10/21/2013. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

dokumen-dokumen yang mirip
10/8/2014. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung

SET 19 TUMBUHAN BERSPORA (CRYPTOGAMIE)

SK: Memahami manfaat keanekaragaman hayati KD: Mendeskripsikan ciri-ciri Divisio dalam Dunia Tumbuhan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi

DUNIA TUMBUHAN TUMBUHAN. mencakup. Tumbuhan tak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

BAB VIII DUNIA TUMBUHAN

Paku/Pteridophyta 1. Struktur tubuh dan habitat tumbuhan paku Tracheophyta berspora

PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 3 MALANG

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN (Klasifikasi) By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Pembahasan Soal-soal

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati

BAB II KAJIAN PUSTAKA. divisio. Kelima divisio tersebut dari yang paling sederhana ke yang paling

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

PTERIDOPHYTA (Tumbuhan Paku)

TUGAS MAKALAH IPA KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP. Disusun oleh: DYAH AYU WORO SCHINDY WIJAYANTI SMP NEGERI 1 SLAWI

Makalah Tumbuhan Plantae Leave a reply

KINDOM PLANTAE. Drs. Refli., MSc. Disampaikan pada pelatihan Guru-Guru SLTP se Kabupaten Sabu-Raijua Juli 2013

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.6. Gamet haploid. Gamet diploid. Spora. Hifa

Copyright Provide Free Tests and High Quality

Analisis Artikel Tumbuhan Lumut

LAPORAN PRAKTIKUM TUMBUHAN PAKU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KINGDOM PLANTAE/TUMBUHAN ANIMALIA/HEWAN

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta)

Makalah Botani Tumbuhan Rendah

KLASIFIKASI TUMBUHAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab VII TUJUAN PEMBELAJARAN. Dunia Tumbuhan (Kingdom Dunia Tumbuhan Plantae) 157. Dunia Tumbuhan

Bab 7: Kingdom Plantae Dunia Tumbuhan 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

17.1 What is a plant?

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Barat oleh Annisa, Nursyahra dan Abizar. Berdasarkan penelitian tentang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 MUTIARA KABUPATEN PIDIE

Kingdom Plantae. Presented by Hari Prasetyo

DUNIA TUMBUHAN. - Eukariot(dapat membuat makan sendiri), Multiseluler, dan Fotosintetik

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1.1 Hakikat dan Pentingnya Media Pembelajaran Biologi. Media merupakan salah satu bentuk alat bantu yang digunakan untuk

Latar belakang Seperti layaknya makhluk hidup yang lain tumbuhan pun memiliki organ-organ penyusun tubuh seperti akar, batang, daun, dan bunga.

KELAS MUSCI(LUMUT DAUN)

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1. Program studi Pendidikan Biologi

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Mengenal Dunia Tumbuhan (Plantae)

POKOK BAHASAN I. BRYOPHYTA Pendahuluan, Gametofit, dan Gametogenesis

TUMBUHAN BAYU ARISSAPUTRA XII IPA 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan masalah C. Tujuan

PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE

POKOK BAHASAN II. BRYOPHYTA Pembuahan, Embriogenesis dan Sporogenesis

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab (LIPI,1980). Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Modul

PEMBUATAN HERBARIUM TUMBUHAN PAKU PADA MATA KULIAH TAKSONOMI TUMBUHAN RENDAH. Oleh: Desti Indriyanti.

LEMBAR KEGIATAN SISWA SEMUA TENTANG TUMBUHAN. KD 3.4 Memahami reproduksi pada tumbuhan dan hewan,sifat keturunan, serta kelangsungan makhluk hidup

Pertemuan IX: DUNIA TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

TUMBUHAN TINGKAT RENDAH

BAB II IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PLANTAE

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Inventarisasi Tumbuhan dan Identifikasi

Bab. Peta Konsep. Gambar 6.1 Tumbuhan di taman. Jaringan meristem. Jaringan pada tumbuhan. Jaringan dewasa. terdiri dari. menyusun.

BAB II KAJIAN KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN TUMBUHAN PAKU DI TAMAN HUTAN RAYA

BAB V PENUTUP. deskriptif diperoleh hasil penelitian yaitu rata-rata reliabilitasnya 97,5%, 41,6 dan U2 yaitu 85 (terjadi peningkatan sebesar 43,4).

BAB I PENDAHULUAN. Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu

KINGDOM PLANTAE (DUNIA TUMBUHAN)

II. TINJAUAN PUSTAKA

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 11. Organisasi KehidupanLatihan Soal 11.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hampir tidak tampak dengan bantuan lensa, sedangkan yang terbesar tidak

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

BIOLOGI UMUM (MIP612112)

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

POKOK BAHASAN 8. ORGAN AKAR

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB IX STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN TUMBUHAN

BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI REPRODUKSI TUMBUHAN. Oleh: Serafinah Indriyani Gustini Ekowati Wahyu Widoretno

Riccia. Fuad Bahrul Ulum, S.Si, M.Sc

PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf.

MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN

TUMBUHAN RENDAH A. Ganggang (Algae) 1) Ganggang hijau (Chlorophyta)

A. Struktur Akar dan Fungsinya

Kantor Pusat: Jln. Tgh Abdul Qadir Dusun Tanak Malit Utara Desa Masbagik Selatan Kec. Masbagik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat CP.:

Tujuan Instruksional Umum Tujuan Instruksional Khusus

Ciri-ciri Spermatohyta

BAB 8. PLANTAE. Oleh : Dwi Putri Pasinggi, S.Pd

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 20. FUNGSI JARINGAN, ORGAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESISLatihan Soal 20.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yogyakarta, terletak di Jalan Colombo, Catur Tunggal, Depok, Sleman,

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VIII STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Peta Konsep. Kata Kunci. gerak esionom gerak taksis gerak endonom gerak tropisme gerak nasti. 136 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Fototropisme.

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Transkripsi:

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2013/2014 Pokok Bahasan : Keanekaragaman Tumbuhan Jani Master, M.Si. NIP 198301312008121001 http://staff.unila.ac.id/janter/ Organisme eukariot multiseluler Mempunyai dinding sel yang tersusun selulosa Mempunyai klorofil a dan b yang digunakan untuk fotosintesis Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung Embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental Bryophyta / Non-Vascular plants (Lumut) : Belum memiliki jaringan pembuluh xilem dan floem tdk memiliki pendukung internal yg kaku Pembuahan terjadi di luar gametangia Vascular plants (Tumbuhan berpembuluh) : Sdh mempunyai pembuluh shg memiliki pendukung internal yg kaku Embrio berkembang di dalam gametangia Terdiri dr tumb. berbiji dan tak berbiji Tumbuhan berbiji terdiri dari Gymnospermae dan Angiospermae 1

Telah mempunyai lapisan kutikula dan lapisan pelindung gametangia Struktur tubuh merupakan generasi gametofit Belum mempunyai akar sejati dan berkas pengangkut Sperma diproduksi oleh anteridia ( ) dan telur diproduksi oleh arkegonium ( ) Dibagi dalam tiga kelas: Moss (lumut daun) Liverwort (lumut hati) Hornwort (lumut tanduk) mempunyai sel-sel dengan plastida yang menghasilkan klorofil a dan b. bersifat autotrof belum mempunyai jaringan pengangkut sudah memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa Batang (apabila dilihat secara melintang) : selapis sel kulit, beberapa sel diantaranya membentuk rizoid-rizoid epidermis lapisan kulit dalam (korteks), silinder pusat yang terdiri sel-sel parenkimatik yang memanjang untuk mengangkut air dan garam-garam mineral; belum terdapat floem dan xilem. Silender pusat yang terdiri dari sel-sel parenkim yang memanjang dan berfungsi sebagai jaringan pengangkut Daun tersusun atas satu lapis sel Sel-sel daunnya kecil, sempit, panjang, dan mengandung kloroplas yang tersusun seperti jala. hanya dapat tumbuh memanjang tetapi tidak membesar, karena tidak ada sel berdinding sekunder yang berfungsi sebagai jaringan penyokong Rizoid terdiri dari selapis sel kadang dengan sekat yang tidak sempurna 2

Metagenesis pada lumut 2 siklus : Gametofit (menghasilkan sperma atau ovum), sporofit (menghasilkan spora) anteridium ( ) menghasilkan sperma arkhegonium ( ) menghasilkan ovum Berdasarkan letak gametangianya, lumut dibedakan menjadi dua yaitu : Jika anteridium dan arkegonium dalam satu individu disebut berumah satu (monoesis) contoh : lumut daun (Musci). Jika dalam satu individu hanya terdapat anteridium atau arkegonium saja disebut berumah dua (diesis) contoh : lumut hati (Hepaticeae). Antheridium yang masak akan mengeluarkan sel-sel sperma, kemudian sel sperma berenang menuju arkhegonium untuk membuahi ovum (pembuahan terjadi apabila kondisi basah) Ovum yang terbuahai akan tumbuh sporofit yang tidak mandiri, karena hidupnya masih disokong oleh gametofit. Sporofit ini bersifat diploid (x = 2n) serta berusia pendek (± 3-6 bulan untuk mencapai tahap kemasakan) Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporongonium pada bagian ujung Sporongonium berisi spora haploid yang dibentuk melalui meiosis. Sporongonium yang masak akan mengeluarkan atau melepaskan spora Spora tumbuh menjadi suatu berkas yang disebut dengan protonema, berkas ini akan tumbuh meluas dan pada tahap tertentu akan menumbuhkan gametofit baru 3

Terdapat +/- 16.000 jenis Terbagi dalam 3 kelas : 1. Lumut Hati (Hepaticopsida), contoh Marcantia sp, Ricciocarpus sp, dan lunularia sp 2. Lumut Tanduk (Anthocerotopsida), Contohnya Anthocerros sp 3. Lumut Daun (Bryopsida) lumut sejati, Contoh: Spagnum fibriatum, Spagnum squarosum, Polytrichum commune. Spagnum merupakan komponen pembentuk tanah gambut, pengganti kapas dan sebagai bahan bakar Lumut hati (Marchantia) sebagai indikator daerah yang lembab dan dipakai obat penyakit hatii (hepatitis). Lumut bersama dengan algae membentuk liken (lumut kerak) yang merupakan tumbuhan pionir bagi tempat yang gersang. Di hutan bantalan lumut berfungsi menyerap air hujan dan salju yang mencair, sehingga mengurangi kemungkinan adanya banjir dan kekeringan di musim panas. Lumut gambut di rawa dapat dijadikan sebagai pupuk penyubur tanah Ciri umum : cenderung tidak tahan dengan kondisi kering hidup sebagai saprofit dan ada yang epifit. Tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang dan daun. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom). 4

Akar, berupa : Rhizoid : pada generasi gametofit Akar serabut : pada generasi sporofit Batang, berupa : Prothalium pada generasi gametofit Batang sejati pada generasi sporofit Daun Berdasarkan ukurannya : 1. daun mikrofil : ukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan berbentuk rambut 2. daun makrofil : ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian bagian daun seperti tulang daun, tangkai daun, mesofil dan epidermi Berdasarkan fungsinya : 1. daun tropofil : untuk fotosintesis 2. daun sporofil : penghasil spora (Prothalium Mateuccia struthiopteris) 1. Paku Homospor/Isospor : menghasilkan satu jenis spora saja dan mempunyai ukuran yang sama besar. Contoh : paku kawat atau ground pine Lycopodium clavatum. Spora dari paku ini dikenal sebagai 'lycopodium powder' yang dapat meledak di udara apabila terkumpul dalam jumlah cukup banyak. Keterangan : Protalium : generasi gametofit pada paku, berbentuk seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pada substrat dengan rizoidnya Antheridium : ( ) Arkhegonium : ( ) Sporangium : Kotak spora 5

Sorus (kumpulan sporanngia) can be seen on the underside of this fern leaf. 2. Paku Heterospor : menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina). Contoh: paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata). 6

3. Paku Peralihan : menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi sebagian jantan dan sebagian betina (jenisnya berbeda = heterospora). Contoh : paku ekor kuda (Equisetum debile). Sebagai bahan penghasil obat-obatan : Sebagai tanaman hiasan : Selaginella doederleinii (pakis cakar ayam), sebagai obat anti kanker Asplenium nidus (paku sarang burung) Pityrogramma calomelanos, sebagai obat anti kanker Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa) Adiantum cuneatum (suplir) 7

Sebagai sayuran : Athyrium esculentum (Paku sayur) Sebutkan perbedaan antara bryophyta dan pteridophyta. Sajikan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini : No Pembeda Bryophyta Pteridophyta Marsilea crenata (Semangi) 1 Jaringan pembuluh 2 dst.. Tidak ada Ada (Xilem dan Floem) Ketik di microsof word, kirim melalui email ke : kuliah.unila@gmail.com paling lambat tgl 27 Oktober 2013 pk 23.59 wib. Nama file : npm-bioumum-kelas (A/B) Tjitrosoepomo G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Reece JB., et. al. 2009. Campbell Biology. -- 9th ed. Benjamin Cummings. United States of America. 8