BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menentu, hal ini dikarenakan ketidak pastian politik dan perekonomian dalam

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan karyawan tidak dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Sewa Guna Usaha ( Leasing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. yang kompleks serta berubah secara konstan. Kemajuan dalam teknologi

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak secara dinamis dan proaktif, sejalan dengan perubahan-perubahan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen persediaan (inventory management) yang baik. merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. Jasa keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam roda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pengalokasian Dana Bank (Kredit dan Pembiayaan)

(Studi Kasus pada PT. Asia Tritunggal Jaya Tasikmalaya) Oleh : ARWANI SURI ( ) Dibawah Bimbingan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN

Munawaroh STKIP PGRI Jombang ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi yang berkembang saat ini, bila dilihat dari perkembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORITIS. Commite of sponsoring organization (COSO) Ricchiute (2006:300)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

MAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL. Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN. laju pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan tersebut, juga mempengaruhi aktivitas bisnis suatu badan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini sangat dipengaruhi dengan adanya pertumbuhan ekonomi global yang sangat cepat. Dampak globalisasi terutama di sektor keuangan dan perbankan ini akan meningkatkan aktivitas dunia usaha khususnya sektor industri menimbulkan berbagai kebutuhan, antara lain kebutuhan dana untuk keperluan membangun atau memperluas bidang usaha. Tambahan dana kadang tidak seluruhnya dapat diperoleh dari perusahaan itu sendiri, tetapi dapat juga diperoleh dari pihak luar perusahaan yaitu lembaga yang biasa memberikan pinjaman dalam bidang keuangan adalah lembaga keuangan khususnya perbankan. Dengan demikian peranan perbankan dalam dunia usaha sangat terasa dan berpengaruh. Perkembangan dunia usaha harus diikuti dengan perkembangan di bidang perbankan sebagai lembaga penunjang dan pendorong kelancaran dunia usaha. Seperti halnya pada Bank Jabar yang mempunyai jasa perbankan memberikan berbagai fasilitas seperti kredit, menerima simpanan uang masyarakat baik dalam bentuk tabungan, giro maupun deposito, pengiriman uang dari dan keluar negeri maupun dalam negeri. Bank sebagai pemberi kredit (kreditur) menjalankan perannya berdasarkan suatu kebijakan untuk selalu tetap memelihara keseimbangan yang tepat antara keinginan untuk memperoleh keuntungan dalam bentuk bunga dengan tujuan likuiditas dan solvabilitas bank. Solvabilitas adalah kemampuan untuk melunasi semua hutang-hutangnya (baik jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan yang dimaksud dengan likuiditas untuk kemampuan bank tersebut dalam menjamin terbayarnya hutanghutang jangka pendeknya. Untuk tercapainya tujuan tersebut bank memerlukan sistem informasi akuntansi yang baik dan pengendalian internal perkreditan yang efektif sehingga kredit bank tidak bermasalah, dalam hal ini bank harus hati-hati dalam memberikan kredit kepada nasabahnya atau yang membutuhkan dana

2 pinjaman, dengan cara memperhatikan prinsip-prinsip kredit yaitu ; 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, and Condition of economy), 7P (Personality, Party, Purpose, Prospect, Payment, Profitability, Protection), 3R (Return, Repayment, Risk bearing ability). Perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan perekonomian dan juga sebagai lembaga yang berkewajiban turut serta memperlancar arus kegiatan di bidang ekonomi dan moneter, oleh karena itu keberadaan perbankan hendaknya dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam pelaksanaan kebijakan ekonomi, keuangan, dan pembangunan negara. Masalah kredit di bank pada dasarnya menyangkut soal kepercayaan antara bank dengan calon peminjam. Disini reputasi peminjam menjadi taruhan, selain jaminan barang yang diagunkan oleh peminjam. Dalam hal peminjam modal usaha, kelayakan usaha dan proyek yang akan dibiayai dapat juga dijadikan sebagai agunan dari peminjam yang akan diperoleh. Seperti pada perusahaan lainnya, bank juga memerlukan adanya suatu pengendalian internal yang memadai secara tidak langsung dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Masalah tingginya jumlah kredit macet sangat meresahkan masyarakat terutama masyarakat perbankan, karena hal tersebut berkaitan dengan kredibilitas bank. Sebagian dari kredit macet yang diserahkan bank-bank terutama milik pemerintah kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) tidak jelas statusnya. Disamping tidak didukung dokumen-dokumen legal yang kuat dan lengkap, jaminan asetnya juga tidak cukup dan nilainya pun tidak cocok. Diantara jenis-jenis kredit, kredit investasi yang banyak menimbulkan masalah karena jangka waktunya yang cukup panjang serta jumlahnya yang relatif besar dan signifikan. Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk dapat lebih memahami apakah sistem informasi akuntansi bank tersebut telah menunjang pengendalian internal pemberian kredit yang dapat mengurangi kredit bermasalah, dengan judul Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit. (Studi kasus pada Bank Jabar Cabang Sumedang).

3 1.2 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang penelitian, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Apakah sistem informasi akuntansi pemberian kredit pada Bank Jabar telah dilaksanakan secara memadai. 2. Apakah sistem informasi akuntansi pemberian kredit telah bermanfaat dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pemberian kredit. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini bertitik tolak dari masalah yang diuraikan dalam identifikasi masalah : 1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam pemberian kredit pada Bank Jabar. 2. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi bermanfaat dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pemberian kredit pada Bank Jabar. 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukan penelitian ini, diharapkan dapat berguna bagi : 1. Penulis Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pemberian kredit yang efektif dalam praktik, serta memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2. Perusahaan a. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan suatu gambaran yang lebih baik bagi perusahaan akan pentingnya peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengendalian internal yang efektif dalam perkreditan.

4 b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan pertimbangan dalam perbaikan seandainya ada hal-hal yang perlu diperbaiki, sehingga perusahaan akan beroperasi lebih efektif dan efisien. 2. Pihak lain Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum, dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan antara teori dengan praktek nyata di perusahaan yang selanjutnya dapat menjadi bahan kajian dan referensi yang bermanfaat dan dijadikan bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalan rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kredit merupakan sumber pendapatan dan memberikan keuntungan terbesar. Disamping itu kredit juga merupakan jenis kegiatan menanamkan dana yang sering menjadi penyebab utama bank menghadapi masalah besar. Oleh karena itu tidak berlebihan apabila bahwa stabilitas usaha bank sangat dipengaruhi oleh keberhasilan mereka dalam mengelola perkreditan. Usaha bank yang berhasil mengelola kreditnya dengan baik akan berkembang, sedangkan usaha bank yang selalu dihadapi oleh kredit bermasalah akan mengalami kemunduran cepat atau lambat. Menurut Undang-undang no 10 tahun 1998, yaitu : kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan dari persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Berbagai macam penyebab kasus kredit macet yang muncul didalam dan diluar negeri, membuktikan bahwa penyebab utama timbulnya persoalan yang tidak diinginkan itu adalah kekurangmampuan masing-masing bank menilai mutu kredit yang telah mereka berikan. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan pemberian kredit dari semestinya, bank harus menyusun kebijakan kredit yang

5 komprehensif dan jelas dengan memperhitungkan berbagai macam faktor dan kriteria yang menentukan mutu kebijakan tersebut. Salah satu cara yang dapat membantu perusahaan dalam menilai efisiensi dan efektivitas prosedur pemberian kredit adalah dengan adanya pengendalian intern yang efektif. Selain kebijakan kredit harus didukung oleh Sistem Informasi Akuntansi yang baik. Dengan pengendalian internal yang efektif guna menghindari terjadinya kredit bermasalah. Menurut Wilkinson, dkk (2000,7) sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai berikut : An accounting information system is a unified structures within an entity, such as a business firms, that employs physical resources, and other components to transform economic data into accounting information, with the purpose of satisfying the information needs of variety of users Berdasarkan definisi diatas, sistem informasi akuntansi adalah kesatuan struktur-struktur dalam suatu entitas, seperti perusahaan bisnis yang mempekerjakan sumber-sumber daya fisik dan komponen-komponen lain untuk mentransformasikan data ekonomi menjadi informasi akuntansi yang terstruktur yaitu tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya. Pelaksanaan operasi perusahaan khususnya pemberian kredit perlu dilakukan secara efektif dan efisien serta harus mampu mengurangi kesalahan, penyimpangan ataupun kecurangan yang dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Untuk itu diperlukan pengawasan yang baik dalam setiap pelaksanaan kegiatan pemberian kredit, dengan membuat alat pengendalian bagi manajemennya. Sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang efektif dan pengendalian internal yang memadai akan menjamin kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan, karena hasil kegiatan tersebut akan dibandingkan dengan standar atau rencana kerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan perlu menerapkan sistem informasi pemberian kredit yang didalamnya terdapat unsur-unsur pengendalian.

6 Pengertian pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring Organization (COSO) adalah sebagai berikut : Internal control is a process effected by an entity s board of directors management, and other personnel designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories : (a) Reliability of financial reporting; (b) Effectiveness and efficiency of operations, and (c) Compliance with applicable laws and regulation Berdasarkan definisi diatas, pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan orang-orang lain yang dirancang untuk memberikan jaminan secara wajar dari tujuan dengan kategori sebagai berikut : (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi-operasi, dan (c) ketaatan terhadap hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Arens dan Loebbecke (2000;228) pengertian pengendalian internal adalah : A system of internal control consist of policies and procedures designed to provide management with reasonable assurance that the company achieves its objectives and goals Suatu sistem pengendalian internal terdiri dari kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang di desain untuk memberikan jaminan yang memadai kepada manajemen bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pengendalian internal yang baik juga diharapkan dapat memberikan keyakinan bahwa apa yang dilaporkan bawahan kepada atasannya adalah benar-benar dapat dipercaya. Pengendalian internal yang dibentuk dalam setiap kegiatan operasional perusahaan dapat digunakan untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi yang dihasilkan perusahaan melalui sistem informasi akuntansi yang memadai. Dengan adanya pengendalian internal yang efektif yang dilakukan mulai dari proses perencanaan sampai dengan pelaksanaan operasi perusahaan,

7 diharapkan mampu mengurangi setiap kesalahan, penyimpangan, kecurangan dan hal-hal lain yang dianggap akan merugikan perusahaan. Unsur-unsur pengendalian internal menurut Mulyadi dan Puradiredja (2001;175) yang harus diperhatikan guna mencapai tujuan pengendalian internal adalah sebagai berikut : 1. Control Environment (Lingkungan Pengendalian) 2. Risk Assesment (Pernaksiran Resiko) 3. Information and Communication (Informasi dan Komunikasi) 4. Control Activities (Aktivitas pengendalian) 5. Monitoring (Pemantauan) Pengertian efektivitas menurut Komarudin (1999;269) : Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkatan keberhasilan (atau kegagalan) kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu. Menurut Muljono (1996;483) efektivitas pengendalian internal pemberian kredit adalah sebagai berikut : 1. Melakukan penjagaan atau pengawasan dalam pengelolaan kekayaan bank di bidang perkreditan atas penyelewenganpenyelewengan baik dari oknum ekstern maupun oknum intern bank. 2. Untuk memastikan ketelitian dan kebenaran data akuntansi di bidang perkreditan. 3. Untuk meningkatkan efisiensi didalam pengelolaan dan tata laksana usaha di bidang perkreditan dan mendorong tercapainya rencana yang lalu. 4. Untuk memajukan serta menjamin kebijaksanaan dalam perkreditan sehingga dapat dilaksanakan dengan baik. Penulis dalam melaksanakan proses penelitian dilakukan dengan melihat, mengolah dan membandingkan cara serta gaya penulisan dari skripsi Nonon Dherian Rizki yang telah mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1) Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit pada BNI cabang Ahmad Yani telah efektif dilihat dari unsur-unsur sistem informasi akuntansi, yaitu : a. Sumber Daya Manusia Memiliki kompetensi dari setiap personel

8 b. Alat (komputer) Adanya komputer dapat menghindari pemborosan waktu, tenaga dan biaya dalam menyajikan informasi, sehingga kinerja Bank BNI dalam melayani nasabahnya untuk pemberian kredit cukup efektif. c. Data (catatan) terdiri dari : 1. Formulir 2. Jurnal 3. Buku besar 4. Buku besar pembantu d. Informasi dan Laporan 2) Pengendalian internal pemberian kredit yang dilaksanakan Bank BNI cabang Ahmad Yani Bandung telah memadai. Adapun perbedaan yang penulis sajikan terdapat pada objek penelitian yang sebelumnya terdapat pada Bank BNI cabang Ahmad Yani Bandung, sedangkan penulis melakukan penelitian pada Bank Jabar cabang Sumedang. Berdasarkan uraian diatas, penulis menarik hipotesis sebagai berikut : Sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang memadai bermanfaat dalam menunjang efektivitas pengendalian internal pemberian kredit. 1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sumadi Suryabrata (2003;75) Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang dapat memberikan gambaran mengenai suatu obyek penelitian dan menganalisis data dari obyek penelitian tersebut. Dalam memperoleh data yang diperlukan untuk bahan penulisan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Studi Lapangan (Field research) Studi lapangan yaitu studi atau penelitian untuk mendapatkan data primer dengan mengadakan peninjaun langsung pada lokasi perusahaan dengan

9 maksud untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, dengan cara sebagai berikut : a. Kuesioner Dalam mengajukan serangkain pertanyaan digunakan kuesioner penelitian yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang dilaksanakan perusahaan yang diteliti dengan tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari responden. b. Observasi Observasi yaitu penelitian dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti yang berhubungan dengan topik pembahasan penelitian, baik kegiatan perusahaan maupun dokumen-dokumen dan catatan-catatan yang dalam perusahaan. c. Wawancara Wawancara yaitu penelitian dengan melakukan tanya jawab langsung dengan pimpinan cabang, kepala seksi kredit dan analis kredit perusahaan yang bersangkutan tentang hal-hal yang berhubungan dengan bidang yang diteliti dalam skripsi ini. 2. Studi kepustakaan (Library research) Studi kepustakaan yaitu studi atau penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data sekunder dengan jalan membaca, mempelajari literaturliteratur berupa buku-buku, catatan kuliah dan sumber bacaan lain berupa tulisan-tulisan ilmiah lainnya yang berkaitan dengan sistem informasi akuntansi. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Jabar Cabang Sumedang yang berlokasi di jalan Prabu Geusan Ulun No. 89 Sumedang. Penelitian ini dilakukan mulai Juli 2006 sampai dengan bulan Agustus 2006.