BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan-pembahasan yang telah penulis kemukakan pada bab sebelumnya akhirnya penulis sampai pada kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut: 1.1. Agar suatu perusahaan dapat terus hidup dan berkem - bang, ia akan menempuh berbagai macam cara untuk meningkatkan pendapatannya. Salah satu cara yang banyak ditempuh oleh perusahaan dalam masa dewasa ini ialah dengan menerapkan kebijaksanaan penjualan kredit. De ngan diterapkannya kebijaksanaan penjualan kredit ini diharapkan volume penjualan akan meningkat dan dengan demikian meningkatkan pendapatan perusahaan tetapi di segi lain akan timbul pos piutang, dan dengan timbujl nya pos piutang ini berarti akan timbul pula berbagai macam biaya serts resiko tidak tertagihnya piutang tersebut. Makin besar jumlah yang tertanam dalam piu tang berarti makin besar pula biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan disamping makin besar pula re siko kerugian piutang tak tertagih. Besarnya kecilnya resiko kerugian piutang tak tertagih ini dapat diper kirakan dengan melihat jumlah piutang yang lewat jatuh tempo, Makin besar jumlah piutang lewat jatuh tem po, makin besar resiko kerugian piutang. 90
91 1.2. Agar penerapan penjualan kredit tidak malah menimbul kan masalah bagi perusahaan, perlu dilaksanakan pe - ngendalian. Dimana pada dasarnya pengendalian terhadap penjualan kredit merupakan pengendalian terhadap kerugian piutang tak tertagih disamping menjaga agar terdapat hubungan yang memuaskan dengan pelanggan. 1.3. Untuk menjaga agar investasi dalam pos piutang tidak berlebihan, perlu dibuat perencanaan berapa jumlah yang akan ditanam dalam pos piutang, kemudian juga agar terdapat pedoman yang jelas dalam pelaksanaan penjualan kredit, perlu ditetapkan kebijaksanaan yang menyangkut standar kredit yang menetapkan syarat minimum bagi diterimanya suatu permintaan kredit, janc[ ka waktu kredit, berapa cash discount yang akan dibe rikan, kebijaksanaan pengumpulan piutang dan hal khu sus lain yang berkaitan dengan jenis perusahaan atau jenis produknya. 1.4. Penjualan hasil produksi PT. *X* ini sebagian besar dilaksanakan secara kredit, sehingga penjualan kredit mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup pe rusahaan dan piutang merupakan sumber* modal 'kerja yang cukup dominan. Namun demikian pada PT. 'X' ini belum dilaksanakan pengendalian yang memadai' tenhadap aktivitas penjualan kreditnya. 1.5. Belum dilaksanakannya pengendalian yang memadai terhadap kebijaksanaan penjualan kredit ini dapat dili-
32 hat pada belum dibuatnya perencanaan yang jelas tentang berapa jumlah yang akan ditanam dalam pos piu- 7 tang, disamping belum dirumuskannya suatu standar kre dit sebagai pedoman pelaksanaan kredit. 1.6. Berdasarkan perhitungan tingkat perputaran piutang dan lamanya piutang menjadi kas, ternyata terdapat peningkatan, piutang tertanam lebih lama 10 hari, da ri 79 hari pada periode yang lalu menjadi 89 hari pa da periode saat ini. Disamping itu, bila dibandingkan dengan syarat kredit yang diberikan perusahaan, mak- simum 60 hari, maka ini juga menunjukkan bahwa piutang tertanam lebih lama dari seharusnya, yang berar- banyak debitur tidak menepati jangka waktu kredit yang diberikan. 1.7. Meningkatnya investasi dalam pos piutang ini karena perusahaan lebih menekankan pada pencapaian volume penjualan yang tinggi sehingga kebijaksanaan kredit cenderung melunak dan hampir semua permintaan kredit dipenuhi serta kurang memberi perhatian pada segi pe ngumpulan piutang sehingga banyak piutang yang ter- tunggak. Penekanan pada pencapaian volume penjualan yang tinggi ini karena keputusan pemberian kredit di lakukan sepenuhnya oleh departemen pemasaran. Disamping itu kurang ada dorongan untuk membayar secara tunai pada perusahaan ini, dengan besar cash discount yang hanya sebesar 2 %.
93 1.8. Perusahaan ini kurang menyadari arti pentingnya infor masi guna menunjang pengambilan keputusan kredit. Hal ini dapat dilihat pada kurangnya informasi serta laporan yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan. Selama ini informasi mengenai penjualan hanya untuk mengetahui berapa angka penjualan dan bagaimana jumlah pembelian tiap-tiap pelanggan, sedangkan untuk keputusan pemberian kredit hanya berdasarkan laporan keadaan konsumen dan tergantung pada kebijaksanaan departemen pemasaran. 2. Saran-saran Berdasarkan permasalahan yang ada dalam perusahaan ini, maka berikut ini penulis akan mencoba untuk mengemukakan saran-saran yang mungkin dapat digunakan perusahaan: 2.1. Karena pada perusahaan ini sebagian besar penjualan nya adalah secara kredit, maka agar penjualan kredit tidak malah menimbulkan masalah bagi perusahaan, per lu dilakukan pengendalian terhadapnya. Pengendalian ini meliputi perencanaan berapa jumlah yang akan ditanam dalam pos piutang, penetapan kebijaksanaan kre dit yang menyangkut standar kredit, jangka waktu krt5 dit, program pengumpulan piutang serta hal khusus la in yang ada kaitannya dengan pola penjualan perusaha an. 2.2; Untuk menunjang pengambilan keputusan pemberian kredit yang lebih tepat diperlukan lebih banyak informa
94 si serta laporan-laporan terutama yang bersifat analisa yang akan memudahkan, mempercepat dan memperte- 'pat proses pengambilan keputusan. 2.3. Dalam perumusan kebijaksanaan kredit, terutama stan- dar kredit yang akan menunjukkan siapa saja yang la- yak diberi kredit dan berapa plafon kredit masing-ma singnya, hendaknya informasi yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan diperbanyak, yang dapat dikumpul- kan dari dalam maupun luar perusahaan, dimana varia- bel-variabel yang tercakup didalamnya biasa disebut the five c rs of credit. 2.4. Dalam proses pengambilan keputusan pemberian kredit sebaiknya tidak hanya departemen pemasaran saja yang berperan aktif, melainkan juga bagian kredit karena dengan demikian pengambilan keputusan pemberian kredit akan dapat lebih wajar, dan tidak hanya menekan- kan pada pencapaian volume penjualan yang tinggi, yang menyebabkan melunaknya kebijaksanaan kredit. 2.5. Kebijaksanaan investasi dalam piutang hendaknya diim bangi dengan pengumpulan kas yang memadai, sehingga jumlah piutang yang tertunggak dapat dikurangi. Usaha pengumpulan kas ini bisa diwujudkan dengan memberi i kan cash discount yang lebih besar serta jangka waktu pembayaran tunai (periode discount) yang lebih lama. 2.6. Disamping perlu diciptakan sistem informasi penjualan serta piutang yang dapat menghasilkan lebih banyak
95 informasi dalam bentuk laporan-laporan yang akan memudahkan, mempercepat serta mempertepat proses pengambilan keputusan, pimpinan juga perlu meninjau kembali kebijaksanaan yang dijalankan selama ini, misaj. nya kebijaksanaan kredit yang terlalu lunak maka pemilihan pelanggan supaya lebih selektif. Evaluasi me ngenai syarat kredit, plafon kredit tiap pelanggan, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kebijaksana an kredit supaya dilakukan secara periodik untuk menilai bagaimana pelaksanaan selama ini dan tindakantindakan apa yang perlu diambil untuk memperbaiki kondisi yang ada.