Awal yang Tak Terduga

dokumen-dokumen yang mirip
Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Kanuna Facebook on September 07, 2011 Prolog

Belajar Memahami Drama

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

PROLOG. Semua orang memiliki kisah dramanya masingmasing, yang tidak akan pernah sama dengan kisah hidup orang lainnya.

Mengajarkan Budi Pekerti

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

Kegiatan Sehari-hari

dengan penuh hormat. rumah. mata.

ZAIM YANG PENYAIR KE ISTANA

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Tiga Belas Ribu Empat Ratus Lima Puluh Rupiah

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Alergi Gelembung. Girl and the Magic Tree 1

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Sudah, kalian jangan bertengkar. Zaky mencoba melerai. Eh Bagaimana kalau kita membuka jasa konsultasi. Sahut Riski.

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Tresno Bapak. Saya menghabiskan hari pertama untuk keliling kota bersama Big Bro, maklum

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Bab 1. Kehilangan mimpi

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Untuk sebuah kehidupan singkat penuh ilusi serta latihan SGV, Ayesha Nadya Muna & Bintang jatuhku -Dimas Arif Firlando

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

ANTARA DENDAM DAN CINTA. Oleh: Sri Rahmadani Siregar

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

Perjalanan Sekeping Lima Puluh Perak

Soedjono-Tresno Private High School (STPHS) (I)

Penerbit Kin S Gallery

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

.satu. yang selalu mengirim surat

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Butterfly in the Winter

Chapter 1. Baik, selagi kalian mencatat, saya absen.

Bagian Satu: Masa Pencarian Cahaya

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

Andri Surya. Petualangan Leon. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

SATU. Plak Srek.. Srek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Bab 1. Awal Perjuangan

Ucok: Si Penjala Ikan

FORMAT LAMPIRAN TINDAK TUTUR ILOKUSI GURU KELAS DUA SD 138/I JANGGA BARU DALAM KOMUNIKASI PEMBELAJARAN A. :... B. :... C. :... D. :

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Di Pantai Pasir Putih

IBU DAN CINTA INT.DI DAPUR TEMPAT IBU MULYADI MEMASAK(PAGI)


Buku BI 1 (5 des).indd 1 10/12/2014 8:43:03

semoga hujan turun tepat waktu

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

Kurasa memang benar, sebaiknya kita membeli boks yang lebih besar.

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

2 Our Precious School

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Cinta itu bukan tentang diri sendiri tapi tentang dia, yang kau sayangi Cinta itu bukan cinta sebelum kau berani mengungkapkannya

Tema 1. Keluarga yang Rukun

P A D A M U E M B U N

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Kejadian Sehari-hari

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

huh, akhirnya hanya mimpi, ucapnya sambil mengusap dada.

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

FAIRA FA. Sakura In The Fall. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Bolehkah kuhapus air matamu ibu

The Miracle of Qur an

Dillatiffa. Unfortunate

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Sayangnya, bukan karena faktor-faktor positifnya. Gang Eyeri-Headburry terkenal sebagai gang terkumuh di kota Headburry. Terkotor, terbobrok, dan

Transkripsi:

Awal yang Tak Terduga Shefa lari lagi ke kamar. Disapukan pandangannya ke seluruh ruangan. Setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal, Shefa buru-buru turun ke lantai satu. Sementara itu, Bunda telah selesai meletakkan travel bag dan barang bawaan lainnya ke dalam mobil. Ayo, Shefa. Berangkat sekarang! perintah Bunda pada anak semata wayangnya. Iya, Bunda, sebentar. Shefa lagi pamit sama Timot, Ciput, Pig, Blink, Citah, juga Wewet. Shefa mengelus kucingnya satu per satu. Tampak dari wajahnya, Shefa enggan meninggalkan keenam sahabat kecilnya itu. Nak, nanti terlambat, lho. Perjalanan ke sekolahmu kan lama, tegur Bunda lagi. Kali ini Shefa menuruti perintah Bunda. Sambil berlari kecil, Shefa keluar rumah. Setelah mengunci pintu depan, Shefa pun naik ke mobil. Kamu naik ke kamar lagi, ya? tebak Bunda begitu Shefa duduk di kursi sebelah. Udah berapa kali? Tiga? Ah, Bunda... Shefa kan cuma mau memastikan kalau tidak ada yang ketinggalan, bela Shefa sambil 1

membetulkan ikat rambutnya. Shefa juga perlu pamit sama kucing-kucing, kan? Bunda tersenyum mendengar jawaban Shefa. Bunda sudah maklum dengan ulah Shefa yang terkadang suka aneh-aneh. Bunda melajukan mobil dengan kecepatan sedang menuju Stasiun Tugu. Sementara itu Shefa memerhatikan jalan sambil berdendang lirih. Sesekali dia merapikan baju seragam yang sebenarnya masih rapi. Sepatu kets hitam yang baru dibeli kemarin juga bolak-balik dilapnya. Semuanya ini dilakukan karena hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah asrama. Sebagai murid baru, Shefa ingin menunjukkan kesan baik pada guru dan temantemannya. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda, begitu komentar Shefa pada dirinya sendiri mengikuti slogan suatu iklan di televisi. Shefa adalah seorang gadis manis berusia sebelas tahun. Dia sangat periang dan sebenarnya anak yang baik. Namun, karena rasa ingin tahunya besar, terkadang dia melakukan hal-hal aneh. Banyak orang yang lantas menjulukinya anak badung. Alasan inilah yang membuat Bunda memindahkan Shefa dari sekolah biasa ke sekolah asrama. Mungkin kelakuan Shefa ini dapat dirasa normal mengingat usianya yang baru sebelas tahun. Namun, karena di usia sebelas dia sudah SMP, maka banyak orang tak tahu bahwa Shefa masih tergolong anak-anak. Sebelumnya, Shefa bersekolah di SMP Nusantara, sekolah yang cukup favorit di kota Shefa. Sayang, hanya 2

bertahan satu semester. Masalahnya, para guru sering mengeluhkan tingkah Shefa yang membuat mereka pusing. Tak ayal, Bunda cemas melihat kebandelan Shefa yang makin menjadi. Suatu hari, ada teman Bunda yang memberi saran untuk memindahkan Shefa ke sekolah asrama. Dia merekomendasikan Puri Mulia sebagai sekolah yang mempunyai disiplin bagus. Bunda pun setuju. Setelah penerimaan rapor semester satu, Bunda segera memindahkan Shefa ke Puri Mulia. Bunda berharap dengan memasukkan Shefa ke sekolah asrama, maka kebandelan Shefa dapat berkurang. Bunda memarkirkan mobilnya di pelataran parkir stasiun. Shefa membuka kaca jendela mobil lebar-lebar dan memerhatikan hiruk pikuk di sekelilingnya. Shefa, cepat ambil barang-barang di kursi belakang! perintah Bunda membuyarkan kesibukan Shefa. Tanpa disuruh dua kali, Shefa menuruti perintah Bunda. Ternyata selain penumpang biasa, tampak juga anakanak dengan seragam seperti seragam yang dikenakan Shefa. Kata Bunda, mereka juga bersekolah di Puri Mulia. Setiap awal semester, Puri Mulia menyewa dua gerbong untuk membawa para siswa ke Kota Madiun, kota tempat Puri Mulia berada. Shefa dan Bunda sedang berjalan menuju peron ketika Shefa melihat gerbong kereta bertuliskan Puri Mulia. Itu Bunda, kereta Shefa. Shefa menunjuk ke arah gerbong yang bertuliskan Puri Mulia. Sementara tak jauh dari gerbong satu, tampak seorang wanita berusia sekitar empat puluh tahun sibuk mendata anak-anak yang sudah hadir. 3

Bunda segera melaporkan kedatangan Shefa padanya. Ibu tersebut lantas mencoret nama Shefa dari daftar anak yang belum datang. Rupanya ia adalah Guru Bimbingan Konseling di Puri Mulia. Tempelkan nomor ini di tas kamu dan simpan salinan satunya. Sekarang naiklah, cari tempat duduk yang nyaman. Tas ini biar di sini, nanti akan ada yang mengangkut. Shefa mendengarkan dengan saksama penjelasannya. Ia mengangguk-angguk mengerti, sementara pandangannya tak lepas dari wajah si ibu yang tak henti-hentinya mengelap kening dengan saputangan. Aduh, Lina jangan lari-lari begitu, ayo, presensi dulu. Ya, ampun, Reni! Apa yang kamu bawa sampai tiga tas seperti itu? Sampai asrama kamu harus memulangkan barang yang tidak perlu, ujarnya di sela-sela memberi penjelasan pada Shefa. Tanpa sadar Shefa terus saja memandang guru itu. Ibu guru ini memang terlihat kewalahan menghadapi siswa-siswanya. Sementara suara pekikan bahagia maupun kangen siswa-siswa Puri Mulia membuat suasana makin ramai. Ayo, Shefa, masuk. Bunda sedikit mendorong Shefa. Shefa segera sadar dari ketakjubannya. Bunda di sini saja, ya? Hati-hati, Nak. Ingat jangan nakal! Bunda membelai Shefa. Shefa tersenyum jahil, lalu mencium tangan Bunda. Beres. Percaya deh, sama Shefa. Shefa pun naik ke kereta. Shefa bukan anak yang manja sehingga ketika Bunda tidak tinggal hingga kereta berangkat, gadis ini 4

tidak merasa sedih. Shefa malah sibuk berkenalan dengan teman-teman barunya. Pukul sepuluh kereta mulai berjalan. Setelah berhenti di tiga stasiun berbeda untuk menjemput siswa Puri Mulia lainnya, sampailah mereka di Stasiun Banda. Dari Stasiun Banda, mereka berganti dengan bus menuju Puri Mulia. Akhirnya, setelah setengah jam perjalanan dari Stasiun Banda, bus mulai memasuki pelataran Puri Mulia. Shefa, cepetan turun kita sudah sampai, teriak Lusi sambil beranjak dari tempat duduknya, jangan lupa ambil tas kamu dulu! Lusi pun lari meninggalkan Shefa. Shefa terpana memandang bangunan tua gaya Mediteran yang berdiri megah di depannya. Setelah mengambil tas dari bagasi bus, Shefa berjalan perlahan menuju gedung Puri Mulia. Sementara itu, para siswa Puri Mulia lainnya bergegas menuju gedung asrama. Tampaknya, mereka sudah tak sabar kembali ke asrama. Shefa yang belum mengenal Puri Mulia masih saja berjalan perlahan. Ia takjub dengan sekolah barunya. Selama ini Shefa berpikir bangunan seperti ini hanya ada dalam cerita dongeng. Puri Mulia terdiri atas tiga bangunan utama. Gedung sekolah berdiri menghadap selatan, sedangkan di sebelah baratnya terdapat gedung asrama dan di sebelah timur terdapat masjid. Sementara di sekelilingnya terdapat taman bunga. Shefa kesulitan berjalan menuju ruang depan gedung asrama. Masalahnya, tangan kiri menarik travel bag, tangan kanan menjinjing tas dan raket, tas di punggungnya juga penuh isi. Untunglah, tak berapa lama Shefa melihat 5

seorang guru yang sedang sibuk mencatat. Tanpa pikir panjang Shefa mendekati guru itu. Murid baru, ya? tebak guru itu ketika Shefa mendekat. Shefa tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. Baiklah. Siapa nama kamu, Nak? Dan kelas berapa? Shefa. Saya kelas satu. Shefa, kelas satu, ulang ibu itu sambil memeriksa daftar nama murid baru. Ehm, kenapa tidak ada nama Shefa di sini? Diulangnya membaca daftar murid baru. Namun, tetap saja tak ada nama Shefa. Kok nggak ada, ya? Tapi benar kok, Bu. Saya Shefa, Shefa agak takut namanya tidak tercantum di daftar. Kapan kamu daftar, Nak? tanyanya penuh selidik. Beberapa saat Shefa terdiam. Dia sedang mencoba mengingat sesuatu. Saya tak tahu pasti, Bu. Yang saya ingat, Bunda bilang tanggal dua belas bulan lalu mau pergi ke Puri Mulia. Pertamanya sih saya tidak tahu Bunda mau apa. Saya juga tidak tanya, soalnya waktu itu saya sedang sakit. Tapi, selama Bunda pergi saya bertanya-tanya apa itu Puri Mulia. Saya kira Puri Mulia itu panti asuhan, saat Shefa mengucap panti asuhan raut muka guru itu langsung berubah, sedikit gondok. Ee, ternyata dugaan saya salah. Ternyata Puri Mulia itu sekolah baru saya. Itu pun saya tahunya setelah Bunda pulang, Shefa memandang guru itu lekat-lekat setelah selesai bercerita. Guru itu juga memandang Shefa. 6

Terus intinya apa? tanya guru itu bingung. Tidak tahu, ya? jawab Shefa polos, Ibu kan guru, jadi harusnya Ibu lebih mengerti dari saya. Gurat-gurat ketuaan seketika lebih tampak di muka guru ini. Diusapnya muka dengan saputangan yang terselip di kantong. Pekerjaan mendata di setiap awal semester sebenarnya mudah. Namun, pasti berubah menjadi rumit bila sudah berurusan dengan siswa yang masih lugu dan polos, seperti Shefa. Ya... ya, saya tahu. Tanggal dua belas... berarti nama kamu Raisha Ariani, Siti Setyowati, atau Shefia Nawa Rafelina? Gitu Ibu tahu, Shefa bersorak gembira mendengar namanya disebut. Yang mana? Ya, Shefia itu. Kenapa tidak bilang dari tadi kalau nama kamu Shefia? ujarnya kesal. Ya, maaf, Bu. Nama Shefia jarang saya pakai. Bagusan Shefa, kan? Ibu Guru langsung mencoret nama Shefia dari daftar siswa belum datang. Sekarang berikan surat dokter dan uang saku kamu. Kamu hanya boleh membawa sepuluh ribu. Apabila suatu saat butuh uang, temui saya, Bu Tarti di Bagian Keuangan. Shefa mengangguk mengerti. Sekarang kamu tunggu dulu. Saya carikan teman seasramamu. Tapi saya mendata dulu. Shefa mengangguk. Dia berjalan menuju bangku yang ada di pojok ruangan. Betapa kagetnya Shefa ketika 7