BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Sejalan dengan definisi kesehatan menurut UU Kesehatan. RI Nomor 23 tahun 1992, menurut World Health Organization

dokumen-dokumen yang mirip
Pendidikan Kesehatan. Indah PrasetyawatiTri Purnama Sari FIK/UNY 2012

HEALTH PROMOTION: PRINCIPLES. Drs. Wiranto, M.Kes.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sehat adalah suatu keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi yang sangat pesat tentunya mempunyai. dampak negatif, termasuk perkembangan game online yang dapat

dr. Moh. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

BAB I PENDAHULUAN. Statistik (2013), angka harapan hidup perempuan Indonesia dalam rentang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

15. Lampiran I : Surat Keterangan Bukti Penelitian BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2005). Kesehatan terdiri dari kesehatan jasmani (fisik) dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan mental (jiwa) yang sekarang banyak dialami masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. oleh penderita gangguan jiwa antara lain gangguan kognitif, gangguan proses pikir,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam kehidupan sehari-hari selalu mempunyai masalah,

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus. dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika

BAB I PENDAHULUAN. adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Depkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. American Nurses

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. jiwa adalah salah satu komponen penting dalam menetapkan status kesehatan. menghambat pembangunan (Hawari, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI BANGSAL AYODYA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA PENYANDANG KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan

Gangguan Mental Emosional pada Masyarakat di Rancabuaya Shelly Iskandar 1, Arifah Nur Istiqomah 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk hidup yang lebih sempurna dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan bangsa yang signifikan tidak terlepas dari Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

PENDIDIKAN KESEHATAN & ILMU PERILAKU PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Kesehatan Jiwa mahasiswa menjadi fenomena yang menarik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.kesehatan jiwa bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin. Pada tahun 2025 diperkirakan akan terdapat 1,2 milyar lansia yang

Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 18. secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dan sebagainya. Setiap orang dianggap mampu untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. perannya dalam masyarakat dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kesehatan jiwa merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EPIDEMIOLOGI. By : Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

BAB I PENDAHULUAN. fungsi kehidupan dan memiliki kemampuan akal dan fisik yang. menurun. Menurut World Health Organization (WHO) lansia

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti. diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN. utuh dimana indikator sehat tidak sekedar dari fisik yang sehat melainkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) [2], usia lanjut dibagi

BAB I PENDAHULUAN. usia tua di Indonesia akan mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dan pergaulan dari teman-temannya. Mereka membuat permainan game online

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utuh sebagai manusia. Melalui pendekatan proses keperawatan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Sakit merupakan kondisi yang tidak menyenangkan mengganggu aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. kanak-kanak ke masa dewasa, yang berlangsung antara usia tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir dan Muhith, 2011). mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini tergolong

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk Indonesia mencapai usia 66,2 tahun, tahun 2008 UHH penduduk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di masyarakat yang sangat tinggi, yakni satu dari empat

BAB I PENDAHULUAN. menandakan jumlah lansia dari tahun ke tahun akan bertambah. Di negara maju

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu

RENCANA TESIS OLEH : NORMA RISNASARI

BAB I PENDAHULUAN. hendaya (disabilitas) pada satu atau lebih fungsi kehidupan manusia. Fungsi jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health organization (WHO) pada tahun 2012, depresi. konsentrasi yang buruk. Sementara itu depresi merupakan gangguan

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan

mengalami gangguan jiwa ditemukan di negara-negara berpenghasilan rumah tangga menderita gangguan kesehatan jiwa (Yosep, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang sehingga mendorong diperolehnya temuan-temuan baru

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penyalahgunaan konsumsi alkohol sudah. sangat marak di kalangan masyarakat awam. Di Negara maju

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesalahpahaman, dan penghukuman, bukan simpati atau perhatian.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang khususnya di bidang

BAB I PENDAHULUAN. kuat disertai hilangnya kontrol, dimana individu dapat merusak diri sendiri, orang lain maupun

BAB I PENDAHULUAN. unipolar, penggunaan alkohol, gangguan obsesis kompulsif (Stuart & Laraia,

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak

KONSEP SEHAT SAKIT. Dwi Fitriyanti

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI HALUSINASI DI KABUPATEN MAGELANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Kesehatan RI Nomor 23 tahun 1992, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sejalan dengan definisi kesehatan menurut UU Kesehatan RI Nomor 23 tahun 1992, menurut World Health Organization (WHO) health is a state of complete physical, mental, and social well being and not merely the absence of disease or infirmity yang berarti sehat adalah keadaan sejahtera baik secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit ataupun kecacatan. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sehat tidak hanya dilihat dari segi fisik saja namun sehat juga dilihat dari segi jiwa atau keadaan mental seseorang (1). Menurut UU RI Nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa, kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga 1

individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (2). Prevalensi penduduk yang mengalami gangguan mental emosional secara nasional adalah 6,0% (3). Salah satu gangguan mental emosional merupakan depresi. Depresi menduduki peringkat kedua setelah skizofrenia sebagai gangguan jiwa yang paling banyak diderita oleh pasien di rumah sakit jiwa (4). Depresi adalah suatu keadaan dimana terdapat perasaan sedih, kosong, mudah marah, disertai perubahan somatik dan kognitif yang mempengaruhi kapasitas fungsional individu. Sedih dan murung merupakan hal yang sering terjadi pada masa remaja. Kenyataannya sekitar 10%-15% dari seluruh remaja atau sekitar 3,5 milyar anak dan remaja mengalami depresi. Bahkan WHO menyebut depresi sebagai bagian dari krisis kesehatan masyarakat yang diderita remaja (4). Keberadaan online game membuat internet menjadi lebih menarik. Bermain online game sekarang sudah menjadi trend di Indonesia. Semakin lama peminatnya pun semakin bertambah mulai dari anak-anak hingga dewasa. Online game menarik karena 2

memiliki grafis dan keunikan sendiri. Daya ikat online game yang lain adalah online game memungkinkan pemain menjadi pribadi yang berbeda dengan dirinya di dunia nyata, mungkin menjadi lebih kuat dan selalu memenangkan permainan. Pemain juga tidak harus mengikuti aturan-aturan di dunia nyata. Keunikan dan daya ikat tiap online game inilah yang membuat beberapa orang menjadi kecanduan (4). Online game merupakan permainan (games) yang dapat diakses oleh banyak pemain dimana mesin-mesin yang digunakan pemain dihubungkan oleh suatu jaringan. Umumnya jaringan yang digunakan adalah internet. Sebanyak 64.45% remaja laki-laki dan 47.85% remaja perempuan usia 12-22 tahun yang bermain online game menyatakan kecanduan online game. Kecanduan bermain online game merupakan suatu keadaan dimana pemain akan sangat sulit untuk lepas dari permainannya tersebut (5). Kecanduan online game dapat menimbulkan kerugian yang signifikan seperti pemain akan lalai dengan kehidupan nyatanya karena sudah terlalu dalam terlibat dalam permainan. Pemain akan mengorbankan waktu tidur, waktu makan, dan belajar atau bekerja. Menurut penelitian Young (1998) kecanduan online game akan meningkatkan kejadian depresi (6). Penelitian lain yang dilakukan oleh Yen et al, Jey et al, 3

Kiyom et al menunjukkan bahwa prevalensi depresi lebih tinggi pada pecandu internet daripada pengguna biasa (7). Dari uraian tersebut diatas, maka peneliti tergerak dan tertarik mengadakan penelitian untuk melihat hubungan depresi dengan kecanduan online game. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana hubungan kecanduan online game dengan depresi 2016? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui hubungan kecanduan online game dengan depresi 2016 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui kecanduan online game pada remaja usia 15-17 tahun di SMAK Frateran Surabaya 2. Mengetahui kejadian depresi pada remaja usia 15-17 tahun di SMAK Frateran Surabaya 4

3. Mengetahui hubungan kecanduan online game dengan depresi 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti Menambah pengetahuan peneliti mengenai hubungan kecanduan online game dengan depresi pada remaja usia 15-17 tahun di SMAK Frateran Surabaya tahun 2016. 1.4.2 Manfaat Bagi Lembaga Untuk memberikan sumbangan pemikiran sebagai motivasi untuk melakukan penelitian lanjut mengenai segala hal yang berkaitan dengan hubungan kecanduan online game dengan depresi 2016. 1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat Untuk memberikan informasi baru bagi masyarakat bahwa ada hubungan kecanduan online game dengan depresi pada remaja usia 15-17 tahun di SMAK Frateran Surabaya tahun 2016. 5