Implementasi E-Bisnis e-procurement Concept And Aplication Part-6
Pendahuluan E-procurement merupakan bagian dari e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses pengadaan berbasis internet yang dioptimalkan dalam sebuah perusahaan. E-procurement tidak hanya terkait dengan proses pembelian itu saja tetapi juga meliputi negosiasinegosiasi elektronik dan pengambilan keputusan atas kontrak-kontrak dengan pemasok.
Pendahuluan Dalam e-procurement terdapat mekanisme, mekanisme procurement adalah bentuk dari e- commerce untuk perantara antara produk dan jasa atau digunakan untuk tendering produk dan jasa antara perusahaan dengan pemasok. E-procurement kebanyakan diakses dari web oleh perusahaan-perusahaan besar dan badan-badan usaha umum. E-procurement merupakan aplikasi e- commerce untuk proses negosiasi dan perjanjian (contracting)
Latar Belakang Keppres No. 61/2004 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah secara elektronik Bagus untuk kepastian hukum Contoh di Indonesia Garuda Indonesia Indonesia Power PLN. dll
Definisi E-Procurement Menurut Kantor Manajemen Informasi Pemerintah Australia (Australian Government Information Management, AGIMO) : e-procurement merupakan pembelian antar-bisnis (business-to-business, B2B) dan penjualan barang dan jasa melalui internet. Menurut wikipedia : e-procurement adalah pembelian business-to-business (B2B) dan penjualan barang dan jasa melalui internet maupun sistem-sistem informasi dan jaringan lain, seperti Electronic Data Interchange (EDI) dan Enterprise Resource Planning (ERP)
Definisi E-Procurement E-procurement merupakan interagrasi dan manajemen elektronik terhadap semua aktivitas pengadaan termasuk permintaan pembeli, pemberian hak, pemesanan, pengiriman dan pembayaran antara pembeli dan pemasok (Chaffey, 2004). Menurut Kalakota, Ravi dan Robinson (2001) menyatakan bahwa e-procurement merupakan proses pengadaan barang atau lelang dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam bentuk website.
Tujuan E-Procurement James E. demin dari Infonet Service Corp.,menyatakan bahwa tujuan dari e-procurement adalah sebagai berikut : Untuk memperbaiki tingkat layanan kepada para pembeli, pemasok, dan pengguna. Untuk mengembangkan sebuah pendekatan pengadaan yang lebih terintegrasi melalui rantai suplai perusahaan tersebut. Untuk meminimalkan biaya-biaya transaksi terkait pengadaan melalui standarisasi, pengecilan dan otomatisasi proses pengadaan di dalam dan dimana yang sesuai dengan agensi dan sektor-sektor. Untuk mendorong kompetisi antar pemasok sekaligus memelihara sumber pasokan yang dapat diandalkan.
Pengaruh e-procurement Bagi Perusahaan E-procurement merupakan teknik pembelian moderen dengan memanfaatkan internet dan perangkat teknologi informasi. E-procurement adalah bentuk e-commerce untuk perantaraan barang dan jasa atau digunakan untuk tendering barang dan jasa antara perusahaan dengan pemasok. Menurut Kalakota, Ravi, dan Robinson (2001,p315) manfaat dari e-procurement itu sendiri terbagi atas 2 kategori yakni Efisien dan Efektif.
Manfaat E-Procurement 1. One time registration, Penyedia barang/jasa yang berminat mengikuti lelang cukup satu kali registrasi; 2. Komunikasi online, sehingga pertemuan antara penyedia barang/jasa dengan panitia pengadaan dapat diminimalisir dan potensi pengaturan penawaran antar penyedia barang dan jasa dapat ditekan; 3. Paperless, mengurangi kertas kerja yang dibutuhkan dalam proses lelang; 4. Menjamin kualitas barang dan jasa, karena data spesifikasi teknis yang dipersyaratkan dapat diakses oleh publik; 5. Pemerataan pekerjaan, karena data likuiditas keuangan penyedia barang dan jasa yang akan menang di hitung SKK dan SKPnya secara otomatis oleh sistem; 6. Penawaran dilengkapi dengan sistem IKP (Infrastruktur Kunci Publik) 7. Pelaksanaan lelang dapat dipantau langsung, karena semua rekapitulasi data pekerjaan dan data pemenang dapat diakses secara mudah dan aman.
Komponen e-procurement Perangkat Keras (hardware) Perangkat lunak (software) Sumber daya manusia (brainware) Pemakai atau pengguna (user) Kebijakan (policy) Tatakelola (governance) Proses (business process) Infrastruktur
Prinsip Dasar Pengadaan 1. Transparan 2. Adil 3. Bertanggung Jawab 4. Efektif 5. Efisien 6. Kehati-hatian 7. Kemandirian 8. Integreitas 9. Good Corporate Governence
Masalah Yang Mungkin Dihadapi Pengaruh Harga Rendah berbanding terbalik dengan kualitas. Masalah penentuan harga yang pas dan ssuai. Besarnya sorotan publik (masyarakat dan lembaga penyidik) Belum adanya peraturan hukum yang jelas dan memayungi proses e-procurement. Rendahnya komitmen pemimpin lembaga pemerintah untuk mengadakan barang/ jasa secara transparan baik secara konvensional atau elektronik.
faktor utama yang mempengaruhi penerapan e-procurement 1. Faktor Organisasi 2. Faktor Kesiapan 3. Faktor Persediaan 4. Faktor Strategi 5. Faktor Kebijakan Hukum
Strategi Dalam Menentukan e- Procurement 1. Dukungan penuh dari Manajemen Puncak 2. Dukungan penuh infrastruktur dan seluruh sistem pendukungnya 3. Dukungan penuh dari pemerintah ex; LPSE 4. Semangant untuk memaksimalkan layanan satu atap e-goverment
E-Procurement bagian dari Konsep E-Goverment
Kesimpulan Sistem E-Procurement merupakan konsep jual beli online dengan model lelang (tender) E-Procurement umumnnya dijalankan oleh pihak pemerintahan (LPSE), BUMN dan Swasta Nasional. Merupakan bagian dari sistem e-government dalam pemerintahan.
www.rahmadani.net