Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inkuiri Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CTL DI KELAS V SD INPRES 03 TERPENCIL BAINA A

Nuriati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Pada Mata Pelajar IPA di kelas IV SD Terpencil Bainaa Barat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 4 ISSN X. Rismawati. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Penerapan Pendekatan Resource Based Learning Pada Materi Energi Dan Perubahannya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Cendanapura

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Terhadap Gerak Benda Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Kelas IV Dengan Metode Demonstrasi Pada SD Inpres Gunung Sari

Penerapan Experiential Learning

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Samriani. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Bimbingan Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD Inpres 1 Bainaa

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 7 ISSN X FARIDA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD INPRES 2 MENSUNG

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Teknik Modeling di Kelas III SD Terpencil Gondalon

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa Melalui Model

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Oleh : Vira Ismis Kairat

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pembagian Bilangan Cacah melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD Inpres 3 Palasa

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SOAL CERITA DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE CTL PADA SISWA KELAS X-1 DI SMA NEGERI 1 TEBING TINGGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI PANAS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita Rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas V SDN Watutinonggo

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

ABSTRAK. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 1 ISSN X. Fitriah, Najamuddin Laganing, dan Yusdin B.M. Gagaramusu

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

Isman Uspan, Bonifasius Saneba, dan Jamaludin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Volume Kubus dan Balok di Kelas IV SDN 1 Balukang

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode CTL (Contextual Teaching And Learning) di Kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a Ruiyati, Samsurizal M. Suleman, dan Lestari MP Alibasyah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Masalah dan penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa di kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui metode CTL. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilaksanakan 2 siklus yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diambil adalah data kualitatif yaitu data hasil observasi diperoleh dari hasil pengamatan situasi pembelajaran, serta data kuantitatif yaitu data hasil belajar diperoleh dari hasil tes. Hasil penelitian siklus I diperoleh tuntas secara individu 7 orang dan belum tuntas individu 4 orang dengan presentase daya serap klasikal 79,54% dan ketuntasan belajar klasikal 63,64%. Hasil belajar siklus II seluruh siswa dinyatakan lulus 100% dengan presentase daya serap klasikal 87,27%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a. Kata Kunci: Hasil Belajar, IPA, CTL I. PENDAHULUAN Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki sebagai hasil kegiatan pembelajaran. Gagne Menyatakan prestasi belajar ada lima kemampuan ditinjau dari hasil belajar, yaitu kemampuan intelektual, pengetahuan (kognitif), informasi verbal, sikap dan kemampuan motorik. Sedangkan Bloom dalam Dahar (1989), membedakan hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif (pengetahuan), ranah efektif (sikap), ranah psikomotor (keterampilan motorik). Secara etimologi, hasil belajar berasa dari kata hasil dan belajar. Hasil artinya pelajaran yang di peroleh dari kegiatan belajar di sekolah atau di tingkat penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan mata pelajaran (Anonim, 1997). Sedangkan belajar artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Ada dua hal 212

penting dalam mengungkapkan pengertian hasil belajar, yaitu perubahan taraf pengetahuan terhadap sesuatu, dan perubahan tersebut akan diketahui melalui proses pengukuran. Ini sesuai dengan yang dikemukakan Mappa (1986) bahwa hasil belajar merupakan indikator kualitas dan pengetahuan yang dimiliki seseorang. Menurutnya belajar itu merupakan makna sebagai kegiatan yang secara sadar dilakukan seseorang untuk sebuah perubahan pengetahuan. Sudjana (2004) menyatakan dalam proses belajar mengajar, kita tidak dapat melepaskan diri dari tes, tes juga merupakan salah satu cara untuk memotivasi dan membimbing siswa dalam belajar. Sebagai pengajar percaya tes yang sering dilakukan akan menghasilkan kebiasaan dan hasil belajar yang baik. Hasil belajar dapat diukur dengan angka-angka yang bersifat pasti. Sehingga dapat dikatakan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia mengalami pengalaman belajarnya. Hasil belajar mencakup beragam tujuan yang dapat memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan peningkatan nilai siswa pada pelajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran CTL dapat memberi keuntungan baik pada siswa maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik Arends,( 2001). Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi dan mendorong murid membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan melibatkan tujuh komponen utama pelajaran efektif, yakni kontruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan dan penilaian sebenarnya Nurhadi,( 2002). Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning dapat mengembangkan dan meningkatkan kreativitas anak dalam memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungannya, karena dengan berpikir kreatif melibatkan rasa ingin tahu dan bertanya murid sehingga permasalahan ini terpecahkan dengan 213

mengembangkan antar permasalahan dengan konteks kehidupan nyata yang dihadapinya (Elaine, 2006). Menurut Jozua (2003) bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu konsep tentang pembelajaran yang membantu guru-guru untuk menghubungkan isi bahan ajar dengan situasi-situasi dunia nyata serta penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan pekerja serta terlibat aktif dalam kegiatan belajar yang dituntut dalam pelajaran. Pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang memungkinkan siswa memperkuat, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademisnya dalam berbagai latar sekolah dan di luar sekolah untuk memecahkan seluruh persoalan yang ada dalam dunia nyata. Pembelajaran kontekstual terjadi ketika siswa menerapkan dan mengalami apa diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah rill yang berasosiasi dengan peranan dan tanggung jawab mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, siswa dan selaku pekerja Kunandar, (2007). Sementara itu, Sanjaya (2008) mengemukakan bahwa CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi keidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka. Beranjak dari beberapa pengertian di atas, hakekat pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi pelajaran yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Sofyan, (2007). Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang penerapan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning sehingga dapat memberikan kontribusi hasil belajar IPA. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah apakah metode Contextual Teaching and Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA Siswa kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a? Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil 214

belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui penerapan metode Contextual Teaching and Learning Siswa kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SD Inpres 3 Terpencil Baina a subjek penelitian ini adalah kelas IV dengan jumlah 9 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, mengacu pada tahapan PTK model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu: Perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Sumber data penelitian adalah siswa dan guru. Jenis data yang didapatkan adalah data kualitatif yaitu data hasil observasi diperoleh dari hasil pengamatan situasi pembelajaran saat dilakukannya tindakan dan data kuantitatif yang berupa data hasil belajar diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. Teknik yang digunakan dalam menganalisis data dan menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus (Dekdikbud, 2001): 1. Daya serap individual siswa % Skor yang Diperoleh Siswa Daya Serap Individual = Skor Maksimal Soal x 100% Suatu individu dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap individu sekurang-kurangnya 65%. 2. Ketuntasan belajar klasikal % Tuntas Belajar Banyaknya Siswa yang Tuntas = Banyaknya Siswa Seluruhnya x 100% Suatu kelas dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika persentase yang dicapai sekurang-kurangnya 65%. 3. Daya Serap Klasikal % Skor Total Peserta Tes Daya Serap Klasikal = x 100% Skor Maksimal Peserta Tes Suatu kelas dikatakan tuntas daya serap klasikal jika presentase yang dicapai sekurang-kurangnya 65%. 215

Analisis data observasi menggunakan analisis presentase skor yang diperoleh dari masing-masing indikator dijumlah dan hasilnya disebut jumlah skor. Selanjutnya dihitung presentase nilai rata-rata dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal dikalikan 100% dengan rumus: Presentase Nilai Rata - Rata (NR) = Jumlah Skor Skor Maksimal x 100% Kriteria taraf keberhasilan tindakan ditentukan sebagai berikut: 80%<NR 100% : Kriteria sangat baik 60%<NR 80% : Kriteria baik 40%<NR 60% : Kriteria cukup 20%<NR 40 % : Kriteria kurang 0% <NR 20% : Kriteria sangat kurang (Ali dalam Sutrisna, 2013). Penelitian ini dikatakan berhasil, jika hasil belajar siswa secara individu telah mencapai ketuntasan individu minimal 65% dan ketuntasan klasikal 65%. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Siklus I di adakan tiga kali tatap muka yaitu pertemuan pertama dan kedua kegiatan belajar mengajar dan pertemuan ketiga yaitu 2 kali pembelajaran dan 1 kali evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa pada siklus I. Siklus II juga dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pertemuan keempat dan kelima dilaksanakan kegiatan belajar mengajar dan pertemuan keenam yaitu evaluasi belajar tindakan siklus II. Jadi, penelitian ini dilaksanakan enam kali pertemuan. Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I Aspek yang dinilai Skor Motivasi: Memanfaatkan energi 2 Guru membagi kelompok kerja 2 Guru menjelaskan materi yang diajarkan 2 Guru meminta peserta didik mengambil alat percobaan perambatan 4 bunyi Guru memerintahkan peserta didik melaksanakan kerja kelompok 3 Guru membimbing siswa dalam bekerja sama 3 Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan dari hasil 3 percobaan Guru memberi penguatan atas hasil kerja peserta didik 3 216

Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman dari hasil 2 percobaan. Jumlah skor yang diperoleh 24 Jumlah skor maksimal 36 Presentasi 66,67% Hasil observasi guru siklus I, seperti yang terlihat pada tabel 1 di atas diperoleh skor 22 dari skor maksimal 36, sehingga diperoleh prosentase 66,67%. Berdasarkan hasil prosentase tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru untuk tindakan hasil siklus 1 tergolong kategori cukup. Tabel 2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Aspek yang dinilai Skor Siswa termotivasi oleh pertanyaan guru 2 Siswa duduk berdasarkan kelompok kerja 2 Siswa mendengarkan materi yang diajarkan 2 Peserta didik mengambil alat percobaan perambatan panas 3 Peserta didik melaksanakan kerja kelompok sesuai perintah guru 3 Guru membimbing siswa dalam bekerja sama 2 Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan dari hasil 3 percobaan Mempresentasikan hasil kerja peserta didik 2 Siswa membuat rangkuman dari hasil percobaan yang dibimbing oleh guru 2 Jumlah skor yang diperoleh 21 Jumlah skor maksimal 36 Presentasi 58,33% Hasil observasi siswa siklus 1, seperti yang terlihat pada tabel 2 di atas diperoleh skor 21 dari skor-skor maksimal 36, sehingga diperoleh prosentase 58,33%. Berdasarkan hasil prosentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa untuk tindakan siklus 1 tergolong kategori cukup. 217

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I No Nama Siswa Nomor dan Bobot Soal Ketuntasan Jumlah 1 2 3 4 Nilai Ya Tidak 25 25 25 25 1 Rita 20 20 20 0 60 2 Rusni 20 20 20 0 60 3 Hazra 25 25 25 25 100 4 Asripa 20 20 25 20 85 5 Umiati 20 20 20 0 60 6 Elsin 20 20 25 20 85 7 Fitri 20 20 25 20 85 8 Dewi Sartika 20 20 20 0 80 9 Uteng 20 20 20 0 60 10 Yusni 25 25 25 25 100 11 Hidayatullah 25 25 25 25 100 Jumlah Skor 875 Skor Maksimal 1100 Prosentase Tuntas Klasikal 63,64% Prosentase Daya Serap Klasikal 79,54% Berdasarkan hasil belajar siswa siklus 1 seperti yang terlihat pada tabel 3 di atas, dengan jumlah siswa 11 orang dapat dilihat bahwa skor yang tertinggi yaitu 100 hanya diperoleh 3 siswa saja, sedangkan nilai terendah yaitu 60, oleh 4 orang siswa. Banyaknya siswa yang tuntas 7 orang dan siswa yang belum tuntas 4 orang, sehingga diperoleh prosentase ketuntasan belajar klasikal yaitu 63,64% dan prosentase daya serap klasikal 79,54%. Dari hasil pelaksanaan siklus 1 selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh hasil refleksi sebagai berikut: a) Pada kegiatan pendahuluan khususnya dalam penyampaian tujuan dan apersepsi dinilai masih kurang; b) Motivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran masih kurang; dan c) Pada saat proses belajar mengajar siswa belum sepenuhnya memperhatikan informasi yang disampaikan oleh guru. 218

Tabel 4. Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Aspek yang dinilai Skor Motivasi: Memanfaatkan energi 4 Guru membagi kelompok kerja 4 Guru menjelaskan materi yang diajarkan 4 Guru meminta peserta didik mengambil alat percobaan perambatan bunyi 4 Guru memerintahkan peserta didik melaksanakan kerja kelompok 4 Guru membimbing siswa dalam bekerja sama 3 Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan 4 Guru memberi penguatan atas hasil kerja pesrta didik 4 Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman dari hasil percobaan. 4 Jumlah skor yang diperoleh 35 Jumlah skor maksimal 36 Presentasi 97,22% Hasil observasi guru siklus II, seperti yang terlihat pada tabel 4 di atas diperoleh skor 35 dari skor maksimal 36, sehingga diperoleh prosentase 97,22%. Berdasarkan hasil prosentase tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru untuk tindakan siklus II tergolong kategori sangat baik. Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Aspek yang dinilai Skor Siswa termotivasi oleh pertanyaan guru 4 Siswa duduk berdasarkan kelompok kerja 4 Siswa mendengarkan materi yang diajarkan 4 Peserta didik mengambil alat percobaan perambatan panas 4 Peserta didik melaksanakan kerja kelompok sesuai perintah guru 4 Guru membimbing siswa dalam bekerja sama 3 Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan dari hasil 4 percobaan Mempresentasikan hasil kerja peserta didik 4 Siswa membuat rangkuman dari hasil percobaan yang dibimbing oleh guru 3 Jumlah skor yang diperoleh 34 Jumlah skor maksimal 36 Presentasi 94,44% 219

Hasil observasi siswa siklus II, seperti yang terlihat pada tabel 5 di atas diperoleh skor 34 dari skor maksimal 36, sehingga diperoleh prosentase 99,44%. Berdasarkan hasil prosentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa untuk tindakan siklus II tergolong kategori sangat baik. Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus II No Nama Siswa Nomor dan Bobot Soal Ketuntasan Jumlah 1 2 3 4 5 Nilai Ya Tidak 20 20 20 20 20 1 Rita 20 20 20 20 0 80 2 Rusni 20 20 20 20 0 80 3 Hazra 25 20 20 20 20 100 4 Asripa 20 20 20 20 20 100 5 Umiati 20 20 20 20 20 100 6 Elsin 20 20 20 20 20 100 7 Fitri 20 20 20 20 0 80 8 Dewi Sartika 20 20 20 0 20 80 9 Uteng 20 20 20 0 20 80 10 Yusni 20 20 0 20 20 80 11 Hidayatullah 20 20 0 20 20 80 Jumlah Skor 960 Skor Maksimal 1100 Prosentase Tuntas Klasikal 100% Prosentase Daya Serap Klasikal 87,27% Berdasarkan hasil belajar siswa siklus II seperti yang terlihat pada tabel 6 di atas, dengan jumlah siswa 11 orang dapat dilihat bahwa skor yang tertinggi yaitu 100 hanya diperoleh 4 siswa, sedangkan nilai terendah yaitu 80, oleh 7 orang siswa. Pada siklus II semua siswa dinyatakan tuntas, sehingga diperoleh prosentase ketuntasan belajar klasikal yaitu 100% dan daya serap klasikal mengalami peningkatan menjadi 87,27%. Dari hasil pelaksanaan siklus II selama kegiatan belajar mengajar berlangsung diperoleh hasil refleksi sebagai berikut: a) Pada kegiatan pendahuluan khususnya dalam penyampaian tujuan dan apersepsi dinilai sudah baik; b) Motivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran sudah baik; dan c) Pada saat proses belajar mengajar berlangsung siswa sudah hampir sepenuhnya memperhatikan informasi yang disampaikan oleh guru. 220

Pembahasan Hasil observasi guru pada siklus I diperoleh persentase 66,67%, dan persentase aktivitas siswa 58,33%, sedangkan hasil evaluasi pada siklus I nilai tertinggi 100 dan yang mencapai nilai tersebut hanya 3 orang, sedangkan nilai terendah 60 oleh 4 orang siswa. Siklus ini ada 4 orang siswa nilainya tidak memenuhi standar ketuntasan yaitu 65, dengan demikian pada siklus I ini ada 4 orang siswa dinyatakan tidak tuntas. Banyaknya siswa tidak tuntas, secara tidak langsung mempengaruhi prosentase daya serap klasikal yang hanya mencapai79,54% dan prosentase ketuntasan belajar klasikal 63,64%, hal ini disebabkan karena pada siklus I guru lebih banyak menggunakan metode ceramah pada saat mengajar tidak menggunakan metode CTL (contextual Teaching and Learning) sehingga siswa hanya sebagai pendengar dan tidak terlibat secara aktif dalam kegiatan tersebut sebab siswa belum termotivasi dalam memberikan tanggapan pada saat kegiatan diskusi berlangsung melihat hasil siklus I, yang kurang sesuai dengan hasil yang diharapkan maka perlu diadakan perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi siswa dan guru serta hasil tes akhir tindakan di atas maka peneliti merencanakan siklus II agar proses pembelajaran dengan metode Contextual Teaching and Learning (CTL) ini lebih efektif dan efisien, guru berusaha untuk meminimalkan kekurangan yang terdapat di siklus I dengan melakukan refleksi. Guru berusaha memotivasi siswa supaya lebih aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dan memberi bimbingan agar siswa lebih berani dalam mengemukakan pendapatnya dan memberikan waktu yang cukup untuk siswa dalam memberikan tanggapannya, agar siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Adanya peningkatan kinerja guru belajar siswa dimana skor tertinggi mencapai nilai 100. Meskipun ada beberapa siswa memperoleh nilai dibawah 100 akan tetapi sudah memenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan sehingga pada siklus II ini dinyatakan tuntas. Pada siklus II semua aspek kegiatan guru dan aktivitas kegiatan siswa dinilai baik bahkan ada yang dinilai sangat baik. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan terlaksananya hampir keseluruhan indikator yang diamati pada setiap pertemuan pada proses pembelajaran. Guru sudah mampu membimbing dan memotivasi siswa 221

dalam pembelajaran serta memberikan waktu yang cukup untuk siswa dalam mengemukakan pendapatnya. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selam pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa metode CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Inpres 3 Terpencil Baina a. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data selama pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II. Pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 63,64% dengan daya serap klasikal sebesar 79,54% kemudian pada siklus II mengalami peningkatan ketuntasan belajar siswa klasikal yaitu 100% dan daya serap klasikalnya meningkat 87,27%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dan pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan penelitian maka dapat disarankan guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan mata pelajaran yang lain, maka metode CTL (Contextual Teaching and Learning) perlu diterapkan agar siswa lebih memahami konsep yang diajarkan. 222

DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Aly dan Eny Rahma. (2008). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Anonim. (1997). Petunjuk Pembuatan dan Pemanfaatan Media Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Arends. (2001). Pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Bumi Aksara. Bomb, Aliz. (2013). Langkah-Langkah Pembelajaran Contextual. [online] http://alizbomb.blogspot.com/ [2 Maret 2014] Dahar. (1989). Membedakan Hasil Belajar. Jakarta: Depdiknas. Depdikbud. (2001). Pelangi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Dimnyati dan Mujiono. (2002). Penelitian Hasil Proses. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Jozua Sabandar. (2003). Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Kunandar. (2007). Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Granfindo Persada. Mappa, S, (1986). Teori Belajar Orang Dewasa. Jakarta: Dikti, Depdikbud. Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan suatu Pendidikan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Oktaviani Erna. (2013). Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sofyan, Gusarmin dan Amiruddin B. (2007). Modul Diklat Profesi Guru Model- Model Pembelajaran I. Kendari: Universitas Haluoleo. Sudjana, N. (2004). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 223