KAJIAN DAYA DUKUNG FISIK WISATA DANAU DI PANTAI PASIR PUTIH PARBABA KABUPATEN SAMOSIR

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN DAYA DUKUNG FISIK WISATA DANAU DI PANTAI PASIR PUTIH PARBABA KABUPATEN SAMOSIR NANCY ROLINA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. Alat dan Bahan

3. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN. Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Provinsi

ANALISIS POTENSI EKOWISATA DANAU TOBA DI PANTAI PARIS KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

EVALUASI POTENSI KAWASAN WISATA DANAU LIMBOTO PROVINSI GORONTALO

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI LHOKNGA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR SKRIPSI TAUFIQ HIDAYAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama 3 bulan terhitung sejak

TINJAUAN PUSTAKA. meskipun ada beberapa badan air yang airnya asin. Dalam ilmu perairan

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk pengunjung wisata Pantai Sri

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di sepanjang jalur ekowisata hutan mangrove di Pantai

Studi Kesesuaian dan Daya Tarik Wisata di Pantai Bosur Tapanuli Tengah Ditinjau dari Aspek Biofisik ABSTRACT

ANALISIS KESESUAIAN WISATA PANTAI DI PANTAI KRAKAL KABUPATEN GUNUNGKIDUL

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

KAJIAN POTENSI OBJEK WISATA ALAM TIRTA DESA BUKIT LAWANG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT SUMATERA UTARA

Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Kawasan Wisata Pantai Botutonuo, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango

ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERAIRAN TERHADAP DAYA TARIK WISATA DI KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR

TINJAUAN PUSTAKA. Data menunjukkan bahwa sektor pariwisata di Indonesia telah. Olehkarenanya, sektor ini menjadi sangat potensial untuk dikembangkan

Kesesuaian Wisata Pantai Berpasir Pulau Saronde Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo Utara

No : Hari/tanggal /jam : Nama instansi : Alamat Instansi : Nama responden yang diwawancarai Jabatan

Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Wilayah Pesisir Pantai Bandengan Jepara, sebagai Upaya Optimalisasi Pengembangan Kegiatan Wisata Bahari

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG EKOWISATA BAHARI PULAU HARI KECAMATAN LAONTI KABUPATEN KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA ROMY KETJULAN

KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK WISATA SELAM DAN SNORKELING DI PULAU BIAWAK, KABUPATEN INDRAMAYU

PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA BAHARI DI PANTAI BINANGUN, KABUPATEN REMBANG, JAWA TENGAH

Lampiran 1. Kuisioner Pengunjung Kuisioner penelitian untuk pengunjung Pantai Putra Deli

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah dan Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Desa Botutonuo berawal dari nama satu dusun yang berasal dari desa

3. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Kawasan Pantai Labombo Kota Palopo

STUDI KESESUAIAN PANTAI LAGUNA DESA MERPAS KECAMATAN NASAL KABUPATEN KAUR SEBAGAI DAERAH PENGEMBANGAN PARIWISATA DAN KONSERVASI

Strategi Pengelolaan Wisata Pantai Cemara Kembar Kabupaten Serdang Bedagai

BAB III METODE PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN di Kawasan WisataDesa Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten. 1 dan lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

KAJIAN POTENSI UNTUK EKOWISATA DI PANTAI TANGSI KABUPATEN LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALISIS

3. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

Kajian Kesesuaian Wisata Dan Daya Dukung Kawasan Wisata Sungai Bingai Namu Sira-Sira Langkat Sumatera Utara

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI LHOKNGA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KESESUAIAN EKOWISATA SNORKLING DI PERAIRAN PULAU PANJANG JEPARA JAWA TENGAH. Agus Indarjo

ANALISIS POTENSI DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI MUTIARA 88 KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ABSTRAK. Kata Kunci : Kualitas Perairan, Pantai Tanjung Pesona, Kesesuaian Wisata ABSTRACT

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tata Ruang dan Konflik Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Laut

Studi Kesesuaian Wisata dan Mutu Air Laut untuk Ekowisata Rekreasi Pantai di Pantai Maron Kota Semarang

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG EKOWISATA PANTAI, SELAM DAN SNORKELING DI PULAU BERHALA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATERA UTARA

Sumatera Utara, Medan, Indonesia Utara, Medan, Indonesia Utara, Medan, Indonesia 20155

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas seperti daerah pesisir.

Studi Potensi dan Dampak Aktivitas Wisata Sungai Batang Gadis di Kota Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

STUDI KESESUSIAN WISATA DI PANTAI SENDANG SIKUCING KABUPATEN KENDAL SEBAGAI OBJEK WISATA REKREASI PANTAI

ANALISIS KESESUAIAN WISATA PANTAI JODO DESA SIDOREJO KECAMATAN GRINGSING KABUPATEN BATANG

STUDI KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN UNTUK REKREASI PANTAI DI PANTAI PANJANG KOTA BENGKULU

PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk mencari makan dan bereproduksi. Disamping itu, danau

STUDI POTENSI EKOWISATA MANGROVE DI KUALA LANGSA PROVINSI ACEH ARIEF BAIZURI MAJID

KAJIAN POTENSI UNTUK EKOWISATA DI PANTAI LESTARI INDAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SYAHRU RAMADHAN

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN KESESUAIAN KAWASAN WISATA PANTAI DIKAMPUNG PASIR PANJANG TANJUNG SIAMBANG PULAU DOMPAK KOTA TANJUNG PINANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Tahapan Penelitian 3.3 Pengumpulan Data

A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci: ekowisata pesisir, edukasi, hutan pantai, konservasi, perencanaan. iii

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian... 29

Studi Potensi dan Nilai Ekonomi Berdasarkan Biaya Perjalanan dan Kesediaan Membayar di Pantai Sri Mersing Kabupaten Serdang Bedagai

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG WISATA PANTAI BINASI KECAMATAN SORKAM BARAT KABUPATEN TAPANULI TENGAH SKIRIPSI

ANALISIS KESESUAIAN WISATA DI PANTAI NYALO [KAWASAN MANDEH] KABUPATEN PESISIR SELATAN, SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3. METODE PENELITIAN

KAJIAN POTENSI KAWASAN EKOWISATA BAHARI PANTAI TURELOTO KABUPATEN NIAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA ABSTRAK

STRATEGI PENGELOLAAN EKOWISATA DI PANTAI TELENG RIA, KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. positif yang cukup tinggi terhadap pendapatan negara dan daerah (Taslim. 2013).

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

3. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Pengumpulan Data

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. pengelolaan kebersihan lingkungan pantai di Bali dan Pantai Sanur Kaja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR UNTUK KEGIATAN WISATA PANTAI (KASUS PANTAI TELENG RIA KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ahmad Bahar *1, Fredinan Yulianda 2, Achmad Fahrudin 3

TINJAUAN PUSTAKA. Ecotouris, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi ekowisata. Ada

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMETAAN KAWASAN EKOWISATA SELAM DI PERAIRAN PULAU PANJANG, JEPARA, JAWA TENGAH. Agus Indarjo

ANALISIS TUTUPAN LAHAN TERHADAP KUALITAS AIR SITU BURUNG, DESA CIKARAWANG, KABUPATEN BOGOR

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

Transkripsi:

KAJIAN DAYA DUKUNG FISIK WISATA DANAU DI PANTAI PASIR PUTIH PARBABA KABUPATEN SAMOSIR (The Study of Physical Carrying Capacity Lake Tourism at Parbaba Pasir Putih Beach District Samosir) Nancy Rolina, Pindi Patana, Yoes Soemaryono Mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia 55 Email : nancysiregar4@gmail.com Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan, Indonesia 55 ABSTRACT Parbaba Pasir Putih Beach is one of the tourist area in Lake Toba that have a potential to tourism activity. This study aims to determine physical carrying capacity of the area as a tourist destination. This research was conducted in April-May 6 at Parbaba Pasir Putih Beach District Samosir. The data used primary and secondary data. The research location was divided into three stations and observed activity are boating, water bikes, sit relax, swimming and banana boat. The results showed that the stations, and are very appropriate (S) for swimming while boating and water bikes are very appropriate (S) at the station. Activities banana boat is very appropriate (S) at station. Tourism suitability index at station for swimming (84.7%). Tourism suitability index at station for boating (8.%), water bikes (84.%), and swimming (84.7%). Tourism suitability index at station for swimming (9,66%) and banana boat (85,7%). The physical carrying capacity of area with in 9.5 m is 5.66 people per day. The value of the natural beauty of the Parbaba Pasir Putih Beach 94,6% beautiful and the value of the comfort of this area, namely 9,54% are comfortable. Keywords : Beauty, Comfort, IKW, Parbaba Pasir Putih Beach, Physical Carrying Capacity of The Region, Tour PENDAHULUAN Danau adalah kumpulan massa air yang menempati suatu wadah yang relatif luas, dapat terbentuk secara alamiah maupun buatan. Mempunyai potensi sumber daya yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya memancing, berperahu, berenang dan dapat juga dijadikan sebagai tempat rekreasi dan pariwisata. Danau Toba merupakan salah satu danau yang memiliki potensi sumberdaya alam sebagai obyek wisata. Salah satu daerah tujuan wisata yang berada di kawasan Danau Toba yaitu Pantai Pasir Putih Parbaba. Daerah tujuan wisata danau Pantai Pasir Putih Parbaba terletak di Desa Hutabolon, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

Kawasan Pantai Pasir Putih dijadikan sebagai obyek wisata atas dasar usulan dari Pemerintah Kabupaten Samosir pada tahun 6, karena dilihat kawasan ini memiliki potensi alamiah untuk dijadikan kawasan wisata. Keunikan objek wisata ini yaitu mempunyai pasir yang putih dan masih terjaganya kebersihan. Selain itu, wisata ini sudah memiliki fasilitas yang mencukupi seperti penginapan atau hotel, pondok, toko souvenir, penjual makanan dan minuman. Kegiatan wisatawan yang berlebihan dapat mengurangi potensi sumberdaya alam yang ada, oleh karena itu diperlukan kajian mengenai daya dukung fisik terhadap kegiatan wisata agar tetap berkelanjutan. Melalui penelitian ini akan diketahui tingkat daya dukung fisik wisata dan persepsi wisatawan terhadap keindahan alam dan kenyamanan kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 6 di Pantai Pasir Putih Parbaba, Desa Hutabolon, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Global Positioning System (GPS), kamera, alat tulis, bola duga, stopwatch, Secchi disk, dan tali plastik. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner pengunjung dan masyarakat sekitar, serta data pengunjung dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Samosir. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer melalui observasi lapangan dan kuisioner. Observasi lapangan yaitu meninjau langsung kondisi lokasi lapangan dengan melakukan pengukuran terhadap kondisi fisik perairan, pengamatan fauna, dan vegetasi yang ada di kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba. Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi pengambilan sampel adalah purpossive sampling. Lokasi penelitian dibagi atas stasiun yaitu stasiun, stasiun dan stasiun. Penentuan Responden Jika subjek penelitian atau wisatawan kurang dari orang maka lebih baik semuanya sebagai sampel dan jika lebih dari orang maka sampel dapat diambil antara -5 % sebagai ukuran sampel penentuan responden dengan rumus Slovin (Arikunto, ), yaitu: Keterangan: N = Ukuran sampel yang dibutuhkan N = Ukuran populasi e = Margin error yang diperkenankan (% - 5%) Analisis Data Pengukuran Parameter Fisisk Perairan Pengukuran kecerahan (meter) ditentukan dengan menggunakan Secchi disk dan dilakukan pada siang hari ketika matahari cerah. Kecepatan arus yang diukur adalah kecepatan arus permukaan perairan saja. Pengukuran kecepatan arus dilakukan dengan menggunakan bola duga bertali yang memiliki skala ukuran panjang 5

meter. Kedalaman perairan (meter) ditentukan dengan menggunakan tali plastik yang diberikan pemberat. Warna perairan diamati menggunakan indera penglihatan dan bau perairan diketahui berdasarkan indera penciuman. Analisis Kesesuaian Wisata Persamaan yang digunakan untuk kesesuaian wisata (Yulianda, 7) adalah: Keterangan : IKW : Indeks Kesesuaian Wisata N i : Nilai parameter ke-i (bobot x skor) N maks : Nilai maksimum dari suatu kategori wisata i : Parameter kesesuaian n : Jumlah jenis parameter. Nilai indeks kesesuaian wisata yang diperoleh akan dikelompokkan ke dalam empat kategori (Bratadiredja, ), yaitu: Sangat Sesuai (S) : 8 - % Sesuai (S) : 5 - < 8% Sesuai Bersyarat (S) : 7 - < 5% Tidak Sesuai (TS) : < 7% Analisis kesesuaian wisata danau diperoleh berdasarkan pertimbangan masing-masing parameter yang berbeda dalam kategori wisata tersebut (Tabel, Tabel, Tabel, Tabel 4 dan Tabel 5). Tabel. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Berperahu No. Parameter Bobot Kategori Skor. Kedalaman perairan (m) 5 x < < x 5 < x ;5- x / x >. Kecepatan arus (m/s) 5 < x,5,5 < x,, < x,45 x >,45. Bau Tidak berbau Sedikit berbau Berbau Sangat berbau 4. Warna perairan Hijau jernih Hijau Hijau kecoklatan Hitam Sumber: Modifikasi Yulianda (7), Yulianda () Tabel. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Sepeda Air No. Parameter Bobot Kategori Skor Kategori Skor Kategori Skor Baik Cukup Baik Buruk. Warna 5 Hijau jernih Hijau Cokelat perairan kecoklatan kehitaman. Bau 5 Tidak berbau Sedikit berbau Berbau. Kedalaman perairan (m) 4. Kecepatan arus (m/s) Sumber: Modifikasi Yulianda (7) 4 x < x 5 x < ; x > 5 < x,5,5 < x,, < x,5

Tabel. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Duduk Santai No. Parameter Bobot Kategori Skor x 8. Lebar tepi danau 4 x < 8 x < 4 <. Pemandangan 5. Vegetasi yang hidup di tepi danau 4. Hamparan dataran 5. Biota berbahaya Sumber: Modifikasi Yulianda (7), Yulianda () 5 Danau, hutan, pegunungan, sungai s.d dari 4 pemandangan Satu dari 4 pemandangan Tidak ada pemandangan Jumlah jenis pohon 4 Jumlah jenis pohon - Jumlah jenis pohon Semak belukar Rumput / pasir Berbatu Tanah liat Lumpur Tidak ada jenis s.d jenis Lebih dari jenis Tabel 4. Parameter Kesesuaian Sumberdaya untuk Berenang No. Parameter Bobot Kategori Skor Kategori Skor Kategori S S S Skor. Kedalaman perairan (m) 5 - > - 6 > 6 -. Material dasar 5 Pasir Pasir Pasir perairan berbatu berlumpur. Kecepatan arus 5 -,7,7,4,4,5 (m/s) 4. Lebar danau (m) > 5-5 - < 5. Kecerahan perairan (m) > 6 - > - 6-6. Biota berbahaya Tidak ada jenis s.d jenis Sumber: Modifikasi Yulianda (7) Tabel 5. Matriks Kesesuaian Sumberdaya untuk Banana Boat No. Parameter Kategori Penelitian Bobot Nilai (Skor). Kedalaman (m) S : > 8 S : > 4-8 S : < 4 5. Kecepatan arus (m/s) S : -,5 S : >,5-,4 S : >,4 5. Kecerahan perairan (m) S : > 6 S : > 6 S : - 6. Biota berbahaya S : Tidak ada S : jenis S : s.d jenis Sumber : Modifikasi Yulianda (7)

Daya Dukung Kawasan DDK adalah jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. Perhitungan DDK dalam bentuk rumus adalah sebagai berikut (Yulianda, 7) : Keterangan : DDK : Daya Dukung Kawasan K : Potensi ekologis pengunjung per satuan unit area Lp : Luas area atau panjang area yang dapat dimanfaatkan Lt : Unit area untuk kategori tertentu Wt : Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata dalam satu hari Wp : Waktu yang dihabiskan oleh pengunjung untuk setiap kegiatan tertentu Potensi ekologis daya dukung kawasan dan luas area dalam melakukan suatu kegiatan wisata dihitung untuk mengetahui kemampuan kawasan menampung wisatawan seperti pada Tabel 6 dan prediksi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap kegiatan wisata terdapat pada Tabel 7. Tabel 6. Potensi Ekologis Pengunjung (K) dan Luas Area Kegiatan (Lt) No. Jenis Kegiatan K (Ʃ Pengunjung) Unit Area (Lt) Keterangan. Berperahu 5 m orang setiap m x 5 m panjang danau. Sepeda air 5 m orang ( sepeda air) untuk mengelilingi danau sebesar m x 5 m. Duduk santai 5 m orang membutuhkan ruang sepanjang 5 m 4. Berenang 5 m orang setiap m x 5 m panjang danau 5. Banana boat 65 m orang setiap 6,5 m x m panjang danau Sumber: Modifikasi Yulianda (7) Tabel 7. Prediksi Waktu yang Dibutuhkan untuk Setiap Kegiatan Wisata No. Kegiatan Waktu yang dibutuhkan Wp (jam) Total waktu hari Wt (jam). Berperahu,5 8. Sepeda air,5 8. Duduk santai 8 4. Berenang 4 5. Banana boat 8 Sumber: Modifikasi Yulianda (7) Persepsi Wisatawan Terhadap Keindahan dan Kenyamanan Kawasan Penilaian terhadap keindahan kawasan dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan (kuisioner) yang ditujukan kepada masyarakat setempat dan wisatawan. Keindahan yang dinilai adalah keindahan alami, tidak termasuk buatan manusia. Secara kuantitatif dapat dihitung dengan rumus (Yulianda, 4):

Keterangan: ERs : Jumlah responden yang mengatakan indah ERo : Jumlah seluruh responden Ka : Nilai keindahan alam (%) Kriteria/nilai keindahan alam: Ka 75% : Indah () 4% Ka 75%: Cukup Indah () Ka < 4% : Tidak Indah () Nilai kenyamanan dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan yang ditujukan kepada wisatawan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus (Yulianda, 4): Keterangan : Ers : Jumlah responden yang mengatakan nyaman Ero : Jumlah seluruh responden Na : Nilai kenyamanan alam (%) Kriteria/nilai kenyamanan alam : Na 75% : Nyaman () 4% Na 75%: Cukup nyaman () Na < 4% : Tidak nyaman () Hasil Indeks Kesesuaian Wisata Hasil pengukuran dan pengamatan setiap parameter kegiatan wisata dan nilai indeks kesesuaian wisata pada stasiun dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata di Stasiun Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun ) Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni. Berperahu Kedalaman (m) 5, Kecepatan arus (m/s) 5,7 Bau Tidak berbau 9 Warna perairan Hijau kecoklatan Total Skor 4 Indeks Kesesuaian wisata (%) 7,4 S. Sepeda Air Warna perairan 5 Hijau kecoklatan Bau 5 Tidak berbau 5 Kedalaman perairan (m) 4, 8 Kecepatan arus (m/s),7 6 Total Skor 5 9 Indeks Kesesuaian wisata (%) 76,47 S. Duduk Santai Lebar tepi danau (m),6 Pemandangan 5 Pegunungan,Danau Vegetasi yang hidup di tepi danau 5 Pohon aru, pohon seri Hamparan dataran Pasir 9 Biota berbahaya Semut merah 6 Total Skor 5 8 Indeks Kesesuaian wisata (%) 74,5 S 4. Berenang Kedalaman perairan (m) 5, 5 Material dasar perairan (m/s) 5 Pasir 5 Lebar danau (m) 79 9 Kecerahan perairan (m),5

Tabel 8. Lanjutan Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun ) Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni Biota berbahaya Tidak ada 9 Total Skor 7 6 Indeks Kesesuaian wisata (%) 84,7 S 5. Banana boat Kedalaman (m) 5 4 5 Kecepatan arus (m/s),7 6 Kecerahan perairan (m),5 Biota Berbahaya Tidak ada 9 Total Skor 4 Indeks Kesesuaian Wisata (%) 78,57 Tingkat Kesesuaian S Hasil pengukuran dan pengamatan setiap parameter untuk kegiatan wisata dan nilai indeks kesesuaian wisata pada stasiun dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata di Stasiun Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun ) Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni. Berperahu Kedalaman (m) 5,8 5 Kecepatan arus (m/s) 5, Bau Tidak berbau 9 Warna perairan Hijau kecoklatan Total Skor 4 5 Indeks Kesesuaian wisata (%) 8, S. Sepeda Air Warna perairan 5 Hijau kecoklatan Bau 5 Tidak berbau 5 Kedalaman perairan (m) 4,8 Kecepatan arus (m/s), 6 Total Skor 5 4 Indeks Kesesuaian wisata (%) 84, S. Duduk Santai Lebar tepi danau (m) 4,5 Pemandangan 5 Pegunungan,Danau Vegetasi yang hidup di tepi danau 5 Pohon aru, pohon seri Hamparan dataran Pasir 9 Biota berbahaya Semut merah 6 Total Skor 5 8 Indeks Kesesuaian wisata (%) 74,5 S 4. Berenang Kedalaman perairan (m) 5, 5 Material dasar perairan (m/s) 5 Pasir 5 Kecepatan arus (m/det) 5, Lebar danau (m) 79 9 Kecerahan perairan (m),9 Biota berbahaya Tidak ada 9 Total Skor 7 6 Indeks Kesesuaian Wisata (%) 84,7 S

Tabel 9. Lanjutan Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun ) Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni 5. Banana boat Kedalaman (m) 5 4 5 Kecepatan arus (m/s), 6 Kecerahan perairan (m),9 Biota Berbahaya Tidak ada 9 Total Skor 4 Indeks Kesesuaian Wisata (%) 78,57 Tingkat Kesesuaian S Hasil pengukuran dan pengamatan setiap parameter untuk kegiatan wisata dan nilai indeks kesesuaian wisata pada stasiun dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Hasil Pengukuran Indeks Kesesuaian Wisata di Stasiun Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun ) Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni. Berperahu Kedalaman (m) 5 > Kecepatan arus (m/s) 5,5 5 Bau Tidak berbau 9 Warna perairan Hijau kecoklatan Total Skor 4 5 Indeks Kesesuaian wisata (%) 59,5 S. Sepeda Air Warna perairan 5 Hijau kecoklatan Bau 5 Tidak berbau 5 Kedalaman perairan (m) 4 > 4 Kecepatan arus (m/s),5 9 Total Skor 5 8 Indeks Kesesuaian wisata (%) 74,5 S. Duduk Santai Lebar tepi danau (m), Pemandangan 5 Pegunungan, danau Vegetasi yang hidup di tepi danau 5 Pohon seri, pohon aru Hamparan dataran Pasir 9 Biota berbahaya Semut merah 6 Total Skor 5 8 Indeks Kesesuaian wisata (%) 74,5 S 4. Berenang Kedalaman perairan (m) 5, 5 Material dasar perairan (m/s) 5 Pasir 5 Kecepatan arus (m/det) 5,5 5 Lebar danau (m) 79 9 Kecerahan perairan (m),8 Biota berbahaya Tidak ada 9 Total Skor 7 66 Indeks Kesesuaian wisata (%) 9,66 S

Tabel. Lanjutan Pantai Pasir Putih Parbaba (Stasiun ) Kegiatan Parameter Bobot Hasil Skor Ni 5. Banana boat Kedalaman (m) 5 4 5 Kecepatan arus (m/s),5 9 Kecerahan perairan (m),8 Biota berbahaya Tidak ada 9 Total Skor 4 6 Indeks Kesesuaian Wisata (%) 85,7 Tingkat Kesesuaian S Daya Dukung Kawasan Daya dukung kawasan wisata danau Pantai Pasir Putih Parbaba dihitung berdasarkan luasan kawasan dan waktu yang disediakan dalam satu hari untuk melakukan kegiatan. Dari hasil pengukuran didapat Daya Dukung Kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba disajikan pada Tabel. Tabel. Daya Dukung Kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba No Jenis Kegiatan Luas Area (Lp) (m ) DDK (Orang). Berperahu.5 4. Sepeda air 4.5 98. Duduk santai.77.6 4. Berenang 8.4 6 5. Banana boat 54.45 696 Jumlah 9.5 5.66 Persepsi Wisatawan terhadap Keindahan dan Kenyamanan Kawasan Tingkat persepsi wisatawan terhadap keindahan alam kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba pada Gambar. Gambar. Persepsi Wisatawan terhadap Kenyamanan Kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba Gambar. Persepsi Wisatawan terhadap Keindahan Alam Kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba Tingkat persepsi wisatawan terhadap kenyamanan kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba disajikan pada Gambar. Pembahasan Indeks Kesesuaian Wisata Kegiatan duduk santai di setiap stasiun tergolong sesuai (S) pada saat pengukuran. Kegiatan duduk santai dilakukan di bawah pondok dan pohon beralaskan tikar yang disediakan oleh pengelola. Lebar tepi danau di Pantai Pasir

Putih Parbaba > 8 m tergolong sangat sesuai, dapat dimanfaatkan wisatawan untuk melakukan kegiatan duduk santai dengan menikmati pemandangan pegunungan dan danau. Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 (4), daya tarik wilayah pantai untuk pariwisata adalah keindahan dan keaslian lingkungan seperti lebar pantai, dan hutan pantai dengan kekayaan jenis tumbuh-tumbuhan, burung, dan hewan-hewan lainnya. Hasil pengukuran kedalaman perairan untuk kegiatan berenang di Pantai Pasir Putih Parbaba pada setiap stasiun tergolong sangat sesuai dengan kedalaman, m ( cm). Hal ini sesuai dengan penelitian Armos () yang menyatakan bahwa kelandaian pantai untuk penentuan batas aman berenang di Pantai Boe dengan batas toleransi sampai kedalaman ± 5 cm atau lebih kurang sampai batas leher dewasa. Dilanjutkan oleh Pragawati (9) yang menyatakan bahwa suatu kawasan wisata pantai harus memiliki batasan aman berenang. Batasan tersebut minimal sampai batas leher orang dewasa dengan pertimbangan bahwa sampai batas leher tersebut orang masih dapat berdiri dan mengambil nafas saat berenang. Kecerahan merupakan penetrasi cahaya matahari yang masuk ke perairan. Nilai kecerahan di Pantai Pasir Putih Parbaba tergolong sesuai bersyarat berkisar antara,8 m sampai dengan,9 m dengan kisaran kedalaman 6 m. Hal ini disebabkan karena pada saat pengukuran terdapat banyak aktivitas wisatawan sehingga terjadinya pengadukan pada kolom perairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Effendi () yang menyatakan bahwa nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh padatan tersuspensi dan kekeruhan, keadaan cuaca, waktu pengukuran, serta ketelitian orang yang melakukan penelitian. Perairan Pantai Pasir Putih Parbaba tergolong sangat sesuai pada ketiga stasiun karena biota berbahaya tidak dijumpai di kawasan ini sehingga aman untuk kegiatan berenang. Data mengenai keberadaan biota berbahaya di perairan ini diketahui dari wisatawan dan pihak pengelola. Menurut Akbar () adanya biota berbahaya berpengaruh terhadap nilai kesesuaian dan wisatawan harus waspada terhadap berbagai ancaman yang ada dilokasi wisata. Kecepatan arus perairan pada stasiun tergolong sangat sesuai untuk kegiatan banana boat. Kecepatan arus pada stasiun ketiga sebesar,5 m/s termasuk kategori arus lambat sehingga untuk melakukan kegiatan banana boat nyaman. Sari dan Usman () mengemukakan bahwa penggolongan kecepatan arus terdiri atas 4 kategori yaitu kategori arus lambat dengan kecepatan pada kisaran,5 m/s, kategori arus sedang dengan kecepatan pada kisaran,5,5 m/s, kategori arus cepat dengan kecepatan pada kisaran,5 m/s dan kategori arus sangat cepat dengan dengan kecepatan di atas m/s. Daya Dukung Kawasan Daya dukung kawasan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba untuk menerima sejumlah wisatawan dengan berbagai kegiatan wisata yang tersedia. Daya dukung kawasan sangat menentukan keberlanjutan suatu kegiatan wisata

itu sendiri. Daya dukung yang diperoleh berdasarkan luas kawasan waktu yang disediakan dalam satu hari untuk melakukan kegiatan. Hal ini sesuai dengan Soemarwoto (4) yang menyatakan perencanaan pengembangan pariwisata harus memperhatikan daya dukung lingkungan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Kegiatan berperahu dapat dilakukan di sepanjang Pantai Pasir Putih Parbaba dengan luas.5 m. Wisatawan membutuhkan waktu untuk berperahu selama,5 jam. Waktu yang disediakan pihak pengelola bagi wisatawan untuk kegiatan berperahu 8 jam/hari. Agar dapat berperahu dengan nyaman diperkirakan membutuhkan luas area 5 m. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan berperahu adalah 4 orang dengan luas.5 m. Kegiatan sepeda air dapat dilakukan di semua stasiun yang luasnya 4.5 m. Agar wisatawan dengan nyaman melakukan kegiatan sepeda air membutuhkan luas area 5 m. Satu sepeda air dapat digunakan oleh orang wisatawan. Waktu yang disediakan oleh pihak pengelola adalah 8 jam/hari dan waktu yang biasa digunakan wisatawan untuk kegiatan sepeda air adalah,5 jam. Berdasarkan perhitungan daya dukung diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan sepeda air sebanyak 98 orang. Kegiatan duduk santai membutuhkan luas area 5 m dengan area yang dapat dimanfaatkan.77 m. Adapun waktu yang disediakan oleh pihak pengelola adalah 8 jam/hari dengan lama waktu yang digunakan wisatawan untuk kegiatan tersebut adalah jam. Berdasarkan perhitungan daya dukung diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan duduk santai sebanyak.6 orang. Nilai daya dukung tersebut diperkirakan wiatawan dapat melakukan kegiatan duduk santai dengan santai dan nyaman. Aktivitas berenang dapat dilakukan di sepanjang Pantai Pasir Putih Parbaba dengan luas 8.4 m. Agar dapat berenang dengan nyaman diperkirakan membutuhkan 5 m untuk satu orang wisatawan. Waktu yag disediakan oleh pihak pengelola adalah 4 jam/hari dengan lama waktu yang biasa digunakan wisatawan jam. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan berenang adalah sebanyak 6 orang diperkirakan wisatawan dapat berenang nyaman. Banana boat dapat dilakukan disepanjang Pantai Pasir Putih Parbaba dengan luas 54.45 m. Adapun waktu yang disediakan oleh pihak pengelola adalah 8 jam per hari dengan lama waktu yang biasa digunakan wisatawan untuk kegiatan banana boat adalah jam. Berdasarkan perhitungan yang diperoleh nilai daya dukung untuk kegiatan banana boat adalah 696 orang. Dilihat dari nilai daya dukung yang diperoleh tersebut diperkirakan wisatawan dapat melakukan kegiatan banana boat dengan nyaman. Berdasarkan hasil analisis daya dukung kawasan wisata danau Pantai Pasir Putih Parbaba, total keseluruhan daya dukung untuk semua kegiatan adalah 5.66 orang/hari dengan luas kawasan wilayah baik zona darat maupun perairan adalah 9.5 m. Berdasarkan data pengunjung Pantai Pasir Putih Parbaba yang diperoleh, kunjungan wisatawan rata-rata per bulan. orang dengan kunjungan rata-rata per hari 4 orang. Jumlah

wisatawan yang berkunjung jika dibandingkan dengan daya dukung ekologis terhadap berbagai kegiatan secara umum belum melebihi karena wisatawan yang datang hanya pada waktu tertentu seperti hari libur. Persepsi Wisatawan terhadap Keindahan dan Kenyamanan Kawasan Nilai keindahan alam kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba sebesar 94,6%. Nilai ini termasuk kategori indah dikarenakan nilai keindahan alam 75% berdasarkan kriteria Yulianda (4) tentang persepsi wisatawan terhadap keindahan kawasan. Hal ini disebabkan sumberdaya alam yang tersedia menjadi daya tarik wisata untuk menambah nilai keindahan kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba. Nilai kenyamanan kawasan ini sebesar 9,54%. Nilai ini termasuk kategori nyaman dikarenakan nilai kenyamanan Na 75% berdasarkan kriteria Yulianda (4) tentang persepsi wisatawan terhadap kenyamanan kawasan. Hal ini dikarenakan penyediaan pondoknya baik, hamparan dataran pasir serta pepohonan yang cukup, dan akomodasi (penginapan) yang baik dan memadai. Hal ini sesuai dengan literatur Ginting (6) yang menyatakan akomodasi yang ada harus memberikan rasa aman, dekat dengan obyek wisata, mempunyai udara bebas, indah, nyaman dan sejuk. Strategi Pengelolaan Hubungan yang baik antar masyarakat dengan pemerintah dalam perencanaan pengembangan kawasan dapat membangun dan mengelola kawasan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata tersebut. Hal ini sesuai dengan literatur Tabuni (5) yang menyatakan bahwa perencanaan pengembangan kawasan pariwisata tidak terlepas dari adanya sebuah kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah maupun swasta yang berkerjasama untuk membangun dan mengelola tempat wisata untuk menarik perhatian wisatawan maupun menambah kunjungan. Perlu penyediaan tempat sampah dalam jumlah yang banyak dan himbauan berupa pelarangan pembuangan sampah untuk menjaga kelestarian lingkungan wisata dan kenyamanan saat berkunjung. Menurut Rahmawati (9) strategi yang dapat dilakukan seperti peningkatan pengelolaan kebersihan (dalam hal ini adalah sampah) adalah dengan penambahan jumlah tempat sampah, penempatan yang strategis, pengawasan dan penyuluhan terhadap wisatawan mengenai pembuangan sampah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan. Kesesuaian kegiatan wisata di Pantai Pasir Putih Parbaba termasuk kategori sangat sesuai (S) dengan kegiatan yang berbeda-beda. Stasiun, dan sangat sesuai (S) untuk kegiatan berenang sedangkan kegiatan berperahu dan sepeda air sangat sesuai (S) di stasiun. Kegiatan banana boat sangat sesuai (S) di stasiun. Daya dukung kawasan Pantai Pasir Putih Parbaba dengan luas area pemanfaatan 9.5 m yaitu 5.66 orang per hari.. Nilai keindahan alam Pantai Pasir Putih Parbaba berdasarkan persepsi wisatawan termasuk

kategori indah dan nilai kenyamanan kawasan ini bedasarkan persepsi wisatawan termasuk kategori nyaman. Saran. Sebaiknya perlu dilakukan penataan area berbagai kegiatan wisata, sesuai dengan indeks kesesuaian wisata yang telah diperoleh untuk meningkatkan kenyamanan saat berwisata.. Adanya kerjasama pemerintah dengan pengelola kawasan wisata Pantai Pasir Putih Parbaba mengembangkan sumberdaya alam yang tersedia untuk meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kawasan. DAFTAR PUSTAKA Akbar, R.. Pengantar Falsafah Sains. Environmental Marketing pada Ekowisata Pesisir. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Arikunto, M.. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu. Pradnya Paramitha. Jakarta. Armos, N. H.. Studi Kesesuaian Lahan Pantai Wisata Boe desa Mappakalompo Kecamatan Galesong Ditinjau Berdasarkan Geofisik. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin. Makassar. Bratadiredja, R. R.. Kajian Pengelolaan Sumberdaya Alam Danau Situgunung untuk Pengembangan Ekowisata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Effendi, H.. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisus. Yogyakarta. Ginting, T. R. 6. Analisis Kawasan Pesisir Pulau Rempang dan Galang Kecamatan Galang Kota Batam Untuk Pengembangan Ekowisata. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 4. Tentang Baku Mutu Air Laut untuk Wisata Bahari. Pragawati, B. 9. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir untuk Pengembangan Ekowisata Bahari di Pantai Binangun, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rahmawati. A. 9. Studi Pengelolaan Kawasan Pesisir Untuk Kegiatan Wisata Pantai (Kasus Pantai Teleng Ria Kabupaten Pacitan, Jawa Timur). [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sari, T. E. Y., dan Usman.. Studi Parameter Fisika dan Kimia Daerah Penangkapan Ikan Perairan Selat Asam Kabupatrn Kepulauan Meranti Provinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 7():88-.

Soemarwoto, O. 4. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. IMAGRAPH. Jakarta. Tabuni, D. 5. Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Danau Linouw di Kota Tomohon Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal ASE. (A):4-5. Yulianda, F. 4. Pedoman Analisis Penentuan Status Kawasan Konservasi Laut Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pesisir Berbasis Konservasi. [Makalah]. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Yulianda, F.. Konsep Ekowisata Perairan Suatu Pendekatan Ekologis. [Makalah]. Departemen Manajemen Sumberdaya perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Yulianda, F. 7. Ekowisata Bahari sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya