BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta, ciptaan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menganut sistem demokrasi, salah satunya adalah Indonesia. 2. komersial maupun organisasi non komersial,

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perlindungan terhadap karya cipta manusia. menjadi semakin penting dengan terjadinya revolusi

I. PENDAHULUAN. Pengaturan Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disebut HKI) bukanlah hal

BAB I PENDAHULUAN. Counterfeiting atau pemalsuan adalah tindakan pelanggaran atau penyalahan terhadap

DAMPAK PEREDARAN PRODUK CAKRAM OPTIK ISI (CD DAN VCD) BAJAKAN DI KOTA SURABAYA

5 contoh kasus pelanggaran hak cipta (software)

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang sebagaimana yang diatur dalam. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengunduhan MP3 secara ilegal yang dilakukan oleh. mahasiswa, perumusan masalah, manfaat dari penelitian, batasan dan

PENDAHULUAN BAB I. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi banyak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dalam rangka mencapai kemajuan kesejahteraan yang

N. Tri Suswanto Saptadi. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Atma Jaya Makassar. 3/23/2014 nts/epk/ti-uajm 2

BAB I PENDAHULUAN. merupakan "hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan

HASIL WAWANCARA DENGAN DITJEN HKI. (Dengan Bapak Agung Damarsasongko) : Berapa lama jangka waktu perlindungan Hak Cipta?

BAB 1 PENDAHULUAN. elemen multimedia, di antaranya adalah teks, gambar, suara, video, dan animasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang berarti bahwa semua manusia

UU No. 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. M6. Peraturan & Regulasi 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Faktor Pendorong Seseorang Mengedarkan CD/DVD

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

BAB 1 PENDAHULUAN. penyalahan terhadap hak legal dari suatu organisasi yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia melalui Kementerian Hukum dan HAM memberikan. sosialisasi HKI secara sistemik dan continue;

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan di bidang furnitur mebel semakin banyak jumlahnya disetiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang melakukan program subsidi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman seni

BAB I PENDAHULUAN. bidang industri, ilmu pengetahuan, kesusasteraan atau seni. 1 Hak atas kekayaan

Dr. Tb. Maulana Kusuma Web: Gunadarma University

Pengenalan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. karya dari anak bangsa memberikan kerugian dan efek negatif bagi negara itu sendiri

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

Tinjauan Umum Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia Undang-Undang Hak Cipta atas Kekayaan Intelektual (termasuk program-program komputer) UU No.

BAB I PENDAHULUAN. yang masih berada dalam kandungan. Pada UU RI no.23 Tahun 2002 Bab III

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ular tangga diciptakan pada abad ke-2 sebelum masehi dengan nama Paramapada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki suku bangsa yang begitu

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pertahanan Amerika pada tahun 1960 yaitu ARPANET. (Advanced Research Project Agency Network) yang ditujukan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia internet kian pesat berkembang saat ini. Aliran informasi pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

: /2 /0 04

BAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan inovasi-inovasi serta kreasi-kreasi yang baru dan dapat berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Produk palsu atau produk tiruan ataupun yang sering dikenal dengan

PERLINDUNGAN HAK CIPTA TERHADAP FILM BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. mendeklarasikan globalisasi komunikasi dan kebebasan informasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB I PENDAHULUAN. produktivitas. Oleh karena itu dengan pesatnya perkembangan TIK, penerapan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas sehingga tidak

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer saat ini, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaktif tentang bacaan dan gerakan sholat dengan versi dekstop dan

Rony Arifiandy, S.Si. HaKI-5. Hak Cipta (Copyright)

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan game di dunia semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Game saat

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat dilakukan oleh perusahaan. kepada partner bisnisnya dan dapat melakukan pemesanan secara online.


PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI SEJARAH MUSIK KERONCONG. Antonius Natali P

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang sedemikian pesat terutama pengaruhnya terhadap bidang

BAB I PENDAHULUAN. rendah sehingga terjadi kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang

Hak Atas Kekayaan Intelektual. Business Law Universitas Pembangunan Jaya Semester Gasal 2014

STOP MENGGUNAKAN SOFTWARE BAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan mencakup berbagai macam jenis dan cara. Pembajakan sudah. dianggap menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.

2017, No Peraturan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Ekonomi Kreatif (Berita Negara R

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2015 TENTANG PELARANGAN KEGIATAN USAHA PERDAGANGAN KASET, CD, VCD DAN DVD BAJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MENGURAI BENANG KUSUT PEMBAJAKAN HAK CIPTA MELALUI 5 (LIMA) LANGKAH STRATEGIS DI BIDANG HKI. Oleh : Eddhie Praptono,SH.MH.

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman teknologi seperti saat ini, internet sudah menjadi fenomena yang luar

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai aspek kehidupannya. Kemajuan teknologi seperti televisi, ponsel,

Peningkatan Kemandirian Daerah dengan Pemanfaatan FOSS (free open source software)

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENTINGNYA PEMETAAN DAN HARMONISASI REGULASI EKONOMI KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. baik dunia kerja maupun dunia pendidikan. Ditambah lagi dengan adanya dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Etika Profesi Pelanggaran Hak Cipta

Hak Cipta Program Komputer

BAB 8 PERLINDUNGAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM BIDANG TI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

PENANGGULANGAN PELANGGARAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA TERHADAP KASUS PENGGANDAAN PROGRAM PERANGKAT LUNAK KOMPUTER DI KOTA GORONTALO. Candra C. F.

BAB I PENDAHALUAN. pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta orang 1. Membesarnya penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. rumah kaca, yang menyebabkan perubahan iklim. Situs National Geographic

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang komputer saat ini,

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia terlahir dengan karunia berupa kecerdasan. Kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan institusi permanen yang melayani kebutuhan publik melalui

Indonesia yang mau tidak mau bersinggungan dan terlibat langsung. 2

Anugerah Kekayaan Intelektual Nasional dan WIPO Awards

PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE MOTION GRAPHIC MATIKAN ROKOKMU ATAU ROKOK MEMATIKANMU

TUGAS MATA KULIAH HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL. (Intelectual Property Rights Law)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

MENGIDENTIFIKASI ASPEKKODE ETIK DAN HAKI DI BIDANG TIK. Manakah yang bukan menjadi penyebab banyaknya pembajakan piranti lunak?

BAB 1 PENDAHULUAN. Comment [g1]: Integrate dengan jurnal mantap musisi indie jobin. 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau art berasal dari kata dalam bahasa latin yaitu ars, yang memiliki arti

BAB V KESIMPULAN. waktu). Tetapi, ternyata terdapat hal lain yang membuat gig itu menjadi sebuah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Umum Hak kekayaan intelektual atau disingkat HKI berperan penting dalam melindungi sebuah ciptaan yang dihasilkan oleh seseorang. Ciptaan yang dihasilkan harus dilindungi secara hukum karena dalam proses menghasilkan tersebut diperlukan tenaga, pikiran, dan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Menurut pasal 12 ayat 1 dalam Undang-Undang nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta, ciptaan yang dihasilkan mencakup di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, contohnya berupa buku, program komputer, musik, tari, seni rupa, fotografi, sinematografi, dan karya lain dari hasil pengalihwujudan yang merupakan barang ekonomi dan memiliki nilai jual. Beberapa karya cipta ini diedarkan melalui media cakram optik yang berupa CD, VCD, dan DVD. Ciptaan yang diedarkan melalui media cakram optik ini biasanya program komputer seperti piranti lunak (software) dan permainan (game), musik, dan film. Ciptaan tersebut layak dihargai oleh masyarakat, sebagai penikmat dengan membeli karya tersebut yang asli sehingga pencipta karya termotivasi membuat karya yang lebih baik lagi di masa berikutnya. 1

Masyarakat dapat menikmati ciptaan yang memiliki nilai jual dengan membeli media cakram optik yang asli atau original, tetapi pada kenyataannya masyarakat lebih memilih cakram optik bajakan karena harganya yang lebih murah. Sebagai contoh, harga sebuah software Windows asli adalah Rp1.000.000,- sedangkan untuk bajakannya hanya dihargai Rp20.000,- sampai dengan Rp50.000,-. Perbedaan harga yang begitu jauh dan harga software asli yang mahal menjadi alasan para penikmat ciptaan media cakram optik untuk memilih bajakan daripada yang asli. International Intelectual Property Aliance (IIPA) asal Amerika Serikat mencatat, Indonesia adalah salah satu negeri pembajak software tertinggi di dunia. Kontribusi yang diberikan tahun 2010 sebesar 87%. Tempat penjualan cakram optik bajakan di Indonesia dapat ditemui secara bebas seperti di pinggiran jalan, ruko, perumahan penduduk, pasar, bahkan di pusat perbelanjaan ber-ac atau yang sering disebut mall. Aktivitas penjualan media cakram optik bajakan tidak hanya berlangsung di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Penjualan tersebut ditemukan di beberapa forum internet terkemuka di Indonesia seperti Kaskus, Forumkami, Indowebster, dan sebagainya. Harganya pun bervariasi, dari Rp4.000,- sampai dengan Rp10.000,- per keping CD. 2

1.1.2 Latar Belakang Khusus Rendahnya kesadaran masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia untuk menghargai hak kekayaan intrelektual membuat pembajakan software masih marak. [1] Alasan murah dan harga yang terlampau jauh dengan harga aslinya membuat masyarakat memilih bajakan sebagai alternatif untuk menikmati sebuah karya Ciptaan. Masih banyaknya individu yang belum sadar akan pentingnya HKI maka para penjual bajakan akan selalu menyediakan yang dibutuhkan yaitu CD, VCD, dan DVD bajakan. Pembajakan merugikan pencipta yang telah menghasilkan ciptaan yang dikomersilkan. Kerugian yang dirasakan si pencipta sebagai pemegang hak cipta adalah ciptaannya menjadi kurang laku dipasaran. Dalam jangka panjang, hal ini akan mematikan inovasi karena tidak adanya penghargaan yang diberikan oleh para penikmat karya cipta dengan membeli yang karya asli. Pembelian barang bajakan juga dapat membuat kerugian bagi negara karena barang bajakan tidak membayar pajak. Barang asli mahal karena sudah membayar pajak kepada negara yang selanjutnya akan dibebani dalam penjualan. Situs Kontan memberitakan bahwa pembajakan cakram optik telah menimbulkan kerugian besar bagi negara, terutama dari sisi penerimaan pajak. Kerugian negara diperkirakan mencapai tiga triliun rupiah per tahun. 1 Donny Sheyoputra, Manager Business Software Alliance Indonesia 3

Departemen Hukum dan HAM atau DepKumHam yang menaungi Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual telah melakukan kegiatan sosialisasi HKI kepada masyarakat. Kegiatan tersebut berupa seminar, talkshow, workshop, penerbitan buletin Media HKI, pameran, dan penerbitan poster, leaflet, stiker dan buku. Tujuan dari sosialisasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghargai HKI. Kenyataan bahwa masih terjadi pembajakan meskipun sosialisasi tentang HKI telah dilakukan, mendorong peneliti untuk menyusun sebuah video motion graphic berjudul Ayo Peduli Hak Cipta. Video ini dirancang agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh target audiens. Video ini disebarkan melalui internet dengan target audiens yang tergabung dalam forum jual beli Kaskus http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9610498. 1.2 Rumusan Permasalahan Dari latar belakang yang telah disampaikan di atas, dapat diangkat beberapa permasalahan sebagai berikut: a. Pesan apa yang harus disampaikan untuk menggugah kesadaran pelaku pelanggaran hak cipta? b. Bagaimana visualisasi yang harus ditampilkan agar menarik perhatian target audiens? 4

1.3 Batasan Masalah 1. Perancangan video ini memiliki target audiens kalangan muda usia 17 sampai dengan 30 tahun yang sering atau pernah membeli CD bajakan di dunia internet. Target audiens juga merupakan penikmat game, musik, software, dan film. Video ini disebarkan melalui internet. 2. Proyek tugas akhir ini hanya membuat karya video motion graphic yang berfungsi sebagai media penyampaian pesan Ayo Peduli Hak Cipta agar target audiens lebih tertarik dalam menikmati penyampaian pesannya. Pembatasan masalah ini berdasarkan hasil survei melalui wawancara singkat yang menunjukkan bahwa sebagian besar anggota forum jual beli lebih memilih membuka tautan yang ada dalam laman forum tersebut. 1.4 Tujuan Perancangan Bertolak dari rumusan masalah di atas, maka tujuan perancangannya adalah sebagai berikut. a. Mengetahui pesan yang harus disampaikan untuk menggugah kesadaran pelaku pelanggaran hak cipta. b. Mengetahui visualisasi yang harus ditampilkan agar menarik perhatian target audiens. 5

1.5 Manfaat Perancangan Hasil rancangan yang berupa video kepada masyarakat dapat memberikan manfaat yaitu : 1. Membuat masyarakat khususnya kalangan muda penikmat game, software, musik, dan film menjadi memahami pentingnya menghargai setiap karya ciptaan yang dinikmati karena setiap karya ciptaan tersebut memiliki hak cipta. 2. Turut membantu Ditjen HKI dalam menyampaikan pesan tentang hak cipta kepada masyarakat. 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian yang penulis lakukan terdiri dari beberapa tahap, yaitu : 1. Riset Pendahuluan Melakukan survei terhadap target audience kalangan muda yang berusia 17-30 tahun dan pernah atau sering membeli CD bajakan secara online. Tujuan survei ini untuk mengetahui pemahaman mereka tentang hak cipta akan sebuah karya cipta. Untuk membuat perancangan video motion graphic Ayo Peduli Hak Cipta maka dibutuhkan riset tentang elemen-elemen desain video yang sesuai target audiens yaitu kalangan muda. Elemen desain video yang divisulisasikan secara 6

tepat akan mengenai sasaran target audiens yang dituju. Pencarian riset ini bersumber dari buku-buku desain. 2. Usulan Konsep Perancangan Video Perancangan ini dibuat setelah penulis mendapatkan hasil survei dari target audience yang dituju dan hasil riset mengenai elemen desain yang dibutuhkan dalam video ini. 3. Proses Pelaksanaan dan Evaluasi Proses ini akan membuat perancangan video motion graphic Ayo Peduli Hak Cipta. Perancangan ini berdasarkan hasil riset mengenai elemen desain video yang dibutuhkan beserta konsep yang telah ditentukan. Setelah rancangan video tersebut selesai maka selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap video tersebut. Evaluasi dilakukan dengan cara memperlihatkan hasil video tersebut kepada masyarakat secara online atau melalui internet. 1.7 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Dalam bab ini dijelaskan mengenai masalah yang melatarbelakangi perancangan video motion graphic Ayo Peduli Hak Cipta. Kemudian terdapat perumusan masalah untuk ditentukan tujuan dan manfaat perancangan video ini. Bab ini juga terdapat penjelasan mengenai metodologi penelitian, yang berisi tentang tahapantahapan untuk perancangan video ini. 7

Bab II Tinjauan Pustaka Bab ini berisi teori tentang perancangan video Ayo Peduli Hak Cipta. Teori-teori yang digunakan berhubungan dengan visualisasi video dan penyampaian pesan yang menarik. Bab III Hasil Penelitian Bab ini berisi tentang proses hasil penelitian yang digunakan untuk perancangan video motion graphic Ayo Peduli Hak Cipta. Hasil penelitian sekaligus memperlihatkan tahap-tahap dari metode penelitian, yaitu riset pendahuluan, usulan konsep perancangan video, dan pelaksanaan dan evaluasi. Bab IV Analisis Penelitian Bab ini berisi pengolahan data dari bab II dan III mengenai perancangan video motion graphic Ayo Peduli Hak Cipta. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dari perancangan video yang telah dibuat. Kemudian di bab ini juga terdapat saran terhadap perancangan video motion graphic Ayo Peduli Hak Cipta yang telah dibuat. 8