BAB I PENDAHULUAN. Diecast adalah salah satu bentuk teknik cor pada mainan berkategorikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penduduk cukup beragam suku bangsanya. Suku Minahasa yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. melalui penampilan fisik, bila keduanya bersatu maka seorang wanita dapat

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak-anak akan memasuki usia pra-remaja. Pada usia pra-remaja ini anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyebaran arus informasi yang tidak terbatas dan dibatasi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memelihara hewan peliharaan merupakan kegiatan yang semakin digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sebagamana yang kita ketahui Fashion merupakan gaya berpakaian yang populer

BAB I PENDAHULUAN. ini. Dapat dilihat dari pagelaran-pagelaran fashion yang kini mulai ramai. memahami bahasa atau istilah yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang dapat digunakan pelajar untuk menuju ke sekolah. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak selalu sehat. Menurut Asteria Aritonang seperti dikutip melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era digital ini, teknologi semakin berkembang. Banyak teknologi baru

BAB I PENDAHULUAN. pencahayaan alami yang berasal dari matahari sebagai sumber cahaya utama (natural

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki aneka ragam buah. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pusat bengkel yang ada di daerah Jakarta Selatan adalah Pusat Onderdil

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor ( 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Penumpukan sampah rumah tangga seperti jar kaca banyak ditemukan di

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi nya yang kita kenal sebagai profil perusahaan (company profile /

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB I PENDAHULUAN. Membuat balita untuk melakukan sesuatu untuk kali pertama adalah hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Kota Cirebon dan banyak diminati wisatawan-wisatawan lokal maupun mancanegara

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 15 juta unit kendaraan bermotor di Jakarta (

BAB I PENDAHULUAN. konvensional ke media digital online. Teknologi memiliki internet sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. yang kemudian menghambat perkembangan perilaku. Autisme bisa dideteksi

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya tipografi Swiss yang dikenal dengan International Typographic Style

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Terlebih lagi saat bulan Ramadhan tiba, angka gelandangan dan

BAB I PENDAHULUAN. digerakan oleh energy ( Pengertian Energi Listrik, n.d.).

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan hidup tidak dapat terlepas dari aktivitas berbagai makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. sangat menggiurkan untuk sektor konsumsi dan Food and Beverages.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter, watak, dan moralitas anak. Seperti yang dikemukakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah baby blues (Ida Ahdiah, 2014, hlm. 97). dosen kampus Atmajaya dengan Wieka Dyah Partasari, Psi., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sejak tahun 1978, pemerintah terus berusaha untuk memajukan dan

BAB I PENDAHULUAN. Amir dalam bukunya yang berjudul Sukses Memiliki Restoran Tanpa Modal

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa fotografi yang saat ini semakin banyak bermunculan terutama di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Anak usia dini merupakan generasi penerus bangsa sehingga orang tua perlu

BAB I PENDAHULUAN. Membiasakan anak untuk membaca memiliki banyak manfaat, seperti membantu

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. Malabar (diluar negeri dikenal dengan Java Preanger) ini berjeniskan arabika dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat, media promosi sangat diperlukan dalam memasarkan. produk dan membuat produk dikenal oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam kebudayaan, museum menjadi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pipih, dan dipanggang dalam oven. Pada biasanya pizza disantap tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia teknologi dan informasi. Animasi komputer salah satu bentuk modern cara pembuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan kebutuhan seseorang, yaitu untuk mengekspresikan diri, untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Dilansir dari meltingpotinternational.com, Indonesia: A multicultural melting

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi target. (Farase, Kimbrell dan Woloszyk, 2006, hlm.19)

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkannya ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi pada era ini menjadi sebuah fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beragam akibat adanya trend kuliner yang kemudian mendorong pengusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, dan kenyamanan. Taman kota juga dapat difungsikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada umumnya banyak manusia yang takut pada ular, karena memiliki racun atau

BAB I PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder, dalam pengertian secara umum berarti

BAB I PENDAHULUAN. utama sebagai pengganti nasi bagi masyarakat perkotaan, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. dalam 72 Persen Keluarga Indonesia Pengguna Sepeda

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang melakukan program subsidi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena pada zaman Orde Baru Pancasila sedemikian kuat dan dipaksakan agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai kota metropolis menjadi sebuah melting pot bagi industri kuliner,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Museum Indonesia mempunyai banyak tempat bersejarah dan banyak sekali

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati

BAB IV Konsep Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. tempat yang sangat penting dalam pembentukan sejarah negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut dr. Andre Yanuar, MD, M.Med, FICS, yang diwawancarai melalui via e-

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (n.d.) yang diakses pada tanggal 17 September

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kisah cerita rakyat dari berbagai daerah di tanah air,

BAB I PENDAHULUAN. Syafputri (2014). Data ini diperkuat oleh pernyataan Badan Pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. CV Teroka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi

BAB I PENDAHULUAN. sayur.menurut situs fundacionshe.org(diakses pada tanggal 2 oktober 2014 pukul

BAB II METODOLOGI. A. Tujuan dan manfaat perancangan. 1. Tujuan perancangan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus,

UKDW BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak semuanya dapat dikenal oleh masyarakat. Brand image yang tepat dan kuat. tersebut dapat bersaing dengan kompetitor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seri atau drama yang banyak beredar di pasaran dan bisa ditonton oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional

BAB I PENDAHULUAN I-1

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

II METODOLOGI. Metode erat kaitanya dengan bagaimana seorang peneliti menerangkan cara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga anak anak yang pada. terlupakan oleh generasi generasi penerus bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terus tumbuh dan berkembang. Proses pertumbuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah swasta merupakan bisnis pendidikan yang tidak berbeda dengan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin banyaknya budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu ( diakses pada tanggal 12 Maret 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Diecast adalah salah satu bentuk teknik cor pada mainan berkategorikan kendaraan yang dibuat sesuai dengan aslinya, tetapi arti diecast bergeser menjadi sebuah mainan berkategorikan mobil-mobilan dengan berbagai skala walaupun diecast sebenarnya tidak hanya sebatas mobil-mobilan saja. Zaman sekarang diecast berkategori mobil-mobilan banyak digemari berbagai kalangan. Selain mobil-mobilan terdapat pesawat, motor, kapal, dan kereta. Diecast mobil-mobilan ini bisa terdiri dari berbagai material seperti metal, plastik, karet dan juga kaca. Diecast mobil-mobilan yang paling banyak beredar di pasaran adalah diecast dengan skala 1:64, karena skala ini memiliki harga yang terjangkau dan hampir terdapat di setiap tempat perbelanjaan. Kalangan penggemar diecast 1:64 ini beragam, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa. Diecast mobil-mobilan ini mulai ramai pada era 1990an hingga sekarang. Brand diecast yang sering dijual di pasaran pun beragam, seperti Hotwheels, Matchbox, Tomica, Majorette, Greenlight, Maisto, Burago, Siku, dan lain-lain. Berdasarkan dari hasil kuisioner baik online maupun offline, diketahui bahwa diecast yang paling digemari adalah Hotwheels dan Tomica karena terdapat banyak variannya dan harganya relatif murah. Kepopuleran diecast mobil-mobilan tersebut kemudian menciptakan sebuah komunitas bagi para penggemar-penggemar diecast. Para penggemar ini 1

disebut sebagai kolektor diecast. Para kolektor tersebut saling berlomba lomba untuk mengoleksi sebuah tipe diecast tertentu yang mereka sukai. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh penulis, para kolektor ini bukan hanya kalangan anakanak saja tetapi remaja dan bahkan orang dewasa masih gemar berburu mainan diecast mobil-mobilan ini. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis melalui kuisioner oleh 83 responden, banyak terdapat diecast mobil-mobilan cacat atau rusak yang diabaikan saja oleh para pemiliknya. Mereka memilih mendiamkan diecast-nya karena mereka tidak mengetahui cara merestorasinya. Restorasi adalah pengembalian atau pemulihan terhadap keadaan semula suatu benda. Restorasi merupakan solusi terbaik untuk membuat diecast mobil-mobilan yang rusak atau cacat memiliki nilai tambah kembali. Selain itu dari hasil survey juga di ketahui bahwa setidaknya terdapat rata-rata 50 buah diecast rusak atau cacat yang dimiliki oleh setiap individu. Diecast dikatakan cacat atau rusak memiliki banyak faktor misalnya, cat yang tidak sempurna, body-nya rusak, tidak dapat dimainkan lagi, dan jalannya tidak sempurna. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan penulis ke 20 orang yang telah merestorasi diecast milik mereka ternyata mereka menambahkan sesuatu pada diecast-nya seperti penambahan warna, dan penambahan bentuk yang lain. Dilihat dari tingginya kepemilikan diecast cacat atau rusak yang ada di Indonesia, serta ketidaktahuan orang-orang tentang restorasi diecast, penulis memutuskan untuk membuat media informasi tentang bagaimana merestorasi diecast yang cacat atau rusak. 2

Rumusan Masalah a. Bagaimana menginformasikan teknik restorasi dan custom diecast yang mudah dilakukan oleh penggemar diecast melalui sebuah media buku? b. Bagaimana perancangan visualisasi buku restorasi dan custom diecast untuk penggemar diecast? Batasan Masalah Perancangan dalam pembuatan buku ini dibatasi pada hal berikut: a. Pembahasan diecast skala 1:64 karena skala tersebut yang paling populer di kalangan kolektor yang ingin merestorasi dan custom diecast cacat miliknya. b. Demografi: Usia 18-30 Tahun Gender: Laki-laki Penghasilan: diatas Rp. 2.000.000/bln c. Geografi: Jabodetabek d. Psikografi: Para kolektor yang ingin merestorasi dan custom diecast cacat atau rusak miliknya. Tujuan Tugas Akhir a. Menyampaikan solusi dari permasalahan yang ada kepada pembaca khususnya remaja hingga dewasa, usia 18-30 tahun. 3

b. Dapat membantu pembaca untuk berkreasi dengan diecast rusak atau cacat sehingga lebih mengurangi sampah diecast dan meningkatkan sustainability. c. Kemudian juga mendatangkan profit bagi diecast cacat atau rusak agar memiliki nilai jual yang tinggi bagi para kolektor diecast. Manfaat Tugas Akhir a. Bagi penulis, sebagai syarat kelulusan dan juga sebagai implementasi dari hasil perkuliahan selama empat tahun. b. Bagi pembaca, diharapkan bagi orang-orang yang memiliki diecast rusak atau cacat dapat merestorasinya atau memodifikasinya, sehingga memiliki nilai tambah dibanding semula karena setelah direstorasi dan dicustom, diecast akan lebih bernilai, dan tentunya bagi para kolektor memiliki nilai jual yang cukup tinggi dibandingkan dengan diecast yang standart. c. Bagi Universitas Multimedia Nusantara, menambah refrensi tugas akhir. Metode Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data penulis menggunakan tiga metode yaitu: a. Observasi Menurut Creswell (2012, Hlm. 180) observasi merupakan proses untuk memperoleh data dengan cara mengamati fenomena yang terjadi pada saat penelitian. Penulis mengobservasi orang-orang 4

yang menggemari diecast dan observasi ini dilakukan untuk memperoleh data tentang perilaku mereka. b. Studi Pustaka Menurut Nazir (2005, Hlm. 93) studi pustaka adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. Ada beberapa teori yang di gunakan oleh penulis dalam tugas akhir ini diantaranya adalah: teori tentang diecast, restorasi, buku, warna, layout, tipografi, dan fotografi. c. Wawancara Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2004, Hlm. 130) wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang sesuatu hal atau masalah. Wawancara di bagi menjadi dua yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara yang pertanyaannya sudah disusun sedemikian rupa. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah yang pertanyaannya ditanyakan secara spontan. Penulis melakukan menggunakan metode ini untuk menanyakan pertanyaan yang lebih mendalam. Wawancara dilakukan oleh 5

penulis kepada beberapa orang penggemar diecast, dan juga kepada ahli-ahli restorasi diecast untuk mengetahui perilaku mereka terhadap diecast dan juga mengetahui level dalam memodifikasi sebuah diecast. Metode Perancangan Berikut ini adalah metode perancangan yang akan dilakukan penulis dalam pembuatan karya: a. Riset Awal Penulis melakukan riset awal tentang fenomena sampah mainan anak anak terutama diecast. Riset ini dilakukan penulis untuk memastikan tentang kebenaran fenomena tersebut. b. Menemukan masalah Penulis menemukan problem masalah dengan malakukan observasi di lingkungan sekitar dan juga menyebarkan kuisioner dan melakukan wawancara ke beberapa penggemar diecast baik anak anak maupun orang dewasa. Setelah itu penulis akan mencari solusi dari problem masalah yang ditemukan. c. Mindmapping Membuat mindmapping untuk menentukan ide apa yang akan ditekankan dalam pembuatan karya d. Brainstorming 6

Brainstorming adalah teknik yang dilakukan dengan mendesain beberapa gagasan untuk dapat menyelesaikan suatu masalah. Brainstorming bertujuan untuk menentukan konsep perancangan karya yang akan dibuat. e. Foto Foto adalah pengambilan gambar yang dilakukan dengan menggunakan camera. Penulis melakukan foto sebagai salah satu visual yang dimasukkan ke dalam karya. f. Visualisasi Visualisasi adalah proses rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram untuk penampilan suatu informasi. Penulis melakukan visualisasi secara digital sebelum nantinya karya akan di cetak. g. Finishing Finishing adalah suatu proses penyelesaian atau penyempurnaan dari suatu yang di kerjakan. Finishing dilakukan penulis setelah semua karya selesai dalam proses digital dan buku direalisasikan dan di cetak. 7

Skematika Perancangan Menjelaskan tahapan perancangan dari awal akhir menggunakan skema yang jeas alurnya. Gambar 1.1. Skematika Perancangan 8