SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KEHUTANAN BIDANG BINA PRODUKSI KEHUTANAN (Jakarta, 14 Juli 2010)

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.70/Menhut-II/2009 TENTANG

PERSIAPAN DUKUNGAN BAHAN BAKU INDUSTRI BERBASIS KEHUTANAN. Oleh : Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan

RENCANA STRATEGIS. Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung. Tahun (Perubahan)

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

SISTEMATIKA PENYAJIAN :

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.26/Menhut-II/2012

ARAHAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.42/Menhut-II/2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara SOSIALISASI GERAKAN NASIONAL KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR (GNKPA) Tanggal, 10 Maret 2011

2014, No menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Tata Cara Penetapan Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Yang Tidak

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN TAHUN

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN PADA SEMINAR DAN PAMERAN HASIL PENELITIAN DI MANADO. Manado, Oktober 2012

pembangunann baik menjamin terselenggaranya berkelanjutan, tugas Keuangan dan Tahun berpedoman Laporan Kementerian Kehutanan Maret 2014 DR.

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

tahunan tersebut, maka ditetapkan Penetapan Kinerja (PK). Perencanaan tahunan dimaksud selanjutnya menjadi dasar dalam penetapan anggaran.

VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS

PERAN DINAS KEHUTANAN SEBAGAI MITRA UTAMA DDPI KALTIM

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu perbaikan dan pemisahan dalam Peraturan tersendiri menyangkut Inventarisasi Hutan Berkala dan Rencana Kerja

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.45/Menlhk-Setjen/2015 TENTANG

ARAHAN DAN SAMBUTAN PEMBUKAAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA UPACARA BENDERA BULAN MARET 2012 PEMERINTAH KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 19 Maret 2012

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 66 /Menhut-II/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR: P. 2/Menhut-II/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.141, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Penilaian. Kinerja. Verifikasi. Legalitas. Pemegang Izin. Pedoman.

REVITALISASI KEHUTANAN

RENCANA KERJA USAHA PEMANFAATAN PENYERAPAN DAN/ATAU PENYIMPANAN KARBON PADA HUTAN PRODUKSI

Bismillahirrahmanirrahim,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 7/Menhut-II/2011 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN. NOMOR : SK.421/Menhut-II/2006. Tentang FOKUS-FOKUS KEGIATAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Pelayanan Terbaik Menuju Hutan Lestari untuk Kemakmuran Rakyat.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI OLEH DIREKTUR JENDERAL BUK SEMINAR RESTORASI EKOSISTEM DIPTEROKARPA DL RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIFITAS HUTAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P. 36/Menhut-II/2010 TENTANG

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu.

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara RAPAT PEMBAHASAN TRAYEK BATAS KAWASAN HUTAN LINDUNG DAN HUTAN PRODUKSI TETAP KABUPATEN KULONPROGO

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, maka perlu pengaturan kembali mengenai Tata Cara Pemberian dan Peluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil H

REPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA (HMPI) DAN BULAN MENANAM NASIONAL (BMN)

Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur

BAB 2 Perencanaan Kinerja

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA ACARA FINALISASI DAN REALISASI MASTERPLAN PUSAT KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI (PPKH) Pongkor, Selasa, 23 April 2013

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

ISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN. Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011

Tanggal 5-18 Juli 2014

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI

I. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2010 (S/D BULAN JUNI) A. PUSAT ,96

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Izin. Usaha. Perpanjangan. Tatacara. Pencabutan.

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PADA KONFERENSI INTERNASIONAL EKOSISTEM MANGROVE BERKELANJUTAN

MATRIKS RENCANA KERJA TA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.62/Menhut-II/2011 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.8/Menhut-II/2014

Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan

REFLEKSI PEMBANGUNAN BIDANG KEHUTANAN DIKEPEMIMPINAN GUBERNUR JAMBI BAPAK Drs. H. HASAN BASRI AGUS, MM

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

RUMUSAN RAPATKERJAKEMENTERIANKEHUTANANTAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAPAT PARIPURNA DPRD TENTANG PERSETUJUAN PENETAPAN RAPERDA MENJADI PERDA KABUPATEN SEMARANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum wr. wb, dan Salam sejahtera bagi kita semua.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.19/Menhut-II/2004 TENTANG KOLABORASI PENGELOLAAN KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.128, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tata Cara. Perizinan. Karbon. Hutan Lindung. Produksi. Pemanfaatan.

2 ekonomi biaya tinggi sebagaimana hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2013, perlu pengaturan kembali mengenai Inventarisasi Hutan Menyelu

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 03/Menhut-II/2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS TAMAN NASIONAL MENTERI KEHUTANAN,

RENCANA KERJA (RENJA)

2011, No c. bahwa dalam rangka menjamin kepastian terhadap calon pemegang izin pada areal kerja hutan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Menter

BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG. pada acara PENUTUPAN LOKAKARYA KEBERLANJUTAN PENDAMPINGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Kamis, 6 Maret 2014

2.1. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2013

STANDARD PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

2.1. Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun 2013

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 14/Menhut-II/2013 TENTANG

TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM MENTERI KEHUTANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN,

2016, No informasi geospasial dengan melibatkan seluruh unit yang mengelola informasi geospasial; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2 Mengingat : kembali penilaian kinerja pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu pada pemegang izin atau pada hutan hak; c. ba

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PELANTIKAN JABATAN STAF AHLI MENTERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 25 MEI 2015

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.19/Menhut-II/2012 TENTANG

Lampiran 3b. Rencana Strategis Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi

Assalamualaikum Wr. Wb.

Nomor : S. /PHM-1/2012 Januari 2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Laporan Rekap Berita Minggu I Bulan Januari 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PEMALANG SAMBUTAN BUPATI PEMALANG

Assalamu alaikum Wr. Wr. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita sekalian

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PROGRAM : PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI DAN USAHA KEHUTANAN (Renstra Ditjen PHPL )

Transkripsi:

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KEHUTANAN BIDANG BINA PRODUKSI KEHUTANAN (Jakarta, 14 Juli 2010) Para pejabat Eselon I dan II Lingkup Dephut yang saya hormati, Dirut BUMN Kehutanan, Para Kepala Dinas Kehutanan Provinsi, Para Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wil I-XVIII, Ketua APHI, APKINDO, ISWA, MPI, dan Hadirin peserta Rakornis Ditjen BPK lainnya yang berbahagia. Assalamu alaikum wr. wb. Pertama-tama marilah senantiasa kita panjatkan puji syukur kehadhirat Allah SWT, karena atas karunia 1

dan perkenan-nya lah kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat wal afiat, untuk mengikuti Rakornis Ditjen BPK Tahun 2010. Saudara-Saudara sekalian, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kehutanan Tahun 2010-2014 telah ditetapkan dengan Permenhut No P.08/Menhut-II/2010 tanggal 27 Januari 2010 sebagai pedoman/acuan dalam penyusunan renstra unit kerja lingkup Kementerian Kehutanan dan menjadi arahan dalam hal penentuan kebijakan dan strategi pembangunan Sektor Kehutanan Daerah yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dibidang Kehutanan. Renstra ini disusun dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM N) Tahun 2010 2014 yang merupakan periode kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005 2025. Melalui Forum Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang BPK ini, Saya berharap bahwa pembangunan kehutanan khususnya bidang Bina Produksi 2

Kehutanan dapat bergerak seiring seirama sehingga terwujud Koordinasi, Intergasi dan Sinkronisasi (KIS) yang baik guna tercipta satu kesatuan yang utuh pada semua tahapan perencanaan, pelaksanaan pengawasan sampai dengan evaluasi sehingga akan bermuara pada kontribusi pencapaian Visi, Misi dan tujuan Kementerian Kehutanan. Saudara-saudara para peserta rakornis, Kementerian Kehutanan telah menetapkan Visi Pembangunan Kehutanan Tahun 2010-2014, yaitu Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan, dengan Kebijakan Prioritas (Jakpri) sebagai berikut: 1. Pemantapan kawasan hutan. 2. Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung daerah aliran sungai (DAS). 3. Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan. 4. Konservasi keanekaragaman hayati. 5. Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan. 6. Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan. 3

7. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan. 8. Penguatan kelembagaan kehutanan. Dari delapan Kebijakan Prioritas tersebut, Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan, Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan, Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan, Penguatan Kelembagaan Kehutanan langsung terkait dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen Bina Produksi Kehutanan, namun demikian tidak berarti Ditjen BPK tidak melaksanakan Kebijakan Prioritas lainnya, tapi bagaimana meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dengan jajaran Eselon I lingkup Kementerian Kehutanan. Adapun sasaran strategis yang harus dicapai dalam pelaksanaan Renstra Tahun 2010-2014 yang langsung terkait tupoksi Ditjen BPK adalah : 1. Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah seluas 2,65 juta ha. 4

2. Ijin usaha pemanfaatan hutan alam dan restorasi ekosistem pada areal bekas tebangan (logged over area/loa) tersedia seluas 2,5 juta ha. 3. Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat sebesar 50%. Guna mencapai sasaran strategis tersebut, maka Direktur Jenderal BPK bertanggung jawab atas Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi dengan kegiatan yang menjadi tanggung jawab pejabat Eselon II di UPT lingkup Ditjen BPK sebagai berikut : 1. Peningkatan Pengelolaan Hutan Tanaman 2. Peningkatan Pengelolaan Hutan Alam Produksi 3. Peningkatan Perencanaan Pengelolaan Hutan Produksi 4. Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan dan Iuran Hasil Hutan 5. Peningkatan Usaha Industri Primer Kehutanan 6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen BPK 7. Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi dan Pembinaan Ganis-Wasganis PHPL (UPT BP2HP). 5

Saudara-saudara sekalian, Perlu saya tekankan disini bahwa pembangunan HTI/HTR seluas 450.000 hektar/tahun telah menjadi prioritas nasional sesuai Instruksi Presiden No 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional dan akan terus di- Monitoring Reporting/pelaporan dan di-verifikasi (MRV) oleh Unit Kerja Presiden Untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang akan dilakukan setiap dua bulanan. Syukur alhamdulillah pada Semester I tahun 2010 yaitu MRV Bulan Juni (B06) rapor Kementerian Kehutanan oleh UKP4 untuk pembangunan HTI/HTR berwarna hijau/memuaskan (76% -100%). Saya harapkan pada Bulan Agustus (B08), Oktober (B10), dan Desember (B12) berwarna biru/sangat memuaskan (>100%) dengan kerja keras jajaran Ditjen BPK dan Dinas Kehutanan Provinsi/Kabupaten. Karena MRV adalah sesuatu yang baru, maka seluruh jajaran Ditjen BPK termasuk UPT dan Dinas Kehutanan Provinsi/Kabupaten terus memperbaiki sistem MRV yang ada sesuai Peraturan Dirjen BPK nomor P.3/VI-Set/2010 tanggal 4 Mei 2010 tentang 6

Pedoman Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi Kegiatan Pemanfaatan Hutan Lestari pada Areal Kerja IUPHHK, baik IUPHHK-HA/HPH, HTI,HTR Dan RE yang sudah di up-load di website Kementerian Kehutanan dengan menggunakan jasa internet Google.com. Selain itu perlu juga dicermati implikasi dari Letter of Intent (LOI) antara RI dengan Norwegia dan isu perubahan iklim, meskipun tidak berkaitan langsung dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen BPK, tetapi akan berpengaruh pada kebijakan pemberian izin pemanfaatan hutan produksi, yaitu tidak mengkonversi hutan alam primer dan lahan gambut serta pembangunan data base hutan-hutan yang rusak untuk investasi di HTI atau sektor non kehutanan. Saudara saudara sekalian, Untuk melaksanakan Program Ditjen BPK dan sesuai dengan tema rakornis : Sukses Program Ditjen BPK melalui Disiplin Anggaran dan Pelaporan Berbasis 7

Kinerja, dalam kesempatan ini saya instruksikan halhal sebagai berikut : 1. Pahami dan laksanakan Program Ditjen BPK sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Kemenhut 2010-2014 yaitu Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi dengan sungguhsungguh dan disiplin. 2. Capailah outcome sebagai hasil dari Program Ditjen BPK tahun 2010-2014 agar dapat dirasakan oleh masyarakat bahwa Ditjen BPK telah menggunakan uang publik dengan benar, baik dan bertanggung jawab yang pada gilirannya memperbaiki citra dan kinerja Kemenhut. 3. Ukurlah capaian Outcome melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) berupa : 3.1. Areal HP tertata dalam Unit-unit kesatuan pengelolaan dan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu, bukan kayu dan jasling 3.2. Produksi dan diversifikasi usaha pemanfaatan pada hutan alam produksi meningkat 3.3. Kinerja usaha pemanfaatan HT dan intensitas pemanfaatan HP meningkat 8

3.4. Penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan berjalan tertib 3.5. Ekspor hasil hutan meningkat. 4. Capailah output kegiatan masing-masing Satuan Kerja (Satker) dengan mengukur Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). 5. Lakukan identifikasi komponen input dalam rangka pencapaian output melalui kegiatan dan alokasi anggaran yang tepat, efisien dan efektif sesuai dengan tupoksi satuan kerja masingmasing 6. Percepat pelaksanaan kegiatan tahun 2010 yang telah ditetapkan dan siapkan kegiatan dan anggaran tahun 2011 berbasis kinerja sesuai dengan Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan, No. 0142/M.PPN/06/2009 dan 1848/MK/2009 tanggal 19 Juni 2009, perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran 7. Tertibkan pelaporan dan percepat pertanggung jawaban keuangan sesuai dengan ketentuan yang 9

telah ditetapkan oleh setiap Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) 8. Tingkatkan disiplin dan keterampilan personel dan bila tetap lamban agar dilakukan tour of duty dan tour of area. 9. Pedomani peratuan perundangan dalam meindaklanjuti LOI RI Norwegia terkait penerbitan ijin di HA, khususnya di HT yang tidak mengizinkan mengkonversi hutan alam dan hutan gambut dan siapkan database degradasi lahan untuk investasi pembangunan hutan 10. Tegakkan hukum untuk memerangi kegiatan perambahan hutan, kebakaran hutan dan illegal logging pada areal pemegang izin maupun area open akses dengan meningkatkan koordinasi antar instansi terkait. 11. Selesaikan land konflik/tenurial antara pemegang izin dengan masyarakat setempat. Demikian beberapa hal yang ingin saya sampaikan, dan Saya berharap para peserta Rakornis berpartisipasi aktif memberikan kontribusinya sehingga akan dihasilkan Rencana Kerja Ditjen BPK 10

Tahun 2011 yang efektif dan efisien. Selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindungi langkah kita semua, Amin. Dengan mengucapkan Bismillahirohmannirohim, Rapat Kordinasi Teknis Bidang BPK Tahun 2011 secara resmi dibuka. MENTERI KEHUTANAN ZULKIFLI HASAN 11