Rekayasa rancang bangun sistem pemindahan material otomatis dengan sistem elektro-pneumatik

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN PROTOTIPE MESIN CETAK INJEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTRO-PNEUMATIK

Lembar Latihan. Lembar Jawaban.

Gambar 1. Function block diagram [4].

RANCANG BANGUN MEDIA PRAKTIKUM SISTEM PNEUMATIK BERBASIS PLC

SISTEM KONTROL PADA MODUL ALIRAN DISTRIBUSI BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PROGAMMABLE LOGIC CONTROLLER

SISTEM PENGATURAN PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN BARANG DENGAN PENGGERAK PNEUMATIK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

TUGAS AKHIR PERANCANGAN ALAT PENCETAK TABLET DENGAN APLIKASI PNEUMATIK DAN KONTROL PLC

Gambar 1. Sistem PLC

Gambar 2.32 Full pneumatik element

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ELEKTRO-PNEUMATIK (smkn I Bangil)

Pemisahan Produk Cacad Menggunakan PLC Schneider Twido TWD20DTK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ALAT SIMULASI STEEL STRIP FEEDER SISTEM PNEUMATIK DENGAN KONTROL PLC

BAB I PENDAHULUAN. berteknologi tinggi pekerjaan dapat dilakukan dengan mudah, tepat, teliti, dan cepat,

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

OTOMASI SISTEM PELETAKAN DAN PENGAMBILAN BARANG PADA RAK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

Mekatronika Modul 13 Praktikum Pneumatik

BAB IV ANALISA / PEMECAHAN MASALAH

SISTEM OTOMASI PADA MODUL PROCESSING DENGAN MENGGUNAKAN SEQUENTIAL FUNCTIONAL CHART

IMPLEMENTASI SISTEM SORTIR BARANG DENGAN MENGGUNAKAN DUA CONVEYOR TERINTEGRASI BERBASIS PLC OMRON CPM2A

DESAIN DAN VALIDASI SISTEM OTOMASI FEEDER MESIN RUN-OUT VELG STEEL UNTUK MOBIL KATEGORI I-IV MENGGUNAKAN METODE VDI 2221

ALAT SIMULASI SISTEM KONTROL MEKATRONIK DENGAN PLC (Programmable Logic Controller)

Kontrol Modular Production System Berbasis PLC Siemens S7-300 Dengan Menggunakan HMI Touch Panel

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

KUMPULAN SOAL PNEUMATIC By Industrial Electronic Dept. Of SMKN 1 Batam

MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem pneumatik dengan aplikasi pada mobile robot untuk menaiki dan

BAB III PROSES PERANCANGAN

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2017 LEMBAR INFORMASI. Bidang Lomba MEKATRONIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

Ucok Mulyo Sugeng*, Razul Harfi*,

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Studi Literatur & Observasi Lapangan. Identifikasi & Perumusan Masalah

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

Komponen Sistem Pneumatik

4.4 Elektro Pneumatik

BAB IV PENGATURAN DAN PENGUJIAN

APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI

BAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PNEUMATIK PEMINDAH PLAT MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

ANALISA DFA PADA KATUP PENGATUR KECEPATAN SILINDER PNEUMATIK (DFA Analysis on Flow Control Valve of Pneumatic Cylinder)

LAPORAN PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN BOR BANGKU BERPENGGERAK PNEUMATIK

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN

PEMBUATAN ALAT UJI KETAHANAN PENGUNCI DAN KETAHANAN LOCK UP UNTUK REGULATOR TEKANAN TINGGI TIPE TEKAN

Optimalisasi Rangkaian Pneumatik Sistem Logika Dengan Menggunakan Proses DMAIC

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

PROTOTIPE MESIN STROBLE MARKING

INSTALASI MOTOR LISTRIK

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

Sistem Otomasi Mesin Tempat Parkir Mobil Bawah Tanah dengan Menggunakan Programmable Logic Controller

BAB II LANDASAN TEORI

SIMULASI PENGGUNAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI INDUSTRI MELALUI KOMUNIKASI ANTAR PLC PADA MESIN INDUSTRIAL COMMUNICATION

REKAYASA SISTEM SUPLAI BENDA KERJA PADA FESTO MODULAR AUTOMATION PRODUCTION SYSTEM (MAPS)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Mechanical Fair UGM 2017, Bidang Lomba Mechatronics 2

PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGANTONGAN MATERIAL OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM 1A

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

JOBSHEET PRAKTIK MEKATRONIKA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER FC-20. Disusun Oleh: Totok Heru TM.

APLIKASI KENDALI FUZZY LOGIC UNTUK MODEL EXCAVATOR PNEUMATIK

MATERI PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

DESAIN AUTOMATIC LINE PLASTIC PACKING OF CAKE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328

PENGENDALIAN MODUL STORAGE STATION BERBASIS SEQUENTIAL FUNCTION CHART

BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG

BAB II DASAR TEORI Pemborosan Energi Compressor. membutuhkan energi selama beroperasi. Gambar 2.1. Diagram Flow Energi Compressor

BAB I PENDAHULUAN. yang dioperasikan secara manual menggunakan tenaga manusia. Hal ini membuat

FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS NASIONAL RENCANA PEMBELAJARAN

Mekatronika Modul 14 PLC dan Praktikum PLC

APLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA Modifikasi Automatic Loading Machine Generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC

Kompleks Maha Vihara Duta Maitreya, Sungai Panas, Batam ABSTRAK

SISTEM PENYELEKSI DAN PENGELOMPOKAN PRODUK BERDASARKAN WARNA BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.

RANCANG BANGUN SIMULASI SISTEM PNEUMATIK UNTUK PEMINDAH BARANG

DISAIN OTOMATISASI PROSES BVC (BASE VALVE COMPLETE) ASSEMBLY PRESS BERBASIS KENDALI PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

PENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

KISI-KISI PROFESIONAL UKG TEKNIK OTOMASI INDUSTRI 2015 PPPPTK BBL MEDAN

LOGO (STM 227) 2 SKS : 1 TEORI 1 PRAKTEK. Febrianto Amri R., ST

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

APLIKSI KONTROL PERMUKAAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)

PERANCANGAN MESIN PENGIKAT SENDOK BESERTA LENGAN PENGAMBIL SENDOK TIGA AXIS DI PT. X

Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN MESIN ELEKTRO PNEUMATIK BLANKING PROFIL SANDAL

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM Vol. 2 No. 1, Juni 2008 (42 47) Rekayasa rancang bangun sistem pemindahan material otomatis dengan sistem elektro-pneumatik Riccy Kurniawan Jurusan Teknik Mesin Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Abstrak Dalam bidang perindustrian sekarang ini diperlukan suatu peralatan yang dapat bekerja secara otomatis untuk meningkatkan produktivitas, mempersingkat waktu produksi, menurunkan biaya produksi dan meniadakan pekerjaanpekerjaan rutin dan membosankan yang harus dilakukan manusia. Salah satu alternatif yang dapat bekerja otomatis yaitu dengan menggunakan sistem pemindah material otomatis. Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai perancangan sistem pemindah material otomatis yang menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) sebagai pengendali, elektropneumatik sebagai aktuator dan dioperasikan secara otomatis. Hasil rancangan menunjukkan bahwa sistem ini memuaskan dan membutuhkan waktu 20 detik untuk melakukan satu siklus proses. Kata kunci: Sistem elektro-pneumatik, pemindahan material Abstract Nowadays, industrial field needs a device that can operate automatically to increase the productivity, less of production time; decrease production cost and eliminate the routine and boring operation that usually must be handled by mankind. One of solution alternative which can operate automatically is the use of automatic material handling system. This paper discussed the design of automatic material handling system by using Programmable Logic Controller (PLC) as controller, electro-pneumatic as actuator and the operation will be operated automatically. The result showed that this system was satisfied and needed 20 seconds in one cycle process. Keywords: Electro-pneumatic system, material handling 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang semakin pesat dewasa ini mendorong manusia untuk terus berinovasi dalam menciptakan sarana dan prasarana, guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. Pada teori pengembangan produk, satu hal yang harus diperhatikan adalah ikhwal tentang efisiensi, baik efisiensi waktu, efisiensi tenaga, maupun efisiensi biaya. Satu pilihan untuk meningkatkan efisiensi di atas adalah dengan menggunakan sistem otomatisasi. Suatu proses produksi yang menggunakan mesin produksi yang bekerja secara otomatis adalah pada proses pemindahan material. Makalah ini akan memaparkan sebuah pemikiran yang bersifat pengembangan dalam ruang lingkup rekayasa teknik pada rancang bangun sebuah sistem yang bekerja secara otomatis dengan tujuan menghasilkan sistem yang dapat melakukan proses pemindahan material. Manfaat yang dapat diperoleh dari rancang bangun yang dihasilkan dapat disebarluaskan bagi pihak yang memerlukan, terutama bagi industri terkait. Sebagai sumbang pemikiran kreativitas, dalam pengembangan rancangan, yang menjadi pusat perhatian adalah sistem dengan mekanisme yang dapat dihasilkan dengan objektif dapat memenuhi kebutuhan fungsional utama serta mudah untuk dioperasikan. Pada perancangan keseluruhan alat, aspek biaya material, komponen, peralatan, dan lain sebagainya tetap dipertimbangkan. Berdasarkan pertimbangan teknis, baik kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki, rancangan sistem otomatis menggunakan sistem elektro-pneumatik dengan kontrol PLC. Sebagai nilai tambah, rancangan diusahakan memerlukan ruang yang relatif kecil dan seluruh komponen memiliki kekuatan dan kekakuan yang memadai sebagai syarat konstruksi yang harus dipenuhi. Rancangan yang dihasilkan dapat bermanfaat sebagai inovatif kian canggihnya peralatan di industri dan menambah kekayaan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia pendidikan tinggi teknik. Suatu aspek rekayasa yang cukup menarik untuk dikaji adalah dalam kegiatan perancangan teknik yang merupakan kegiatan kreatif yang dilandasi oleh pemahaman yang baik atas bidang keilmuan, pengetahuan praktis serta pengalaman dalam bidang khusus atau tertentu, yang terakhir ini bersifat pragmatis dalam arti solusi terbatas untuk menyelesaikan masalah yang sangat mungkin muncul saat perwujudan model hasil rancangan. 2. Dasar Teori Teori dasar yang terkait dalam sistem pemindahan material otomatis adalah teori pneumatik dan teori kontrol otomatik. Sistem pneumatik adalah sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan serta dimanfaatkan untuk menghasilkan kerja. Komponen-komponen yang digunakan dalam sistem pneumatik adalah kompresor, reservoir, air service unit, katup yang Korespondensi: Tel./Fax.: - E-mail: crave_clau@yahoo.com

mencakup katup pengatur arah, katup pengatur laju aliran, dan katup pengatur tekanan, aktuator baik gerakan linier maupun gerakan rotasi, dan pada akhirnya digunakan sensor untuk pendeteksian pada proses. Pengontrolan proses pada sistem akan memanfaatkan PLC yang dapat mengintegrasikan berbagai macam komponen menjadi sistem kontrol terpadu dan mudah dimodifikasi tanpa menggantikan instrumen yang telah ada. PLC adalah suatu perangkat yang dapat diprogram yang digunakan untuk mengontrol proses. PLC terdiri dari komponen utama yaitu Central-Control Unit, I/O Unit, Programming Console, Mounting Assembly, dan catu daya. Gambar 1 menunjukkan sistem komponen PLC. Gambar 1. Sistem komponen PLC [3] Central-Control Unit merupakan unit pusat pengolahan data yang digunakan untuk melakukan proses pengolahan data dalam PLC. Pada dasarnya Central-Control Unit merupakan sebuah mikroprosesor yang terdiri dari Arithmetic- Logic Unit, Control Unit, dan sejumlah memori unit yang disebut register. Tugas Arithmetic-Logic Unit adalah melakukan operasi aritmatika penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan lainnya serta operasi logika seperti OR, AND, NOT, dan sebagainya. Ilustrasi disain dari sebuah mikrokomputer ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 2. Disain mikrokomputer [3] Pemrograman pada PLC disusun secara sistematis, terstruktur dengan baik. Prosedur pembuatan program kontrol senantiasa mempertimbangkan rumusan atau gambaran masalah, allocation-list yang berupa kondisi-kondisi program, selanjutnya pembuatan program kemudian pemindahan program ke dalam controller. Program pada PLC pada dasarnya adalah pemrosesan sinyalsinyal pada masukan dan keluaran berupa sinyal biner. Kontrol pada proses merupakan proses berurutan yang mengontrol proses selanjutnya tidak akan dikerjakan jika proses sebelumnya belum selesai dikerjakan. 3. Proses Perancangan Perancangan sistem dimulai dimulai dengan proses pemindahan benda kerja dari tempat awalnya menuju ke conveyor untuk dilakukan proses pengecapan untuk benda logam. Sedangkan apabila material benda kerja adalah non-logam maka benda kerja akan didorong keluar dan tidak dilakukan proses pengecapan. Konsep perancangan sistem disusun sesuai metode VDI 2221[1] sebagai berikut: Geometri - Panjang 900 1000 mm - Lebar 400 500 mm - Tinggi 700 800 mm - Bentuk rancangan hemat material dan tempat. Material - Komponen tidak mudah rusak - Mudah diperoleh dan murah - Mudah dibentuk dan dikerjakan Kinematika - Komponen dapat bergerak rotasi. - Sebagian komponen bergerak translasi. - Beberapa komponen terpasang tetap Gaya - Kekakuan tinggi - Menggunakan kompresor udara. Energi - Energi berasal dari pneumatik Sinyal - Menggunakan PLC untuk pengontrolan proses Ergonomi - Nyaman dalam pengoperasian Langkah selanjutnya menentukan struktur fungsi yang memiliki definisi sebagai hubungan secara umum antara masukan dan keluaran dari mekanisme untuk menjalankan suatu fungsi pekerjaan tertentu, sedangkan fungsi keseluruhan adalah kegunaan mekanisme tersebut. Fungsi keseluruhan ini kemudian diuraikan menjadi beberapa sub fungsi sehingga diperoleh suatu definisi yang jelas dari sub fungsi yang ada terhadap sub fungsi yang baru dikembangkan sehingga keduanya dapat diuraikan secara terpisah. Dari analisis sub fungsi antara masukan dan keluaran berupa aliran energi dan sinyal, dapat ditentukan fungsi-fungsi yang menyusun sistem. Setelah dibuat struktur fungsi keseluruhan dari sub fungsinya, maka selanjutnya dicari prinsipprinsip solusi untuk memenuhi sub fungsi tersebut. Evaluasi akhir adalah tindakan yang dilakukan untuk memperoleh nilai kegunaan atau kelebihan dari solusi berkenaan dengan objek yang diberikan. Dengan membuat pohon objektif dan penilaian disertai dengan faktor-faktor pertimbangan atas varian yang muncul diperoleh varian terbaik menurut perancang. Pada bagian pemindahan material ini, benda kerja diletakkan pada tempatnya dan silinder akan 43

turun untuk mengambil benda kerja. Setelah silinder bergerak ke atas kembali maka aktuator rotari akan berputar 90 derajat untuk meletakkan benda kerja ke conveyor. Gambar 3 menunjukkan skema unit pemindahan material. Gambar 4. Unit pengecapan material Gambar 3. Unit pemindahan material Komponen yang digunakan pada unit pemindahan material antara lain sebuah silinder pneumatik kerja ganda dengan diameter 32 mm dan panjang langkah 150 mm, silinder rodless dengan diameter 20 mm dan panjang langkah 250 mm, aktuator rotari dengan sudut putar 90 derajat, katup solenoid 5/3, katup solenoid 3/2, suction cup, vacuum generator, dua buah katup solenoid 5/2, lima buah reed switch sensor dan lima buah limit switch. Pada saat benda kerja sudah berada di conveyor maka conveyor akan bergerak maju dan berhenti pada lokasi dimana akan dilakukan proses pemilahan antara benda logam dan non-logam dengan menggunakan sensor induktif. Apabila material benda kerja adalah non-logam maka benda kerja akan didorong keluar dari unit pengecapan, sedangkan apabila material benda kerja adalah logam maka conveyor akan bergerak maju hingga benda kerja berada pada pada lokasi pengecapan. Setelah benda kerja berada pada lokasi pengecapan maka silinder akan bergerak turun untuk melakukan proses pengecapan. Benda kerja akan didorong keluar setelah proses pengecapan selesai. Gambar 4 menunjukkan skema unit pengecapan material. Komponen-komponen yang digunakan pada unit pengecapan antara lain sebuah conveyor, silinder pneumatik kerja ganda dengan diameter 25 mm dan panjang langkah 50 mm, limit switch, sensor proksimitas induktif, dua buah silinder pneumatik kerja ganda dengan diameter 20 mm dan panjang langkah 20 mm, sensor proksimitas kapasitif, tiga buah katup solenoid 5/2, dan 6 buah reed switch sensor. Gambar 5 dan 6 menunjukkan skema sistem secara keseluruhan dan rancangan detail sistem terintegrasi. Gambar 5. Skema sistem secara kesuluruhan 44

untuk digunakan. Gambar 7 dan 8 menunjukkan diagram rangkaian pneumatik untuk unit pemindahan dan pengecapan material serta Gambar 9, 10 dan 11 menunjukkan step diagram untuk proses pemindahan material dan pengerjaan untuk benda non logam dan benda logam. Agar hasil rancangan alat sesuai dengan yang alat sesuai dengan hasil perancangan maka perlu dilakukan proses pengujian. Kesalahan maupun kegagalan dari program akan menyebabkan alat tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pengujian program dilakukan dengan pengecekan fungsi tombol. Hasil dari pengujian program dapat dilihat pada Tabel 1. Gambar 6. Rancangan detail sistem terintegrsi Pada sistem pemindahan material ini ada beberapa tombol yang digunakan dalam pengoperasian oleh operator. Adapun tombol yang digunakan antara lain: Tombol start Digunakan untuk memulai atau menjalankan siklus kerja dari program yang telah dibuat sehingga alat dapat berfungsi dengan benar sesuai dengan proses kerja alat Tombol stop Digunakan untuk menghentikan siklus kerja dari program yang telah dibuat sehingga alat dapat berhenti beroperasi bila telah mencapai akhir dari siklus Tombol emergency stop Digunakan untuk menghentikan semua langkah kerja dan operasi proses jika selama proses berlangsung terjadi hal yang tidak diinginkan Tombol continue Digunakan untuk melanjutkan langkah kerja yang telah dihentikan pada saat menekan tombol emergency stop. Tombol reset Digunakan untuk mengembalikan sistem pada keadaan awal. 4. Analisis Hasil Rancangan Rancangan bentuk komponen dari sistem dengan struktur maupun mekanisme yang diperlukan telah dibuat sesederhana mungkin, namun pada umumnya sistem tersebut relatif cukup rumit, oleh sebab itu dilakukan banyak perubahan dan penyesuaian baik dari segi disain bentuk, maupun disain kinematik untuk lebih menyederhanakan mekanisme tersebut tanpa mengurangi tujuan memenuhi kebutuhan objektif fungsionalnya. Seluruh komponen dianalisis kekuatan dan kekakuannya untuk memperoleh kepastian aman Gambar 7. Diagram pneumatik unit pemindah Gambar 8. Diagram pneumatik unit pengecapan Gambar 9. Step diagram unit pemindah material 45

Gambar 10. Step diagram proses pengerjaan untuk benda non logam Tabel 1. Hasil uji program Pengamatan Sistem tidak bekerja sebelum tombol start ditekan Alat bekerja secara kontinu setelah tombol start ditekan Bila tombol stop ditekan setelah start, sistem akan bekerja untuk satu siklus, setelah itu berhenti Tombol emergency stop dapat dioperasikan setiap saat pada kondisi kerja. Bila tombol emergency stop tertekan, sistem berhenti bekerja, silinder kembali ke posisi semula, dan semua tombol tidak berfungsi Bila tombol emergency stop dilepas setelah ditekan, sistem tidak akan bekerja bila langsung ditekan start Bila tombol emergency stop dilepas setelah ditekan, tombol reset harus ditekan untuk me-reset program Setelah di-reset sistem dapat bekerja kembali setelah tombol start ditekan Hasil Gambar 11. Step diagram proses pengerjaan untuk benda logam Dengan hasil yang didapat setelah beberapa tahapan pengujian, maka program dinyatakan baik dan dapat digunakan pada sistem. Uji program adalah hal yang penting dalam membuat sistem. Hal penting yang harus diuji setelah uji program adalah pengujian sistem pneumatik dari alat tersebut. Pengujian sistem pneumatik dilakukan untuk mengetahui tekanan yang sesuai untuk alat tersebut. Pengujian alat dilakukan dengan pengaturan air service unit dari tekanan 0 sampai 8 bar. Hasil pengujian ditunjukan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil uji alat Tekanan Hasil (bar) 0 Sistem tidak bekerja 2 Sistem bekerja tersendat 4 Sistem bekerja agak tersendat 6 Sistem bekerja agak cepat 8 Sistem bekerja terlalu cepat Dengan hasil yang didapat setelah beberapa tahapan pengujian, maka tekanan yang diambil adalah 6 bar karena dengan tekanan tersebut sistem dapat bekerja dengan baik. Dari hasil uji coba dapat disimpulkan bahwa sistem yang dirancang dapat bergerak dan berfungsi dengan baik dan sesuai rancangan. 5. Kesimpulan Setelah menilik telaah konsep rancangan, kemudian diwujudkan pembuatannya hingga pada pengujian operasional sistem, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : Rancangan yang dihasilkan selanjutnya diwujudkan atau dirakit sesuai rancangan detail, ternyata mekanisme dapat berfungsi dengan baik sebagai sistem pemindahan material otomatis ; memerlukan waktu 20 detik untuk satu siklus proses. Parameter geometri rancangan dengan panjang 935 mm, lebar 435 mm, dan tinggi 735 mm dapat terpenuhi dan memenuhi standar kerja yang nyaman serta bentuk rancangan hemat 46

material, dalam arti penggunaan material relatif sedikit. Gaya yang diperlukan untuk pengoperasian hanya menekan tombol kontrol sebagai sinyal ke penggerak. Dalam hal perakitan, massa dan geometri mekanisme mudah dibongkar-pasang, sebagai nilai tambah ukurannya yang relatif tidak terlalu besar dan mudah untuk dipindahkan. Ditinjau dari segi estetika, patut diakui bahwa penampilan yang tidak terlalu baik terutama pada permukaan, hal ini disadari memang tidak dituntut estetika yang baik, mengingat sistem ini digunakan pada bidang industri dan tidak untuk dilihat oleh publik. Daftar Pustaka [1] Pahl, G. & Beitz, W, 2006, Engineering Design: A Systematic Approach, The Design Council, London. [2] Ullman, D.G, 1997, The Mechanical Design Process, second edition, McGraw-Hill, New York. [3] Bliesener, R, et. al. 2002, Programmable Logic Controllers, Festo Didactic GmbH, Denkendorf. [4] Marion, Green, 2004, Rancang Bangun Alat Pemindah dan Pengerjaan Stempel Pada Benda Kerja dengan Sistem Pneumatik, Tugas Akhir Sarjana Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unika Atma Jaya, Jakarta 47