RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP) MODEL AKSELERASI PENGEMBANGAN PERTANIAN YANG RAMAH LINGKUNGAN LESTARI (m-ap2rl2)

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Lahan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) PENDAMPINGAN PTT PADI DI PROVINSI BENGKULU

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

MODUL PTT FILOSOFI DAN DINAMIKA PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

KERAGAAN TANAMAN PADI BERDASARKAN POSISI TANAMAN TERHADAP KOMPONEN HASIL PADA SISTEM TANAM LEGOWO 4:1 ABSTRAK

III. BAHAN DAN METODE

RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN (ROPP) PEMANFAATAN LAHAN KERING MASAM DENGAN TUMPANGSARI JAGUNG DAN KACANG TANAH DI PROVINSI BENGKULU

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN (RODHP) GUGUS TUGAS KALENDER TANAM TERPADU DI PROVINSI BENGKULU

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

III. METODE PENELITIAN

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENGAWALAN PENGEMBANGAN KAWASAN PADI DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK

Abstrak

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

BAB IV METODE PENELITIAN. (RAK) faktor tunggal dengan perlakuan galur mutan padi gogo. Galur mutan yang

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

RENCANA DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RDHP) DEMFARM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Badan Litbang Pertanian telah melepas lebih dari 200 varietas padi sejak

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Jakarta

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG

Cara Penggunaan Pupuk Organik Powder 135 untuk tanaman padi

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

III. BAHAN DAN METODE

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI

HASIL DAN PEMBAHASAN

SEBARAN DAN POTENSI PRODUSEN BENIH PADI UNGGUL MENDUKUNG PENYEDIAAN BENIH BERMUTU DI KALIMANTAN SELATAN

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hal ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk diiringi

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN

POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

I. PENDAHULUAN. Upaya pemenuhan kebutuhan beras bagi 230 juta penduduk Indonesia

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

Potensi Hasil : 5-8,5 ton/ha Ketahanan : Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan 3 Terhadap Hama. Ketahanan. Terhadap Penyakit

Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Padi Hibrida

ADOPSI PETANI PADI SAWAH TERHADAP VARIETAS UNGGUL PADI DI KECAMATAN ARGAMAKMUR, KABUPATEN BENGKULU UTARA, PROVINSI BENGKULU

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. PENDAHULUAN. yang cocok untuk kegiatan pertanian. Disamping itu pertanian merupakan mata

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENDAMPINGAN SL-PTT PADI DAN JAGUNG DI PROVINSI BENGKULU

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu roda penggerak pembangunan

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Transkripsi:

RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP) MODEL AKSELERASI PENGEMBANGAN PERTANIAN YANG RAMAH LINGKUNGAN LESTARI (m-ap2rl2) BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 1

RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP) MODEL AKSELERASI PENGEMBANGAN PERTANIAN YANG RAMAH LINGKUNGAN LESTARI (m-ap2rl2) Oleh : RUDI HARTONO BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2014 2

RENCANA OPERASIONAL PENELITIAN PERTANIAN NOMOR : 26/1801.013/012/ROPP/2014 1. JUDUL RPTP : Model Pengembangan Pertanian yang Ramah Lingkungan Lestari (m-ap2rl2) 2. SUMBER DANA : DIPA BPTP Bengkulu TA. 2014 3. PROGRAM : a. Komoditas : Padi b. Bidang Riset c. Jenis Penelitian : Pengkajian d. Status Penelitian : Lanjutan (L) 4. JUDUL KEGIATAN : Model Pengembangan Pertanian yang Ramah Lingkungan Lestari (m- AP2RL2) 5. LOKASI KEGIATAN PENGKAJIAN : Kabupaten Mukomuko KATA KUNCI : Model, Ramah Lingkungan, Lestari 6. PENELITI YANG TERLIBAT : Peneliti 6 orang dan Teknisi 1 orang 7. TUJUAN Tujuan kegiatan m-ap2rl2 pada tahun 2014 adalah: 1. Aplikasi model budidaya padi ramah lingkungan dengan kualitas produk yang tinggi. 2. Mengkaji sistem budidaya yang menghasilkan produk sehat dengan proses yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia. 3. Menilai kelayakan usahatani dari sistem budidaya padi pada berbagai varietas. 8. LATAR BELAKANG Komoditas tanaman pangan memiliki peranan pokok sebagai pemenuh kebutuhan pangan. Padi merupakan tulang punggung pembangunan subsektor tanaman pangan, dan berperan penting terhadap pencapaian ketahanan pangan serta memberikan kontribusi besar terhadap prodok domestik bruto (PDB) 1

nasional (Damardjati, 2006; Dirjen Tanaman Pangan, 2008; Sembiring dan Abdulrahman, 2008). Akhir-akhir ini aspek keamanan makanan mendapatkan prioritas dalam perdagangan internasional. Good agricultural practices (GAP) adalah salah satu cara dan strategi dalam pengembangan pertanian yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di Indonesia. Penggunaan pestisida yang bijaksana menjadi salah satu kunci dalam pelaksanaan GAP. Pestisida adalah bahan bahan kimia baik sintetik maupun alami yang digunakan dalam pengendalian hama, penyakit dan gulma (Moi, 2005) Ada dua faktor utama yang mempengaruhi permintaan (demand) produk pangan, khususnya beras yaitu pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan pendapatan per kapita. Keduanya meningkat secara pesat (Avery, 2005). Dalam kondisi ini ada dua hal yang harus dipenuhi yaitu ketersediaan pangan yang cukup dan kualitas produk pangan yang tinggi sesuai dengan standart kesehatan. Hal tersebut menjadi dilematis karena untuk dapat menyediakan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk diperlukan produktivitas yang tinggi dalam areal yang luas tanpa mengesampingkan kualitas produk yang diminta oleh produsen. Peran agro input termasuk pupuk an organik dan pestisida sangat diperlukan dalam menjaga pertumbuhan dan perlindungan tanaman untuk mendapatkan produktivitas dan produksi yang tinggi. Di sisi lain, tuntutan terhadap kelestarian lingkungan dan produk (beras) yang bebas residu pestisida meningkat sejalan dengan peningkatan kesadaran, pengetahuan dan pendapatan masyarakat. Budidaya padi dengan berbagai pendekatan sudah cukup banyak dilaksanakan oleh masyarakat tani dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas produk beras. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya ramah lingkungan, menghasilkan kualitas produk yang sehat tetapi sekaligus juga mampu meningkatkan produktivitas. Pendekatan yang dilakukan merupakan pendekatan budidaya padi yang masih mentolerir penggunaan bahan kimia sintetik baik dalam bentuk pupuk maupun pestisida dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksi. Pendekatan ini yang paling luas dilaksanakan baik secara nasional maupun regional di Provinsi Bengkulu. Model pengembangan budidaya padi yang ramah lingkungan perlu dikaji karena menyangkut isu penting terutama lingkungan (environment), pangan (food) dan bahkan pakan (feed). 2

7. DASAR PERTIMBANGAN Kebutuhan pangan akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, di sisi lain lahan yang subur semakin berkurang baik dikarenakan alih fungsi lahan ke subsektor perkebunan maupun di luar sektor pertanian. Kemandirian dan ketahanan pangan dalam hal ini beras merupakan salah satu isu hangat di tataran regional maupun nasional. Untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional, pada tahun 2011 Kementerian Pertanian telah menetapkan target produksi padi sebesar 70,60 juta ton GKG. Sampai dengan tahun 2014 pertumbuhan produksi padi ditargetkan meningkat sebesar 5,22% per tahun. Instrumen yang dapat digunakan untuk mencapai target produksi tersebut adalah: 1). Perluasan areal 2). Peningkatan produktivitas dan 3). Rekayasa teknologi dan sosial. Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan kualitas produk makanan meningkat sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat. GAP merupakan salah satu cara dan strategi dalam pengembangan pertanian yang sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan di Indonesia. Penggunaan pestisida yang bijaksana menjadi salah satu kunci dalam pelaksanaan GAP. Isu pemenuhan pangan khususnya beras merupakan tantangan yang berat bagi pemerintah Indonesia. Di satu sisi ingin memenuhi kebutuhan dalam kuantitas yang cukup, bahkan surplus, sedangkan di sisi lainnya dituntut untuk mampu menjaga kelestarian lingkungan dan menghasilkan produk yang sehat, dengan residue pestisida yang rendah. Persepsi dan pemahaman produsen maupun konsumen terhadap terhadap pupuk dan pestisida dalam proses produksi dan akibatnya terhadap produk yang dihasilkan perlu diluruskan dan ditingkatkan. 8. PERKIRAAN KELUARAN Keluaran Tahunan (2014) 1. Model budidaya padi ramah lingkungan dengan kualitas produk yang tinggi. 2. Sistem budidaya yang menghasilkan produk sehat dengan proses yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan manusia. 3. Sistem budidaya padi dengan varietas yang ramah lingkungan dan secara finansial menguntungkan untuk keberlanjutan usahatani. 3

Keluaran Jangka Panjang 1. Model pengembangan budidaya padi yang ramah lingkungan dapat dipahami dan diadopsi secara masif. 2. Meningkatnya pemahaman masyarakat tani dan stakeholders dalam menghasilkan produk (beras) yang aman untuk dikonsumsi dengan produktivitas tinggi. 3. Masyarakat tani dan stakeholders mampu menentukan fokus pengembangan budidaya yang efektif, efisien dalam penggunaan input dengan mempertimbangkan keselamatan lingkungan, petani dan konsumen. 9. METODOLOGI PENELITIAN a. Lokasi kegiatan dan waktu Kegiatan ini direncanakan dimulai bulan Januari sampai Desember 2014. Percobaan lapangan dan survey akan dilaksanakan di lahan rawa Kabupaten Mukomuko. b. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan pada percobaan ini diantaranya adalah pupuk kimia, pestisida (herbisida, insektisida, dan fungisida), benih padi varietas Ciherang, IR 64, Cigeulis dan Inpari 6, sedangkan peralatan yang diperlukan dalam percobaan ini adalah ph meter, alat pengambil sampel tanah, perangkat analisis tanah, timbangan, timbangan analitik, ATK (mistar, handcounter, calculator, pena, amplop dll), plastik, cangkul, tugal, ember, caplak, handsprayer, tali, dan meteran, serta peralatan dan bahan untuk analisis residu dan emisi. c. Rancangan Percobaan Pengkajian ini akan dilaksanakan secara terpadu yang meliputi percobaan lapangan, analisa laboratorium (analisis tanah, analisis residu pestisida yang terdapat pada beras/produk), survey, penyiapan dan pendistribusian bahan informasi (diseminasi) dan temu lapang. Percobaan lapangan akan dilaksanakan pada lahan seluas 2-4 ha, dengan 4 petani kooperator sebagai ulangan. Petak percobaan berukuran 800 1000 m 2. Perlakuan yang akan dikaji yaitu sistem budidaya dan varietas dengan produktivitas tinggi serta menghasilkan emisi GRK rendah (Ciherang, IR 64, Cigeulis dan Inpari 6). Wawancara terhadap calon petani kooperator dilakukan untuk mengetahui keragaan teknologi eksisting, pendapatan usahatani, kendala dan masalah. 4

Parameter yang diamati diantaranya adalah komponen pertumbuhan vegetatif, komponen hasil, tingkat serangan OPT (hama, penyakit dan gulma), emisi GRK, residu pestisida dalam beras, persepsi produsen dan konsumen beras terhadap pestisida dan residunya, analisis finansial kelayakan usahatani. Tabel 1. Komponen teknologi budidaya padi No. KomponenTeknologi Paket Teknologi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Dosis pupuk anjuran Seleksi benih Varietas Persemaian Tanam bibit Jumlah bibit/lubang Jarak tanam Hama penyakit Pengendalian gulma Pengairan Penanganan pasca panen Metode pendekatan - Berdasar PUTS/analisis tanah - Larutan garam/za (3%) - VUB Inhibrida/hibrida - Basah - < 21 HSS - 1-3 bibit - 20 x 20 cm; Legowo - Hayati/nabati/ pestisda kimia - Mekanis/landak/ kimia - Berselang - Gebot/thresher - PRA d. Parameter yang Diukur Pertumbuhan dan produktivitas tanaman Parameter tanaman yang diamati adalah komponen pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman, jumlah anakan aktif), komponen hasil (jumlah anakan produktif, umur tanaman berbunga 50%, umur tanaman dapat dipanen, jumlah gabah isi dan gabah hampa per malai, bobot 100 butir (kadar air 14%), dan hasil gabah kering bersih per plot (kadar air 14%). Komponen pertumbuhan vegetatif padi diukur mulai umur 2 minggu setelah tanam MST) dan selanjutnya dilakukan secara periodik, setiap minggu hingga umur 42 hari setelah tanam (HST). Residue pestisida dan emisi GRK Residue pestisida dilakukan pada produk akhir dari tanaman padi yaitu beras. Residu dilakukan dengan metode standart yang telah ditetapkan (SNI) pada berbagai insektisida maupun fungisida yang diaplikasikan dalam proses produksi. Selain residu juga dilakukan analisis terhadap tingkat emisi GRK dari berbagai pendekatan budidaya dan varietas yang ditanam (cultivar). Pengamatan emisi GRK dilakukan secara periodik (3 kali) dalam satu musim tanam. 5

Perkembangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Perkembangan OPT yang akan diamati meliputi hama, penyakit dan gulma utama pada berbagai pendekatan dan VUB padi. Pengamatan dilakukan secara periodik setiap minggu. Hama utama padi yang diamati diantaranya adalah ulat daun, penggerek batang, wereng, kepinding tanah, dan walang sangit, sedangkan penyakit utamanya adalah HDB, tungro, dan blas. Anasir iklim Iklim merupakan salah satu komponen lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman maupun perkembangan OPT. Anasir iklim yang yang penting untuk dikaitkan dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman maupun OPT diantaranya adalah jumlah curah hujan, jumlah hari hujan, temperatur, kelembaban, kecepatan angin, panjang hari dan intensitas penyinaran. Anasir iklim tersebut penting karena berpengaruh terhadap proses fisiologi tanaman dan OPT. Anasir iklim ini akan dikumpulkan dari stasiun Meteorologi terdekat. Analisis finansial dan persepsi petani terhadap pestisida Analisis finansial dilakukan untuk menilai kelayakan usaha tani padi pada berbagai sistem budidaya dan varietas. Data diambil dari petani kooperator. Semua aktivitas dalam proses produksi dicatat dalam satu form yang disebut farm record keeping (FRK) dan dilakukan oleh petani kooperator. Persepsi dan aplikasi/penanganan pestisida dianalisis dari 30-50 orang petani di sekitar lokasi pengkajian. Hal ini dilakukan untuk menilai kesadaran, pengetahuan, aplikasi, dan penanganan pestisida yang dilakukan oleh petani. 6

12. RENCANA OPERASIONAL No. Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1. Persiapan: Desk study/pengumpulan data sekunder X Penyempurnaan proposal X x 2. Pelaksanaan: Hunting dan pemantapan lokasi x Penentuan kooperator x x Penerapan teknologi, x X X X X X X X pengamatan, analisis lab. dan pengolahan data 3. Pelaporan bulanan, x x x x x x x x x x x X tengah tahun dan akhir tahun 13. DAFTAR PUSTAKA Avery. A. 2005. High-yield conservation: Why pestisida and biotechnology will save the planet. International conference on pesticides: Pesticides in perspective. Kuala Lumpur. 73-76. Damardjati, J. 2006. Learning from Indonesian Experiences in Achieve Rice Self Sufficientcy. In Rice Industry, Culture, and Environment. ICCR, ICFORD, IAARD. Jakarta. Dyson, J.S. 2005. Environmental impact assessment in the development of pesticides. International conference on pesticides: Pesticides in perspective. Kuala Lumpur. 121-124. Dirjen Tanaman Pangan. 2008. Pedoman Umum: Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi, Jagung, dan Kedelai melalui pelaksanaan SL-PTT. Dirjen Tanaman Pangan. 72 p. Gomez, K.A. dan Gomez, A.A. 1984. Statistical Procedures for Agricultural Research. New York: John Willey and Sons. Moi, W.S. 2005. Consumer and industry expectation on food safety in relatition to pesticides. International conference on pesticides: Pesticides in perspective. Kuala Lumpur. 104-106. Sembiring, H. dan Abdulrahman, H. 2008. Filosofi dan Dinamika Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Sawah. BB Penelitian Padi sawah. Sukamandi. Shukor, A dan. 2005. Research and development initiatives for safe agricultural food producion and the imparative to international trative. International conference on pesticides: Pesticides in perspective. Kuala Lumpur. 113-104. 7

14. LEMBAR PENGESAHAN Penanggung Jawab ROPP, Dr. Rudi Hartono, SP, MP NIP. 19730430 199903 1 001 MENYETUJUI : Penanggung Jawab RPTP Ketua Kelji Sosek, Dr. Rudi Hartono, SP, MP NIP. 19730430 199903 1 001 Hamdan, SP, M.Si NIP. 19772106 200212 1 001 MENGETAHUI : Kepala BPTP Bengkulu, Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19590206 198603 1 002 8

Lampiran 1 : Tim Kegiatan Model Pengembangan Pertanian yang Ramah Lingkungan Lestari (m-ap2rl2) No. Nama/NIP 1. Dr. Rudi Hartono,SP,MP 19730430 199903 1 001 2. Ir.Miswarti,M.Si 19650820 200003 2 001 3. Hamdan, SP, M.Si 19970621 200212 1 001 2. Taufik Hidayat,STP 19820511 200912 1 004 3. Alfayanti,SP 19830305 200912 2 001 4. Jhon Firison,S.Pt 19771130 2001101 1 002 5. Rahmat Oktavia 19791003 200701 2 001 Pelaksana Penanggung jawab anggota anggota Jabatan Fungsional Peneliti Muda Peneliti Pertama Peneliti Pertama Bidang Keahlian Sosek Pertanian Budidaya Pertanian Sosek Pertanian anggota Calon Peneliti Agronomi anggota Calon Peneliti Analis anggota Calon peneliti Sosek Pertanian anggota Administrasi - 9