BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani,

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

BAB I PENDAHULUAN. Program Penanggulangan Kemiskinan dilaksanakan sejak tahun 1999 sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang amat serius. Kemiskinan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menanggapi segala hal masyarakat semakin kritis untuk menuntut

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya juga belum optimal. Kerelawan sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan di daerah bertujuan untuk meningkatkan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun-2008-penduduk-miskin-turun-221-juta-.html (diakses 19 Oktober 2009)

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk dapat mewujudkan cita-cita bangsa yakni terciptanya kesejahteraan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan. intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dan para pemakai laporan akuntansi (stockholder) badan untuk

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

ADVETORIAL PENANGANAN KEMISKINAN DI KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. pun manusia dan bangsa di dunia ini yang tidak membutuhkan kehidupan yang sedang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV terdapat salah satu tujuan negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketidakmampuan secara ekonomi dalam memenuhi standar hidup rata rata

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. terutama di Negara-negara berkembang. Indonesia merupakan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan. intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi.

BAB I PENDAHULUAN. Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran dan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Di Indonesia

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa.kesejahteraan umum dapat dicapai jika masalah. kemiskinan dapat ditanggulangi, ketidakmampuan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kemiskinan menjadi salah satu alasan rendahnya Indeks Pembangunan

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN SIDOARJO. Provinsi Jawa Timur

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/PMK.05/2012 TENTANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak terpisahkan serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah dan

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemberdayaan dan partisipasi. Sebelumnya telah dilalui begitu banyak

PROFIL BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Bilah Makmur

DAFTAR ISI DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Visi dan Misi Program PNPM Mandiri... 42

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

PENDAHULUAN. Saat ini di Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan nasional disegala bidang,

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

IV.B.7. Urusan Wajib Perumahan

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

BAB I. perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang. masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Sumber daya manusia yang masih di bawah standar juga melatar belakangi. kualitas sumber daya manusia yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perkotaan (PNPM-MP) adalah dengan melakukan penguatan. kelembagaan masyarakat. Keberdayaan kelembagaan masyarakat

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010

Pedoman penelusuran data dan informasi tentang gambaran umum obyek penelitian

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. pekerja romusa ini dipekerjakan dengan paksa oleh penjajah jepang untuk

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

I. PENDAHULUAN. hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi mana pun. Selain bersifat

HARMONISASI PROGRAM PEMBERDAYAAN. Oleh: Irawan Hasan, Askoorkot Kab. Karo, KMW IV P2KP-3 Sumatera Utara. Karo, 02 Juni 2007

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

PROFIL LKM MUTIARA SEJAHTERA KELURAHAN MUTIARA KECAMATAN KOTA KISARAN TIMUR KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA

Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) MAKASSAR

BAB III ISU- ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Kemiskinan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) DI DESA JUMPUT REJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO

RENCANA INVESTASI 5.1. INDIKASI SEKTOR PRIORITAS PEMBANGUNAN RENCANA TINDAK PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KELURAHAN LIMUSNUNGGAL

Model Pengembangan Ekonomi Kerakyatan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri, Program Penanggulangan

Kata Kunci: Pemberdayaan, Masyarakat Miskin, PNPM Mandiri Pedesaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebijakan pembangunan di Indonesia dalam menanggulangi

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kemiskinan di Indonesia sudah sangat mendesak untuk ditangani, khususnya di wilayah perkotaan, salah satu ciri umum dari kondisi fisik masyarakat miskin adalah tidak memiliki akses ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai, dengan kualitas perumahan dan permukiman yang jauh dibawah standar kelayakan, serta mata pencaharian yang tidak menentu. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) merupakan program pemerintah yang secara substansi berupaya dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep memberdayakan masyarakat dan pelaku pembangunan lokal lainnya, termasuk Pemerintah Daerah dan kelompok peduli setempat, sehingga dapat terbangun "gerakan kemandirian penanggulangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan", yang bertumpu pada nilai-nilai luhur dan prinsipprinsip universal. Sebagai tindak lanjut dalam rangka meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri mulai tahun 2007. Melalui PNPM Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan

2 kemiskinan yang melibatkan unsur masyarakat mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui pembangunan partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama masyarakat miskin dapat ditumbuhkan sehingga mereka bukan sebagai obyek melainkan sebagai subyek upaya penanggulangan kemiskinan. Pelaksanaan PNPM Mandiri tahun 2007 dimulai dengan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi; Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan; dan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK) untuk pengembangan daerah tertinggal, pasca bencana, dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk mengintegrasikan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri diperkuat dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh berbagai departemen/sektor dan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian sebelumnya, telah diketahui bahwa P2KP atau yang sekarang disebut sebagai PNPM-MP merupakan program yang melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung untuk menyelesaikan masalah perekonomian yang ada di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Kelurahan Kedaton merupakan salah satu kelurahan di Bandar Lampung yang menjadi salah satu ojek pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaaan Masyarakat Mandiri Perkotaan

3 (PNPM-MP). Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) merupakan program yang telah dilaksanakan dikelurahan tersebut dalam kurun waktu 4 tahun terakhir. Meski telah berlangsung selama 4 tahun lamanya, namun terdapat permasalahan yang sangat bertolak belakang dengan tujuan utama dalam program ini yaitu pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan pra riset peneliti dan berdasarkan pengalaman peneliti yang merupakan bagian dari masyarakat kelurahan Kedaton melihat bahwa partisipasi masyarakat dalam program ini sangatlah rendah baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan, maupun pada proses evaluasi program ini. Seharusnya, program ini benar-benar memberdayakan masyarakat dalam beberapa aspek proses tersebut. Namun pada kenyataannya justru sangatlah rendah. Berdasarkan pariset lapangan pada tanggal 5 Februari 2014 yakni wawancara kepada Fasilitator Kelurahan Senior Tim 10 Kecamatan Kedaton Bapak Tony Bharata, S.P, Kelurahan Kedaton yang tercakup dalam lingkup Kecamatan Kedaton, merupakan salah satu kelurahan yang menjadi target PNPM-MP. Fasilitator Kelurahan (Kecamatan Kedaton) yang merupakan konsultan dari Lembaga Keswadayaan Masyarakat PNPM-MP menyatakan bahwa beberapa PNPM-MP sedang dan masih berjalan pada tahun ini termasuk program Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang tergolong dalam program pengembangan lingkungan. Pada tahun 2013, Kelurahan Kedaton telah menerima BLM pada beberapa kelompok masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari tim fasilitator Kelurahan Kedaton, yaitu tim 10, BLM yang diberikan ditujukan pada pembangunan jembatan, sumur bor, drainase, dan pemasangan paping blok. Berikut merupakan tabel kegiatan PNPM-MP Kecamatan Kedaton, Kelurahan

4 Kedaton Tahun 2013. Progrm tersebut dilakukann di Kecamatan Kedaton dengan rincian dana perbandingan tiap Kelurahan yng mendapat bantuan dana PNPM-MP tahun anggaran 2013 yang berupa program Bantuan Langsung Masyarakat (BLM): Tabel 1 Data Perbandingan Dana PNPM-MP Kecamatan Kedaton Tim 10 tahun 2013 No Nama Kelurahan Jumlah Dana PNPM 1 Kampung Baru. 30.500.000 2 Kedaton. 204.000.000 3 Kemiling Permai. 30.500.000 4 Labuhan Ratu. 45.500.000 5 Perumnas Way Halim. 30.500.000 6 Sepang Jaya. 194.000.000 7 Sidodadi. 30.500.000 8 Sukamenanti. 104.000.000 9 Surabaya. 30.500.000 Sumber: Tim 10 Fasilitator PNPM-MP Kelurahan Kedaton Berdasarkan tabel perbandingan tersebut, dapat terlihat bahwa Kelurahan Kedaton memiliki angka bantuan dana PNPM-MP terbesar jika dibandingkan dengan beberapa Kelurahan lainnya yang tergabung dalam jangkauan Tim 10 PNPM-MP. Setidaknya terdapat 13 kegiatan yang telah terlaksana dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan yang bergerak pada bidang Lingkungan, Ekonomi, dan Sosial atau yang sering disebut Tridaya PNPM. Peneliti merupakan bagian dari masyarakat di kelurahan yang menjadi objek program pengembangan lingkungan Kelurahan Kedaton. Menjadi permasalahan ketika partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program tersebut termasuk dalam kategori rendah. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk meninggalkan hal-hal yang instan dalam perbaikan kesejahteraan masyarakat belum ditemui oleh peneliti di lingkungan tersebut. Berdasarkan data perbandingan yang didapatkan

5 peneliti, Kelurahan Kedaton merupakan Kelurahan yang menerima bantuan dana BLM yang terbesar dalam lingkup Kecamatan Kedaton. Namun,masyarakat Kelurahan Kedaton memiliki ketertarikan yang rendah dalam pengembangan PNPM-MP yang sedang digulirkan. Hasil pra riset peneliti tingkat warmis (warga miskin) yang ada dikelurahan Kedaton masih dibilang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan jumlah masyarakat miskin di Kelurahan Kedaton masih mencapai angka 20% dari total seluruh warga kelurahan. Terhitung ada 2577 warga miskin dari total keseluruhan warga yaitu 12.493 orang. Data tersebut berdasarkan penjelasan dan dokumentasi yang diberikan oleh petugas Kelurahan Kedaton bagian pemberdayaan masyarakat, serta hasil pra riset peneliti dengan Fasilitator Senior Kelurahan Kedaton Tim 10, Bapak Tonny Bharata, SP pada Februari 2014. Berikut tabel angka bantuan dana serta kegiatan PNPM Kecamatan Kedaton, Kelurahan Kedaton Tahun 2013: Tabel 2 Dana PNPM Kelurahan Kedaton tahun 2013 TABEL DANA PNPM-MP KELURAHAN KEDATON NAMA KECAMATAN Kedaton KELUR AHAN No. Termin/ Tahap Nama KSM Ketua Uraian Kegiatan Lokasi Kegiatan Volume Proposal M' Unit/ Org Satua n BLM (APBN) Rencana Pendanaan DD UB (A PB D) Swadaya Proposal (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Kedaton 1 I Hikmah 1 Tri Rahayu Sumur Bor RT05/LKIII 1 Unit 2 I Hikmah 2 Noviana Sumur Bor RT16/LKIII 1 Unit 3 I Hikmah 5 Jumadi Sumur Bor RT03/LKI 1 Unit 4 I Hikmah 6 Nurhayati Sumur Bor RT03/LKII 1 Unit 5 I Hikmah 4 Harsoyo Sumur Bor RT05/LKI 1 Unit 6 I Hikmah 12 Drs. Fahri Sumur Bor RT04/LKII 1 Unit Roni 7 I Hikmah 8 Sumarno Rehab RT4,7,10/LKIII 357 m' Drainase 36,314,000 5,160,000 41,474,000 8 I Hikmah 3 Nugroho Sumur Bor RT10/LKIII 1 Unit 9 I Hikmah 10 Andi Gerobak LKI,II,III 4 Unit Destriyanto sampah 10,150,000 75,000 10,225,000 10 I Hikmah 7 Agus Drainase RT04/LKIII 171 m' Marjuli 13,716,000 2,811,000 16,527,000 I Plat tutup RT04/LKIII 150 m' siring 14,268,000 1,198,000 15,466,000 11 I Hikmah 9 Muzdalifah Sandaran 17. RT16/LKIII m' Jembatan 9 6,571,000 985,000 7,556,000 12 I Hikmah 11 M. Nasir Paving blok RT04/LKIII 70 m' 6,931,000 417,000 7,348,000 13 I Dharma Aini Munawaroh Pelatihan Peningkatan Kapsitas Masyarakat Kelurahan 95 Org 10,000,000 2,870,000 Total 12,870,000

6 Sumber: Tim 10 Fasilitator PNPM-MP Kelurahan Kedaton Melihat pada data yang telah dipaparkan menunjukkan angka bantuan tertinggi terdapat pada Kelurahan Kedaton dan justru tingkat partisipasi masyarakat sangat rendah dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP), maka peneliti memiliki ketertarikan untuk meneliti terhadap bertolak belakangnya antara tingginya angka bantuan dengan rendahnya tingkat partisipasi masyarakat yang ada di lingkungan Kelurahan Kedaton. Bertolak belakangnya hal tersebut menjadi sebuah objek peneliti yang akan dikaitkan peneliti dengan Kepemimpinan Lurah yang menjadi salah satu bagian dari Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) khususnya di Kelurahan Kedaton. Pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) di lingkungan masyarakat, masyarakat dibantu oleh Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) atau juga Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang telah dibentuk secara struktural melalui prosedur yang ditetapkan oleh lembaga PNPM yang ditugaskan dalam pengelolaan dana yang telah diberikan oleh pemerintah. LKM tersebut membantu masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi pelaksanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) tersebut yang di fasilitatori oleh fasilitator kelurahan yang telah ditunjuk oleh lembaga PNPM-MP yang berwewenang. Lurah sebagai salah satu badan pengawas maupun penunjang terlaksananya program tersebut menjadi faktor utama dalam penelitian ini yang akan dilihat peranannya juga dalam membantu masyarakat untuk pelaksanaan program ini.

7 Kepemimpinan seorang Lurah diharapkan mampu menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM-MP yang sedang dan telah digulirkan. Sesuai dengan beberapa teori kepemimpinan mengatakan bahwa kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan yang dipimpin. Kepemimpinan tersebut muncul dan berkembang sebagai hasil dari interaksi otomatis diantara pemimpin dan individu-individu yang dipimpin (ada relasi interpersonal). Kepemimpinan ini bisa berfungsi atas dasar kekuasaan pemimpin untuk mengajak, mempengaruhi, dan menggerakkan orang-orang lain guna melakukan sesuatu, demi pencapaian satu tujuan tertentu. Kepemimpinan terdapat di segenap organisasi, dari tingkat yang paling kecil dan intim, yaitu keluarga sampai ke tingkat desa, kota, negara, dari tingkat lokal, regional, sampai nasional dan internasional, dimana pun dan kapan pun juga. Dengan begitu pemimpin tersebut ada bila terdapat kelompok atau satu organisasi. Maka keberadaan pemimpin itu selalu ada di tengah-tengah kelompoknya (anak buah, bawahan, rakyat). Berdasarkan berbagai hal tersebut di atas, kita dapat mengambil pemahaman bahwa kepemimpinan juga menduduki fungsi sentral dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan yang dalam penelitian ini objek kepemimpinannya adalah kepemimpinan Lurah Kelurahan Kedaton. Bertitik tolak pada pendapat diatas, maka dalam rangka menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting dan diperlukan terutama berkaitan dengan sikap mental dari aparatur terkait. Setiap aparatur terutama aparatur yang berperan sebagai seorang pemimpin harus memiliki wibawa, kejujuran, kesetiaan dan kemampuan

8 memimpin guna menggerakkan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan sebagaimana tersurat dalam Pancasila dan UUD 1945 yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Berkaitan dengan Program Nasional Partisipasi Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP), maka Lurah memiliki peran yang cukup penting dalam pengembangan partisipasi masyarakat demi terwujudnya PNPM-MP. Kepemimpinan Lurah dalam mengarahkan serta menggerakkan partisipasi masyarakat dalam program tersebut menjadi sorotan dalam penelitian ini. Karena, secara umum peran utama Kepala Kelurahan dalam program ini adalah memberikan dukungan dan jaminan agar pelaksanaan PNPM-MP di wilayah kerjanya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tujuan tercapai. (Sumber: Pedoman Pelaksanaan PNPM-MP) Dalam tulisan ini, peneliti memiliki ketertarikan untuk dapat meneliti Program Nasional Partisipasi Masyarakat Mandiri Perkotaan, khususnya dalam PNPM-MP di wilayah Kelurahan Kedaton, Bandar Lampung. Menjadi sebuah ketertarikan peneliti melihat dari jumlah anggaran terbesar dibandingkan dengan beberapa Kelurahan lainnya dan memiliki partisipasi yang rendah, maka peneliti berusaha untuk meneliti aspek kepemimpinan yang dikembangkan oleh Kepala Kelurahan yang akan diturunkan kepada Lembaga dalam mempengaruhi dan menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mulai belajar mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat di lingkungannya, terutama masalah perekonomian. Lurah dituntut untuk mampu memaksimalkan kepemimpinan dalam menggerakkan partisipasi masyarakat. Namun pada dasarnya dalam kehidupan bermasyarakat, partisipasi

9 masyarakat dapat tergerak dalam pelaksanaan program di lingkungan atas dasar instruksi serta kepemimpinan yang ada dalam lingkungan tersebut seperti Kepala RT, Kepala Lingkungan, bahkan Tokoh Mayarakat yang dianggap lebih mengetahui situasi dan kondisi masyarakat didaerah tersebut pada umumnya. Namun dalam penelitian ini faktor pendorong penulis memilih Lurah sebagai objek yangmempengaruhi partisipasi masyarakat adalah didasari oeh pedoman yang terdapat pada buku pedoman pelaksanaan PNPM-MP yang menyebutkan bahwa salah satu stakeholder kepemimpinan dalam program tersebut adalah Lurah sebagai top manager yang dalam hal ini adalah fasilitator masyarakat dalam pengembangan program tersebut yang dalam penelitian ini tertuju pada Lurah pada Kelurahan Kedaton. Hal tersebut tertuang dalam sebuah penelitian dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Lurah terhadap Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti memiliki perumusan masalah sebagai berikut: 1. Adakah Pengaruh Kepemimpinan Lurah terhadap Partisipasi Masyarakat dalam PNPM-MP di Kelurahan Kedaton? 2. Seberapa besarkah pengaruh Kepemimpinan Lurah kepada masyarakat dalam PNPM-MP di Kelurahan Kedaton?

10 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah : 1. Mengidentifkasi dan menganalisis ada atau tidaknya pengaruh kepemimpinan Lurah terhadap partisipasi masyarakat dalam PNPM-MP di Kelurahan Kedaton 2. Mendeskripsikan dan menganalisis seberapa besar pengaruh kepemimpinan Lurah kepada masyarakat dalam PNPM-MP di Kelurahan Kedaton. 1.4 Manfaat Penelitian Dari kegiatan penelitian tentunya akan diperoleh hasil yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi peneliti maupun pihak lain yang memerlukannya. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan wawasan penulis dan pembaca tentang pemahman Ilmu Administrasi Negara pada umumnya dan peningkatan wawasan kepemimpinan serta partisipasi masyarakat dalam pengembangan pembangunan pada khususnya. 2. Untuk memberikan masukan-masukan kepada pihak-pihak atau lembagalembaga yang membutuhkannya seperti lembaga PNPM-MP di Kelurahan Kedaton, Kelurahan Kedaton sebagai bahan evaluasi pengembangan program di masa selanjutnya kearah lebih baik. 3. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Administrasi Negara Universitas Lampung.