SOAL UTS IMUNOLOGI 1 MARET 2008 FARMASI BAHAN ALAM ANGKATAN 2006

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPLEMEN. Tabel 1 : Protein Sistem Komplemen Kaskade klasik Kaskade lektin Kaskade alternatif Kaskade lisis Protein fungsional: Clqrs C2 C3 C4

RESPON PERTAHANAN TERHADAP MIKROBIA PATOGEN

PENGETAHUAN DASAR. Dr. Ariyati Yosi,

IMUNITAS HUMORAL DAN SELULER

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

SISTEM IMUN SPESIFIK. Lisa Andina, S.Farm, Apt.

Sistem Imun. Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

FIRST LINE DEFENCE MECHANISM

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang

Respon imun adaptif : Respon humoral

FISIOLOGI SISTEM PERTAHANAN TUBUH. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed

Sistem Imun BIO 3 A. PENDAHULUAN SISTEM IMUN. materi78.co.nr

SISTEM IMUN. Pengantar Biopsikologi KUL VII

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

Immunology Pattern in Infant Born with Small for Gestational Age

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

KONSEP DASAR IMUNOLOGI

Gambar: Struktur Antibodi

ANTIGEN, ANTIBODI, KOMPLEMEN. Eryati Darwin Fakultas Kedokteran Universitas andalas

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yaitu terjadinya kerusakan jaringan tubuh sendiri (Subowo, 2009).

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tumbuhan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

RPKPS Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester Dan Bahan Ajar IMUNUNOLOGI FAK Oleh : Dr. EDIATI S., SE, Apt

7.2 CIRI UMUM SITOKIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan dan manfaat tanaman mahkota dewa. Sistematika tanaman mahkota dewa adalah sebagai berikut:

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

BAB II KOMPONEN YANG TERLIBAT DALAM SISTEM STEM IMUN

Imunologi Agung Dwi Wahyu Widodo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rinitis alergi adalah gangguan fungsi hidung akibat inflamasi mukosa hidung yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jenis teripang yang berasal dari Pantai Timur Surabaya (Paracaudina australis,

BAB PENDAHULUAN 1.1. Kedudukan dan Reran Imunologi dalam Ilmu Kefarmasian Imunologi imunitas alami dan imunitas perolehan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ketika tubuh terpajan oleh suatu antigen atau benda asing,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DASAR-DASAR IMUNOBIOLOGI

SISTEM IMUN. ORGAN LIMFATIK PRIMER. ORGAN LIMFATIK SEKUNDER. LIMPA NODUS LIMFA TONSIL. SUMSUM TULANG BELAKANG KELENJAR TIMUS

SEL SISTEM IMUN SPESIFIK

Fransiska Ayuningtyas W., M.Sc., Apt

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut World Health Organization (WHO), sekitar 65% dari penduduk negara

IMUNOLOGI DASAR. Sistem pertahanan tubuh terbagi atas : Sistem imun nonspesifik ( natural / innate ) Sistem imun spesifik ( adaptive / acquired

Sistem Imun. Organ limfatik primer. Organ limfatik sekunder. Limpa Nodus limfa Tonsil. Sumsum tulang belakang Kelenjar timus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator

REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI DAN KAITANNYA DENGAN PRINSIP DASAR IMUNISASI. Oleh : Rini Rinelly, (B8A)

1. MEKANISME PERTAHANAN GINGIVA

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

MAKALAH SEROLOGI DAN IMUNOLOGI

Imunisasi: Apa dan Mengapa?

Tuberkulosis merupakan penyakit yang telah lama ada. Tetap menjadi perhatian dunia Penyebab kematian kedua pada penyakit infeksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting sehingga mampu menghadapi serangan zat asing seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

BAB 2 TERMINOLOGI SITOKIN. Sitokin merupakan protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur

Pembentukan Reseptor Antigen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. patogen di lingkungan, seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat

FAKTOR IMUNOLOGI PATOGENESIS ENDOMETRIOSIS

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Atopi berasal dari bahasa Yunani yaitu atopos, yang memiliki arti tidak pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tumbuhan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara empiris dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tumbuh subur pada

Diana Holidah Bagian Farmasi Klinik dan Komunitas Fakultas Farmasi-UNEJ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan bangun-bangun (Plectranthus amboinicus,(lour). Spreng),

BAB I PENDAHULUAN. 8,7% di tahun 2001, dan menjadi 9,6% di tahun

tua dan sel yang bermutasi menjadi ganas, merupakan bahan yang tidak diinginkan dan perlu disingkirkan. Lingkungan disekitar manusia mengandung

PENJELASAN IMUNOPATOLOGI. Oleh : I. Ketut Sudiana PADA POKOK BAHASAN INI AKAN DIBAHAS MEKANISME TERJADINYA PENYIMPANGAN SISTEM IMUN, YAITU MELIPUTI :

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari

menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit.

2 Sebutkan macam-macam klas sel limfosit dan apa fungsi dasar masingmasing limfosit tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem imunitas didalam tubuh manusia merupakan satu kesatuan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Hipotesis higiene merupakan penjelasan terhadap peningkatan kejadian atopi

DIAGNOSIS SECARA MIKROBIOLOGI : METODE SEROLOGI. Marlia Singgih Wibowo School of Pharmacy ITB

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RESPON IMUN HUMORAL. Definisi Sistem limfoid (imun)

HOST. Pejamu, adalah populasi atau organisme yang diteliti dalam suatu studi. Penting dalam terjadinya penyakit karena :

Imunologi Transplantasi. Marianti Manggau

MATURASI SEL LIMFOSIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penggunaan obat-obat kemoterapi seperti doxorubicin memiliki efek

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh secara liar maupun yang sengaja dibudidayakan. Sejak zaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. digunakan sebagai alternatif pengobatan seperti kunyit, temulawak, daun sirih,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa nematoda menjadikan manusia sebagai pejamunya. Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Alergi terjadi akibat adanya paparan alergen, salah satunya ovalbumin.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan di sekitar manusia mengandung berbagai jenis unsur patogen,

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. fagositosis makrofag pada kelompok perlakuan (diberi ekstrak daun salam)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika dari tumbuhan Keladi Tikus adalah sebagai berikut : Spesies : Typhonium flagelliforme (Anonim, 2009)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS. Dr. CUT ASMAUL HUSNA, M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun negara berkembang. Dewasa ini para sarjana kedokteran telah

Pengenalan antigen :

BAB I PENDAHULUAN. menolak dan tidak tahan terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya

SISTEM KOMPLEMEN. Dr. TETTY AMAN NASUTION, M.Med.Sc DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI FK-USU MEDAN

Transkripsi:

SOAL UTS IMUNOLOGI 1 MARET 2008 FARMASI BAHAN ALAM ANGKATAN 2006 1. Imunitas natural :? Jawab : non spesifik, makrofag paling berperan, tidak terbentuk sel memori 2. Antigen : a. Non spesifik maupun spesifik, yang dapat bereaksi dengan produk sistem imun yang terjadi b. Spesifik, yang tidak dapat bereaksi dengan produk sistem imun yang terjadi c. Non spesifik maupun spesifik, tidak dapat bereaksi dengan produk sistem imun yang terjadi d. Spesifik, yang dapat bereaksi dengan produk sistem imun yang terjadi e. Non spesifik, yang dapat bereaksi dengan produk sistem imun yang terjadi 3. Sel yang memproses antigen? a. Basofil d. Sel T b. Mast e. Sel B c. Makrofag 4. Epitope? 5. Karbohidrat terikat pada domain? CH2 6. Titer Antibodi? 7. Fragmen yang terjadi jika Ig + pepsin? a. 1 Fab d. 1 F(ab ) b. 1 Fc e. 2 Fab c. 2 F(ab ) 8. Subkelas IgG dengan BM paling besar : a. IgG 1 d. IgG 4 b. IgG 2 e. IgG 5 c. IgG3 9. Ig yang berperan pada parasit cacing? a. IgA d. IgM b. IgD e. IgG c. IgE 10. Sifat komplemen? Ada di soal-soal tahun lalu pilihannya.. 11. Aktivasi komplemen jalur alternatif terjadi oleh : a. Faktor komplemen C3b d. Faktor komplemen D b. Sistem inflamasi e. Kompleks Ag-Ab 1

c. Faktor komplemen C1q 12. Yang bukan merupakan protein pengatur dalam sistem komplemen : a. Properdin d. Faktor I b. Faktor H e. Protein S c. Faktor D 13. Sel T Helper memproduksi senyawa penting untuk proliferasi dan diferensiasi sel B a. IL-1 d. Interferon b. IL-2 e. Timidin c. Prostaglandin 14. γ Interferon berfungsi utamanya sebagai : a. antivirus d. Aktivasi sel NK b. menghambat pertumbuhan sel e. penambah produksi sel NK c. pengatur imun 15. Kompleks komplemen yang hanya terlibat dalam jalur klasik : a. C1q, C1r, C1s d. C8, C9 b. C3 e. Faktor B c. C5, C6, C7 16. Reaksi anafilaksis diperantarai oleh : a. IgA d. IgD b. IgM e. IgG c. IgE 17. Komplemen C5 konvertase jalur alternative adalah : C3bBb3b 18. Untuk menurunkan aktivitas plasmin penyakit Angiodem Neurolitik digunakan : Danasol 19. Interferon tipe I adalah : a. INF α d. INF α dan INF β b. INF γ e. INF γ dan INF β c. INF γ dan INF α 20. Hipersensitivitas tipe cepat dipindah secara pasif dengan : a. Serum penderita b. Sel limfosit B penderita c. Kulit penderita d. Sel Limfosit T penderita e. Semua benar 21. Pengukuran IgE total terhadap allergen yang dicurigai, dapat digunakan untuk diagnosis terhadap a. Hipersensitivitas I d. Hipersensitivitas IV b. Hipersensitivitas II e. Hipersensitivitas V 2

c. Hipersensitivitas III 22. Reaksi tes tuberculin a. terjadi dalam waktu 24 jam b. terjadi bentol-bentol karena adanya infiltrasi sel mononuclear c. terjadi warna kemerahan di sekitar terjadinya hipersensitivitas karena vasodilatasi d. tidak dapat dipicu dengan antigen mononuclear e. semua benar 23. MHC bertanggung jawab terhadap a. lisis bakteri d. lisis fagositosis b. lisis eritrosit e. penolakan transplant c. lisis sel tumor 24. Yang dimaksud penyakit SLE adalah a. Kelebihan C5,C6,C7 d. Kelebihan C1, C4, C2 b. Kekurangan C1, C4, C2 e. Kelebihan C3 c. Kekurangan C8, C9 25. Yang digunakan sebagai obat asma adalah a. Norepineprin d. Karbakol b. Fenil epineprin e. teofilin c. propanolol 26. Penyakin rheumatoid arthritis termasuk sebagai hipersensitivitas a. I b. II c. III d. IV e. V 27. Sitokin yang dapat direaksikan secara in vitro dengan sel NK untuk hasil LAK adalah a. IL-1 b. IL-2 c. IL-3 d. IL-4 e. IL-5 28. Faktor yang berperan sebagai protein komplemen fungsional a. Faktor B d. Faktor I b. Faktor H e. DAF c. Faktor D 29. Yang disebut sebagai prokinin adalah.. a. C1s b. C2a c. C2b d. C3a e. C3b 30. IL-2 adalah sitokin yang diproduksi oleh.. a. makrofag d. neutrofil b. sel B e. sel mast c. sel T 31. Antigen-T-independen mempunyai sifat sebagai berikut : 1. mol polimerik besar dengan determinan Antigen berulang 2. mol kecil dengan determinan Antigen tunggal 3. mengaktifkan sel B pada konsentrasi tinggi dari LPS 3

4. mengaktifkan sel B pada konsentrasi rendah dari LPS 32. IgA adalah : 1. Ig yang terdapat dalam jumlah besar dari cairan secret 2. Bentuk monomer terdapat dalam serum 3. Bentuk dimmer tidak rusak oleh enzim proteolitik 4. Diproduksi paling awal apabila hospes terpapar Antigen 33. Fungsi biologik komplemen adalah : 1. Merangsang terjadinya pelepasan histamine 2. Merangsang terjadinya agregat neutrofil 3. Merangsang terjadinya fagositosis 4. Merangsang terjadinya penolakan cangkok 34. Pernyataan berikut ini yang benar adalah : 1. Senyawa yang dapat menstimulasi camp, menurunkan reaksi alergi 2. Senyawa yang dapat menstimulasi cgmp, menurunkan reaksi alergi 3. Senyawa yang menurunkan camp, memperburuk reaksi alergi 4. Senyawa yang menurunkan cgmp, memperburuk reaksi alergi 35. Ciri-ciri hipersensitivitas tipe IV : 1. Hipersensitivitas tipe lambat 2. Melibatkan sel T dan makrofag 3. Melibatkan senyawa mediator limfokin 4. Terjadi pada penyakit asma 36. Hipersensitivitas tipe cepat dapat dipindahkan secara pasif dengan : 1. Sel limfosit T penderita 2. Sel limfosit B penderita 3. Kulit penderita 4. Serum penderita 37. Sistem pengendalian komplemen dapat dilakukan oleh : 1. Protein-S 2. C1-esterase INH 3. C4 binding protein 4. Faktor I 38. Kaskade klasik pada keadaan normal untuk aktivasi perlu : 1. Komplek Ag-Ab 2. C1, C4, C2, C3 3. Kation Ca ++ dan Mg ++ 4. Properdin 39. Produk komplemen yang berperan sebagai factor khemotaktik adalah : 4

1. C4a 2. C5a 3. C3a 4. MAC 40. Hipersensitivitas tipe II dikarakterisasi dengan reaksi yang disebabkan oleh : 1. Sel T 2. Komplek imun 3. Senyawa mediator sel mast 4. Antibodi sitotoksik 41. Fungsi Interferon I : 1. menghambat replikasi virus 2. menghambat proses fagositosis 3. menghambat proliferasi sel 4. menghambat proses inflamasi 42. Fungsi sitokin : 1. meregulasi respon imun spesifik 2. memfasilitasi respon imun alami 3. mengaktifkan reaksi inflamatori 4. mempengaruhi migrasi leukosit 43. Aktivasi komplemen jalur alternative dikarakterisasi oleh fungsi : 1. C3 2. C2 3. Properdin 4. C4 44. Mekanisme reaksi alergi : 1. Alergen menimbulkan IgE dalam sirkulasi, menempel pada sel mast / Basofil 2. Alergen menimbulkan IgE dlm sirkulasi, m bentuk ik.silang dg sel mast / Basofil 3. Alergen II b ik silang dg IgE yg menempel pd sel mast/basofil, melepaskan seny mediator 4. Alergen yg b ik dg IgE, menempel pd sel mast / basofil, melepaskan seny mediator 45. IgE yang terlibat dalam HS tipe II : 1. IgG 2. IgA 3. IgM 4. IgE 46. Berikut ini merupakan komponen sel utama terjadi reaksi anafilaksis: 1. sel mast 2. sel B 3. sel basofil 4. sel T 47. Penyakit yang disebabkan oleh terjadinya HS tipe III : 1. asma 2. Reaksi Arthus 3. Alergi 4. Rematik 48. Penyakit reaksi autoimun dapat diberi pengobatan dengan : 1. imunosupressor 3. antiinflamasi 2. imunostimulator 4. Ig 49. Fungsi Biologik C5a : 1. anafilaktoksin 3. khemotaksis 5

2. kontraksi otot polos 4. vasodilatasi 50. Interaksi Ag-Ab dapat : 1. membentuk ikatan kovalen 3. bersifat irreversible 2. afinitas yang tinggi 4. dilakukan secara invitro 51. Kadar komplemen dapat meningkat setelah imunisasi sebab fungsi dari komplemen sama dengan antibodi. 52. Penyakit infeksi kronis dapat ditandai dengan meningkatnya kadar IgM sebab IgM diproduksi awal terpaparnya antigen. 53. Reaksi imun seluler menghasilkan sel memori sebab sel memori diperlukan untuk membentuk sitokin. 54. Adanya interaksi antigen-antibodi menghasilkan kompleks membrane penyerang sebab sistem komplemen memerlukan adanya kompleks Ag-Ab. 55. Concanavalin A adalah adjuvant yang diisolasi dari tanaman sebab merupakan senyawa polisakarida. 56. Benang sari bunga dapat menyebabkan reaksi allergen sebab merupakan senyawa protein. 57. Reaksi anafilaksis merupakan Hipersensitivitas tipe lambat sebab terjadi secara sistemik. 58. Sitokin merupakan produk respon imun humoral sebab diproduksi sel T. 59. HLA dapat digunakan sebagai genetic matching jika akan dilakukan transplantasi sebab HLA adalah MHC. 60. Hipersensitivitas tipe cepat diperantarai oleh sel B sebab sel B dapat memproduksi antibodi. 6