BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun eksternal investor, kreditur dan pemerintah (Olivia, 2007

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

terbaik untukbersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan. Laba membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Statement of financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 1 bahwa informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. rangka menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kerja manajemen untuk mendapatkan hasil yang optimal bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting untuk pengambilan keputusan adalah laba dalam income statement.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Landasan teori merupakan penjelasan mengenai definisi teori

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut PSAK no.1 Revisi 2013 paragraf 7,

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang. pihak, baik principal selaku pemegang saham maupun agent selaku

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu bangsa diiringi dengan peningkatan tekanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2015 tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul ketika. terjadi karena adanya asimetri informmasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan, tanpa pendanaan perusahaan tidak akan berjalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada laporan laba rugi (Saidi dalam Christian, 2011). Manajer

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu :

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya alokasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai pihak,

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. iklim investasi. Emiten ramai-ramai mengalihkan portofolionya ke saham

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan tersebut (Wikipedia). Dalam laporan keuangan tersebut

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tentunya ingin terus berkembang dan tujuannya dapat

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu dan kondisi perusahaan untuk masa yang akan datang.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam rangka mengembangkan usahanya membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang ada didalam suatu perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Profitabilitas, Kepemilikan Publik, Debt to

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai


BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan yang dilakukan manajer dalam pengelolaan keuangan pada

BAB I PENDAHULUAN. Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mereka dalam perusahaan (Sumtaky, 2007 dalam Yashinta, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya agar dapat tetap bertahan dalam

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang mendukung perusahaan diantaranya adalah principal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di sini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam perumusan hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus bisa berkompetisi, terutama perusahaan yang go public. Untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain, manajemen harus mampu menampilkan kinerja dan performa perusahaan yang terbaik dengan harapan mempengaruhi minat para calon investor untuk menginvestasikan sahamnya pada perusahaan mereka. Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk mengetahui kondisi perusahaan. Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal (yang disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai arus kas, atau laporan arus dana, catatan, dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan). Di dalam laporan keuangan terdapat berbagai macam informasi yang dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Para pengguna laporan keuangan antara lain: manajemen, pemegang saham, kreditor, pemerintah, karyawan perusahaan, konsumen dan masyarakat umum lainnya. Salah satu komponen laporan keuangan yang dilihat oleh pengguna laporan keuangan untuk melakukan keputusan ekonomi bagi investor adalah laba. Laba merupakan komponen laporan keuangan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan, membantu mengestimasi kemampuan laba yang 1

2 representif dalam jangka panjang, menaksir risiko dalam investasi atau meminjamkan dana (Dwiatmini dan Nurkholis 2001:28). Manfaat dari informasi laba yaitu untuk menilai perubahan potensi sumber daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, dan untuk perumusan pertimbangan tentang efektivitas maupun efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya. Hal inilah yang menjadikan informasi earnings mempunyai peranan penting dan signifikan dalam proses pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan. Artinya, manajemen akan berusaha mengelola earnings dalam usahanya membuat entitas tampak bagus secara financial. Manajemen akan berusaha untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan agar menarik minat investor. Profitabilitas perusahaan dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan laba pada setiap periodenya. Profitabilitas dijadikan alat untuk mengevaluasi kinerja manajemen, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak. Manajemen yang tidak efektif akan menghasilkan profitabilitas yang rendah, sehingga dianggap gagal dalam mencapai tujuan perusahaan. Manajemen yang tidak ingin dianggap gagal, akan berusaha meningkatkan laba dan stabilitas labanya (Belkaoui 2007). Setiap perusahaan akan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula agar mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi, sehingga tetap unggul dan dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Dasar pembiayaan pada perusahaan yaitu modal sendiri (intern) dan hutang (ekstern). Sumber intern perusahaan ialah sumber dana yang dihasilkan sendiri di dalam

3 perusahaan, misalnya dana yang berasal dari keuntungan yang ditahan di dalam perusahaan (retained earnings) dapat digunakan untuk menambah modal kerja ataupun membiayai ekspansi perusahaan, melunasi hutang perusahaan dan dapat dicadangkan untuk menghadapi kerugian-kerugian yang akan timbul diwaktu yang akan datang. Sedangkan sumber ekstern perusahaan adalah dana dari luar perusahaan yang berasal dari kreditur berupa pinjaman atau melalui pasar modal dengan mengeluarkan saham. Kebijakan hutang dapat digunakan untuk mendapatkan dana bagi perusahaan. Financial leverage menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaan. Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi dan investor akan semakin takut untuk berinvestasi ke perusahaan karena risikonya tinggi (Sartono, 2001). Ukuran perusahaan tidak mampu menggambarkan secara langsung kondisi keuangan dan manajemen dalam perusahaan pada periode tertentu. Seringkali investor memberikan nilai lebih terhadap ukuran perusahaan tanpa melihat profitabilitas yang mampu dihasilkan dan resiko yang dimiliki perusahaan tersebut. Investor menyakini bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula perusahaan mampu menghasilkan laba (earnings) yang diinginkan. Banyaknya kepentingan yang terkait dengan informasi laporan keuangan perusahaan, terutama informasi laba, sangat disadari oleh manajemen perusahaan. Hal ini yang menyebabkan manajemen cenderung melakukan disfunctional

4 behavior atau tindakan yang tidak semestinya, yaitu berusaha memanipulasi laporan laba agar laba yang dilaporkan tidak fluktuatif. Tindakan manajemen mengelola laporan laba ini disebut manajemen laba. Praktik manajemen laba (earnings management) yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan adalah praktik income smoothing (perataan laba). Perataan laba merupakan salah satu pola manajemen perusahaan untuk memperkecil fluktuasi laba pada tingkat yang dianggap normal bagi perusahaan selama beberapa periode. Untuk meratakan laba, manajer mengambil tindakan meningkatkan laba yang dilaporkan ketika laba tersebut rendah dan mengambil tindakan menurunkan laba ketika laba tersebut relatif tinggi. Tindakan perataan laba dalam laporan keuangan merupakan hal biasa, namun tindakan ini sebenarnya tidak akan terjadi apabila laba yang diharapkan oleh manajemen perusahaan tidak berbeda jauh dengan laba yang sebenarnya (Prasetio,2002). Juniarti dan Carolina (2005) menyebutkan bahwa alasan manajemen melakukan tindakan perataan laba pada umumnya didasarkan atas berbagai alasan di antaranya untuk memuaskan kepentingan pemilik perusahaan seperti menaikkan nilai perusahaan sehingga muncul anggapan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki risiko ketidakpastian yang rendah dan untuk memuaskan kepentingannya sendiri, seperti mendapatkan kompensasi dan mempertahankan posisi jabatan. Tindakan perataan laba ini sangat berkaitan dengan teori keagenan (agency theory). Dalam teori keagenan terdapat perbedaan kepentingan antara agen (manjemen) dan principal (pemilik) sehingga mungkin saja pihak

5 manajemen tidak selalu melakukan tindakan terbaik bagi kepentingan pemilik. Oleh karena manajemen memiliki informasi yang lebih banyak mengenai perusahaan dibandingkan dengan pemilik perusahaan maka manjemen terdorong untuk melakukan tindakan yang dapat memaksimalkan keuntungan dirinya sendiri (dysfunctional behavior) dan perusahaannya. Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perataan laba oleh perusahaan. Budiasih (2009) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, Profitabilitas, Dividend Payout Ratio dan Financial Leverage terhadap perataan laba, dan pada akhirnya memberikan kesimpulan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas dan dividend payout ratio terbukti berpengaruh terhadap tindakan perataan laba. Suwito dan Herawati (2005) meneliti faktor-faktor yang dapat dikaitkan dengan praktik perataan laba dari lima variable independen yang diuji yaitu Jenis Perusahaan, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Rasio Laverage Operasi, dan Net Profit Margin diperoleh hasil bahwa tidak ada satupun dari faktor-faktor tersebut yang berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. Sumtaky (2007) dan Dewi (2011) menyatakan bahwa Profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Hal ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Wahyuni (2010) dan Pratamasari (2007) menyatakan Profitabilitas berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Miqdad dan Fauziyah (2007) juga meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba dengan menggunakan tiga variabel, yaitu besaran perusahaan, financial leverage dan Net Profit Margin (NPM).

6 Mereka menemukan bahwa ketiga variabel tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap praktik perataan laba. Sedangkan penelitian Pratamasari (2007) mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba (Income Smoothing) pada perusahaan manufaktur dan keuangan yang terdaftar di BEJ (2001-2004), menemukan bukti bahwa Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, Sektor Industri, dan Status Kepemilikan Saham berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini dilakukan pada perusahaan real estate dan property. Alasan dipilihnya perusahaan karena semakin pesatnya pertumbuhan penduduk dinegara Indonesia yang menjadikan perusahaan real estate dan property sebagai lahan yang strategis untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi dalam berinvestasi. Sedangkan alasan peneliti melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan dan ukuran perusahaan sebagai variabel adalah untuk membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan perataan laba yang tidak menunjukkan hasil yang konsisten antara penelitian yang satu dengan penelitian lainnya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas serta motif penelitian terdahulu maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang Pengaruh Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Income Smoothing.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan yang akan dibahas adalah : 1. Apakah faktor Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap praktik Income Smoothing? 2. Apakah faktor Net Profit Margin berpengaruh positif terhadap praktik Income Smoothing? 3. Apakah faktor Return On Asset berpengaruh positif terhadap praktik Income Smoothing? 4. Apakah faktor Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap praktik Income Smoothing? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Praktik Income Smoothing 2. Untuk menganalisis pengaruh Net Profit Margin terhadap praktik Income Smoothing 3. Untuk menganalisis pengaruh Return On Asset terhadap praktik Income Smoothing 4. Untuk menganalisis pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Income Smoothing

8 1.4 Manfaat Penelitian Dari penilitian ini diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh antara lain: 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan evaluasi dari teori dengan keadaan yang ada di lapangan dan memberikan kontribusi pada perkembangan teori akuntansi serta menambah khasanah yang baru dalam perbendaharaan ilmu pengetahuan dan saling melengkapi dengan penelitian sebelumnya maupun yang akan dilakukan oleh para peneliti sesudahnya dalam mengkaji kinerja keuangan dan ukuran perusahaan, terhadap income smoothing pada masa yang akan datang. 2. Manfaat praktis a. Bagi investor Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penilaian perusahaan untuk memberikan masukan di dalam pembuatan keputusan investasi yang aman dalam pengelolaan portofolio saham yang dimiliki. b. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan, gambaran dan informasi bagi mahasiswa dalam penelitian selanjutnya mengenai pengaruh kinerja keuangan dan ukuran perusahaan terhadap income smoothing.

9 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar arah dalam penulisan penelitian ini tidak mengalami kesalahpahaman serta menghindari pemahaman yang terlalu luas, maka ruang lingkup dalam penelitian ini hanya terbatas pada pembahasan yang berkaitan faktor-faktor yang mempengaruhi praktik income smoothing (perataan laba) dalam perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.