Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

dokumen-dokumen yang mirip
Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING

PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI. Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING

ANALISIS USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA AGROEKOSISTEM LAHAN TADAH HUJAN

USAHATANI JAGUNG DI LAHAN KERING DENGAN PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI KABUPATEN MINSEL

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

TUMPANG GILIR (RELAY PLANTING) ANTARA JAGUNG DAN KACANG HIJAU ATAU KEDELAI SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN KERING DI NTB

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

ANALISIS USAHATANI JAGUNG TERHADAP KOMPONEN TEKNOLOGI PETANI PADA LAHAN SAWAH di KABUPATEN GOWA DAN TAKALAR

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

PELUANG DAN MASALAH PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN KERING DENGAN PTT JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. M. Arsyad Biba Balai Penelitian Tanaman Serealia

Adaptasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Lahan Sawah

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

Kebutuhan jagung dari tahun ke tahun terus meningkat,

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK. ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2)

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU

PENGEMBANGAN JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN. Balai Penelitian Tanaman Serealia 2. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT

KERAGAAN DAN TINGKAT KEUNTUNGAN USAHATANI KEDELAI SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN SAMPANG

PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK UNTUK MENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG (Zea Mays L.) DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG DI LAHAN KERING DATARAN TINGGI BERIKLIM BASAH

Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN :

KELAYAKAN BUDIDAYA JAGUNG DAN TERNAK SAPI SECARA TERINTEGRASI DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

PENINGKATAN KEUNTUNGAN USAHA TANI KACANG TANAH MELALUI INTRODUKSI TEKNOLOGI VARIETAS UNGGUL DI DESA SIGEDONG KECAMATAN MANCAK KABUPATEN SERANG

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA

USAHATANI JAGUNG PULUT MENDUKUNG KEMANDIRIAN PANGAN DAN PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI. Syuryawati dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia

I. PENDAHULUAN. Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG

PENGATURAN POPULASI TANAMAN

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

KAJIAN MODEL PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH MELALUI PERBAIKAN POLA TANAM YANG BERBASIS KEMITRAAN

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENYEBARAN VARIETAS UNGGUL JAGUNG DI SULAWESI SELATAN. Sumarni Panikkai Balai Penelitian Tanaman Serealia

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

Pengembangan Jagung Varietas Lokal Sumenep

IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG

DAYA ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

Pedoman Umum. PTT Jagung

Abstrak

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

PENDAMPINGAN KAWASAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA DI KABUPATEN BANTAENG

KERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR

KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

PERAN PTT JAGUNG DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN FINANSIAL: KASUS DI DESA DONGGOBOLO KECAMATAN WOHA KABUPATEN BIMA NTB

KAJIAN PAKET TEKNOLOGI BUDI DAYA JAGUNG PADA LAHAN KERING DI PROVINSI JAMBI. Syafri Edi dan Eva Salvia Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu HP:

PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP

Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (m-p3mi) Berbasis Padi Palawija

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

UPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI. Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia

SISTEM PRODUKSI BENIH SUMBER VARIETAS SUKMARAGA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN RAWA ABSTRAK

VERIFIKASI DAMPAK PENERAPAN PAKET TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG KOMPOSIT MENDUKUNG UPAYA PERBAIKAN EKONOMI PEDESAAN

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

PENANAMAN TANAMAN JAGUNG/ System JARWO

Teknologi Produksi Ubi Kayu Monokultur dan Tumpangsari Double-Row

Analisis Ekonomi Cara Tanam Cangkul dan Tugal pada Usahatani Jagung Hibrida di Desa Alebo, Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

Adopsi dan Dampak Penggunaan Benih Berlabel di Tingkat Petani.

Sistem Usahatani Jagung pada Lahan Pasang Surut di Kalimantan Selatan (Kasus di Desa Simpang Jaya Kecamatan Wanaraya Kabupaten Barito kuala)

PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU

Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Produksi Benih Jagung Hibrida

IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia

ANALISIS USAHATANI TERPADU TANAMAN PADI

PEMBENTUKAN PENANGKARAN BENIH UNTUK PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH VARIETAS JAGUNG NASIONAL

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS)

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

PERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. menggunakan pengalaman, wawasan, dan keterampilan yang dikuasainya.

POLICY BRIEF MENDUKUNG GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT) MELALUI TINJAUAN KRITIS SL-PTT

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

Transkripsi:

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. Sondakh 1), dan Andi Tenrirawe 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak Pengkajian analisis usahatani beberapa varietas unggul jagung komposit di Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan pada tahu 2009 untuk mengetahui kelayakan usahatani di tingkat petani. Tiga varietas unggul komposit yang dikaji yaitu varietas Srikandi Kuning, Sukmarga dan Bisma. Penelitian dilaksanakan pada tiga kabupaten yaitu di Kabupaten, Selatan, dan Tomohon, masing-masing seluas 1 ha, dengan paket teknologi produksi benih yaitu Benih 20 kg, phonska 450 kg, Urea 250 kg, dan SP36 50 kg per hektar. Pupuk kompos diberikan 1500 kg/ha sebagai penutup lubang tanaman. Variabel yang diamati adalah biaya saprodi dan tenaga kerja, tingkat produksi dan harga jagung setempat. Data yang diperoleh dihitung dengan analisa biaya dan pendapatan dan analisa kelayakan ekonominya. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa ketiga varietas yang dikaji memberikan keuntungan yang cukup memadai dan berpeluang dikembangkan menurut hasil analisis kelayakan yaitu varietas Bisma memberikan pendapatan sebesar Rp 5.350.000 dengan nilai R/Cratio 1,95, varietas Sukmaraga memberikan keuntungan sebesar Rp 5.150.000 dengan nilai R/C rasio 1,91, dan varietas Srikandi Kuning memberikan pendapatan yang terbesar yaitu Rp 5.280.000 dengan nilai R/C rasio 1,94. Sebagai tindak lanjut dari keberhasilan varietas tersebut beberapa penangkar mulai memproduksi untuk memenuhi kebutuhan benih jagung komposit di Sulawesi Utara. Kata kunci : Usahatani, jagung komposit, analisis Pendahuluan Peningkatan permintaan jagung adalah suatu hal yang pasti terjadi dan perlu langkah antisipatif untuk itu. Paling tidak ada dua hal yang harus dicermati yaitu, pertumbuhan penduduk yang tidak dapat dibendung, dan diperkirakan mencapai 235 juta jiwa tahun 2010 (BPS, 2009), membutuhkan pangan termasuk jagung. Kedua, penduduk yang bertambah memerlukan pangan termasuk daging dari unggas, sapi, dan ternak lainnya. Ternak tersebut membutuhkan pakan yang cukup agar dapat menghasilkan daging, telur dan hasil sampingan lainnya untuk menopang kebutuhan penduduk yang terus bertambah. Kementerian Pertanian melalui Badan Litbangnya dan Direktorat Jenderal terkait terus mengupayakan peningkatan produksi melaui dua usaha yaitu peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam (Anonim, 2010). Peningkatan produktivitas hanya dapat dicapai dengan teknologi yang adaptif dengan lingkungan. Salah satu teknologi yang sangat menentukan adalah bibit unggul. Badan Litbang Pertanian telah melepas puluhan varietas jagung, baik komposit maupun hibrida. Mencermati karakteristik varietas jagung komposit, tiga diantaranya dipandang dapat dikembangkan di Sulawesi Utara yaitu Srikandi Kuning yang mempunyai keunggulan nutrisi dibanding dengan jagung lainnya, selanjutnya Sukmaraga yang mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap lahan-lahan yang agak masam (Yasin et al., 2005), dan Bisma yang mempunyai daya hasil yang tinggi serta kekokohan perakaran yang lebih kuat (Balitjas, 1998) 490

Wilayah Provinsi Sulawesi Utara mempunyai lahan yang cukup potensil untuk pengembangan jagung, baik di lahan kering maupun di beberapa kawasan lahan sawah irigasi. Potensi itu juga yang mendasari Pemda mengajukan SL-PTT jagung yang pada tahun 2010 mencapai 600 ha yang tersebar pada 8 kabupaten kota (Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, 2009). Peranan jagung di Sulawesi Utara cukup penting karena banyak pengguna jagung teutama jagung komposit seperti peternak kuda, peternak itik, peternak babi, dan peternak ayam potong (BPS Sulut, 2009). Kesan mereka bahwa jagung hibrida yang selama ini tersedia di pasaran kurang disenangi oleh ternak peliharaannya, bahkan peternak itik di Tondano menyatakan bahwa pakan itik yang terbuat dari jagung hibrida yang beredar malah membuat ternak mereka kurang produktif dan bahkan semakin menurun kemampuan bertelurnya, sehingga mereka mencari jagung lokal yang dibudidayakan sendiri dengan teknologi konvensional. Jagung varietas lokal yang terkenal luas di masyarakat adalah jagung Manado Kuning. Produktivitasnya sangat rendah 2,3 t/ha, umurnya relatif panjang 120-130 hari, tanamannya tinggi sehingga mudah sekali rebah jika ditiup angin, banyak ditanam pada lahan kering di bawah pohon kelapa, atau lahan pekarangan dengan luasan yang relatif sempit. Benih yang ditanam adalah benih yang diambil dari pertanaman sebelumnya sehingga kemampuan produksinya terus menurun. Jagung komposit varietas unggul mempunyai potensi produksi melebihi potensi varietas lokal yang ditanam petani yaitu jagung Manado Kuning, tingkat produksinya adalah 2-3 t/ha. Sementara jagung varietas Sukmaraga, Srikandi kuning dan Bisma mencapai 5-6 t/ha (Balitsereal, 2008). Teknologi budidayanya jika dibandingkan dengan cara petani masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu sangat penting dan mendesak untuk dikembangkan di Sulawesi Utara. Tujuan Pengkajian Kegiatan ini bertujuan untuk mendiseminasikan teknologi budidaya jagung pada lahan petani di sentra produksi jagung dan mengetahui biaya dan pendapatan serta kelayakan usahataninya dengan introduksi varietas Srikandi Kuning, Sukmaraga, dan Bisma di Provinsi Sulawesi Utara Metode Penelitian Kegiatan pengkajian ini dilaksanakan pada tahun 2009 di tiga kabupaten yaitu, Selatan, dan Kota Tomohon. dengan melibatkan kelompok tani sebagai koperator Paket teknologi yang digunakan adalah penggunaan benih unggul yang diproduksi oleh BPTP Sulut dengan bekerjasama dengan Balitsereal yaitu varietas Sukmaraga, Srikandi Kuning, dan Bisma masing-masing ditanam pada luasan 1 ha di tiap kabupaten. Dengan demikian ada 3 kelompok tani yang menjadi pelaksana kegiatan. Secara rinci kelompok dan lokasi pelaksanaan seperti tabel 1. 491

Tabel 1. Lokasi pengkajian jagung komposit di Provinsi Sulut, 2009 Lokasi Kelompok Varietas Luas (ha) Musim Tanam Induk Tondano Srikandi Kuning 1,0 MH 2009 pada lahan kering Selatan Ongkaw II Sukmaraga 1,0 MH 2009 pada lahan kering diantara tanaman kelapa Tomohon Wawo Bisma 1,0 MH. Pada lahan kering di dataran tinggi (8 00 m dpl). Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas preferensi masyarakat dan target sasaran. Untuk varietas Sukmaraga diharapkan dapat mendukung penyediaan pakan ternak babi di Selatan, untuk varietas Srikandi Kuning diharapkan menjadi alternatif bahan pakan kuda pacu, varietas Bisma pernah digemari oleh petani di Tomohon. Paket teknologi yang digunakan adalah paket yang direkomendasikan yaitu dosis pemupukan 450 kg Phonska, 200 kg Urea dan 50 kg SP36. diberikan dua kali yaitu pada umur 10 hari setelah tanam sebagai pemupukan awal untuk 450 Phonska + 50 kg urea + 50 kg SP36, kemudian 150 kg Urea pada umur 35 hari, diberikan secara tugal. Benih yang ditanam terlebih dahulu diberi perlakuan benih dengan saromil 2 gr/ kg benih dicampur pada 10 ml air diaduk secara merata sehingga seluruh permukaan biji benih terkena saromil dan disiangi dua kali yaitu pada umur 15 hari dan 35 hari. Variabel yang diamati adalah selain penampilan pertumbuhan tanaman seperti tingkat kesuburan tanah, keseragaman tanaman, juga biaya produksi dan tingkat produksi yang dicapai dan aspek pemasarannya. Data dianalisis dengan analisis deskriptif untuk menjelaskan sebab akibat dari suatu kejadian. Kemudian data kuantitatif dianalisis dengan analisis biaya dan pendapatan untuk melihat pendapatan dan kelayakan ekonominya. Hasil dan Pembahasan Tiga karakter penampilan tanaman yang dinilai secara kualitatif yaitu vigor tanaman ditandai hijaunya daun dan besarnya batang tanaman, dan kemerataan yang dinilai secara visual di lapangan serta keseragaman pertumbuhan yang dinilai pada saat pertumbuhan awal dan pada saat keluar bunga jantan. Ketiga karakter yang ditampilkan masingmasing varietas di tiga lokasi semuanya menggembirakan dengan skor antara 3-4, bahkan ada yang mencapai 5 yang berarti vigor, merata, dan agak seragam (Tabel 2). Kesuburan tanah di lokasi pengujian varietas Bisma di Kecamatan Tomohon Selatan lebih baik dari lokasi lainnya. Di Tomohon lahan berada pada areal yang terbuka dan pada elevasi 800 m dpl. Kawasan tersebut menjadi sentra produksi jagung muda untuk mensuplai kebutuhan pasar Kota Tomohon dan Manado. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka varietas Bisma yang tongkolnya cukup besar dan berdasarkan kenyataan di lapangan banyak yang bertongkol dua dan berisi. Lagi pula menurut masyarakat, Bisma dahulu sangat digemari masyarakat namun 492

Tabel 2. Penampilan pertumbuhan tiga varietas yang diuji di tiga kabupaten, Sulut, 2009 Lokasi Kelompok tani Varietas Respon Penampilan tanaman 1) Petani 1) Vigor Kemerataan Keseragaman Induk Wanita Amtisa Tompaso Srikandi Kuning 5 3 4 4 Selatan Ongkaw II Sukmaraga 4 3 4 4 Tomohon Tani Wawo Bisma 5 4 4 4 1) Skor : 1 = Sangat Jelek 2 = Jelek 3 = Sedang 4 = Baik 5 = Sangat baik menghilang karena tidak ada yang memproduksi benihnya. Dengan ditempatkannya demplot Bisma di daerah ini masyarakat merencanakan untuk pengembangan benihnya. Penampilan varietas Sukmaraga yang ditanam di Kecamatan Sinosayang, Desa Ongkaw II ditanam pada sela-sela pertanaman kelapa yang sudah mati. Pada lokasi tersebut tinggi varietas Sukmaraga mencapai 190-200 cm, mungkin ini disebabkan karena pertanaman jagung baru mendapat sinar matahari langsung pada jam 10. Penampilannya dinilai juga cukup bagus oleh kelompok pelaksana. Varietas Srikandi Kuning yang diuji di Desa Tompaso, ditanam pada lahan kering yang terdapat di perkampungan dan dikerjakan oleh kelompok wanita tani secara bergotongroyong. Tanaman nampak cukup subur dan lebih merata. Penilaian kelompok tani terhadap varietas tersebut adalah cukup baik apalagi baru dikenalnya. Mereka berusaha mengembangkan perbenihannya dimasa datang dengan sasaran kelompok masyarakat yang memelihara kuda pacu, karena daerah ini menjadi pusat pengembangan ternak kuda pacu di Sulawesi Utara. Tingkat produksi yang dicapai masingmasing varietas juga cukup memadai yaitu diatas 5 t/ha (Tabel 3). Hal ini yang paling menarik bagi petani, karena dengan budidaya yang baik, mereka menyatakan bahwa produksi yang diperoleh dari pengalaman menanam jagung hibrida dengan teknologi petani tanpa bimbingan peneliti, tidak jauh berbeda dengan hasil yang dicapai dalam demplot varietas komposit tersebut. Kesan yang sama terhadap petani yang menanam jagung lokal yaitu varietas Manado kuning yang hasilnya separuh dibawah produksi yang dicapai. Kesan petani ini penting dan perlu dijadikan dasar dalam melakukan penangkaran benih pada masing-masing wilayah. Produksi jagung komposit yang dihasilkan dipasarkan ke berbagai segmen pasar seperti peternak itik, peternak kuda, dan juga pedagang pengumpul jagung dengan harga yang cukup memadai yaitu Rp 2000/kilogram di tempat petani. Hal ini menggambarkan bahwa pasar jagung untuk di Provinsi Sulawesi Utara terbuka cukup luas. Pada tingkat harga tersebut pendapatan dan keuntungan petani dinilai cukup baik yaitu dengan menanam varietas Suk- 493

Tabel 3. Tingkat produksi 3 varietas komposit yang di uji di provinsi Sulawesi Utara, 2009 No Lokasi Varietas Hasil (t/ha) 1 Induk Wanita Amtisa Tompaso Srikandi Kuning 5,380 2 Selatan Ongkaw II Sukmaraga 5,392 3 Tomohon Wawo Bisma 5,415 Harga jagung setempat Rp. 2000/kg maraga dapat memperoleh keuntungan sebesar 5 sampai 5,3 juta rupiah per hektar. Pada tingkat keuntungan tersebut dinilai layak berdasarkan analisa kelayakan ekonomi yang ditunjukkan oleh angka rasio penerimaan dengan biaya lebih besar dari 1(satu) (Tabel 4). Tabel 4. Analisis biaya dan pendapatan pada 3 varietas komposit yang di uji di Provinsi Sulawesi Utara, 2009 Lokasi (Kabupaten) Kelompok tani Pelaksana kegiatan Varietas yang diuji Biaya sarana Analisis pendapatan (Rp.000) Biaya T.Kerj a Nilai produksi Keuntungan R/C rasio Induk Wanita Amtisa Srikandi Kuning 1.980 3.500 10.760 5.280 1,96 Selatan Ongkaw II Sukmaraga 1.980 3.500 10.630. 5.150 1,94 Tomohon Wawo Bisma 1.980 3.500 10.830 5.350 1,98 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengkajian tiga varietas jagung komposit pada tiga kabupaten di Sulawesi Utara, diperoleh kesimpulan bahwa varietas Sukmaraga, Srikandi, dan Bisma dapat member keuntungan sekitar Rp 5.000.000/hektar apabila dikelola dengan paket teknologi yang direkomendasikan yaitu menggunakan bibit unggul, pemupukan berimbang. Tingkat keuntungan tersebut dinyatakan layak dengan rasio antara penerimaan dengan biaya lebih besar dari angka 1. 494

Daftar Pustaka Anonim, 2010. Rencana Strategi Kementerian Pertanian tahun 2010-2014. Jakarta. Balitsereal, 2008. Deskripsi varietas Jagung Edisi kedua. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Balitjas, 1998. Daya adaptasi beberapa varietas jagung. Laporan Tahunan Balai Penelitian Tanaman Ja-gung dan Serealia Lain, Maros. BPS, 2009. Indonesia dalam Angka. Biro Pusat Statistik Indonesia, Jakarta. BPS, 2009. Sulawesi Utara dalam Angka. Biro Pusat Statistik. Manado. Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, 2009. Verifikasi CP/CL SL-PTT padi, Jagung dan Kedelai. Disampaikan pada Rapat Kordinasi dan Evaluasi Pelaksanaan SL-PTT tahun 2010, Manado Juni 2010 Yasin, HG., Abd. Rachman, Sigit B. Santoso, M. Mejaya. 2005. Keragaan pertumbuhan varietas sukmaraga. Disampaikan pada Seminar Mingguan Balitsereal, Maros, juli 2005. 495