BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya. yakni di pusat perbelanjaan, maupun di klinik kecantikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan terhadap suatu barang, salah satunya adalah kosmetik. Kosmetika

BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Riasan dan kosmetik merupakan dua kata yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat terhadap produk-produk hijau (green product) atau produk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perusahaan dituntut untuk bersaing secara cermat dan

BAB I PENDAHULUAN. perbelanjaan dan khususnya di klinik kecantikan. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia yang

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Kondisi ini sangat membantu aktivitas para wanita sehari-hari. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, proses globalisasi terjadi sangat pesat di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik Oleh Mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga, Jurnal EKonomi, 2016, hal. 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis saat ini sudah mengalami peningkatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Semua manusia ingin tampil menarik dan menyenangkan, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. produsen kosmetik atau produk perawatan kulit yang kini beredar di pasar, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. merubah warna kulit sehingga menjadikan kulit putih bersih dan bersinar

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik berasal dari kata Yunani kosmein artinya berhias. Kosmetik digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah

PENGARUH GREEN PRODUCT TERHADAP NILAI PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA REPURCHASE INTENTION:

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan (brand loyalty) loyalitas merek. Loyalitas terhadap merek

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya iklan di berbagai media yang menampilkan wanita berkulit cerah

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. atau yang biasa disebut bodycare juga digunakan para wanita untuk merawat tubuh.

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi ujung tombak bagi setiap perusahaan dalam mencapai tujuan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

FERRI ANGGRIAWAN / EM

BAB I PENDAHULUAN. buah-buahan dan sayur-sayuran adalah cara yang baik dalam mewujudkan gaya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat digemari terutama oleh kalangan remaja-remaja, baik pria maupun wanita.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah pasar yang sangat besar dan potensial untuk kegiatan ekonomi dan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Bahkan perusahaan saling berlomba untuk mendapatkan image

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat identik dengan wanita. Kecantikan dan keindahan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar, setiap perusahaan berusaha menarik perhatian konsumen melalui. pemberian informasi tentang produk yang ditawarkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

PENGETAHUAN TENTANG KOSMETIKA PERAWATAN KULIT WAJAH DAN RIASAN PADA MAHASISWI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

ANALISIS KUALITATIF MERKURI PADA KRIM PEMUTIH WAJAH TANPA NOMOR REGISTRASI YANG DIJUAL DI PASAR TAMBAN KABUPATEN BARITO KUALA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis global ditandai dengan pertumbuhan ekonomi dunia

BAB I PENDAHULUAN. produknya, mendorong setiap perusahaan untuk selalu berpacu dan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dari China yang masuk ke Indonesia antara lain seperti, industri makanan, industri

BAB I PENDAHULUAN. berpenampilan. Cantik merupakan kunci utama bagi kaum wanita yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan yang pesat didunia kecantikan saat ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi prioritas utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan. Dimana kebutuhan-kebutuhan tersebut semakin bervariasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut sangat lah penting dalam pemakaian bedak tabur muka.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

sebelumnya. Hal tersebut membuat manusia mampu menemukan hal-hal baru

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. karena industri ini menyediakan layanan pencegahan, pengobatan dan perawatan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita tidak dapat dipisahkan dari kosmetik. Banyak beredar kosmetik di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan tingkat Product Domestic Bruto (PDB) pada berita resmi Badan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita cenderung untuk memberikan perhatian yang besar pada perawatan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan apabila semua komponennya berusaha

BAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai jenis kulit, warna kulit, iklim, cuaca, waktu penggunaan, umur dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Zaman terus berkembang, begitu pula dengan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Peralatan canggih dan ditunjang dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perawatan kesehatan badan dan kecantikan kulit sudah dilakukan oleh masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN KOSMETIK RAMAH LINGKUNGAN DALAM MEWUJUDKAN PERILAKU KESADARAN LINGKUNGAN. Ingrid Weddy. V. F Mahasiswa Program Doktor Ilmu Lingkungan

ANALISIS KECENDERUNGAN PEMILIHAN KOSMETIK WANITA DI KALANGAN MAHASISWI JURUSAN STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN BIPLOT KOMPONEN UTAMA

BAB I PENDAHULUAN. juga dari kebersihan dan kecantikan seseorang. Diera globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan namun bahkan

BAB I PENDAHULUAN. terutama Indonesia. Padahal, di Luar Negeri, banyak wanita justru ingin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini mengalami kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetika berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti berhias. Bahan

,Jurnal Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan simbol dari keindahan. Salah satu upaya wanita untuk menjaga

ANALISIS KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK IMPOR YANG BEREDAR DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. yang menghabiskan uangnya untuk pergi ke salon, klinik-klinik kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam makanan. Kurangnya perhatian terhadap hal ini telah sering

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pengusaha bermunculan menghadirkan produk dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan bisa menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negatif bagi yang

I. PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya zaman, dunia kecantikan juga berkembang cukup pesat.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Bukti-bukti yang ditunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang pada dasarnya mempunyai keinginan untuk memiliki kulit yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Mempunyai kulit wajah dan tubuh serta memiliki paras yang cantik adalah sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya kosmetik yang ditawarkan kepada konsumen. Saat ini, banyak sekali produk kosmetik yang beredar dari produk kosmetik lokal sampai produk impor. Ini membuat konsumen sangat mudah memilih produk mana yang cocok untuk dirinya. Produk kosmetik juga sangat mudah didapatkan, yakni di pusat perbelanjaan, maupun di klinik kecantikan. Produk dari industri kosmetik merupakan produk yang unik, karena selain produk ini memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan mendasar (terutama wanita) akan kecantikan dirinya. Produk kecantikan ini sesungguhnya memiliki resiko pemakaian yang perlu diperhatikan mengingat kandungan bahan-bahan kimia tidak selalu memberi efek yang sama untuk setiap konsumen. Jadi pemilihan kualitas produk biasanya menjadi kriteria utama dalam membeli produk kecantikan. Saat ini banyak produk kecantikan seperti kosmetik yang beredar menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan para pengguna kosmetik. Menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), bahan-bahan kimia yang berbahaya tersebut antara lain merkuri, 1

hidroquinon, asam retrinoat / tretinoin/ retinoic acid, bahan pewarna merah K.3 (CI 15585), merah K.10 (rhodamin B), dan jingga K.1 (CI 12075). Penggunaan bahan-bahan kosmetik yang dilarang oleh BPOM tersebut dapat juga menimbulkan masalah lingkungan (Marhayanie & Sihite, 2008:10). Konsumen awam terhadap kandungan kosmetik yang dipilihnya sehingga bahan-bahan kimia yang terdapat pada kosmetik. Bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar produk kosmetik yang diproduksi secara besar-besaran banyak mengandung parabens, aluminium, atau zirconium yang menjadi pemicu timbulnya kanker payudara. Belum lagi kosmetik pemutih wajah yang mengandung racun merkuri. Akibat penggunaan kosmetik berbahan kimia ini pun bisa bervariasi, mulai dari timbulnya bercak-bercak hitam di kulit hingga yang terparah kanker kulit, yang terjadi akibat kombinasi kosmetik berkimia serta paparan sinar ultraviolet. Kesadaran konsumen pada pentingnya kosmetik yang sehat serta tuntutan hidup yang lebih ramah lingkungan,lalu menghadirkan apa yang disebut green cosmetic atau kosmetik ramah lingkungan. Tentu saja,ada beberapa persyaratan bagi sebuah kosmetik untuk disebut sebagai kosmetik ramah lingkungan. Menurut Scientific Adviser Nu Skin Enterprises Dr Paul Alan Cox, produk kosmetik yang ramah lingkungan bukan hanya terbuat dari bahan alami, tapi pengerjaannya pun harus dilakukan tanpa membahayakan lingkungan. Dr Cox juga menjelaskan bahwa terdapat dua macam green cosmetic, yakni kosmetik natural dan organik. Kosmetik natural memakai bahan alami, namun masih menggunakan bahan kimia. Sementara kosmetik organik dibuat dari bahan-bahan 2

alami yang dikembangbiakkan dalam standar organik. Dalam kosmetik natural, dosis bahan kimia masih dalam kategori aman. Fungsinya untuk meningkatkan performa kosmetik itu sendiri. Sementara standar dalam kosmetik organik, berarti tumbuhan yang digunakan sebagai bahan baku kosmetik tersebut tidak disemprot dengan pestisida atau tidak menggunakan pupuk kimia. Karena prosesnya yang sangat alami, kosmetik organik diklaim lebih berkhasiat dari kosmetik natural karena mengandung antioksidan 40% lebih banyak. Sementara dibanding kosmetik dengan senyawa kimia tinggi, green cosmetic lebih cepat diserap tubuh karena sifat bahan-bahannya yang alami. Keuntungan lainnya, dengan menggunakan green cosmetic, maka kita bisa mengurangi paparan bahan kimia pada kulit (lifestyle.okezone.com, 2012). Penggunaan bahan kosmetik yang mengandung zat berbahaya tidak hanya merugikan pemakaiannya tetapi juga dapat mencemari lingkungan. Adanya isu lingkungan tersebut membentuk sikap dan perilaku konsumen untuk memilih produk yang alami, aman dan ramah lingkungan. Peluang perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kosmetik yang aman dapat dilakukan dengan memproduksi kosmetik hijau/green Product Cosmetics. Dewasa ini kebutuhan akan produk kosmetik yang ramah lingkungan baik dari segi bahan dasar pembuatan kosmetik itu sendiri dan hasil buangannya sangatlah menjadi anjuran dan juga dicari oleh konsumen yang sadar akan kesehatan. Untuk itu banyak perusahaan kosmetik yang berlomba - lomba untuk menghasilkan Green Cosmetic yang dapat dijadikan primadona komoditi bisnisnya. 3

Banyak perusahaan-perusahaan yang mulai sadar akan keramahan lingkungan yaitu dengan saling berupaya menghadirkan produk kosmetik aman dikarenakan, perusahaan khawatir akan image perusahaan itu sendiri. Image perusahaan harus di bangun sebaik mungkin guna memberikan keamanan bagi konsumen yang menggunakan produk kosmetik tersebut. Dengan memberikan keamanan kepada konsumen, maka dapat mempengaruhi konsumen dari pemilihan produk kosmetik. Persaingan sengit yang terjadi pada bisnis produk kosmetik dimana masing-masing perusahaan terus menerus berusaha memproduksi produk yang berkualitas tinggi dan bervariasi sehingga dapat bersaing dengan produk-produk yang ada lainnya. Meskipun adanya usaha untuk meningkatkan kualitas produk, akan tetapi masih banyak dari perusahaan-perusahaan produk kecantikan yang tidak bertanggung jawab mengunakan campuran zat-zat kimiawi berbahaya ke dalam produk kecantikannya guna untuk menghemat biaya produksi. Hal tersebut dapat membahayakan bagi konsumen yang mengkonsumsi produk tersebut. Pada akhirnya, dengan adanya green cosmetic memberikan suatu tantangan kepada para perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk kecantikan. Tantangan yang didapatkan yaitu memperhatikan mengenai aspek keramahan lingkungan apakah produk kosmetik yang di hasilkan oleh masingmasing perusahaan telah ramah lingkungan sehingga aman untuk digunakan oleh para konsumen. Perusahaan yang pintar akan tantangan ini bukan sebagai suatu ancaman melainkan sebagai peluang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. 4

Tabel 1.1 Brand PT. Martha Tilaar No. Brand Martha Tilaar 1 Sari Ayu Martha Tilaar 2 Biokos Martha Tilaar 3 Belia Martha Tilaar 4 Caring Colours Martha Tilaar 5 Cempaka Martha Tilaar 6 Dewi Sri Spa Martha Tilaar 7 Berto Martha Tilaar 8 Jamu Garden Martha Tilaar 9 Mirabella Martha Tilaar 10 PAC Martha Tilaar 11 Rudi Hadisuwarno Sumber: www.marthatilaar.com Martha Tilaar merupakan salah satu perusahaan kosmetik yang menghasilkan produk kosmetik yang mengandung bahan alami yaitu Sariayu (www.indonesia.go.id, 2008). Berdasarkan Tabel 1.1 Sariayu mendapatkan peringkat pertama brand dari Martha Tilaar. Sariayu adalah brand yang mempunyai komitmen untuk membuat produk kosmetik dari bahan alami yang tidak mengandung zat kima. Produk kosmetik Sariayu sudah dikenal sebagai salah satu produk kosmetik hijau. Sariayu Martha Tilaar juga sebagai pelopor yang merilis produk kecantikan pertama di Indonesia yang berbasis organik ( www.wolipop.detik.com, 2013). Sariayu menghasilkan kosmetik yang ramah lingkungan, menggunakan bahan-bahan alami, kualitas produk kosmetik yang tahan lama, tidak mudah rusak, tidak mengandung racun, tidak membahayakan kesehatan bagi manusia dan tidak menggunakan binatang sebagai uji coba (no animal testing). 5

Keseluruhan produk Sariayu mengandung bahan alami organik, tidak menggunakan pengawet, dan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kulit serta telah mendapat sertifikat dari Ecocert, sebuah badan sertifikasi organik yang didirikan tahun 1991 dan telah diakui secara Internasional yang bertanggung jawab melakukan pemeriksaan produk natural organik termasuk kosmetik (www.sariayu.com, 2013). Tabel 1.2 Jumlah Penjualan Sariayu Tahun Total Penjualan (Rp) 2012 24.600.000.000 2013 23.760.000.000 2014 25.200.000.000 Sumber : Survey Kantor Sariayu Martha Tilaar Seperti dijelaskan pada Tabel 1.2 di atas, terlihat bahwa pada tahun 2013 mengalami penurunan dari tahun 2012, akan tetapi pada tahun 2014 mengalami kenaikan. Ini membuktikan bahwa produk yang sudah terjamin keamanannya belum tentu mempengaruhi tingginya permintaan konsumen untuk melakukan pembelian kosmetik Sariayu setiap tahunnya. Kemungkinan adanya sebuah kejenuhan dan bermunculan produk baru dengan berbagai variasi. Untuk dapat mempertahankan konsumen dan menyadari manfaat kesehatan, kecantikan serta keamanan bagi lingkungan, Sariayu Martha Tilaar merilis produk kecantikan pertama di Indonesia yang berbasis organik. Pada tanggal 5 Juni 2013, Sariayu memperkenalkan green cosmetic terbaru, yaitu Sariayu Solusi Organic Revolution Renewage. Keseluruhan produk Sariayu Solusi 6

mengandung bahan alami organik yang tidak menggunakan pengawet, zat pewarna dan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kulit. Keuntungan menggunakan kosmetik organik adalah efek samping dari iritasi kulit lebih berkurang dan racun yang masuk ke kulit juga berkurang. Harga produk Sariayu tergolong lebih murah dibandingkan dengan harga green cosmetics merek lain. Produk Sariayu terbuat dari bahan-bahan organik sehingga aman bagi kesehatan, tidak mengandung zat kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan, serta memiliki daya tahan yang lebih lama karena diproses dengan metode yang ramah lingkungan. Desain produk Sariayu memiliki ciri khas tersendiri juga mencirikan sebagai green cosmetic. Kemasan yang dapat didaur ulang (recycle), serta penggunaan kemasan secara efisien merupakan salah satu bentuk dari pendukungan bahwa produk tersebut adalah produk hijau. Sariayu mengkomunikasikan kepada konsumen bahwa produknya adalah produk natural. Sariayu juga selalu mensosialisasikan dan mengkomunikasikan green cosmetic dalam beauty workshop untuk turut melestarikan lingkungan dengan cara memberikan penyuluhan agar mencintai alam, mengenalkan tanaman sederhana terkait dengan kecantikan dan membagikan goodie bag berbahan daur ulang yang ramah lingkungan (www.sariayu.com & majalah marketing 09/IX/September 2009). Itulah strategi yang dilakukan Sariayu agar dapat bertahan pada konsep green cosmetic. 7

Sumarwan (2011:25) menyatakan bahwa jika perusahaan ingin tetap bertahan dan terus tumbuh, maka perusahaan harus dapat menarik konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah menjadi pelanggannya. Dengan adanya strategi green cosmetic yang diterapkan Sariayu tersebut maka seorang konsumen yang mendapatkan kepuasan setelah membeli produk kosmetik hijau sariayu ini akan melakukan pembelian ulang yang pada akhirnya akan membuat konsumen tersebut merasa loyal. Konsumen yang loyal karena dipengaruhi oleh pengetahuan tentang produk secara langsung, atau secara tidak langsung dipengaruhi oleh pengalaman sebelumnya tentang produk yang digunakan. Konsumen yang loyal tidak akan mudah terpengaruh atau berpindah ke kosmetik lain, konsumen yang loyal senantiasa akan melakukan pemakaian ulang serta merekomendasikan kosmetik tersebut kepada orang lain. Sariayu menampilkan tulisan HALAL dan No Animal Testing pada setiap kemasan produk kosmetiknya, ini membuktikan bahwa Sariayu juga merupakan kosmetik yang mendapatkan Sertifikat Halal MUI menggunakan bahan-bahan alami yang berkualitas serta aman. Sariayu juga membuktikan bahwa kosmetiknya bebas dari uji terhadap binatang (no animal testing). Proses produksi melalui uji pengawasan seksama dari para ahli dan dokter kulit. Karena keamanan konsumen menjadi prioritas utama. Tujuan seorang wanita menggunakan kosmetik adalah untuk tampil cantik. Tapi, tak jarang justru kulit mengalami iritasi, membengkak,dan gangguan organ tubuh yang lain karena kandungan kosmetik yang tidak aman. Maka, produk Sariayu memprioritaskan keamanan 8

konsumen yang memastikan bahwa tidak mengandung Hydroquinon, tidak mengandung Merkuri, tidak menguji cobakan kepada hewan ( no animal testing ) Keamanan produk Sariayu telah dijamin oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jadi,tidak ada keraguan akan keamanan kosmetik. Berdasarkan paparan di atas, Sariayu merupakan produk kosmetik yang memerhatikan keamanan pada produknya, produk yang ramah lingkungan. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Apakah strategi green cosmetic yang diterapkan mempengaruhi loyalitas konsumen Sariayu di kalangan Mahasiswi Ekonomi dan Bisnis USU? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari strategi green cosmetic terhadap loyalitas konsumen Sariayu di kalangan Mahasiswi Ekonomi dan Bisnis USU. 9

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini, adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Merumuskan secara jelas strategi green cosmetic yang sangat mempengaruhi kelangsungan bisnis Sariayu, untuk dapat dipakai dan diaplikasikan kedalam bisnis bisnis lainnya sehingga menjadi bagian strategi handal bagi para pebisnis baru. 2. Bagi Peneliti Memberikan informasi dan menambah ilmu pengetahuan dibidang manajemen pemasaran khususnya mengenai green cosmetic terhadap loyalitas konsumen. 3. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian sejenis untuk pengembangan ilmu lebih lanjut. 10