BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di indonesia, meluncurkan jasa layanan telkom speedy yang. menjanjikan kecepatan dan kenikmatan yang lebih baik dari pada

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan dan promosi yang berkualitas dan bermutu tinggi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 80% pengguna internet Indonesia adalah remaja berusia tahun. dengan total

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian dunia ditandai oleh semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi bukanlah sesuatu yang asing bagi kita tahu bagi

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di

BAB I PENDAHULUAN. gratis kepada konsumen misalnya telepon gratis, internet gratis, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (pikiranrakyatonline.com, 2013) (Simamora, 2006) (Kotler, 2002)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini suatu kebutuhan akan komunikasi dan teknologi adalah hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Obyek Studi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membuat perusahaan internet service provider di Indonesia berlomba dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong permintaan yang tinggi akan layanan telekomunikasi.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini cukup ketat dan kompleks. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. telepon selular, para operator kartu GSMyang memfasilitasi telekomunikasi antar. telepon selular pun tumbuh pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. muncul suatu kebutuhan. Di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. commerce) ataupun akun-akun sosial media seperti Instagram. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand)

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk selalu mengikuti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas un tuk menciptakan,

BAB II LANDASAN TEORI. pembeli. Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau

BAB I PENDAHULUAN. industri seperti industri telekomunikasi, transportasi, perbankan dan perhotelan

BAB I PENDAHULUAN. informasi mulai dikenal oleh masyarakat, mulai dari radio, televisi, faximile, hand

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

Bab 1. Pendahuluan. teknologi terutama dalam bidang telekomunikasi, informasi dapat tersebar dengan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat, hal ini menuntut setiap perusahaan atau operator (provider) yang

BAB I PENDAHULUAN. (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam era globalisasi. Ditandai dengan munculnya perusahaan-perusahaan baru baik

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong (2001, p346) adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1,49 persen per tahun (BKKBN). Dan tingkat ekonominya pada periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data Perkembangan Jumlah Pelanggan Internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA)

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, membuat perusahan berusaha

BAB I PEDAHULUAN. satu alat komunikasi yang digunakan saat ini adalah handphone.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui secara cepat. Informasi global, pengiriman berita dan data

BAB I PENDAHULUAN UKDW. berlomba untuk survive di dunia bisnis yang sedang digelutinya. Ketatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suatu produk yang dikeluarkan pada masing masing perusahaan

PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan telekomunikasi sebagai

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk

BAB II KAJIAN TEORI. orang lain yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengarahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman globalilasi saat ini, manusia tidak akan pernah lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia teknologi yang kian hari kian berkembang, menciptakan berbagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mencermati perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia yang. telepon seluler dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. dari unsur-unsur tersebut (Kotler dan Keller, 2009). Tujuannya untuk. mengidentifikasi produk dan layanan dari kelompok penjual serta untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan banyak terobosanterobosan baru disegala bidang. Setiap inovasi perkembangan teknologi informasi tersebut telah banyak digunakan dan semakin memudahkan bagi para penggunanya. Salah satu perkembangan di bidang informasi dewasa ini yang di aplikasikan untuk berbagai kepentingan dalam memperoleh informasi ataupun saling tukar menukar informasi adalah INTERNET. Internet sangat bermanfaat karena sangat mempermudah dan mempersingkat perolehan informasi yang dibutuhkan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Internet telah merubah banyak hal, khususnya di dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi dan sistem jaringannya yang luas yang menciptakan banyak kemudahan akses informasi secara cepat dan lebih fleksibel. Perkembangan Internet juga telah mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang mudah atas bermacam-macam informasi. Terlihat dari beberapa indikator yang ada menunjukan masyarakat Indonesia memiliki minat baca yang tinggi, terbukti dari Indonesia menjadi Negara no 1 di Asia Pasifik dan no 10 di dunia, Negara yang paling sering mengakses google book search (www.detik.com, 2009:31 Mei). Hal itu menunjukan pengguna internet di Indonesia cukup tinggi. Dengan semakin majunya perkembangan telekomunikasi sekarang ini mendorong banyak perusahaan dalam bidang telekomunikasi untuk dapat terus 1

memenuhi kebutuhan akan telekomunikasi yang terus meningkat dikalangan masyarakat luas. Saat ini perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang terjun dalam industri telepon seluler dan juga menyediakan jasa internet diantaranya yaitu : PT Telkom Tbk, dengan produknya speedy PT Indosat Tbk, dengan produknya M2 PT Telkomsel, dengan produknya telkomflash PT. Mobile-8 Telecom, dengan produknya mobi PT Excelcomindo Pratama Tbk, dengan produknya XL Broadband Smart Telecom, dengan produknya Smart Mobile Broadband Demikian halnya dengan PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk atau PT Telkom, perusahaan penyedia layanan informasi dan telekomunikasi yang memiliki salah satu produk yang bernama Telkom Speedy. Telkom Speedy merupakan layanan internet access end to end dari PT Telkom dengan basis teknologi Asymentric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan maksimal 384 kpbs yang dijaminkan dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server) di sisi perangkat TELKOM. Dengan slogan ''Broadband Internet Access for Home and Small Office'' maka TELKOM Speedy menjadi solusi utama bagi akses broadband koniksi internet tidak hanya di kalangan bisnis namun meluas sampai ke rumah-rumah. Produk ini diluncurkan oleh PT TELKOM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menghadapi persaingan usaha tekomunikasi dan informasi yang akhir-akhir ini sangat ketat terutama menghadapi operator yang menggeluti usaha telekomunikasi dan informasi. Suatu citra yang dimiliki merek dapat terbentuk positif jika produk tersebut memiliki kriteria yang baik menurut masyarakat dan konsumennya. Selama ini Telkom speedy memang tidak dapat dikatagorikan sebagai produk yang bercitra baik atau buruk, dikarenakan pendapat seseorang dengan seseorang 2

lainnya akan berbeda sesuai dengan apa yang mereka telah dapat dari produknya itu. Dari segi penjualan, Speedy masih dominan di pasar internet broadband. Penjualannya pun terus meningkat pesat dan menunjukan penjualan cukup signifikann dari 475.331 pada bulan Maret 2008 menjadi 523.297 pelanggan pada bulan April 2008. Peningkatan pelanggan Speedy dari Maret 2008 ke April 2008 sebesar lebih kurang 50.000 pelanggan, dan pada akhir 2009 diestimasi mencapai 1,1 juta pelanggan (www.telkom.co.id). Dalam catatan penjualan, Speedy di internet boardband memimpin dengan 55% market share, sementara rival terdekatnya diikuti oleh Inodsat M2 (www.surabayawebs.com, 2008:7 September). Gambar 1.1 Pangsa Pasar Internet Broadband Pangsa Pasar Internet Boardband Kompetitor 45% Telkom Speedy 55% Sementara itu konsumenn dalam melakukan pembelian sangat dipengaruhi olaeh factor-faktor seperti kebudayaan, sosial pribadi, dan psikologis serta biasanya melalui tahap-tahap proses keputusan pembelian, yaitu pengenalan 3

kebutuhan, pencarian informasi, penilaian alternative, keputusan pembelian dan hasil pembelian. Persaingan yang kompetitif memungkinkan konsumen memiliki banyak pilihan untuk membeli produk yang sejenis. Hal ini akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dilain pihak PT Telkom mengharapkan dapat melakukan perbaikan akan kualitas speedy itu sendiri serta memperkuat citra merek (brand image) Telkom speedy. Sehingga konsumen tetap membeli/ berlangganan speedy meskipun banyak terdapat produk yang sejenis dipasaran. Melihat pentingnya fenomena tersebut, maka perusahaan harus bisa membangun citra merek yang baik di mata konsumen. Dalam membangun citra merek yang baik tersebut tentunya dengan merubah persepsi masyarakat akan produk yang ditawarkan perusahaan. Jadi berhasil atau tidaknya suatu produk itu dipasarkan, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi konsumen akan produk tersebut, apakah konsumen akan memutuskan untuk membeli produk perusahaan atau tidak membeli produk perusahaan tersebut. Dengan kemampuan perusahaan dalam mengarahkan dan membangun citra merek yang baik atas produknya di mata masyarakat, diharapkan hal tersebut bisa membangun sikap konsumen atas produk, meyakinkan konsumen akan produk, serta merangsang konsumen dalam melakukan suatu pembelian yang cermat dan tepat. Sehingga, tujuan perusahaan untuk memperoleh laba serta penjualan yang tinggi atas pembelian pun akan tercapai. Dari latar belakang yang di uraikan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai citra merek dan pengaruhnya terhadap keputusan pembelian oleh konsumen pada produk Telkom speedy dan menuangkannya dalam skripsi dengan judul: PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA PRODUK TELKOM SPEEDY DI BANDUNG 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka Penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 4

1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai citra merek (brand image) produk Telkom speedy? 2. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai pengambilan keputusan pembelian produk Telkom speedy? 3. Seberapa besar pengaruh citra merek (brand image) terhadap keputusan pembelian oleh konsumen atas produk Telkom Speedy? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan mengetahui informasi yang relevan tentang pengaruh citra merek (brand image) terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Telkom speedy. Adapun tujuan penelitian : 1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen mengenai citra merek (brand image) produk Telkom speedy. 2. Untuk mengetahui Bagaimana tanggapan konsumen mengenai pengambilan keputusan pembelian produk Telkom speedy. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra merek (brand image) terhadap keputusan pembelian oleh konsumen atas produk Telkom Speedy. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademik 1. Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai citra merek (brand image) serta memperdalamnya. 2. Dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan tambahan bagi rekan-rekan mahasiswa ataupun masyarakat/kalangan lain yang memerlukan hasil penelitian ini. 3. Dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lanjutan bagi para penulis lain yang berminat dalam bidang ini. 5

1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian mengandung informasi mengenai pengaruh citra merek (brand image) terhadap keputusan pembelian konsumen sehingga informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam perencanaan strategi pemasaran perusahaan. 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Pemasaran merupakan faktor penting dalam perusahaan untuk mempertahankan kegiatana usahanya secara berkesinambungan. Untuk beberapa organisasi masalah utama dalam strategi produk adalah membangun merek. Perusahaan harus berhati-hati untuk membuat keputusan penetapan merek. Penggunaan merek menjadi sedemikian penting karena pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat, dan jasa-jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas, dan menjadi dasar yang baik untuk membangun citra perusahaan. Di satu pihak, mengembangkan produk bermerek memerlukan tambahan biaya yang cukup besar khususnya untuk iklan, promosi, dan pengemasan. Namun konsumen dengan image yang positif terhadap suatu merek lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian. Kegunaan utama dari iklan, promosi, dan pengemasan adalah untuk membangun citra positif terhadap merek. Definisi brand (merek) menurut Kotler dan Keller (2007:332) adalah: Nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing. Jadi brand (merek) mengidentifikasi penjual atau pembuat merek dapat berupa nama, merek dagang, logo, atau simbol lain. Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan fitur, manfaat dan jasa tertentu pada pembeli. Merek yang baik akan memberikan citra yang baik pula bagi 6

perusahaan. Manfaat lain dari citra merek yang positif adalah perusahaan bisa mengembangkan lini produk dengan memanfaatkan citra positif yang telah terbentuk terhadap merek produk lama. Hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah bagaimana mempertahankan dan meningkatkan citra merek yang positif. definisi brand image itu sendiri menurut Kotler dan Armstrong (2001;225) brand image adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu. Sedangkan menurut Tjiptono(2005:49) pengertian brand image adalah Deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu. Bagian dari merek menurut Kotler & Armstrong (2008;76) a. Nama merek (brand name) adalah sebagian dari merek dan yang diucapkan. b. Tanda merek (brand mark) adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal, tetapi tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain, huruf, atau warna khusus. c. Tanda merek dagang (trademark) adalah merek atau sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya menghasilkan sesuatu yang istimewa. d. Hak cipta (copyright) adalah hak istimewa yang dilindungi undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya musik, atau karya seni. Menurut Gary Hamel dan CK Prahalad yang di kutip oleh Saesar dalam skripsi Manajemen Pemasaran (2009;8) ada empat hal pokok yang harus diperhatikan dalam sebuah brand, yaitu: 1. Recognition, yaitu tingkat dikenalnya sebuah merek oleh konsumen. Jika sebuah merek tidak dikenal maka produk dengan merek tersebut harus dijual dengan mengandalkan harga yang murah. 7

2. Reputation, yaitu suatu tingkat atau status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena lebih terbukti memiliki track-record yang baik. 3. Affinity, yaitu suatu emosional relationship yang timbul antara sebuah merek dengan konsumennya. Sebuah produk dengan merek yang disukai oleh konsumen akan lebih mudah dijual dan sebuah produk yang dipersepsikan memiliki kualitas yang tinggi akan memiliki reputasi yang baik. 4. Domain, yaitu menyangkut seberapa lebar scope dari suatu produk yang ingin menggunakan merek yang bersangkutan. Menurut Loudon yang dikutip oleh Mangkunegara (2005) perilaku Konsumen adalah: Consumer behavior may be defined as decision process and physical activity individuals enggage in when evaluating, acquaring, using or disposing of goods and services. Definisi diatas dapat diartikan sebagai berikut: Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang dan jasa. Menurut Schiffman & Kanuk (2007) perilaku konsumen adalah: Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukan dalam mencari, membeli, menggunakan, menilai, dan menentukan produk, jasa, dan gagasan. Menurut Kotler (2005;204), proses pengambilan keputusan pembelian konsumen terdiri dari: 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. 8

2. Pencarian Informasi Melalui pengumpulan informasi konsumen, mengatahui tentang merek merek yang bersaing dan keistimewaan produk tersebut. 3. Evaluasi Alternatif Proses ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan konsumen dalam mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang di mana posisi setiap merek dalam masing masing atribut. 4. Keputusan Pembelian Suatu keadaan dimana konsumen membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. 5. Evaluasi pasca pembelian Evaluasi ini menyangkut seberapa jauh kinerja produk dengan harapan pembeli. Proses evaluasi ini akan menentukan apakah konsumen merasa puas atau tidak puas atas keputusan pembeliannya. Seandaianya konsumen meras puas, maka kemungkinan untuk melakukan pembelian kembali pada masa depan akan terjadi, sementar itu jika konsumen tidak puas atas keputusan pembeliannya, dia akan mencari kembali berbagai informasi produk yang dibutuhkannya. Proses itu akan berulang sampai konsumen merasa terpuaskan atas keputusan pembelian produknya. Gambar 1.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Sumber: Kotler (2005;204) dalam buku Manajemen Pemasaran Perilaku Pasca Pembelian Dari proses pengambilan keputusan pembelian konsumen di atas dapat disimpulkan bahwa pembelian diawali dengan suatu pengenalan konsumen akan suatu kebutuhan dan keinginan terhadap suatu produk yang kemudian dilanjutkan 9

dengan suatu pencarian terhadap informasi yang tersedia atau disediakan oleh perusahaan setelah itu konsumen mendapatkan beberapa pilihan dan mengevaluasi setiap alternatif dalam evaluasi tersebut terdapat beberapa pertimbangan diantaranya harga, sampai image dari perusahaan tersebut yang akan didapat oleh konsumen bila menggunakan produknya. dimana secara aktual konsumen akan melakukan pembelian akan produk tersebut dan tahapan terakhir adalah perilaku pasca pembelian untuk membandingkan apakah dari produk yang konsumen beli tersebut terpenuhi semua keinginannya atau tidak. Konsumen akan melakukan pembelian ulang apabila merasa puas, atau tidak akan melakukan pembelian ulang karena tidak puas. Gambar 1.3 Model Kerangka Pemikiran Penelitian BRAND IMAGE - Recognition - Reputation - Affinity - Domain KEPUTUSAN PEMBELIAN : - Pengenalan masalah - Pencarian informasi - Evaluasi alternative - Keputusan pembelian - Perilaku pasca pembelian Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu, dan perilaku di masa depan bisa diprediksi berdasarkan perilaku masa lalunya. Keberhasilan perusahaan dalam mengenalkan produk kepada konsumen tidak lepas dari kebutuhan dan perilaku konsumen yang dituju hingga konsumen tersebut memutuskan untuk melakukan pembelian. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis menggunakan satu hipotesis untuk mengidentifikasi masalah dan tujuan penelitian sebagai berikut 10

Jika citra merek yang meliputi atribut-atribut yang melekat pada produk tersebut positif, maka akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian oleh konsumen pada produk Telkom Speedy 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini mengenai pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian produk TELKOM Speedy, maka penulis melakukan penelitian di kantor Telkom Speedy pusat Jl. Dr.Rajiman No.5 Bandung. Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat mencapai gelar sarjana S1 jurusan Manajemen Pemasaran pada Universitas Widyatama. 11