Fasilitas Wisata Edukasi Anjing Kintamani di Kintamani, Bali

dokumen-dokumen yang mirip
Hotel Resor dan Wisata Budidaya Trumbu Karang di Pantai Pasir Putih Situbondo

Fasilitas Wisata Kuliner di Pantai Losari Makassar

Fasilitas Penginapan dan Wisata Pantai di Sendang Biru, Kabupaten Malang

Fasilitas Informasi dan Pelatihan Futsal di Surabaya

MUSEUM TRANSPORTASI DARAT DI BATU

Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban

BAB VI HASIL PERANCANGAN

FASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Fasilitas Pendidikan Tata Busana Kebaya di Surabaya

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAGIAN 6 EVALUASI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

Fasilitas Penitipan dan Pelatihan Anjing Trah di Surabaya

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

BAB III: DATA DAN ANALISA

Museum Layang-layang di Surabaya

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN.

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

2.8 Kajian dan konsep figuratif rancangan (penemuan bentuk dan ruang). 59 bagian 3 hasil Rancangan dan pembuktiannya Narasi dan Ilustrasi

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

PUB DAN HOTEL TRANSIT DI BALIKPAPAN

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

5.1.1 Perubahan pada denah Perubahan pada struktur dan penutup atap D Interior dan exterior ruangan

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

AKADEMI FASHION DI JEMBER

DAFTAR ISI Judul Halaman Pengesahan Catatan Dosen Pembimbing Halaman Pernyataan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel

FASILITAS WISATA SIMULASI PROFESI DI SURABAYA

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

GEDUNG PAGELARAN MUSIK ROCK DI SURABAYA

Pusat Modifikasi Mobil di Surabaya

Museum Patung Batu di Desa Batubulan, Bali

Fasilitas Agrowisata Kebun Kopi Robusta di Jember

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI LUWUK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL PERANCANGAN. tema Arsitektur Organik dan kandungan al Qur`an surat Al An am ayat 99 dan al

BAB VI : DESAIN RANCANGAN

Redesain Kawasan Akuatik Kebun Binatang Surabaya Berbasis Isu Sirkulasi

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB V KONSEP PERANCANGAN

MUSEUM TELEKOMUNIKASI DI SURAKARTA

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

Vihara Buddha Theravada di Surabaya

BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

GRHA LANSIA DAN ANAK YATIM PIATU DI SURABAYA

BAB VI HASIL RANCANGAN. dengan ruang-ruang produksi kerajinan rakyat khas Malang yang fungsi

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

2.3.2 Data View Data Klien dan Pengguna Berdasarkan Aktifitas Kajian Restoran Sejarah dan Pengertian

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang

Fasilitas Eduwisata Batik Madura di Tanjung Bumi, Madura

Akademi Golf di Surabaya

POKOK PERMASALAHAN. Tema: PANGGUNG KURIKULUM

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Perancangan Fasilitas Pelatihan Taekwondo di Surabaya

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

Fasilitas Ecomuseum Suku Dayak Kenyah Desa Pampang di Samarinda

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

TUJUAN JENIS KEGIATAN. Latar Belakang Pemilihan OBJEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

Citywalk Kalimas di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

Fasilitas Pembinaan Pemuda Remaja Gereja Kristen Indonesia di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Komentar, Kritik dan Saran dari Diskusi Sidang Tugas Akhir (13 Juli 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

Transkripsi:

Fasilitas Wisata Edukasi Anjing Kintamani di Kintamani, Bali Penulis : Mellisa Feliciana Darmadji dan Luciana Kristanto 1 Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya Email : melz_roxanne@yahoo.co.id ; lucky@petra.ac.id Gambar 1.1. Perspektif Bangunan Fasilitas Wisata Edukasi Anjing Kintamani di Kintamani, Bali Abstrak-- Fasilitas Wisata Edukasi Anjing Kintamani di Kintamani, Bali merupakan proyek yang bertujuan untuk memperkenalkan anjing Kintamani kepada masyarakat sebagai anjing trah Indonesia pertama yang diakui oleh AKU (Asian Kennel Union). Proyek ini berlokasi di Kintamani, yang merupakan tempat tujuan wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Fasilitas ini diperuntukkan bagi wisatawan, masyarakat lokal, dan pemilik anjing agar dapat lebih mengenal tentang anjing Kintamani. Konsep dari fasilitas ini adalah pembelajaran tidak langsung, sehingga pengunjung bisa belajar mengenai anjing Kintamani sambil berwisata. Fasilitas indoor yang terdapat dalam proyek ini adalah galeri, ruang audio visual, area display, area pertunjukan, kafetaria, dan pet shop. Fasilitas outdoor yang jugamemegang peranan penting adalah area anakan anjing, area melahirkan, dan area anjing dewasa. Untuk itu pendekatan yang digunakan adalah sequence, dimana dengan mengikuti urutan jalur yang sudah disediakan, diharapkan konsep yang diinginkan bisa tercapai. Kata Kunci-- Anjing, Bali,Kintamani, Wisata Edukasi. I. PENDAHULUAN Anjing Kintamani ditetapkan oleh AKU (Asian Kennel Union) sebagai ras anjing asli Indonesia pada forum AKU di Filipina tanggal 23 Februari 2012. Anjing Kintamani sendiri merupakan ras anjing asli Indonesia pertama yang diakui oleh AKU. Selain itu, semakin lama peminat anjing Kintamani jumlahnya semakin besar. Hal ini dikarenakan anjing Kintamani memiliki sifat berani, cerdas, setia pada keluarga, waspada, tidak agresif, dan juga termasuk anjing yang cerdas sehingga tidak sukar untuk dilatih berbagai ketangkasan. Namun sayangnya, masyarakat di daerah Kintamani sendiri masih perlu banyak edukasi akan perawatan anjing Kintamani yang baik dan benar sehingga kualitas anjing Kintamani dapat terjaga. Kintamani sendiri merupakan daerah tujuan wisata dimana terkenal akan panoramanya. Setiap tahun banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang mengunjungi daerah ini. Tujuan perancangan fasilitas ini adalah menjadi obyek wisata baru di Kintamani sehingga dapat memperkenalkan mengenai keberadaan dan cara perawatan Anjing Kintamani sebagai anjing ras asli Indonesia.

2 Lokasi site bertempat di Kintamani dengan data lokasi B. Zoning Gambar 2.1. Pembagian Zoning Gambar 1.2. Batas Sekitar Site Lokasi : Jln. Raya Raya Penelokan Desa : Batur Tengah Kecamatan : Kintamani Luas Lahan : ± 15.900 m² Suhu : 18 0 C 23 0 C KDB maks. : 30% Tinggi bangunan maks. : 15 meter Zona-zona pada fasilitas ini dikelompokkan berdasarkan area-area yang akan dilalui oleh pengunjung menurut sequence. Sedangkan untuk area anakan anjing dan anjing dewasa masing-masing terbagi lagi menjadi area bermain, area anakan, dan area privat yaitu kandang-kandang anjing. Terdapat dua spot rest area pada fasilitas ini, dimana spot ini juga berfungsi sebagai jalan keluar darurat saat ada keadaan mendesak. II. PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Konsep perancangan dalam fasilitas ini adalah pembelajaran secara tidak langsung. Melalui berbagai kegiatan yang dirancang sedemikian rupa seperti melihat display dan video, menyentuh dan memberi makan anjing, belajar melatih anjing, melihat pertunjukan, dan berbagai kegiatan lainnya, diharapkan sambil berwisata pengunjung dapat belajar mengenai anjing Kintamani secara tidak langsung. Untuk itu, pendekatan yang digunakan dalam perancangan adalah pendekatan sequence. Dimana dengan penataan desain yang memiliki alur sirkulasi tertentu, serta kegiatan tertentu di setiap titik pemberhentian, pada akhirnya pengunjung dapat belajar dan mengenal anjing Kintamani tanpa mereka sadari. Gambar 2.2. Hubungan Antar Area

3 C. Penerapan Konsep Gambar 2.3. Penerapan Konsep pada Bangunan melalui pendekatan sequence 1. Galeri Foto dan Gambar 2. Ruang Audio Visual Gambar 2.4. Area Galeri Gambar 2.5. Ruang Audio Visual Gambar 2.4. Letak Area Galeri pada Layout Plan Setelah masuk dari lobby, galeri merupakan area "pembuka" untuk memperkenalkan anjing Kintamani kepada pengunjung. Di sini pengunjung mulai mengetahui seperti apa anjing Kintamani itu, bagaimana ciri-cirinya, dan juga berbagai kemampuannya. Sehingga pengunjung yang pada awalnya sama sekali tidak tahu, mulai mengenal keberadaan anjing Kintamani ini. Gambar 2.6. Letak Ruang Audio Visual pada Layout Plan Ruang audio visual merupakan area untuk melihat tayangan video dan slide sebelum melihat anjing Kintamani secara langsung.

4 3. Area Anakan Anjing a. Area Bermain Gambar 2.9. Area Latihan Anakan Anjing Gambar 2.7. Area Bermain Anakan Anjing Gambar 2.10. Area Latihan Anakan Anjing pada Layout Plan Gambar 2.8. Area Bermain Anakan Anjing pada Layout Plan Di area bermain pengunjung mulai berinteraksi langsung dengan anjing Kintamani dan disambut dengan area anakan anjing. Anak anjing yang memiliki stereotype lincah dan menggemaskan, diharapkan dapat membuat pengunjung tertarik dan tidak merasa takut untuk mengenal anjing Kintamani. Pada area latihan, pengunjung dapat melihat anakan anjing Kintamani yang sedang melakukan latihan kepatuhan dasar. Selain itu dengan pemanfaatan perbedaan kontur pengunjung diajak melihat anak anjing yang sedang berenang dari perspektif yang berbeda. Disini pengunjung juga bisa mencoba langsung belajar dasar-dasar dalam melatih anjing. 4. Area Melahirkan b. Area Latihan Gambar 2.11. Area Melahirkan

5 Gambar 2.12. Area Melahirkan pada Layout Plan Gambar 2.15. Area Bermain Anjing Dewasa pada Layout Plan Gambar 2.13. Anjing Kintamani Membuat Gua untuk Melahirkan di Desa Sukawana Sumber: http://www.kintamanibalidog.com/ Area melahirkan pada fasilitas ini memanfaatkan perbedaan ketinggian kontur sebagai area melahirkan alami seperti di habitat anjing Kintamani, yaitu desa Sukawana. Selain itu, juga disediakan area melahirkan indoor yang telah didesain sedemikian rupa sehingga pengunjung dapat melihat secara langsung anjing Kintamani yang sedang melahirkan atau menyusui, tanpa mengganggu privasi anjing Kintamani itu sendiri. 5. Area Anjing Dewasa a. Area Bermain Gambar 2.16. Anjing Kintamani Sebagai Penjaga Kebun Jeruk di Desa Sukawana Sumber: http://www.kintamanibalidog.com/ Di daerah asalnya, oleh penduduk setempat anjing Kintamani digunakan untuk menjaga kebun jeruk milik warga. Oleh karena itu, pada fasilitas ini pengunjung diajak untuk merasakan suasana tersebut. Selain itu, pengunjung juga bisa memberi anjing ini makan pada jam tertentu. b.area Latihan Gambar 2.14. Area Bermain Anjing Dewasa Gambar 2.14. Area Latihan Anjing Dewasa

6 Area display merupakan semacam mini museum dimana pengunjung bisa melihat berbagai macam display mengenai anjing Kintamani yang dapat menambah pengetahuan mereka. Pada area ini, pengunjung kembali diajak masuk ke dalam bangunan setelah melakukan aktifitas di luar ruangan. 7. Area Pertunjukan Gambar 2.19. Area Pertunjukan Gambar 2.15. Area Latihan Anjing Dewasa pada Layout Plan Gambar 2.16. Latihan Ketangkasan Tingkat Lanjut Sumber: http://www.kintamanibalidog.com/ Pada area latihan pengunjung bisa melihat anjing Kintamani dewasa yang sedang dilatih ketangkasan tingkat lanjut. Disini pengunjung bisa mengetahui bahwa anjing ini adalah anjing yang cerdas dan mudah untuk dilatih. 6. Area Display Gambar 2.17. Area Display Gambar 2.20. Area Pertunjukan pada Layout Plan Area pertunjukan merupakan klimaks dari sequence keseluruhan pada bangunan ini. Disini pengunjung dapat melihat penggabungan dari semua latihan yang sudah dilihat dalam bentuk show. Area ini memanfaatkan second best view pada site sebagai background dari pertunjukan itu sendiri. 8. Kafetaria Gambar 2.18. Area Display pada Layout Plan

7 Gambar 2.22. View Gunung dan Danau Batur dari site Gambar 2.21. Area Kafetaria Area kafetaria merupakan antiklimaks dari desain keseluruhan fasilitas, dimana pengunjung kembali dibuat relaks sebelum kembali ke area lobby. Kafetaria sengaja di desain menjorok ke depan dengan tujuan pengunjung dapat menikmati view terbaik dari site ini, yaitu pemandangan gunung dan danau Batur. Gambar 2.23. Arah kemiringan Bangunan yang Menunjukkan Arah Sequence Arah bangunan utama memiliki kemiringan tertentu, dengan tujuan sebagai ekspresi bangunan yang menunjukkan arah pergerakan dari sequence itu sendiri. Dan bagian bangunan yang paling tinggi merupakan hirarki dari bangunan keseluruhan. Gambar 2.24. Potongan A-A Desain bangunan dibuat mengikuti kontur yang ada, sehingga banyak menggunakan ramp untuk menghubungkan antar bagian bangunan. Pada gambar ini dapat terlihat bahwa area pertunjukan didesain untuk memberikan kesan lapang dan leluasa sehingga pengunjung dapat melihat pertunjukan dengan baik. Terdapat juga area persiapan pertunjukan di lantai mezzanine, sehingga sirkulasi manusia dan anjing tidak saling mengganggu dengan adanya pemanfaatan perbedaan ketinggian lantai bangunan.

8 Gambar 2.25. Sistem Utilitas Gambar 2.25. Sistem Struktur Sistem struktur yang digunakan adalah sistem struktur rangka dengan menggunakan kolom dan balok beton. Untuk rangka atap menggunakan kuda-kuda baja yang diberi pengaku antar kuda-kuda. II. PENUTUP Fasilitas Wisata Edukasi Anjing Kintamani di Kintamani, Bali ini memiliki fungsi sebagai wadah untuk memperkenalkan anjing Kintamani kepada masyarakat luas. Dibuat dengan konsep wisata, karena mayoritas pengunjung yang datang ke Kintamani memang untuk berwisata. Sehingga diharapkan sambil berwisata pengunjung bisa belajar mengenal anjing Kintamani secara tidak langsung. DAFTAR PUSTAKA http://www.kintamanibalidog.com/ Indonesia. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal. Pekerjaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Kintamani. Bangli: Author, 2011. Mei, 2011. Pengembangan Anjing Kintamani Makin Menggeliat from http://www.bisnisbali.com/2011/ 05/30/news/agrohobi/x.html