatan mengamati permasalahan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari, baik secara langsung maupun melalui media. (2) Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, seperti kurang memberikan respon terhadap penjelasan guru, jarang bertanya maupun mengemukakan atau mengkomunikasikan pendapatnya karena terbiasa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. (3) Siswa belum diarahkan untuk menggunakan kemampuan berpikirnya dalam menyelesaikan suatu permasalahan

4 secara sistematik. (4) Saat pembentukan kelompok, sebagian siswa hanya ingin berkelompok dengan teman dekatnya saja sehingga pada saat dikelompokkan dengan teman yang lain banyak kekacauan dan keributan di kelas. (5) Karakter tanggung jawab yang dimiliki siswa cenderung kurang, hal ini terlihat pada saat berkelompok siswa sering tidak mengerjakan tugas atau bila diberikan tugas di dalam kelompok hanya beberapa siswa yang mengerjakan. (6) Karakter disiplin yang dimiliki siswa juga cenderung kurang, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang kurang mempersiapkan diri ketika pembelajaran PKn berlangsung, sehingga saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak mematuhi perintah guru, sering keluar masuk kelas dan terkadang sebagian siswa lupa membawa buku pelajaran. Dalam hal ini, peneliti mencoba mencari solusi dengan berdiskusi bersama teman sejawat dan melihat teori-teori yang mendukung untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi yang dapat ditempuh yaitu dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif sehingga memungkinkan terciptanya pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga pembelajaran terasa menyenangkan, tidak membosankan, dan dapat membuat siswa lebih aktif serta karakter siswa pun dapat berkembang. Salah satu pendekatan yang bisa diterapkan untuk dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran dan mengembangkan karakter siswa adalah dengan menggunakan pendekatan scientific. Pendekatan scientific merupakan salah satu pendekatan terbaru yang ada di dalam kurikulum 2013 yang masih disosialisasikan dan belum banyak diterapkan dalam pembelajaran di SD, karena kebanyakan sekolah masih

5 menerapkan kurikulum KTSP. Salah satu sekolah yang masih menggunakan kurikulum KTSP adalah SD Negeri 69 Kota Bengkulu yang akan dijadikan subyek penelitian oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti akan mencoba menerapkan pendekatan scientific dalam pembelajaran PKn yang masih menggunakan kurikulum KTSP, tetapi berorientasi pada kurikulum 2013. Tujuannya adalah untuk mengenalkan kepada guru pendekatan scientific pada kurikulum 2013 yang nantinya akan diterapkan di sekolah. Guru sebagai ujung tombak yang secara langsung menghadapi siswa harus mampu menerapkan kurikulum yang berlaku. Apabila guru dapat menerapkan kurikulum tersebut dan mampu menciptakan proses pembelajaran yang aktif, maka akan memungkinkan meningkatnya aktivitas pembelajaran siswa, dan seluruh potensi serta karakter yang dimiliki oleh siswa pun dapat berkembang. Namun pada kenyataannya, tidak semua guru memahami kurikulum yang berlaku. Kurangnya pemahaman guru terhadap kurikulum bisa berakibat fatal terhadap hasil belajar siswa, baik dari segi kognitif, afektif maupun psikomotornya. Sebelum nantinya akan menerapkan kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan scientific, guru harus memahami pendekatan scientific terlebih dahulu. Pendekatan scientific di dalam Modul Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2013: 1.3) merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahap mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan

6 mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, dan informasi yang didapat bisa berasal dari mana saja, kapan saja, dan tidak bergantung pada informasi yang diberikan oleh guru. Melalui pendekatan scientific ini, siswa mampu merumuskan masalah dengan banyak bertanya, bukan hanya sekedar menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Pendekatan scientific ini diarahkan untuk melatih siswa berpikir kritis dan bukan hanya mendengarkan dan mengahapal semata. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific ini menekankan pada pentingnya kerjasama diantara siswa dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam pembelajaran sehingga terbentuklah karaktek tanggung jawab dan disiplin pada diri siswa. Dimana, pendekatan ini juga mengedepankan kondisi siswa yang berperilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, menyimpulkan dan kemudian mengkomunikasikan apa yang diperoleh. Di dalam proses mengamati sangat mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran yang menggunakan panca indera siswa, dan sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Setelah proses mengamati akan mucul pertanyaan di pikiran siswa tentang apa, mengapa, kapan, di mana, siapa serta bagaimana tentang suatu permasalahan yang diberikan. Kemudian siswa mulai berpikir logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

7 kesimpulan berupa pengetahuan baru yang nantinya bisa dikomunikasikan atau disampaikan kepada orang-orang disekitarnya. Dari proses pembelajaran menggunakan pendekatan scientific ini, diharapkan suatu pembelajaran yang semula dianggap membosankan karena bersifat hafalan dapat berubah menjadi aktivitas pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Siswa juga dapat bisa menguasai materi dengan baik dan dapat mengembangkan karakter yang diharapkan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Setiap pendekatan pembelajaran mempunyai kelebihan masing-masing, begitu juga dengan pendekatan scientific. Seperti dijelaskan dalam Modul Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013 (Kemendikbud, 2013: 1.4-1.5) bahwa pendekatan scientific memiliki prinsip-prinsip yang juga merupakan kelebihannya, antara lain: (1) pembelajaran berpusat pada siswa, karena dalam prosesnya pendekatan ini memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip, sehingga mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa, (2) pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat melatih kemampuan berkomunikasi sehingga terhindar dari bahaya verbalisme. Jika dilihat dari prinsip dan kelebihan pendekatan scientific di atas, sangat cocok bila diterapkan pada mata pelajaran PKn, yang dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran sehingga pembelajaran PKn berpusat pada siswa dan tidak lagi membosankan karena siswa bukan hanya diberi tahu tetapi mencari tahu. Selain itu pendekatan scientific di dalam pembelajaran PKn ini dapat

8 mengembangkan nilai-nilai karakter pada siswa terutama karakter tanggung jawab dan disiplin. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengangkat judul Penerapan Pendekatan Scientific untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran dan Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab serta Disiplin Siswa yang Berorientasi pada Kurikulum 2013 (PTK, pada Pembelajaran PKn Kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu). B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana penerapan pendekatan scientific yang berorientasi pada kurikulum 2013 dalam pembelajaran PKn di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan mengembangkan karakter tanggung jawab serta disiplin siswa? 2. Apakah penerapan pendekatan scientific yang berorientasi pada kurikulum 2013 dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran PKn di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu? 3. Apakah penerapan pendekatan scientific dapat mengembangkan karakter tanggung jawab serta disiplin siswa yang berorientasi pada kurikulum 2013 dalam pembelajaran PKn di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu?

9 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan penerapan pendekatan scientific yang berorientasi pada kurikulum 2013 dalam pembelajaran PKn di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan mengembangkan karakter tanggung jawab serta disiplin siswa. 2. Meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran PKn di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu dengan menerapkan pendekatan scientific yang berorientasi pada kurikulum 2013. 3. Mengembangkan Karakter tanggung jawab serta disiplin siswa yang berorientasi pada kurikulum 2013 dalam pembelajaran PKn di kelas IVA SD Negeri 69 Kota Bengkulu dengan menerapkan pendekatan scientific. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, adalah sebagai berikut. 1. Bagi Peneliti a. Sebagai pengalaman dalam membuat suatu penelitian tindakan kelas. b. Sebagai pengalaman dan bekal pengetahuan dalam pembelajaran dengan menerapkan pendekatan scientific bukan hanya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tetapi juga mata pelajaran lainnya.

10 2. Bagi Guru a. Memberikan informasi tentang pendekatan scientific dalam pembelajaran PKn. b. Menjadi bahan referensi bagi guru mengenai pendekatan scientific, agar nantinya dapat diterapkan di dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013. 3. Bagi Siswa a. Menumbuhkan suasana yang demokrasi dalam belajar, sehingga siswa tidak takut untuk bertanya dan mengeluarkan ide ataupun gagasannya. b. Pembelajaran akan lebih menyenangkan karena siswa dapat menemukan pemecahan masalah yang diberikan. c. Siswa akan termotivasi dalam pembelajaran PKn karena mendapatkan pengalaman baru di dalam pembelajaran.

11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SD a. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang mengutamakan pembinaan sikap berdasarkan nilai-nilai awal yang dimiliki siswa. Menurut Susanto (2013: 225), Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Winarno (2013: 15) juga mengemukakan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu wahana yang dapat membentuk dan mengembangkan perilaku anak bangsa ke arah yang positif. Pendidikan Kewarganegaraan membina sikap dan menciptakan manusia Indonesia yang berwatak, bersikap dan bermoral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. b. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD Proses pembelajaran dalam dunia pendidikan merupakan bagian terpenting karna akan menentukan hasil yang akan dicapai. Pembelajaran itu sendiri menurut Susanto (2013: 18) merupakan perpaduan dari dua aktivitas yaitu aktivitas belajar dan aktivitas mengajar. Jadi, istilah pembelajaran adalah ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dimana, kata belajar merujuk pada apa 11