LAPORAN AKHIR TAHUN PENGEMBANGAN INFORMASI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK/TERCETAK PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN NAZARIAH, SP. M.Si BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN ACEH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
KATA PENGANTAR Alhamdulilllah, berkat rahmat Allah laporan akhir kegiatan Pengembangan Informasi Melalui Media Elektronik/Tercetak tahun 2012 dapat diselesaikan pada waktunya. Seandainya dalam pelaksanaan kegiatan dan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, kami memohon maaf dan menerima saran serta masukan yang bersifat membangun dan memperbaiki pola kegiatan yang dilaksanakan agar lebih baik dimasa mendatang. Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada Kepala BPTP Aceh yang telah memberikan kepercayaan, ungkapan terima kasih juga kami haturkan kepada semua pihak yang telah turut membantu pelaksanaan kegiatan ini. Akhirnya kepada Allah jualah kita mohon hidayahnya, semoga laporan sederhana ini berguna bagi yang membutuhkannya. Banda Aceh, Desember 2012 Penanggung Jawab, Nazariah, SP. M.Si NIP. 19710818 199803 2 002 i
RINGKASAN Nazariah, dkk. Pengembangan Informasi Pertanian merupakan salah satu bentuk kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan menggunakan berbagai media komunikasi. Bertujuan untuk menyampaikan informasi teknologi pertanian kepada pengguna, dengan menggunakan beragam media komunikasi yang representatif yang mudah diterima mereka, sehingga sasaran peningkatan produksi dan produktivitas usahatani tercapai seiring meningkatnya tingkat adopsi terhadap teknologi yang sesuai yang mereka terima pada saat yang tepat. Hasil yang diperoleh adalah produksi Buletin Info Teknologi Pertanian sebanyak 400 eksemplar, berisikan berbagai macam informasi tentang ternak sapi yang diharapkan dapat berguna atau dimanfaatkan oleh pengguna untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan. Buletin ini terbagi atas beberapa rubrik, seperti; teknologi, budidaya, hama dan penyakit, serta rubrik-rubrik lainnya yang mendukung pembangunan pertanian di Aceh. Liptan Serambi Pertanian 2000 eksemplar, sebanyak 4 judul, masing-masing judul berjumlah 500 eksemplar, yaitu; Pengendalian tikus sawah, Pengairan berselang padi sawah, Basmi gulma padi dengan gasrok/landak dan Kakao untuk pakan sapi. Poster sebanyak 400 eksemplar mengangkat tema Sukseskan swasembada daging sapi dan kerbau 2014. Key Word : buletin, leaflet, poster ii
DAFTAR ISI Halaman LEMBARAN PENGESAHAN... i LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... ii RINGKASAN...... iii DAFTAR ISI... iv RINGKASAN... iv I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan... 2 1.3. Keluaran yang diharapkan... 2 1.4. Hasil yang diharapkan... 2 1.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA... 3 III. PROSEDUR... 6 3.1. Kerangka Pikir... 6 3.2. Cakupan kegiatan... 6 3.3. Metode Kegiatan... 6 3.4 Produksi Media... 7 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 8 4.1. Pengembangan Informasi Pertanian... 8 4.2 Analisis Khalayak/inventarisasi Kebutuhan Teknologi... 8 4.3. Pretest Media... 9 4.4 Media Cetak.... 9 4.5. Media Elektronik... 10 4.6. Pendistribusian Media... 10 V. KESIMPULAN... 11 VI. KINERJA HASIL KEGIATAN... 12 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN iii
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya mengembangkan sektor pertanian telah banyak menghasilkan paket maupun komponen teknologi dari berbagai aspek mulai dari budidaya sampai ke pasca panen, namun demikian sebagian besar dari teknologi yang dihasilkan tersebut ternyata belum terlihat penerapannya di lahan usahatani. Hal ini disebabkan sebagian besar hasil penelitian atau pengkajian tidak dapat langsung digunakan oleh petani karena kemampuan tingkat adopsi teknologi yang berbeda dan beragam. Havelock (1971) mengemukakan faktor yang mempersulit diterapkannya teknologi yang dihasilkan oleh lembaga penelitian kepada para pengguna, antara lain disebabkan karena masing-masing mempunyai aturan, tata nilai, bahasa, serta pola komunikasi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini dipertegas dengan beberapa hasil pengamatan di lapangan, dimana penyuluh belum mendapatkan informasi hasil penelitian secara berkesinambungan, disisi lain peneliti dinilai kurang efektif karena penelitiannya tidak berkaitan langsung dengan masalah yang dihadapi petani, disamping itu peneliti dan penyuluh hampir tidak pernah menerima umpan balik untuk penyusunan program penelitiannya (Tjitropronoto, 1988). Oleh karena itu dalam proses adopsi teknologi diperlukan keterkaitan yang erat antara peneliti sebagai sumber teknologi, penyuluh sebagai agen pembaharu dan petani sebagai pengguna. Meskipun masing-masing unsur memiliki peran tersendiri tetapi terkait satu sama lain. Menyikapi hal tersebut, dalam rangka mempercepat proses adopsi teknologi bagi petani/pengguna, pengembangan informasi pertanian melalui berbagai media informasi diharapkan dapat mencapai efektivitas komunikasi. Suatu komunikasi yang diharapkan efektifitasnya, tidaklah dilakukan secara serampangan tetapi membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang. Dengan demikian agar tercapainya suatu keefektifitasan dalam berkomunikasi diperlukan media yang dapat membantu atau menjadi alat bagi suatu pesan/informasi, sehingga pesan yang sampai tersebut tidak dipersepsikan berbeda oleh penerima/khalayak. Menurut Irawan dan Prastati (1994), manfaat penggunaan media sebagai saluran penyampai informasi dalam rangka pembelajaran adalah: Untuk melancarkan terjadinya proses interaksi antara sumber dan penerima Penyampaian suatu materi pesan dapat diseragamkan Proses pembelajaran/penyampaian informasi dapat menjadi lebih menarik Proses pembelajaran/penyampaian informasi menjadi lebih interaktif Jumlah waktu penyampaian informasi tersebut dapat dikurangi 1
Kualitas peningkatan pengetahuan penerima dapat ditingkatkan Proses penyampaian informasi tersebut dapat dilakukan dimana dan kapan saja. Oleh karena itu, salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pedesaan di Provinsi NAD, diperlukan proses diseminasi pertanian yang berkesinambungan, terarah dan terpadu, sehingga dengan informasi teknologi yang mereka dapatkan diharapkan mampu menimbulkan motivasi masyarakat untuk bergairah melaksanakan usahatni. Hal ini akan mendorong terciptanya kegiatan-kegiatan produktif di bidang pertanian yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani. 1.2. Tujuan a. Menyebarluaskan informasi teknologi pertanian secara cepat sesuai dengan kebutuhan pengguna. b. Membuka dan memperluas wawasan petani/pengguna tentang teknologi usaha pertanian yang berkembang. c. Mendorong petani/pengguna meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan memotivasi petani agar mau menerapkan inovasi baru yang dapat memperbaiki usahataninya guna meningkatkan pendapatan mereka.. d. Meningkatkan tingkat adopsi petani terhadap inovasi baru 1.3. Keluaran Yang Diharapkan Tersedianya Buletin Info Teknologi Pertanian sebanyak 400 eksemplar, Liptan Serambi Pertanian 2000 eksemplar, sebanyak 4 judul, masing-masing judul berjumlah 500 eksemplar, Poster sebanyak 400 eksemplar, VCD/DVD sebanyak 1 judul dan Talkshow/berita Televisi Lokal 5 kali. 1.4. Hasil yang Diharapkan Buletin Info Teknologi Pertanian sebanyak 400 eksemplar, Liptan Serambi Pertanian 2000 eksemplar, sebanyak 4 judul, masing-masing judul berjumlah 500 eksemplar, Poster sebanyak 400 eksemplar, VCD/DVD sebanyak 1 judul dan Tlkshow/berita Televisi lokal 5 kali. 1.5. Perkiraan Manfaat Dan Dampak Kegiatan pengembangan informasi pertanian diharapkan berdampak pada peningkatan pengetahuan petani dan penyuluh sehingga bisa bermanfaat bagi mereka dalam mengambil keputusan teknologi yang akan diadopsi untuk meningkatkan produktivitas usahataninya sekaligus dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya. 2
III. PROSEDUR 3.1. Kerangka Pikir Pengembangan Informasi Melalui Media Elektronik/Tercetak akan dilakukan dengan pendekatan multimedia, mengingat tidak ada satu mediapun yang paling efektif untuk seluruh sasaran dan tujuan. Dengan kata lain media yang satu akan saling melengkapi dengan yang lain. Di samping itu kegiatan Pengembangan Informasi Melalui Media Elektronik/Tercetak di BPTP Aceh juga dilakukan melalui pendekatan partisipatif. Dimana masyarakat pengguna akan diikutkan dan dilibatkan dalam proses penggalian kebutuhan informasi teknologi dan model media yang mereka inginkan. Hal ini disebabkan biasanya hanya teknologi yang dikembangkan bersama - sama masyarakat yang akan berlanjut, karena masyarakat akan merasa membutuhkan teknologi tersebut. Dengan demikian manfaat teknologi terhadap kehidupan petani pengguna dapat dinikmati secara langsung. 3.2. Cakupan Kegiatan Persiapan Meliputi : Studi pustaka, menyiapkan RODP, dan Inventarisasi kebutuhan teknologi untuk materi pengembangan informasi pertanian. Pelaksanaan Kegiatan ini meliputi merencanakan, mengolah dan merancang bahan/materi untuk bahan publikasi berdasarkan hasil dari inventarisasi kebutuhan teknologi. Pengolahan hasil / Pengembangan media Meliputi : pemilihan materi yang tepat untuk media cetak (bros ur dan buletin) serta media elektronik (audio dan audio visual) dan editing. Pelaporan Meliputi : laporan berkala, tengah tahunan dan laporan akhir. 3.3. Metode Kegiatan Produksi media informasi berupa media cetak dan elektronik sesuai hasil inventarisasi kebutuhan teknologi khalayak 3
3.4. Produksi Media Sesuai dengan DIPA Tahun 2012, Kegiatan Pengembangan Informasi Pertanian akan memproduksi media cetak berupa : a. Buletin Info Teknologi Pertanian 400 eksemplar b. Liptan Serambi Pertanian 2000 eksemplar, sebanyak 4 judul, masing-masing judul berjumlah 500 eksemplar. c. Poster sebanyak 400 eksemplar Untuk media elektronik akan diproduksi disesuaikan dengan kebijakan balai dan hasil inventarisasi teknologi nantinya. 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengembangan Informasi Melalui Media Elektronik/Tercetak Pengembangan Informasi Melalui Media Elektronik/Tercetak merupakan salah satu bentuk kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan menggunakan berbagai media komunikasi. Penyuluhan pertanian sebagai pendidikan non formal bagi petani memiliki peranan mengisi proses transfer teknologi hasil pengkajian untuk terjadinya perubahan perilaku, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sehingga petani mempunyai kedudukan strategis dalam pembangunan pertanian. Kegiatan Pengembangan Informasi Pertanian dilakukan dengan tujuan untuk menyampaikan informasi teknologi pertanian kepada pengguna, dengan menggunakan beragam media komunikasi yang representatif yang mudah diterima mereka, sehingga sasaran peningkatan produksi dan produktivitas usahatani tercapai seiring meningkatnya tingkat adopsi terhadap teknologi yang sesuai yang mereka terima pada saat yang tepat. Beragamnya media komunikasi yang digunakan disebabkan karena masingmasing media mempunyai keunggulan sendiri, disamping tingkat keterdedahan yang berbeda di tingkat pengguna. 4.2. Analisis Khalayak / Inventarisasi Kebutuhan Teknologi Dalam rangka mendekatkan informasi teknologi kepada pengguna diperlukan analisis khalayak yang berupa inventarisasi kebutuhan teknologi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghimpun kebutuhan-kebutuhan akan informasi baik pada pengambil kebijakan maupun pengguna akhir. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perancang/pendesain media komunikasi dalam merancang media dengan materi teknologi yang sesuai dengan karakteristik pengguna agar proses penyampaian informasi dapat berlangsung efektif. Tujuan analisis khalayak/inventarisasi kebutuhan teknologi ini adalah untuk menghimpun dan mengidentifikasikan kebutuhan teknologi di kalangan pengguna dan jenis media yang mereka inginkan. Analisis khalayak dilaksanakan pada lokasi yang representatif yang dianggap dapat mewakili kebutuhan informasi untuk sebagian besar Propinsi Aceh. Akan tetapi karena terbatasnya dana inventarisasi kebutuhan teknologi untuk materi media tahun 2012 hanya dapat dilakukan pada 2 Kabupaten saja, yaitu; Pidie dan Bireuen. 5
Program strategis Kementerian Pertanian telah di luncurkan di Propinsi Aceh dimulai dengan program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu padi sawah) (SL-PTT padi ), Program Usaha Agribisnis Perdesaan ( PUAP), Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) dan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL). Sesuai dengan program dimaksud, BPTP Aceh mengambil kebijakan untuk memberikan informasi tentang inovasi teknologi yang mendukung dan juga informasi lainnya yang dibutuhkan oleh petani. Maka inventarisasi kebutuhan teknologi lebih dititik beratkan pada kebutuhan petani tentang teknologi dan informasi terhadap programprogram tersebut. Informasi-informasi dan inovasi teknologi akan dikemas dalam beberapa media yang sesuai dengan hasil inventarisasi nantinya. 4.3. Pretest Pretes dilakukan untuk menghimpun masukan dari pembaca/pengguna tentang materi yang disampaikan dan juga tampilan dari media yang akan di produksi tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah media tersebut sesuai dengan karakteristik dan keinginan pengguna. 4.4. Media Cetak Sesuai dengan DIPA Tahun 2012, Pengembangan Informasi Melalui Media Elektronik/Tercetak memproduksi media cetak berupa : a. Buletin Info Teknologi Pertanian Buletin Info teknologi Pertanian diproduksi sebanyak 400 eksemplar, berisikan berbagai macam informasi tentang ternak sapi yang diharapkan dapat berguna atau dimanfaatkan oleh pengguna untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka. Bulletin ini terbagi atas beberapa rubrik, seperti; teknologi, budidaya, hama dan penyakit, serta rubrik-rubrik lainnya yang mendukung pembangunan pertanian di Aceh. b. Leflet Serambi Pertanian Seperti halnya Buletin Info Teknologi Pertanian, media cetak Leflet Serambi Pertanian juga berisikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Akan tetapi isi dari liptan Serambi Pertanian lebih praktis yang diharapkan dapat di jadikan acuan atau referensi pengguna untuk teknologi yang diinformasikan. Produksi media cetak Leaflet Serambi Pertanian Tahun 2012 terbit sebanyak 4 judul, masing-masing berjumlah 500 lembar (timbal balik), yaitu; 1. Pengendalian tikus sawah 2. Pengairan berselang padi sawah 6
3. Basmi gulma padi dengan gasrok/landak 4. Kakao untuk pakan sapi c. Poster Media cetak poster yang diproduksi mengusung tema Sukseskan program swasembada daging sapi dan kerbau 2014. Untuk menarik minat pengguna membaca dan mempelajari materi poster yang ditampilkan, maka poster tersebut dikombinasikan dengan kalender. Poster yang diproduksi berjumlah 400 eksemplar. 4.5. Media Elektronik 1. VCD/DVD dengan judul Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Kabupaten Bireuen 2. Talkshow melalui TV Lokal Aceh (Aceh TIVI) Aceh Produser Kedelai BPTP Aceh Kembangkan Melon Irigasi tetes teknologi terbaru BPTP Aceh Kunjungan kerja Kepala Badan Litbang Pertanian Teknologi Pertanian Tepat Guna Spesifik Lokasi Aceh 4.6. Pendistribusian Media Media cetak Leaflet Serambi Pertanian, Buletin Info Teknologi Pertanian dan poster, disebarluaskan kepada pengguna yang membutuhkan. Sasaran utama pendistribusian adalah Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Badan Ketahanan Pangan dan penyuluhan mulai dari propinsi sampai ke kabupaten. Khusus media yang didistribusikan kepada dinas/instansi terkait di kabupaten diharapkan dapat diteruskan kepada pengguna selanjutnya baik penyuluh maupun petani. Media yang masih tersisa akan terus disebarkan kepada pengguna lain yang membutuhkan, baik dari dinas/instansi, kelompok tani, BPP, mahasiswa, LSM maupun perorangan. Disamping iitu seperti biasanya media yang diproduksi dalam Kegiatan Pengembangan Informasi Pertanian juga didistribusikan pada saat pameran pembangunan berlangsung. 7
V. KESIMPULAN 1. Penggunaan media dalam kegiatan penyuluhan pertanian sangat penting terutama untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dari proses komunikasi. Hal ini disebabkan karena unsur media dalam komunikasi banyak menimbulkan pengaruh dan perkembangan komunikasi, baik sebagai proses sosial maupun sebagai ilmu pengetahuan. 2. Keberadaan media komunikasi dalam berbagai bentuk tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, karena dengan kemampuan dan sifat media masing-masing akan saling menguatkan dan melengkapi satu sama lain dalam proses trasnfer informasi. VI. KINERJA HASIL KEGIATAN 8
Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Informasi Melalui Media Elektronik/Tercetak berjalan dengan baik. Khusus untuk materi media cetak lebih difokuskan pada informasi yang mendukung Program Strategis Kementerian Pertanian khususnya Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau serta SL-PTT padi. Meskipun demikian, kebutuhan informasi tentang materi media oleh pengguna dilaksanakan melalui inventarisasi kebutuhan teknologi. Keluaran yang diperoleh dari kegiatan ini adalah Buletin Info Teknologi Pertanian sebanyak 400 eksemplar, Liptan Serambi Pertanian 2000 eksemplar, sebanyak 4 judul, masing-masing judul berjumlah 500 eksemplar, Poster sebanyak 400 eksemplar dan VCD/DVD sebanyak 1. Media tersebut telah didistribusikan kepada pengguna. 9
DAFTAR PUSTAKA Annonimous. 2001. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Diseminasi Teknologi Informasi Pertanian. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta. Arifin, A. 1984. Strategi Komunikasi. Sebuah Pengantar Ringkas. Armico. Bandung. Berlo, DK. 1960. The Process Of Communication. An Introduction to theory Practise. Holt, Rinehart and Winston. Inc. New york. Havelock, Ronald G. 1971 Planning For Innovation. Institute For Social Research University Of Michigan. Michigan. Irawan, P dan Prastati, T. 1994. Media Intruksional. Sumber buku AA, Mengajar di perguruan Tinggi. Bagian tiga, Bab 9, PAU- PPAI. Ditjen Dikti. Jamieson. KH And KK. Campbell. 1983. The Interplay Of Influence. Wadsworth Publishing Company. California. Suleiman, Amir Hamzah. 1988. Media Audio Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. Gramedia Jakarta. Tjitropronoto, P. 1988. Pemantapan Sistem Komunikasi Penelitian : Meningkatkan Keterkaitan Hubungan Penelitian Penyuluhan. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Biologi Bogor. Bogor Marwan, I dan Made Oka, 1991. Konsep Penelitian Sistem Usahatani dan Penelitian Pengembangan. Hasil Perumusan Raker Badan Litbang, Jakarta 27 28 Februari 1991, Jakarta 10
Lampiran 3. Organisasi Pelaksana Kegiatan No Nama Jabatan dalam Kegiatan Uraian Tugas Alokasi Waktu (Jam/mg) 1. Nazariah. SP. M.Si Penjab Kegiatan Mengkoordinir kegiatan mulai 10 perencanaan sampai laporan 2. Cut Hilda Rahmi. SP Pelaksana - Menyusun proposal dan 5 laporan 3. Mahdi. SP Pelaksana - Mengolah dan menganalisis 5 data - Mengumpulkan data 4. Sufrizal Pelaksana - Pelaksana 5 5. M. Yusuf Ali Pelaksana - Pelaksana 5 6. Hasbi Pelaksana - Pelaksana 5 11
Lampiran 6. PRODUKSI PENGEMBANGAN INFORMASI MELALUI MEDIA ELEKTRONIK/ TERCETAK 2012 DALAM GAMBAR LEAFLET SERAMBI PERTANIAN 31
BULETIN INFO TEKNOLOGI PERTANIAN 32
POSTER SUKSESKAN PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU 2014 33
DVD MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI KABUPATEN BIREUEN 34