PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dibayarkan

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perusahaan dihadapkan pada suatu kondisi persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya akuntansi merupakan suatu proses untuk menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada masa tertentu. Laporan keuangan menggambarkan situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Husnan, 2004:1)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh tingkat laba yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam dua bentuk yaitu antara pemilik perusahaan (principal) dengan pihak

BAB I PENDAHULUAN. implikasi sangat besar terhadap penilaian aset perusahaan. Konservatisme

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaannya. Modal tersebut berasal dari dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai pihak eksternal perusahaan, kreditor dan investor

I. PENDAHULUAN. Perusahaan membuat laporan keuangan untuk menggambarkan kinerja manajemen dalam

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik

BAB I PENDAHULUAN. dalam akuntansi (Sterling, 1970), seperti membatasi perilaku oportunistik manajer

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Sehingga laporan keuangan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan (IAI,2009). Manajer

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) adalah pasar berbagai instrumen. keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi, waran yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Istilah modal sering digunakan pula sebagai padan kata equity walaupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. pengelolaan pada manajer. Pengelolaan asset yang telah dipercayakan kapada

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

ANALISIS FREE CASH FLOW, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan laporan yang berisikan informasi-informasi

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pasar Modal Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham atau kepada pihak eksternal yang memiliki kepentingan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. saham keputusan investasi sangat penting karena investasi dijadikan indikator

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat besar bagi. dalam pasar modal untuk menyediakan fasilitas atau wahana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I. Pendahuluan UKDW. melalui informasi laba yang terkandung di dalamnya. Bagi para stakeholder, laporan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I Perusahaan yang biasa kita kenal dengan sebutan perusahaan go public, akan

BAB I PENDAHULUAN. mengembalikan dana yang diperoleh tersebut. melakukan penerbitan dan penjualan saham di Pasar Modal atau Bursa Efek.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam era pembangunan yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ini adalah laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasional yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian suatu negara yang seringkali mengalami pasang

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana, tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis

ANALISIS PILIHAN PERUSAHAAN TERHADAP AKUNTANSI KONSERVATIF

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat seiring dengan majunya tekhnologi

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dana tersebut, semakin banyak orang yang mendirikan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

Transkripsi:

PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Muhammad Faridz Ilham R. Abstraksi Penelitian ini menguji apakah terdapat hubungan positif antara konflik bondholders shareholders terhadap penerapan konservatisme akuntansi. Konflik bondholders shareholders timbul karena kekhawatiran bondholders bahwa perusahaan tidak dapat untuk melunasi hutang yang jatuh tempo karena jumlah aktiva tidak mencukupi. Salah satu sumber tidak mencukupinya aktiva adalah karena adanya overpayment dividen kepada shareholders. Salah satu alternative dalam mencegah overpayment dividen adalah dengan menerapkan akuntansi konservatif.populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufacture yang menyajikan laporan keuangan serta membagikan deviden di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2004 2008 yang berjumlah 11 perusahaan. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu rasio keuangan yang terdiri dari Return on Assets (X1), Dividend Policy (X2), Leverage (X3), Size (X4) serta variabel terikatnya adalah Konservatisme Akuntansi (Y). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan Uji Kecocokan Model (F) dan Uji t untuk menguji hipotesis yang diajukan.hasil Uji F menunjukkan bahwa model yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Rasio Return on Assets, Rasio Dividend Policy, Rasio Leverage dan Size terhadap penerapan konservatisme akuntansi adalah signifikan, sehingga hipotesis yang diajukan teruji kebenarannya. Berdasarkan hasil analisis Uji t dapat disimpulkan bahwa Rasio Return on Assets, Rasio Dividend Policy, Rasio Leverage tidak signifikan terhadap penerapan konservatisme akuntansi. Rasio Size berpengaruh signifikan negative terhadap return saham konservatisme akuntansi. Keywords:. Return on Assets, Dividend Policy, Leverage, Size, konflik bondholders shareholders, Konservatisme Akuntansi. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan, bangsa Indonesia memerlukan dana yang cukup besar bukan hanya mengandalkan sumber dana dari pemerintah saja tetapi juga partisipasi masyarakat melalui pihak swasta dalam menggerakkan perekonomian. Banyak cara melakukan investasi, salah satu instrumennya adalah melalui pasar modal sebagai salah satu instrumen investasi yang sangat populer, terutama pada tahun-tahun terakhir ini dimana bangsa Indonesia mengalami resesi ekonomi global atau yang dikenal dengan krisis keuangan global yang membuat kemampuan pemerintah dalam hal penyediaan dana semakin berkurang, apalagi kebutuhan akan investasi untuk tahun-tahun yang akan datang semakin besar. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaannya. Informasi yang disampaikan melalui laporan keuangan ini digunakan oleh pihak internal maupun pihak eksternal. Laporan keuangan tersebut harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip prinsip akuntansi yang sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Sumber informasi yang dapat digunakan investor adalah laporan keuangan, karena dengan memanfaatkan informasi laporan keuangan diharapkan investor dapat memprediksi jumlah, waktu dan 1

2 ketidakpastian (resiko) perusahaan selain itu informasi tersebut dapat dipergunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memberikan return. Dalam upaya untuk menyempurnakan laporan keuangan tersebut lahirlah konsep konservatisme. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui pendapatan dan untung lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi (Sari dan Andhariani,2007). Para kreditur mendesak agar laporan keuangan disusun dengan berpedoman pada konsep konservatisme. Maksud utama mereka adalah untuk menetralisir optimisme para usahawan yang terlalu berlebihan dalam melaporkan hasil usahanya. Jika ditinjau lebih jauh ke dalam laporan keuangan, setiap metode akuntansi yang dipilih oleh perusahaan memiliki tingkat konservatisme yang berbeda beda. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyebutkan ada berbagai metode yang menerapkan prinsip konservatisme, diantaranya PSAK No. 14 mengenai persediaan yang terkait dengan pemilihan perhitungan biaya persediaan (2009), PSAK No. 16 mengenai aktiva tetap dan penyusutan (2009), PSAK No. 19 mengenai aktiva tidak berwujud yang berkaitan dengan amortisasi (2009) dan PSAK No. 20 tentang biaya riset dan pengembangan (2009). Pilihan metode tersebut akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung konsep konservatisme ini akan mempengaruhi hasil dari laporan keuangan tersebut. Penerapan konsep ini juga akan menghasilkan laba yang berfluktuatif, dimana laba yang berfluktuatif akan mengurangi daya prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang (Sari dan Andhariani,2007).

3 Di Amerika juga ditemukan peningkatan penggunaan konservatisme. Menurut mereka, peningkatan ini disebabkan oleh tingginya potensi tuntutan hukum apabila laporan keuangan disajikan overstatement. Kerena itu, auditor dan manajer perusahaan memilih metode akuntansi yang konservatif. (Givoly dan Hayn,2002 dalam Sari, 2004). Konservatisme merupakan prinsip yang paling mempengaruhi penilaian dalam akuntansi. Karena itu konservatisme sampai saat ini masih tetap memiliki peran penting dalam praktik akuntansi (Sterling, 1970 dalam Watts, 2003). Konservatisme didefinisikan sebagai konsep untuk menunda pengakuan terhadap arus kas masuk mendatang dan sebagai akuntansi konservatif yang umumnya menyatakan bahwa akuntan harus melaporkan informasi akuntansi yang terendah dari beberapa kemungkinan nilai untuk aktiva dan pendapatan, serta yang tertinggi dari beberapa kemungkinan nilai kewajiban dan beban (Watts, 2003). Konservatisme sebagai suatu pandangan pesimistik dalam akuntansi. Akuntansi yang konservatif berarti bahwa akuntan bersikap pesimis dalam menghadapi ketidakpastian laba atau rugi dengan memilih prinsip atau kebijakan yang memperlambat pengakuan pendapatan, mempercepat pengakuan biaya, merendahkan penilaian aktiva dan meninggikan penilaian utang. (Lo, 2005) Krisis keuangan global telah berdampak pada perekonomian dunia. Indonesia sebagai negara yang terkena imbas dari krisis keuangan global. Efek negatif dari krisis keuangan global ini yaitu omzet manufaktur mengalami penurunan, kerusakan infrastruktur, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, sulitnya tambahan likuiditas modal kerja, dan masih rumitnya proses

4 birokrasi menjadi kendala utama penurunan aktivitas perdagangan. Keadaan ini bisa turut berperan memangkas pendapatan negara. Berdasarkan informasi sejumlah asosiasi usaha, mayoritas industri yang berkonstibusi signifikan terhadap penurunan omzet adalah sektor industri berbasis ekspor, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), industri hasil hutan, kayu olahan dan furnitur, elektronik, alas kaki, pulp dan kertas, sarung tangan karet, dan minyak sawit mentah. (www.inaplas.org, 2008) Pada perusahaan manufacture yang go public di Indonesia lebih konservatif dalam melakukan kebijakan dividen. Ini di akibatkan karena perlambatan ekonomi akibat krisis global yang mempengaruhi investasi perusahaan baik dari segi penerbitan saham maupun obligasi. Kata Rahmat Waluyanto, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan. Di tahun 2010 ini terdapat sekitar 11 triliun obligasi yang jatuh tempo yang yang harus dibayarkan. Begitu pula untuk para shareholders menuntut untuk dibagikan dividen. (www.kontan.co.id) Saat sektor industri merasakan dampak krisis modal, industri makanan dan minuman masih dapat bertahan. Di Indonesia konsumsi makanan dan minuman masih menjadi andalan untuk mempertahankan perekonomian dari liarnya dampak krisis global karena mempunyai porsi yang tinggi meskipun di tahun 2008 ada penurunan penjualan makanan dan minuman sebesar 50% akibat menurunnya daya beli masyarakat (www.google.co.id).

5 Gambar 1 : Perkembangan Penerapan Akuntansi Konservatisme Perusahaan Manufacture tahun 2004-2008 Sumber : idx.co.id Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa penerapan akuntansi konservatisme tahun 2004 2008, mengalami perubahan yang berfluktuasi, pada tahun 2004 terdapat 88 perusahaan, tahun 2005 mengalami kenaikan sebanyak 101 perusahaan yang menerapakan konservatisme. Sedangkan pada tahun 2006 mengalami penurunan menjadi 92 perusahaan. Pada tahun 2007 dan 2008 mengalami kenaikan berturut turut sebesar 102 dan 108 perusahaan yang menerapakan konservatisme. Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan adanya banyaknya obligasi yang jatuh tempo. Mengingat pada periode tersebut perusahaan manufacture mengalami kendala keuangan adanya krisis global yang semakin memperparah kondisi finansial perusahaan sehingga banyak perusahaan yang menerapkan konservatisme akuntansi. Proksi konservatisme menggunakan akun akrual apabila terjadi akrual negative (net income lebih kecil daripada cash flow operasional) maka perusahaan tersebut menerapkan konservatisme. (Givoly dan Hayn dalam Sari, 2004)

6 Permasalahan yang timbul adalah sejauh mana perusahaan yang menerapkan akuntansi konservatisme dapat menyelesaikan konflik shareholder bondholder dan variabel apa saja yang dapat dijadikan indikator konflik, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengendalikannya konflik tersebut. Menggali peran konservatisme dalam mengatasi konflik bondholder shareholders, Watts (2003) menyatakan bahwa konservatisme berperan penting dalam menyajikan laba dan aktiva yang konservatisme. Konservatisme akan membatasi perilaku oportunistik manajer (misalnya, menciptakan distorsi pada laba) dalam menyajikan laporan keuangan. Berkaitan dengan masalah diatas, Watts (2003) menyatakan bahwa debtholder akan mengalami asimetri pembayaran (asymmetric payoff) yang berhubungan dengan aktiva bersih. Apabila pada saat hutang jatuh tempo aktiva bersih perusahaan berada diatas nilai nominal hutang, maka debtholder hanya menerima pembayaran sejumlah nilai nominal hutang. Tetapi bila pada saat jatuh tempo nilai aktiva bersih berada dibawah nilai nominal hutang, maka debtholder terpaksa menerima pembayaran yang lebih kecil dari nilai nominal hutang. Dengan demikian, debtholder menginginkan jaminan bahwa jumlah minimum aktiva bersih lebih besar daripada nilai nominal hutang. Akuntansi konservatisme berperan dalam perusahaan yang menghadapi konflik bondholders-shareholders yang timbul pada perusahaan yang memiliki hutang obligasi dan menerbitkan saham (Sari, 2004) Semakin konservatif akuntansi maka nilai buku ekuitas yang dilaporkan akan semakin bias. Namun pendukung konservatisme menyatakan bahwa

7 konservatisme menghasilkan estimasi aktiva dan laba yang bias (lebih rendah) dengan alasan mencegah perusahaan untuk melakukan tindakan membesar besarkan laba dan aktiva. Dengan demikian konservatisme membantu pengguna laporan keuangan seperti investor dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate (Mayangsari dan Wilopo, 2002). Penelitian di Indonesia mendukung hipotesa bahwa semakin konservatif metode akuntansi yang ditetapkan maka semakin kecil earning management. Dengan demikian, laba yang konservatif akan membatasi pembayaran dividen yang tertata tinggi. Aktiva yang konservatif akan memberikan gambaran kepada debtholder tentang ketersediaan aktiva untuk pembayaran hutang. (Mayangsari dan Wilopo, 2002) Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis termotivasi untuk menguji peran konservatisme dalam menghadapi konflik bondholders shareholders khususnya pada perusahaan manufacture yang go public di BEI. Maka penelitian ini diambil judul tentang : PENGARUH KONFLIK BONDHOLDER SHAREHOLDER TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFACTURE YANG GO PUBLIK di BEI. 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang ingin diteliti adalah tentang penerapan akuntansi konservatif pada perusahaan yang menghadapi konflik bondholders shareholders. Pertanyaan penelitian lebih lanjut adalah sebagai berikut :

8 Apakah ada pengaruh konflik bondholders shareholders terhadap penerapan akuntansi konservatif khususnya pada perusahaan manufacture yang go public di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang dikemukakan pada bagian sebelumnya, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan membuktikan secara empiris serta menganalisis pengaruh konflik bondholders shareholders terhadap penerapan akuntansi konservatif khususnya pada perusahaan manufacture yang go public di Bursa Efek Indonesia 1.4. Manfaat Penelitian Penulis berharap supaya hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada: 1. Perusahaan Penelitian ini akan memberikan masukan kepada perusahaan tentang peran konservatisme dalam mengatasi antara bondholders shareholders. Penelitian ini juga akan menjadi input bagi perusahaan untuk mempertimbangkan penggunaan konsep konservatisme dalam penyusunan laporan keuangan. 2. Peneliti

9 Sebagai suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan serta untuk mengembangkan dan menerapkan teori yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi dan juga untuk memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan materi. 3. Universitas Digunakan referensi bagi penelitian lain dengan materi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti oleh penulis.