SURAT EDARAN Nomor SE/06/I/2015. tentang

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT EDARAN Nomor SE/05/I/2015. tentang

SURAT EDARAN Nomor SE/03/I/2015. tentang PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PADA SATKER DIPA PETIKAN DAERAH DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

tentang PENGELOLAAN REKENING PEMERINTAH DI LINGKUNGAN TNI AD

SURAT EDARAN Nomor SE/10/II/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

SURAT EDARAN Nomor : SE / 09 / II/ tentang

Nomor SE/11/IV/2014. tentang

SURAT EDARAN Nomor : SE / 15 / III / tentang

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

SURAT EDARAN Nomor SE/14/VI/2014 TENTANG KELENGKAPAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN DARAT

SURAT EDARAN Nomor : SE / 13 / III / tentang

SURAT EDARAN Nomor : SE/07/I/2015 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

SURAT EDARAN Nomor SE/02/I/2014. tentang PENEKANAN KEMBALI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PA PEKAS/JURU BAYAR TERHADAP PEMBAYARAN ANGSURAN KPR SWAKELOLA

Pelaksanaan Likuidasi Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga (PMK 272/PMK.05/2014)

SURAT EDARAN Nomor SE/11/II/2015. tentang BREVET/TANDA KUALIFIKASI KEUANGAN TNI ANGKATAN DARAT

SURAT EDARAN Nomor SE/28/IX/2014. tentang TATA CARA PEMBUATAN LAPORAN TINJAUAN PELAKSANAAN ANGGARAN (LTPA) DI LINGKUNGAN TNI AD

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR RIAU GUBER RIAU

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

2017, No nilai kekayaan awal Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

B. Sasaran Verifikasi Sasaran verifikasi adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

c. Surat Edaran Dirkuad Nomor SE/45/X ll2t11 tanggal 1O Nopember

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 234/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI TRANSAKSI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOP SURAT. Nomor :.../20..., Sifat :... Lampiran :... Hal : Permohonan PersetujuanPembukaan Rekening

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

BAGIAN ANGGARAN 089 BULAN DESEMBER 2013 JALAN TAMALANREA RAYA NOMOR 3 BTP MAKASSAR 90245

1. Sampul Luar Merupakan sampul luar dari laporan keuangan, memuat informasi mengenai Eselon I dan periode penyampaian laporan keuangan.

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

PENGADILAN TINGGI BALI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

LAPORAN PELAKSANAAN RIVIU RANCANGAN PERATURAN WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN TENTANG LIKUIDASI ENTITAS AKUNTANSI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 28/PMK.05/2010 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN PENERUSAN PINJAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

SURAT EDARAN Nomor : SE/ 07 / II / tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

c. jumlah bagian lancar TGR/TPA ini dimasukkan ke kelompok aset

SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 27/Menhut-II/2009 TENTANG PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH LINGKUP DEPARTEMEN KEHUTANAN

Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BULAN MEI 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN BULANAN REALISASI ANGGARAN PER AKI B 0 PE G ASA EU 0 PE B GU AN PR V 51 U 5 'A BULAN OKTOBER 2013

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2016 Audited

Buku Saku. di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Panduan Pelaksanaan PNBP

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162/PMK.05/2013 TENTANG

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 163/PMK.05/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang

SURAT EDARAN NOMOR : SE/08/I/2015 TENTANG PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA PADA SATKER DIPA PETIKAN DAERAH DI LINGKUNGAN KEMHAN DAN TNI

GAMBARAN UMUM PEMBUKUAN

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

2016, No dari Penerimaan Negara Bukan Pajak di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

2011, No.8 2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambaha

2017, No Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peratu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

f. apakah ada aset jalan, irigasi dan jaringan yang benar-benar sudah tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan direklasifikasikan ke

Transkripsi:

MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT KEUANGAN SURAT EDARAN Nomor SE/06/I/2015 tentang TATA CARA PENYELESAIAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SATKER PENERIMA DIPA YANG DILIKUIDASI DI LINGKUNGAN TNI AD 1. Dasar : a. Peraturan Bersama Menteri Keuangan RI dan Menteri Pertahanan RI nomor 67/PMK.05/2013 dan Nomor 15 Tahun 2013 tanggal 27 Maret 2013 tentang mekanisme pelaksanaan anggaran belanja negara di lingkungan Kemhan dan TNI; b. Peraturan Menteri Keuangan nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011; c. Peraturan Menteri Keuangan nomor 198/PMK.05/2012 tanggal 17 Desember 2012 tentang pelaksanaan likuidasi akuntansi dan entitas pelaporan di lingkungan Kemhan dan TNI; d. Petunjuk Pelaksanaan Kapusku Kemhan nomor Juklak/06/XII/2013 tanggal 6 Desember 2013 tentang penyusunan Laporan Keuangan di lingkungan Kemhan dan TNI; e. Surat Dirjen Renhan Kemhan nomor B/1855/IX/2014 tanggal 30 September 2014 perihal revisi Satker penerima DIPA Kemhan dan TNI TA 2015; dan f. Surat Edaran Kapusku Kemhan nomor SE/214/XII/2014 tanggal 30 Desember 2014 tentang tata cara penyelesaian dan penyusunan Laporan Keuangan Satker penerima DIPA yang dilikuidasi di lingkungan Kemhan dan TNI. 2. Sehubungan dasar tersebut di atas, dengan adanya penghapusan (likuidasi) beberapa kode satker penerima DIPA di lingkungan TNI AD, maka perlu diatur ketentuan tentang tata cara penyelesaian dan penyusunan laporan keuangan Satker penerima DIPA yang dilikuidasi sebagai berikut : a. Likuidasi adalah tindakan penyelesaian seluruh aset dan kewajiban sebagai akibat berakhirnya Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja. b. Laporan Barang Kuasa Pengguna yang selanjutnya disebut LBKP adalah laporan yang disusun oleh KPB yang menyajikan posisi BMN pada awal dan akhir periode tertentu setiap semesteran dan tahunan serta mutasi yang terjadi selama periode tersebut.

2 c. Laporan Keuangan Penutup adalah laporan keuangan pokok suatu entitas pada tanggal pengakhiran dan pembubaran yang disusun sesuai dengan Standar Akuntasi Pemerintahan yang berlaku. d. Neraca Penutup adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan pemerintah yaitu aset, utang, dan ekuitas dana pada tanggal entitas akuntansi dinyatakan dilikuidasi. e. Laporan Keuangan Likuidasi adalah laporan keuangan pokok suatu entitas akuntansi yang dilikuidasi setelah diselesaikan proses likuidasinya, yang disusun oleh entitas akuntansi yang secara struktural membawahi Entitas Akuntansi yang dilikuidasi atau Pejabat Penanggung Jawab Likuidasi sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku. f. Neraca Likuidasi adalah neraca yang memuat posisi aset dan kewajiban entitas setelah proses likuidasi selesai dilaksanakan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan yang berlaku. g. Tahap penyelesaian dan penyusunan Laporan Keuangan Satker penerima DIPA yang dilikuidasi : 1) Penyelesaian transaksi. 2) Penyusunan Laporan Keuangan Penutup. 3) Penyusunan Laporan Keuangan Likuidasi. h. Penyelesaian transaksi : 1) Saldo pemotongan, pemungutan perpajakan dan saldo PNBP yang masih terdapat pada Bendahara Penerimaan/Pengeluaran dilaksanakan dengan cara menyetorkannya ke Rekening Kas Negara melalui Bank/Pos Persepsi KPPN mitra kerja Satker penerima DIPA yang dilikuidasi. 2) Pembayaran gaji induk bulan berikutnya dilaksanakan dengan menyusun dan mengajukan SPM Gaji Induk ke KPPN mitra kerjanya. 3) Batas pengajuan SPM-GUP Nihil dan/atau penyetoran saldo Uang Persediaan ke Rekening Kas Negara melalui Bank/Pos Persepsi mengikuti peraturan perundang-undangan mengenai langkah-langkah dalam menghadapi akhir tahun anggaran. i. Penyusunan Laporan Keuangan Penutup : 1) Laporan Keuangan Penutup terdiri dari LRA, Neraca Penutup dan CaLK. 2) Laporan Keuangan Penutup dilampiri dengan LBKP Penutup yang telah direkonsiliasi dengan KPKNL dan Catatan Ringkas Barang.

3 3) Laporan Keuangan Penutup disusun dan ditandatangani oleh KPA Satker penerima DIPA yang dilikuidasi. 4) Laporan Keuangan Penutup yang disusun sama dengan Laporan Keuangan Tahunan Tingkat UAKPA pada tahun dilikuidasi. 5) LRA, Neraca Penutup, dan LBKP Penutup disusun sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, II, III dan IV Surat Edaran ini. 6) CaLK menyajikan informasi penting terkait likuidasi Satker penerima DIPA tersebut, meliputi dasar hukum pelaksanaan likuidasi terhadap Satker penerima DIPA dan rencana tindak lanjut penyelesaian aset dan kewajiban. 7) KPA Satker penerima DIPA yang dilikuidasi melakukan rekonsiliasi Laporan Keuangan Penutup dengan KPPN. 8) KPA Satker penerima DIPA yang dilikuidasi menyampaikan Laporan Keuangan Penutup yang telah direkonsiliasikan kepada : a) Kaku Kotama/Lakpus; b) Kepala KPPN mitra kerjanya; dan c) Kepala KPKNL mitra kerjanya. 9) Laporan Keuangan Penutup disampaikan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak transaksi terakhir dilaksanakan oleh Satker penerima DIPA yang dilikuidasi. 10) Sejak penyusunan Laporan Keuangan Penutup sampai dengan diterbitkannya Laporan Keuangan Likuidasi, Satker penerima DIPA yang dilikuidasi tetap menyusun dan menyampaikan: a) laporan keuangan tahunan sesuai jadwal penyampaian laporan keuangan yang diatur Petunjuk Pelaksanaan Kapusku Kemhan Nomor Juklak/06/XII/2013 tanggal 6 Desember 2013; dan b) laporan barang berupa LBKP Semester/Tahunan sesuai dengan jadwal penyampaian laporan barang yang diatur pada Penatausahaan BMN. 11) Penyelesaian Kas Lainnya dan Setara Kas : a) dalam hal terdapat saldo kas lainnya dan setara kas pada Laporan Keuangan Penutup, saldo kas lainnya dan setara kas dimaksud segera diserahterimakan kepada Satker penerima DIPA yang ditunjuk; b) serah terima saldo kas lainnya dan setara kas dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima;

4 c) foto copy Berita Acara Serah Terima disampaikan kepada : (1) Kaku Kotama/Lakpus; dan (2) Pihak ketiga yang berhak menerima pembayaran kas. d) serah terima saldo kas lainnya dan setara kas diungkapkan secara memadai dalam CaLK Satker penerima DIPA yang ditunjuk; e) berdasarkan Berita Acara Serah Terima, saldo kas lainnya dan setara kas : (1) dihapus dari neraca Entitas Akuntansi yang dilikuidasi; dan (2) dilaporkan dalam neraca Satker penerima DIPA yang ditunjuk. f) penyelesaian kas lainnya dan setara kas milik pihak ketiga yang telah diserahterimakan selanjutnya dilaksanakan oleh Satker penerima DIPA yang ditunjuk; dan g) terhadap kas lainnya dan setara kas yang berasal dari hibah langsung, diserahterimakan kepada Satker penerima DIPA yang akan melanjutkan kegiatan yang dibiayai dari hibah langsung dimaksud. 12) Penyelesaian Piutang dan Utang : a) dalam hal terdapat saldo piutang dan utang pada Laporan Keuangan Penutup, saldo piutang dan utang dimaksud segera diserahterimakan kepada Satker penerima DIPA yang ditunjuk; b) serah terima saldo piutang dan utang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima; c) berdasarkan Berita Acara Serah Terima, piutang dan utang yang telah diserahterimakan selanjutnya : (1) dihapus dari neraca Satker penerima DIPA yang dilikuidasi termasuk penyisihan piutang tidak tertagihnya; dan (2) dilaporkan dalam neraca Satker penerima DIPA yang ditunjuk termasuk penyisihan piutang tidak tertagihnya. d) serah terima piutang dan utang diungkapkan secara memadai dalam CaLK Satker penerima DIPA yang ditunjuk; e) Satker penerima DIPA yang ditunjuk menatausahakan piutang dan utang yang telah diterima sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; dan

5 f) pembayaran utang yang telah diserahterimakan selanjutnya dilaksanakan oleh Satker penerima DIPA yang ditunjuk. 13) Penyelesaian Persediaan, Aset Tetap, dan Aset Lainnya : a) dalam hal terdapat saldo persediaan, aset tetap, dan aset lainnya pada Laporan Keuangan Penutup, saldo persediaan, aset tetap, dan aset lainnya dimaksud diserahterimakan kepada Satker penerima DIPA yang ditunjuk; b) serah terima persediaan, aset tetap, dan aset lainnya dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima; c) persediaan, aset tetap, dan aset lainnya yang telah diserahterimakan selanjutnya: (1) dihapus dari neraca Satker penerima DIPA yang dilikuidasi, termasuk akumulasi penyusutan aset; dan (2) dicatat dan dilaporkan dalam neraca Satker penerima DIPA yang ditunjuk, termasuk akumulasi penyusutan aset. d) serah terima saldo persediaan, aset tetap, dan aset lainnya diungkapkan secara memadai dalam CaLK Satker penerima DIPA yang ditunjuk. 14) Satker penerima DIPA yang dilikuidasi harus membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) atas Laporan Keuangan Penutup yang disusunnya sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Surat Edaran ini. j. Penyusunan Laporan Keuangan Likuidasi : 1) Laporan Keuangan Likuidasi disusun berdasarkan Laporan Keuangan Penutup dan tindak lanjut penyelesaian aset dan kewajiban. 2) Laporan Keuangan Likuidasi harus disusun paling lambat 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya Laporan Keuangan Penutup. 3) Laporan Keuangan Likuidasi meliputi LRA, Neraca Likuidasi dan CaLK. 4) Laporan Keuangan Likuidasi dilampiri dengan LBKP Likuidasi yang telah direkonsiliasi dengan KPKNL dan Catatan Ringkas Barang. 5) Neraca harus menunjukkan saldo nihil.

6 6) LRA, Neraca Likuidasi, dan LBKP Likuidasi disusun sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI, VII, VIII dan IX Surat Edaran ini. 7) CaLK menyajikan informasi penting terkait latar belakang, dasar hukum dan tindak lanjut penyelesaian aset dan kewajiban Satker penerima DIPA yang dilikuidasi. 8) CaLK dilampiri dengan : a) Berita Acara Serah Terima atas saldo kas lainnya dan setara kas; b) Berita Acara Serah Terima atas saldo piutang dan utang; dan c) Berita Acara Serah Terima atas persediaan, aset tetap, aset lainnya. 9) KPA Satker penerima DIPA yang dilikuidasi melakukan rekonsiliasi Laporan Keuangan Likuidasi dengan KPPN. 10) Laporan Keuangan Likuidasi yang telah direkonsiliasikan dengan KPPN disampaikan kepada : a) Kaku Kotama/Lakpus; b) Kepala KPPN mitra kerja Satker penerima DIPA yang dilikuidasi dan Satker penerima DIPA yang ditunjuk; dan c) Kepala KPKNL mitra kerja Satker penerima DIPA yang dilikuidasi dan Satker penerima DIPA yang ditunjuk. 11) Penyampaian Laporan Keuangan Likuidasi dilaksanakan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak Laporan Keuangan Likuidasi diterbitkan. 12) Satker penerima DIPA yang dilikuidasi harus membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) atas Laporan Keuangan Likuidasi yang disusunnya sesuai format sebagaimana tercantum dalam Lampiran X Surat Edaran ini. k. Penyusunan dan penyampaian laporan keuangan. 1) Ku Kotama/Lakpus menyusun dan menyampaikan laporan keuangan tingkat UAPPA-W yang dilikuidasi secara terpisah dengan laporan keuangan tingkat UAPPA-Wnya. 2) Ditkuad menyusun dan menyampaikan laporan keuangan tingkat UAPPA-E1 yang dilikuidasi secara terpisah dengan laporan keuangan tingkat UAPPA-E1nya.

7 3) UAPPA-W dan UAPPA-E1 yang dilikuidasi membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility). 4) Surat Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) menjadi lampiran laporan keuangan tingkat UAPPA-W dan UAPPA-E1. 5) Bentuk dan isi Surat Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) dibuat sesuai Petunjuk Pelaksanaan Kapusku Kemhan Nomor Juklak/06/XII/2013 tanggal 6 Desember 2013. 3. Untuk kelancaran pelaksanaan Surat Edaran ini, agar Kaku Kotama/Lakpus menginformasikan ketentuan-ketentuan ini kepada Dan/Kasatker dan Pekas Satker di jajarannya. 4. Demikian untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 23 Januari 2015 Kepada Yth : Direktur Keuangan Angkatan Darat, 1. Kakupus I Ditkuad 2. Kakupus II Ditkuad 3. Kaku Kostrad Sasongko Hardono 4. Kakudam I/BB s.d VII/Wrb, IX/Udy, Brigadir Jenderal TNI XII/Tpr, XVI/Ptm dan XVII/Cen 5. Kakudam Jaya 6. Kakudam IM 7. Kakukopassus Tembusan : 1. Pangkostrad 2. Pangdam I/BB s.d VII/Wrb, IX/Udy, XII/Tpr, XVI/Ptm dan XVII/Cen 3. Pangdam Jaya 4. Pangdam IM 5. Kapusku Kemhan 6. Danjen Kopassus 7. Wadirkuad 8. Danpusdikku Kodiklat TNI AD 9. Irditkuad dan Sesditkuad 10. Para Kasubdit di lingkungan Ditkuad 11. Para Pamen Ahli di lingkungan Ditkuad