Seminar Nasional Fakultas Teknik Geologi, Bandung 24 Mei 2014

dokumen-dokumen yang mirip
METODE SEISMIC PORE PRESSURE UNTUK PENYEBARAN TEKANAN LUAP DI BLOK ARU, CEKUNGAN SUMATRA UTARA JIHAN CESSAR HALLEL GURNING, AGUS MOCHAMAD RAMDHAN

BAB I PENDAHULUAN. Eksplorasi hidrokarbon memerlukan analisis geomekanika untuk. menghindari berbagai masalah yang dapat mempengaruhi kestabilan sumur

BAB I PENDAHULUAN. Masalah-masalah pemboran (drilling hazards) seperti lost circulation

FAKTOR KOREKSI TERHADAP PERHITUNGAN d EKSPONEN AKIBAT ADANYA PERUBAHAN TIPE BIT DAN UKURAN BIT

Acara Well Log Laporan Praktikum Geofisika Eksplorasi II

Prediksi Pore Pressure Menggunakan Metode D-Exponent Dan Eaton Sonic Log

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV TEKANAN FORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM SUMUR

Keywords: Pore Pressure Prediction form Seismic Reflection Data

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

Mampu menentukan harga kejenuhan air pada reservoir

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...iii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...iv. KATA PENGANTAR...v. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III TEORI DASAR. Metode seismik refleksi merupakan suatu metode yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB V ANALISIS SEKATAN SESAR

EVALUASI FORMASI SUMURGJN UNTUK PENENTUAN CADANGAN GAS AWAL (OGIP) PADA LAPANGAN X

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fasies dan evaluasi formasi reservoar dapat mendeskripsi

BAB IV ANALISIS KORELASI INFORMASI GEOLOGI DENGAN VARIOGRAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan Teknologi Seismik 4D dalam Pengelolaan Lapangan Minyak Tua ( Usulan Sumur Tambahan untuk Pengurasan Bypass-Oil )

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB V INTERPRETASI DATA. batuan dengan menggunakan hasil perekaman karakteristik dari batuan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i. HALAMAN PENGESAHAN...ii. KATA PENGANTAR...iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...iv. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

BAB IV RESERVOIR KUJUNG I

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurusan Teknik Geofisika, Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No.1, Bandar Lampung )

Penentuan Tekanan Formasi dan Gradien Rekah

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

Bab I Pendahuluan 1.1 Subjek dan Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Permasalahan 1.3 Masalah Penelitian

Analisis Petrofisika Batuan Karbonat Pada Lapangan DIF Formasi Parigi Cekungan Jawa Barat Utara

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

I. PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

ANALISIS PETROFISIKA DAN PERHITUNGAN CADANGAN GAS ALAM LAPANGAN KAPRASIDA FORMASI BATURAJA CEKUNGAN SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Laporan Tugas Akhir Studi analisa sekatan sesar dalam menentukan aliran injeksi pada lapangan Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT

Overpressure dan Geomekanik Daerah Deepwater pada Lapangan Verde, Selat Makassar Sarah Sausan (37322) BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan... Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV UNIT RESERVOIR

1. Reservoir berada di bawah perkotaan, lalu lintas yang ramai, tempat-tempat bersejarah ataupun lahan perkebunan (pertanian).

WELL LOG INTRODUCTION

Anis Berry dan Widya Utama Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1 : Peta Area Terdampak

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data seismik 3D PSTM Non

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

ANALISA FISIKAMINYAK (PETROPHYSICS) DARI DATA LOG KONVENSIONAL UNTUK MENGHITUNG Sw BERBAGAI METODE

HALAMAN PENGESAHAN...

DAFTAR GAMBAR. Gambar 5. Pengambilan Conventinal Core utuh dalam suatu pemboran... Gambar 6. Pengambilan Side Wall Core dengan menggunakan Gun...

ANALISIS MEKANISME TERJADINYA TEKANAN-LUAP DAN PREDIKSI TEKANAN PORI PADA LAPANGAN BD, CEKUNGAN JAWA TIMUR

EVALUASI PENANGGULANGAN LOST CIRCULATION PADA SUMUR M-1 DAN M-2 LAPANGAN X PHE WMO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Evaluasi Penggunaan Rig 550 HP Untuk Program Hidrolika Pada Sumur X Lapangan Y

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS PERHITUNGAN PENGANGKATAN CUTTING PADA SUMUR K LAPANGAN N PT.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KARAKTERISASI DAN APLIKASI

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

PENENTUAN CEMENTATION EXPONENT (m) TANPA ADANYA CLEAN ZONE DAN WATER BEARING PADA RESERVOAR KARBONAT

STUDI PENINGKATAN PEROLEHAN MINYAK DI ZONA A LAPANGAN X DENGAN METODE INJEKSI AIR

BAB IV PEMODELAN PETROFISIKA RESERVOIR

BAB I PENDAHALUAN. kondisi geologi di permukaan ataupun kondisi geologi diatas permukaan. Secara teori

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji adalah Formasi Gumai, khususnya interval Intra GUF a sebagai

Rani Widiastuti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut t Teknologi Sepuluh hnopember Surabaya 2010

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan X merupakan salah satu lapangan eksplorasi PT Saka Energy

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA DATA LOG UNTUK PERHITUNGAN VOLUME AWAL GAS DI TEMPAT DENGAN METODA VOLUME TRIK

Kata kunci: Interpretasi seismik, Petrofisika, Volumetrik, OOIP

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv. SARI...v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI...

BAB V ANALISIS 5.1 Penampang Hasil Curve Matching

Bab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama geomodeling adalah peta

Bab III Pengolahan dan Analisis Data

Gambar I.1. : Lokasi penelitian terletak di Propinsi Sumatra Selatan atau sekitar 70 km dari Kota Palembang

PENGARUH TEMPERATUR DAN TEKANAN TERHADAP DESAIN PARAMETER HIDROLIKA PADA MANAGED PRESSURE DRILLING JENIS CONSTANT BOTTOM HOLE PRESSURE TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. belakang di Indonesia yang terbukti mampu menghasilkan hidrokarbon (minyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

Analisa Injection Falloff Pada Sumur X dan Y di Lapangan CBM Sumatera Selatan dengan Menggunakan Software Ecrin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

Transkripsi:

KOLABORASI GEOLOGI DAN REKAYASA PEMBORAN MENGHADAPI ZONA TEKANAN ABNORMAL DI LADANG GAS ARUN, SUMATRA UTARA Oleh : R. M. RizaAtmadibrata Konsultan Geologi Abstrak Terjadinya tekanan abnormal di daerah ladang gas Arun, Sumatra Utara telah didokumentasikan secara detil disertai penjelasan mengenai asal usul kejadiannya. Metodologi untuk memprediksi dan mendeteksi dengan menggunakan data geologi dan enjiniring pemboran telah dikembangkan. Peta yang menunjukkan puncak tekanan abnormal telah dibuat dan pemanfaatannya berhasil dalam merencanakan pemboran sumur-sumur produksi dan daerah sekitarnya. Dengan memperbaharui data geologi dan enjiniring pemboran sebagai sumur baru yang telah dibor serta melanjutkan proses analisa data-data tersebut, zona-zona overpressured dapat diprediksi dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Hal ini dapat meningkatkan lebih jauh tingkat keamanan dalam pelaksanaan kegiatan pemboran. 75

Abstrak Lapangan gas Arun ditemukan pada akhir tahun 1971, berada di pantai utara propinsi Aceh, Sumatra Utara. Reservoir batu gamping Arun adalah sebuah kumpulan terumbu karang yang mengarah dari Utara ke Selatan sepanjang kurang lebih 18,5 x 5 kilometer (Gambar 1). Tekanan abnormal muncul secara aktif di daerah ladang gas Arun Blok B. Interval overpressure ini sering terjadi pada kedalaman berkisar dari 4000 sampai 8000 kaki di bawah permukaan laut. Konsekuensinya, masalahmasalah dalam pelaksanaan pemboran seperti ancaman terhadap keselamatan pekerja, masalah pada lubang bor, penentuan titik lokasi pemasangan kaki pipa ukuran 13-3/8 inci, serta masalah-masalah lain di lapangan harus dapat diatasi. Untuk mengupas fenomena ini dilakukan penelitian secara detil dengan menggabungkan semua data yang tersedia. Disimpulkan bahwa overpressure terjadi di antara formasi Keutapang bagian Bawah hingga formasi Baong yang berumur Miocene Tengah hingga Atas. Metodologi untuk memprediksi saat pemboran menghadapi zona overpressure telah dikembangkan dengan menggunakan normalized ROP (ROPn) diselaraskan dengan pembacaan hasil dari data sonic log. Upaya ini menghasilkan tingkat keamanan optimum serta mengurangi risiko dalam pelaksanaan pemboran. Dengan memperbaharui data base dan melanjutkan analisa semua data baru yang ada maka tingkat akurasi yang tinggi di dalam memprediksi tekanan abnormal dapat tercapai. DISKUSI : Penyebab Dari Tekanan Abnormal (Abnormal Pressure) Overpressure merupakan suatu kondisi tekanan pori atau fluida yang melebihi tekanan hidrostatis pada air tawar (0,433 psi/ft) maupun air laut (0,51 psi/ft) (Dickinson, 1953). Kondisi overpressure dapat memicu terjadinya blow out (semburan lumpur) pada suatu kegiatan pemboran minyak dan gas bumi. Fenomena overpressure sangat berkaitan erat dengan kondisi hidrogeologi, karena menyangkut kondisi porositas batuan, reaksi fluida dan tekanan pori atau fluida. Istilah overpressured sering digunakan namun tidak diartikan secara tepat. Terminologi yang digunakan sebaiknya adalah abnormal pressure sebab ini mengimplikasikan proses keberangkatan dari kondisi gradien tekanan normal (hydrostatic). Tekanan abnormal, seperti misalnya kondisi dimana tekanan formasi lebih besar dari keterkaitannya dengan tekanan hidrostatik, acapkali cenderung terjadi pada daerah cekungan geosinklin berumur lebih muda, dimana proses pengendapan 76

batu serpih terjadi sangat cepat dan pengendapan batu pasir sangat sedikit. Kehadiran tekanan abnormal di daerah cekungan Sumatra Utara adalah dampak dari sangat cepatnya proses pengendapan batu serpih formasi Baong yang tebal dan massive secara terus menerus disertai dengan tekanan gradien geotermal yang tinggi (Gambar 2) Penelitian terdahulu mengindikasikan bahwa mineral lempung di dalam batu serpih yang dipengaruhi oleh tingginya temperatur menyebabkan suatu perubahan diagenetik. Mineral smectite berubah menjadi silika (illite) disertai dengan proses pelepasan air pada lempung. Mineral silika (illite) tersebut memberikan efek penutupan pada saluran interstitial, cenderung menurunkan permeabilitas dan menahan air yang terperangkap dalam batu serpih tersebut. Pentingnya memprediksi tekanan Abnormal Ketidak siapan mengantisipasi munculnya tekanan abnormal dapat mengakibatkan kendala dalam pelaksanaan pemboran. Di sisi lain, penting pula untuk tidak berlebihan mengantisipasi tekanan reservoir. Kondisi ketidak seimbangan antara penggunaan fluida yang lebih besar pada lubang bor daripada tekanan formasi pada reservoir, dapat mengakibatkan lost circulation yang mengakibatkan rusaknya dinding pada lubang bor, sehingga menghilangkan rekam jejak litologi dan contoh batuan (cutting sample). Oleh sebab itu adalah penting untuk memprediksi rezim tekanan secara akurat dalam melaksanakan pemboran suatu sumur. Kegiatan memprediksi tekanan abnormal sebaiknya dilakukan pada tahap awal perencanaan pemboran dan data mengenai tekanan tersebut sebaiknya direevaluasi setelah kedalaman akhir tercapai. Evaluasi data tekanan ini dilakukan saat kegiatan pemboran berlangsung, agar dapat mengenali dan memprediksi kecenderungan abnormal di lapangan. Normalizaed rate of penetration method. (ROPn) Adalah suatu metoda kuantitatif untuk mendeterminasi tekanan pori dengan menggunakan sebuah parameter yaitu normalized rate of penetration (ROPn) memakai satuan ukuran kaki perjam (ft/ hr) dikorelasi terhadap hasil pembacaan akustik dalam satuan μ detik per kaki (μ sec/ ft). Korelasi ROPn ini telah lama diaplikasikan di lapangan gas Arun. Nilai akustik caprock (batuan penutup) dari batu serpih formasi Baong dan tingginya tekanan, dipertimbangkan sebagai parameter pendukung yang akurat untuk digunakan. ROPn diplot pada kertas semi-log dalam satuan kaki perjam (ft/hr) dikorelasi terhadap log skala horizontal serta kedalaman sumur (ft-tvd) pada skala linier. Tekanan pori kuantitatif yang merupakan hasil plot ditumpangkan dengan hasil pembacaan tekanan 77

akustik (Gambar 3). Hasil plot tersebut tidak terbatas pada hasil batu serpih semata, tetapi memperlihatkan suatu indikasi mewakili keseluruhan litologi, yang dapat ditetapkan dengan menggunakan log litologi yang merupakan hasil analisa cutting sample dan open hole logs. Pada prakteknya ROPn plot tersebut ditumpangkan dengan data shale compaction trend base line, dimulai dari base line hingga mengindikasikan kondisi tekanan abnormal. Data ROPn menghasilkan suatu base line yang lebih konsisten dibandingkan dengan hasil perekaman log listrik (Gambar 8). Pada dasarnya metode ROPn in menghasilkan sebuah alat korelasi bagi para ahli geologi dan sebagai suatu diagnostic capability (kemampuan diagnostik) guna mengelola kesulitan pemboran di saat menghadapi kondisi tekanan abnormal di daerah-daerah yang berisiko tinggi. Kolaborasi ahli geologi dan rekayasa pemboran Untuk menentukan kedalaman titik puncak zona tekanan abnormal saat pemboran dibutuhkan kerja sama antara ahli geologi dan rekayasa pemboran. Dengan menggabungkan parameter geologi dan rekayasa pemboran, penentuan puncak zona tekanan abnormal dapat diputuskan dengan tepat serta mengoptimalkan titik kedalaman kedudukan pipa. Gambar 4 memperlihatkan beberapa parameter untuk diamati saat menghadapi interval kritis dalam mendeteksi zona tekanan abnormal, yaitu : - Hydrostatic pressure - Formation pressure - dc exponent (ROP dengan parameter pemboran) - Shale density - Differential flowline temperature - Ditch gas - Cutting sample Evaluasi akhir dapat ditingkatkan apabila ahli geologi memiliki pemahaman terhadap prinsip-prinsip yang dianut berdasarkan semua parameter di atas, digabungkan dengan seluruh data yang relevan serta akurat ataupun melalui interpretasi terhadap litologi secara deskriptif. Peta puncak tekanan abnormal Prediksi terhadap hasil puncak dari tekanan abnormal setiap sumur di ladang gas Arun telah dipetakan. Untuk menghasilkan peta ini beberapa tahapan perlu dilakukan. Seluruh sumur vertikal yang mewakili daerah tertentu dikorelasikan, karena setiap daerah memiliki tipe kurva ROPn log yang khas. Untuk membantu proses korelasi digunakan 6 penampang lintasan meliputi seluruh lapangan (Gambar 5). Ke 6 penampang lintasan ini digunakan sebagai rujukan untuk sumur-sumur baru yang akan dibor pada wilayah sekitar cluster lapangan gas Arun. 78

Setiap penampang lintasan memiliki karakteristik mewakili daerahnya. Hasil evaluasi ROPn setiap sumur disesuaikan dengan data sonic atau conductivity logs sehingga puncak tekanan abnormal dapat ditentukan. Data ROPn dalam satuan kaki perjam (ft/hr) dikorelasikan terhadap accoustic logs pada formasi Baong di sumur-sumur daerah cluster di lapangan gas Arun. Dari data ini karakteristik kurva ROPn terhadap accoustic log dapat dikembangkan (Gambar 6). Memprediksi tekanan pada sumursumur baru Guna mengurangi risiko blow out (semburan lumpur) atau masalahmasalah yang dihadapi selama kegiatan pemboran, rekomendasi pra pemboran harus dipersiapkan sebelum pelaksanaan dimulai. Untuk itu dibutuhkan prediksi atau antisipasi kedalaman dari zona tekanan abnormal, estimasi tekanan pori, berat lumpur yang akan digunakan, dan penentuan kedalaman optimum pemasangan pipa. Dengan menggunakan peta tekanan normal maka kita dapat memprediksi parameter-parameter tersebut secara akurat dan membuat sumur baru secara aman. Pada kasus sumur eksplorasi, puncak zona tekanan abnormal dan tekanantekanan pori dapat diprediksi dengan cara memplot data yang dihasilkan dari data seismik velocity (Gambar 7). Garis interval velocity ditumpangkan pada kertas grafik two cycle dalam ukuran micro seconds per foot versus kedalaman dalam ukuran kaki (foot). Dengan menumpangkannya secara horizontal hingga base line tekanan normal itu berpotongan dengan nilai dari tekanan normal terakhir pada interval velocity, nilai tekanan abnormal dapat diprediksikan sebelum sumur dibor. (Gambar 9). Estimasi tekanan-tekanan pori menggunakan seismic interval velocity pressure reader (dalam satuan pon per galon setara berat lumpur). Setelah sumur dibor, data prediksi dan hasil faktual dibandingkan untuk direvisi guna memperbaiki metoda prediksi di masa mendatang [Ucapan terima kasih] Terima kasih kepada R. Hanschitz, R. Barton, A. Aziz, M. Abdullah, A. Sulaeman, D. Muslim dan semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan tulisan ini. DAFTAR PUSTAKA (1) Atmadibrata, R., 1988, Top of Abnormal Pressure Zone Prediction in the Arun Field, North Sumatra, PIT. IAGI., XVII 1988. (2) A. Azis, L.H. Bolt, 1984, Occurrence and Detection of Abnormal Pressures from Geological anad Drilling Data, North Sumatra Basin, IPA Annual Convention, 1984. 79

(3) Ashby, Jr. F.H., 1984. Pore Pressure Analysis Seismic Interval Transit Time Method, Mobil Oil Exploration & Producing Southeast Inc., internal report, unpublished. (4) Aziz, Azrul, 1983, Geopressure Zone South Lhok Sukon A Field, Mobil Oil indonesia Inc., internal report, unpublished. (5) Bolt, L.H., 1983, Normalized Penetration Rate Method of Determining Abnormal Pore Pressure and Equivalent Accoustical Shale Compaction Values Current with Bit, Mobil Oil Indonesia Inc., internal report, unpublished. (6) McClure, L.J., 1977, Drill Abnormal Pressure Safely Manual, Copyright Leo J. McClure, printed in 1977, USA. (7) Penebaker, E.S., 1968, An Engineering Interpretation of Seismic Data, SPE Paper 2165, presented in 43 rd Annual Fall Meeting of SPE, Houston Texas, September 1968. (8) Singh, I and Ford, C.N., 1982, The Occurrence, Causes and Detection of Abnormal Pressure in the Malay Basin, OSEA, 1982 Conference, Singapore. 80