BAB I PENDAHULUAN. maksimal dan mampu memberikan yang terbaik kepada perusahaan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kegiatan perusahaan. Karyawan menjadi perencana, pelaku, dan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap setiap individu yang berada dalam organisasi. Setiap individu yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. berarti dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara, baik peranannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Dewasa ini perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan yang tidak dapat kita prediksi sebelumnya. Dengan adanya suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa adalah perbankan. Di era

BAB I PENDAHULUAN. uang giral serta sistem organisasinya. Lembaga keuangan dibagi menjadi lembaga

BAB I PENDAHULUAN. peraturan undang undang no 21 tahun 2008 pasal 25 1 yaitu: BPRS tidak. kegiatan usaha perasuransian dan melakukan penyertaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu pemicu keberhasilan perusahaan dikarenakan oleh sumber

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan uang banyak berdiri bank bank konvesional yang memberikan

ANALISIS PENGARUH COST OF FUND (COF) TERHADAP BASE LENDING RATE (BLR) PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. dasar kepercayaan. Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. memberdayakan karyawan agar karyawan mampu melaksanakan pekerjaan dengan. utama untuk mendorong keberhasilan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja, suatu perusahaan menjalankan aktivitasnya akan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan sangat tergantung pada kemampuan SDM atau karyawannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. nasabah. Masing-masing bank berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tercapainya tujuan dari perusahaan, jika sumber daya manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 dalam buku Malayu S.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah pembiayaan semakin beragam pula produk bank yang di tawarkan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Agar dapat lebih unggul dalam persaingan perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat membawa

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. Diera globalisasi saat ini kinerja karyawan merupakan salah satu aset

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting bagi suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. yang besar terhadap perekonomian. Setiap bank memiliki cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia umumnya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Dalam. undang-undang tersebut, dinyatakan pula bahwa BPR berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan permodalan yang masih tergolong tinggi seperti pada CAR yang berada

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kebutuhan keuangan masyarakat terus meningkat. Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan penyediaan dana untuk perkembangan pembangunan atau untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertama dalam mejalankan bisnis perbankan. yang sesuai dengan kondisi pasar. Nasabah lebih cenderung memilih bank yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sektor perbankan dapat dikatakan menjadi salah satu sektor paling. fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian nasional dibanding sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah menjadi fenomena yang tidak dapat dihindarkan dalam

KONTRIBUSI BANK PERKREDITAN RAKYAT UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN EKONOMI DALAM UPAYA PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Banyaknya jumlah bank yang ada di Indonesia membuat masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perantara dibidang keuangan (financial intermediary) semakin meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang diharapkan akan membentuk profesionalisme masing-masing karyawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dessler (2000)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai agent of development, namun dalam hal ini masih dibebankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

Bab 1. Pendahuluan. Dalam era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. inovatif dalam mengembangkan dan memperoleh sumber-sumber dana. baru. Dengan liberalisasi perbankan tersebut, sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2). deposito yang sebagaimana dapat menjadi alternatif untuk berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

BAB I PENDAHULUAN. keserasian, keselarasan dan keseimbangan unsur-unsur pemerataan pembangunan,

Dr. Harry Azhar Azis, MA. WAKIL KETUA KOMISI XI DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service, stabilitas ekonomi di lain pihak.

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan keuangan syariah yang tumbuh dan berkembang pesat dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi atau perusahaan untuk dapat bertahan di era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi seperti jasa

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah di Indonesia pertama didirikan tahun 1992 meskipun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang baru, jumlah unit usaha bordir yang tercatat selama tahun 2015 adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

PENDAHULUAN. oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi keuangan dan

I. PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan terpenting dan sangat. bank bagi perkembangan dunia usaha juga dinilai cukup signifikan, dimana bank

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat diperlukan di dalam perusahaan agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Karyawan adalah sumber daya manusia yang menjadi pelaku dalam setiap kegiatan perusahaan, oleh karena itu karyawan harus dapat dikelola dengan baik oleh manajemen sumber daya manusia. Di era globalisasi ini seseorang dituntut untuk dapat mempunyai kompetensi diri yang baik. Tuntutan di era globalisasi didasari dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dengan pesat, yang membuat para karyawan harus dapat meningkatkan kinerja dan mampu menyesuaikan diri dengan sistem kerja yang berlaku di dalam perusahaan. Tekanan didalam perusahaan perlu diberikan agar karyawan dapat bekerja dengan maksimal dan mampu memberikan yang terbaik kepada perusahaan. Kinerja adalah suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara,2006:67). Kemudian menurut Maluyu S.P. Hasibuan (2006:34) mengemukakan : Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang daam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan 1

2 karyawan. Kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak karyawan memberikan kontribusi kepada perusahaan. Gambar 1.1 Keadaan Kinerja BPR Sumatera Utara tahun 2013 Pertumbuhan Aset Penyaluran Kredit Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp 909,74 M Rp 654,75 M Rp 635,95 M Sumber : Artikel Dewi Ardhiani (2013) Berdasarkan data mengenai kinerja BPR yang ada di Sumatera Utara tahun 2013 bahwa Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sumatera Utara tergolong belum maksimal dilihat dari jumlah kredit yang telah disalurkan dari total kredit keseluruhan perbankan di Sumut sebesar Rp 133 triliun. Menurut Ketua DPD Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Sumatera Utara Magus Sitindaon mengakui masih kecilnya jumlah kredit yang disalurkan oleh BPR karena keterbatasan jaringan, teknologi, serta permodalan. Hal tersebut menyebabkan belum banyaknya masyarakat yang memahami pentingnya BPR sebagai perbankan yang memberikan kredit bagi usaha mikro, kecil, pegawai maupun pensiunan yang belum terjangkau bank umum. Persaingan dengan bank umum dan lembaga keuangan lainnya juga memperngaruhi kompetisi BPR apalagi hampir seluruh pasar BPR yaitu pihak UMKM dipengaruhi oleh bank umum. Belum adanya perusahaan yang menjamin dan menalangi dana kredit menyebabkan agunan sepenuhnya harus ditanggung nasabah yang meminjam dana dari BPR, kredit macet juga ditangani sendiri oleh

3 BPR. Berbeda dengan bank umum yang perkreditannya dijamin oleh Askrindo dan Jamkrindo. Gambar 1.2 Keadaan Kinerja BPR Sumatera Utara Bulan Februari-April Tahun 2014 Bulan Pertumbuhan Aset Penyaluran Kredit Dana Pihak Ketiga Februari Rp 980 M - - Maret Rp 983 M 1,26 % 1,69 % April Rp 978 M 0,41 % 0,97 % Sumber : Artikel Febrany Putri (2014) Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sumatra Utara sejak awal tahun lalu tak mengalami pertumbuhan signfikan. Statistik perbankan Otoritas Jasa Keungan (OJK) pada April 2014 mencatat, kinerja BPR di Sumut berdasarkan pertumbuhan aset, penyaluran kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), tak terlalu menggembirakan. Pertumbuhan aset, misalnya, setelah sempat tumbuh tipis pada Februari dan Maret 2014 yakni masing-masing Rp980 miiar dan Rp983 miliar, pada April 2014 kembali merosot Rp 978 miliar. Penyaluran kredit justru melambat dari 1,26% month to month pada Maret 2014, menjadi hanya 0,41% mtm pada April 2014. Tercatat, peyaluran kredit BPR di Sumut mencapai Rp 720 miliar dari Rp 723 miliar pada Maret 2014. Adapun, pertumbuhan DPK pada April 2014 hanya 0,97% mtm dibandingkan dengan pada Maret 2014 1,69% mtm. Pada April 2014 DPK BPR di Sumut mencapai Rp726 miliar dari Rp719 miliar pada bulan sebelumnya (Febrany Putri,2014) Dari data diatas dapat dilihat adanya permasalahan kinerja perusahaan yang disebabkan oleh kinerja karyawan sehingga kinerja BPR di Sumatera Utara mengalami penurunan dan kurang optimal. Perbaikan kinerja karyawan menjadi

4 pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan kinerja yang tinggi, karyawan akan berusaha sebaik mungkin untuk membantu meningkatkan kinerja perusahaannya karena kinerja perusahaan tercermin dari kinerja karyawannya. Dari fenomena diatas dapat dilihat yang menghambat kinerja BPR adalah penyaluran Kredit dan produk yang ditawarkan oleh BPR. Kredit merupakan salah satu produk yang ditawarkan oleh BPR, maka dari itu karyawan harus lebih mampu menarik nasabah demi meningkatkan penyaluran kredit, meningkatkan pertumbuhan aset dan Dana Pihak Ketiga. Target yang selalu dibuat untuk menarik nasabah selalu menjadi tuntutan yang berat saat karyawan tidak bisa mencapai target yang seharusnya yang menimbulkan stres bagi karyawan tersebut. Tuntutan dan tekanan yang timbul dan berlangsung secara terus menerus berpotensi menimbulkan kecemasan. Dampak yang sangat merugikan dari adanya kecemasan yang sering dialami oleh karyawan adalah stres. Stres merupakan reaksi emosi dan fisik akibat kegagalan individu dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan dan tekanan di era globalisasi ini. Stres adalah interaksi individu dengan lingkungan, tetapi kemudian diperinci defenisi sebagai berikut; respon adaptif yang dihubungkan oleh perbedaan individu dan atau proses psikologi yang merupakan konsekuensi tindakan, situasi, atau kejadian eksternal (lingkungan) yang menempatkan tuntutan psikologis dan atau fisik yang berlebihan pada seseorang. (Luthans, 2006; 440). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena

5 tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap individu dalam menghadapinya dapat berbeda. Stres yang dialami karyawan dapat mempengaruhi kinerja karyawan baik secara positif maupun negatif. Stres kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja dapat dilihat pada gejala stres kerja ada tujuh yaitu: kepuasan kerja rendah, kinerja yang menurun, semangat dan energi menjadi hilang, komunikasi tidak lancar, pengambilan keputusan jelek, kreativitas dan inovasi kurang, dan bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif (Rivai dan Mulyadi,2003:309). Stres kerja mempengaruhi kinerja juga dibuktikan dari hasil penelitian oleh Habibullah Jimad dan Iin Apriyani Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bagian Pelayanan Pada Dinas Kependudukan Kota Bandar Lampung bahwa stres kerja sangat mempengaruhi kinerja pegawai bagian pelayanan pada Dinas Kependudukan Kota Bandar Lampung (Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 5 No. 3 Mei. 2009). Faktor lain selain stres kerja yang mempengaruhi kinerja adalah tingkat kompetensi karyawan. Kompetensi merupakan aspek kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, nilai, atau karakteristik pribadi yang memungkinkan pekerja mencapai keberhasilan dalam menyelesaikan pekerjaan mereka melalui pencapaian hasil atau keberhasilan dalam menyelesaikan tugastugas (Noe, 2002: 94). Kompetensi juga berhubungan dengan kinerja dimana, jika kompetensi seorang karyawan baik maka kinerja yang dihasilkan sangat baik dan akan mampu untuk menghadapi permasalahan kerja yang ada di dalam

6 perusahaan.kinerja seseorang tergantung pada kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. PT BPR NBP 20 Delitua adalah anak perusahaan PT Nusantara Bona Pasogit yang bergerak di bidang perkreditan rakyat. Misi BPR NBP 20 adlah Perusahaan Perbankan yang menawarkan produk terbaik. Produk yang ditawarkan adalah tabungan, deposito, dan kredit. Fenomena-fenomena yang terjadi di dalam PT BPR NBP 20 Delitua menurut hasil observasi dan wawancara dimana para karyawan mendapatkan tugas yang deadline hingga membuat kondisi fisik dan psikologis mereka terganggu juga menjadi tidak dapat berkonsentrasi yang membuat karyawan bingung dalam menyelesaikan pekerjaan deadline. Juga permasalahan kompetensi karyawan dalam pencapaian target penyaluran produk yang mereka tawarkan agar nasabah semakin bertambah. Tekanan tugas yang diberikan sering membuat karyawan mengeluh dan merasa stres dengan waktu penyelesaian tugas mereka yang dianggap terlalu cepat dan target nasabah yang harus di dapat untuk meningkatkan kinerja PT BPR NBP 20 Delitua. Berdasarkan fakta yang terjadi dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan akan rendah jika tekanan tugas yang terlalu berlebihan dan kompetensi yang mereka punya kurang dalam menyelesaikan tugas hingga mengalami stres dalam bekerja yang berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan yang optimal. Oleh karena itu perlu adanya suatu penelitian yang mengkaji tentang faktor-faktor penyebab rendahnya kinerja karyawan pada PT. BPR NBP 20 Delitua.

7 Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Stres Kerja dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan PT BPR NBP 20 Delitua 1.2.Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang masalah yang telah dijelaskan, penulis mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan PT BPR NBP 20 Delitua. 2. Bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT BPR NBP 20 Delitua. 3. Bagaimana pengaruh stres kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT BPR NBP 20 Delitua. 1.3.Pembatasan Masalah Setelah mengidentifikasikan permasalahan, penulis membatasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan PT BPR NBP 20 Delitua. 2. pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT BPR NBP 20 Delitua. 3. pengaruh stres kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT BPR NBP 20 Delitua.

8 1.4.Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan PT BPR NBP 20 Delitua. 2. Apakah terdapat pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT BPR NBP 20 Delitua. 3. Apakah terdapat pengaruh stres kerja dan kompetensi secara simultan terhadap kinerja karyawan PT BPR NBP 20 Delitua. 1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan. 2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan. 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang di peroleh dari penelitian ini ada 2 yaitu : 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan khususnya tentang stres kerja, kompetensi, kinerja karyawan serta mengetahui sejauh mana

9 hubungan antara teori yang diperoleh di perkuliahan dengan kondisi nyata yang ada di lapangan. 2. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi PT. BPR NBP 20 Delitua sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam mengatasi permasalahan mengenai stres kerja dan kompetensi untuk meningkatkan kinerja karyawan. 3. Bagi Universitas Negeri Medan Sebagai literatur kepustakaan bidang penelitian mengenai pengaruh stres kerja dan kompetensi terhadap kinerja karyawan. 4. Bagi Pihak Lain Sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang ingin mengadakan penelitian sejenis pada masa yang akan datang.