BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan (Ginting, 2010). Menurut James C Van. Rasio keuangan dibagi menjadi empat, yaitu:

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Halaman. viii

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan operasi sebuah perusahaan bagian yang terpenting yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI

ANALISIS DU PONT SYSTEM TERHADAP PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO Tbk.

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Pihak-pihak

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tinggi rendahnya tingkat likuiditas perusahaan dapat ditunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. poitif. Bedasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasar modal adalah sarana yang mempertemukan penjual dan pembeli

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Tabel 4.1 Daftar Populasi Perusahaan Food and Beverages

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap aktivitas perusahaan tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor dari

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan Minuman yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan bangsa membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang dialami pada berbagai sektor industri diharapkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara baik dan maksimal. Dalam hal ini menyebabkan. dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY, Tbk (PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran Populasi (Obyek) Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keuangan selama periode penelitian yang dilakukan. yang dijadikan bahan kajian penelitian lebih akurat.

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil data-data

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Terlebih lagi dalam situasi globalisasi seperti masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang

BAB III METODE PENELITIAN. Cash Turnover, Receivable Turnover, dan Inventory Turnover terhadap Return On Asset.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini digolongkan pada penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:

RASIO LIKUIDIAS, RASIO SOLVABILITAS, RASIO AKTIVITAS DAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT MATAHARI PUTRA PRIMA TBK

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang

TONA AURORA LUBIS*) ZULKIFLI**) NORIA SAPUTRI***)

: Yoga Wicaksana NPM :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. akan sangat bermanfaat bagi penganalisa laporan keuangan untuk dapat

BAB III METODE PENELITIAN. tidak langsung dengan melalui internet. Data sekunder dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. bergerak pada industri food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

MUHAMMAD HARIS ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY

III. METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk

PENGARUH RASIO UTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset. Return On Asset adalah

Dosen Pembimbing : Diah Aryati Prihartini, SE., MMSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

Evi Ziadatul Nikmah Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

Latar Belakang Masalah. 1. Keuangan Perusahaan 2. Laporan Keuangan 3. Penilaian Kinerja Perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan electronic research melalui situs IDX dan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter perekonomian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. CATUR PUTRI LUTPIANDARI Reni Diah Kusumawati, SE.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong keberlangsungan globalisasi dunia dengan cepat dan dinamis. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin besar juga seiring dengan semakin berkembangnya kegiatan

Widyakala Volume 4 No.1 Maret 2017 ISSN : print

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dijabarkan sebagai suatu usaha bisnis yang sistemtis dan terorganisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi di pasar modal agar bisa mengambil keputusan tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai pengaruh antara efisiensi modal kerja terhadap

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur, dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan. Analisis dapat dilakukan atau menggunakan rasio

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal dan Industri Keuangan Non Bank di Indonesia mengalami

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan metode perhitungan yang paling sering digunakan karena merupakan metode yang paling cepat untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan (Ginting, 2010). Menurut James C Van Home dalam buku Analisis Laporan Keuangan oleh Kasmir (2014) rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. keuangan dibagi menjadi empat, yaitu: a. likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. b. aktivitas untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan dalam mengelola asetnya. c. solvabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. d. profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang akan dibandingkan rasio keuangannya adalah beberapa perusahaan yang termasuk ke dalam Papan Pencatatan Utama, Sektor Industri Hasil Industri untuk Konsumsi, Sub Sektor Industri Makanan dan Minuman yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. 1

Perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam kategori tersebut yaitu: a. Tri Banyan Tirta Tbk. (ALTO) b. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. (CEKA) c. Delta Djakarta Tbk. (DLTA) d. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) e. Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) f. Mayora Indah Tbk. (MYOR) g. Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI) h. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. (ULTJ) Dari delapan perusahaan di atas, empat di antaranya yang akan dijadikan objek penulisan adalah Indofood Sukses Makmur Tbk, Mayora Indah Tbk, Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk, sebagaimana dijelaskan dalam situs resminya (www.indofood.com) merupakan perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan oparasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sedangkan Mayora Indah Tbk merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1977 dan beroperasi hingga saat ini serta dikenal sebagai salah satu perusahaan terbesar yang bergerak di bidang Fast Moving Consumer Goods, seperti dijelaskan pada situs resminya (www.mayora.com). Nippon Indosari 2

Corpindo Tbk merupakan produsen roti terbesar di Indonesia yang berdiri pada tahun 1995. Pabrik pertama Nippon Indosari Corpindo Tbk, sebagaimana dijelaskan pada situs resminya (www.sariroti.com) berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang dan memiliki Head Office di daerah Cikarang Barat. Nippon Indosari Corpindo Tbk mencatatkan sahamnya pada 28 Juni 2010. Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk merupakan pelopor produsen susu segar yang memulai usahanya dari pabrik susu rumahan pada tahun 1958 di Bandung hingga pada tahun 1988 Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk telah mengekspor produknya ke sejumlah negara di dunia, seperti dijelaskan pada situs resminya (www.ultrajaya.co.id). Empat perusahaan tersebut dipilih karena termasuk ke dalam sub sektor makanan dan minuman, masing-masing perusahaan merupakan perusahaan dari papan pencatatan utama dan memproduksi produk-produk yang cukup variatif yang dapat dilihat pada situs masing-masing perusahaan. Salah satu produk yang menjadi produk andalan dari masingmasing perusahaan adalah mie instan Indomie yang diproduksi oleh Indofood Sukses Makmur Tbk, permen kopi Kopiko yang diproduksi oleh Mayora Indah Tbk, roti Sari Roti yang diproduksi oleh Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan susu Ultra Milk yang diproduksi oleh Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk. Jangka waktu empat tahun yaitu tahun 2010 hingga 2013 dipilih karena Nippon Sari Corpindo Tbk mencatatkan sahamnya pada tahun 2010 3

sehingga laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia dimulai dari tahun 2010 dan jangka waktu empat tahun dipilih berdasarkan kajian terdahulu. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana hasil kinerja keuangan beberapa perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013? 1.3 Batasan Masalah Agar penulisan tugas akhir tetap pada fokusnya, maka dibuat batasan-batasan masalah sebagai berikut: a. Hanya menghitung kinerja keuangan empat perusahaan (Indofood Sukses Makmur Tbk, Mayora Indah Tbk, Nippon Indosari Corpindo Tbk, dan Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk.) selama empat periode, yaitu 2010 hingga 2013. b. Hanya berfokus pada delapan rasio, yaitu Return on Equity, Return on Investment, Quick Ratio, Current Ratio, Inventory Turnover, Total Asset Turnover, Debt Ratio, dan Debt to Equity Ratio. c. Hanya bertujuan untuk memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan, dengan mengabaikan faktorfaktor lain seperti keadaan ekonomi negara pada periodeperiode yang dihitung rasionya. 4

1.4 Tujuan Memberikan informasi tentang kinerja keuangan beberapa perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2013. 1.5 Kerangka Pemikiran Perhitungan dengan rasio keuangan digunakan guna mencapai tujuan penulisan. keuangan yang digunakan adalah rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. -rasio tersebut dapat ditentukan setidaknya dengan dua rumus untuk masingmasing rasio. Ginting (2010) setuju bahwa Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Quick Ratio, Current Ratio, Inventory Turn Over, Total Asset Turn Over (TATO), Debt Ratio, dan Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio keuangan yang paling dominan yang dapat mewakili rasio-rasio keuangan lainnya. Jadi dalam penulisan ini, rasiorasio tersebut akan menjadi variabel independen yang memperngaruhi variabel dependen, yaitu kinerja keuangan. Setelah rasio-rasio di atas dihitung kemudian dibandingkan dengan standar industri yang didapat dari data yang telah diolah oleh Ginting (2010) berdasarkan buku Analisis Laporan Keuangan oleh Kasmir (2008). likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal tersebut dapat dihitung menggunakan Current Ratio, yaitu menghitung perbandingan aktiva lancar dan hutang lancar perusahaan dan Quick Ratio, yaitu menghitung 5

perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan. aktivitas menunjukkan tingkat efektivitas perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan. aktivitas dapat dihitung dengan Inventory Turnover, yaitu rasio yang menunjukkan berapa kali dalam setahun jumlah barang dalam persediaan diganti dan Total Asset Turnover, yaitu perhitungan yang menunjukkan jumlah penjualan yang didapat dari tiap aktiva. solvabilitas menunjukkan seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai dengan hutang. solvabilitas dapat diketahui dengan menghitung Debt Ratio, yaitu perbandingan antara total hutang dan dengan total aktiva dan Debt to Equity Ratio, yaitu perbandingan total hutang dengan total ekuitas. terakhir yaitu rasio profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. profitabilitas dapat dihitung dengan Return on Equity, yaitu perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas dan Return on Investment, yaitu perbandingan laba bersih setelah pajak dengan total aset. Kedelapan rasio tersebut memiliki standar industri. Untuk Return on Investment (ROI), standar industrinya adalah 30%, sedangkan untuk Return on Equity (ROE) adalah 40%, lalu untuk Quick Ratio adalah 1,5 kali, Current Ratio 2 kali, Inventory Turn Over standar industrinya sebesar 20 kali, Total Asset Turn Over (TATO) 2 kali, Debt Ratio antara 0 hingga 10 persen, dan standar industri Debt to Equity Ratio (DER) antara 0 hingga 20 persen. 6

Standar industri di atas kemudian dijadikan alat ukur untuk menentukan perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik atau tidak. Nantinya akan dibuat lima interval standar industri pada masing-masing rasio yang akan menentukan kategori rasio perusahaan tersebut sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, atau buruk. Pada masing-masing kategori juga terdapat nilai, nilai 5 untuk sangat baik, 4 untuk baik, 3 untuk cukup baik, 2 untuk kurang baik, dan 1 untuk buruk. Setelah semua hasil rasio diketahui maka akan didapat kesimpulan tentang keadaan kinerja keuangan perusahaan yang dapat disimpulkan dengan bagan berikut: Bagan 1.5 - Kerangka Pemikiran Likuiditas Keuangan Aktivitas Solvabilitas Profitabilitas Kinerja Keuangan 7

1.6 Sistematika Penulisan Pada setiap bab ada beberapa sub bab yang akan dibahas, yaitu: a. BAB I: Pendahuluan Bab I berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. b. BAB II: Kajian Teori Bab II berisi deskripsi topik penulisan, tinjauan pustaka, dan metodologi penulisan. c. BAB III: Pembahasan Bab III berisi hasil perhitungan dan pembahasan dari topik yang akan ditulis. d. BAB IV: Penutup Bab IV berisi kesimpulan dan saran. 8