PENGARUH TERAPI OKUPASI TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI PADA PASIEN ISOLASI SOSIALDI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

PENERAPAN TERAPI OKUPASI PADA KLIEN SKIZOFRENIA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH KRONIK DI WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI DI RUANG ARIMBI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI-SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA

PENGARUH MENGHARDIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG

PENGARUH AKTIVITAS TERJADWAL TERHADAP TERJADINYA HALUSINASI DI RSJ DR AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

Rakhma Nora Ika Susiana *) Abstrak

PENGARUH TERAPI MUSIK POPULER TERHADAP TINGKAT DEPRESI PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck, 2011).

Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang. Dosen Program Studi Keperawatan Universitas Sultan Agung Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

PENGARUH AKTIVITAS MANDIRI: PERSONAL HYGIENE TERHADAP KEMANDIRIAN PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI PADA PASIEN GANGGUAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis (Maramis, 2009). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan

E-Journal Keperawatan (EKP) Volome 4 Nomor 1, Februari 2016

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2009) memperkirakan 450 juta. orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROV.

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITAS SESI I-III TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA KLIEN HALUSINASI DI RSJD Dr.

Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi... (B. I. Widyastini, 2014) 1

PENGARUH TINDAKAN GENERALIS HALUSINASI TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RS JIWA GRHASIA PEMDA DIY NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan

Muzayyin 1, Abdul Wakhid 2, Tri Susilo 3 AKADEMI KEPERAWATAN NGUDI WALUYO UNGARAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. menghambat pembangunan karena mereka tidak produktif. terhadap diri sendiri, tumbuh, berkembang, memiliki aktualisasi diri,

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan

HUBU GA DUKU GA KELUARGA DE GA KEPATUHA KO TROL BEROBAT PADA KLIE SKIZOFRE IA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMI O GO DOHUTOMO SEMARA G

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir dan Muhith, 2011). mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN KLIEN PERILAKU KEKERASAN DI RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI SENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI PADA PASIEN HALUSINASI DI RSJD

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

PENDAHULUAN METODE PENELITIAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

EFFECT OF ACTIVITY GROUP THERAPY: THE SOCIALIZATION OF THE CLIENT S VERBAL COMMUNICATION SKILL WITH SOCIAL ISOLATION IN THE PSBL PHALA MARTHA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN HALUSINASI DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PASIEN HALUSINASI DI RSJD SURAKARTA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

PENGARUH PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN. Abstrak

PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.

NASKAH PUBLIKASI GUSRINI RUBIYANTI NIM I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006). pasien mulai mengalami skizofenia pada usia tahun.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa dapat dilakukan perorangan, lingkungan keluarga, lingkungan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

Pengaruh Terapi Religius Zikir terhadap Peningkatan (W.C.Hidayati, 2014) 1

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan

dicintai, putusnya hubungan sosial, pengangguran, masalah dalam pernikahan,

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. juga menimbulkan dampak negatif terutama dalam lingkungan sosial. Gangguan jiwa menjadi masalah serius di seluruh dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keperawatan jiwa adalah proses interpesonal yang berupaya untuk

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

GAMBARAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 4-6 TAHUN DI TK AL- ISLAH UNGARAN BARAT

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Menkes, 2005). Masyarakat (Binkesmas) Departemen Kesehatan dan World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH HEALTH EDUCATION

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

PENGARUH PENDAMPINGAN TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA

GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA HARGA DIRI RENDAH YANG RAWAT INAP DI RSKD PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. klinis bermakna yang berhubungan dengan distres atau penderitaan dan

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. J DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SUMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PERBEDAAN EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TATAP MUKA DENGAN MEDIA SOSIAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan meningkatnya penderita gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berpikir (cognitive),

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG OBAT TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN GANGGUAN JIWA DI DESA BANARAN KULON PROGO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG LATIHAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KETERAMPILAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN ROM PADA PASIEN STROKE

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

BAB III METODE PENELITIAN. intervensi diberikan pretest tentang pengetahuan stroke dan setelah

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. emosi, pikiran, perilaku, motivasi daya tilik diri dan persepsi yang

Ambar Winarti, Ema Kurniawati ABSTRAK

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENGARUH TERAPI OKUPASI TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI PADA PASIEN ISOLASI SOSIALDI RSJD DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Laela Elisia *), Dwi Heppy Rochmawati**), Tar Gunawan***) *) Alumni Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang **) Dosen Universitas Sultan Agung Semarang ***) Dosen Universitas IKIP PGRI Semarang ABSTRAK Isolasi sosial merupakan suatu keadaan perubahan yang dialami pasien.suatupengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan malu terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengaruh pemberian terapi okupasi terhadap kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial di RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang. Desain penelitian one group pretest posttest design. Sampel berjumlah 37 orang dengan tehnik pengambilan sampel purposive sampling, hasil yang didapatkan p : 0,00. Hasil penelitian membuktikan Adany apengaruh terapi okupasi terhadap kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial. Terapi okupasi direkomendasikan sebagai terapi keperawatan dalam merawat pasien dengan isolasi sosial dengan penurunan kemampuan interaksi sosial. Kata kunci : Terapiokupasi, kemampuan interaksi sosial pasien isolasi social. Daftar pustaka : 29 (2004-2013) ABSTRACT Sosial isolation is a state of change experienced by patients. An aloof from one s experience and feelings of shame toward others as something negative. This study aims to determine the effect of occupational therapy on a patient s ability to interact in sosial isolation in RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang. The study design one group pretest-posttest design sampel 37 people with purposive sampling technique, results obtained p : 0,00. Research results prove the existence of the effect of occupational therapy on the patient s ability to interact in sosial isolation. Occupational therapy is recommended as a nursing therapy in treating patient s with sosial isolation with a decrease in the ability of sosial isolation. Key words : social isolation, ability to interact occupational therapy Bibliography : 29 (2004-2013) Pengaruh Terapi Okupasi Terhadap...(L. Elisia, 2014) 1

PENDAHULUAN Kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, dan spiritual seseorang secara optimal serta selaras dengan perkembangan orang lain, yang memungkinkan orang tersebut hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Gangguan jiwa adalah kondisi gangguan dalam pikiran, perilaku dan suasana perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala atau perubahan perilaku yang bermakna dan dapat menimbulkan penderitaan atau hambatan dalam menjalankan fungsi orang tersebut sebagai manusia (UU kesehatan no. 36 tahun 2009). Berdasarkan data badan kesehatan dunia atau WHO pada tahun 2009 memperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1 % dari 3,8 miliar penduduk dunia usia 20-79 tahun menderita gangguan jiwa (Suyono, 2009).Depertemen Kesehatan dan World Health Organization (WHO) tahun 2010 memperkirakan tidak kurang dari 450 juta penderita gangguan jiwa ditemukan di dunia.menurut WHO tahun 2013, lebih dari 450 juta orang dewasa secara global diperkirakan mengalami gangguan kesehatan jiwa. Dari jumlah itu, hanya kurang dari separuh yang bisa mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan.gangguan jiwa, termasuk depresi dan lain-lain, menjadi salah satu problem kesehatan, dan banyak ditemukan di tengah masyarakat termasuk di Jawa Tengah dan ditemukan dalam 61 kasus gangguan jiwa. Menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2013, jumlah penderita gangguan jiwa di Indonesia saat ini, mencapai lebih dari 28 juta orang, dengan kategori gangguan jiwa ringan 14,3 % dan 17% atau 1000 orang menderita gangguan jiwa berat. Dibanding ratio dunia yang hanya satu permil, masyarakat indonesia yang telah mengalami gangguan jiwa ringan sampai berat telah mencapai 18,5% (Depkes RI, 2009). Menurut provinsi Jawa Tengah gangguan jiwa mengalami peningkatan sejak tahun 2007 dengan prevalensi 0.49% meningkat secara signifikan menjadi 17.18% pada tahun 2009. Isolasi sosial merupakan keadaan ketika seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali 2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidananan (JIKK), Vol..., No...

mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Keliat & Akemat, 2009, hlm.93). Isolasi sosial merupakan upaya untuk menghindari komunikasi dengan orang lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk berbagi rasa, pikiran, dan kegagalan. Pasien mengalami kesulitan dalam berhubungan secara spontan dengan orang lain yang dimanifestasikan dengan mengisolasi diri, tidak ada perhatian dan tidak sanggup berbagi pengalaman (Yosep, 2009, hlm. 229). Menurut H. Bonner (dalam Santoso, 2009, hlm. 11) interaksi adalah suatu hubungan antara lebih individu manusia ketika kelakuan individu yang satu memengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Interaksi sosial merupakan hubungan yang tertata dalam bentuk tindakan tindakan yang berdasarkan nilai-nilai atau normanorma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Bila hubungan berdasarkan nilai atau norma, interaksi sosial tersebut berjalan lancar dan sebaliknya (Sunaryo, 2004, hlm. 267). Pasien dengan isolasi sosial mengalami gangguan dalam berinteraksi dan mengalami perilaku tidak ingin berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain, lebih menyukai berdiam diri, dan menghindar dari orang lain (Kusumawati & Hartono, 2010, hlm. 120). Sedangkan menurut Keliat (1998), Isolasi sosial merupakan upaya pasien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain maupun komunikasi dengan orang lain( dalamyosep, 2011,hlm. 229 ).Dari permasalahan gejala isolasi sosial tersebut, dibutuhkan rehabilitatif yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi fisik, membantu menyesuaikan diri, meningkatkan toleransi, dan meningkatkan kemampuan pasien bersosialisasi(riyadi & Purwanto, 2009, hlm. 208). Dalam mengatasi masalah gangguan interaksi pada pasien gangguan jiwa khususnya gejala isolasi sosial yaitu dengan terapi modalitas. Terapi- terapi yang digunakan untuk pasien isolasi sosial salah satunya terapi modalitas, terapi modalitas banyak jenisnya seperti terapi psikoterapi, terapi kelompok, terapi psikodrama, Pengaruh Terapi Okupasi Terhadap...(L. Elisia, 2014) 3

terapi lingkungan, dan Terapi menghindari orang lain. Pasien isolasi rehabilitas. Dengan menggunakan sosial diberikan terapi keperawatan program rehabilitas yang dapat salah satunya terapi modalitas.pasien digunakan sejalan terapi modalitas lain atau dapat berdiri sendiri, terapi ini terdiri atas terapi okupasi, rekreasi, terapi gerak, terapi musik yang masingmasing juga diberikan terapi okupasi, terapi okupasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam ketrampilan dan bersosialisasi. mempunyai tujuan khusus Berdasarkan rumusan masalah diatas (Kusumawati & Hartono, 2010, hlm. didapatkan pertanyaan penelitian 138). Adakah pengaruh terapi okupasi terhadap kemampuan berinteraksi pada Terapi okupasi yaitu ilmu dan seni pasien isolasi sosial di RSJD dr. Amino untuk mengarahkan partisipasi Gondohutomo Semarang? seseorang dalam melaksanakan suatu tugas terpilih yang telah ditentukan TUJUAN PENELITIAN dengan maksud mempermudah belajar 1. Tujuan umum fungsi dan keahlian yang dibutuhkan Mengetahui pengaruh terapi okupasi dalam proses penyesuaian diri dengan terhadap kemampuan berinteraksi lingkungan (Kusumawati & Hartono, pada pasien isolasi sosial di RSJD 2010, hlm. 147). Amino Gondhutomo Semarang. RUMUSAN MASALAH 2. Tujuan khusus a. Diketahuinya karateristik : usia, Pasien isolasi sosial setiap tahunnya jenis kelamin, pendidikan, dan selalu meningkat dari tahun ketahun pekerjaan pasien isolasi sosial di dan termasuk 3 besar dari pasien RPK RSJD dr. Amino Gondohutomo dan Halusinasi. Data dari RSJD dr. Semarang. Amino Gondohutomo Semarang pasien b. Diketahuinya kemampuan isolasi social tahun 2011 sebanyak 524, berinteraksi pada pasien isolasi tahun 2012 sebanyak 693, tahun 2013 sosial sebelum diberikan terapi sebanyak 806. Pasien isolasi sosial okupasi di RSJD dr. Amino mengalami gangguan berinteraksi, Gondohutomo Semarang. pasien lebih suka berdiam diri dan 4 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidananan (JIKK), Vol..., No...

c. Diketahuinya kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial sesudah diberikan terapi okupasi di RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang. d. Diketahuinya pengaruh terapi okupasi terhadap kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial di RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi ilmiah dan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang pasien isolasi sosial dalam meningkatkan kemampuan berinteraksi dengan menggunakan terapi okupasi. METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pra eksperimen dengan mengunakan one group pretest posttest design. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di ruang Arimbi, Gatotkaca, Irawan, dan Srikandi RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, dan dilaksanakan mulai tanggal 10 April 2014 sampai 20 April 2014. C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pasien isolasi sosial yang berada di ruang rawat inap RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, dari populasi bulan Septembar sampai November 2013 sebanyak 181 pasien, sehingga rata-rata tiap bulan adalah 60 pasien (Data Rekam Medis RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini akan menggunakan purposive sampling untuk menentukan sampel yang akan diambil (Hidayat, 2009, hlm. 60). Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling ini didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri.teknik ini sangat cocok untuk mengadakan studi kasus, di mana banyak aspek dari kasus tunggal yang representatif untuk diamati dan dianalisis (Notoatmodjo, 2005, 89). Sampel yang didiperoleh sebesar 37 responden. Pengaruh Terapi Okupasi Terhadap...(L. Elisia, 2014) 5

ANALISA DATA a. Analisa univariat Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan presentasi dari tiap variabel.untuk menentukan kriteria kemampuan berinteraksi pasien isolasi sosial maka pada analisis univariat ini dilakukan pengelompokan berdasarkan skala Likert. b. Analisis bivariat Pada analisis bivariat dilakukan uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik wilcoxon (wilcoxon signed rang test). Penggunaan wilcoxon signed rang test adalah untuk menguji keefektifan suatu perlakuan terhadap suatu besaran variabel yang ingin ditentukan. Metode ini menggambarkan bahwa responden akan diukur kemampuan berinteraksi sebelum diberikan intervensi (nilai pre test) dan diukur kemampuan berinteraksi setelah diberikan intervensi (nilai post test), selanjutnya nilai masing-masing responden normalitas menggunakan Shapiro wilk dibandingkan antara sebelum dan Test. Karena sampel yang digunakan kurang dari 50 responden (Dahlan, 2011, hlm. 2011). Sebelum melakukan analisis data akan dilakukan uji kenormalan data menggunakan sesudah diberikan intervensi. Jika p value < 0,05 maka hasil hitungan statistik bermakna, sebaliknya jika p value > 0,05 berarti hasilnya tidak bermakna. Shapiro wilk Test. Dan jika tidak normal akan dilakukan uji non parametric dengan wilcoxon.analisis 6 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidananan (JIKK), Vol..., No...

PEMBAHASAN a. Jenis kelamin Jenis kelamin responden penelitian ini dapat dilihat pada table berikut: Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin N o 1 2 Jeniske lamin Laki laki Perem puan Frek uensi 23 14 Persent ase(%) 62,2 37,8 Total 37 100 c. Pendidikan Pendidikan responden penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.3 Distribusi frekuens iresponden berdasarkan pendidikan N o 1 2 3 4 5 Pendi dikan Frekue nsi Persentase (%) SD 9 24,3 SMP 14 37,8 SMA 14 37,8 D3 0 0 S1 0 0 Total 37 100 d. Pekerjaan Pekerjaan responden penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: b. Usia responden penelitian ini dapat dilihat pada table berikut: Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang pada bulan April 2014 (n=37) No Usia Frekue nsi 1 18-25 17 2 tahun 15 3 26-33 4 4 tahun 1 34-41 tahun 42-49 tahun Persent ase(%) 45,9 40,5 10,8 2,7 Total 37 100,0 N o 1 2 3 4 5 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan Pekerjaa n Pelajar Karyawa n Wiraswa sta Petani Tidak bekerja Freku ensi 3 7 6 1 20 Persen tase( %) 8,1 18,9 16,2 2,7 54,1 Total 37 100 Pengaruh Terapi Okupasi Terhadap...(L. Elisia, 2014) 7

Hasil uji normalitas yang dilakukan e. Kemampuan berinteraksi Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Kemampuan berinteraksi sebelum diberikan terapi okupasi oleh peneliti, didapatkan hasil kemampuan berinteraksi sebelum terapi dengan nilai p : 0,030 (p < 0,050) sedangan pada kemampuan berinteraksi No 1. Kemampuan berinteraksi sebelum diberikan terapi okupasi Baik Frekue nsi 27 Perse ntase (%) 73,0 setelah terapi didapatkan hasil nilai p 0,000 maka dapat disimpulkan data tidak berdistribusi normal. 2. Buruk 9 24,3 Hasil uji statistik dengan menggunakan 3. Sangat buruk 1 2,7 wilcoxon pengaruh terapi okupasi Total 37 100 Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Kemampuan berinteraksi sesudah dilakukan terapi okupasi diperoleh hasil p value : 0,000 karena nilai p < (0,050) maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima, artinya ada pengaruh terapi okupasi terhadap kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial. No Kemampuan berinteraksi sesudah diberikan terapi okupasi 1 Sangatbaik Frekuensi Persentase( %) 31 83,8 SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan : 1. Karakteristik pasien isolasi sosial di 2 baik 6 16,2 RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang, Total 37 100 laki-laki sebanyak 62,2%, berusia antara 18-25 tahun dengan persentase 45,9%, 8 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidananan (JIKK), Vol..., No...

2. berpendidikan SMP dan SMA masingmasing persentase 37,8%, berpekerjaan yang lebih dominan tidak bekerja dengan persentase 54,1% dibandingkan yang bekerja sebagai pelajar, karyawan, wiraswasta dan petani. 3. Kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial sebelum diberikan terapi okupasi di RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang kategori sangat buruk sebanyak 2,7%, buruk sebanyak 24,3% dan baik sebanyak 73,0%. 4. Kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial setelah diberikan terapi okupasi di RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang menjadi kategori sangat baik 31 orang dengan persentase 83,8% dan baik 6 orang dengan persentase 16,2%. 5. Pengaruh yang signifikan terapi okupasi DAFTAR PUSTAKA Keliat, BA & Akemat. (2005). Keperawatan jiwa terapi aktivitas kelompok. Jakarta : EGC.(2009). Model praktik keperawatan professional jiwa. Jakarta:EGC Azizah. (2011). Keperawatan jiwa. Yogjakarta : Graha ilmu Dalami, et al., (2009). Asuhan keperawatan klien dengan gangguan jiwa. Jakarta : CV.Trans Info media Dahlan, M. S. (2011). Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta : Selemba Medika Depkes RI. (2002). Pedoman umum tim pembina, tim pengarah, tim pelaksana kesehatan jiwa masyarakat (TP-KJM). Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat terhadap kemampuan berinteraksi pada pasien isolasi sosial di RSJD dr. Amino Gondhohutomo Semarang dengan nilai p: 0,00 dan t : 5,340 Pengaruh Terapi Okupasi Terhadap...(L. Elisia, 2014) 9

Dalami, E. (2010). Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta : CV Trans Info Media Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian kesehata, Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Fatimah, ed.al. (2009). Membuat usulan. (2012). Metodologi proposal KTI dan laporan hasil penelitian kesehatan. Jakarta : KTI. Jakarta : CV Trans Info Rineka Cipta Media Nyumirah, S. (2013). Pengaruh Fitria, N. (2009). Prinsip dasar dan aplikasi kemampuan interaksi sosial penulisan laporan pendahuluan melalui penerapan perilaku dan strategi pelaksanaan kognitif. Semarang tindakan keperawatan (LP dan Pieter, H. (2010). Pengantar psikologi SP) untuk 7 diagnosis dalam keperawatan. Jakarta: keperawatan jiwa beat bagi S-1 kencana keperawatan. Jakarta : Salemba Medik Purwaningsih & karlina. (2009). Asuhan keperawatan jiwa. Jogjakarta : Hamid, A. (2008). Buku ajar riset Nuha Medika keperawatan konsep, etika, dan instrumentasi, Edisi 2. Jakarta : EGC Riwidikdo, H. (2009). Statistik untuk penelitian kesehatan dengan Hidayat, A. (2007). Riset keperawatan dan aplikasi program R dan SPSS. teknik penulisan ilmiah, Edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Jakarta : Salemba Medika Riyadi & Purwanto. (2009). Asuhan Kusumawati & Hartono. (2010). Buku ajar keperawatan jiwa. Yogyakarta : keperawatan jiwa. Jakarta : Graha Ilmu Selemba Medika Rekam Medik RSJD dr. Amino Nasir & Muhith. (2011). Dasar dasar Gondohutomo Semarang 2011, 2012, 2013 keperawatan jiwa. Jakarta : Selemba Medika Setiawan & Saryono. (2011). Metodologi penelitian kebidanan DIII, DIV, S1, DAN S2. Yogyakarta : Muha Medika 10 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidananan (JIKK), Vol..., No...

Sugiyono. (2009). Metodologi penelitian kuantitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta : EGC Tiomarlina. (2013). Pengaruh terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap Kemampuan pasien. Provinsi Riau. Undang-Undang Kesehatan no. 36 tahun 2009 pasal 1 Videbeck, S.( 2008). Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta : EGC Yosep, I. (2009). Keperawatan jiwa. Edisi revisi. Bandung : PT Refika Aditama Pengaruh Terapi Okupasi Terhadap...(L. Elisia, 2014) 11