BAB II KAJIAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI MAHASISWA IPS TERHADAP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI JURUSAN PENDIDIKAN IPS UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA RINGKASAN SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa mahasiswa Pendidikan IPS memiliki

OPINI TERHADAP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRAKTIK BISNIS DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA FIS, UNY

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keberadaan objek, hubungan, dan kejadian yang diperoleh atas kepemilikkanindera,

BAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan

PERSEPSI SISWA SMAN I LANGGUDU TERHADAP JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SYUKURMAN, M.Pd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dikeluarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perumahan Kota Modern , tentunya tidak bisa lepas dari berbagai

BAB II LANDASAN TEORI

VOL. 5 NO. 1 MARET 2016 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

teman-teman untuk menyempatkan waktu mengisi angket penelitian berikut. Beserta

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

istiadat serta kebutuhan pembangunan terutama di sekolah-sekolah.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penggalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Asisted Learning (PAL). PAL merupakan tindakan atau proses. a. Peer Teaching and Learning (belajar dan saling mengajari

BAB II KAJIAN TEORI. persepsi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 1167) kata

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S. FRM/FE/ September Jurusan/Program Studi : Pendidikan Akuntansi/Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wayan Nugroho,2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya 18% waktu mereka berusia 16

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan, melalui sekolah. manusia agar mampu berkompentensi dalam dunia global.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

Awal mustaqim* Samidjo** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar 730 ribu sarjana menganggur, yang terdiri dari 409 ribu lulusan S1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003, UU RI No. 20 TH 2003, Jakarta : Sinar Grafika, 2003, hlm. 5.

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

SILABUS. 4. Rusman Hakim. (1998). Kiat Sukses Berwiraswasta. Edisi Kedua. Jakarta: PT Elex Media Media Komputindo.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Suryana (2008:2), mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017 PENGARUH KEMAMPUAN MENULIS NARASI TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa seperti sekarang ini pendidikan merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Melalui persepsi manusia terus-menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB II LANDASAN TEORITIS. perception berasal dari bahasa latin perceptio, dari percipere, yang

BAB II LANDASAN TEORI. mau dan mampu mewujudkan kehendak/ keinginan dirinya yang terlihat

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA MENGENAI PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

BAB I PENDAHULUAN. sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan juga terbatas, menuntut siswa

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

2015 ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

SILABI MATA KULIAH. Nama Mata Kuliah : Kewirausahaan Kode Mata Kuliah : MDU213 : Teori 1 SKS, Praktek 1 SKS

PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 SENTOLO

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan SMK akan menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Minat Menjadi Guru. diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Wina Sanjaya (2005: 7),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai sikap, dan terakhir akan dibahas teori-teori mengenai lingkungan

Psikologi Komunikasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori. 1. Prestasi Belajar Ekonomi. a. Pengertian Prestasi. Istilah prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. akan sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia dalam. mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh dimensi

BAB I PENDAHULUAN. hlm, Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 7

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

DAFTAR ISI FILOSOFI PEMBELAJARAN I. HAKEKAT PEMBELAJARAN 1. HAKEKAT PEMBELAJARAN 12/19/2013

BAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan

MANFAAT HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN PADA PENYELENGGARAAN UNIT PRODUKSI PASTRY DI SMK NEGERI 9 BANDUNG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. baik bekerja sendiri atau bekerja sebagai bagian dari suatu kelompok sesuai

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Persepsi a. Pengertian Persepsi Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman (Miftah Thoha, 2010: 141-142). Segala sesuatu yang didapat dilingkungan, baik dilihat, didengar, dihayati, dirasa, dan dicium akan diproses sebagai informasi untuk bertindak. Pendapat yang lebih sederhana diungkapkan oleh Sugihartono, dkk (2007: 8) bahwa persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan atau menginterprestasi stimulus yang masuk dalam alat indera. Sedangkan menurut Carole Wade dan Carol Tarvis (2007: 193), Perception yaitu sekumpulan tindakan mental yang mengatur impuls-impuls sensorik menjadi suatu pola bermakna. Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge (2008: 175) menyatakan persepsi (perception) adalah proses di mana individu mengatur dan menginterprestasikan kesan-kesan memoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Pandangan lebih luas diungkapkan oleh Fred Luthans (2006: 194) bahwa kunci untuk 10

11 memahami persepsi adalah mengakui bahwa persepsi merupakan interpretasi unik dari suatu situasi, bukan rekaman situasi. Singkatnya, persepsi merupakan proses kognitif kompleks yang menghasilkan gambaran dunia yang unik, yang mungkin agak berbeda dari realita. Definisi persepsi dari berbagai ahli di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses untuk menerjemahkan segala informasi yang didapat dari lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, dan perasaan. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa persepsi merupakan proses kognitif. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Persepsi setiap manusia terhadap suatu stimulus beragam dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut. Menurut Jalaluddin Rakhmat (2005: 51) persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David Krech dan Richard S. Crutchfield (dalam Jalaluddin Rakhmat, 2005: 51) menyebutkan faktor persepsi yaitu faktor fungsional dan faktor struktural. Dari berbagai faktor tersebut faktor perhatian adalah faktor yang sangat mempengaruhi persepsi. Bimo Walgito (2004: 115-118) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian ada dua faktor yaitu faktor yang berasal dari stimulus atau dari luar individu yang terdiri dari intensitas atau kekuatan stimulus, ukuran stimulus, perubahan stimulus, ulangan dari stimulus, dan pertentangan atau kontras serta faktor individu yang terdiri

12 dari sifat struktural dan sifat temporer individu, dan aktivitas yang sedang berjalan pada individu. Jalaluddin Rakhmat (2005: 52-54) menyatakan bahwa perhatian diengaruhi oleh faktor eksternal penarik perhatian seperti gerakan, intensitas, kebaruan, dan perulangan serta faktor internal pengaruh perhatian seperti faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. Jalaluddin Rakhmat (2005: 55-62) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi persepsi secara garis besar terdiri dari faktor fungsional dan faktor struktural. Faktor fungsional merupakan faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk faktor-faktor personal, sedangkan faktor struktural merupakan sifat stimuli fisik dan efek saraf yang ditimbulkannya. Bimo Walgito (2004: 89-90) mengemukakan agar individu dapat menyadari dan dapat membuat persepsi, perlu adanya faktor- faktor yang berperan, yang merupakan syarat agar terjadi persepsi, yaitu sebagai berikut: 1) Adanya objek atau stimulus yang dipersepsikan (fisik). 2) Adanya alat indera, syaraf, dan pusat susunan saraf untuk menerima stimulus (fisiologis). 3) Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan persepsi (psikologis).

13 c. Proses Terjadinya Persepsi Proses terjadinya persepsi dapat dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut (Bimo Walgito, 2004: 90). Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf akhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terakhir dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya (Bimo Walgito, 2004: 90).

14 2. Pembelajaran Kewirausahaan a. Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara lengkap pengertian pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Tim Pengembang Ilmu pendidikan FIP- UPI, 2007: 137). Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal (Sugihartono, dkk, 2007: 81). Menurut Tim Pengembang MKDP (2011: 128) pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar. Lebih jauh dijelaskan bahwa pembelajaran merupakan interaksi antara komponen-komponen pembelajaran. Berdasarkan para ahli di atas dapat disimpulkan, pembelajaran merupakan proses perubahan perilaku individu sebagai hasil interaksi

15 dengan pendidik melalui penyampaian ilmu pengetahuan dan menciptakan sistem lingkungan belajar. Pembelajaran terjadi dengan adanya interaksi individu dengan pendidik maupun dengan lingkungannya. Lingkungan yang baik dapat menjadikan kegiatan belajar yang efektif dan efisien. b. Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan semangat, perilaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan/atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat; dengan selalu berusaha mencari dan melayani langganan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil risiko, kreativitas, dan inovasi, serta kemampuan manajemen (Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010: 17 18). Kasmir (2009: 18) menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi yang terusmenerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya. Sadono Sukirno, dkk (2006: 367) mengemukakan bahwa kewirausahaan dapat diartikan sebagai karakter seorang wirausaha, yang

16 meliputi hal berikut: berani mengambil resiko, bijaksana dalam mengambil keputusan, pandai melihat kesempatan yang terbuka dan berkemampuan menjadi manajer yang baik. Pengertian lain yang berbeda diungkapkan oleh Harsono, dkk (2006: 5) kewirausahaan adalah keahlian dan kesediaan menghadapi resiko yang diperlukan untuk mengkombinasikan tiga faktor produksi yang lain untuk memproduksi barang dan jasa. Orang yang mau menghadapi resiko untuk mencapai laba yang diinginkan disebut wirausahawan (entrepreneur). Dari berbagai pendapat ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kewirausahaan merupakan semangat, perilaku, dan kemampuan yang dimiliki seorang wirausaha dalam menjalankan peluang usaha dengan berani mengambil resiko, berkemampuan manajemen, melakukan kreativitas dan inovasi. c. Pembelajaran Kewirausahaan Pembelajaran kewirausahaan mempunyai tujuan yang tercantum dalam silabus yaitu bertujuan membekali mahasiswa: membangun spirit/jiwa dan karakter wirausaha, memahami konsep kewirausahaan, dan melatih keterampilan/skill berwirausaha. Cakupan materi pembelajaran kewirausahaan sesuai dengan silabus meliputi: pengembangan spirit/jiwa dan karakter wirausaha, motivasi berprestasi, hakekat kewirausahaan, etika bisnis dan tanggung

17 jawab sosial, manajemen produksi, keuangan, pemasaran dan SDM, peluang usaha, bussines plan, dan praktik berwirausaha/projek learning. Berdasarkan uraian kajian teori tentang pembelajaran dan kewirausahaan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kewirausahaan merupakan proses perubahan perilaku individu sebagai hasil interaksi dengan pendidik melalui penyampaian ilmu pengetahuan dan penciptaan lingkungan belajar untuk membentuk semangat, perilaku, dan kemampuan yang dimiliki seorang wirausaha dalam menjalankan peluang usaha dengan berani mengambil resiko, berkemampuan manajemen, melakukan kreativitas dan inovasi. Pembelajaran kewirausahaan yang dilakukan oleh mahasiswa IPS terdiri dari dua kegiatan pembelajaran yaitu pembelajaran kewirausahaan secara teori dan pembelajaran kewirausahaan secara praktik. 1) Pembelajaran Kewirausahaan secara Teori Dari kajian teori pembelajaran kewirausahaan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kewirausahaan secara teori yaitu proses perubahan perilaku individu sebagai hasil interaksi mahasiswa dengan pendidik melalui penyampaian ilmu pengetahuan tentang menjalankan peluang usaha, berani mengambil resiko, berkemampuan manajemen, melakukan kreativitas, melakukan inovasi dan penciptaan lingkungan belajar untuk membentuk semangat, perilaku, serta kemampuan yang dimiliki seorang wirausaha.

18 2) Pembelajaran Kewirausahaan secara Praktik Menurut M.Zainuddin (2005:2) praktik atau pratikum adalah strategi pembelajaran atau bentuk pengajaran yang digunakan untuk membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomotorik (ketrampilan), pengertian (pengetahuan) dan afektif (sikap) menggunakan sarana laboratorium. Menurut Noor Fuad dan Gofur 11 Ahmad (2009:153) praktik adalah praktik-praktik yang dilakukan di luar lingkungan sekolah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:885) praktik adalah melaksanakan sesuatu secara nyata seperti apa yang disebutkan oleh teori. Sesuai dengan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pratik adalah strategi kegiatan pembelajaran secara nyata yang menggunakan kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan secara bersama-sama di luar lingkungan tempat belajar. Dari kajian teori tentang praktik dan kewirausahaan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kewirausahaan secara praktik adalah kegiatan pembelajaran secara nyata yang menggunakan kemampuan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan secara bersama-sama di luar lingkungan tempat belajar guna membentuk karakter yang dimiliki seorang wirausaha dalam menjalankan peluang usaha dengan berani mengambil resiko, berkemampuan manajemen, melakukan kreativitas dan inovasi.

19 A. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan topik yang akan dilakukan oleh peneliti mengenai persepsi mahasiswa IPS UNY terhadap pembelajaran kewirausahaan seacara teori dan praktik adalah: 1. Penelitian yang dilakukan Apriliana Eka Safitri Nugroho (2013) dengan judul Kontribusi Prestasi Praktik Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Busana Butik SMK Negeri 1 Wonosari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi praktik berwirausaha siswa tergolong tinggi yaitu 33 atau 57% siswa termasuk pada kategori tinggi. Hasil analisis minat berwirausaha menunjukan bahwa minat berwirausaha siswa tergolong tinggi yaitu 22 siswa. Uji analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa terdapat kontribusi antara prestasi praktik kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Busana butik SMK Negeri 1 Wonosari. Hasil dari koefisien analisis regresi sederhana menghasilkan rhitung sebesar 0.462 > rtabel 0.254. dengan besaran t hitung sebesar 3.896 > ttabel sebesar 2.00 hal ini menunjukan bahwa terdapat kontribusi antara variabel prestasi praktik kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, sedangkan besaran koefisien determinasi atau R2 sebesar 0.213 dengan nilai 21,3 %, sehingga kontribusi dari prestasi praktik kewirausahaan tersebut adalah 21.3%. Penelitian yang dilakukan memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya yaitu sama-sama membahas mengenai praktik kewirausahaan dan pendekatan yang digunakan adalah deskritif kuantitatif.

20 Perbedaannya yaitu, pertama, subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah siswa kelas XII Busana Butik SMK Negeri 1 wonosari sedangkan pada penelitian yang dilakukan adalah mahasiswa Pendidikan IPS FIS UNY. Kedua, penelitian ini objek kajiannya mengenai kontribusi prestasi praktik kewirausahaan terhadap minat berwirausaha sedangkan pada penelitian yang dilakukan adalah persepsi terhadap praktik kewirausahaan dalam rangka membentuk karakter wirausaha. 2. Penelitian yang dilakukan Saliman, dkk dengan judul Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Praktik Bisnis dalam Membangun Karakter Mahasiswa FIS UNY. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Opini mahasiswa FIS, UNY terhadap pembelajaran kewirausahaan berbasis praktik bisnis melalui kantin kejujuran termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini ditunjukkan dalam hasil penelitian yang menyatakan bahwa 54% dari responden memiliki opini cukup baik. 2) Opini mahasiswa FIS, UNY terhadap pembelajaran kewirausahaan berbasis praktik bisnis melalui EEC Mart termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini ditunjukkan dalam hasil penelitian yang menyatakan bahwa 54% dari responden memiliki opini cukup baik. 3) Karakter yang diperoleh mahasiswa dalam pembelajaran kewirausahaan berbasis praktik bisnis antara lain jujur, kerja keras, tanggung jawab, mandiri, kreatif, berorientasi tindakan, percaya diri, disiplin, kerjasama, sabar, cerdas, soptimis, toleransi, semangat, terampil berkomunikasi, sopan, inovatif, berani mengambil resiko, ramah dan religius.

21 Penelitian yang dilakukan memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya yaitu sama-sama membahas mengenai pembelajaran kewirausahaan dan menggunakan metode penelitian yang sama yaitu kuantitatif. Perbedaannya yaitu, pertama, subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FIS UNY, sedangkan penelitian yang dilakukan adalah hanya khusus mahasiswa Pendidikan IPS UNY. Kedua,obyek penelitian ini meneliti praktik bisnis sedangkan penelitian yang dilakukan meneliti pembelajaran kewirausahaan secara teori maupun praktiknya. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Aufal Maron dengan judul Upaya Membangun Kemandirian Remaja Melalui Praktek Wirausaha di Yayasan Al- Falah Yogyakarta Periode 2006/2007. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Dalam rangka membangun kemandirian para remaja Yayasn Al-Falah membuka peluang bagi para remaja yang berminat bergabung, untuk direkrut menjadi kader. Selama menjadi kader mereka mendapat pembinaan kewirausahaan. Pembinaan kewirausahaan ini diberikan sebagai langkah untuk memperkenalkan kader pada dunia kewirausahaan dan untuk memotivasi agar tertarik dalam dunia usaha. 2) Hasil upaya membangun kemandirian remaja melalui praktek wirausaha di Yayasan Al- Falah ini dapat dilihat dari partisipasi para kader dalam menjalankan praktek wirausaha, kemandirian kader untuk tidak bergantung lagi pada orang tuanya, ada rasa percaya diri yang dimiliki para kader serta adanya pengalaman kerja yang dimiliki para kader selama menjalankan praktek wirausaha.

22 Penelitian ini memiliki kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan. Persamaannya yaitu sama-sama meneliti tentang praktik kewirausahaan. Perbedaannya yaitu pada subjek dan objek penelitiannya. Subjek dalam penelitian ini adalah santri di Yayasan Al-Falah, sedangkan penelitian yang dilakukan subjeknya adalah mahasiswa di jurusan Pendidikan IPS. Objek penelitian ini meneliti tentang praktik kewirausahaan dalam membangun kemandirian sedangkan penelitian yang dilakukan meneliti tentang persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran kewirausahaan secara teori dan praktik dalam membangun karakter kewirausahaan. B. Kerangka Pikir Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) UNY harus mampu menghadapi tantangan kehidupan yang sesungguhnya setelah lulus dari Universitas. Agar mampu menghadapi tantangan kehidupan setelah lulus Universitas, mahasiswa IPS UNY diharapkan menjadi guru IPS yang berkarakter, salah satunya memiliki karakter wirausaha seperti jujur, mandiri, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab. Guru IPS yang berkarakter dapat terbentuk salah satunya dengan pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan di Jurusan Pendidikan IPS UNY terdiri dari 1 SKS teori dan 1 SKS praktik (praktik bisnis kelompok dan praktik menjual barang EEC Mart). Mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kewirausahaan secara teori di kelas dan pembelajaran kewirausahaan secara praktik akan dapat menerjemahkan informasi dari yang telah didengar, dilihat,

23 dan dirasakan. Berbagai hal yang telah diterjemahkan dari kegiatan pembelajaran kewirausahan secara teori dan pembelajaran kewirausahaan secara praktik inilah yang disebut dengan persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran kewirausahaan. Persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran kewirausahaan secara teori di kelas dapat berupa persepsi yang baik maupun kurang baik. Begitu juga dengan persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran kewirausahaan secara praktik dapat berupa persepsi yang baik atau kurang baik Mahasiswa IPS UNY Guru IPS yang berkarakter Pembelajaran Kewirausahaan Teori (Pembelajaran kewirausahaan secara teori di kelas) Praktik (Bisnis kelompok dan menjual barang EEC Mart) Persepsi yang baik/kurang baik Gambar 1. Alur Kerangka Pikir