Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

AKU AKAN MATI HARI INI

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Teguh masih mengintip

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

Butterfly in the Winter

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB II UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

The Coffee Shop Chronicles

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

.satu. yang selalu mengirim surat

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03


Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

Heart 119. Dan aku harap, kita tidak akan pernah bertemu. lagi.

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

BUKAN KISAH RAMA SINTA. Oleh: Irahayuni

Pemilik jiwa yang sepi

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Mr Knight, tadi Mr. Boyd menelepon untuk membuat janji temu di hari Jumat jam 2 siang. Apakah saya ada janji di hari itu?

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Alifia atau Alisa (2)

Loyalitas Tak Terbatas

IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MULYADI MEMASAK(PAGI)

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Chapter 01: What will you do to protect me?

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

P A D A M U E M B U N

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Buah Kejujuran Putri Amanda Karimatullah LL

Ya sudah aku mau makan mie saja deh hari ini, kebetulan aku lagi pengen makan mie pakai telur ceplok.

Sembilan Hari Terindah Bagian 15 SEMBILAN HARI TERINDAH (BAGIAN 15)

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri.

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

semoga hujan turun tepat waktu

Cermin. Luklukul Maknun

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

2. Gadis yang Dijodohkan

orang tuanya itu selesai. Tak jarang ia akan berlari ke kamarnya di tingkat atas gedung itu atau ke taman pribadi keluarganya di tingkat paling atas.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Cerita Senja Oleh: Dela Septariani

Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung bangkit dan berlari mengikuti teman-temannya.

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Sang Pangeran. Kinanti 1

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah?

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

CERPEN : ANGIN DARI GUNUNG - A. A. NAVIS

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Steik Tuna Mr. Obama

2 Our Precious School

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

Part 1. Kanuna Facebook on Jan 22,2012

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

Transkripsi:

PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam, pikirnya. Ia menyeret dirinya ke kamar mandi, memaksakan dirinya untuk membersihkan dirinya, walaupun ia sebenarnya berharap kalau ia juga bisa membersihkan semua kenangan buruk yang telah menimpanya. Sambil melihat dirinya di cermin, Yui menarik kedua ujung bibirnya dan berusaha untuk mengulas senyum di wajah lesunya. Ayolah Yui, hari ini adalah hari dimana semuanya akan berubah. Percayalah, hari ini tak akan seburuk hari-hari di masa lalumu, katanya pada dirinya sendiri. Yui mengenakan pakaian terbaiknya dan merias wajahnya sedikit. Hari ini ia akan melakukan

wawancara kerja, dan jika keberuntungan berpihak padanya, ia akan bekerja sebagai seorang sekretaris di Takamasa Group, salah satu dari sekian perusahaan besar di Jepang. Dengan langkah mantap, Yui melangkah menuju gedung Takamasa Group yang hanya berjarak beberapa puluh meter dari gedung apartemen tempat ia tinggal. Ia melirik jam tangannya sekilas, kemudian menarik nafas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. Satu jam lagi, nasibnya akan ditentukan. Waktu berlalu begitu cepat di ruang tunggu dimana Yui duduk, menanti namanya dipanggil ke ruang wawancara. Sebentar lagi gilirannya untuk masuk ke ruang wawancara dan mencoba keberuntungannya. Nakahara Yui! Tiba-tiba saja nama Yui dipanggil. Ia segera beranjak dari tempat duduknya dan melangkah ke dalam ruang wawancara dengan gugup. Setelah ia berada di dalam, semua mata tertuju padanya. Ruangan itu penuh dengan kesunyian yang membuat jantung Yui melompat. Ia berusaha memasang wajah setenang mungkin, mengubur semua rasa gugup dan takutnya dalam-dalam, menyembunyikannya dengan senyuman. *** 2

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu dan ia sudah bisa mulai bekerja esok hari. Ia tak sabar untuk menceritakan semuanya pada Hazuki, sahabatnya yang kini sedang menunggunya di kafe tempat mereka biasa menghabiskan waktu bersama. Yui! seru Hazuki saat ia melihat Yui melangkah melewati pintu kafe. Yui segera berlari ke arah sahabatnya itu dan duduk di depannya. Jadi, bagaimana wawancaramu tadi? tanya Hazuki penasaran. Yui menyeringai, tak bisa menyembunyikan rasa senang yang meluap-luap dari dalam hatinya. Aku diterima! serunya. Aku bisa bekerja disana mulai besok. Mata Hazuki seketika terbuka lebar. Benarkah?! Syukurlah. Aku ikut senang mendengarnya, senyum Hazuki. Terima kasih, Yui balas tersenyum. Kurasa kita perlu merayakannya hari ini! seru Hazuki bersemangat. Bagaimana dengan bar yang sering kita kunjungi dulu? Yui menggeleng lemas. Tidak bisa, katanya. Aku sudah terlalu banyak minum tadi malam. Hazuki terkejut. Memangnya apa yang terjadi semalam? 3

Pandangan Yui jatuh ke lantai. Shintaro, katanya mulai berbicara pelan. Ia bilang ia tak bisa lagi bersamaku. Belum lama ini ia meneleponku dan bilang kalau dia ingin berpisah denganku. Saat kutanya apa alasannya, dia tak mau bicara. Merasa terhenyak, Hazuki menepuk-nepuk bahu sahabatnya pelan, berusaha membuatnya lebih baik. Aku tidak tahu dia sejahat itu. Selama ini kalian tampak baik-baik saja. Kenapa kau tak cerita padaku lebih awal? Aku hanya tak ingin membesar-besarkan masalah yang sepele. Sepele? Ini bukan masalah sepele, Yui. Jangan memaksakan dirimu untuk jadi kuat seperti itu! Sudahlah, Hazuki. Lagipula sudah tak ada lagi yang bisa kulakukan. 4

BAB 1 (Babysitting) Yui menenangkan dirinya dan merapikan bajunya sekali lagi sesaat sebelum dia masuk ke dalam kantor bos barunya, Presdir dari Takamasa Group. Ia mengetuk pintu kemudian masuk ke dalam. Dia melangkah mantap ke hadapan Presdir yang tampak seumuran dengan ayahnya itu kemudian membungkuk dengan sopan. Nama saya Nakahara Yui. Saya akan bekerja keras mulai hari ini. Mohon bantuannya! Presdir itu tersenyum saat pandangannya tertuju pada Yui. Kau benar-benar sopan, ya. Semangat kerjamu juga tampaknya cukup tinggi. Ternyata aku melakukan hal yang benar dengan memilihmu, ujarnya. Senyum bangga mengembang di wajah Yui. Jadi, darimana saya harus mulai? tanya Yui bersemangat. 5

Presdir itu menggeleng, Tidak, tidak. Kau tidak akan menjadi sekretarisku. Yui terbelalak, senyumnya luntur. Apa maksud anda? Kau akan menjadi asisten pribadi putraku. Yah, kurang lebih tugasmu akan sama dengan seorang sekretaris. Lagipula, akan jauh lebih mudah untuk menjadi asisten bagi putraku. Tapi Pak, saya Aku mohon, wajah Presdir itu tiba-tiba berubah sedih. Hanya kau yang bisa membantuku. Gajimu juga akan kubayar dengan jumlah yang sama. Yui tertegun. Bukan itu masalahnya. Saya Aku benar-benar minta tolong padamu. Melihat ekspresi sang Presdir, Yui merasa tak kuasa untuk menolak. Tapi kenapa anda percaya pada saya? tanyanya. Putraku itu benar-benar kekanak-kanakkan, Presdir mulai menjelaskan. Sejak mendiang istriku meninggal, dia benar-benar berubah dari dirinya yang dulu. Walaupun perubahan itu bukanlah hal yang buruk, aku tetap merasa dia kehilangan dirinya. Dia jadi jarang bicara lagi padaku. Jika aku bertanya padanya, dia pasti akan bilang bahwa semuanya baik-baik saja. Dia selalu menenggelamkan dirinya dalam kesibukannya tanpa mau berbagi masalahnya dengan siapapun. Aku tahu dia kesepian, maka itu 6

aku ingin kau menemaninya setiap saat. Hanya untuk memastikan kalau dia baik-baik saja. Untuk sejenak, keheningan menyelimuti ruangan itu. Yui sebenarnya masih terkejut. Namun saat melihat wajah Presdir itu lagi, ia yakin bahwa ia harus membantunya. Yui mengangguk mantap. Saya akan berusaha sebaik mungkin, katanya. Senyum kembali muncul di wajah Presdir Takamasa. Ia mengangguk, kemudian berkata, Terima kasih, aku tahu kau bisa kuandalkan. *** Dengan selembar foto di tangannya, Yui berjalan menyusuri jalan, menuju ke tempat dimana putra Presdir Takamasa tinggal. Yui memandang lekat-lekat foto itu. Presdir sebelumnya pernah menyebutkan bahwa usia putranya hanya dua tahun di bawah Yui. Sejujurnya dia sangat manis. Wajah di foto itu memang tampak sangat ceria. Yui tak percaya kalau dengan wajah semanis itu, putra Presdir Takamasa memiliki masalah yang tak bisa diceritakannya pada orang lain. Yui berdiri di depan sebuah apartemen yang tampak mewah hanya dengan melihat pintunya. Dua ratus tiga puluh lima. Yui melirik nomor apartemen yang tercetak diatas plat besar berwarna emas yang 7

menempel kuat di pintu besar itu, kemudian menekan belnya. Siapa? tanya sebuah suara dari dalam, sepertinya suara anak muda. Ano, aku Nakahara Yui. Aku diminta untuk menjadi asisten pribadi putra Tuan Presdir Takamasa, kata Yui memperkenalkan diri. Tak lama kemudian, pintu apartemen itu terbuka. Di belakangnya tampak seorang pemuda yang memandang Yui dengan wajah datar. Itulah putra Presdir Takamasa. Ayahku mengirimmu untuk menjadi asistenku? tanyanya. Yui mengangguk, masih belum bisa menangkap situasinya. Pemuda itu tertawa kecil. Ayahku pasti menyusahkanmu, ya? katanya, sepertinya tahu benar watak ayahnya. Ah, tidak sama sekali, ini sudah menjadi bagian dari pekerjaanku, kata Yui. Baiklah, silahkan masuk. Pemuda itu tersenyum dan mempersilahkan Yui untuk masuk kedalam apartemennya. Apartemen itu ternyata lebih rapi dari yang dia bayangkan. Yui berpikir kalau apartemen itu akan terlihat sedikit berantakan karena putra Presdir Takamasa yang masih kuliah itu tinggal sendirian di sana. Biasanya anak muda tak akan mau repot-repot merapikan rumahnya. 8

Silahkan duduk, ujar pemuda itu, menyadarkan Yui dari pikiran-pikirannya. Yui duduk di sebuah sofa di ruang tengah, berhadap-hadapan dengan putra Presdir Takamasa. Kesunyian masih menyelimuti mereka, sampai akhirnya pemuda itu membuka mulutnya. Ah, aku belum memperkenalkan diri, katanya. Namaku Takamasa Ryoichi. Ah, iya. Senang bertemu denganmu, Takamasasan. Mohon bantuannya, ujar Yui dengan sungguhsungguh. Ryoichi kemudian memandangi Yui dengan senyum yang aneh, kemudian tiba-tiba saja dia tertawa lepas. Kau lucu sekali! serunya sambil masih tertawa keras. Bingung, Yui hanya terdiam dan memandangi Ryoichi. Melihat Yui yang kebingungan, Ryoichi kemudian berhenti tertawa. Sambil menyeka air mata yang keluar karena terlalu banyak tertawa, ia berkata, Maaf, hanya saja kau lucu sekali. Kau tak perlu seformal itu padaku. Panggil saja aku Ryoichi. Yui tersenyum kaku, tak tahu bagaimana harus bersikap. Dia hanya mengangguk-anggukan kepalanya seperti ayam yang sedang mencari makan. Nah, kalau begitu aku juga akan memanggilmu Yui, kata Ryoichi riang. Dengan terkejut, Yui menembakkan pandangannya pada Ryoichi atas apa yang baru saja 9

diucapkannya. Jelas saja, Yui lebih tua darinya, dan mereka baru saja bertemu hari ini. Bagaimana bisa dia melakukan hal itu? Yui memang terkejut, namun ia tak tahu kenapa, tak ada sedikitpun rasa tak suka pada dirinya atas perlakuan Ryoichi. Mungkin karena sejak tadi Ryoichi selalu tersenyum padanya. Terlebih lagi, wajahnya yang manis, membuatnya mustahil untuk dibenci. *** APA?! Hazuki histeris saat Yui menceritakan semua yang baru saja terjadi padanya beberapa hari yang lalu. Yui hanya mengangguk lesu. Dia tak ingin bicara lebih banyak karena sebenarnya ia juga sama terkejutnya dengan Hazuki. Tapi kau kan seharusnya bekerja sebagai sekretaris, bukan sebagai pengurus bayi! Yah, setidaknya dia bukan bayi, kata Yui. Tapi bagaimana bisa ini semua terjadi padamu? Apa keberuntunganmu benar-benar sudah habis?! Hazuki memasang wajah sedih. Sudahlah, Hazuki, kata Yui lagi. Lagipula, sebenarnya menjadi asisten untuk orang seperti Ryoichi itu tidak terlalu buruk. Hazuki menghela nafas, merasa iba pada sahabatnya. Namun, ia tak bisa berbuata apa-apa untuk membuatnya merasa lebih baik. 10