BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan. Pihak-pihak tersebut diantaranya manajemen,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang komunikasi dan internet. Perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. website perusahaan biasanya adalah produk atau jasa yang diberikan

BAB V PENUTUP. Bursa Efek Indonesia periode , maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. satu cara untuk meraih keunggulan kompetitif jangka panjang (sustainable

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya pemilik, serta jendela informasi yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tingkat kelengkapan pengungkapan (disclosure) laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. IFR membantu perusahaan untuk memperluas penyebaran informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia semakin meningkat seiring

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis. Peningkatan pengguna internet dan kemudahan dalam akses

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi bisa membangkitkan potensial dalam menampilkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet sebagai media komunikasi kepada pihak-pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian yang berhasil diraih perusahaan dalam setahun yang berisi informasi

BAB I PENDAHULUAN. ini. Manusia sangat membutuhkan teknologi bagi kelangsungan kehidupan seharihari,

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan serta

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi. Oleh karena itu, agar laporan keuangan dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, kehidupan ekonomi selalu mengalami. serba tidak menentu, hal tersebut menuntut para manajer untuk tetap

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

BAB V PENUTUP diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengujian terhadap leverage diperoleh nilai t-hitung (-1,326)

BAB I PENDAHULUAN. miliki serta kinerjanya kepada calon investor, calon kreditor, dan para

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh investor, kreditor, dan pengguna lainnya dalam menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. Pengguna internet dunia pun meningkat pesat tiap tahunnya, termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. pemberlakuan pasar bebas ASEAN, dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

BAB I PENDAHULUAN. menerbitkan sustainability report. Sustainability report mulai diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kurniawan Cahyo Utomo dan Y Anni Aryani (2016)

BAB I PENDAHULUAN. yakni mengakses laporan keuangan perusahaan melalui website

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pendapatan yang terdapat dalam laporan keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public. Perusahaan yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan salah satu hal yang penting dalam kepentingan dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari laporan neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa perusahaan tersebut lebih baik dibandingkan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi informasi tersebut dapat berupa laporan. eksternal ataupun internal perusahaan. Pihak pihak tersebut memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dianggap oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan pendanaan agar dapat mengikuti perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

Judul : Pengungkapan Pelaporan Keuangan Melalui Website dan Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Nama : I Gusti Putu Adi Diatmika NIM : ABSTRAK

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

BAB V PENUTUP. likuiditas, profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, umur perusahaan, proprorsi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Informasi juga penting

BAB 1 PENDAHULUAN. non keuangan yang detail dan memadai. kinerja dan operasional perusahaan yang sesungguhnya. Disclosure

BAB 1 PENDAHULUAN. pada berapa besar tingkat luas pengungkapan (disclosure) laporan keuangan. tahunan harus disertai dengan pengungkapan yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal terutama investor dengan menjual saham biasa dan saham preferen.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang semakin berubah. Perusahaan menyampaikan informasi melalui

BAB I PENDAHULUAN. unit defisit (emiten/borrower). Sedangkan untuk menjalankan fungsi

pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, termasuk aktivitas tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Umumnya dalam pengelolaan perusahaan, laporan keuangan merupakan

5.2 Keterbatasan Hasil dari penelitian ini mempunyai keterbatasan yaitu populasi yang digunakan adalah perusahaan manufaktur dengan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan pihak investor luar yaitu publik di luar lingkup

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perusahaan untuk menjadi perusahaan go public di. dikeluarkan perusahaan sebagai dasar pertimbangan investor.

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

I GUSTI NGURAH YUNARDHANA NIM

BAB I PENDAHULUAN. Laporan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek, merupakan media UKDW

BAB I PENDAHULUAN. beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang ditawarkan atau yang

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan sumber daya pemilik, serta jendela informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

BAB I. Pendahuluan. dengan perkembangan perusahaan. Pendirian perusahaan-perusahaan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB 1 1. PENDAHULUAN. Pengungkapan sukarela corporate governance merupakan penyampaian informasi

BAB I PENDAHULUAN. Khoirudin (2013) berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility. berusaha, melalui upaya-upaya yang mengarah pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapakn informasi perusahaannya. Salah satu media perusahaan dalam

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan timbulnya asimetri informasi. Di Indonesia, sebagian besar struktur

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui laporan keuangan (Ağca &

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan informasi di Indonesia yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era persaingan yang semakin ketat serta kondisi ekonomi yang serba

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi telah banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. kepentingan (stakeholders). Bagi pihak internal seperti pemilik, direksi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan melalui internet. Internet (Inter-Network) melalui sistem world wide

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pemisahan antara pengelola perusahaan (pihak manajemen atau

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa laporan keuangan yang telah dibuat oleh perusahaan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi akuntansi dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan untuk pengambilan keputusan. Pihak-pihak tersebut diantaranya manajemen, investor, kreditor, pemerintah, dan karyawan. Investor dan kreditor merupakan pihak eksternal yang paling membutuhkan informasi akuntansi sebagai dasar pengambilan keputusan dalam melakukan investasi ataupun memberikan pinjaman kepada perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya pengungkapan informasi perusahaan kepada para pengguna informasi. Pengungkapan (disclosure) merupakan salah satu bentuk transparansi perusahaan kepada pengguna informasi (Suwardjono, 2013). Terdapat dua argumen yang berbeda mengenai pengungkapan yaitu pengungkapan diserahkan mekanisme pasar dan pengungkapan diperlukan regulasi. Mempercayakan pengungkapan sepenuhnya kepada manajemen sama saja dengan menyerahkan penyediaan informasi kepada pasar (Suwardjono, 2013). Pengungkapan yang diatur oleh regulasi disebut juga pengungkapan wajib (mandatory disclosure). Pengungkapan wajib ini bertujuan untuk melindungi para pengguna informasi agar memperoleh informasi yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Pengungkapan wajib di Indonesia diatur dalam peraturan yang dibuat oleh BAPEPAM LK yang sejak tahun 2013 digantikan oleh OJK. Regulasi yang mengatur pengungkapan wajib di Indonesia diatur melalui 1

Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-38/PM/1996 yang kemudian disempurnakan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-134/BL/2006.Pengungkapan yang melebihi pengungkapan yang diatur oleh regulasi disebut pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan informasi melalui website perusahaan merupakan jenis pengungkapan sukarela karena tidak diatur dalam regulasi. Oleh karena itu penyajian serta kandungan informasi melalui website perusahaan akan berbeda-beda tiap perusahaan. Seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, pengungkapan informasi perusahaan juga mulai berkembang menggunakan media internet yaitu melalui website perusahaan. Penggunaan media internet sebagai sarana informasi dan komunikasi saat ini semakin berkembang. Interconnection network (internet) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung. Pengguna internet di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi serta berbagi informasi dengan mudah dan cepat. Dewasa ini, banyak perusahaan yang sudah memiliki website perusahaan. Perusahaan membangun dan mengembangkan website untuk memberikan informasi kepada para pengguna informasi. Internet ini memudahkan para pengguna informasi yang tersebar di berbagai wilayah untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Pengungkapan melalui media internet ini dirasa sangat efektif dan efisien karena banyak orang sudah dapat mengakses internet. Dengan menempatkan informasi pada website perusahaan, pengguna informasi dapat mencari informasi apapun terkait perusahaan tanpa mengeluarkan biaya yang cukup tinggi (Almilia, 2008). 2

Ketika perusahaan memiliki informasi dan informasi tersebut dikelola dengan baik dalam sebuah website maka akan banyak orang di berbagai wilayah di dunia yang dapat mengakses informasi tersebut. Informasi yang diungkapkan melaui website perusahaan diharapkan dapat memenuhi berbagai informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna. Selain itu, hal ini diharapkan menjadi sinyal positif perusahaan bagi investor sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Website perusahaan memuat berbagai informasi perusahaan diantaranya visi dan misi, struktur organisasi, laporan keuangan, corporate social responsilbility (CSR), marketing, proyeksi laba, proyeksi aliran kas tahun berikutnya dan sebagainya. Untuk pelaporan keuangan menggunakan internet tidak hanya dibatasi menggunakan statistik dan grafik saja, tetapi meliputi hyperlinks, search engine, multimedia ataupun interactivity. Selama ini, kebijakan luas pengungkapan sukarela dapat berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain (Hardiningsih, 2008). Penyajian pelaporan keuangan dengan menggunakan media internet (Internet Financial Reporting/IFR) merupakan pengungkapan sukarela, yang tentu saja berdampak pada adanya disparitas praktik IFR antar perusahaan (Almilia, 2008). Perbedaan luas pengungkapan sukarela tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan karakteristik perusahaan. Penelitian terdahulu yang meneliti tingkat pengungkapan melalui website perusahaan di Indonesia diantaranya Lestari & Chariri (2007) dan Almilia (2008). Variabel independen yang telah diuji sebagai diantaranya ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, ukuran auditor, profitabilitas, tipe industri, umur listing, dan 3

kepemilikan mayoritas sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan melalui website perusahaan. Lestari & Chariri (2007) melakukan penelitian yang menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan melalui internet dalam website perusahaan di Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, ukuran auditor, profitabilitas, tipe industri dan umur listing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, ukuran auditor, dan umur listing berpengaruh terhadap IFR. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Almilia (2008) yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan sukarela Internet Financial and Sustainability Reporting (IFSR). Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan, likuiditas, leverage dan kepemilikan mayoritas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, likuiditas, dan kepemilikan mayoritas berpengaruh terhadap IFSR. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini meneliti tingkat pengungkapan informasi perusahaan melalui website perusahaan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan variabel umur listing, ukuran perusahaan, tingkat kepemilikan saham publik, profitabilitas (ROA), dan leverage (DER) untuk melihat perkembangan praktik IFSR serta mengkaji konsistensi dari penelitian-penelitian sebelumnya. Sampel penelitian ini diambil dari perusahaan non finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. 4

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang ingin dianalisis dalam penelitian ini yaitu apakah umur listing perusahaan, ukuran perusahaan, tingkat kepemilikan saham publik, profitabilitas (ROA) dan leverage (DER) mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela perusahaan melalui website perusahaan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis pengaruh umur listing perusahaan, ukuran perusahaan, tingkat kepemilikan saham publik, profitabilitas (ROA) dan leverage (DER) terhadap tingkat pengungkapan sukarela perusahaan melalui website perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menambah suatu wawasan dan pembuktian terbaru mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela perusahaan melalui website perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh perkembangan praktik pengungkapan melalui website perusahaan serta untuk melihat konsistensinya dengan penelitian terdahulu. Penelitian-penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi melalui website perusahaan sebelumnya lebih banyak menggunakan metode dummy untuk mengukur variabel dependen (IFR). Sehingga hanya dihasilkan dua kesimpulan yaitu perusahaan yang menerapkan IFR dan perusahaan yang tidak menerapkan IFR. Oleh karena itu, penelitian terdahulu lebih banyak menggunakan analisis regresi logistik karena salah satu variabelnya 5

merupakan variabel dummy. Sedangkan dalam penelitian ini, metode analisis data yang yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Dalam penelitian ini IFSR dihitung menggunakan indeks yang dilakukan dengan metode tanpa pembobotan untuk menghindari subjektivias penilaian. Dengan begitu dapat dilihat tingkat pengungkapan yang berbeda-beda untuk masing-masing perusahaan. Sampel dalam penelitian ini diambil dari daftar perusahaan non finansial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam perkembangan pembahasan isu faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi perusahaan melalui website perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan tentang pengungkapan sukarela melalui website perusahaan sehingga dapat meningkatkan kualitas pengungkapan sukarela melalui website perusahaan. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian lebih fokus dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut: 1. Jenis pengungkapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengungkapan sukarela melalui website perusahaan. 2. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non finansial yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan. 3. Metode pengambilan sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling. 6

1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini dibagi menjadi lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan yang terdiri dari tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini berisi penjelasan mengenai landasan teori dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pengungkapan sukarela melalui website perusahaan, kerangka pemikiran penelitian, dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang uraian metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yang mencakup populasi dan sampel, metode pengumpulan data, pengukuran variabel, dan metode analisis data. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil analisis data, dan pembahasan temuan empiris yang diperoleh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela perusahaan melalui website perusahaan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. 7