Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Hujan Bulan Mei 2013 Iklim Mikro Bulan Mei 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juli, Agustus dan September 2013

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

Stasiun Klimatologi Pondok Betung

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

Analisis Hujan Bulan April 2013 Iklim Mikro Bulan April 2013 Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

Gra k Intensitas Hujan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Desember Sedang 6%

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKAR TA

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG

TIM PENYUSUN. Pengarah : Ir. Alidia, MM. Penanggung Jawab : Taryono, M.Si. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

TIM PENYUSUN. Penanggung Jawab : Erna Ernansyih Elsye, S.Sos, S.Si

TIM PENYUSUN. Editor : Yanuar Henry Pribadi, M.Si Devi Febrianty, ST

Analisis Hujan Bulan Januari 2013 Iklim Mikro Bulan Januari 2013 Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

KATA PENGANTAR. Tangerang Selatan, Januari 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP.

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN ME TEOROLOGI, KLI MATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLI MATOLOGI PONDOK BE TUNG TANGERANG PROPINSI BANTEN DAN DKI JAK ARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

KATA PENGANTAR TANGERANG, MARET 2009 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERA NG. URIP HA RYOKO MSi NIP

BULETIN BMKG BANTEN DAN DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

TIM PENYUSUN. : Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhayati, M.Sc. : Triyogo Amberkahi, ST

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DI PROPINSI BANTEN TANGGAL 24 NOPEMBER 2008

BUKU INFORMASI PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

: Dr. Widada Sulistya DEA Dra. Nurhaya, M.Sc

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

L A P O R A N PETA KEKERINGAN DENGAN METODE SPI (STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX) PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

ANALISIS CURAH HUJAN SEPUTAR JEBOLNYA TANGGUL SITU GINTUNG

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

I. INFORMASI METEOROLOGI

Oleh Tim Agroklimatologi PPKS

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

Transkripsi:

Analisis Hujan Bulan Pebruari 2013 Iklim Mikro Bulan Pebruari 2013 Stasiun Klimatologi Pondok Betung Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan ( 12070 ) Telp: (021) 7353018 / Fax: 7355262 E-mail: staklim.pondok.betung@gmail.com Website: www.staklimpondokbetung.net i

KATA PENGANTAR Buletin ini merupakan laporan rutin setiap bulan yang berisikan informasi mengenai analisa hujan bulan sebelumnya dan informasi prakiraan hujan untuk tiga bulan kedepan. Pada periode ini, informasi yang disajikan adalah analisa hujan bulan Pebruari 2013 dan prakiraan hujan untuk bulan April, Mei dan Juni 2013. Analisa hujan diketahui dengan melihat kondisi yang terjadi pada bulan tersebut. Untuk analisa hujan bulan Pebruari 2013 di Propinsi Banten dan DKI Jakarta menunjukkan bahwa hujan yang terjadi cenderung bersifat Bawah Normal dan Normal. Sedangkan prakiraan hujan dihasilkan dari pengolahan data hujan yang ada (time series) dengan membandingkan kondisi dinamika atmosfer yang mempengaruhi wilayah Banten dan DKI Jakarta. Hasil prakiraan hujan untuk bulan April, Mei dan Juni 2013 di wilayah Banten dan DKI Jakarta memiliki kecenderungan bersifat Normal. Kecuali untuk wilayah Kab Lebak memiliki kecenderungan bersifat Bawah Normal. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini. Harapan kami semoga informasi ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan bagi semua pihak yang berkepentingan. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat. TANGERANG, G, MARET 2013 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG Ir. ZUBAIDAH SRI HANDAYANI, MM NIP.195710191979102001 ii

. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... II DAFTAR ISI... III 1 TINJAUAN UMUM... 1 1.1 Curah Hujan... 1 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan... 1 1.3 Sifat Hujan... 1 1.4 Intensitas Hujan... 1 1.5 Cuaca Ekstrim... 2 1.6 SOI (Southern Oscillation Index)... 2 1.7 DMI (Dipole Mode Index)... 2 1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan... 3 2 ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2013... 4 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Pebruari 2013... 4 2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Pebruari 2013... 5 2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Pebruari 2013... 6 2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2013... 7 2.5 Data Iklim Bulan Pebruari 2013 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta... 11 3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2013... 12 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global... 12 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan Juni 2013... 13 3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2013... 14 3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2013... 15 3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2013... 16 3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2013... 17 3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2013... 18 3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2013... 19 4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA... 20 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Maret 2013... 20 4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2013... 21 LAMPIRAN 1. ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN PEBRUARI 2013... 22 LAMPIRAN 2. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN APRIL 2013... 23 LAMPIRAN 3. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN MEI 2013... 24 LAMPIRAN 4. PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN JUNI 2013... 25 LAMPIRAN 5. PETA SEBARAN POS HUJAN UNTUK EVALUASI BULANAN... 26 iii

1 TINJAUAN UMUM 1.1 Curah Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat yang datar seluas 1m 2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap. 1.2 Curah Hujan Kumulatif Satu Bulan Curah hujan kumulatif 1 (satu) bulan adalah jumlah curah hujan yang terkumpul selama 28 atau 29 hari untuk bulan Pebruari dan 30 atau 31 hari untuk bulan-bulan lainnya. 1.3 Sifat Hujan Sifat hujan merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan kumulatif selama satu bulan di suatu tempat dengan rata-ratanya atau normalnya pada bulan dan tempat yang sama. Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN) : jika nilai curah hujan lebih dari 115% terhadap rata-ratanya. b. Sifat Hujan Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-ratanya. c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan kurang dari 85% terhadap rata-ratanya. Rata-rata curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun. Sedangkan normal curah hujan bulanan didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun. 1.4 Intensitas Hujan Intensitas hujan merupakan besarnya hujan harian yang terjadi pada suatu waktu. Umumnya memiliki satuan mm/jam. Intensitas hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Enteng (tipis) : jika nilai curah hujan kurang dari 13 mm/jam b. Sedang : jika nilai curah hujan antara 13 38 mm/jam c. Lebat : jika nilai curah hujan lebih dari 38 mm/jam 1

1.5 Cuaca Ekstrim Cuaca ekstrim, yaitu keadaan cuaca yang terjadi bila: 1. Jumlah hari hujan yang tercatat paling banyak melebihi harga rata-rata pada bulan yang bersangkutan di stasiun tersebut. 2. Intensitas hujan terbesar dalam 1 (satu) jam selama periode 24 jam dan intensitas dalam 1 (satu) hari selama periode satu bulan yang melebihi rata-ratanya. 3. Terjadi kecepatan angin >45 km/jam dan suhu udara >35 o C atau <15 o C. Curah hujan Ekstrim : Curah Hujan dengan intensitas >50 milimeter per hari menjadi parameter terjadinya hujan dengan intensitas lebat. Sedangkan curah hujan ekstrim memiliki curah hujan >100 milimeter per hari. (Jaja Supiatna, Diklat Meteorologi Publik 2008) 1.6 SOI (Southern Oscillation Index) Indeks ini menunjukan perbedaan tekanan udara antara daerah Tahiti (mewakili daerah Amerika Selatan) dan Darwin (mewakili India-Australia). Jika nilai SOI negatif, berarti tekanan udara permukaan sepanjang Amerika Selatan lebih daripada wilayah India- Australia, dan jika SOI positif akan terjadi sebaliknya. 1.7 DMI (Dipole Mode Index) Fenomena Dipole Mode Indeks (DMI) yaitu fenomena yang ditandai dengan interaksi laut-atmosfer di Samudera Hindia, dimana terjadi penurunan suhu muka laut dari keadaan normalnya di Samudera Hindia tropis bagian timur (pantai barat Sumatera) dan kenaikan temperatur dari normalnya di Samudera Hindia tropis bagian barat atau bagian timur Afrika, Menganalisis kejadian DMI digunakan indeks sederhana, yaitu berupa dipole anomali suhu muka laut yang didefinisikan sebagai perbedaan anomali suhu muka laut Samudera Hindia bagian timur (90-110 BT / 10 LS ekuator) dan Samudera Hindia bagian barat (50-70 BT / 10 LS - 10 LU). Pada saat DMI (+) terjadi penurunan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat, sebaliknya apabila DMI (-) terjadi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia Bagian Barat. 2

1.8 Peta Rata-rata Curah Hujan Gambar 1. Peta Rata-rata Hujan Bulan Pebruari Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 2. Peta Rata-rata Hujan Bulan April Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 3. Peta Rata-rata Hujan Bulan Mei Propinsi Banten dan DKI Jakarta Gambar 4. Peta Rata-rata Hujan Bulan Juni Propinsi Banten dan DKI Jakarta 3

2 ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2013 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, maka analisis curah hujan bulan Pebruari 2013 dapat diinformasikan sebagai berikut: 2.1 Analisis Sifat Hujan Bulan Pebruari 2013 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) Normal (N) Atas Normal (AN) WILAYAH DKI Jakarta bagian Utara dan Barat, Kab Tangerang bagian Utara, Barat dan Timur, Kab Serang bagian Tengah, Barat, Timur dan Selatan, Kab Lebak, Kab Pandeglang bagian Tengah, Timur dan Barat DKI Jakarta bagian Tengah, Timur Laut dan Selatan, Kab Tangerang bagian Utara dan Barat Daya, Kab Serang bagian Utara, Tenggara dan Barat Daya, Kab Lebak bagian Timur Laut dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Utara dan Selatan DKI Jakarta bagian Tengah, Kab Tangerang bagian Barat Daya, Kab Serang bagian Utara, Kab Lebak bagian Selatan dan Timur Laut, Kab Pandeglang bagian Selatan. Gambar 5. Peta Distribusi Sifat Hujan Bulan Pebruari 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 4

2.2 Analisis Curah Hujan Bulan Pebruari 2013 CURAH HUJAN WILAYAH Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) Sangat Tinggi > 401 mm Kab Tangerang bagian Tenggara dan Barat, Kab Serang bagian Barat Laut, Kab Lebak bagian Tengah, Timur dan Barat, Kab Pandeglang bagian Tengah, Timur dan Barat DKI Jakarta bagian Tengah, Utara dan Barat, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak bagian Utara dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Selatan dan Utara DKI Jakarta bagian Tengah, Selatan dan Timur, Kab Tangerang bagian Barat Daya, Kab Serang bagian Tenggara dan Barat Daya, Kab Lebak bagian Timur Laut dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Utara dan Selatan DKI Jakarta bagian Tenggara dan Timur Laut, Kab Lebak bagian Timur Laut dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Utara dan Selatan. Gambar 6. Peta Distribusi Curah Hujan Bulan Pebruari 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 5

2.3 Informasi Cuaca/Iklim Ekstrem Bulan Pebruari 2013 KRITERIA TERJADI TANGGAL Angin dengan kecepatan > 45 km/jam - Suhu Udara > 35 O C - Suhu Udara < 17 O C - Kelembaban Udara < 40 % - Lebak : - Pasir Ona / Rangkas tgl 5 Pebruari 2013 : 100mm - Cijaura / Cimesir tgl 5 Pebruari 2013 : 106mm - Bayah tgl 8 Pebruari 2013 : 185mm - BPP Cihara tgl 8 Pebruari 2013 : 220mm - Panggarangan tgl 9 Pebruari 2013 : 173mm - Cijaku tgl 12 Pebruari 2013 : 107mm Curah Hujan Harian > 100 mm Pandeglang : - Pulosari Kec tgl 06 Pebruari 2013 : 128mm DKI Jakarta : - Pompa Cideng tgl 7 Pebruari 2013 : 112mm - Setiabudi Timur tgl 7 Pebruari 2013 : 120mm - Waduk Melati tgl 7 Pebruari 2013 : 101mm - Pesanggrahan tgl 14 Pebruari 2013 : 102mm - Halim tgl 22 Pebruari 2013 : 146mm 6

2.4 Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2013 Tabel / Gambar Tabel 1. Curah Hujan Maksimum Stasiun Klimatologi Pondok Betung bulan Pebruari 2013 (mm) Periode 5 menit 30 menit 60 menit 2 jam 3 jam 6 jam 12 jam mm 10.0 16.2 21.2 24.5 25.3 25.3 25.3 Tanggal 21 21 18 10 18 18 18 Curah hujan maksimum yang tercatat pada bulan Pebruari 2013 adalah seperti tabel di atas. Untuk curah hujan maksimum periode 5 menit-an adalah sebesar 10.0mm tercatat tanggal 21, periode 30 menit-an adalah sebesar 16.2mm tercatat pada tanggal 21, periode 60 menitan adalah sebesar 21.2mm tercatat pada tanggal 18, untuk periode 2 jam adalah sebesar 25.5mm tercatat tanggal 10, sedangkan untuk periode 3 jam-an, 6 jam-an dan periode 12 jam-an adalah sebesar 25.3mm tercatat pada tanggal 18. Gambar 7. Intensitas Hujan Harian pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2013 Pada bulan Pebruari 2013, grafik disamping menunjukkan intensitas hujan dengan kategori Enteng 36%, Sedang 21%, Lebat 3%, ttu 4% dengan kategori tidak ada hujan 36%. 7

Gambar 8. Suhu Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2013 Pada bulan Pebruari 2013 grafik di atas menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata memiliki kisaran nilai 25.9 28.8 o C. Suhu maksimum absolut ditunjukkan dengan garis merah adalah bernilai 34.6 o C terjadi pada tanggal 09. Sedangkan suhu minimum absolute terjadi pada tanggal 5, 19 dan 21 adalah sebesar 23.0 o C. Gambar 9. Kelembaban Udara Harian pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2013 Kelembaban Udara yang tercatat di Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada bulan Pebruari 2013 bernilai maksimum pada tanggal 2 sebesar 93% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 27 sebesar 77%. 8

Gambar 10. Penguapan Udara pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2013 Penguapan (mm) 10.0 9.0 8.0 7.0 6.0 5.0 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 Grafik Penguapan Stasiun Klimatologi Pondok Betung Bulan Pebruari 2013 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 Tanggal Panci Penguapan Piche Nilai rata-rata penguapan yang terukur pada Panci Penguapan bulan Pebruari 2013 sebesar 3.3mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 4 sebesar 9.7mm dan bernilai minimum pada tanggal 22 sebesar 0.4mm. Sedangkan untuk penguapan yang terukur pada ruangan (Piche) rata-rata sebesar 2.1mm. Nilai maksimum tercatat pada tanggal 27 sebesar 4.4mm dan bernilai minimum pada tanggal 8 sebesar 0.4mm. Gambar 11. Windrose Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2013 Gambar windrose bulan Pebruari 2013 di atas menunjukkan bahwa angin yang terjadi pada bulan tersebut sebagian besar berasal dari arah Barat dan untuk frekuensi kejadian dengan kategori 0-2 knots sebesar 3.6%, 2-3 knots sebesar 10.7%, kategori 4-6 knots sebesar 71.4%, kategori 6-8 knots sebesar 10.7%, sedangkan kategori lebih dari 8 knots sebesar 3.6%. 9

Gambar 12. Temperatur Tanah Gundul dan Tanah Berumput Rata-rata pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2013 Gambar 13. Lama Penyinaran Matahari Harian pada Area Pondok Betung Bulan Pebruari 2013 Dari gambar di atas terlihat bahwa lama penyinaran matahari pada bulan Pebruari 2013, bernilai maksimum pada tanggal 15 sebesar 95% sedangkan bernilai minimum pada tanggal 18, 20 dan 23 sebesar 0%. 10

2.5 Data Iklim Bulan Pebruari 2013 Stasiun BMKG Propinsi Banten dan DKI Jakarta Temperatur ( 0 C) Hujan Kelembaban Pos Hujan Maks Min Udara (%) No 1 2 3 4 5 6 Stasiun Klimatologi Pondok Betung Stasiun Meteorologi Curug Stasiun Meteorologi Serang Stasiun Maritim Tanjung Priok Stasiun Geofisika Tangerang Stasiun Meteorologi Cengkareng Ratarata Sumber; UPT BMKG Banten dan DKI Jakarta Lama Penyinaran Matahari (%) Jumlah (mm) Hari Hujan (hari) 27.2 31.9 24.2 86 43.8 224.8 19 26.4 31.4 23.3 85 42.4 251 23 27.1 31.8 23.7 83 54 212 19 28.4 31.7 25.6 78 51.1 212 16 27.5 32.0 24.1 84 35 230.8 18 27.3 31.4 24.4 83.6-201.6 17 11

3 PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2013 3.1 Kondisi Dinamika Atmosfer Secara Global Kondisi dinamis atmosfer regional sampai dengan akhir bulan Maret 2013 menunjukkan bahwa keadaan Suhu Muka Laut (SML) di perairan wilayah Indonesia masih dalam kondisi hangat dibeberapa wilayah tetapi disebagian wilayah juga masih memiliki kecenderungan yang menurun dibandingkan minggu sebelumnya. Saat ini kisaran suhu muka laut perairan Indonesia mencapai 27-31 C (Gambar14-a). Indeks Dipole (Indian Ocean Dipole) sampai Maret 2013 bernilai +0.03 yang berarti memiliki nilai kecenderungan sedikit menurun dibandingkan minggu sebelumnya dan diprakirakan pada bulan berikutnya akan memiliki kecenderungan bergerak ke nilai nol pada kisaran nilai 0 (-0.4) artinya masih dalam nilai batas normalnya (Gambar 14-b). Prakiraan keadaan anomali Nino 3.4 masih memiliki nilai anomali negatif serta memiliki kecenderungan yang terus konstan sama dengan minggu-minggu sebelumnya, pada bulan April nilainya 0.21 memiliki trend kecenderungan konstan nilainya, diprakirakan mulai Maret 2013 akan terus cenderung turun bergerak ke nilai nol konstan pada nilai 0.4 s/d 0.21 C (Gambar 15-a). Dari nilai IOD dan Nino 3.4 tersebut mengindikasikan wilayah Samudera Hindia mengalami suhu yang mulai mendingin, kemudian Indonesia pada umumnya masih memiliki kecenderungan peningkatan suhu muka laut, demikian juga wilayah pasifik mengalami penurunan suhu muka laut. Gambar 14. (a) Suhu Permukaan Laut Pebruari dan (b) Dipole Mode Sumber http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst-130113.gif Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml Pola angin di Indonesia secara umumnya menunjukkan pola angin baratan, hal tersebut terlihat dari nilai suhu muka laut yang berimplikasi dari adanya variasi pola tekanan udara di wilayah utara Indonesia yang memiliki nilai anomali tekanan udara yang lebih negatif dibandingkan dengan wilayah perairan selatan Indonesia, anomali suhu muka laut mingguan di wilayah perairan Indonesia pada kondisi terkini per tanggal 03 Maret 2013 memiliki penjalaran anomali yang negatif mulai dari perairan selatan Jawa bagian barat hingga ke perairan Laut Jawa dan Laut Cina Selatan. Berbagai pusat tekanan rendah sedikit demi sedkit mulai muncul di sekitar ekuator baik bagian utara dan selatan Indonesia dan mengindikasikan masih berlangsungnya musim hujan di wilayah Indonesia yang berimplikasi pada meningkatnya curah hujan di wilayah Jawa pada umumnya (gambar 15-b). Gambar 15. (a) Prakiraan Anomali Wilayah Nino 3.4 dan (b) Anomali SST Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/poama2.4/poama.shtml Sumber : http://www.weather.unisys.com/archive/sst/sst_anom-130113.gif 12

Prakiraan anomali suhu muka laut tiga bulanan yaitu April hingga Juni 2013 mengindikasikan mulai adanya aktivitas penurunan suhu muka laut di wilayah perairan barat Indonesia hingga bagian tengah perairan Indonesia, sedangkan wilayah Pasifik masih mengalami penurunan suhu muka laut sehingga hal tersebut mengindikasikan mulai adanya dorongan uap air dari Pasifik dan Samudera Hindia ke wilayah timur Indonesia. (Gambar 16). Gambar 16. Prakiraan Anomali Suhu Muka April Juni 2013 Sumber: http://www.jamstec.go.jp/frsgc/research/d1/iod/sintex_f1_forecast.html.en 3.2 Prakiraan Kondisi Hujan Sampai Bulan Juni 2013 Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer global serta regional maka diprakirakan untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta kondisi anomali hujan pada bulan April-Mei-Juni 2013 diprakirakan benilai negatif dengan konsistensi nilai anomali mencapai 0 s/d 100 mm per 3 bulanan (Gambar 17). Keadaan cuaca pada bulan April s/d Juni 2013 untuk wilayah Indonesia pada umumnya kondisinya mulai mengalami hujan dengan intensitas ringan hal tersebut mengindikasikan terjadinya penurunan intensitas curah hujan seiring akan mulai berakhirnya musim hujan diwilayah Banten dan DKI Jakarta, kondisi cuaca berawan dan memiliki potensi hujan dengan intensitas ringan mendominasi pada sore dan malam hari. Gambar 17. Prakiraan Anomali Curah Hujan Harian bulan April s/d Juni 2013 Sumber: http://www.ecmwf.int/products/forecasts/d/charts/seasonal/f 13

3.3 Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2013 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) Kab Serang bagain Barat Laut, Kab Lebak bagian Tengah, Tenggara dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Tenggara Normal (N) DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak bagian Selatan, Barat dan Utara, Kab Pandeglang bagian Tengah, Utara dan Selatan Atas Normal (AN) Kab Tangerang bagian Barat Daya, Kab Serang bagian Tenggara, Kab Lebak bagian Timur Laut, Kab Pandeglang bagian Barat Daya. Gambar 19. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan April 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 14

3.4 Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2013 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) WILAYAH DKI Jakarta bagian Utara, Kab Tangerang bagian Utara, Kab Serang bagian Timur Laut, Kab Lebak bagian Timur, Tengah dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Tenggara dan Barat Daya DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak bagian Utara, Tengah, Barat dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Utara, Selatan dan Barat Tinggi (301 400 mm) Kab Lebak bagian Timur Laut, Kab Pandeglang bagian Utara, Tengah dan Selatan Sangat Tinggi > 401 mm Kab Pandeglang bagian Tengah. Gambar 20. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan April 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 15

3.5 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2013 SIFAT HUJAN WILAYAH Bawah Normal (BN) Kab Serang bagian Barat Laut, Kab Lebak bagian Tengah, Tenggara dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Tenggara Normal (N) DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebka bagian Tengah, Selatan dan Utara, Kab Pandeglang bagian Tengah, Utara dan Selatan Atas Normal (AN) Kab Tangerang bagian Barat Daya, Kab Serang bagian Tenggara, Kab Lebak bagian Timur Laut, Kab Pandeglang bagian Barat Daya. Gambar 21. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Mei 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 16

3.6 Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2013 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) WILAYAH DKI Jakarta bagian Utara, Kab Tangerang bagian Utara, Kab Serang bagian Tengah dan Utara, Kab Lebak bagian Tengah, Timur dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Tenggara DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kab Serang bagian Tengah, Timur dan Barat, Kab Lebak bagian Tengah, Utara dan Selatan, Kab Pandeglang. Tinggi (301 400 mm) - Sangat Tinggi > 401 mm - Gambar 22. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Mei 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 17

3.7 Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2013 SIFAT HUJAN Bawah Normal (BN) WILAYAH Kab Tangerang bagian Barat, Kab Serang bagian Timur dan Barat Laut, Kab Lebak bagian Tengah, Tenggara dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Selatan Normal (N) DKI Jakarta, Kab Tangerang, Kab Serang, Kab Lebak bagian Utara, Barat, Selatan dan Tengah, Kab Pandeglang bagian Utara dan Selatan Atas Normal (AN) Kab Tangerang bagian Barat Daya, Kab Serang bagian Timur Laut dan Tenggara, Kab Lebak bagian Timur Laut dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Tengah, Barat dan Timur. Gambar 23. Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Juni 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 18

3.8 Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2013 CURAH HUJAN Rendah (0 100 mm) Menengah (101 300 mm) Tinggi (301 400 mm) WILAYAH DKI Jakarta bagian Tengah, Utara dan Selatan, Kab Tangerang bagian Utara, Barat dan Tenggara, Kab Serang, Kab Lebak bagian Tengah, Tenggara dan Barat Daya, Kab Pandeglang bagian Tengah, Barat dan Tenggara DKI Jakarta bagian Timur dan Barat, Kab Tangerang bagian Tengah, Selatan dan Timur, Kab Serang bagian Selatan, Kab Lebak bagian Tengah, Utara dan Selatan, Kab Pandeglang bagian Utara dan Barat Daya. - Sangat Tinggi > 401 mm - Gambar 24. Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Juni 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta 19

4 PRAKIRAAN POTENSI BANJIR PROPINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA Prakiraan potensi banjir bulan Maret dan April 2013 Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang disampaikan meliputi potensi banjir tinggi, menengah, rendah dan aman dari kejadian banjir. 4.1 Prakiraan Potensi Banjir Bulan Maret 2013 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Maret 2013 Propinsi DKI Jakarta Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan Maret 2013 Propinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa secara umum potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan wilayah Propinsi Banten pada bulan Maret 2013 adalah Menengah. 20

4.2 Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2013 Gambar 25. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2013 Propinsi DKI Jakarta Gambar 26. Peta Prakiraan Potensi Banjir Bulan April 2013 Propinsi Banten Pada gambar di atas diketahui bahwa secara umum potensi banjir di wilayah DKI Jakarta dan wilayah Propinsi Banten pada bulan April 2013 adalah Menengah. 21

Lampiran 1. Analisa Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Pebruari 2013 ANALISA HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : PEBRUARI 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 324 275-373 142 BN 2. Pondok Betung (BMKG) 318 270-366 225 BN 3. Tanjung Priok (BMKG) 351 298-404 159 BN 4. Cengkareng (BMKG) 320 272-368 202 BN 5. Halim 369 314-424 418 N 6. Pakubuwono 364 309-419 356 N 7. Kedoya Selatan 428 364-492 280 BN II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 276 235-317 251 N 9. Stageof Tangerang 316 269-363 231 BN 10. Mauk 314 267-361 232 BN 11. Kresek 268 228-308 107 BN 12. Balaraja 266 226-306 161 BN III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 269 229-309 212 BN 14. C i o m a s 319 271-367 283 N 15. Cinangka 308 262-354 233 BN 16. Ciruas (Singamerta) 269 229-309 248 N 17. Kramat Watu 189 161-217 106 BN 18. Pamarayan 277 235-319 169 BN 19. Kasemen 181 154-208 155 N 20. Mancak 348 296-400 259 BN 21. Carenang 245 208-282 222 N 22. Padarincang 355 302-408 378 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 447 380-514 232 BN 24. Labuan 341 290-392 240 BN 25. Menes 408 347-469 329 BN 26. Cibaliung 423 360-486 483 N 27. Munjul 359 305-413 *) *) 28. Cikeusik 205 174-236 318 AN 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 278 236-320 *) *) V. L E B A K 30. Rangkasbitung 262 223-301 183 BN 31. Banjar Irigasi-Cipanas 221 188-254 *) *) 32. Bayah 415 353-477 440 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 317 269-365 211 BN 34. Malingping 343 292-394 264 BN 35. BPP Sajira 326 277-375 304 N 36. Panyaungan Panggarangan 352 299-405 405 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Curah hujan bulan berjalan (mm) *) : Data curah hujan bulan berjalan belum diterima N RR SIFAT 22

Lampiran 2. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan April 2013 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : APRIL 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 153 130-176 158 N 2. Pondok Betung (BMKG) 222 189-255 204 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 107 91-123 99 N 4. Cengkareng (BMKG) 122 104-140 126 N 5. Halim 232 197-267 256 N 6. Pakubuwono 230 196-265 219 N 7. Kedoya Selatan 171 145-197 157 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 249 212-286 241 N 9. Stageof Tangerang 156 133-179 165 N 10. Mauk 100 85-115 91 N 11. Kresek 95 81-109 82 N 12. Balaraja 133 113-153 117 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 144 122-166 136 N 14. C i o m a s 228 194-262 243 N 15. Cinangka 188 160-216 197 N 16. Ciruas (Singamerta) 126 107-145 118 N 17. Kramat Watu 159 135-183 113 BN 18. Pamarayan 198 168-228 185 N 19. Kasemen 82 70-94 84 N 20. Mancak 145 123-167 158 N 21. Carenang 100 85-115 93 N 22. Padarincang 257 218-296 268 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 280 238-322 274 N 24. Labuan 189 161-217 201 N 25. Menes 314 267-361 327 N 26. Cibaliung 321 273-369 333 N 27. Munjul 355 302-408 405 N 28. Cikeusik 131 111-151 108 BN 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 174 148-200 189 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 212 180-244 189 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 208 177-239 154 BN 32. Bayah 274 233-315 223 N 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 235 200-270 181 BN 34. Malingping 200 170-230 226 N 35. BPP Sajira 277 235-319 250 N 36. Panyaungan Panggarangan 260 221-299 268 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) N RR SIFAT 23

Lampiran 3. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Mei 2013 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : MEI 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 111 94-128 110 N 2. Pondok Betung (BMKG) 216 184-248 203 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 82 70-94 88 N 4. Cengkareng (BMKG) 99 84-114 94 N 5. Halim 155 132-178 170 N 6. Pakubuwono 190 162-219 186 N 7. Kedoya Selatan 134 114-154 149 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 215 183-247 214 N 9. Stageof Tangerang 124 105-143 133 N 10. Mauk 77 65-89 77 N 11. Kresek 87 74-100 79 N 12. Balaraja 150 128-173 137 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 113 96-130 110 N 14. C i o m a s 196 167-225 190 N 15. Cinangka 121 103-139 118 N 16. Ciruas (Singamerta) 99 84-114 93 N 17. Kramat Watu 326 277-375 67 BN 18. Pamarayan 160 136-184 156 N 19. Kasemen 59 50-68 62 N 20. Mancak 119 101-137 116 N 21. Carenang 78 66-90 69 N 22. Padarincang 204 173-235 191 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 255 217-293 230 N 24. Labuan 143 122-164 141 N 25. Menes 212 180-244 212 N 26. Cibaliung 230 196-265 208 N 27. Munjul 154 131-177 172 N 28. Cikeusik 77 65-89 56 BN 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 118 100-136 118 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 188 160-216 178 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 146 124-168 122 BN 32. Bayah 276 235-317 174 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 157 133-181 164 N 34. Malingping 183 156-210 135 BN 35. BPP Sajira 214 182-246 197 N 36. Panyaungan Panggarangan 219 186-252 212 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) N RR SIFAT 24

Lampiran 4. Prakiraan Hujan Wilayah Banten dan DKI Jakarta Bulan Juni 2013 PRAKIRAAN HUJAN WILAYAH BANTEN DAN DKI JAKARTA BULAN : JUNI 2013 WILAYAH STASIUN PENGAMATAN X (mm) I. DKI JAKARTA 1. BMKG Kemayoran 75 64-86 79 N 2. Pondok Betung (BMKG) 118 100-136 111 N 3. Tanjung Priok (BMKG) 54 46-62 62 N 4. Cengkareng (BMKG) 51 43-59 54 N 5. Halim 98 83-113 95 N 6. Pakubuwono 125 106-144 112 N 7. Kedoya Selatan 159 135-183 161 N II. TANGERANG 8. Curug (BMKG) 134 114-154 124 N 9. Stageof Tangerang 67 57-77 69 N 10. Mauk 59 50-68 61 N 11. Kresek 59 50-68 48 BN 12. Balaraja 81 69-93 78 N III. S E R A N G 13. Serang (BMKG) 73 62-84 70 N 14. C i o m a s 129 110-148 119 N 15. Cinangka 84 71-97 70 N 16. Ciruas (Singamerta) 68 58-78 70 N 17. Kramat Watu 71 60-82 50 BN 18. Pamarayan 90 77-104 87 N 19. Kasemen 39 33-45 40 N 20. Mancak 64 54-74 47 BN 21. Carenang 40 34-46 36 N 22. Padarincang 94 80-108 91 N IV. PANDEGLANG 23. Pandeglang 162 138-186 151 N 24. Labuan 85 72-98 78 N 25. Menes 137 116-158 126 N 26. Cibaliung 122 104-140 120 N 27. Munjul 44 37-51 55 AN 28. Cikeusik 69 59-79 36 BN 29. Banjarsari (Bd. Cilemer) 56 48-64 55 N V. L E B A K 30. Rangkasbitung 130 111-150 114 N 31. Banjar Irigasi-Cipanas 120 102-138 100 BN 32. Bayah 168 143-193 107 BN 33. Lebak Parahiang-Leuwidamar 135 115-155 114 BN 34. Malingping 94 80-108 110 AN 35. BPP Sajira 150 128-173 126 N 36. Panyaungan Panggarangan 157 133-181 153 N Keterangan : X : Rata-rata curah hujan bulanan (mm); Tahun 1981-2010 N : Normal curah hujan (antara 0.85 X 1.15 X) RR : Prakiraan curah hujan (mm) N RR SIFAT 25

Lampiran 5. Peta Sebaran Pos Hujan untuk Evaluasi Bulanan 26

STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG MARET 2013