JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS

dokumen-dokumen yang mirip
Alasan pengujian. Jenis Pengujian merusak (destructive test) pada las. Pengujian merusak (DT) pada las 08/01/2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode analisa, yaitu suatu usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB 1. PENGUJIAN KEKERASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Uraian langkah-langkah penelitian dapat dijabarkan ke dalam diagram alir penelitian pada Gambar 3.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai

Mulai. Identifikasi Masalah. Persiapan Alat dan Bahan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2. PENGUJIAN TARIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

BAB III METODE PENELITIAN

JOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

PENGARUH TEBAL PELAT BAJA KARBON RENDAH LAMA PENEKANAN DAN TEGANGAN LISTRIK PADA PENGELASAN TITIK TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan

BAB II KERANGKA TEORI

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

MATERI KULIAH PENGUJIAN LAS

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PENELITIAN DAN ANALISA

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

PENGARUH PENDINGINAN CAIRAN RADIATOR COOLANT (RC) AHM TERHADAP KEKUATAN TARIK HASIL PENGELASAN SMAW PADA PLAT BAJA ST 37

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. 2. Badan Latihan Kerja (BLK) Bandar Lampung sebagai tempat pengelasan

BAB IV PENGUJIAN MECHANICAL TEST.

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

I. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. *

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LAS LISTRIK PADA SUDUT KAMPUH V GANDA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPACT DARI MATERIAL ST 37

STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA HASIL PENGELASAN BAJA ST 37 DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK BAHAN

PENGARUH POLA GERAKAN ELEKTRODE DAN POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKERASAN HASIL LAS PADA BAJA ST60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FILLER DAN ARUS LISTRIK TERHADAP SIFAT FISIK-MEKANIK SAMBUNGAN LAS GMAW LOGAM TAK SEJENIS ANTARA BAJA KARBON DAN J4

Oleh: Agung Mustofa ( ) Muhammad Hisyam ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM UJI MATERIAL

STUDI PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN PELAT AISI 444 MENGGUNAKAN ELEKTRODA AWS E316L

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Latar belakang. Oleh: Sukendro. Bs Nrp

Laporan Praktik Pengelasan Lanjut. Membuat rigi-rigi las posisi 3G dan Pengisian Posisi 3G. Membuat rigi-rigi las posisi 4G dan Pengisian Posisi 4G

STUDI KEKUATAN BENDING DAN KEKERASAN PADA PENGELASAN ALUMINIUM DENGAN MENGGUNAKAN LAS SMAW (SHIELDED METAL ARC WELING)

ANALISIS KEKUATAN TARIK BAJA ST37 PASCA PENGELASAN DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGIN MENGGUNAKAN SMAW. Yassyir Maulana

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENGARUH TERHADAP KEKUATAN TARIK PADA LAS SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING) DENGAN METODE EKSPERIMEN

ANALISA KUAT LENTUR DAN PENGELASAN PADA PEMEGANG KURSI MOBIL

PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP DAERAH HAZ LAS PADA BAJA KARBON

Ir Naryono 1, Farid Rakhman 2

JURNAL PENGARUH PEMBERIAN PANAS AWAL PADA HASIL PENGELASAN TIG TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA TAHAN KARAT 316L

MODUL PRAKTIKUM BAHAN TEKNIK 1

Laporan Praktikum. Laboratorium Teknik Material. Modul F Analisis Struktur Mikro Sambungan Las (SMAW) Oleh : : Surya Eko Sulistiawan NIM :

Analisis Perbandingan Laju Korosi Pelat ASTM A36 antara Pengelasan di Udara Terbuka dan Pengelasan Basah Bawah Air dengan Variasi Tebal Pelat

BAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan efisiensi penggunaan BBM. Penggantian bahan pada. sehingga dapat menurunkan konsumsi penggunaan BBM.

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

EFFECT OF POST HEAT TEMPERATURE TO HARDNESS AND MACROSTRUCTURE IN WELDED STELL ST 37

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

PENGARUH HASIL PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA ST 42

Pengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penyambungan Aluminium 6061 T6 dengan Metode CDFW. Gambar 4.1 Hasil Sambungan

PENGARUH SUDUT ELEKTRODA PADA PROSES PENGELASAN TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA KARBON RENDAH. La Ode Sabaruddin

PENGUJIAN MEKANIK PADA KUALIFIKASI WPS/PQR SMAW WELDING PIPA API 5L X42 BERDASARKAN API 1104

Analisis pengaruh variasi elektroda las e6013 dan e7018 terhadap kekuatan tarik dan kekerasan pada bahan baja ss 400

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS

BAB II LANDASAN TEORI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh arus pengelasan

Analisa Hasil Lasan Stud Welding Pada Baja AISI 304 dan Baja XW 42 Terhadap Kekuatan Tarik dan Kekerasan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus sampai bulan Oktober 2012.

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL

Transkripsi:

JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS PENYUSUN : HERI WIBOWO, MT. PENYUSUN LAPORAN : NAMA... NIM... KELOMPOK/ KELAS... JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2004

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TM PEMERIKSAAN LAS SEM 5 PEMERIKSAAN HEAT INPUT Job ke : I Nama Mahasiswa : NIM : Kelas : Kelompok : TUJUAN : Mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang ada untuk mengukur Heat Input selama proses pengelasan. Mahasiswa dapat memperbaiki hasil pengelasan dengan mengatur heat input. ALAT DAN BAHAN : Las busur listrik dan elektroda Plat baja (mild steel) Stop watch pengukur waktu Jangka sorong untuk mengukur panjang/ lebar. PROSEDUR KERJA : Kedua benda yang akan dilas harus diletakkan pada tempat yang datar. Tentukan arus pengelasan, voltase dan efisiensi alat (alat SMAW yang sudah umur > 10 th gunakan efisiensi = 0,65). Ukurlah panjang daerah benda yang akan dilas. Mengelas bahan mild steel dengan las SMAW (las busur elektroda terbungkus) dengan diameter elektroda menyesuaikan. Pengelasan dilakukan secara multi layer (beberapa lapis) sampai permukaan penuh 5. Selama melakukan proses pengelasan, ukurlah waktu saat mulai pengelasan sampai selesai pengelasan dalam satu jalur. 6. Hitung kecepatan pengelasan dengan membagi panjang daerah las persatuan waktu (detik). 7. Hitunglah heat input dengan rumus : ηei HI = dengan : E = voltase pengelasan, I = arus pengelasan, v = kecepatan v pengelasan (mm/dt) 1

TUGAS : Menurut pendapat anda, bila heat input diperbesar dari yang anda lakukan di praktikum apa yang akan terjadi, begitu pula bila heat input diperkecil apa akibatnya. DATA PENGUJIAN : ANALISA DAN PEMBAHASAN : KESIMPULAN : 2

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TM PEMERIKSAAN LAS SEM 5 PEMERIKSAAN DISTORSI Job ke : II Nama Mahasiswa : NIM : Kelas : Kelompok : TUJUAN : Mahasiswa dapat menggunakan peralatan yang ada untuk mengukur distorsi setelah proses pengelasan. Mahasiswa dapat memperbaiki hasil pengelasan dengan mengetahui distorsi yang terjadi pada bahan yang sama. ALAT DAN BAHAN : Las busur listrik dan elektroda Plat baja (mild steel) Alat busur sudut untuk mengukur sudut Jangka sorong untuk mengukur perubahan panjang/ lebar. PROSEDUR KERJA : Mengelas bahan mild steel dengan las SMAW (las busur elektroda terbungkus) dengan diameter elektroda menyesuaikan. Pengelasan dilakukan secara multi layer (beberapa lapis) sampai permukaan penuh Kedua benda yang dilas harus diletakkan pada tempat yang benar-benar datar. Ukurlah lebar, panjang, dan sudut benda las yang sudah ditempel (dilas) ujungujungnya. Amati perubahan bentuk pada benda setelah dilas, akan ada perubahan sudut (distorsi sudut), ukurlah derajad sudut yang terjadi dengan alat busur sudut. 5. Amati juga perubahan pada lebar melintang daerah las, apakah ada perubahan panjang (distorsi transversal) dari logam las. TUGAS : Bila mengelas dengan bahan dan tebal yang sama dengan bahan uji distorsi, berikan prosedurnya agar hasil las menjadi betul-betul rata dan lebar yang diharapkan bisa presisi. 3

DATA PENGUJIAN : ANALISA DAN PEMBAHASAN : KESIMPULAN : 4

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TM PEMERIKSAAN LAS SEM 5 PENGUJIAN NDT CAIRAN PENETRANT Job ke : III Nama mhs : NIM : Kelas : Kelompok : TUJUAN : Mahasiswa dapat mempersiapkan dan membuat benda uji visual. Mahasiswa dapat mengamati retak hasil pengelasan dengan metode pengamatan langsung dan metode pemberian cairan penetrant. ALAT DAN BAHAN : Las busur listrik dan elektroda Plat baja (mild steel) Gergaji Cairan penetrant PROSEDUR KERJA : Mengelas bahan mild steel dengan las SMAW (las busur elektroda terbungkus) diameter elektroda menyesuaikan Membuat benda uji visual dengan memotong secara melintang bagian yang telah dilas. Mengamati secara langsung dan menggambarkan hasil pengamatan pada bagian las yang dipotong melintang maupun bagian permukaan las. Mengamati setelah diberi cairan penetrant dan menggambarkan hasil pengamatan pada bagian las yang dipotong melintang maupun bagian permukaan las. TUGAS : Jelaskan mengapa terjadi retak pada pengelasan? DATA PENGUJIAN : 5

ANALISA DAN PEMBAHASAN : KESIMPULAN : 6

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TM PENGUJIAN LAS SEM 5 PENGUJIAN KEKERASAN VICKERS PADA LAS (Job ke : IV) Nama mhs : NIM : Kelas : Kelompok : TUJUAN : Mahasiswa dapat mempergunakan uji kekerasan Vickers (Hv) pada benda kerja las. Mahasiswa dapat menentukan kekerasan logam daerah logam induk, daerah HAZ dan daerah Logam las. PROSEDUR KERJA : Mempersiapkan permukaan benda uji las (dengan penghalusan) Siapkan perangkat pengujian pada Universal Hardness Tester, yaitu: - Memasang bandul seberat 60 kg (580 N). - Memasang indentor piramida intan bersudut 136 0. Sentuhkan indentor pada benda kerja dengan memutar piringan berulir searah jarum jam sehingga jarum besar menunjukkan posisi nol, dan jarum kecil menunjuk angka 3 (tiga), jika terasa berat jangan dipaksakan tetapi harus diputar balik dan diulangi. Lepaskan handle ke depan secara perlahan-lahan sampai putaran jarum besar pada skala berhenti dengan sendirinya. 5. Tunggu selama 30 detik dari saat berhentinya jarum, kemudian gerakkan handle secara pelan-pelan ke atas sampai maksimum. 6. Ukurlah panjang diagonal indentasi menggunakan kaca pembesar berskala. 7. Tentukan angka kekerasan Vickers menggunakan rumus: P 2 Hv = 1,8554 kg / mm 2 d dengan : P = gaya tekan, d = Panjang diagonal indentasi TUGAS : Uji dan hitung kekerasan masing-masing daerah pada las, bandingkan! ALAT DAN BAHAN : Universal Hardness Tester dengan bandul 60 kg (580 N). Benda uji las. Kaca pembesar berskala. Mesin poles, ragum, kikir, dan kertas amplas. 7

DATA PENGAMATAN : NO. BAGIAN Diameter indentasi Logam induk Logam induk Logam induk HAZ 5. HAZ 6. HAZ 7. Logam Las 8. Logam Las 9. Logam Las KEKERASAN Hv KEKERASAN Hv RATA-RATA Daerah logam induk A. Daerah HAZ B. Daerah Logam Las C. PEMBAHASAN : KESIMPULAN : 8

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TM PENGUJIAN LAS SEM 5 PENGUJIAN STRUKTUR MAKRO DAN MIKRO PADA LAS (Job ke : V) Nama mhs : NIM : Kelas : Kelompok : TUJUAN INSTRUKSIONAL : Mahasiswa akan dapat melakukan pemeriksaan pada las secara makro dan mikro untuk mengidentifikasi daerah HAZ dan perubahan struktur mikro pada logam las. ALAT DAN BAHAN : Benda uji las. Larutan HCl, Air dan Alkohol. Kaca pembesar dan Mikroskop optik LANGKAH KERJA : Persiapan : a. Menghaluskan benda uji las bagian melintang sampai rata dan halus menggunakan kikir, kertas amplas dan mesin poles. b. Cuci benda kerja yang telah dihaluskan dengan air dan keringkan. Proses etsa : a. Benda uji di etsa sesuai dengan larutan HCl konsentrasi 5 % sampai beberapa detik (sekitar 10 sam;pai 15 detik). b. Cepat bersihkan benda uji dengan alkohol dan bersihkan lagi dengan air. Pemeriksaan : a. Pemeriksaan makro dilakukan menggunakan kaca pembesar (diperbesar 2 sampai dengan 10 kali). b. Pemeriksaan mikro dilakukan menggunakan mikroskop optik dengan pembesar 50 kali. TUGAS : Gambarkan dan jelaskan daerah HAZ yang terjadi dari struktur makro. Gambar (foto pengujian saja dilampirkan) dan jelaskan juga struktur mikro yang terjadi pada logam las dan HAZ dari gambar tersebut. DATA PENGUJIAN : Pengujian Makro 9

Pengujian Mikro PEMBAHASAN : KESIMPULAN : 10

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TM PENGUJIAN LAS SEM 5 PENGUJIAN (ROOT DAN FACE) BENDING (Job ke : VI) Nama mhs : NIM : Kelas : Kelompok : TUJUAN : Mahasiswa dapat membuat benda uji bending untuk las baik untuk pengujian root bend maupun face bend. Mahasiswa dapat menguji dan menganalisa hasil pengujian bending pada las. ALAT DAN BAHAN : Las busur listrik dan elektroda Cairan penetrant 5. Plat baja (mild steel) 5. Alat uji Bending (UTM) 6. Gergaji LANGKAH KERJA : Mengelas bahan mild steel dengan las SMAW (las busur elektroda terbungkus) Membuat benda uji bending (sebanyak 2 buah dengan ukuran sama persis) dengan ukuran benda sbb : 1,5 in Tebal plat maksimal ¼ in 4 in Menguji di mesin UTM salah satu benda uji dengan root weld ada di bagian atas (sebagai UJI ROOT BEND), dan ditekan kebawah sampai kelengkungan lebih dari 90 0, Catatlah beban maksimal untuk uji bending (N), kemudian diamati tingkat kerusakannya. Menguji di mesin UTM salah satu benda uji dengan face weld ada di bagian atas (sebagai UJI FACE BEND), dan ditekan kebawah (kelengkungan > 90 0, Catat beban maksimal dan amati tingkat kerusakannya. TUGAS : Jelaskan hasil pengujian bending saudara dan tentukan apakah las sudah lolos standar uji bending? 11

DATA PENGUJIAN : UJI ROOT BEND UJI FACE BEND PEMBAHASAN : KESIMPULAN : 12

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TM PENGUJIAN LAS SEM 5 PENGUJIAN TARIK LAS (Job ke : VII) Nama mhs : NIM : Kelas : Kelompok : TUJUAN : Mahasiswa dapat menentukan tegangan luluh, tegangan tarik maksimum dan regangan total pada benda uji las. Mahasiswa dapat memahami penyebab daerah las yang patah PROSEDUR KERJA : Mengelas bahan mild steel dengan las SMAW (las busur elektroda terbungkus) Membuat benda uji tarik dengan ukuran benda sbb : Ukur panjang mula-mula, lebar dan tebal benda uji Ujilah benda uji tarik di mesin UTM. Selama pengujian, catatlah pertambahan gaya pada indikator setiap penambahan panjang 1 mm 5. Setelah benda uji patah, ukurlah panjang akhir dan amati juga bentuk patahan (bentuk patahan untuk identifikasi sifat ulet atau getas daerah patah). 6. Tentukan juga didaerah mana patah tersebut terjadi (di logam las, HAZ atau logam induk) TUGAS : Tentukan tegangan luluh dan tarik maks! Gambarkan penampang patahnya, patah didaerah mana? Jelaskan mengapa patahan terjadi didaerah tersebut? 13

DATA PENGAMATAN : No. ΔL (mm) Gaya (N) σ (kg/mm 2 ) No ΔL (mm) Gaya (N) σ (kg/mm 2 ) PEMBAHASAN : KESIMPULAN : 14

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TM PENGUJIAN LAS SEM 5 PENGUJIAN KOROSI (Job ke : VIII) Nama mhs : NIM : Kelas : Kelompok : TUJUAN : Mahasiswa dapat mengetahui prosedur pengujian korosi pada benda uji las. Mahasiswa dapat membandingkan tingkat korosi benda las dan benda tanpa las PROSEDUR KERJA : Mengelas bahan mild steel dengan las SMAW (las busur elektroda terbungkus) Memotong benda uji dan dibuat lubang diujung dengan ukuran sebagai berikut : 40 40 40 40 Timbang kedua benda uji dengan timbangan Dial O gram dengan ketelitian 0,01 gram. Pasang tali pengikat pada lubang, kemudian celupkan benda kerja kedalam larutan HCl 10 %. 5. Pencelupan dilakukan selama 2 minggu, setelah 2 minggu benda uji diangkat dan ditimbang kembali dengan timbangan Dial O gram. 6. Dari pengurangan berat sebelum dan setelah pencelupan ( W), laju korosi dengan satuan MPY (mile per year) dapat dicari dari rumus : 534 W MPY = (1) D A T dengan : MPY = mikrometer per year A = luas spesimen (in 2 ) W = pengurangan berat (mg ) T = waktu pencelupan (jam) D = berat jenis (gr/ cm 3 ) 15

TUGAS : Pada benda las, tentukan daerah mana yang mengalami pengurangan berat paling besar dari visual. Bandingkan hasil laju korosi pada benda las dan benda tanpa las! Jelaskan! DATA PENGAMATAN : No. Benda uji Berat Awal ( gram) Berat akhir (gr) W MPY 1 2 Dengan Las Tanpa Las PEMBAHASAN : KESIMPULAN : 16

TUGAS KELOMPOK MAHASISWA BUAT IDENTIFIKASI GAMBAR HASIL PENGUJIAN RADIOGRAFI, TERMASUK KATEGORI APA (FUSION/ POROSITY/ PENETRASI/ RETAK/ SLAG (TERAK)/ UNDERCUT/ INCLUTION, MISMATCH), JENIS DARI KATEGORI, DAN BERIKAN PULA ANALISA ANDA TENTANG PENYEBABNYA! Gambar Kategori Jenis Penyebab No. 1 2 3 4 5 6 KELAS : KELOMPOK : DAN ANGGOTA KELOMPOK : NAMA TANDA TANGAN NAMA TANDA TANGAN 5. 17

GAMBAR FILM RADIOGRAFI HASIL LAS LACK OF FUSION EXCESSIVE PENETRATION INTERPASS SLAG INCLUSION LONGITUDINAL ROOT CRACK MISMATCH CLUSTERED POROSITY 18

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM METALURGI LAS A. Judul Praktikum, Alat dan Bahan, Prosedur Kerja (Sesuai Lembar Jobsheet Praktikum Metalurgi Las) B. Data Pengujian (Ditulis/ digambar sesuai hasil pengujian). C. Analisa dan Pembahasan ( Merupakan perhitungan dan pembahasan hasil perhitungan disertai alasan mengapa hasil penelitian seperti itu dikaitkan dengan ilmu metalurgi las) D. Kesimpulan ( menyimpulkan dari pembahasan, harus disertai alasan seperti pada pembahasan) E. Menjawab Tugas pada masing-masing pengujian las. F. Data Praktikum (Laporan Sementara) G. Lampiran (Jika ada, diambil dari teori Metalurgi las) Catatan : Laporan harus ditulis tangan dalam Format Jobsheet yang sudah disediakan. Laporan dibuat oleh masing-masing mahasiswa secara individu, bukan kelompok. Laporan dikumpulkan 2 minggu setelah 1 materi pengujian las selesai, lebih dari itu laporan tidak diterima kecuali dengan alasan yang eligible (dapat diterima). Menjelang ujian akhir semester laporan dapat diambil untuk bahan belajar. 5. Laporan harus dijilid dengan MIKA WARNA PUTIH BENING 19