BAB II TINJAUAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU SISWA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III: DATA DAN ANALISA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK PENGAMATAN GAMBAR FOTO PERISTIWA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARTASURA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Polusi maupun efek rumah kaca yang meningkat yang tidak disertai. lama semakin meninggi, sehingga hal tersebut merusak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Banjir adalah peristiwa meluapnya air hingga ke daratan. Banjir juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digaris khatulistiwa pada posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan & Perancangan Interior Gallery Coffee & Café di Jakarta 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatnya frekuensi curah hujan dan populasi penduduk di daerah Ibukota

BAB III PERENCANAAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

terpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

BANJIR (PENGERTIAN PENYEBAB, DAMPAK DAN USAHA PENANGGULANGANNYA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lampiran 1. Peraturan Pendakian

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai tempat penyimpanan barang yang cukup rentan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari pengaruh dan fenomena alam yang

I. PENDAHULUAN. dan moril. Salah satu fungsi pemerintah dalam hal ini adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana adalah sebuah fenomena akibat dari perubahan ekosistem yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai

BAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Tinjauan Teori BAB 3 : Metodologi Penelitian BAB 4 : Hasil dan Pembahasan BAB 5 : Kesimpulan dan Saran

BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 29 TAHUN 2003 T E N T A NG KEBERSIHAN, KEINDAHAN DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

Bencana dan Pergeseran Paradigma Penanggulangan Bencana

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KUNCI UNTUK PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN KINERJA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat!

PENELITIAN GEOGRAFI I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul perancangan Permainan: Interaktif: Tanggap: Bencana: Banjir: Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dianggapnya sudah tidak berguna lagi, sehingga diperlakukan sebagai

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa yang patut dijaga, dikelola dan dikembangkan dengan baik

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. Korban Bencana dan Kecelakaan. Pencarian. pertolongan. Evakuasi. Standar Peralatan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak lepas dari komunikasi. Komunikasi dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi / Tugas Akhir Angkatan 60 Universitas Mercu Buana Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan hidup merupakan semua benda, dan kondisi yang terdapat

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Kepedulian terhadap lingkungan saat ini hanya dimiliki oleh segelintir

BAB I PENDAHULUAN. maupun badan hukum. Usaha pemerintah ini tidak terlepas dari tujuan negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.1.

BAB VII DAMPAK KONVERSI LAHAN TERHADAP KEBERLANJUTAN EKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Hujan yang terus-menerus mengguyur hampir seluruh wilayah di Indonesia

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

AKU & BUMIKU: BANJIR & LONGSOR

I. PENDAHULUAN. Keberadaan ruang terbuka hijau saat ini mengalami penurunan yang

1 Survey melalui kuesioner pola kegiatan belajar di Perpustakaan dan Kota Depok, 2013 via Google Drive

BAB II Manusia, Aktifitas dan Ruang

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

Pembangunan Daerah Berbasis Pengelolaan SDA. Nindyantoro

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Foto I.1.1. Wisma Atlet Fajar - Senayan. Sumber : Dokumentasi pribadi

POLA PENANGANAN BENCANA ALAM ( Perspektif Kepolisian )

DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN.5 2. MENGENAL LEBIH DEKAT MENGENAI BENCANA.8 5W 1H BENCANA.10 MENGENAL POTENSI BENCANA INDONESIA.39 KLASIFIKASI BENCANA.

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...

Pelaksanakan survai dan pengolahan data adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi awal kawasan perencanaan.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia maka

BAB I PENDAHULUAN. Banjir merupakan fenomena alam dimana terjadi kelebihan air yang tidak

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 3 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2009 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG PENGENDALIAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Judul Proyek : Pusat Data & Informasi Bencana Alam Tema : Form Follow Function Lokasi : Kelurahan Gunung Sahari, Jakarta Pusat Sifat Proyek : Fiktif Kepemilikan : Pemerintah Sasaran : Masyarakat Umum KDB : 40 % KLB : 2.4 Luas Lahan : 28.692 M² 2.2. Pengertian Judul Pusat Data & Informasi Bencana Alam memiliki pengertian, adalah : Pusat adalah pusat; pokok pangkal atau yang jadi pumpunan; semuanya berpangkal atau berpokok di, pada, kepada. 2 Data adalah sumber informasi, data; bahan sumber. 3 Informasi adalah penerangan, keterangan; pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu. 4 Bencana adalah kecelakaan, malapetaka. 5 Alam adalah dunia, alam semesta. 6 Jadi Pusat Data & Informasi Bencana Alam, dapat diartikan sebagai pusat penerangan pemberitahuan kabar atau berita tentang sesuatu untuk dapat mengetahui akibat dari kecelakaan yang disebabkan oleh bencanan alam. 2 Ali, Muhammad. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Moderen, Pustaka Amani, Jakarta 3 Idem.., 4 Idem.., 5 Idem.., 6 Idem.., II-1

2.3. Fasilitas Yang Direncanakan Fasilitas Pusat Data & Informasi o Pelayanan Pusat Data & Informasi o Pengelola o Pameran Permanen o Pameran Temporer o Pameran Terbuka o Audiovisual (Simulasi & Film) o Konferensi room o Display o Galeri o Stasiun Radio Fasilitas Pendidikan dan Penelitian o Perpustakaan o Peraga Fasilitas Penunjang o Auditorium o Internet o Percetakan o Souvenir & Retail o Operator / Kontrol o Mekanikal & Elektrikal o Musholla o Kantin / Cafe o Toilet 2.4. Gambaran Umum Tentang Pusat Data & Informasi Bencana Alam Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini memiliki fungsi sebagai media dan tempat kita melakukan sebuah studi tentang apa itu bencana alam. Posisinya sebagai pusat data & informasi yang mencirikan sebuah informasi bencana alam, pusat data & informasi ini memiliki kelebihan II-2

yaitu ada nilai pendidikan, sosialisasi, himbauan, peringatan dan semangat untuk saling peduli terhadap masyarakat yang kurang beruntung terkena musibah bencana alam yang terjadi. Pusat data & informasi ini bersifat umum bagi masyarakat dan tidak terpaku umur, sesuai dengan fungsinya sebagai pusat data & informasi, pusat data & informasi ini dapat dikunjungi untuk melakukan sebuah pembelajaran, mencari informasi, mendapatkan data, studi banding, literatur, dan dapat dimanfaatkan sebagai sebuah sarana kampanye anti bencana dengan memberikan solusi-solusi alternatif bagaimana cara penanggulangannya karena betapa besarnya dampak bahaya dari bencana alam. Pusat data & informasi ini memiliki beberapa fasilitas utama dan beberapa fasilitas penunjang. Beberapa diantaranya menyediakan sebuah ruang simulasi, ruang ini berguna bila kita seolah-olah berada dilokasi kejadian. Fasilitas ini manfaatnya agar kita dapat merasakan bencana alam sesungguhnya dan dapat mengerti situasi dan keadaan bila kita berada pada situasi bencana. Hal ini dimaksudkan agar tujuan pusat data & informasi sebagai media pendidikan akan prediksi dini bahaya bencana alam dapat menuju langsung kesasaran. 2.4.1. Penyebab Terjadinya Bencana Alam Faktor dan penyebab bencana alam yang terjadi berasal dari proses secara alamiah atau berasal dari alam, akan tetapi sebuah bencana yang terjadi dapat juga berasal dari tingkah laku manusia. Banyak bencana alam yang terjadi didunia ini yang disebabkan karena perilaku manusianya yang tidak peduli terhadap pemeliharaan lingkungan. Perusakan yang terjadi di dunia ini hampir 80 % terjadi dan dilakukan oleh segelintir oknum dengan beberapa kepentingan tertentu tanpa memikirkan dampak yang dapat mengakibatkan rusaknya dan hancurnya keseimbangan ekosistem. Penebangan pohon secara ilegal (ilegal logging), penutupan lahan resapan menjadi lahan II-3

pemukiman, dan kurangnya fasilitas gorong-gorong (selokan air kotor/saluran pembuangan bawah tanah) mengakibatkan banjir adalah contoh perilaku yang mengakibatkan terjadinya bencana alam. 2.4.2. Akibat Terjadinya Bencana Alam Bencana alam dapat mengakibatkan korban meninggal dunia, kerugian fisik; rusaknya infrastuktur, hilangnya perumahan & pemukiman, dan kerusakan lahan. Penyebabnya dapat berasal dari manusia atau oleh alam. Penyebab kerusakan yang diakibatkan oleh Manusia, seperti : 1. pencemaran lingkungan 2. penggundulan hutan 3. membuang dan menutup area resapan 4. menutup aliran sungai 5. penggunaan gas yang berlebihan 6. membuang sampah sembarangan, dll. Penyebab kerusakan yang diakibatkan oleh Alam, seperti : 1. kondisi letak geografis bumi 2. silkus 5 tahunan 3. pergerakan dan pergeseran permukaan bumi Namun, akibat atau dampak pada umumnya berkisar tentang erosi tanah, kekeringan, banjir, hutan gundul, tanah longsor, kebakaran hutan dan masih banyak yang lain. 2.5. Pusat Data & Informasi Sebagai Pendidikan Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini mengacu kepada pendekatan pendidikan. Pendidikan formal yang ada belum cukup bahkan tidak ada yang menyinggung bagaimana sebab, akibat dan dampak bencana alam itu terjadi. Untuk itu, pentingnya sebuah Pusat Data & Informasi Bencana Alam sebagai pendidikan tambahan di luar sekolah kepada masyarakat perlu dibangun guna membentuk II-4

masyarakat kita yang maju. Serta mengingat begitu banyaknya bencana alam yang terjadi di muka bumi ini. Manfaat yang diperoleh adalah : 1. Sebagai sarana ilmu tambahan yang didapat dari luar sekolah. 2. Sebagai sarana pengetahuan umum. 3. Sebagai sarana pembelajaran. 2.6. Pusat Data & Informasi Sebagai Ilmu Pengetahuan Pusat Data & Informasi Bencana Alam sebagai ilmu pengetahuan tentunya mengacu pada ilmu pengetahuan alam tentang geologi, meteorologi dan geofisika. Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini sedikit banyak memberikan berbagai macam pandangan tentang bagaimana alam mengekspresikan pergerakannya kepada lingkungan. Survey membuktikan bahwa kurangnya minat baca anakanak di negara-negara asia khususnya di Indonesia menjadikan kita gagap akan informasi. Untuk itu perlu adanya inovasi sistem pembelajaran alternatif kepada anak-anak dan juga orang dewasa dengan menggunakan kelima indra kita untuk bisa merasakan dan mengerti tentang apa itu bencana alam. Mengingat banyaknya bencana alam dan pentingnya informasi yang harus kita tahu tentang bencana alam. Ilmu pengetahuan sangat penting demi masa depan, dengan Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang bencana alam guna mencapai masyarakat kita yang pandai dan memiliki kepekaan sosial tinggi terhadap masyarakat kita yang lain dengan melakukan banyak kegiatan antisipasi peringatan dini terhadap bahaya bencana. 2.7. Pusat Data & Informasi Sebagai Wawasan Pusat Data & Informasi Bencana Alam sebagai wawasan hal ini dimaksudkan agar para pengunjung yaitu; anak-anak, pelajar, mahasiswa, karyawan, maupun masyarakat dapat juga mengetahui secara khusus bagaimana perihal tentang bencana alam yang terjadi di II-5

dunia, termasuk yang banyak terjadi di Indonesia. Dengan melalui berbagai events dan kampanye tentang bahaya dari bencana alam bila terjadi. 2.8. Pelaku Kegiatan Pada Pusat Data & Informasi Bencana Alam Pelaku kegiatan dan pengunjung pada Pusat Data & Informasi Bencana Alam adalah : Pengunjung (Pelajar / Mahasiswa), adalah orang-orang yang datang berkunjung untuk mendapatkan informasi, data ataupun pengetahuan tentang Bencana Alam. Pengajar, adalah orang yang memberikan pengajaran dan pelatihan lepada siswa. Peneliti, adalah orang yang mengadakan penelitian atau penyelidikan ilmiah. Pengelola / Administrasi, adalah orang-orang yang melakukan pengelolaan Pusat Data & Informasi, serta hal-hal administrasi. Aktifitas yang terjadi dari pelaku kegiatan pada garis besarnya dibagi atas : A. Kegiatan Utama Kegiatan utama yaitu pengunjung Pusat Data & Informasi Bencana Alam dibagi menjadi dua bagian, yaitu : Pengunjung umum : Pengunjung yang datang dengan mempunyai tujuan tertentu atau sekedar singgah dan rekreasi, yaitu : Pelajar / Mahasiswa Wisatawan Sifat pengunjung : Perseorangan, keluarga atau kelompok Sebagian memerlukan Guide (pemandu) Ingin rekreasi atau sekedar singgah Pengunjung khusus : II-6

Pengunjung yang datang dengan mempunyai tujuan dan kepentingan tertentu yang jelas, yaitu : Peserta Pameran Peneliti Sifat pengunjung : Secara perorangan atau kelompok Mempunyai arah tujuan Membutuhkan informasi tertentu Secara garis besar kegiatan dan aktifitas yang terjadi di Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini adalah : Memberikan suasana berbeda melalui simulasi dan ruang display dengan menggunakan efek-efek audiovisual kepada para pengunjung. Memamerkan dan menginformasikan benda-benda, gambargambar, atau foto-foto dan film-film dokumenter untuk tujuan pendidikan atau rekreasi. Mengumpulkan benda-benda atau sesuatu apapun yang dapat dijadikan sarana informasi kepada masyarakat untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Memberikan tambahan wawasan tentang bahayanya Bencana Alam dengan cara metodik dan di daktik sekolah melalui cara kerja yang berfaedah bagi setiap kunjungan. Menyediakan sarana dan ruang untuk pengunjung melakukan aktifitas baca, tulis, dan kepustakaan. B. Kegiatan Pengelola / Administrasi Kegiatan pengelolaan Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini dibagi menjadi : Kegiatan pengelolaan Pusat Data & Informasi, yaitu pengelolaan yang mencakup kegiatan teknis dan administratif, mengatur, menata dan memperbaiki fasilitas informasi, melayani dan mengawasi pengunjung, serta II-7

melakukan penelitian, perawatan dan pengembangan informasi tentang Bencana Alam. Kegiatan pengelolaan pendidikan dan ilmu pengetahuan, yaitu pengelolaan yang mencakup pengelolaan koordinatif kelompok-kelompok yang ada, melakukan pengawasan dan pembinaan serta kegiatan yang bersifat teknis dan administratif. C. Kegiatan Penunjang Kegiatan penunjang Pusat data & informasi bencana alam dibagi menjadi : Kegiatan pengawasan terhadap keamanan Kegiatan beribadah Kegiatan sebagai sarana rekreasi Kegiatan sebagai sarana penunjang Pusat Data & Informasi Bencana Alam Kegiatan sebagai sarana beristirahat 2.9. Metode Yang Digunakan Dalam Penyampaian Informasi Dalam memberikan segala informasi bencana alam yang terjadi di Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini hampir seluruhnya menggunakan metode sistem teknologi komputerisasi, tetapi penyampaian informasi yang dilakukan di Pusat Data & Informasi Bencana Alam ini lebih berupa himbauan dan ajakan untuk lebih peduli dan semangat agar lebih peka terhadap bencana alam. Metode-metode yang digunakan seperti : Regular Events Metode ini digunakan dengan cara bekerja sama dengan instansi lain agar dapat saling menunjang dan berbagi ilmu pengetahuan, dilaksanakan secara periodik dan berkala kepada sekolah-sekolah, lembaga pemerintah, organisasi masyarakat, dan lain sebagainya. II-8

Metode Dialog dan Tanya Jawab Metode ini digunakan dengan melalui seorang tenaga ahli / pakar dibidangnya yang dapat menjelaskan bagaimana bencana alam itu sesungguhnya terjadi, bagaimana sebab, dampak dan bagaimana cara penaggulangan yang sebenarnya hingga dapat diantisipasi bila bencana alam itu datang. Seperti : pemandu (guide). Metode Literatur Pusat Data & Informasi ini juga menyediakan koleksi bukubuku tentang bencana alam dan fasilitas ruang perpustakaan ini diperuntukkan bagi anak-anak, pelajar, mahasiswa, karyawan, kaum profesional maupun maupun masyarakat awam yang ingin mengetahui bencana alam lebih dekat dengan membaca buku-buku. Seperti : Ruang perpustakaan. Metode Komputerisasi Digital Metode ini juga digunakan sebagai media informasi yang mampu memberikan informasi secara interaktif tanpa harus didampingi oleh tenaga ahli atau para pakar, yakni masyakarat dapat langsung mencari informasi yang diinginkan dengan menyentuh atau menekan tombol Log on yang tersedia, seperti : Ruang Display. Metode Elektronik Konsep metode ini juga digunakan pada Pusat Data & Informasi Bencana Alam. Metode ini digunakan seperti penggunaan pada radio bencana alam. Metode ini sebagai metode alternative yang digunakan pada Pusat Data & Informasi Bencana Alam yang akan dibuat. Metode ini penting mengingat perlunya fasilitas ini digunakan sebagai media tambahan dan sebagai media atau metode pelengkap dari berbagai metode II-9

yang ada. Seperti : Stasiun Radio Pusat Data & Informasi Bencana Alam. Metode Kampanye dan Sosialisasi Metode ini juga dilakukan dengan melakukan tur kebeberapa titik rawan bencana. Dengan melakukan kampanye dan sosialisasi kebeberapa daerah rawan bencana. Metode ini diharapkan agar informasi yang disampaikan lebih jelas dan lebih dapat dimengerti secara nalar oleh masyarakat awam dengan didampingi oleh para tenaga ahli / pakar ilmu Geologi dan Kebumian. Seperti : dengan menyediakan majalah-majalah, stiker, pamflet, buku-buku, merchendize dan lain-lain. II-10