Batasan Ilmu gizi : pengetahuan yang mempelajari hubungan makanan dengan kesehatan tubuh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Anemia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Sekitar anak-anak di negara berkembang menjadi buta setiap

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

SATUAN ACARA PENYULUHAN ASI EKSKLUSIF

2. Sebagai bahan masukan kepada pihak rumah sakit sehingga dapat melakukan. 3. Sebagai bahan masukan atau sebagai sumber informasi yang berguna bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANFAAT ZAT BESI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN ANAK

Masalah Gizi Utama di Indonesia dan Faktor penyebabnya. Oleh : Yonrizal Nurdin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

ILMU GIZI: Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal ZAT GIZI ( NUTRIEN ): Ikatan kimia yang dip

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Apa yang dimaksud dengan Yodium?

3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATERI 7 PEMBAHASAN MASALAH

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan salah satunya adalah penyakit infeksi. Masa balita juga merupakan masa kritis bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai masalah yang berkaitan dengan pangan dialami banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terutama diperlukan dalam hematopoiesis (pembentukan darah) yaitu dalam

KUESIONER PENELITIAN

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan demikian salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan masyarakat baik di Indonesia maupun di dunia. Masalah yang

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode Kehamilan merupakan masa dimulainya konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman lain atau disebut dengan ASI Eksklusif dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk air putih, selain menyusui selama 6 bulan sejak dilahirkan. 3 Cara

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

makalah KEK dalam kehamilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. variabel tertentu, atau perwujudan dari Nutriture dalam bentuk variabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah upaya peningkatan status gizi. Gangguan Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Pasir Kecamatan Medan Marelan. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

HUBUNGAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN KADAR FERRITIN PADA ANAK USIA 6 SAMPAI 24 BULAN DI PUSKESMAS KRATONAN SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Sarapan Pagi

Transkripsi:

N U T R I S I Batasan Ilmu gizi : pengetahuan yang mempelajari hubungan makanan dengan kesehatan tubuh Kecukupan Gizi tergantung pada: Umur jenis kelamin taraf fisiologis seseorang Kebutuhan gizi seseorang meliputi: karbohidrat protein lemak vitamin dan mineral Makan an dan minum an Fungsi Gizi: sumber zat pembangun zat tenaga zat pengatur dan pelindung

100 sumber zat pembangun sel-sel jaringan tubuh: (a) zat putih telur (protein) (b) pelikan-pelikan (mineral) (c) air sumber zat gizi yang memberikan tenaga (kalori) energitika: (a) hidrat arang (karbohidrat) (b) lemak (lipid) (c) zat putih telur sumber zat pengatur dan pelindung fungsi faal alat-alat tubuh (stimulansia): (a) vitamin yang ada dalam makanan BAHAN MAKANAN SUMBER GIZI (1) sumber zat pembangun: =>lauk pauk (2) Sumber zat tenaga: =>makanan pokok (3) sumber zat pengatur dan pelindung: =>sayur dan buah-buahan

101 faktor pengaruh status gizi seseorang (Benny Sugianto, 1992) Daya Beli Persedi aan pangan STATUS GIZI INDIV. Keadaa n Kesehat an Perilaku gizi Masing-masing faktor dapat berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung.

102 PENYAKIT GANGGUAN GIZI upaya perbaikan gizi penduduk di Indonesia telah banyak dilakukan akhir pelita V sudah menjangkau lebih dari 60% jumlah desa di Indonesia Sekarang banyak kasus balita kurang gizi dan gizi buruk Empat macam penyakit/gangguan gizi: 1. Gangguan kekurangan kalori dan protein (KKP) 2. Gangguan kekurangan vitamin A 3. Animea gizi/zat besi 4. Gangguan kekurangan zat iodium (GAKI) Manifestasi dari KKP berat: a. Terjadinya kematian bayi dalam rahim b. Waktu lahir BB-nya rendah (BBLR) sehingga mudah terkena penyakit infeksi c. Angka kematian bayi meningkat d. Kemampuan belajar rendah e. Rendahnya daya kerja dan produktivitas f. Adanya generasi yang marasmus. (otot-otot atropi, tak ada lapisan lemak, wajah kelihatan tua, BB kurang)

103 g. Adanya generasi yang kwashiorkor (ada odema pada kaki, wajah memelas, rambut pirang mudah rontok, otot tubuh tak berkembang) Manifestasi dari Devisiensi Vitamin A berat : a. kekebalan tubuh menurun, mudah/sering terjadi inveksi saluran nafas akut, angka morbiditas dan mortalitas meningkat b. Rabun senja c. Kebutaan d. Kulit menjadi kering dan bersisik serta berkeriput Manifestasi dari defisiensi zat besi berat a. Mudah lelah b. Lemah, lesu c. Pucat, sering berkunang-kunang d. Produktivitas kerja menurun e. Daya konsentrasi menurun f. Bayi BBLR meningkat g. Komplikasi kehamilan dan persalinan meningkat h. Mentally retarded i. Bila berat dapat terjadi kegagalan faal, jantung bengkak dan sesak nafas

104 Manifestasi dari GAKI berat: a. Masa kandungan: 1. Abortus 2. Kematian parinatal, termasuk lahir mati 3. Kelainan congenital 4. Kretin, dengan manifestasi: a. IQ rendah b. Kelainan syaraf otak c. Kelainan syaraf tepi b. Masa usia pertumbuhan 1. Dwarf (cebol) 2. Hipotiroidi anak dan remaja 3. Pembesaran kelenjar gondok c. Masa dewasa 1. Hipotiroidi, dengan adanya gejala gangguan dalam berpikir, kemampuan fisik, kesuburan dan haid, serta kemampuan seksual 2. Pembesaran kelenjar gondok intervensi anak menderita penyakit gangguan gizi sangat penting (oleh tenaga profesional (ahli gizi)maupun non profesional (orangtua) Pemberian makanan tambahan (PMP) sebagai pemulihan sangat perting.

105 Prosedur yang perlu ditempuh dalam pemulihan: a. Pemeriksaan fisik (berat badan, tinggi badan, lingkar lengan, lingkar kepala, dsb.) b. Pemeriksaan laboratorium, seperti kadar Hb, cacing. c. Pengobatan infeksi dan parasit. d. Pemberian PMT pemulihan. e. KIE gizi dan kesehatan. indikasi seseorang telah terlepas dari KKP al: a. Berat badan meningkat, dan sudah di atas garis merah dalam KMS. b. Setelah di atas garis merah, 3 kali penimbangan berturut-turut BB-nya naik. c. Odema yang pernah ada telah hilang. Fungsi utama dari vitamin A: a. Membantu proses penglihatan b. Menjaga keutuhan sel-sel epitel pada: mata saluran pernafasan saluran pencernaan, dan c. Berperan pada fungsi imunitas tubuh

106 Upaya mencegah difisiensi vitamin A: a. Mensuplay kapsul vit. A dosis tinggi, 2 kali 1 tahun (Februari dan Agustus) b. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vit. A baik yang nabati maupun yang hewani. Anemia gizi: keadaan dengan kadar hemoglobin darah lebih dari normal akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah Fungsi utama zat besi: dalam makanan berhubungan dengan pengangkutan, penyimpangan dan pemanfaatan oksigen, dan berada dalam bentuk hemoglobin, anyoglobin atau cytochrom Kebutuhan zat besi sehari-hari adalah 0,5-1,0 mg, diperlukan sebagai pengganti yang dikeluarkan tubuh melalui keringat, kulit, tinja, air seni dan rambut jumlah terbesar kehilangan zat besi pada wanita terutama saat haid dan melahirkan penyakit cacing dapat mengakibatkan kehilangan zat besi dalam tubuh

107 Cara yang dianjurkan untuk menanggulangi kekurangan zat besi adalah: a. Suplementasi lewat tablet besi/tambah darah b. Mengkonsumsi makanan (sayuran) yang mengandung zat besi c. Menjarangkan kelahiran d. Mencegah penyakit cacing e. Sanitasi yang adekuat Defisiensi yodium Fungsi utama : mempertahankan fungsi dan bentuk kelenjar tiroid. Pathogenesa : intake iodium rendah produksi hormon kurang kadar hormon dalam sirkulasi kurang terjadi stimulasi TSH pembesaran kelenjar tiroid. Upaya pencegahan dan penanggulangan GAKI : a. Pemberian iodium dalam garam konsumsi b. Penyuntikan/tetes iodium c. Pengendalian pencemaran dan konservasi tanah d. Konsumsi makanan/minuman yang mengandung iodium (ganggang, teri, ikan laut, dsb)

108 MAKANAN BAYI Tujuan: agar bayi tumbuh baik ditandai kenaikan BB dan TB Umur 0-3 bln cukup dari ASI > 3 bulan ditambah makanan tambahan Tidak ada waktu yang tepat kapan seharusnya makanan tambahan dapat dimulai disepakati sejak umur 3 bulan. Pertimbangan Makanan bayi: 1. Jenis makanan 2. Jumlah kalori 3. Jadwal pemberian makanan 1. Jenis Makanan umur 0-3 bulan adalah ASI atau PASI umur 3 bulan dapat ditambah makanan setengah padat, yaitu bubur susu Pemberiannya bertahap, 1 x, 2x 3x umur satu tahun dapat mulai diberikan nasi komposisi nutrien : Karbohidrat Protein Lemak Vitamin dan mineral dan air

109 2. Jumlah Kalori Kebutuhan kalori pada bayi : Umur Kebutuhan Kalori (kal kg BB hari) 3 bulan 120 3-5 bulan 115 6-8 bulan 110 9-11 105 bulan 3. Jadwal Pemberian Tujuan memberikan jadwal pemberian makanan : a) Memberikan nutrien yang cukup untuk pertumbuhan bayi yang optimal. b) Melatih kebiasaan makan atau disiplin yang baik untuk bayi Sesuai dengan faal lambung bayi setelah 2-3 jam pemberian makanan menjadi kosong Jadwal: Jam 06.00 pagi Jam 09.00 pagi Jam 12.00 siang Jam 15.00 siang Jam 18.00 petang

Jam 21.00 malam (terakhir). 1. Umur 0-3 bulan : diberikan 6 x ASI jam 06.00 pagi : ASI jam 09.00 pagi : ASI jam 12.00 siang : ASI jam 15.00 siang : ASI jam 18.00 petang : ASI jam 21.00 malam : ASI 2. Umur 3 bulan : diberikan 5 x ASI 1 x bubur susu 1 x extra buah atau biskuit jam 06. 00 pagi : ASI jam 08.00 pagi : bubur susu jam 11.00 siang : ASI jam 13.00 siang : ASI jam 14.00 siang : buah atau biskuit jam 18.00 petang : ASI jam 21.00 malam : ASI 3. Umur 4 bulan : diberikan 4 x ASI 2 x bubur susu 1 x extra buah atau biskuit jam 06.00 pagi : ASI jam 08.00 pagi : bubur susu jam 11.00 siang : ASI jam 13.00 siang : ASI jam 14.00 siang : buah atau biskuit jam 17.00 petang : bubur susu

jam 20.00 malam : ASI 4. Umur 5 bulan : diberikan 3 x ASI 3 x bubur susu 1 x extra buah atau biskuit jam 06.00 pagi : ASI jam 08.00 pagi : bubur susu jam 11.00 siang : ASI jam 13.00 siang : bubur susu jam 14.00 siang : buah atau biskuit jam 17.00 petang : bubur susu jam 20.00 malam : ASI 5. Umur 6 bulan : diberikan 3 x ASI 1 x nasi tim kering 2 x bubur susu 1 x extra buah atau biskuit sehingga jadwal pemberiannya sebagai berikut: jam 06.00 pagi : ASI jam 08.00 pagi : nasi tim kering jam 11.00 siang : ASI jam 13.00 siang : bubur susu jam 14.00 siang : extra buah atau biskuit jam 17.00 petang : bubur susu jam 20.00 malam : ASI

Berbagai jenis kelebihan-kelebihan ASI dibandingkan susu buatan: 1. Mempunyai komposisi bahan makanan yang paling cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi 2. Mengandung kalori yang sangat tepat untuk pertumbuhan bayi. 3. Dapat diberikan dimana saja dan kapan saja dalam keadaan segar, bebas bakteri dan dalam suhu yang sesuai dengan kebutuhan bayi. 4. Mempunyai bau dan rasa yang khas yang tidak dapat ditiru. 5. Mengandung antibodi terhadap kuman penyakit infeksi dan terhadap virus, yang tidak mungkin didapatkan pada susu formula. 6. Pada waktu ibu menyusukan bayinya, akan menimbulkan rasa kasih sayang 7. Mempunyai efek Keluarga Berencana, karena pada ibu yang menyusukan bayinya dapat menghalangi terjadinya ovulasi. 8. Secara ekonomis, ASI sangat murah sehingga dapat menghemat pengeluaran belanja keluarga.

Tugas 3: Petunjuk: a. Adakan pengamatan terhadap minimal 5 anak balita yang ada di sekitar tempat tinggalmu dengan menggunakan instrument pemeriksaan tahapan perkembangan balita (dari Depkes atau yang ada di dalam buku Pediatri dalam PLB). b. Analisis berapa persen balita yang mengalami gangguan perkembangan? c. Diskusikan dan bandingkan dengan hasil pengamatan temanmu, kemudian buatlah kesimpulan dari hasil diskusi tersebut. d. Kumpulkan laporan tugas ini pada pelaksanaan ujian tengah semester. Tugas: Lakukan pemeriksaan perkembangan balita yang ada di sekitar tempat tinggalmu.