PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA SEBAGAI UPAYA PENGAMANAN PIHAK BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH CABANG KLUNGKUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PRAKTEK PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT RAGA JAYATAMA DI BATUBULAN GIANYAR

DAFTAR ISI. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM... LEMBAR PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI..

PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM-MEMINJAM DENGAN JAMINAN BENDA TIDAK BERGERAK PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SRINADI DI KABUPATEN KLUNGKUNG

BENTUK PENGIKAT JAMINAN DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET DI LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) CANGGU DI KABUPATEN BADUNG

PENDAHULUAN. mempengaruhi tingkat kesehatan dunia perbankan. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 7 tahun 1992

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT ULATIDANA RAHAYU DI KABUPATEN GIANYAR

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP AKIBAT HUKUM JAMINAN FIDUSIA YANG BELUM DI DAFTARKAN TERHADAP PEMINJAMAN KREDIT PADA BANK

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

DIPONEGORO LAW REVIEW Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014 Online di

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

KREDIT SINDIKASI SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN KREDIT DALAM SKALA BESAR

IMPLEMENTASI KREDIT TANPA AGUNAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI PADA PT BANK OVERSEAS CHINEESE BANKING CORPORATION (OCBC) NISP TBK CABANG DENPASAR

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA AKIBAT DEBITUR WANPRESTASI

PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA WANITA YANG BEKERJA PADA MALAM HARI

TANGGUNG JAWAB DEBITUR TERHADAP BENDA JAMINAN FIDUSIA YANG MUSNAH DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

AKIBAT HUKUM KREDIT TANPA JAMINAN BAGI PIHAK DEBITUR

Oleh: Made Andri Rismayani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama. Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan

PERJANJIAN GADAI YANG DIJAMIN DENGAN BARANG YANG BERASAL DARI HASIL KEJAHATAN : STUDI PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO) CABANG SESETAN

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI BPR KARYA SARI SEDANA DENPASAR

TINJAUAN YURIDIS EKSEKUSI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA YANG TIDAK DIDAFTARKAN

KEWENANGAN PELAKSANAAN EKSEKUSI OLEH KREDITUR TERHADAP JAMINAN FIDUSIA DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI

KATA PENGANTAR. yang berjudul : Pelaksanaan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Tanpa Agunan

PELAKSANAAN PENGIKATAN JAMINAN FIDUSIA DALAM KREDIT PERBANKAN

WANPRESTASI DALAM HAL PEMBERIAN KREDIT TANPA JAMINAN KEPADA DEBITUR KOPERASI KUMBASARI BADUNG

PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK BPR ARTHA RENGGANIS*

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali

AKIBAT HUKUM PENDAFTARAN OBJEK JAMINAN FIDUSIA DI DALAM PERJANJIAN KREDIT

PENGATURAN PENGALIHAN JAMINAN FIDUSIA DI INDONESIA

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA

ANALISIS PERJANJIAN KREDIT DENGAN OBJEK JAMINAN BERUPA SURAT KEPUTUSAN PENSIUN JANDA/DUDA PADA BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang. pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 1

DEPOSITO SEBAGAI JAMINAN PADA KREDIT DI BANK MANDIRI CABANG SANUR

DEPOSITO BERJANGKA SEBAGAI JAMINAN ATAS PERJANJIAN KREDIT DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK, KANTOR CABANG PEKANBARU

EKSISTENSI AGUNAN DALAM PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DI DENPASAR

Oleh I Wayan Gede Pradnyana Widiantara I Nengah Suantra Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

PROSES PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN PADA SERTIFIKAT HAK MILIK DALAM PERIKATAN JAMINAN KREDIT

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN SURAT SERTIFIKAT TANAH YANG BUKAN MILIK DEBITUR PADA PT. BPR. DEWATA CANDRADANA DI DENPASAR *

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan secara terus menerus dan berkesinambungan, yaitu pembangunan di

KEDUDUKAN SURAT PENGANGKATAN PEGAWAI SWASTA MENURUT PERSPEKTIF HUKUM JAMINAN DALAM PEYALURAN KREDIT PERBANKAN DI INDONESIA

IMPLEMENTASI PERJANJIAN KREDIT YANG DIBUAT SECARA DI BAWAH TANGAN PADA BPR DI KECAMATAN KUTA UTARA KABUPATEN BADUNG

EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SEWU KABUPATEN TABANAN MELALUI BALAI LELANG BALI INDONESIA

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDTI TANPA AGUNAN PADA KOPERASI SERBA USAHA SURYA MAKMUR DI DENPASAR

KEPASTIAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM SISTEM PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA SECARA ELEKTRONIK PUTU EVI KOMALA DEWI NPM :

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KOPERASI DENGAN BANK DI DENPASAR DALAM PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian dirasakan semakin meningkat. Di satu sisi ada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan/leasing) selaku penyedia dana. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang saat ini tengah. melakukan pembangunan di segala bidang. Salah satu bidang pembangunan

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BTN (PERSERO) CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. usahanya mengingat modal yang dimiliki perusahaan atau perorangan biasanya tidak

Oleh : Made Bagus Galih Adi Pradana I Wayan Wiryawan Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana

Oleh : LANANG GALUH PRATYAKSA WP C

Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tersebut, maka salah satu cara dari pihak bank untuk menyalurkan dana adalah dengan mem

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai lembaga keuangan memiliki banyak kegiatan, salah satunya

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSYARATAN GELAR SARJANA... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN SETELAH DIUJI...

BAB I PENDAHULUAN. mereka pada dasarnya ingin hidup layak dan selalu berkecukupan. 1 Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEGAWAI AKTIF PADA PT BANK BTPN TBK KANTOR CABANG MEDAN PUTRI HIJAU

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM HAL BENDA JAMINAN BERALIH

PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pembangunan aspek ekonomi tentunya tidak

Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Sebagai Jaminan Kredit Di Bank Tika Andarasni Parwitasari 6)

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berkesinambungan dalam rangka mewujudkan masyarakat

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PADA LEMBAGA PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan ini, maka banyak lembaga pembiayaan (finance) dan bank (bank

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

PENYELESAIAN WANPRESTASI DARI PEMBAYARAN KREDIT DI LPD DESA PAKRAMAN LEBIH GIANYAR

ABSTRAK. Memasuki era globalisasi, pengusaha berlomba-lomba untuk memajukan

LEMBAGA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK PENGGUNA AUTOMATED TELLER MACHINE (ATM)

BAB I PENDAHULUAN. bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bakti, 2006), hlm. xv. 1 Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, cet.v, (Bandung:Citra Aditya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI ASAS DROIT DE PREFERENCE TERHADAP JAMINAN HAK TANGGUNGAN OLEH PIHAK PERBANKAN DALAM PERJANJIAN KREDIT

Penyelesaian Kredit Macet bagi Debitur Di Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Desa Pakraman Kaba Kaba Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

PERAN DAN FUNGSI COVERNOTE NOTARIS PADA PERALIHAN KREDIT (TAKE OVER) PADA BANK

TANGGUNG JAWAB PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DIBERHENTIKAN DENGAN TIDAK HORMAT TERKAIT DENGAN KREDIT YANG DIPEROLEHNYA PADA PT

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menyebar ke bagian Asean lainnya termasuk Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA KSU.TUMBUH KEMBANG, PEMOGAN, DENPASAR SELATAN Oleh: Gde Dianta Yudi Pratama I Ketut Westra Ni Putu Purwanti

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP DANA NASABAH YANG DISIMPAN PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

BAB I PENDAHULUAN. hukum publik menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA BANK MANDIRI CABANG UBUD

BAB I PENDAHULUAN. lembaga penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Bank selaku badan

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN (STUDY KASUS DI BPR BANK BOYOLALI)

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

UPAYA PENYELESAIAN HUKUM TERHADAP PINJAMAN BERMASALAH DI UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI SERBA USAHA SATYA DHARMA DENPASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibandingkan anggota lembaga keuangan lainnya (Mangani, K.S:2009).

PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA DI KOPERASI PERMATA NIAGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

Transkripsi:

PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA SEBAGAI UPAYA PENGAMANAN PIHAK BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH CABANG KLUNGKUNG Oleh Ni Komang Novi Artasari I Ketut Markeling A.A Ketut Sukranatha Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstract: At this moment the credit has become one alternative for some people, ranging from loans in terms of credit purchases until the loan money. The distribution of the funds in the form of credit to customers, there is no risk of the return of the funds disbursed.the purpose of writing is to know and understand the implementation of binding fiduciary in lending seta constraints in binding fiduciary at Regional Development Bank (BPD) brunch of Klungkung. This type of research is a kind of empirical legal research by approaching the law and facts approach. In the lending procedures to guarantee fisdusia the BPD branch of Klungkung, the banks require potential borrowers to apply for bail. Bank of binding against the collateral is then registered at the registration office fiduciary guarantee. Binding of fiduciary does not always go smoothly, sometimes there barriers. Berriers for binding guarantees that a guarantee does not belong to the debitor and the difficulty of monitoring the collateral. Efforts BPD branch of Klungkung in overcoming these obstacles will be able to provide security for the bank. Keyword : Credit, Guarantee, Fiduciary. Abstrak : Saat ini kredit menjadi salah satu alternatif bagi sebagian orang, mulai dari kredit dalam hal pembelian barang hingga kredit dalam peminjaman uang. Penyaluran dana dalam bentuk kredit kepada nasabah, terdapat risiko tidak kembalinya dana yang disalurkan tersebut. Tujuan dari penulisan ini yaitu untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan pengikatan jaminan fidusia dalam pemberian kredit serta hambatan-hambatan dalam pengikatan jaminan fidusia pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Cabang Klungkung. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum empiris dengan melakukan pendekatan undang-undang dan pendekatan fakta. Dalam prosedur pemberian kredit dengan jaminan fisdusia pada BPD Cabang Klungkung, bank mewajibkan calon debitur untuk menyerahkan jaminan. Bank melakukan pengikatan terhadap barang jaminan yang kemudian didaftarkan di kantor pendaftaran jaminan fidusia. Pengikatan jaminan fidusia tidak selalu berjalan dengan mulus, kadang terjadi hambatan-hambatan. Hambatanhambatan dalam pengikatan jaminan yaitu jaminan bukan milik debitur dan sulitnya melakukan pemantauan barang jaminan. Upaya-upaya BPD Cabang Klungkung dalam 1

mengatasi hambatan-hambatan tersebut diharapkan mampu untuk memberikan pengamanan bagi pihak bank. Kata Kunci : Kredit, Jaminan, Fidusia. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan dari dunia perbankan sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat salah satunya untuk mengembangkan dunia usaha. Dunia usaha yang dibangun oleh masyarakat tentu memerlukan dana untuk memajukan usahanya demi mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk memperoleh dana perlu adanya dukungan dari lembaga perbankan, karena lembaga perbankan memiliki fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Berdasarkan ketentuan Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan (selanjutnya disingkat UU Perbankan) bahwa yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan memiliki produk-produk yang diunggulkan dan mampu menarik simpati masyarakat, yang salah satu produknya adalah pemberian kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana pinjaman dari suatu bank. Sebagai lembaga keuangan bank memiliki peranan yang sangat penting dalam perekonomian. Melalui kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan dan pembiayaan bagi semua sektor perekonomian. 1 Dalam praktek perbankan di Indonesia, pemberian kredit umumnya diikuti penyediaan jaminan oleh pemohon kredit, sehingga pemohon kredit yang tidak bisa memberikan jaminan sulit untuk memperoleh kredit dari bank. 2 Jaminan yang sering dipergunakan oleh bank adalah jaminan kebendaan. Jaminan kebendaan adalah jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu benda tertentu dari debitur, 1 Hermansyah, 2009, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Cet. Ke-5, Kencana, Jakarta, h.7. 2 Sutarno, 2009, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan pada Bank, Cet. Ke- 4, Alfabeta, Bandung, h.140. 2

yang dapat dipertahankan pada setiap orang. 3 Salah satu jenis jaminan kebendaan yang dikenal adalah jaminan fidusia. Pihak yang dapat diberikan pinjaman kredit dari bank adalah hanya seorang nasabah debitur yang mendapat kepercayaan dari pihak bank. Akan tetapi pihak bank harus tetap berhati-hati dalam memberikan kredit karena dapat saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti halnya debitur yang wanprestasi/ cidra janji/ debitur tidak menepati janjinya untuk membayar hutang (mengembalikan kredit) tepat pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian. 1.2 Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami pelaksanaan pengikatan jaminan fidusia dalam pemberian kredit serta hambatan-hambatan dalam pengikatan jaminan fidusia pada Bank Pembangunan Daerah Cabang Klungkung (BPD Cabang Klungkung). II. ISI MAKALAH 2.1 Metoda Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penulisan ini adalah jenis penelitian hukum empiris, yaitu penelitian hukum yang berdasarkan pada hasil penelitian lapangan pada objek penelitian yang telah ditetapkan. 2.2 Hasil Dan Pembahasan 2.2.1 Pemberian kredit dengan jaminan fidusia sebagai upaya pengamanan pihak bank pada BPD cabang Klungkung. Tata cara pemberian kredit dalam dunia perbankan antara bank satu dengan bank lainnya tidak jauh berbeda. Kalaupun ada perbedaan hanya terletak pada persyaratan dan ukuran penilaian yang ditetapkan oleh bank. 4 Pada BPD Cabang Klungkung, prosedur pemberian kredit dengan jaminan fidusia didahului oleh calon debitur yang mengajukan permohonan dengan melampirkan syarat- 3 Mgs. Edy Putra Tje Aman, 1986, Kredit Perbankan, Cet-1, Liberty, Yogyakarta, h. 1. 4 Hermansyah, op.cit, h.68. 3

syarat yang diperlukan dan selanjutnya diverifikasi. Setelah selesai proses verifikasi, kemudian dikeluarkan Surat Persetujuan Permohonan Kredit (SPPK) oleh analis pemasaran kredit yang disetujui oleh kelompok pemutus kredit dan ditandatangani oleh calon nasabah, selanjutnya dibuatlah perjanjian kredit yang dilakukan di hadapan notaris dan oleh notaris didaftarkan pada kantor pendaftaran jaminan fidusia di Kantor Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM). Dalam pelaksanaan pengikatan jaminan fidusia pada BPD Cabang Klungkung, tidak sedikit terjadinya permasalahan-permasalahan yang menjadi hambatan, seperti : 1) Jaminan yang dipakai merupakan jaminan milik pihak ketiga atau jaminan yang dipakai bukanlah atas nama debitur. Dalam Undang-Undang Jaminan Fidusia tidak terdapat pasal yang mengatur tentang objek jaminan milik orang lain. Pasal 1977 Ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang menyatakan bahwa terhadap benda bergerak, bukan berupa bunga maupun piutang maka barang siapa yang menguasainya dianggap sebagai pemiliknya 2) Sulit dalam melakukan pemantauan terhadap barang yang dijadikan agunan. Pemantauan terhadap benda yang dijadikan jaminan/agunan oleh debitur dapat menimbulkan persoalan seperti penyalahgunaan fasilitas kredit. Pasal 23 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (Undang-Undang Jaminan Fidusia) dikatakan bahwa jaminan fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain benda yang menjadi objek jaminan fidusia yang tidak merupakan benda persedian, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari penerima fidusia. Upaya BPD Cabang Klungkung mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi berdasarkan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) BPD Cabang Klungkung. Dalam hal jaminan yang dipakai merupakan milik pihak ketiga, untuk mengatasinya bank menentukan syarat-syarat agar dapat atau tidak tanah maupun bangunan milik pihak ketiga diterima sebagai jaminan kredit, misalnya jaminan harus seizin suami/istri pemilik jaminan, jaminan harus milik owner/keluarga owner dan dicantumkannya pasal tambahan dalam perjanjian 4

kredit. Dalam hal sulitya melakukan pemantauan terhadap barang jaminan, untuk mengatasinya bank melakukan tindakan-tindakan seperti melaporkan ke kepala unit jika aktiva tetap/persediaan yang dibiayai tidak ditemukan di tempat serta menghubungi nasabah untuk meminta penjelasan. III. KESIMPULAN Prosedur dalam pemberian kredit pada BPD Cabang Klungkung diawali dengan pengajuan permohonan yang setelah itu diverifikasi dan ditandatangani oleh calon nasabah, dan selanjutnya dibuatkan perjanjian kredit yang dilakukan di hadapan notaris, kemudian oleh notaris mendaftarkan perjanjian tersebut kekantor pendaftaran jaminan fidusia di Kantor Kementrian Hukum dan HAM. Hambatan-hambatan dalam pengikatan jaminan yaitu jaminan bukan milik debitur dan sulitnya melakukan pemantauan barang jaminan. Upaya yang dilakukan yaitu dengan menetapkan syarat-syarat seperti jaminan harus seizin suami/istri pemilik jaminan, melaporkan ke kepala unit serta menghubungi nasabah untuk meminta penjelasan. DAFTAR PUSTAKA Buku : Edy Putra Tje Aman Mgs., 1986, Kredit Perbankan, Cet-1, Liberty, Yogyakarta. Hermansyah, 2009, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Cet. Ke-5, Kencana, Jakarta. Sutarno, 2009, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan pada Bank, Cet. Ke-4, Alfabeta, Bandung. Peraturan Perundang-Undangan : Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia 5