BAB VII. bahan Papan-papan, balokbalok, tikar, kertas, terpal, sasak, plastik, dan tali.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMUATAN. Penanganan dan pengaturan muatan di atas kapal, menyangkut beberapa aspek antara lain sebagai berikut :

TEHNIK PEMUATAN DAN PEMBONGKARAN PULP DI KAPAL PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE JAKARTA. A. Nashirin Harcici. staf pengajar stimart AMNI

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

II. PENGAWETAN IKAN DENGAN PENGGARAMAN & PENGERINGAN DINI SURILAYANI

SISTEM VENTILASI DALAM KAPAL

SANITASI DAN KEAMANAN

AIR CONDITIONING SYSTEM. Oleh : Agus Maulana Praktisi Bidang Mesin Pendingin Pengajar Mesin Pendingin Bandung, 28 July 2009

Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

RINGKASAN BAKING AND ROASTING

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga

PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN

1. Pengertian Perubahan Materi

Menyingkirkan debu yang berada dalam aliran ventilasi tambang bawah tanah hingga ambang batas yang diperkenankan.

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

MENGGUNAKAN LPG - SECARA AMAN

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

KEBAKARAN DAN ALAT PEMADAM API. Regina Tutik Padmaningrum Jurdik Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

Angka kecelakaan kerja di Indonesia tahun 2010 hingga Juli mencapai kasus.

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2012

No. Nama Komponen Fungsi

BAB II LANDASAN TEORI

DAFTAR BARANG DAN BAHAN GUNA PERBAIKAN DAN/ATAU PEMELIHARAAN PESAWAT TERBANG YANG MENDAPAT BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH UNTUK TAHUN ANGGARAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. mencakup syarat-syarat keselamatan kerja yang berkaitan dengan suhu,

SISTEM AC (AIR CONDITIONING)

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

MOTOR BAKAR PENGERTIAN DASAR. Pendahuluan

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1

PENGERING UNTUK BAHAN BERBENTUK PADATAN

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

TINJAUAN PUSTAKA. Df adalah driving force (kg/kg udara kering), Y s adalah kelembaban

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1975 TENTANG PENGANGKUTAN ZAT RADIOAKTIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PENGOPERASIAN

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :

SIFAT-SIFAT BENDA. A.Sifat-Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas

BAB II LANDASAN TEORI

METODE PENGUJIAN KADAR AIR DAN KADAR FRAKSI RINGAN DALAM CAMPURAN PERKERASAN BERASPAL

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

BAB II DASAR TEORI 0,93 1,28 78,09 75,53 20,95 23,14. Tabel 2.2 Kandungan uap air jenuh di udara berdasarkan temperatur per g/m 3

USER MANUAL M Last ref Nov 2015

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

AC (AIR CONDITIONER)

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

Handling dan Tata Cara Pemakaian Tabung ELPIJI.hingga. ke Outlet

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

Gas dan Debu. Pada Tambang Bawah Tanah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

Bunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura

PT ASURANSI WAHANA TATA. aswata. cerita berbagi. Berbagi Pengalaman, Memberi Solusi #Seri Kenangan Yang Hilang. 2/4/2015 Marketing Retail Dept.

PENGELOMPOKAN DAN PEMILIHAN MESIN PENGERING

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

Laporan Tugas Akhir BAB II TEORI DASAR

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Bagi kebanyakan orang di Indonesia maupun di dunia, bekerja adalah

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. kaca, dan air. Suhu merupakan faktor eksternal yang akan mempengaruhi

Sanitasi Penyedia Makanan

MODA TRANSPORTASI LAUT. Setijadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

PEDOMAN TEKNIS PENYIMPANAN TABUNG LPG DI PENYALUR DAN PENGGUNAAN LPG UNTUK PENGGUNA

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kapal Perikanan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH. Pasal 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

Teknologi Penyimpanan Jagung Oleh : Sri Sudarwati PENDAHULUAN

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

BAB I PENDAHULUAN. Kunyit adalah salah satu tanaman rempah yang sering kita jumpai hampir

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN CHEST FREEZER DOMO

Analisis Kecelakaan Kerja di Stasiun Pengisian Tabung LPG

METODE PENGUJIAN TITIK NYALA DAN TITIK BAKAR DENGAN CLEVE LAND OPEN CUP

SISTEM PENGENDALI DAN PENGONTROL PNEUMATIK UNTUK MESIN PENGAMPLAS KAYU OTOMATIS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ASHRAE (American Society of Heating, Refrigerating and

Proses penggerusan merupakan dasar operasional penting dalam teknologi farmasi. Proses ini melibatkan perusakan dan penghalusan materi dengan

Transkripsi:

BAB VII PENERAPAN (DUNNAGE) Penerapan Lepas dan Penerapan Tetap Penerapan atau dunnage adalah bahan-bahan yang di dalam kegiatan Pengaturan Muatan (Stowage) dan merupakan bagian yang sangat memegang peranan penting untuk tercapainya aspek -aspek. dari Prinsip Penanganan dan Pengaturan Muatan. Penerapan (dunnage) dalam hal ini dapat digolongkan atas 2 :. (dua) macam yaitu : 1. Penerapan Lepas (Loss dunnage). Penerapan terlepas terdiri dari bahan bahan Papan-papan, balokbalok, tikar, kertas, terpal, sasak, plastik, dan tali. 2. Penerapan Tetap (Permanent dunnage). Penerapan tetap terdiri dari : (Sweat batten I Cargo batten) (Bottom ceiling I Floor ceiling) (Woodens heating) Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penerapan (dunnage) adalah : 1. Bahan harus kuat dan kering. 2. Bukan dari bahan yang Hygrokopis atau yang karena sifatnya dapat merusak muatan. 3. Dapat memenuhi fungsinya. 4. Mudah diperoleh. 5. Harga dan biaya angkut murah.

Maksud dan tujuan Penerapan. Maksud dan Tujuan dari panggunaan Penerapan (Dunnage) adalah untuk dapat : 1. Mencegah kerusakan muatan akibat dari : a. Pengembunan (Condensation). b. Cairan bebas (Free moisture).. c. Pergeseran (Chafage). d. Himpitan (Crushing). e. Panas mendadak (Spontaneous heating). f. Pencurian (Pilferage). 2.Mengelompokkan muatan (Grouping). 3. Memisahkan muatan (Segregation). 4. Meninggikan titik ber t muatan. 5. Membongkar muatan secara cepat dan sistimatis. 6. Berfungsi sebagai Peranginan (Ventilasi) Condensation : Terjadinya pengembunan / kondensasi yang disebabkan kadar uap air udara dalam ruang muat telah jenuh Free moisture :Basahnya muatan akibat keringat kapal, keringat muatan atau cairan dari luar yang berasal dari got-got atau muatan yang bocor. Chafage : Rusaknya muatan akibat bergerak atau bergeser dari tempatnya Chrusing :Rusaknya muatan akibat terhimpit atau tekanan tekanan dari muatan lain Spontaneus heating :Rusaknya muatan akibat panas yang berlebihan sehingga muatan terbakar sendiri.

PERANGINAN (VENTILASI) Peranginan merupakan bagian yang penting dalam Pengaturan muatan (Stowage). khususnya pada kapal barang, dimana bila lalai atau kurangnya perhatian terhadap pemberian peranginan (ventilasi), ke dalam ruang muat (palka), maka akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada muatan. Hal-hal yang dapat timbul akibat kurangnya peranginan atau ventilisi kedalam palka antara lain : 1. Terjadinya.kenaikan suhu pada udara dalam palka. 2. Udara dalam palka akan berbau. 3. Terjadinya kondensasi. 4. Penanggasan muatan. 5. Menumpuknya gas-gas beracun dalam palka. Pemberian peranginan kedalam palka, sangatlah bergantung dari jenis muatan yang berada dalam palka itu sendiri. Perlu juga diketahui bahwa tidak semua jenis muatan memerlukan perangin an, contohnya pada muatan Batubara curah. Pada Muatan Batubara curah, tidak diperbolehkan untuk mengadakan peranginan didalam muatan ter. sebut, sebab dapat menyebabkan terjadinya bahaya kebakaran ataupun bahaya ledakan. Tujuan pemberian ventilasi kedalam palka adalah : 1. Mengontrol suhu udara dalam palka. 2. Mengontrol kelembaban udara dalam palka. 3. Mencegah terjadinya kondensasi didalam palka 4. Memasukkan udara bersih dan segar ke dalam palka. 5. Mengeluarkan udara yang berbau dari dalam palka. 6. Mengeluarkan Gas-gas beracun dari dalam palka. Sistem ventilasi secara umum ada 2 (Dua) yaitu : 1. Sistim Ventilasi Alam. 2, Sistem Ventilasi Mekanis.

Sistem Ventilasi Alam Sistem Ventilasi alam ini adalah pemberian peranginan kedalam palka yang paling sederhana. Sistem ventilasi ini cukup baik untuk dapat memelihara keadaan muatan dan menghindarinya dari kerusakan apabila dilaksanakan dengan tepat. Pemberian peranginan kedalam palka secara alamiah, menggunakan tabung yang dipasang di geladak sebagai bumbun g ventilasi yang dihubungkan dengan tabung sampai ke dasar palka. Setiap palka memiliki paling sedikitnya 2 (dua) buah bumbung ventilasi yang diletakkan secara diagonal. Bumbung ventilasi ini konstruksinya berbentuk corong dan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diputar untuk mengarahkannya menghadap arah angin ataupun membelakangi arah angin. - Bumbung ventilasi ini diperlengkapi dengan penutup dan diberi kawat kasa sebagai pelindung agar kotoran tidak masuk kedalam palka sekaligus sebagai pelindung anti api. Untuk memberikan peranginan kedalam palka secara maksimal, maka bumbung ventilasi yang berada diatas angin diarahkan membelakangi arah angin dan bumbung ventilasi yang berada dibawah angin menghadap arab datangnya angin dan dengan demikian maka palka akan memperoleh sirkulasi udara secara tetap. Sistem Ventilasi Mekanis. Sistem Ventilasi Mekanis ini adalah pemberian peranginan. kedalam palka melalui tabung-tabungnya yang diperlengkapi dengan kipas yang digerakkan secara mekanis, sehingga disebut sistem ventilasi mekanis. Pada sistem ventilasi mekanis ini, konstruksi tabungnya yang berada di atas geladak berbentuk bulat yang dilengkapi dengan tudung, sedangkan yang berada dalam palka seperti pada sistem ventilasi alam. Tabung ventilasi yang terdapat diatas geladak juga paling sedikit 2 (dua) buah, dimana salah satu dari tabung tersebut dilengkapi dengan kipas yang dapat mengisap udara dari dalam palka dan yang lainnya menekan udara luar kedalam palka.

TUGAS MANDIRI : 1. Apakah yang dimaksud dengan sistem ventilasi alam? 2. Apakah yang dimaksud dengan sistem ventilasi mekanis? 3. Sebutkan Hal-hal yang dapat timbul akibat kurangnya peranginan atau ventilisi kedalam palka! 4. Apa saja tujuan dari panggunaan Penerapan (Dunnage)? 5. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh penerapan (dunnage)?