EFEK INTERAKSI PEMBERIAN SILIKAT DAN MIKORIZA PADA ANDISOL TERHADAP P-TERSEDIA DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

EFISIENSI PEMUPUKAN P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH ANDISOL DAN ULTISOL SKRIPSI OLEH

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (22):

SKRIPSI OLEH : SAMUEL T Z PURBA AGROEKOTEKNOLOGI ILMU TANAH

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.2: , Maret 2015

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.3, Juli 2017 (81):

Pemberian Bahan Organik Kompos Jerami Padi dan Abu Sekam Padi dalam Memperbaiki Sifat Kimian Tanah Ultisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung

SKRIPSI OLEH : DESI SIMANJUNTAK

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK UREA TERHADAP KETERSEDIAAN N TOTAL PADAPERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

Campuran Tulang Sapi Dengan Asam Organik Untuk Meningkatkan P- Tersedia dan Pertumbuhan Tanaman Jagung di Inceptisol

PERUBAHAN SIFAT KIMIA ANDISOL AKIBAT PEMBERIAN SILIKAT DAN PUPUK P UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI KENTANG (Solanum tuberosum L.)

SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT PEMBERIAN KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SP 36 PADA TANAH ULTISOL LABUHAN BATU SELATAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (570) :

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP KADAR N, P, DAN K TANAH, SERAPAN N, P, DAN K SERTA PERTUMBUHAN PADI DENGAN SISTEM SRI

SKRIPSI. Oleh : YULI SAGALA/ ILMU TANAH

PEMBERIAN PUPUK P DAN Zn UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN P DAN Zn DI TANAH SAWAH SKRIPSI OLEH : KIKI DAMAYANTI

OLEH : REZEKI AYU CITRA UTAMA ILMU TANAH

SKRIPSI. Oleh : TSABITA BENAZIR MUNAWWARAH SYA BI AGROEKOTEKNOLOGI-ILMU TANAH

EKO ANDREAS SIHITE AGROEKOTEKNOLOGI

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PEMBERIAN KAPUR CaCO 3 DAN PUPUK KCl DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA SERAPAN K DAN Ca TANAMAN KEDELAI SKRIPSI OLEH:

PENETAPAN MASA INKUBASI BEBERAPA SUMBER SILIKAT SEBAGAI AMANDEMEN TANAH ANDISOL SKRIPSI OLEH: FATHIAH JANNAH NASUTION ILMU TANAH

PERANAN MIKORIZA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN P DAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Laboratorium Analitik Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan. Penelitian ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PEMBERIAN ZEOLIT DAN ARANG SEKAM PADA TANAH SAWAH TERCEMAR LIMBAH PABRIK TERHADAP Pb TANAH DAN TANAMAN PADI SKRIPSI OLEH :

570. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No

KAJIAN P-TERSEDIA PADA TANAH SAWAH SULFAT MASAM POTENSIAL. Study on P-Available at The Paddy Soil Potential of Acid Sulfate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

EFISIENSI PEMUPUKAN P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA TANAH ANDISOL DAN ULTISOL ABSTRACT

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Dynamics of N NH 4 and N NO 3 Effect of Urea and Lime CaCO 3 Application in Inceptisols Taken from Kwala Bekala and Relation To Growth of Maize

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

Survey dan Pemetaan Status Hara-P di Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

*Corresponding author : ABSTRACT

EVALUASI KEBERADAAN MIKORIZA DARI RESIDU APLIKASI MIKORIZA DAN KOMPOS JERAMI SERTA EFEKTIVITASNYA PADA TANAMAN KEDELAI

Jurnal Online Agroekoteaknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

KETERSEDIAAN NITROGEN PADA TIGA JENIS TANAH AKIBAT PEMBERIAN TIGA BAHAN ORGANIK DAN SERAPANNYA PADA TANAMAN JAGUNG

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.2, No.2 : , Maret 2014

Pemanfaatan Limbah Lumpur Padat (Sludge) Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Sebagai Alternatif Penyediaan Unsur Hara Di Tanah Ultisol

PENGARUH DOSIS DAN UKURAN BUTIR PUPUK FOSFAT SUPER YANG DIASIDULASI LIMBAH CAIR TAHU TERHADAP SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.

Urea fertilizer and goat manure application for increasing N Total on Inceptisol Kuala Bekala and corn growth ( Zea mays L. )

PENGARUH BAHAN ORGANIK DAN PUPUK FOSFOR TERHADAP KETERSEDIAAN DAN SERAPAN FOSFOR PADA ANDISOLS DENGAN INDIKATOR TANAMAN JAGUNG MANIS

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK

HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI MIKROBA PELARUT FOSFAT DAN SUMBER BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATKAN SERAPAN P DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KENTANG

PENGARUH PEMBERIAN AIR LAUT DAN BEBERAPA BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH ULTISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mayz. L) SKRIPSI.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan ABSTRACT

BAHAN METODE PENELITIAN

KETERSEDIAAN P ANDISOL DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus Vulgaris L) DENGAN PEMBERIAN CMA DAN KOTORAN SAPI

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

UJI METODE PENGUKURAN Al dd EKSTRAKTAN KCl DAN LaCl 3 DALAM MENETAPKAN KEBUTUHAN KAPUR DI TANAH ULTISOL MASAM SKRIPSI OLEH :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hanafi Ansari*, Jamilah, Mukhlis

DAMPAK DEBU VULKANIK GUNUNG SINABUNG TERHADAP PERUBAHAN SIFAT KIMIA TANAH INCEPTISOL SKRIPSI. Oleh REGINA RUNIKE ANDREITA/ ILMU TANAH

PENGARUH PEMBERIAN ZEOLIT TERHADAP EFISIENSI PEMUPUKAN FOSFOR DAN PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS DI PASURUAN, JAWA TIMUR

PEMANFAATAN LIMBAH RUMPUT LAUT (Sargassum polycystum) SEBAGAI BAHAN PUPUK CAIR UNTUK SAWI ( Brassica juncea L. ) ORGANIK PADA TANAH ULTISOL

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah

PERAN BEBERAPA BAHAN SILIKAT (Si) DAN PUPUK FOSFAT (P) DALAM MEMPERBAIKI SIFAT KIMIA TANAH ANDISOL DAN PERTUMBUHAN TANAMAN ABSTRACT

DAMPAK PEMUPUKAN P DAN PEMBERIAN MEDIA TANAM KOMERSIAL TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG

PEMBERIAN FERMENTASI URIN MANUSIA SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG DI TANAH INSEPTISOL KWALA BEKALA SKRIPSI

SKRIPSI OLEH: JUL BAHORI PANGGABEAN AET - ILMU TANAH

PENETAPAN MASA INKUBASI DAN PENENTUAN DOSIS PEMBERIAN TEPUNG CANGKANG KEPITING TERHADAP PENJERAPAN ALUMINIUM PADA TANAH ULTISOL SKRIPSI OLEH :

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian,USU, Medan Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian,USU, Medan 20155

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH AKIBAT PEMBERIAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT DENGAN METODE LAND APPLICATION

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA (Mucuna bracteata D.C) SECARA STEK PADA MEDIA TANAM LIMBAH KELAPA SAWIT DAN MIKORIZA SKRIPSI OLEH :

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.2, April 2017 (33):

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG SABRANG (Eleutherine americana Merr) TERHADAP PEMBELAHAN UMBI DAN PERBANDINGAN MEDIA TANAM ABSTRACT

APLIKASI BAHAN ORGANIK DAN BIOCHAR UNTUK MENINGKATKAN C-ORGANIK, P DAN Zn TERSEDIA PADA TANAH SAWAH BERKADAR P TINGGI SKRIPSI.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) PADA ULTISOL AKIBAT PEMBERIAN LIMBAH PKS DAN CACING TANAH SKRIPSI

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

Pengaruh Pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Setaria splendida Stapf yang Mengalami Cekaman Kekeringan

Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian USU, Medan *Corresponding author : ABSTRACT

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

Aplikasi limbah panen padi dan pupuk kalium untuk meningkatkan hara kalium dan pertumbuhan serta produksi kedelai (Glycine max (L.) Merrill.

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN DOLOMIT TERHADAP PERUBAHAN ph TANAH, SERAPAN N DAN P SERTA PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.

ABSTRACT. APLIKASI BEBERAPA JENIS COMPOST TEA TERHADAP PERUBAHAN JUMLAH MIKROORGANISME TANAH INCEPTISOL, PRODUKSI DAN KUALITAS SAWI (Brassica juncea)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas

Jurnal Pertanian Tropik ISSN Online No : Vol.2, No.3. Desember (38) :

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

Transkripsi:

EFEK INTERAKSI PEMBERIAN SILIKAT DAN MIKORIZA PADA ANDISOL TERHADAP P-TERSEDIA DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Nurmaya Ginting 1 *, Lahuddin Musa 2, Bintang Sitorus 2 1 Alumnus Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 2 Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 *Corresponding author : E-mail : gintingnurmaya@yahoo.com ABSTRACT The objective of this research is to know the interaction effects of Silicate and Mycorrhiza application to Andisol on the phosphorus and maize growth. The experiment was conducted at the screen house, at Laboratory of Chemistry and Soil Fertility, and Research and Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, University of North Sumatera, Medan from July until December 2012. Andisol soil was taken from horticultural farms at Kuta Rakyat Village, Naman Teran Sub district, Karo District. The design used was Randomized Block Design (RBD) with 3 replication and 2 (two) factors, namely Silicate (Si) consists which of 5 level: S i 0(control), S i 1(0.89 g/4 kg soil) S i 2(1.78 g/4 kg of soil), S i 3(2.67 g/4 kg soil), S i 4(3.56 g/4 kg soil) and Mycorrhiza factor (Mi), which consists of three levels, that is: M i 0 (0 g/4 kg soil), M i 1(15 g/4 kg soil) M i 2(30 g /4 kg soil) and 3(three) replication to meet 45 experimental units. The results of this research showed that application of Silicate on Andisol without mycorrhizal and higher dosage did not increase P- absorption and corn growth, while Silicate application at medium dosage (15 g/4 kg soil) increased P-Available, P-absorption and corn growth Key words: andisols, silicate, mycorrhiza, P-available ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek interaksi pemberian silikat dan mikoriza pada Andisol terhadap P- Tersedia dan pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.), yang dilaksanakan di Rumah Kasa, Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah dan Laboratorium Riset dan Teknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan Juli-Desember 2012. Tanah diambil dari lahan pertanian tanaman hortikultura, di Desa Kuta Rakyat Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri 2 faktor dan 3 ulangan, yaitu faktor silikat (Si) terdiri dari 5 taraf : Si0 (kontrol), Si1 (0,89 g/4 kg tanah) Si2 (1,78 g/4 kg tanah), Si3 (2,67 g/4 kg tanah), Si4 (3,56 g/4 kg tanah) dan faktor mikoriza (Mi), yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : Mi0 (0 g/4 kg tanah), Mi1(15 g/4 kg tanah), Mi2 (30 g/4 kg tanah) dan jumlah unit percobaan sebanyak 45. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pemberian silikat pada Andisol tanpa mikoriza dan dosis mikoriza lebih tinggi tidak meningkatkan serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung tetapi pada dosis mikoriza sedang (15 g/4 kg tanah) peningkatan silikat meningkatkan P-Tersedia, serapan P dan pertumbuhan tanaman jagung. Kata kunci : andisol, silikat, mikoriza, P-tersedia 294

PENDAHULUAN Andisol mempunyai sifat tanah yang spesifik seperti horizon permukaan yang gelap dan tebal didominasi oleh mineral liat amorf. Tanah ini memiliki sifat kimia yang khas, yakni bobot isi rendah dan retensi fosfat (P) yang tinggi. Penyebaran tanah ini di Indonesia sebesar 2,9 % dari luas daratanya atau 5.395.000 Ha. Dijumpai di Pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku. Di Sumatera Utara dataran tinggi kabupaten Karo meliputi luas 19,86 % dari luas daratanya atau 1.062 Ha (Mukhlis, 2011). Permasalahan yang umum dijumpai pada tanah Andisol adalah retensi P yang tinggi sehingga ketersediaan P bagi tanaman menjadi rendah. Hal ini disebabkan karena tanah ini mengandung bahan amorf dimana kandungan Al yang tinggi pada Alofan dan gugus OH terbuka dapat memfiksasi P sehingga kurang tersedia bagi tanah. Kemampuan fiksasi P yang tinggi pada Andisol menjadi masalah dalam tindak pemupukan khususnya pemupukan P. Kondisi demikian dapat diperbaiki dengan cara menurunkan daya fiksasi P melalui pemberian bahan silikat karena silikat dapat melepaskan P yang terjerap di koloid tanah dan menduduki posisi kompleks fiksasi P tersebut. Selain itu silikat dapat bereaksi dengan Al sehingga P lepas dari ikatan Al dan menjadi tersedia di tanah. Dengan kata lain pemberian pupuk Silikat pada Andisol dapat meningkatkan ketersedian P (Sanchez, 1992). Adapun cara lain untuk meningkatkan ketersediaan P dalam tanah adalah dengan pemberiaan mikoriza pada tanah. Dimana hifa mikoriza mengeluarkan enzim fosfatase sehingga P yang terikat di dalam tanah akan terlarut dan tersedia bagi tanaman dan akar tanaman yang terinfeksi mikoriza akan menyebabkan pertumbuhan akar lebih banyak, sehingga penyerapan P lebih cepat oleh akar tanaman (Subba Rao, 1982). Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa pemberian silikat maupun mikoriza secara tunggal dapat meningkatkan P- tersedia tanah. Namun bagaimana peranan interaksi kedua bahan ini dalam meningkatkan P-tersedia tanah masih perlu dipelajari dan diteliti. Hal ini yang menjadi latar belakang penulis tertarik untuk meneliti bagaimana efek interaksi pemberian silikat dan mikoriza pada Andisol terhadap P- tersedia dan pertumbuhan tanaman. BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Laboratorium Riset dan Teknologi, dan Rumah Kasa di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, pada bulan Mei 2012 sampai dengan selesai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek interaksi pemberian silikat dan mikoriza pada Andisol terhadap P- Tersedia dan pertumbuhan tanaman. Bahan 295

tanah Andisol dari lahan pertanian tanaman SP-36 dan KCl, kemudian ditanam pada hortikultura, di Desa Kuta Rakyat Kecamatan masing-masing polibeg 2 benih jagung, Naman Terang Kabupaten Karo. Penelitian ini penjarangan dilakukan pada 1 MST dengan dilaksanakan di Rumah Kasa, Laboratorium meninggalkan bibit terbaik. Pemeliharaan Kimia dan Kesuburan Tanah dan Laboratorium tanaman dilakukan dengan penyiraman setiap Riset dan Teknologi, Fakultas Pertanian, hari dan pembersihan gulma - gulma yang Universitas Sumatera Utara, Medan. tumbuh dalam polibeg. Setelah mencapai akhir Menggunakan Rancangan Acak Kelompok masa vegetatif (7 MST) dipanen tanaman (RAK) faktorial, dengan 3 blok dan 2 faktor, jagung dengan memisahkan tanaman bagian yaitu faktor silikat (Si) terdiri dari 5 taraf : Si 0 atas dan bawah, bagian yang akan dianalisis (kontrol), Si 1 (0,89 gr/4 kg tanah) dimasukkan kedalam amplop yang selanjutnya Si 2 ( 1,785gr/ 4 kg tanah), Si 3 ( 2,67 gr/4 kg akan di oven. Kemudian dilakukan analisis tanah), Si 4 ( 3,56 gr/4 kg tanah) dan faktor parameter dengan mengambil sampel tanah dan mikoriza (Mi), yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : tanaman dan di masukkan dalam wadah yang Mi 0 (0 gr/ 4 kg tanah), Mi 1 (15 gr/ 4 kg tanah), selanjutnya akan dianalisis di dalam Mi 2 (30 gr/ 4 kg tanah) dan terdapat 45 unit Laboratorium. percobaan. Untuk pengujian lebih lanjut terhadap masing-masing perlakuan di uji HASIL DAN PEMBAHASAN dengan DMRT pada taraf 5% dan uji korelasi 5%. Kemasaman Tanah (ph Tanah) Pelaksanaan penelitian dimulai dengan Dari hasil analisis sidik ragam pengaruh persiapan tanah dan media tanam dengan interaksi perlakuan silikat dan mikoriza tidak mengambil tanah berdasarkan daerah yang nyata terhadap ph tanah. ditentukan untuk tiap jenis tanah, kemudian tanah dikering udarakan dan diayak, lalu Fosfat Tersedia Tanah dilakukan analisis awal terhadap tanah dengan Dari hasil analisis sidik ragam pengaruh mengukuran kadar air tanah serta analisis awal interaksi perlakuan silikat dan mikoriza tidak tanah dan bahan organik yang meliputi ph, P- nyata terhadap P-tersedia tanah. Tetapi jika di total, P- tersedia tanah. Kemudian tanah uji DMRT 5 % menunjukkan perbedaan nyata. dimasukkan kedalam polibeg setara 4 kg berat Kadar P-tersedia rataan pada masing tanah kering oven. Setelah itu diaplikasikan masing perlakuan taraf silikat dan mikoriza pupuk silikat (Agrosil) ke tanah sebagai disajikan pada Tabel 1. perlakuan dan diinkubasi selama 3 minggu. Setelah 3 minggu diberikan pupuk dasar urea, 296

P-Tersedia (ppm) Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337-6597 Tabel 1.Kadar P-tersedia (ppm) rataan dengan perlakuan silikat (Si) dan mikoriza(mi) Perlakuan Si0 (0 g ) Si1(1,77 g) Si2 (3,55 g) Si3(5,32 g) Si4(7,09 g) Mi0 ( 0 g) 20,37 cd 22,59 bc 23,08 bc 27,55 abc 27,88 abc Mi 1 (15 g) 22,42 bc 21,94 bc 24,55 abc 29,80 ab 31,45 a Mi 2 (30 g) 19,77c 21,64c 23,23 bc 22,58 bc 25,52 abc Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 0.05 Grafik hubungan interaksi silikat dengan mikoriza terhadap P- tersedia disajikan pada Gambar 1. 32.00 30.00 28.00 26.00 24.00 22.00 0 g Mikoriza (M0) 15 g Mikoriza (M1) 30 g Mikoriza (M2) 20.00 18.00 0 0.89 1.78 2.67 3.56 dosis Silikat (g/4kg tanah) Gambar 1: Grafik hubungan interaksi antara silikat dengan mikoriza terhadap P- tersedia Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa peningkatan taraf silikat meningkatkan kadar P-tersedia tanah pada semua taraf mikoriza kecuali pada Si1Mi1 (agak menurun). Pada taraf 15 g mikoriza (M1) meningkatkan P- tersedia (29,80 ppm pada Si3Mi1), dan bila dibandingkan dengan P-tersedia pada Si2Mi1 (24,55 ppm) dan pada Si3Mi0 ( 27,55 ppm), kelihatan bahwa peningkatan ini lebih kuat disebabkan perlakuan silikat, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: P-tersedia pada Si3Mi1 P-tersedia pada Si2Mi1= 29,80 ppm 24,55 ppm = 5,25 ppm, peningkatan P-tersedia sebesar 21,38% akibat peningkatan silikat P-tersedia pada Si3Mi1 P- tersedia pada Si3Mi0= 29,80 ppm 27,55 ppm = 2,25 ppm, peningkatan P-tersedia sebesar 8,1 % akibat peningkatan mikoriza. Peningkatan P- tersedia akibat silikat disebabkan karena aplikasi silikat pada tanah terlebih dahulu diberikan sebelum aplikasi 297

pupuk fosfat, dimana ion silikat dapat Peningkatan taraf mikoriza sampai menempati dan menduduki tempat yang taraf 15 gr/4 kg tanah (M1) meningkatkan P- harusnya ditempati oleh ion fosfat pada koloid tersedia kecuali pada Si1Mi1 sedangkan tanah sehingga P menjadi lebih tersedia sampai taraf 30 g/ 5 kg tanah P-tersedia didalam tanah. Menurut Matichenkov dan menurun pada semua taraf silikat. Hal ini Calvert (2002) peningkatan konsentrasi asam menunjukkan bahwa adanya peranan interaksi 4- monosilikat akibat pemberian SiO 4 dapat dan mikoriza dalam meningkatkan P-tersedia 3- menggantikan PO 4 dan mengikat logamlogam tanah namun makin tinggi taraf mikoriza akan seperti Al 3+ dan Fe 3+ sehingga fiksasi P mengurangi peranan silikat. berkurang sekitar 40-90 % dan meningkatkan ketersediaan P. Persamaan reaksi tersebut Tinggi Tanaman sebagai berikut : Dari hasil analisis sidik ragam pengaruh interaksi perlakuan silikat dan mikoriza tidak 2Al (H 2 PO 4 ) 3 + 2Si(OH) 4 + 5 H + nyata terhadap tinggi tanaman. Tetapi jika di Al 2 Si 2 O 5 + 5H 3 PO 4 + 5H 2 O uji DMRT 5 % menunjukkan perbedaan nyata. 2FePO 4 + Si(OH) 4 + 2H + Fe 2 SiO 4 + Tinggi Tanaman rataan pada masingmasing 2H 3 PO 4 perlakuan taraf silikat dan mikoriza disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Tinggi Tanaman (cm) rataan dengan perlakuan silikat (Si) dan mikoriza(mi) Perlakuan Si0 (0 g ) Si1(1,77 g) Si2 (3,55 g) Si3(5,32 g) Si4(7,09 g) Mi0 ( 0 g) 197,03 ab 199,83 ab 180,97 ab 174,37 ab 176,87 ab Mi 1 (15 g) 199,13 ab 174,43 ab 163,10 b 184,57 ab 209,30 a Mi 2 (30 g) 155,93 b 178,27 ab 180,57 ab 177,83 ab 184,47 ab Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf P 0,05 Dari Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa Pada taraf 15 g mikoriza (M1) meningkatkan tinggi tanaman (184,57 cm pada Si3Mi1), dan bila dibandingkan dengan tinggi tanaman pada Si2Mi1 (163,10 cm) dan pada Si3Mi0 (174,37 cm), kelihatan bahwa peningkatan ini lebih kuat disebabkan perlakuan silikat, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Tinggi tanaman pada Si3Mi1 Si2Mi1= 184,57-163,10cm = 21,47 cm, peningkatan tinggi tanaman sebesar 11,63% akibat peningkatan silikat Tinggi tanaman pada Si3Mi1 Si2Mi1= 184,57-174,37cm = 10,2 cm, peningkatan tinggi tanaman sebesar 5,53% akibat peningkatan mikoriza. Grafik hubungan interaksi antara silikat dengan mikoriza terhadap tinggi tanaman disajikan pada Gambar 2. 298

Tinggi tanaman ( cm) Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337-6597 210.00 200.00 190.00 180.00 170.00 160.00 0 g Mikoriza (M0) 15 g Mikoriza (M1) 30 g Mikoriza (M2) 150.00 0 0.89 1.78 2.67 3.56 Dosis Silikat ( g / 4 kg tanah) Gambar 2. Grafik hubungan interaksi antara silikat dengan mikoriza terhadap tinggi tanaman Berat Kering Tajuk Tanaman terhadap berat kering tajuk tanaman. Berat kering tajuk tanaman rataan pada masing Dari hasil analisis sidik ragam pengaruh interaksi perlakuan silikat dan mikoriza nyata masing perlakuan taraf silikat dan mikoriza disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Berat kering tajuk tanaman (g) rataan dengan perlakuan interaksi silikat (Si) dan mikoriza(mi) Perlakuan Si0 (0 g ) Si1(1,77 g) Si2 (3,55 g) Si3(5,32 g) Si4(7,09 g) Mi0 ( 0 g) 52,27 ab 51,77 ab 32,83 bc 45,67 bc 46,77 bc Mi 1 (15 g) 46,77 bc 44,10 bc 51,77 bc 50,00 b 67,80 a Mi 2 (30 g) 32,83 c 43,73 bc 44,10 bc 48,13 bc 48,53 bc Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf P 0,05 Dari Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa Pada taraf 15 g mikoriza (M1) meningkatkan berat kering tajuk tanaman (48,77 g pada Si2Mi1), dan bila dibandingkan dengan Berat kering tajuk tanaman pada Si1Mi1 (44,10 g) dan pada Si2Mi0 (44,3 g), kelihatan bahwa peningkatan ini lebih kuat disebabkan perlakuan silikat, hal ini dapat dijelaskan Berat kering tajuk tanaman pada Si2Mi1 Si1Mi1=48,77-44,10g = 4,67 g, peningkatan sebesar 9,58% akibat peningkatan silikat Berat kering tajuk tanaman pada Si3Mi1 Si2Mi1=48,77g-44,83g=3,94 g, peningkatan Berat kering tajuk tanaman sebesar 8,08 % akibat peningkatan mikoriza. sebagai berikut: 299

Berat kering tajuk tanaman (gr) Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337-6597 Grafik hubungan interaksi antara silikat tanaman disajikan pada Gambar 3. dengan mikoriza terhadap berat kering tajuk 70.00 65.00 60.00 55.00 50.00 45.00 40.00 35.00 30.00 0 0.89 1.78 2.67 3.56 Dosis Silikat ( g/ 4 kg tanah) 0 g Mikoriza (M0) 15 g Mikoriza (M1) 30 g Mikoriza (M2) Gambar 3. Grafik hubungan interaksi antara silikat dengan mikoriza terhadap berat kering tajuk tanaman. Serapan P Tanaman Dari hasil analisis sidik ragam pengaruh interaksi perlakuan Silikat dan Mikoriza nyata terhadap Serapan P Tanaman. Serapan P Tanaman rataan pada masing masing perlakuan taraf silikat dan mikoriza disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Serapan P Tanaman (mg P/tanaman) rataan dengan perlakuan silikat (Si) dan mikoriza (Mi) Perlakuan Si0 (0 g ) Si1(1,77 g) Si2 (3,55 g) Si3(5,32 g) Si4(7,09 g) Mi0 ( 0 g) 238,01 b 237,25 b 205,28 b 211,21 b 220,29 b Mi 1 (15 g) 214,8 b 203,67 b 216,50 b 235,50 b 322,2 a Mi 2 (30 g) 114,32 b 200,48 b 221,21b 219,38 b 222,80 b Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf P 0,05 Dari Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa Pada taraf 15 g mikoriza (M1) meningkatkan serapan P tanaman (216,50 mg P/tanaman pada Si2Mi1), dan bila dibandingkan dengan serapan P tanaman pada Si1Mi1 (203,67 mg P/tanaman) dan pada Si2Mi0 (205,28 mg P/tanaman ), kelihatan bahwa peningkatan ini lebih kuat disebabkan perlakuan silikat, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Serapan P tanaman pada Si2Mi1 Si1Mi1= 216,50 203,67 mg P/tanaman = 12,83 mg P/tanaman, peningkatan sebesar 5,92% akibat peningkatan silikat. Serapan P tanaman pada Si3Mi1 Si2Mi1 = 216.50 205.28 mg P/tanaman = 11,12 mg 300

serapan P (mg P/ Tanaman) Jurnal Online Agroekoteknologi ISSN No. 2337-6597 P/tanaman, peningkatan Serapan P tanaman Grafik hubungan interaksi antara silikat sebesar 5,18 % akibat peningkatan mikoriza. dengan mikoriza terhadap berat kering tajuk tanaman disajikan pada Gambar 4. 320.00 300.00 280.00 260.00 240.00 220.00 200.00 180.00 160.00 140.00 120.00 100.00 0 0.89 1.78 2.67 3.56 Dosis Silikat ( g 4 kg tanah) 0 g Mikoriza (M0) 15 g Mikoriza (M1) 30 g Mikoriza (M2) Gambar 2. Grafik hubungan interaksi antara silikat dengan mikoriza terhadap serapan P tanaman Uraian di atas menunjukkan bahwa ada peranan mikoriza terhadap P-tersedia tanah, pertumbuhan tanaman dan serapan P tanaman akibat peningkatan taraf silikat tetapi makin tinggi taraf mikoriza mengurangi peranan silikat tersebut. Hal ini disebabkan karena pemberian silikat pada taraf yang lebih tinggi akan meningkatkan P tersedia dalam tanah dan taraf mikoriza 15 g/ 4 kg tanah adalah taraf yang baik dalam nembantu penyerapan unsur P ke tanaman sehingga terjadi interaksi yang baik antara silikat dan mikoriza dan meningkatkan bobot kering tajuk tanaman, dimana p berperan dalam proses fotosintesis dan pembelahan sel. Hal ini didukung literatur Winarso (2005) yang menyatakan bahwa fosfor didalam tanaman mempunyai peranan penting yaitu dalam proses fotosintesis, respirasi, transfer dan penyimpanan energi, pembelahan dan pembesaran sel serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Penggunaan mikoriza dengan dosis 15 gr Lebih baik dibandingkan dengan dosis 30 gram sehubungan dengan interaksinya dengan silikat karena dosis pemberian mikoriza lebih dari 15 gram ternyata malah meningkatkan persaingan mikoriza itu sendiri dalam menginfeksi akar tanaman dan menurunkan kemampuanya dalam membantu proses penyerapan P oleh akar tanaman. 301

Hubungan Fosfat Tersedia dengan Berat diperoleh nilai r hitung 0,331 dan r tabel 0,288. Kering Tajuk Tanaman Artinya bahwa peningkatan serapan P tanaman Dari hasil analisis data P-Tersedia 31 % disebabkan oleh peningkatan P-tersedia dengan berat kering tajuk tanaman tanah. menggunakan uji korelasi diketahui bahwa adanya hubungan positif antara P-Tersedia SIMPULAN dengan berat kering tajuk tanaman. Hal ini dibuktikan dengan nilai r hitung 0,282. Artinya Akibat peningkatan silikat pada Andisol bahwa peningkatan berat kering tajuk tanaman tanpa mikoriza dan dosis mikoriza lebih tinggi 28 % disebabkan oleh peningkatan P-tersedia tidak meningkatkan serapan P dan tanah. pertumbuhan tanaman jagung tetapi pada taraf mikoriza sedang (15 g/4 kg tanah) Hubungan Fosfat Tersedia dengan Serapan meningkatkan P-Tersedia, Serapan P tanaman. P tanaman P-Tersedia tanah Andisol meningkat akibat Dari hasil analisis data P-Tersedia peningkatan Silikat sampai taraf tertinggi pada dengan Serapan P tanaman menggunakan uji ketiga taraf mikoriza. Perlu penelitian lanjutan korelasi diketahui bahwa adanya hubungan dengan meningkatkan dosis silikat dengan yang positif antara P-Tersedia dengan dosis Mikoriza tanpa melebihi 15 g. Serapan P tanaman. Hal ini dibuktikan dengan DAFTAR PUSTAKA Hodiyah I. 2008. Hasil Jagung Yang diinokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula dan diberi Fraksi Humat Jerami Padi pada Tanah Ultisol. J. Agrivigor 2:(141-148) Matichenkov V V &. V Calvert. 2002. Silicon as a Beneficial Element for Sugarcane. Journal American Society of Sugarcane Technologist.22 : 21-30. Musfal. 2010. Potensi Cendawan Mikoriza Arbuskula untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung. J. BPTP Sumatera Utara. Medan. 4: (154-158. Mukhlis. 2011. Tanah Andisol, Genesis, Klasifikasi, Karakteristik, Penyebaran dan Analisis. USU- Press. Medan. Sanchez PA. 1992. Sifat dan Pengelolaan Tanah Tropika.Penerbit ITB Bandung. Bandung.397 hal. Subba Rao NS.1982. Biofertilizers in Agricultural. Oxford and IBH Publishing Co., New Delhi, Bombay, Calcutta. Dalam Handayani,L dan Ernita. 2008. Pemanfaatan Jamur Pelarut Fosfat dan Mikoriza Sebagai Alternatif Pengganti Pupuk Fosfat Pada tanah Ultisol Kab. Langkat, Sumatera Utara. J. ilmiah Pendidikan Tinggi 1:(2-4). Winarso. S. 2005. Kesuburan Tanah. Gava Media. Yogyakarta. 148 hal. 302